TENTANG
KONSEP MEMBUAT INDIKATOR
FIQIH DI SMA
(SEKOLAH MENENGAH ATAS)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
A. Definisi Indicator
a. Kognitif Meliputi
1.2.4. Menafsirkan
2. Memahami sumber 2.1 Menjelaskan sumber 2.1.1. Menjeleskan
hukum Islam hukum yang
disepakati dan yang 2.1.2. Mengkritisi
tidak disepakati ulama
2.2 Menunjukkan
penerapan sumber 2.1.3.Memberikan
hukum yang Evaluasi
disepakati dan yang
tidak disepakati ulama
2.2.1 Menjalaskan
2.3 Menjelaskan
pengertian, fungsi dan 2.2.2 Membedakan
kedudukan ijtihad
2.2.3 Mempengaruhi
2.3.1 Mengidentifikasi
2.3.2 Mengurutkan
2.3.3 Mengamati
3. Memahami hukum- 3.1 Menjelaskan hukum 3.1.1 Menjelaskan
hukum syar’i taklifi dan
penerapannya dalam 3.1.2 Mendefinisikan
Islam
3.2 Menjelaskan hukum
wadh’i dan 3.1.3 Menunjukkan
penerapannya dalam
Islam 3.1.4 Maramalkan
3.3 Menjelaskan mahkum
bihi (fihi) 3.2.1 Membandingkan
3.4 Menjelaskan mahkum
’alaih 3.2.2 Mengidentifikasi
3.2.3 Menerapkan
3.2.4 Manafsirkan
4. Memahami kaidah- 4.1 Menjelaskan macam- 4.1.1. Mengurutkan
kaidah ushul fiqih macam kaidah ushul
fiqih 4.1.2. Menjelaskan
4.2 Menerapkan macam-
macam kaidah ushul
fiqih 4.1.3 Mempraktekkan
4.2.1 Mengamalka
4.2.2 mempraktekkan
Untuk memilih kata – kata operasional dalam indicator, bisa melihat data
– data operasional sebagaimana dikemukakan diatas, dan guru bisa
menambahkan kata – kata operasional untuk mengisi indicator yang sesuai
dengan karakteristik peserta didik, kebutuhan daerah dan satuan pendidikan
masing – masing.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Mulyasa, E. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
Muslich, Mansur. 2009. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi
Aksara.
Majid, Abdul dan Dian Anjani. 2006. Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi.
Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.
Mulyasa. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosda
Karya.
Muslich, Mansur. 2009. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi
Aksara.