hide
rencana-anggaran-biaya-usaha
Click a phrase to jump to the first occurrence, or return to the search results.
KOMPAS.com — Riset mengenai kesadaran finansial yang diadakan Citigroup Asia Pasific
atau Citi Fin-Q pada 2010 menunjukkan, semakin banyak orang Indonesia yang menyadari
pentingnya merencanakan keuangan. Dari 500 responden dengan penghasilan rata-rata Rp 10
juta per bulan, nilai Indonesia adalah 57 dari 100 poin, meningkat dari tahun sebelumnya, 52.
Sayangnya, kesadaran yang meningkat ini tak dibarengi dengan implementasi. Hanya 47
persen responden yang mematuhi anggaran bulanan yang dibuatnya, sedangkan 38 persen
responden masih dalam tahap berusaha mengikuti anggaran.
Hotman Simbolon, Vice President Customer Care Center Head Citibank, mengatakan,
langkah awal agar bisa memiliki kemandiran finansial adalah dengan membuat anggaran.
“Diawali dengan budgeting, lalu saving, investing, dan sharing. Budgeting penting untuk
membantu Anda mencapai kemandirian finansial,” jelas Hotman dalam Citibank Journalist
Class di Jakarta, Rabu (2/3/2011) lalu.
Lihat bottom line Anda, jika selisihnya positif maka Anda bisa menyisihkan dana lebih untuk
menabung atau menaikkan jumlah pembayaran kartu kredit atau utang. Kalau selisihnya
negatif, artinya Anda membelanjakan lebih dari pendapatan.
“Jika Anda membelanjakan lebih dari 15-20 persen gaji bersih, ditambah pembayaran utang
atau tagihan kartu kredit, Anda berada pada posisi berbahaya. Teliti kembali pengeluaran
Anda, terutama pengeluaran variabel untuk mengontrol pengeluaran. Jangan sampai gaji Rp 5
juta tetapi pengeluaran per bulan Rp 7 juta,” tutur Hotman. “Bila perlu, catat pengeluaran
bulanan,” katanya menambahkan.
3. Kurangi pengeluaran!
Banyak orang yang membelanjakan uang untuk barang yang sebenarnya tidak mereka
butuhkan, walaupun mungkin diinginkannya. Karenanya, Anda perlu memonitor pengeluaran
dengan membawa selalu catatan kecil. Catatan ini akan membantu Anda mengenali kebiasaan
belanja setiap bulannya. Tentu saja Anda perlu disiplin mencatat semua pengeluaran harian
dan bulanan dalam buku catatan ini.
Meski bottom line Anda positif, kebiasaan mengurangi pengeluaran tetap perlu diterapkan.
Mulailah dengan membawa makanan dari rumah dan mengurangi makan di restoran. Kurangi
juga kebiasaan minum kopi dan makan di restoran cepat saji. “Anda bisa menghemat Rp 5
juta per tahun jika kebiasaan minum kopi sebesar Rp 20.000 tiap hari bisa dikurangi,” saran
Hotman. Berhenti dari kebiasaan merokok satu bungkus per hari juga bisa menghemat Rp 1
juta per bulan.
Anda bisa mengadopsi komposisi anggaran seperti dijelaskan perencana keuangan Ligwina
Poerwo-Hananto pada kesempatan berbeda. Ligwina menyarankan, komposisi cicilan utang
maksimal 30 persen; komposisi premi asuransi, kebutuhan rumah tangga, transportasi,
kebutuhan anak dan keluarga, serta kesehatan adalah 20-40 persen dari penghasilan;
komposisi kebutuhan pribadi seperti belanja pakaian, perawatan salon, atau membeli gadget
adalah 20 persen. Sisanya, sekitar 10-30 persen, adalah untuk ditabung sebagai dana darurat.
WAF