Anda di halaman 1dari 7

SEJARAH ANGKA

By Kokok Dharmaputra
Class X DL
Pendahuluan
Pada zaman ini, angka merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan
manusia. Contohnya, tanggal pada kalender, nilai nominal pada uang, dan banyak lagi.
Bisakah anda bayangkan bagaimana dunia bila tidak ada angka? Pasti segala sesuatu akan
menjadi sangat berantakan dan tidak teratur.
Tapi, bagaimanakah sebenarnya sejarah munculnya angka tersebut? Apakah
sebenarnya yang disebut angka atau bilangan? Siapa saja tokoh-tokoh dalam sejarah yang
berpengaruh dalam ilmu matematika? Semua pertanyaan di atas akan saya coba jelaskan pada
makalah ini.

Bilangan dan angka


Dalam penggunaan sehari-hari, angka dan bilangan seringkali dianggap sebagai dua
hal yang sama. Sebenarnya, angka dan bilangan mempunyai pengertian yang berbeda.
Bilangan adalah suatu konsep matematika yang digunakan untuk pencacahan dan
pengukuran. Sedangkan angka adalah suatu simbol atau lambang yang digunakan untuk
mewakili satu bilangan. Contohnya, bilangan lima dapat dilambangkan dengan angka 5
maupun menggunakan angka romawi V. Lambang ”5” dan ”V” yang digunakan untuk
melambangkan bilangan lima disebut sebagai angka. Jadi, sebenarnya benda apakah yang
biasa kita sebut dengan bilangan itu? Setiap bilangan, misalnya bilangan yang kita
lambangkan dengan angka 1, sesungguhnya adalah konsep abstrak yang tidak bisa tertangkap
oleh indra manusia, tetapi bersifat universal. Misalnya, tulisan atau ketikan 1. Yang anda liat
di kertas dan sedang anda baca saat ini bukanlah bilangan 1, melainkan hanya lambang dari
bilangan satu yang tertangkap oleh idra penglihatan anda berkat adanya pantulan cahaya dari
kertas ke mata anda. Demikian pula bila anda melihat lambang yang sama di papan tulis,
yang anda lihat bukanlah bilangan 1, melainkan tinta dari spidol yang membentuk lambang
dari bilangan 1. Dalam matematika, konsep bilangan selama bertahun-tahun telah diperluas
untuk meliputi bilangan nol, bilangan asli, bilangan bulat, bilangan rasional, bilangan
irasional, dan lain-lain.
Bilangan asli merupakan salah satu konsep
matematika yang paling sederhana dan termasuk konsep
pertama yang bisa dipelajari dan dimengerti oleh manusia,
bahkan beberapa penelitian menunjukkan beberapa jenis
kera besar juga bisa menggunakannya. Bilangan asli terdiri
dari bilangan bulat positif yang bukan nol (1, 2, 3, 4,....).
wajar bila jenis pertama dari bilangan yang digunakan
untuk menghitung ini tidak menggunakan nol. Karena
sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari kita tidak
membutuhkan bilangan nol. Seperti dalam menghitung
apel pada gambar di sebelah, kita tidak menghitungnya
dengan cara menghitung dari nol (nol apel, satu apel, dua
apel, ....) melainkan dengan menghitung dari satu. Atau
saat ditanya berapa apel yang kamu punya, kita akan lebih
cenderung menjawab tidak punya apel ketimbang
menjawab saya punya nol apel.
Perkembangan angka dan angka dari berbagi tempat
Kemungkinan terbesar manusia mulai menghitung adalah setelah bahasa berkembang.
Saat itu jari-jari tangan merupakan alat hitung yang paling alami. Itulah sebabnya mengapa
sistem perhitungan yang kita gunakan saat ini menggunakan bilangan berbasis 10. untuk
mencari bukti sejarah, ukiran pada batu atau kayu adalah soluli yang paling alami. Dari bukti
sejarah, sistem hitung yang paling awal terdiri dari simbol berulang yang masing-masing
terdiri dari sepuluh, yang diikuti oleh pengulangan simbol untuk satu. Untuk contoh pada
angka-angka yang digunakan saat ini seperti 1 sampai 10, kemudian 11 (simbol bilangan satu
diulang pada simbol bilangan sebelas sebagai penanda 11 adalah 10 + 1). Atau pada bilangan
romawi, bilangan dua puluh satu dilambangkan menjadi XXI (simbol angka sepuluh diulang
kemudian dimulai lagi dari satu sebagai penanda 20 adalah 10 + 10 +1)

Angka Mesir (3000-1600 SM)

Di Mesir, sejak sekitar 3000 tahun sebelum masehi, bukti sejarah yang ditemukan
menyebutkan bahwa satu disimbolkan sebagai garis vertikal, sedangkan 10 diwakilkan oleh
lambang ^. Orang mesir menulis dari kanan ke kiri, jadi bilangan dua puluh tiga disimbolkan
menjadi |||^^. Bila anda sulit mengartikannya menjadi 23, bandingkanlah dengan angka
romawi XXIII. Angka romawi tersebut pada dasarnya adalah sistem Mesir, diadaptasi oleh
Roma dan sampai sekarang masih kita gunakan setelah kemunculan pertamanya yaitu lebih
dari 5000 tahun yang lalu.
Para juru tulis firaun (yang hartanya sangat sulit untuk dihitung) menggunakan suatu
sistem untuk menghitung angka-angka besar. Memang sulit digunakan, tapi tidak diragukan
lagi itu yang mereka pakai. Membaca versi tertulis dari angka-angka besar mesir sama seperti
menghitung total nilai dari koin-koin judi di Las Vegas. Orang-orang mesir kuno meletakan
angka yang besar di kanan, dan yang kecil di kiri. Jadi, untuk keperluan demonstrasi,
bayangkanlah koin A bernilai 100.000, koin B bernilai 10.000, koin C bernilai 1.000, koin D
bernilai 100, koin E bernilai 10, dan koin F bernilai 1. dengan nilai-nilai itu, angka Mesir
FEEEDDDDDDCCCCBBBAA bisa mewakilkan angka 234.641. Dan angka-angka besar
seperti ini berperan dalam dokumen yang mendeskripsikan harta-harta milikfiraun. Simbol
Mesir untuk angka besar seperti 100.000, adalah suatu simbol yang seperti burung, tetapi
angka-angka yang lebih kecil dilambangkan dengan garis lurus dan melengkung.

Angka Babylonia (1750 SM)

Orang-orang Babylonia, menggunakan sistem bilangan berbasis 60. Sistem ini benar-
benar sulit digunakan, karena
secara logika seharusnya
membutuhkan 59 simbol yang
berbeda (sama seperti sistem
desimal berbasis 10 saat ini
mempunyai simbol yang berbeda
sampai 9). Sebaliknya, angka di
bawah 60 dilambangkan dengan
kelompok-kelompok sepuluh.

Angka Babylonia
Yang menyebabkan bentuk tertulisnya sangan aneh jika dibandingkan dengan composisi
aritmatika manapun.
Melalui keunggulan orang Babylonia pada bidang astronomi, sistem perhitungan
berbasis 60 mereka masih ada sampai sekarang pada 60 detik dalam satu menit, dan pada
pengukuran sudut, 180 derajat pada jumlah sudut segitiga dan 360 derajat pada sudut satu
lingkaran. Dan jauh setelah itu, saat waktu bisa diukur dengan akurat, sistem yang sama juga
digunakan dalam 60 menit dalam 1 jam.
Orang Babylonia mengambil langkah crusial menuju suatu sistem perhitungan yang
lebih efektif. Mereka memperkenalkan konsep nilai tempat, yaitu angka yang sama bisa
mempunyai nilai yang berbeda tergantung letak angka pada urutan. Untuk lebih jelas, kita
ambil contoh angka 222. Pada angka tersebut terdapat tiga angka 2 yang mempunyai nilai
yang berbeda-beda, yaitu 200, 20, dan 2. Tapi konsep ini baru dan merupakan langkah yang
sangat berani bagi orang Babylonia. Untuk mereka, dengan sistem perhitungan berbasis 60,
sistem nilai tempat lebih sulit untuk digunakan. Untuk mereka angka simpel seperti 222
mempunyai nilai 7322 bila menggunakan sistem hitung berbasis 10 yang kita gunakan (2 x
60 kuadrat + 2 x 60 + 2)
Sistem nilai tempat membutuhkan suatu tanda yang bermakna ”kosong”, untuk saat-
saat dimana jumlah nilai pada satu kolom sama dengan kelipatan 60. Dari sinilah awal mula
angka 0. Meskipun bilangan nol itu sendiri belum ada, dan angka 0 tidak mempunyai nilai
numerik tersendiri.

Angka suku Maya

Suku maya, sama seperti suku Aztec, menggunakan sistem bilangan berbasis 20.
Seperti orang babylonia, suku Maya menggunakan sistem nilai tempat, dan tentu saja, angka
nol. Mereka menggunakan 3 set grafik
notasi yang berbeda untuk mewakili angka:
a) Dengan titik dan garis, b) Dengan figur
antropomorfik, dan c) dengan simbol.

Figur di atas melambangkan angka 0-10 untuk


suku Maya

Angka suku Maya


Angka Romawi 300 SM

Angka romawi menggunakan sistem bilangan berbasis 5. Angka I dan V dalam angka
romawi terinspirasi dari bentuk tangan, yang merupakan alat hitung alami. Sedangkan angka
X/lambang dari 10, adalah gabungan dua garis miring yang melambangkan 5. Dan L, C, D,
dan M, yang secara urut mewakili 50, 100, 500, dan 1.000, merupakan modifikasi dari simbol
V dan
X.

Garis yang miring mewakili jempol, yang kemudian menjadi simbol lima

Untuk menulis angka, orang Romawi


Symbol L, C, D, & M merupakan menggunakan sistem penjumlahan : V + I = VI (6)
mmodifikasi dari simbol V & X atau C + X + X + I = CXXI (121), dan sistem
pengurangan : IX (I sebelum X =9) atau XCIV (X
X(10) adalah gabungan dua garis miring sebelum C = 90, I sebelum V = 4)

Nol, Sistem Desimal , dan Angka Hindu-Arab (300 SM –


sekarang)

Pada sistem perhitungan Babylonia dan Maya, bentuk


angka tertulisnya masih sangan rumit untuk perhitungan aritmatik yang efisien. Selain itu,
angka nol belum berfungsi penuh.
Agar angka nol bisa memenuhi potensinya dalam matematik, setiap bilangan harus
mempunyai simbol sendiri atau paling tidak angka-angka dasar dalam basis hitungan
mempunyai simbol sendiri. Sistem ini kemungkinan muncul pertama kali di India. Angka-
angka yang dipakai saat ini mengalami perubahan-perubahan bertahap sejak 3 abad sebelum
masehi.
Orang-orang India menggunakan lingkaran kecil saat tempat pada angka tidak
mempunyai nilai, mereka menamai lingkaran kecil tersebut dengan nama sunya, diambil dari
bahasa sansekerta yang berarti ”kosong”. Sistem ini telah berkembang penuh sekitar tahun
800 Masehi, saat sistem ini juga diadaptasi di Baghdad. Orang arab menggunakan titik
sebagai simbol ”kosong”, dan memberi nama dengan arti yang sama dalam bahasa arab, sifr.
Sekitar dua abad kemudian angka India masuk ke Eropa dalam manuskrip Arab, dan
dikenal dengan nama angka Hindu-Arab. Dan angka Arab sifr berubah menjadi ”zero” dalam
bahasa Eropa modern, atau dalam bahasa Indonesia, ”nol”. Tetapi masih perlu berabad-abad
lagi sebelum ke-sepuluh angka Hindu-Arab secara bertahap menggantikan angka romawi di
Eropa, yang diwarisi dari masa kekaisaran Roma.

Tokoh-tokoh matematika
Leonardo Pisano/Fibonacci (1170-1250)

Lenardo Pisano Bogolo, juga dikenal dengan nama Leonardo of Pisa,


Leonardo Pisano , Leonardo Bonacci, atau yang paling sering disebut
dengan nama Fibonacci, adalah seorang ahli matematika dari Itali. Beberapa
orang menyebutnya “ahli matematika dari barat yang paling berbakat pada
abad pertengahan”.
Fibonacci dikenal oleh dunia karena menyebarkan sistem
perhitungan Hindu-Arab di Eropa. Terutama melalui publikasi bukunya
pada awal abad ke 13 yaitu Book of Calculation atau Liber Abaci.
Lahir sekitar tahun 1170, anak dari Guglielmo Fibonacci, seorang
pedagang kaya italia. Guglielmo memimpin sebuah pos perdagangan
(beberapa catatan menyebutkan ia adalah konsultan untuk Pisa) di Bugia,
sebuah pelabuhan di sebelah timur Algiers Muwahidun kesultanan dinasti di
Afrika Utara (sekarang Bejaia, Aljazair). Sebagai anak muda, Leonardo berpergian dengan
ayahnya untuk membantu ayahnya, disanalah dia belajar tentang sistem perhitungan Hindu-
Arab.
Menyadari bahwa berhitung dengan angka Hindu-Arab lebih sederhana dan lebih
efisien dibandingkan dengan angka Romawi, Fibonacci menjelajahi seluruh dunia
Mediterania untuk belajar di bawah pengawasan matematikawan Arab terkemuka saat
itu. Leonardo kembali dari perjalanannya sekitar 1200. Pada 1202, saat ia berusia 32 tahun, ia
menuangkan semua yang ia pelajari kedalam buku Liber Abaci (Kitab Abacus atau Book of
Calculatiaon), dan dengan demikian memperkenalkan angka-angka Hindu-Arab ke Eropa

Al-khawarizmi

Nama Asli dari al-Khawarizmi ialah Muhammad Ibn


Musa al-khawarizmi. Selain itu beliau dikenali sebagai Abu
Abdullah Muhammad bin Ahmad bin Yusoff. Al-Khawarizmi
dikenal di Barat sebagai al-Khawarizmi, al-Cowarizmi, al-
Ahawizmi, al-Karismi, al-Goritmi, al-Gorismi dan beberapa cara
ejaan lagi. Beliau dilahirkan di Bukhara.Tahun 780-850M adalah
zaman kegemilangan al-Khawarizmi. al-Khawarizmi telah wafat
antara tahun 220 dan 230M. Ada yang mengatakan al-
Khawarizmi hidup sekitar awal pertengahan abad ke-9M.
Sumber lain menegaskan beliau hidup di Khawarism, Usbekistan pada tahun 194H/780M dan
meninggal tahun 266H/850M di Baghdad.
Dalam pendidikan telah dibuktikan bahawa al-Khawarizmi adalah seorang tokoh
Islam yang berpengetahuan luas. Pengetahuan dan keahliannya bukan hanya dalam bidang
syariat tapi di dalam bidang falsafah, logika, aritmatika, geometri, musik, ilmu hitung, sejarah
Islam dan kimia.
Beliau telah menciptakan pemakaian Sinus dan Tangen dalam penyelidikan
trigonometri dan astronomi. Dalam usia muda beliau bekerja di bawah pemerintahan
Khalifah al-Ma’mun, bekerja di Bayt al-Hikmah di Baghdad. Beliau bekerja dalam sebuah
observatory yaitu tempat belajar matematika dan astronomi. Al-Khawarizmi juga dipercaya
untuk memimpin perpustakaan khalifah. Beliau pernah memperkenalkan angka-angka India
dan cara-cara perhitungan India pada dunia Islam. Beliau juga merupakan seorang penulis
Ensiklopedia dalam berbagai disiplin. Al-Khawarizmi adalah seorang tokoh yang pertama
kali memperkenalkan aljabar dan hisab (ilmu hitung Islam). Banyak lagi ilmu pengetahuan
yang beliau pelajari dalam bidang matematika dan menghasilkan konsep-konsep matematika
yang begitu populer yang masih digunakan sampai sekarang.
Kepribadian al-Khawarizmi telah diakui oleh orang Islam maupun dunia Barat. Ini
dapat dibuktikan bahawa G.Sarton mengatakan bahwa“pencapaian-pencapaian yang tertinggi
telah diperoleh oleh orang-orang Timur….” Dalam hal ini Al-Khawarizmi. Tokoh lain,
Wiedmann berkata…." al-Khawarizmi mempunyai kepribadian yang teguh dan seorang yang
mengabdikan hidupnya untuk dunia sains". Beberapa cabang ilmu dalam Matematika yang
diperkenalkan oleh al-Khawarizmi seperti: geometri, aljabar, aritmatika dan lain-lain.

Pythagoras

Pythagoras of Samos adalah seorang filsuf Yunani Ionia dan pendiri gerakan
keagamaan disebut Pythagoreanism. Sebagian besar informasi tentang Pythagoras ditulis
berabad-abad setelah ia hidup, dan sedikitnya informasi yang dapat dipercaya sehingga
sangat sedikit yang diketahui tentang dia. Ia lahir di pulau Samos, dan mungkin bepergian
secara luas di masa mudanya, mengunjungi Mesir dan tempat-tempat lain untuk mencari
pengetahuan. Sekitar 530 SM, ia pindah ke Croton, sebuah koloni Yunani di Italia selatan, di
sana dia mendirikan sebuah sekte keagamaan. pengikut-nya mengejar ritual keagamaan dan
praktek yang dikembangkan oleh Pythagoras, dan mempelajari teori filosofisnya. masyarakat
mengambil peran aktif dalam politik Croton, tapi ini akhirnya menyebabkan kejatuhan
mereka. Tempat pertemuan pythagoras dibakar, dan Pythagoras terpaksa melarikan diri
kota. Dia dikatakan telah mengakhiri hari-harinya di Metapontum.
Pythagoras memberikan kontribusi berpengaruh terhadap filsafat dan ajaran
keagamaan pada akhir abad ke-6 SM. Ia sering dipuja sebagai matematikawan besar, mistik
dan ilmuwan, dan dia terkenal karena teorema Pythagoras yang diambil dari namanya.

Kesimpulan
Angka adalah suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan, dan orang-orang pada
zaman dahulu sangat menyadarinya. Karena itu mereka membuat beraneka ragam sistem
hitung untuk mempermudah hidup mereka. Tugas kita sebagai generasi penerus adalah terus
mengembangkan ilmu-ilmu tentang sistem perhitungan untuk mempermudah kehidupan kita,
dan anak-cucu kita.

Anda mungkin juga menyukai