oleh
ABSTRAK
terjadi u m ~ m n ~ ~biotapemb&un
~ada terumbu yaitu karang (DONE 1992). Hal
inijuga terjadi di perairan Indonesiadankenyataanini perludiantisipasisedinim u n h
salah satu cam ialah dengan adanyaprogramCOREMAP yang sudah berjalan tahunan
sampai ke Fase 11.
Untuk menambah informasi tentang kondisi tel-uinbukarang di Indonesia,
penelitian ekologi secaraterpadu telahdilakukanpadaakhirbulanAgustus- September
2004 di perairan Karimunjawa. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian
KAPPEL (Kawasan Pengembangan dan Pengelolaan Laut) Laut Jawa, secara terpadu
yang mengamati aspek Oseanografi dan Lingkun~anPerairan Laut dan Biologi perairan
Laut. PerairanPulau-PulauICarimunjawadipilih sebagai lokasi penelitian aspekBiologi
Laut. Selain lokasi ini masuk dalam wilayah TamanNasional Laut,juga letaknya yang
jauh dari daratan utama Pulau Jawa, memungkinkan ekosistem pesisir yang ada di
sana terjamin kelestariannya. Juga dapat terhindar dari pengaruh daratanmaupun
p e n g d tekanan manusia sebagaimanayang sering terjadi pada pulau-pulau yang
berdekatan dengan daratan utama. Hal ini perlu pembuktian. Obyek penelitian kali
ini adalah elcosistein terumbu karang di pulau-pulau kecil, dan di pesisir Pulau
Karinunjawa.
Terumbu karangjugarawan dan sangat sensitive bila terjadi perubahan baik
itu secara alami maupun akibat tekanan manusia (BRYANT et al. 1998;
WEKINSON 2000). Pengamatan ini beitujuan untuk mengumpulkan informasi
terumbu karang serta biota lain yang hidup berasosiasi dengannya di perairan Pulau
Karimunjawa danpulau-pulaukecil di selutamya. Penelitian ini juga untuk meliiat
apakah terjadi suatu pen~bahanyang cepat di sistein terumbu karang yang
bersanghtan. Diliarapkan data d m informasi yang diperoleh dapat menjadi tambahan
informasi bagi upaya pengelolaan ekosistem terumbu ltarang di Pulau-Pulau
Karimunjawa.
Hasil pengamatan
. - diuraikan berdasarkan lokasi, disajikan dalam -,qafik
(diagram pai), yang diplot padamasing-masing pulau d m titik pengamatan. J~u~ilah
total titik .
pengamatan
. di pulau-pulau lcecil25 titilc dan di Pulau Karim~ujawa3 1titik.
Mengingat luasnya perairan, maka untuk memudahkan penggakbaran, hasil
pengamatan dibagi menjadi wilayah barat Ka~imunjawameliputiPulau Menyawakan
(Stasiun 1-5), Pulau Cemara Besar (Stasiun 6-12), Pulau Cemara Kecil (Stasiun
13-15), danPulau Gelean (Stasiun 32-35) dapat dilihat dalaun Gan1bar2. Kemudian
bagian timur terdiri d a i Pulau MenjanganKecil (Stasiun 36-38), Pulau Menjangan
Besar (Stasiun 39-41) dan bagian barat Pulau Karimunjawa (Stasiun 16-31; 42-
56) disajikan dalam Gambar 3. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa rata-rata
persentase tutupan karanghidup bervariasi antam satu pulau dengan pulau laimya.
Untukpulau yangbesar seperti Pulau Karimunjawa, ~ata-ratadiperolehtutupanlcarang
hidup 42,86 % (Tabel 1) dan masuk dalarn lcategori sedang atau cukup (GOMEZ &
YAP 1988). Namun nilai ini tidalc dapat dijadikan patokan mengingat luasnya area
terumbu karang dibandinglcan dengan waktu dan jumlah titik pengamatan yang
terbatas.Ada kemungkman bilajumlah titikdan waktu pengamatan ditambahnilai ini
dapat bertanlbah. Di bagian pesisir timur dari Pulau Karimunjawa ditemukan
pertumbuhan karang hidup bahkan pertumbuhan Acroporn spp. yang mendominasi
perairan. KarangAcroporn tumbuh baik di lereng tenrmbu terutanla yang menghadap
ke perairan terbuka (rvilzdward) atau pada rataan terumbu dengan sirkulasi arus
yangbaik@ONE 1982).Halini~u~tukmnem~~dahkmpenlbersihantubuhdaripartikel
maupun endapan.
Menyawakan Island -7
-
100%
Mud
I
"
m
""
80%
60%
m OCA
asand
o Rubble + TA
I
> E OG
P 40%
U
MA
20% m (IT
s
0 Sponge
nD/,
Gambar 4. Persentase tutupan karaug bidup, biota bentik lainnya dan kondisi
substrat dasar di Pulau Menyawakan, Agustus - September 2004.
Figure 4. Percentage cover of live coral, other coral reef benthos and
substratum, at Menyawakan Island, August - September 2004.
2. Pulau Cemara Besar
Pulau Cemara Besar terletak di sebelah utara Pulau Cemara Kecil arah
barat laut Pulau Karimunjawa. Pulau ini tidak berpenduduk. Sesuai dengan
namanya, vegetasi pantai didominasi oleh pohon cemara. Pulau ini juga
mempunyai pantai pasir putih. Panjang rataan terumbu berkisar antara f 700
meter di sebelah timur laut. Di beberapa lokasi dijumpai gosong (reef rampart)
yangpada waktu air surut, karang muncul ke permukaan. Lereng terumbu bagian
atas urnurnnya landai dengan panjang antara 500-700 meter. Karang batu tumbuh
berupa bongkahan-bongkahan kecil ke arah terumbu bagian bawah (reefslope).
Sudut kemiringan mulai bertambah, antara 30-45" dan karang mulai banyak
dijumpai. Pada beberapa lokasi umumnya karang memiliki bentuk pertumbuhan
bercabang terutama dari jenis Acropora spp. juga dijumpai bentuk pertumbuhan
inenjari (digitate), seperti meja (tabulate), mengerak (encrusting) dan "sub-
massive". Karang dari jenis : Porites lutea, Porites cylindrica dan yang bentuk
pertumbuhan seperti lembaran daun Vbliose)yaitu Montiporafoliosa, Montipora
monasteriata terlihat lebih dominan. Karang- -iamur (mushroom) dari inarEa -
Fungia sp. juga banyak dijumpai. Karang dengan bentuk'pertumbuhan bercabang
dan berbentuk meja lnendorninasi area di sebelah utara, yang perairannya terlihat
sangat jernih. ~ a s ipengamatan
l dengan metode RRI diperoleh rerata persentase
tutupan karang hidup adalah 35,70 %. Berdasarkan 7 stasiun pengamatan, hanya
2 stasiun dalam kondisi baik. Tutupan karang bidup, biota bentik lainnya dan
kondisi substrat dapat dilihat dalain Gambar 5.
Cemara B e s a r island
Gambar 5. Persentase tutupan karang bidup, biota bentik lainnya dan kondisi
substrat dasar di Pulau Cemara Besar, Agustus - September 2004.
Figure 5. Percentage cover of live coral, other coral reef benthos and
substratum, at Cemara Besar Island, August - September 2004.
3. Pulau Cemara Kecil
Pulau Cemara Kecil berada di sebelah selatan Pulau Cemara Besar. Pantai
umurnnya memiliki hamparan pasir putih dengan pohon cemara tumbuh di
sekitamya. Rataan terumbu bagian atas (reef top) umurnnya landai, pertsunbuhan
karangnya bercabang (branching) dari jenis Acropora jlorida dan Acropora sp.,
tampak mendominasi perairan sampai ke arah lereng terumbu (reef slope).
Kemiringan lereng terumbu 30 - 50' Di sini pertumbuhan karang inulai bervariasi,
dari pertumbuhan "massive" yaitu Porites lutea, Goniastrea retiformis dan
Lobophyllia sp. dan dijurnpai pada kedalaman 3 - 4 meter. Karang dengan
pertumbuhan "submassive" antara lain Montipo~asp. mempunyai koloni yang
besar. Juga ditemukan pertumbuhan anakan karang jenis Fungia sp. Pada
bongkahan karang mati ditumbuhi oleh karang lunak dari jenis Sinularia sp.
Pada kedalaman di bawah 5 meter pertumbuhan karang mulai jarang, merupakan
kelompokan kecil-kecil (patches).Rerata persentase tutupan karang hidup ialah
40,66 %. Pertumbuhan karang cukup baik ditemukan di Stasiun 10 kemudian
Stasiun 11. Tutupan karang hidup, biota bentik lainnya dan kondisi substrat dapat
dilihat dalam Gambar 6.
Dead Coral
Sponge
Figure 6. Percentage cover of live coral, other coral reef benthos and
substratum, at Cemara Kecil Island, August - September 2004.
4. Pulau Karimunjawa
Sire
Gambar 7A. Persentase tutupan karang hidup, biota bentik lainnya dan kondisi
substrat dasar di sebelah barat Pulau Karimunjawa, Agustus -
September 2004.
Figure 7A. Percentage
- cover of live coral, other coral reef benthos and
substratum, at the west p a r t of Karimunjawa Island, August -
September 2004.
s i t e
Gambar 7B. Persentase tutupan karang hidup, biota bentiklainnya dan kondisi
substrat dasar di sebelah timur Pulau Karimunjawa, Agustus -
September 2004.
Figure 7B. Percentage cover of live coral, other coral reef benthos and
substratum, a t the east part of Karimunjawa Island, August -
September 2004.
5. Pulau Gelean
Pulau Gelean terletak di sebelah barat Pulau Menjangan Kecil. Rataan
tenunbu landai dengan panjang sekitar 50 - 200 meter. Pada daerah ini karang
batu tumbuh berupa bongkahan-bongkaban kecil yang didominasi oleh Acvopora
hyacinthus.Ke arah lereng tenunbu ditemukan pertumbuhan karang dengan bentuk
pertumbuhan "massive", yaitu Goniopova sp., Diploastvea heliopora, dan Povites
lutea. Demikian pula dengan bentuk pertumbuhan bercabang antara lain
Echinopova horrida, Pocillopora dan damicomis. Pada dasar dengan bongkahan
karang mati banyak dituinbuhi karang lunak dari jenis Sarcophyton sp.. Secara
umum dari hasil pengamatan, diperoleh persentase tutupan rata-rata karang hidup
sebesar 39,75%. H a d selengkapnya disajikan dalam Gambar 8.
Mean Island
Gambar 8. Persentase tutupan karang hidup, biota bentik lainnya dan kondisi
substrat dasar di Pulau Gelean, Agustus - September 2004.
Figure 8. Percentage cover of live coral, other coral reef benthos and
substratum, at Gelean Island, August - September 2004.
Gambar 9. Persentasc tutupan karang hidup, biota bentik lainnya dan kondisi
substrat dasar di Pulau Menjangan Kecil, Agustus - September 2004.
Figure 9. Percentage cover of live coral, other coral reef benthos and
substratum, at Menjangan Kecil Island, August - September 2004.
Gambar 10. Persentase tutupan karang hidup, biota bentiklainnya dau kondisi
substrat dasar di Pulau Menjangan Besar, Agustus - September
2004.
Figure 10. Percentage cover of live coral, other coral reef benthos and
substratum, at Menjangan Besar Island, August - September 2004.
I POCILLOPORIDAE
1 Pociiiopora damicornis + + + + + + +
2 Reydouxi - + - - + +
3 R verrucosa + + + + + + +
4 Seriatopora hystrix + + + - -
5 Styiophora pistiiiata - + + + +
ACROPORIDAE
Montipora aequitubercuiata
M. danae
M. digitata
M. foiiosa
M. hispida
M. incrassata
M. informis
M. turgescens
M. undata
M. venosa
M verrucosa
Acropora aspera
A. austera
A. brueggemanni
A. cerealis
A. ciathrata
A. cuneata
A. cytherea
A. danai
A. dendrum
A. digitifera
A. divaricata
A. eJseyJ
A. florida
A. formosa
A. humilis
A. hyacinthus
A. microphthalma
A. milepora
A. nana
A. nasuta
A. palifera
A. robusta
A. solitaryensis
A. stoddart;
A. tenuis
A. valida
Astreopora explanata
A. gracilis
A. myriophthalma
PORlTlDAE
Porites annae
i? cylindrica
i? lichen
I? lobata
I? lutea
P nigrescens
i? rus
Goniopora columna
G. djiboufiensis
G. minor
G. stokes;
G. stutchburyi
G tenuidens
Alveopora catalai
A. spongiosa
SIDERASTREIDAE
Pseudosiderastrea tayami
Psammocora contigua
Coscinaraea columna
AGARlCllDAE
Pavona cactus
i? clavus
P decussata
Leptoseris explanata
Gardineroseris planulata
69 Coeloseris mayerl - - + - + +
70 Pachyseris rugosa - + + + + -
71 P speciosa + + + + +
VI NNGllDAE
72 Heliofungia acflniformis
73 Fungia conclnna
74 F. danai
75 F (c) echinata
76 F. fungites
77 F. horrida
78 F. repanda
79 F. scruposa
80 Herpolitha limax
81 Polyphylia taipina
82 Halomitra plleus
83 Sandalolitha robusta
84 Lithophyllon edwardsi
85 Podabacia crustacea
VII OCULINIDAE
86 Galaxea astreata + + + -
87 G,fasclcularis - + + + + + +
Vlll PECTlNllDAE
88 Echinophyliia aspera - + + - + +
89 Oxypora glabra + + + + +
90 0. lacere - - + - + -
91 Mycedium elephantotus + + + + + +
92 Pectinia alcicornis - + + - + +
93 P lactuca + + - - + - -
94 P paeonia - + + - + +
IX MUSSIDAE
95 Acanthastrea bowerbanki + + + + + + -
96 A. echinafa - - - - + +
97 Lobophyllia corymbosa - + + + + + +
98 L. hemprichii - + + - - + +
99 Symphyllia radians + + + + + -
100 S. recta - + + - -
X MERULINIDAE
101 Hydnophora exesa + + + -
102 H. rigida - + - + - +
103 Merulina ampliafa
104 M. scabricula
XI FAVIDAE
105 Caulastrea furcafa
106 Faviafavus
107 F. laxa
108 F. lizardensis
109 F. maritha
110 F. matthaii
111 F. maxima
112 E pallida
113 F. rotumana
114 E rotundafa
115 E speciosa
116 F. stelligera
117 E veroni
118 Favites abdita
119 F. chinensis
120 Favites complanata
121 E flexuosa
122 F. halicora
123 E pentagona
124 F. russeNi
125 Goniastrea aspera
126 G australensis
127 G. favulus
128 G. palauensis
129 G. pectinata
130 G. retiformis
131 Platygyra daedalea
132 P lamellina
133 P pin1
134 Leptoria phrygia
135 Oulophyllia bennettae
136 0 . crispa
137 Montastrea annuligera
138 M. curta
139 M. magnistellata
140 Diploastrea haliopora
141 Leptastrea lnaequalis
142 L. pruinosa
143 L. purpurea
144 L. transversa
145 Cyphastrea chalcidicum
146 C. seraiiia
147 Echinopora gemmacea
148 E. horrida
149 E. marnmiformis
XI1 TRACHYPHYLLIIDAE
150 Trachyphyllia geoffroyi
Xlll CARYOPHYLLIIDAE
151 Euphyllia ancora
152 E. divisa
153 E. glabrescens
154 Plerogyra sinuosa
155 Physogyra iichtensteini
XIV DENDROPHYLUIDAE
156 Turbinaria peltata
157 1 frondens
158 T: reniformis
XV TUBlPORlDAE
159 Tubipora musica
XVI HELIOPORIDAE
160 Heliopora coerulea
XVll MILLEPORIDAE
161 Miilepora platyphylla
162 M. teneila
163 M. exaesa
DAFTAR PUSTAKA
BRYANT, D.,
L. BURKE, L.Mc MANUS andM. SPALDDJG 1998.Reefs aatrisk
: n map-based indicator of threats to the worldi coral reef: World
Resources Institute, New York :I76 pp.
COREMAP-AMSAT 2001. Riau reef health monitoring cruiseBEO0 September
2000. BMEReefHealth Report. Jakarta : 149pp., 5 Annexes.
COREMAP-LIP1 2007. Kondisi terumbu karang di Indonesia. HTTP www
coremap.or.id,dikunjungitanggal 14Januari 2008.
DONE T.J. 1982.Patterns in the distributionof coral communities across the Central
Great Bamer Reef. Coral Reefs (1) : 95 - 107.
DONE T.J. 1992. Phase-shifts in coral reef communities and their ecological
significance. Hydrobiologia 247 :121- 132.
ENGLISH, S.C., C. WILKINSON and V. BAKER 1997. Survey Manual for
Tropical Marine Resources ASEAN. ASEAN-AustraliaMarine Science
Project. Living Coastal Resources : 68-80.
GOMEZ, E.D and H.T. YAP 1988. Monitoring reef condition. In: R.A.
KENCHINGTON & B.E.T. HUDSON (eds). Coral reef management
hand book, UNESCO Jakarta : 187 -195.
LONG,B.G., G.ANDREWS, Y.G. WANG and SUHARSONO 2004. Sampling
accuracy of reef resource inventory technique. Coral Reefs (23) : 378 -
385.
SUHARSONO 2002. Condition of coral reefs resources in Indonesia. GCMRMN
Workshop. MinistryofEnvironment Japan, Ishigaki :50-65.
WILKINSON, C. R. 2000. Status of Coral Reefs of the World.Aust. Inst. MarSci.
Townsville,Australia : 363 pp.