Dalam Bentuk Kewajiban Keadilan Bagaikan
Dalam Bentuk Kewajiban Keadilan Bagaikan
orang lain. Hal ini mengingatkan kita kepada makna sanksi pidana fungsi retributuif,
yaitu bahwa: hukuman yang dikenakan berfungsi sebagai “pembayaran kembali”
atas suatu tindakan criminal. Di sini, hukuman juga dapat berfungsi untuk
mengembalikan keadilan yang telah dirusak oleh tindakan criminal. John Kaplan
mengatakan bahwa pemindahan mengandung arti: “hutang” penjahat telah
dibayarkan kembali. Jadi, pemberian hukuman adalah perbuatan adil.
Dalam hidup manusia terdapat kebijakan moral dan keadilan merupakan kebijakan
tertinggi. Cicero mengatakan bahwa orang dinilai baik dilihat dari perilaku
keadilanya. Tiga kewajiban moral tersebut adalah keadilan, pengendalian diri, dan
sopan-santun dalam bertutur kata dan berperilak pada umumnya.
3. Keadilan legal atau keadilan umum (Iustitia legalis) yaitu keadilan yang
menerbitkan hubungan antara individu terhadap masyarakat Negara.
1. Kesamaan proporsional
Di dunia ini tidak ada sesuatu yang bersifat tidak terbatas. Demikian juga halnya
dengan keadilan, ada dua aspek mewarnai situasi ini, yaitu:
Yang menjadi sasaran atau objek legslasi hokum positif adalah kesejahteraan
umum. Disini legislasi hokum positif harus dapat menjamin dan sekaligus
menyebarluaskan kesejahteraan umum itu antara lain dengan cara:
Ini berarti bahwa kehendak pembentukan hokum itu bukan merupakan dasar yang
eksklusif dan primer dari sebuah tertib hokum. Dalam hal ini J.Messner mengatakan
bahwa hokum yang berlaku sah dapat disebut hokum yang benar, jika hokum itu
sesuai dengan pola-pola keinginan atau cita-cita manusia yang terkandung di
dalam realitas manusia, serta sesuai dengan rasa tanggung jawab yang didasarkan
atas pola-pola tersebut.
Beberapa kondisi tertentu yang harus dipenuhi oleh hukum ditekankan dengan
maksud supaya hukum itu dapat mengikat subjeknya. Menurut “tradisi”, biasanya
ada 4 kondisi yang penting :
1. Sasaran atau objek hukum harus merupakan sesuatu yang dihalalkan oleh
moral atau tidak bertentangan dengan pertimbangan moral,
4. Harus berguna