BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini, tak seorangpun meragukan besarnya potensi kekayaan alam yang
terdapat di tanah Indonesia sebagai “sumber daya”. Tanah tidak hanya merupakan
sumber alam hayati tetapi juga merupakan sumber kekayaan mineral dan energi serta
bahan galian tambang. Selain potensi tersebut, masih banyak manfaat lainnya dari
kekayaan alam hayati, dan kesemuanya itu akan dimanfaatkan untuk kesejahteraan
hidup umat manusia, khususnya rakyat Indonesia.
RUMUSAN MASALAH
3. Apa saja prinsip-prinsip yang harus dipenuhi oleh kontraktor untuk menjalankan
usaha di bidang pertambangan umum dalam kontrak karya ?
BAB III
PEMBAHASAN
Istilah Kontrak Karya merupakan terjemahan dari kata work of contract. Sri
Woelan Aziz dalam buku Salim HS, H. Abdullah, Wiwiek Wahyuningsih, yang
berjudul Perancangan Kontrak, mengartikan Kontrak Karya adalah : “suatu kerja
sama di mana pihak asing membentuk suatu badan hokum Indonesia dan badan
hukum Indonesia ini bekerja sama dengan badan hokum Indonesia yang
menggunakan modal nasional.”
Definisi tersebut disempurnakan oleh Salim HS, yaitu: “Kontrak karya adalah
suatu kontrak yang di buat antara Pemerintah Indonesia dengan perusahaan asing
semata-mata atau merupakan patungan antara badan hukumasing dengan badan
hukum domestik dalam bidang pertambangan di luar minyak dan gas bumi sesuai
dengan jangka waktu yang ditentukan oleh kedua belah pihak.”
Sehingga berdasarkan definisi tersebut, yang tidak hanya mengatur kerja sama
antara badan hukum asing dengan badan hukum Indonesia, tetapi mengatur
mengenai:
1. Adanya kontraktual, yaitu kontrak yang di buat oleh para pihak.
2. Adanya subjek hukum, yaitu Pemerintah Indonesia dengan pihak asing dan
atau gabungan antara asing dengan pihak Indonesia.
3. Adanya objek, yaitu pengelolaan dan pemanfaatan tambang di luar minyak
dan gas bumi.
4. Adanya jangka waktu di dalam kontrak.
Kontrak karya pada Generasi III (tahun 1983-1986) mengandung prinsip, yaitu
sebagai berikut :
Perusahaan kontraktor sebagai pemegang kuasa pertambangan atas
dasar ijin pemerintah.
Manajemen di tangan kontraktor dan operasional di tanggung oleh
kontraktor (sama dengan generasi II ).
Pembagian hasil mengacu pada Peraturan Menteri Nomor 352 tahun
1971.
Jangka waktu kontrak sama dengan generasi I.
Hak dan kewajiban yang terdapat pada subjek hukum daripada kontrak karya
merupakan suatu yang esensial. Subjek hukum kontrak karya adalah Pemerintah
Indonesia yang diwakili oleh Menteri Pertambangan dan Energi dengan pihak asing
atau gabungan dari pihak asing dan domestik. Sedangkan yang menjadi objek kontrak
karya adalah kontrak-kontrak di bidang pertambangan di luar minyak dan gas bumi,
seperti pertambangan emas, tembaga,dan lain-lain.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
http://hukumpedia.com/index.php?title=Pembicaraan:Halaman_Utama