HODGKIN
HODGKIN
KELOMPOK 12
PENDAHULUAN
Insidensi penyakit Hodgkin kira-kira 3 per 100.000
penderita per tahun. Pada pria, insidensinya sedikit
lebih tinggi daripada wanita. Perbandingan pria dan
wanita adalah 3 : 2. Pada morbus Hodgkin distribusi
menurut umur berbentuk bimodal yaitu terdapat dua
puncak dalam distribusi frekuensi. Puncak pertama
terjadi pada orang dewasa muda antara umur 18 – 35
tahun dan puncak kedua terjadi pada orang diatas
umur 50 tahun. Selama dekade terakhir terdapat
kenaikan berangsur-angsur kejadian morbus Hodgkin,
terutama bentuk nodular sklerotik pada golongan
umur lebih muda.
LAPORAN KASUS
Mr Hilman, a 28 years old engineer, was admitted to the
emergency department after experiencing high fever, more
than 38°C for a week. Two week before he experienced
subfebrile that occur late afternoon or early evening. He
suffered from fatigue, night sweats and weight lost over the
past several month(3-4 months) from 62 kg to 51 kg. He
also suffered from sore throat that occurred for 4 weeks.
His appetite decreased without nausea for 4 weeks, and he
denied diarrhea. His urine appears a little dark.
He never had tuberculin test and denied using tobacco or
other ellicit drugs. He had not married yet and only have
protected sex with 3 female sexual partner before. He never
had any blood transfusions. He never had any surgeries nor
any medication. He never admitted to hospital before.
PEMBAHASAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Mr Hilman
Umur : 28 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : belum menikah
Pekerjaan : engineer
Alamat :-
Keluhan utama :
Demam dengan suhu yang tinggi(380C) sejak
seminggu yang lalu.
Keluhan tambahan :
Merasa lelah(fatigue),
malaise
berkeringat malam
Riwayat pengobatan :
Tidak pernah melakukan tuberculin test dan narkoba.
Tidak pernah melakukan transfusi darah
Tidak pernah melakukan operasi dan mengambil obat-obatan
Riwayat kebiasaan:
Tidak merokok
Sering melakukan seks dengan 3 orang perempuan dengan
memakai alat proteksi seks
Anamnesis tambahan
Riwayat penyakit sekarang :
Apakah disertai batuk dan sesak napas?
Apakah mengalami masalah pruritus?
Riwayat penyakit keluarga :
Apakah ada ahli keluarga yang menderita penyakit
keganasan?
Riwayat lingkungan :
Bagaimana keadaan lingkungan tempat tinggal?
Selama beberapa bulan sebelum ini pergi ke luar kota?
Riwayat kebiasaan :
Apakah tipe alat proteksi seks yang dipakai saat melakukan
hubungan seksual?
Apakah sering mengkonsumsi alkohol? Jika iya,adakah
merasa nyeri sekiranya minum alkohol?
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum: Kelihatan pucat di muka dan kulit
dan kelihatan lelah
Kesedaran: compos mentis
Tanda vital
PEMERIKSAAN HASIL NILAI INTERPRETASI
NORMAL
NADI 80x/menit, reguler 60-100x/menit Normal
PERNAPASAN 19x/menit 14-18x/menit Sedikit
meningkat
SUHU 37°C 36,5-37,2°C Normal
TEKANAN 130/85 mmHg 120/80 mmHg Pre-hipertensi
DARAH
Kepala dan leher :
Inspeksi:
Sklera dan kulit kelihatan kuning jaundice
Pucat pada bibir dan lidah anemia
Pembengkakan pada daerah leher pembesaran nodus
limfe
Tidak kelihatan pembesaran kelenjar tiroid
Terdapat granul berwarna merah di tenggorokan
Palpasi:
Nodus limfe bersifat mobile, keras (firm) dan tidak lunak
(no tenderness)
Kelenjar tiroid teraba pada saat menelan
Perkusi:-
Auskultasi:-
Toraks dan Abdomen :
Inspeksi:
Normal
Palpasi:
Teraba hepar 3 cm dibawah arcus costae hepatomegali
Teraba lien splenomegali
Jantung dan paru dalam batas normal
Perkusi:-
Auskultasi: -
Extremitas:
tiada pembengkakan sendi
ekstremitas normal
tidak teraba nodus limfe
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL INTERPRETASI
Haemoglobin 9,2g/dl 13-16g/dl Menurun
(Hb)
Hematokrit 27% 40-58% Menurun
Leukosit 2700/mm3 5000-10000mm3 Menurun
Polimorfonuklear 64% <60% Meningkat sedikit
Hitung trombosit 48000/mm3 150000- Menurun
400000mm3
ESR 103mm 0-10mm Meningkat
Retikulosit 7,2% 0,5-1,5% Meningkat
LDH 909IU/L 80-240U/L Meningkat
Asam urat 9,1mg/dl 3,4-8,5mg/dl Meningkat
SGOT 58 <37 Meningkat
SGPT 56 <42 Meningkat
Kreatinin 1,0mg/dl 0,6-1,3mg/dl Normal
Ureum 38mg/dl 10-50mg/dl Normal
Interpretasi hasil
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan pasien :
1. Anemia Hb, Ht ↓ kemungkinan karena intake
makanan yang kurang (kurang nafsu makan)
2. Pansitopenia leukosit, trombosit ↓
kemungkinan pada sumsung tulang terjadinya
desakan; sebagai respon dari sumsum tulang
jumlah retikulosit ↑
3. Penyakit kronis LED ↑↑
4. Retikulosit ↑ kompensasi tubuh untuk
menghasilkan eritrosit.
5. Hiperurisemia menunjukkan metabolisme purin
yang meningkat (kemungkinan disebabkan
peningkatan daripada lisis tumor)
6. Laktat dehidrogenase (LDH) ↑ LDH: enzim
yang melepaskan hidrogen dari suatu zat dan
menjadi katalisator proses konversi laktat menjadi
piruvat meningkat hampir pada semua keadaan
penyakit yang mengalami kerusakan atau
destruksi sel
7. Kerusakan hati SGOT, SGPT↑
8. Pemeriksaan faal ginjal normal tidak ada
gangguan fungsi ginjal
9. Kemungkinan proliferasi yang tidak terkontrol
polimorfonuklear ↑
MASALAH
NO. MASALAH DASAR HIPOTESIS
PENYEBAB
INTERPRETASI
High magnification:
1. Terlihat gambaran lakuna sel Reed Stenberg
patognomonik pada limfoma Hodgkin
2. Sel lakuna dijumpai pada limfoma Hodgkin tipe nodular
sklerotik
3. Gambaran seperti owl’s eyes (menyerupai mata burung
hantu ) patognomonik pada limfoma Hodgkin
Low magnification:
1. Terlihat gambaran sklerotik
Pemeriksaan foto toraks
1. Foto toraks kurang lengkap karena tidak dicantumkan
nama dan tanggal
2. Ditemukan kelainan pada bagian toraks sinistra yaitu:
Terlihat pembesaran limfe/limfadenopati
Lengkung diafragma tidak rata
USG abdomen
1. Kelihatan dilatasi dari traktus biliaris penyumbatan
pada aliran empedu oleh sel limfoma
Diagnosis banding :
Tuberculosis (tbc)
gejala pada pasien mirip pada pasien tbc
gejala : keringat malam, nafsu makan berkurang,
penurunan berat badan
Peningkatan
Reed Stenberg cell Mutasi sel soma
proliferasi sel B
Aktivasi NFkB
Destruksi sel B ↑ Hepatosplenomegali Proliferasi sel limfoma
Gangguan
Menekan lambung KGB >>
apoptosis
Hiperurisemia
Intake berkurang Ikterus
(b) Medikamentosa
Radioterapi + kemoterapi, tergantung staging
(Clinical stage : CS) dan faktor resiko.
1. National Comprehensive Cancer Network (2004)
kemoterapi yang direkomendasikan : ABVD dan
Stanford V
2. Diberikan G-CSF setelah kemoterapi
3. Konsul dokter pakar penyakit dalam/onkologi
PROGNOSIS
Prognosis ditentukan oleh : derajat penyakit, umur,
volume lesi, dan tipe histologik.
Pada pasien ini :
Ad Vitam : Dubia
Ad Sanationam : Dubia
Ad Fungsionam : Dubia ad malam
TINJAUAN PUSTAKA
Traube’s area
Daerah berbentuk sabit di bagian abdomen, dibentuk
dari:
1. Bagian kiri tulang iga ke-6
2. Bagian kiri dari mid aksilari line
3. Bagian kiri costal margin
•Perkusi : timpani (terdapat
ruang kosong)
•Daerah Anatomi:
Kandungan :
Fundus dari lambung (Normal : bunyi timpani pada
perkusi)
Costophrenicus pleural kiri paru