Anda di halaman 1dari 8

TUGAS DAN FUNGSI SERTA HUBUNGAN

KERJA lembaga-lembaga Negara


berdasarkan uud’45

Di Susun Oleh :
-Nama : Dwi Yulianto
-Kelas : X TKJ 1

UPTD SMK NEGERI 3 TANGERANG


Jln. Moch Yamin
Tugas dan wewenang MPR diatur dalam
UUD 1945 dan UU Nomor 27 Tahun 2009.
Ketentuan dalam UUD 1945
(Bab II Pasal 2 dan 3)
 Pasal 2
(1) Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas anggota Dewan
Perwakilan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Daerah yang dipilih melalui pemilih
an umum dan diatur lebih lanjut dengan undangundang.
(2) Majelis Permusyawaratan Rakyat bersidang sedikitnya sekali dalam
lima tahun di ibu kota negara.
(3) Segala putusan Majelis Permusyawaratan Rakyat ditetapkan
dengan suara yang terbanyak.
 Pasal 3
(1) Majelis Permusyawaratan Rakyat berwenang mengubah dan
menetapkan UndangUndang Dasar.
(2) Majelis Permusyawaratan Rakyat melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden.
(3) Majelis Permusyawaratan Rakyat hanya dapat memberhentikan
Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masa
jabatannya menurut UndangUndang Dasar.
 Ketentuan dalam UU Nomor 27 Tahun 2009
 Pasal 4
 MPR mempunyai tugas dan wewenang:
 mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar;
 melantik Presiden dan Wakil Presiden berdasarkan hasil pemilihan umum dalam sidang
Paripurna Majelis;
 memutuskan usul Dewan Perwakilan Rakyat berdasarkan putusan Mahkamah
Konstitusi untuk memberhentikan Presiden dan Wakil Presiden dalam masa jabatannya
setelah Presiden dan/atau Wakil Presiden diberi kesempatan untuk menyampaikan
penjelasan untuk menyampaikan penjelasan dalam Sidang Paripurna Majelis;
 melantik Wakil Presiden menjadi Presiden apabila Presiden mangkat, berhenti,
diberhentikan, atau tidak dapat melaksanakan kewajibannya dalam masa jabatannya;
 memilih dan melantik Wakil Presiden dari dua calon yang diajukan Presiden apabila
terjadi kekosongan jabatan Wakil Presiden dalam masa jabatanya selambat-lambatnya
dalam waktu enam puluh hari;
 memilih dan melantik Presiden dan Wakil Presiden apabila keduanya berhenti secara
bersamaan dalam masa jabatannya, dari dua paket calon Presiden dan Wakil Presiden
yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang paket calon
Presiden dan Wakil Presidennya meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam
pemilihan umum sebelumnya sampai habis masa jabatanya.

Tugas dan wewenang DPR antara lain:

 Membentuk Undang-Undang yang dibahas dengan Presiden untuk


mendapat persetujuan bersama
 Membahas dan memberikan persetujuan atau tidak memberikan
persetujuan terhadap Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang
yang diajukan oleh Presiden untuk menjadi undang-undang
 Menerima rancangan undang-undang yang diajukan oleh DPD berkaitan
dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan
pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam
dan sumber daya ekonomi lainnya, serta yang berkaitan dengan
perimbangan keuangan pusat dan daerah serta membahas membahas
rancangan undang-undang tersebut bersama Presiden dan DPD sebelum
diambil persetujuan bersama antara DPR dan Presiden
 Membahas rancangan undang-undang yang diajukan oleh Presiden atau
DPR yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah,
pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan
sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta perimbangan
keuangan pusat dan daerah, dengan mengikutsertakan DPD sebelum
diambil persetujuan bersama antara DPR dan Presiden
 Memperhatikan pertimbangan DPD atas rancangan undang-undang tentang
APBN dan rancangan undang-undang yang berkaitan dengan pajak,
pendidikan, dan agama
 Membahas bersama Presiden dengan memperhatikan pertimbangan DPD
dan memberikan persetujuan atas rancangan undang-undang tentang APBN
yang diajukan oleh Presiden
 Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang dan APBN
 Membahas dan menindaklanjuti hasil pengawasan yang disampaikan oleh
DPD terhadap pelaksanaan undang-undang mengenai otonomi daerah,
pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan
daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya,
pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan, dan agama
 Memberikan persetujuan kepada Presiden untuk menyatakan perang,
membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain, serta membuat
perjanjian internasional lainnya yang menimbulkan akibat yang luas dan
mendasar bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan beban keuangan
negara dan/atau mengharuskan perubahan atau pembentukan undang-
undang
 Memberikan pertimbangan kepada Presiden dalam pemberian amnesti dan
abolisi
 Memberikan pertimbangan kepada Presiden dalam hal mengangkat duta
besar dan menerima penempatan duta besar negara lain
 Memilih anggota BPK dengan memperhatikan pertimbangan DPD
 Membahas dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas
pertanggungjawaban keuangan negara yang disampaikan oleh BPK
 Memberikan persetujuan kepada Presiden atas pengangkatan dan
pemberhentian anggota KY
 Memberikan persetujuan calon hakim agung yang diusulkan Komisi Yudisial
untuk ditetapkan sebagai hakim agung oleh Presiden
 Memilih 3 (tiga) orang hakim konstitusi dan mengajukannya kepada
Presiden untuk diresmikan dengan keputusan Presiden

 Memberikan persetujuan terhadap pemindahtanganan aset negara yang


menjadi kewenangannya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan terhadap perjanjian yang berakibat luas dan mendasar bagi
kehidupan rakyat yang terkait dengan beban keuangan negara
 Memberikan persetujuan kepada Presiden untuk menyatakan perang,
membuat perdamaian, dan perjanjian dengan negara lain
 Menyerap, menghimpun, menampung dan menindaklanjuti aspirasi
masyarakat
 Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diatur dalam undang-undang
 DPR dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya berhak meminta pejabat negara,
pejabat pemerintah, badan hukum, atau warga masyarakat untuk memberikan
keterangan tentang suatu hal yang perlu ditangani demi kepentingan bangsa dan
negara. Setiap pejabat negara, pejabat pemerintah, badan hukum, atau warga
masyarakat wajib memenuhi permintaan DPR tersebut. Setiap pejabat negara, pejabat
pemerintah, badan hukum, atau warga masyarakat yang melanggar ketentuan tersebut
dikenakan panggilan paksa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dalam hal panggilan paksa tidak dipenuhi tanpa alasan yang sah, yang bersangkutan
dapat disandera paling lama 15 (lima belas) hari sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Dalam hal pejabat yang disandera habis masa jabatannya atau
berhenti dari jabatannya, yang bersangkutan dilepas dari penyanderaan demi hukum.
Wewenang Komisi Yudisial
Komisi Yudisial berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung dan wewenang lain
dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku
hakim.

Tugas Komisi Yudisial

Mengusulkan Pengangkatan Hakim Agung, dengan tugas utama:


Melakukan pendaftaran calon Hakim Agung;
Melakukan seleksi terhadap calon Hakim Agung;
Menetapkan calon Hakim Agung; dan
Mengajukan calon Hakim Agung ke DPR.
Menjaga dan Menegakkan Kehormatan, Keluhuran Martabat Serta Perilaku Hakim, dengan
tugas utama:
Menerima laporan pengaduan masyarakat tentang perilaku hakim,
Melakukan pemeriksaan terhadap dugaan pelanggaran perilaku hakim, dan
Membuat laporan hasil pemeriksaan berupa rekomendasi yang disampaikan kepada
Mahkamah Agung dan tindasannya disampaikan kepada Presiden dan DPR.
Komisi Yudisial bertanggungjawab kepada publik melalui DPR, dengan cara menerbitkan
laporan tahunan dan membuka akses informasi secara lengkap dan akurat.

Tugas dan Wewenang Presiden

Presiden Republik Indonesia dalam menjalankan tugas sebagai kepala Negara dibantu oleh
satu orang wakil Presiden(Wapres) dan dibantu oleh Mentri-Mentri yang masing-masing
Mentri mengepalai bidang-bidang tertentu. Presiden memiliki kewenangan dan kekuasaan
untuk melakukan hal-hal tersebut di bawah ini :

1. Menetapkan dan mengajukan anggota dari hakim Konstitusi.


2. Mengangkat duta dan konsul untuk Negara lain dengan pertimbangan
DPR.
3. Menerima duta dari Negara lain dengan pertimbangan DPR.
4. Memberikan Grasi dan Rehabilitasi dengan pertimbangan dari
MA(Mahkamah Agung).
5. Memberikan Amnesti dan Abolisasi Rehabilitasi dengan pertimbangan dari
DPR.
6. Memegang kekuasan tertinggi atas AU(Angkatan Udara), AD(Angkatan
Darat) dan AL(Angkatan Laut)
7. Menyatakan keadaan bahaya yang syarat-syaratnya ditetapkan oleh
Undang-Undang.
8. Menyatakan perang dengan Negara lain, damai dengan Negara lain dan
perjanjian dengan Negara lain dengan persetujuan DPR.
9. Membuat perjanjian yang menyangkut hajat hidup orang banyak,
mempengaruhi beban keuangan Negara dan mengharuskan adanya
perubahan/pembentukan Undang-Undan harus dengan persetujuan DPR.

Kewajiban dan wewenang MA

Menurut Undang-Undang Dasar 1945, kewajiban dan wewenang MA adalah:

 Berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-undangan di


bawah Undang-Undang, dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh
Undang-Undang
 Mengajukan 3 orang anggota Hakim Konstitusi
 Memberikan pertimbangan dalam hal Presiden memberikan grasi dan rehabilitasi

Mahkamah Agung (disingkat MA) adalah lembaga tinggi negara dalam sistem
ketatanegaraan Indonesia yang merupakan pemegang kekuasaan kehakiman
bersama-sama dengan Mahkamah Konstitusi dan bebas dari pengaruh cabang-
cabang kekuasaan lainnya. Mahkamah Agung membawahi badan peradilan
dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan
peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara.

Fungsi-fungsi Mahkamah Agung

 Fungsi Peradilan
 Fungsi Pengawasan
 Fungsi Mengatur
 Fungsi Nasehat
Tugas dan Wewenang Mahkamah Konstitusi (MK)

Tugas dan Wewenang Mahkamah Konstusi menurut UUD 1945 adalah :


1. Berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang
keputusannya bersifat final untuk menguji Undang-Undang terhadap
Undang-Undang Dasar, memutus sengketa kewewenangan lembaga
Negara yang kewewenangannya diberikan oleh UUD1945, memutus
pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan tentang hasil
Pemilihan Umum.
2. Wajib memberi keputusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat
mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden atau Wakil Presiden menurut
UUD 1945.
Kewajiban dan wewenang mk

Menurut Undang-Undang Dasar 1945, kewajiban dan wewenang MK adalah: Berwenang


mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji
Undang-Undang terhadap Undang-Undang Dasar, memutus sengketa kewenangan lembaga
negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD 1945, memutus pembubaran partai politik,
dan memutus perselisihan tentang hasil Pemilihan Umum Wajib memberi putusan atas
pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau
Wakil Presiden menurut UUD 1945.

Catatan :
Sejarah berdirinya lembaga Mahkamah Konstitusi diawali dengan perubahan ketiga UUD
1945 dalam Pasal 24 ayat (2), Pasal 24C, dan Pasal 7B yang disahkan pada 9 November
2001. Setelah disahkannya perubahan ketiga UUD 1945, maka dalam rangka menunggu
pembentukan Mahkamah Konstitusi, MPR menetapkan Mahkamah Agung menjalankan
fungsi MK untuk sementara sebagaimana diatur dalam Pasal III Aturan Peralihan UUD 1945
hasil perubahan keempat.

Anda mungkin juga menyukai