ABSTRACT
Food was the primary needs and the demand always increases due to the increasing of people number and quality of
life. But the concept of food security was varies depend on the different concern. The most important food security
problems
Is how the nation or the authority looking for : 1.) perspective on food security development, 2.) food security, 3.)
the food security option and strategic
ABSTRAK
Pangan merupakan kebutuhan dasar yang permintaannya terus meningkat seiring dengan perkembangan jumlah
penduduk dan peningkatan kualitas hidup, namun demikian dalam beberapa hal definisi atau konsep ketahanan
pangan sangat bervariasi pada banyak pihak yang berkepentingan.
Persoalan ketahanan pangan yang terpenting adalah : bagaimana Negara atau pihak – pihak yang berkepentingan :1.)
memperspektifkan pembangunan ketahanan pangan, 2.) upaya pemantapan ketahanan pangan, 3.) opsi dan strategi
pencapaian ketahanan pangan
194
Vol.13.No.2.Th.2006 Konsep Ketahanan Pangan
195
Mahela dan Sutanto Jurnal Protein
196
Vol.13.No.2.Th.2006 Konsep Ketahanan Pangan
197
Mahela dan Sutanto Jurnal Protein
198
Vol.13.No.2.Th.2006 Konsep Ketahanan Pangan
tersebut di atas harus dapat dirumuskan secara kebijakan dan program pada tahun 1992, yang
hati-hati dan komprehensif dengan memper- kemudian definisi ketahanan pangan pada
timbangkan seluruh determinan faktor produksi, undang-undang pangan no:7 ada pada tahun 1996.
pengadaan dan konsumsi pangan. Ketahanan pangan merupakan basis
Ketahanan pangan di tingkat nasional utama dalam wewujudkan ketahanan ekonomi,
merupakan prakondisi penting dalam memupuk ketahanan nasional yang berkelanjutan.
ketahanan pangan di tingkat rumah tangga. Ketahanan pangan merupakan sinergi dan
Ketahanan pangan nasional selama ini dicapai interaksi utama dari subsistem ketersediaan,
melalui kebijaksanaan swasembada pangan dan distribusi dan konsumsi, dimana dalam mencapai
stabilitas harga. Secara umum pemerintah ketahanan pangan dapat dilakukan alternatif
berupaya menjaga stabilitas pangan (khususnya pilihan apakah swasembada atau kecukupan.
beras) yang diindikasikan dengan adanya Dalam pencapaian swasembada perlu difokuskan
kemampuan menjamin harga dasar (floor price) pada terwujudnya ketahanan pangan.
dan harga langit-langit (ceiling price) yang
ditetapkan melalui pengadaan pangan dan operasi DAFTAR PUSTAKA
pasar dan terhadap tingkat harga pedagang besar
yang jauh lebih stabil lagi dari harga beras di Anonymous, 2001. Program Kerja
pasaran internasional. Pengembangan Kewaspadaan Pangan. Pusat
Kewaspadaan Pangan 2001-2004. Pusat
Strategi Pencapaian Ketahanan Pangan Kewaspadaan Pangan. Badan Bimas Ketahanan
Pada masa yang akan datang upaya-upaya Pangan. Departemen Pertanian. Jakarta.
memantapkan swasembada beras dan pencapaian
swasembada lainnya tampaknya perlu difokuskan Barichello, Rick, 2000. Evaluating Government
pada terwujudnya ketahanan pangan, diversifikasi Policy for Food Security: Indonesia. University
konsumsi pangan serta terjaminnya keamanan of British Columbia. Berlin
pangan.9 Dengan mengadaptasi pendapat dari
beberapa dari pakar, dapat dirumuskan beberapa Hardinsyah, Dodik Briawan, Retnaningsih, Tin
strategi umum untuk mencapai ketahanan pangan Herawati dan Retno Wijaya, 2002. Modul
rumah tangga. Pertama adalah sangat perlu untuk Ketahanan Pangan 03. Analisis Kebutuhan
mengadopsi strategi pembangunan dan kebijakan Konsumsi Pangan. Pusat Studi Kebijakan
ekonomi makro yang menciptakan pertumbuhan Pangan dan Gizi (PSKPG) Institut Pertanian
yang berdimensi pemerataan dan berkelanjutan Bogor dan Pusat Pengembangan Konsumsi
(sustainable development). Kedua adalah Pangan (PPKP) Badan Bimas Ketahanan Pangan,
merupakan keperluan yang mendesak untuk Deptan.
mempercepat pertumbuhan sektor pertanian dan
pangan serta pembangunan perdesaan dengan Latief, D., Atmarita, Minarto, Abas Basuni dan
fokus kepentingan golongan miskin. Dan ini Robert Tilden, 2000. Konsumsi Pangan Tingkat
berarti pertanian (pangan) harus menjadi Rumah Tangga Sebelum dan Selama Krisis
mainstream dalam ekonomi nasional. Ketiga, Ekonomi. Widyakarya Nasional Pangan dan
sudah saatnya harus meningkatkan akses terhadap Gizi.VII. Lembaga Ilmu pengetahuan Indonesia.
lahan dan sumberdaya pertanian dalam arti luas Jakarta.
secara lebih bijaksana, termasuk menciptakan dan
meningkatkan kesempatan kerja, transfer Muhilal, Fasli Jalal dan Hardinsyah, 1998.
pendapatan, menstabilkan pasokan pangan, Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan.
perbaikan perencanaan dan pemberian bantuan Prosiding Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi
pangan dalan keadaan darurat kepada masyarakat. VII. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Jakarta.
Penutup
Istilah ketahanan pangan dalam Napitupulu, Tom Edward Marasi, 2000.
kebijaksanaan dunia, pertama kali digunakan pada Pembangunan Pertanian dan pengembangan
tahun 1971 oleh PBB, tetapi Inodonesia secara Agroindustri. Wibowo, R. (Editor). Pertanian
formal baru mengadopsi ketahanan pangan dalam dan pangan. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta.
199
Mahela dan Sutanto Jurnal Protein
200
Vol.13.No.2.Th.2006 Konsep Ketahanan Pangan
1. Ketahanan pangan adalah ketersediaan untuk menghindarkan kekurangan pangan akut dari kejadian
penyebaran luasnya kegagalan kerjasama atau bencana lain (UN, 1974 dalam Syarief, Hardinsyah dan
Sumali, 1999).
2. Ketersediaan pada seluruh waktu dari supply dunia cukup dari bahan pangan dasar ….. menopang
mantapnya konsumsi pangan ….. dan mengimbangi fluktuasi dalam produksi dan harga (UN, 1975
dalam Maxwell dan Frankenberger, 1992).
3. Suatu kondisi dimana kemungkinan warga negara suatu negara merasa berada di bawah level minimal
dari konsumsi pangan adalah rendah (Reutlinger and Knapp, 1980 dalam Maxwell dan Frankenberger,
1992).
4. Kemampuan memenuhi level target dari konsumsi secara tahunan (Siamwalla and Valdes, 1980
dalam Maxwell dan Frankenberger, 1992).
5. Setiap orang mempunyai cukup untuk dimakan pada beberapa waktu …… cukup untuk hidup,
kesehatan dan pertumbuhan semenjak muda dan untuk usaha produktif (Kracht, 1981 dalam Maxwell
dan Frankenberger, 1992).
6. Kemampuan pasti pada finansial yang dibutuhkan impor dalam memenuhi target level konsumsi
dengan segera (Valdes and Konandreas, 1981 dalam Maxwell dan Frankenberger, 1992).
7. Bebas dari deprivasi pangan untuk seluruh orang dunia pada seluruh waktu (Reutlinger, 1982 dalam
Maxwell dan Frankenberger, 1992).
8. Menjamin bahwa semua orang pada seluruh waktu mempunyai akses phisik maupun akses ekonomi
pada pangan dasar yang mereka butuhkan (FAO, 1983 dalam Maxwell dan Frankenberger, 1992).
9. Stabilisasi dari akses, atau proporsi kekurangan dalam akses, pada kalori penduduk (Heald dan Lipton,
1984 dalam Maxwell dan Frankenberger, 1992).
10. Suatu sekeranjang pangan, kecukupan gizi, penerimaan budaya diusahakan dalam menjaga martabat
manusia dan abadi sepanjang waktu (Oshaug, 1985 dalam Eide et al. 1985 dalam Maxwell dan
Frankenberger, 1992).
11. Akses oleh semua orang pada seluruh waktu cukup pangan untuk hidup aktif dan sehat (Reutlinger,
1986 dalam Maxwell dan Frankenberger, 1992).
12. Akses oleh semua orang pada seluruh waktu cukup pangan untuk hidup aktif dan sehat (World Bank,
1986 dalam Maxwell dan Frankenberger, 1992).
13. Selalu mempunyai cukup untuk makan (Zipperer dalam Maxwell dan Frankenberger, 1992).
14. Suatu jaminan supply dan distribusi dari pangan untuk semua kelompok sosial dan kecukupan
individu dalam kualitas dan kuantitas memenuhi kebutuhan gizinya (Barraclough dan Utting, 1987
dalam Maxwell dan Frankenberger, 1992).
15. Akses phisik dan akses ekonomi pada pangan untuk seluruh warga negara baik jangka pendek maupun
jangka panjang (Falcon et al, 1987 dalam Maxwell dan Frankenberger, 1992).
16. Suatu negara dan orang adalah tahan pangan ketika sistem pangannya dioperasikan efisien dalam suatu
cara sebagai perubahan kekhawatiran bahwa akan tidak cukup makan (Maxwell, 1988 dalam Maxwell
dan Frankenberger, 1992).
17. Ketersediaan pangan yang cukup pada semua orang secara teratur (UN World Food Council, 1988
dalam Maxwell dan Frankenberger, 1992).
18. Akses memadai pada pangan yang cukup supply energi dibutuhkan untuk seluruh anggota keluarga
untuk hidup sehat aktif dan hidup produktif (Sahn, 1989 dalam Maxwell dan Frankenberger, 1992).
19. Konsumsi kurang dari 80% dari kecukupan intake kalori perhari rata-rata WHO (Reaardon and
Matlon, 1989 dalam Maxwell dan Frankenberger, 1992).
20. Kemampuan…. memenuhi kecukupan konsumsi pangan yang dibutuhkan untuk suatu kehidupan
normal dan sehat pada seluruh waktu (Sarris, 1989 dalam Maxwell dan Frankenberger, 1992).
21. Akses pada pangan yang cukup oleh dan untuk rumah tangga sepanjang waktu (Eide, 1990 dalam
Maxwell dan Frankenberger, 1992).
22. Kerawanan pangan ada ketika anggota dari suatu rumah tangga mempunyai ketidakcukupan diet pada
sebagian atau keseluruhan dari tahun atau berhadapan kemungkinan dari suatu ketidakcukupan diet
yang akan datang (Phillips dan Taylor, 1990 dalam Maxwell dan Frankenberger, 1992).
201
Mahela dan Sutanto Jurnal Protein
23. Kemampuan ….. menjamin dalam jangka panjang, yang mana sistem pangan menyediakan akses
penduduk total yang reliabel dan supply gizi cukup dari pangan (Staatz, 1990 dalam Maxwell dan
Frankenberger, 1992).
24. Tidak adanya kelaparan dan malnutrisi (Kennes, 1990 dalam Maxwell dan Frankenberger, 1992).
25. Asuransi dari pangan melebihi seluruh kebutuhan setiap musim dari tahun (UNICEF, 1990 dalam
Maxwell dan Frankenberger, 1992).
26. Ketidakmampuan …. membeli kuantitas cukup dari pangan dari adanya supply (Mellor, 1990 dalam
Maxwell dan Frankenberger, 1992)
27. Kemampuan merasa sendiri dari anggota rumah tangga pada ketentuannya sendiri dengan pangan
cukup melalui apapun alatnya (Gillespie and Mason, 1991 dalam Maxwell dan Frankenberger, 1992).
28. (Rendah) resiko dari kekurangan akses terus-menerus oleh orang pada pangan mereka butuhkan
berperanan hidup sehat (von Braun, 1991 dalam Maxwell dan Frankenberger, 1992).
29. Suatu situasi yang mana seluruh individu dalam suatu penduduk memiliki sumberdaya untuk
menjamin akses cukup pangan untuk hidup aktif dan sehat (Weber dan Jayne, 1991 dalam Maxwell
dan Frankenberger, 1992).
30. Akses pangan, cukup dalam kuantitas dan kualitas, pemenuhan semua kebutuhan gizi untuk seluruh
anggota keluarga seluruh tahun (Johnsson and Toole, 1991 dalam Maxwell dan Frankenberger, 1992)
31. Akses pangan kebutuhan pangan untuk hidup sehat untuk seluruh anggota dan … bukan pada resiko
tak semestinya dari kehilangan akses yang cukup (ACC/SCN, 1991 dalam Maxwell dan
Frankenberger, 1992).
32. Ketersediaan pangan cukup menjamin suatu intake yang diperlukan minimum seluruh anggota
(Alamgir dan Arora, 1991 dalam Maxwell dan Frankenberger, 1992)
33. Kelangsungan hidup dari rumah tangga sebagai suatu unit produktif dan reproduktif (bukan) diancam
oleh kekurangan pangan (Frankenberger and Goldstein, 1991 dalam Maxwell dan Frankenberger,
1992)
34. Tersedianya pangan yang memenuhi kebutuhan setiap orang baik dalam jumlah dan mutu pada
setiap saat untuk hidup sehat, aktif dan produktif. (International Food Sumit and International
Conference of Nutrition, 1992 dalam Syarief, Hardinsyah dan Sumali, 1999)
35. Kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari ter-sedianya pangan yang cukup,
baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau
(http://www.theceli.com/dokumen/produk/1996/uu7-1996.-htm dan Anonymous, 2001).
36. Ketahanan pangan diukur oleh rasio dari pengeluaran pangan terhadap anggaran keluarga atau
pendapatan (Barichello, 2000).
202