Anda di halaman 1dari 24

Leadership and problem

solving
Kombis – pt.8

1
KEPEMIMPINAN
 Adalah suatu proses mempengaruhi
orang lain. Kepemimpinan adalah
bekerja dengan orang lain untuk
merealisasikan sasaran-sasaran
mereka dan perusahaan

2
Hal yang paling penting bagi
seorang pemimpin adalah bukan
apa yang terjadi ketika Anda ada,
tetapi apa yang terjadi disaat
Anda tidak ada

3
Empat Fungsi Kepemimpinan

1 . Planning & Goal Setting


Memperjelas hasil yang ingin dicapai dan
menentukan bagaimana cara mencapainya.

2. Feedback
Mengawasi, memonitor dan mencatat kinerja
agar setiap orang tahu seberapa baik mereka
melakukan tugasnya

4
Empat Fungsi Kepemimpinan

3. Problem Solving
Mengidentifikasi masalah, mengembangkan
alternatif-alternatif dan mengevaluasi pilihan-
pilihan yang ada

4. Recognition
Memperkuat kinerja yang diinginkan dan
memberi pengakuan atas peningkatan atau
kemajuan yang dicapai

5
DUA DIMENSI MODEL KEPEMIMPINAN
SITUASIONAL

Tinggi
PERILAKU MEMBERI DUKUNGAN
(SUPPORTING BEHAVIOR)

Rendah Tinggi

PERILAKU MEMBERI PENGARAHAN


(DIRECTIVE BEHAVIOR) 6
EMPAT GAYA KEPEMIMPINAN

Gaya 3 Gaya 2
Memberi Dukungan Memberikan Pelatihan
( Supporting) (Coach)

Gaya 4 Gaya 1
Memberikan Delegasi Menggunakan Pengarahan
( Delegating) ( Directing)

7
Terdapat empat gaya dasar kepemimpinan
1.directing untuk tugas rumit dan staf belum
memiliki pengalaman dan motivasi untuk mengerjakan
tugas tersebut
2.coaching untuk bawahan yang telah termotivasi
dan berpengalaman dalam menghadapi tugas
3.supporting akan berhasil apabila karyawan
telah mengenal teknik yang dituntut dan telah
mengembangkan hubungan yang dekat dengan
pimpinan
4.delegating apabila staf telah sepenuhnya
paham dan efisien dalam kinerja tugas, dan anda dapat
melepaskan mereka menjalankan tugas itu sendiri

8
MODEL KEPEMIMPINAN SITUASIONAL

Pemimpin yang menggunakan gaya Kepemimpinan


‘Memberi Pengarahan’ (S1)


1.Mengetahui antusiasme SO
2.Mengetahui kemampuan dan kemajuan SO
3.Mengidentifikasi hasil yang diinginkan, sasaran dan batas waktu
4.Menjabarkan apa yang dimaksud dengan pekerjaan yang baik dan
bagaimana kinerja akan dinilai dan diawasi
5.Mengembangkan rencana bagi SO untuk mempelajari ketrampilan baru
6.Menjalankan fungsi pemimpin dalam menjalankan rencana
7.Membuat hampir semua keputusan mengenai apa, kapan dan dengan siapa
8.Menyediakan arah dan instruksi yang spesifik
9.Menjalankan fungsi pemimpin dalam pemecahan masalah
10.Memberikan feedback

9
MODEL KEPEMIMPINAN SITUASIONAL

Pemimpin yang menggunakan gaya kepemimpinan


‘Pelatih (Coach)’ (S2)


1.Mengikutsertakan SO dalam mengidentifikasi masalah dan menetapkan tujuan
2.Memberikan dukungan, keyakinan dan pujian
3.Menjadi pendengar yang baik
4.Melibatkan SO dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
5.Memberikan tuntunan dan pelatihan untuk terus meningkatkan dan
mempertajam ketrampilan.
6.Menjelaskan mengapa mengambil pendekatan tertentu
7.Memberikan masukan tentang batas waktu yang dibutuhkan untuk megerjakan
suatu tugas dan memberikan feedback agar tetap on the track
8.Memberikan definisi yang jelas tentang apa yang dimaksud sebagai hasil
kerja yang baik dan memberikan penjelasan bagaimana kinerja akan
dimonitor bersama-sama SO
9.Memberikan feedback dan follow up secara berkesinambungan

10
MODEL KEPEMIMPINAN SITUASIONAL

 Bagaimana Gaya-2 (S2) berbeda dengan Gaya-1 (S1)

1.Dalam Gaya-2, lebih banyak perilaku mendukung, memuji, komunikasi 2


arah, interaksi dan keterlibatan SO dalam membuat keputusan dan
kerjasama dalam memecahkan masalah
2.Dalam Gaya-2, lebih banyak memberikan penjelasan, bukan sekedar
mendefinisikan
3.Dalam Gaya-2, lebih banyak melakukan klarifikasi terhadap komunikasi
yang telah dilakukan, bukan sekedar memberi tahu.
4.Dalam Gaya-2, penekanannya pada MENGAPA bukan pada BAGAIMANA dan APA

11
MODEL KEPEMIMPINAN SITUASIONAL

Pemimpin yang menggunakan gaya kepemimpinan


‘Memberi Dukungan (Supporting Behavior)’ (S3)


1.Memberi tanggung jawab dalam mengidentifikasi masalah dan penetapan
sasaran dengan SO
2.Meminta SO untuk memimpin dan melaksanakan rencana dan pemecahan
masalah
3.Berperan sebagai pendengar, mendorong SO untuk mendiskusikan masalah
dan ide-ide
4.Mendengar dan mendorong untuk dapat memecahkan masalah dan mengambil
keputusan secara mandiri
5.Memberikan jaminan rasa aman, dukungan, dorongan dan pujian
6.Menjelaskan bagaimana caranya membuat sasaran atau tugas terasa
lebih menarik dan menantang, jika terasa kurang motivasi
7.Bekerja sama dengan SO untuk mengevaluasi hasil pekerjaanya.

12
MODEL KEPEMIMPINAN SITUASIONAL

 Bagaimana Gaya-3 (S3) berbeda dengan Gaya-2 (S2)

1.Dalam Gaya-3, SO lebih memegang peranan dalam merencanakan bagaimana


pekerjaan akan diselesaikan.
2.Dalam Gaya-3, pemimpin mendengarkan untuk memastikan SO mengerti apa
yang harus dikerjakan
3.Dalam Gaya-3, pemimpin mendengarkan untuk memastikan bahwa dia
memahami cara yang dipakai SO untuk melaksanakan pekerjaanya,
agar bisa diberikan bantuan bila diperlukan.
4.Dalam Gaya-3, pemimpin lebih banyak mengajukan pertanyaan atau
meminta daripada menyuruh
5.Dalam Gaya-3, pemimpin menjadi seperti rekan kerja – terlibat dalam
pemecahan masalah dan proses pengambilan keputusan

13
MODEL KEPEMIMPINAN SITUASIONAL

Pemimpin yang menggunakan gaya kepemimpinan


‘Memberi Delegasi (Delegating Behavior)’ (S4)


1.Mampukan SO untuk mengambil keputusan
2.Mendefinisikan masalah dan hasil yang diinginkan bersama-sama dengan
SO
3.Mengharapkan SO untuk mengambil peran sebagai pimpinan dalam
penetapan tujuan, rencana kerja dan pengambilan keputusan
4.Mendorong SO untuk mengevaluasi hasil kerja mereka masing-masing
5.Memberikan kesempatan bagi SO untuk bersama-sama dalam berbagai
kesuksesan dan menjadi mentor bagi SO lain
6.Memberikan pengakuan dan penghargaan atas kontribusi SO kepada
managemen
7.Memberi tantangan kepada SO untuk mencapai kinerja yang lebih tinggi

14
MODEL KEPEMIMPINAN SITUASIONAL

 Bagaimana Gaya-4 (S4) berbeda dengan Gaya-3 (S3)

1.Dalam Gaya-4, SO mampu mengarahkan diri sendiri dan mencari dukungan


yang dibutuhkannya.
2.Dalam Gaya-4, interaksi antara pimpinan dan SO sangat minim
3.Dalam Gaya-4, SO mempunyai otonomi yang lebih untuk menetapkan tujuan,
mengembangkan rencana kerja, menciptakan kesempatan bagi dirinya
sendiri untuk menunjukan, mengumpulkan dan membagi masukan
sehubungan dengan performa kerja
4.Dalam Gaya-4, pemimpin hanya sedikit memfokuskan diri dalam
memecahkan masalah dari hari ke hari dan di masa depan.

15
Problem solving
7 alat atau metode pengendalian

kualitas (7 tools). Yakni fishbone


diagram, control chart, run chart,
histogram, scatter diagram, pareto
chart, dan flowchart.

16
THE 4 M’S (DIGUNAKAN UNTUK PERUSAHAAN
MANUFAKTUR) :
• Machine (Equipment),
• Method (Process/Inspection)
• Material (Raw,Consumables etc.)
• Man power.
THE 8 P’S (DIGUNAKAN PADA INDUSTRI JASA) :

• People
• Process
• Policies
• Procedures
• Price
• Promotion Fishbone
• Place/Plant
• Product 17
Fishbone
THE 4 S’S (DIGUNAKAN PADA INDUSTRI
JASA) :
• Surroundings
• Suppliers
• Systems
• Skills
4 P (PENDEKATAN MANAJEMEN PEMASARAN) :

• Price
• Product
• Place
• Promotion

18
Masalah
• Ketidaksesuaian target dengan
realisasi
• Perbedaan dengan kompetitor
• Adanya teknologi baru

19
Penyebab munculnya
masalah
• Terjadinya disorganisasi dalam
masyarakat
• Ketidak mampuan individu atau
kelompok dalam berhadapan
dengan inovasi

20
Siklus Problem Solving
Mengenal
Masalah

Merencanakan Pemilahan
Pemecahan Masalah

Menetapkan
Prioritas

21
Jenis-jenis Masalah
• Masalah Dasar: Masalah yang menjadi sumber timbulnya
berbagai masalah ikutan
• Masalah Penyebab: Apa yang menyebabkan timbulnya
masalah biasanya berkaitan dengan pengalaman hidup
seseorang.
• Masalah Pemicu: suatu situasi tertentu yang telah memicu
atau mendorong timbulnya masalah yang dihadapi
seseorang sekarang ini
• Masalah yang Mendesak: masalah yang harus segera
diselesaikan, biasanya masalah ini yang mendorong
seseorang untuk mencari bantuan
• Masalah yang harus diselesaikan: Masalah yang
sesungguhnya dan harus diselesaikan.

22
Kerangka konsep dalam pelatihan ini sebagian besar mengacu pada Problem
Solving Cycle (Siklus Pemecahan Masalah). Di bawah ini diperlihatkan
gambaran dalam bentuk diagram:

Analisis Situasi
Identifikasi
Evaluasi Masalah

Controlling Prioritas Masalah

Tujuan
Monitoring

Pelaksanaan&Penggerakan Alternatif Pemecahan Masalah

Rencana Operasional

23
24

Anda mungkin juga menyukai