NAID LAN Riset Kualitatif di Bidang Kesehatan Kuantitatif atau kualitatif? Kuantitatif, antara lain dengan metode eksperimennya mendukung kemajuan ilmu medik dan bio-medik, atau studi epidemiologiknya mendukung hubungan kausal fenomena kesehatan ditingkat populasi
Kualitatif, berkembang dibidang ilmu sosial sudah mulai
banyak digunakan di bidang kesehatan, yang sebenarnya dapat menjangkau wilayah yang belum dijamah oleh riset kuantitatif. Titik tolak riset kualitatif di bidang kesehatan adalah upaya memahami bagaimana dan mengapa orang mengkonsepkan masalah kesehatan, serta mengapa orang berperilaku tertentu ketika dihadapkan dengan masalah kesehatan itu Kuantitatif dan kualitatif mempunyai keuntungan dan kekurangan dalam riset di bidang kesehatan RISET KUALITATIF: Bahasan ini ingin menggambarkan nilai riset kualitatif dan bagaimana bisa saling melengkapi dengan riset kuantitatif, serta bagaimana menjamin kualitas suatu riset kualitatif.
Apakah riset kualitatif
Tujuan riset kualitatif adalah pengembangan konsep
yang membantu memahami fenomena sosial dalam setting atau lingkungan yang alami (bukan percobaan/eksperimen), yang dengan demikian memberi penekanan pada makna-makna, pengalaman, dan pandangan dari semua peserta risetnya. KUALITATIF VS KUANTITATIF
Riset kualitatif lebih bergelut dengan pertanyaan-
pertanyaan seperti “ apakah X itu dan bagaimana X bisa berbeda dalam keadaan yang lain, dan mengapa ?”, bukan pertanyaan seperti “ ada berapa X? “.
Riset kualitatif umumnya tidak ingin mencari angka dan
menganalisis berdasar nilai kuantifikasi, sehingga dipandang sebagai antitesis atau lawan metode kuantitatif
Riset kuantitatif dan Kualitatif digambarkan berlawanan
dalam perang metodologi. Pandangan ini sering diperkuat dengan menyoroti perbedaan dalam teori sosial antara teori yang bergelut dengan penggambaran struktur sosial dan teori yang ingin memahami tindakan atau makna sosial KUALITATIF VS KUANTITATIF Percobaan terkontrol dengan randomisasi (Randomized controlled trial), dengan fokus pada pengujian hipotesis melalui percobaan yang dikendalikan dengan randomisasi perlakuan, bisa dilihat sebagai contoh utama metode kuantitatif. Menjawab pertanyaan “Apakah X?”. Pelayanan kesehatan bergelut dengan manusia- manusia, dan manusia secara keseluruhan lebih kompleks, ada banyak pertanyaan tentang interaksi manusia, dan cara manusia menginterpretasi interaksi. Jawaban atas pertanyaan tersebut dibutuhkan oleh para profesional kesehatan. Metode kuantitatif kurang cocok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. KUALITATIF VS KUANTITATIF Garis dermakasi kaku antara riset kualitatif dan kuantitatif tidak mendorong adanya interaksi antar kedua bidang ini. Akibatnya, para peneliti di kedua bidang sama-sama terkungkung dan seringkali tidak peduli dengan karya pihak lain. Riset pelayanan kesehatan, perbedaan antara metode kuantitatif dan kualitatif masih diyatakan secara berlebihan dan disalahpahami. Dikotomi yang digambarkan, menunjukkan bahwa: Kalau metode kuantitaif tujuannya lebih ke keandalan (konsistensi pada pengujian ulang) melalui penggunaan alat ukur standar, maka metode kualitatif menekankan pada validitas (apa sebenarnya yang dimaksud oleh manusia ketika menggambarkan pengalaman, pengetahuan, sikap dan perilakunya) Metode kuantitatif maupun kualitatif mengakui adanya dua jenis data, yaitu: data mengenai kuantitas dan data mengenai kualitas
Metode kuantitatif menganalisis data kualitas juga dalam bentuk
kuantitas (menggunakan kaidah statistik), sehingga dikembangkan sistem skala, yang berdasarkan tolok ukur tertentu suatu kualitas ditempatkan pada rangking dengan nilai sesuai dengan model skalanya
Metode kualitatif yang menganalisis data kuantitatif tetap dengan
angka, dan data kualitatif tidak diangkakan, tetapi dengan dekripsi kalimat yang rinci dengan nuansa makna yang jelas.
Metode kualitatif memandang bahwa bagaimanapun kualitas
tidak akan tepat untuk diangkakan, karena dalam kenyataannya terdapat kelompok yang hampir sama namun memiliki muansa perbedaan yang cukup bermakna Riset Kualitatif di Bidang Kesehatan Hubungan antara metode kualitatif dengan kuantitatif lebih baik digambarkan sebagai hubungan yang saling melengkapi, bukan saling meniadakan atau mengecualikan
Ada tiga cara hubungan
Cara pertama, metode kualitatif dilaksanakan syarat awal yang
penting pada riset kuantitatif (riset pendahuluan).
Cara kedua, metode kualitatif melengkapi apa yang dapat
dicapai melalui metode kuantitatif
Cara ke tiga, metode kualitatif mengeksplorasi fenomena atau
bidang kompleks yang tidak bisa didekati dengan metode kuantitatif. KRITIK TERHADAP KUALITATIF pertama: riset kualitatif hanya merupakan anekdot dan kesan pribadi, sangat dipengaruhi bias peneliti;
kedua: riset kualitatif kurang dapat direproduksi,
artinya tidak ada jaminan menghasilkan kesimpulan yang konsisten antara peneliti dalam konteks yang sama;
ketiga: riset kualitatif dianggap sulit diterapkan
secara luas (generalisata), oleh karena dianggap cenderung menghasilkan banyak informasi rinci dari jumlah setting kecil. KRITIK RISET KUALITATIF: Asumsi kritik bahwa pendekatan kualitatif dan kuantitatif, berbeda dalam kemampuannya menjamin validitas dan keandalan penemuan hasil risetnya. Tertapi, perbedaan ini lebih menyangkut soal tingkatan, bukan soal jenis.
Dalam analisis data kuantitatif, lambang statistik suatu
fenomena bisa disajikan, walaupun mungkin tidak bisa dibenarkan sepenuhnya. Seperti halnya hasil kualitatif yang tergantung pada penilaian dan keterampilan si peneliti serta kelayakan pertanyaan yang ditindaklanjuti dengan pengumpulan data.
Semua riset bersifat selektif, artinya peneliti tidak bisa
menangkap sepenuhnya kebenaran nyata suatu peristiwa, riset tergantung pada pengumpulan bukti tertentu melalui metode tertentu, yang masing-masing punya kelebihan dan kelemahan tersendiri. KUALITATIF VS KUANTITATIF
“metode kuantitatif bisa diandalkan tetapi
tidak valid, dan bahwa metode kualitatif valid tetapi tidak bisa diandalkan” Teknik Sampling • Perlu diputuskan siapa dan berapa jumlah orang yang akan diteliti, sebagai sumber informasi. Keputusan ini didasarkan atas teknik sampling
• Teknik sampling bentuk khusus atau proses bagi
pemusatan atau pemilihan sampel penelitian yang mengarah pada seleksi
• Riset kuantitatif, arahannya pada pemakaian
sampling statistik (probability sampling) yang mengarah pada usaha generalisasi statistik untuk merumuskan karakteristik populasi yang telah diwakilinya Teknik Sampling • riset kualitatif, sampling lebih bersifat selektif dimana usaha generalisasi teoritis, bukan perumusan karakteristik populasi.
• Sampling kualitatif bukanlah pilihan jumlah yang
mewakili populasinya. Pengertiannya hampir sejajar dengan yang biasa disebut purposive sampling,
• peneliti kualitatif memilih informan yang dianggap
mengetahui masalahnya secara mendalam dan dapat dipercaya, untuk menjadi sumber data yang mantap, pilihan informan dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam memperoleh data. Sampling lebih berbentuk criterion-based selection daripada probability sampling Teknik Sampling • Theoritical Sampling, adalah pemilihan informan yang sesuai dengan sasaran pengembangan/penjelasan teori dalam mengarahkan proses sampling dan pengumpulan data. Peneliti melakukan seleksi informan, serta membuat penjelasan teori awal sebelum memutuskan data mana yang akan terus dikumpulkan dan dari siapa • Time sampling adalah waktu yang dipilih peneliti yang dipandang paling tepat untuk mengunjungi informan guna mendapat data yang benar. • Snowball sampling adalah cara pemilihan informan pada waktu di lokasi penelitian berdasarkan petunjuk informan lainnya yang tidak terencana sebelumnya sehingga mendapatkan data yang lebih lengkap dan mendalam. Proses ini ibaratnya seperti bola salju yang kecil, menggelinding semakin lama semakin besar. Triangulasi Validasi •Triangulasi Data, Penelitian dengan menggunakan berbagai sumber data yang berbeda untuk mengumpulkan data yang sejenis atau sama •Triangulasi Peneliti, mengumpulkan data sejenis dilakukan oleh beberapa peneliti •Triangulasi Metode, penggunaan metode pengumpulan data yang berbeda pada satu masalah dalam usaha penggalian informasi •Triangulasi Teori, pembahasan masalah dengan menggunakan beberapa perspektif teoritis yang berbeda,
Telaah Informan (key informan)
PENGUMPULAN DATA KUALITATIF: Di dalam pengumpulan data riset kualitatif, karena menekankan pada interaksi dan perspektif subjek yang diteliti, maka teknik yang banyak digunakan adalah wawancara mendalam, DKT, observasi berperan, PDR dan studi kasus
Yang perlu diperhatikan dalam pengumpulan data,
bahwa fenomena yang digali khusus memiliki makna penting sebagai penguatan data, bukan sekedar adegan sebagai bagian deskripsi yang sering kurang memiliki makna khusus. (bagai cerita sebuah novel) GO TO THE PEOPLE, LIVE AMONG THEM, LEARN FROM THEM, LOVE THEM, START WITH WHAT THEY KNOW, & BUILD ON WHAT THEY HAVE djunaidi m. dachlan