Anda di halaman 1dari 23

PRESENTASI

LAPORAN MAGANG
DIMAN RAYMOND S. TAMBUNAN
NIP. 090021715
TENTANG
PT. IVANAMERRY LESTARIMATTRAS
Berdiri pada tahun 1998 dan berlokasi pabrik di
Tembung, Deli Serdang, Sumatera Utara.
IVANAMERRY LESTARIMATTRAS merupakan suatu
industri pembuatan matras dan divan untuk spring
bed.

Produk-produk dari IVANAMERRY LESTARIMATTRAS


sampai saat ini telah beredar banyak di Indonesia.
Dalam perkembangan usahanya, IVANAMERRY
LESTARIMATTRAS memiliki banyak tantangan yang
menghambat jalannya usaha.
VISI DAN MISI PERUSAHAAN
Visi Perusahaan :
Menjadi salah satu industri spring bed (tempat tidur
pegas) yang diperhitungkan di Indonesia dan
memenangkan persaingan industri spring bed di Indonesia
dengan memproduksi spring bed dengan harga yang
terjangkau oleh berbagai kalangan masyarakat.

Misi Perusahaan :
 Pemberdayaan tim penjualan
 Kelancaran usaha dengan memperhatikan
kesejahteraan pekerja dan korelasi sosial
denganmasyarakat sekitar lingkungan pabrik
 Penjalinan komunikasi, kerja sama dan hubungan baik
dengan kompetitor
ORGANISASI MANAJEMEN

Pemegang
Saham

Direktur

Manajer Manajer Manajer


Produksi Pemasaran Keuangan
ORGANISASI MANAJEMEN :
SISTEM KEPEGAWAIAN
Kepegawaian perusahaan terdiri dari :
 Direktur Perusahaan 1 orang
 Manajer Produksi 1 orang
 Manajer Pemasaran 1 orang
 Manajer Keuangan 1 orang
 Kordinator 6 orang
 Sales 12 orang
 Pekerja dan Admin 64 orang
 Pekerja kasar 15 orang
ORGANISASI MANAJEMEN :
MANAJEMEN SDM
Manajemen SDM perusahaan adalah sebagai berikut :
 Sist. Rekrut
Dilakukan melalui iklan koran, referensi karyawan ataupun
rekrut masyarakat setempat melalui Lurah lokasi pabrik.
 Penempatan
Penempatan/bagian seorang karyawan berdasarkan keahlian
karyawan.
 Sist. Karier
Sistem Karier berdasarkan poin kinerja
 Pengembangan Kemampuan
Pengembangan kemampuan berdasarkan kemampuan
karyawan dalam pengoperasian mesin-mesin.
 Sistem Assesment
 Pemberhentian Pegawai
KEGIATAN PERUSAHAAN
Kegiatan perusahaan dikategorikan dalam 2
bagian :
1. Proses Produksi
Kegiatan utama proses produksi adalah
untuk memproduksi spring bed dengan
ukuran Single Bed, Double Bed, Sliding Bed.
2. Proses Distribusi
Kegiatan utama proses distribusi adalah
menjual/mendistribusikan hasil proses
produksi ke wilayah NAD, Sumut, Riau,
Sumbar, Sumsel dan Lampung
PROSES PRODUKSI : TAHAPAN

PROSES PRODUKSI DIVAN SPRING BED :


PROSES PRODUKSI : BAHAN BAKU
Bahan baku utama dari spring bed terdiri dari :
1. Polyurethana
Bahan baku untuk pembuatan busa (di-impor)
2. Kawat baja karbon
Bahan baku untuk pembuatan per spring bed (non-impor)
3. Kayu sembarang
Bahan baku untuk pembuatan rangka divan. Berasal dari
kayu sembarang (umumnya kayu durian dan kayu
rambong/karet).
4. Plastik
Bahan baku untuk pembungkus divan apabila telah
selesai di uji dan siap untuk dipasarkan. Gunanya untuk
mencegah debu/kotoran menempel pada spring bed.
PROSES PRODUKSI : SMM
Berikut ini Sistem Manajemen Mutu (SMM)
dari produk yang dihasilkan :
1. Pengujian ketebalan dan kepadatan
busa.
2. Pengujian kekuatan per
3. Pengujian kekuatan rangka

Pengujian dilakukan dengan mengambil 1


dari 50 produk secara acak.
PROSES PRODUKSI : SML
Berikut ini Sistem Manajemen Lingkungan (SML)
dari produk yang dihasilkan :
1. Bahan Kimia.
Bahan polyurethana merupakan bahan kimia
yang tidak menimbulkan bahaya lingkungan.
Sisa pemakaian bahan (limbah) masih bisa
dipakai kembali untuk produk berikutnya.
2. Bahan Kayu
Bahan kayu berasal dari masyarakat (kayu
durian, kelapa) maupun dari hasil replanting
suatu perkebunan karet.
PROSES PRODUKSI : LITBANG
PT. IVANAMERRY LESTARIMATTRAS selalu
berupaya mencari solusi penggantian bahan
polyurethana kepada bahan yang lebih
ramah lingkungan dan lebih terjangkau
harga dan berasal dari bahan yang bukan
impor, dengan menggandeng peneliti.
DISTRIBUSI PRODUK :
PRODUK YANG DIHASILKAN
Produk yang dihasilkan adalah sebagai
berikut :
1. Spring bed single bed dengan ukuran :
100 x 200 cm dan 120 x 200 cm
2. Spring bed double bed dengan ukuran :
160 x 200 cm dan 180 x 200 cm
3. Spring bed sliding bed
100 x 200 cm (2 tingkat dengan bagian
bawah divan bisa ditarik)
DISTRIBUSI PRODUK :
WILAYAH DAN JALUR PEMASARAN
Wilayah Pemasaran mencakup :
1. Provinsi Sumut dengan cakupan pemasaran sebesar
48,5%
2. Provinsi NAD dengan cakupan pemasaran sebesar
19%
3. Riau dengan cakupan pemasaran sebesar 22,5%
4. Sumbar, Jambi, Sumsel dan Lampung dengan
cakupan pemasaran sebesar 9%

Jalur pemasaran adalah menggunakan jasa mitra


pemasaran pada masing-masing daerah
DISTRIBUSI PRODUK :
VOLUME DAN NILAI PENJUALAN
Berikut ini volume penjualan mulai tahun 2004 –
2008 :
DISTRIBUSI PRODUK :
VOLUME DAN NILAI PENJUALAN
Berikut ini nilai penjualan mulai tahun 2004 –
2008 :
DISTRIBUSI PRODUK :
TATA NIAGA
Tata niaga dalam pemasaran produk dilakukan
sebagai berikut :
1. Penyeragaman harga jual agen
2. Pengenanaan biaya transport untuk pengantaran
barang lebih dari 40 km dari kota Medan
3. Agen dapat menambah dan mengurangi harga
dengan batas tambahan harga maks sebesar 10%
dan pengurangan maks sebesar 10% dari harga
ketetapan agen
4. Pelarangan agen untuk menambah dan
mengurangi konten/isi spring bed.
DISTRIBUSI PRODUK :
PENETAPAN HARGA JUAL
Harga Jual = Prod. Cost + Pajak + Profit
A. Prod Cost mencakup :
Fixed Cost, Variabel Cost, Biaya Hutang (interest
charge on debt) dan Marginal Cost.
B. Pajak mencakup :
Pajak mencakup pajak penjualan (PPN) dan pajak
penghasilan (Pph)
C. Profit mencakup :
Profit mencakup profit perusahaan, profit keagenan
dan adanya discount produk maks sebesar 10%
dari harga jual
DISTRIBUSI PRODUK :
PERSAINGAN PASAR
Persaingan pasar spring bed sangat ketat
dalam pangsa pasar Low-end dengan harga
kisaran penjualan antara Rp. 1.500.000 – Rp.
1.700.000 per produk dengan tingkat
keterserapan pasar sekitar 75% dari jumlah
produksi. Umumnya para kompetitor tidak
jarang mengurangi volume busa matras guna
mengurangi harga dalam memenangkan
persaingan yang semakin ketat dan mengarah
kearah persaingan tidak sehat.
DISTRIBUSI PRODUK :
PENGEMBANGAN PASAR
Untuk mencegah semakin tidak sehatnya
persaingan penjualan spring bed, PT.
Ivanamerry Lestraimattras membuat
planning kedepan dengan melakukan
rencana ekspor.
PERMASALAHAN

Permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan


dalam menjalankan perusahaan :
1. Permasalahan Krisis Global 2008 yang
mengakibatkan turunnya daya beli
masyarakat.
2. Permasalahan Pengadaan Bahan Baku yang
memakai kurs US Dollar dalam melakukan
transaksi.
3. Permasalahan Pungutan Liar yang dilakukan
oleh OKP dan Oknum Aparat.
PERMASALAHAN

4. Permasalahan Peraturan Pemda Setempat yang


seirng berubah-ubah dan saling tumpang-
tindih.
5. Permasalahan Ketersediaan Listrik di Sumatera
Utara dimana di Prov. Sumut terjadi krisis
listrik dari tahun 2005-2008.
6. Permasalahan akan Penggantian dan
Penambahan Peralatan (Mesin) dimana seluruh
mesin produksi diimpor (menggunakan US
Dollar) dan memiliki harga yang sangat mahal .
PENUTUP

Demikianlah presentasi LAPORAN MAGANG ini


dilakukan. Kiranya LAPORAN MAGANG ini
dapat berguna bagi kemajuan dan kejayaan
dunia perindustrian Indonesia. Atas
perhatiannya saya mengucapkan banyak
terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai