SIFAT PERTAMA
Dan berikanlah kepada kerabatmu, dan orang miskin serta orang musafir akan haknya masing-
masing; dan janganlah engkau membelanjakan hartamu dengan boros yang melampau. [26]
Sesungguhnya orang-orang yang boros itu adalah saudara-saudara Syaitan, sedang Syaitan itu pula
adalah makhluk yang sangat kufur kepada Tuhannya. [27]
(Al-Isra’ 17 : 26-27)
Syaitan itu menjanjikan (menakut-nakutkan) kamu dengan kemiskinan dan kepapaan (jika kamu
bersedekah atau menderma), dan ia menyuruh kamu melakukan perbuatan yang keji (bersifat
bakhil kedekut); sedang Allah menjanjikan kamu (dengan) keampunan daripadaNya serta
kelebihan kurniaNya. Dan (ingatlah), Allah Maha Luas limpah rahmatNya, lagi sentiasa Meliputi
PengetahuanNya. [268]
(Al-Baqarah 2 : 268)
SIFAT KEDUA
Dan (ingatlah) ketika kami berfirman kepada malaikat: "Tunduklah (beri hormat) kepada Nabi
Adam". Lalu mereka sekaliannya tunduk memberi hormat melainkan Iblis; ia enggan dan takbur,
dan menjadilah ia dari golongan yang kafir. [34]
(Al-Baqarah 2 : 34)
SIFAT KETIGA
Allah berfirman: "Apakah penghalangnya yang menyekatmu daripada sujud ketika Aku
perintahmu?" Iblis menjawab: "Aku lebih baik daripada Adam, Engkau (wahai Tuhan) jadikan
daku dari api sedang dia Engkau jadikan dari tanah." [12]
(Al-A’raf 7 : 12)
Dari 'Abdullah bin Mas'ud r.a., dari Nabi saw., sabdanya: "Tidak dapat masuk syurga orang
yang dalam hatinya terdapat rasa sombong walaupun seberat zarah."
(H.R. Muslim)
SIFAT KEEMPAT
Ia hanya menyuruh kamu melakukan kejahatan dan perkara-perkara yang keji, dan (menyuruh)
supaya kamu berkata (dusta) terhadap Allah apa yang kamu tidak ketahui (salah benarnya). [169]
(Al-Baqarah 2: 169)
SIFAT KELIMA
Dan sesungguhnya Syaitan-syaitan itu tetap menghalangi mereka dari jalan yang benar, sedang
mereka menyangka bahawa mereka orang-orang yang mendapat hidayah petunjuk. [37]
(Az-Zukhruf 43 : 37)
SIFAT KEENAM
Dan berkatalah pula Syaitan setelah selesai perkara itu: "Sesungguhnya Allah telah menjanjikan
kamu dengan janji yang benar dan aku telah menjanjikan kamu lalu aku mungkiri janjiku itu
kepada kamu; dan tiadalah bagiku sebarang alasan dan kuasa mempengaruhi kamu selain daripada
aku telah mengajak kamu lalu kamu terburu-buru menurut ajakanku itu; maka janganlah kamu
salahkan daku tetapi salahkan diri kamu sendiri. Aku tidak dapat menyelamatkan kamu dan kamu
juga tidak dapat menyelamatkan daku. Sesungguhnya dari dahulu lagi aku telah kufur ingkarkan
(perintah Tuhan) yang kamu sekutukan daku denganNya". Sesungguhnya orang-orang yang zalim
(yang meletakkan sesuatu pada bukan tempatnya) beroleh azab yang tidak terperi sakitnya. [22]
(Ibrahim 14 : 22)