PEMBIAYAAN BERDASARKAN
PRINSIP SYARIAH DAN AKAD-AKAD
YANG DIGUNAKAN
2
Pokok Peraturan
Sumber Pendanaan
Kegiatan Pembiayaan
Akad-akad Syariah
Dewan Pengawas Syariah
Pelaporan
3
Sumber Pendanaan Berdasarkan
Prinsip Syariah
4
Mudharabah
PERJANJIAN
BAGI HASIL
SHAHIB
PP
PP(MUDHARIB)
(MUDHARIB) AL MAAL
TENAGA MODAL
KERJA 100%
PROYEK/USAHA
PROYEK/USAHA
X% Y%
KEUNTUNGAN
KEUNTUNGAN
5
Mudharabah Mutlaqah
Akad kerja sama dengan pihak lain yang bertindak
sebagai penyandang dana (shahibul mal)
Shahibul mal membiayai 100% modal kegiatan
pembiayaan untuk proyek yang tidak ditentukan
oleh Perusahan Pembiayaan
Keuntungan usaha dibagi sesuai dengan
kesepakatan dalam akad
6
Mudharabah Muqayyadah
7
Mudharabah Musytarakah
8
Musyarakah
9
Gearing Ratio
10
Pembiayaan Berdasarkan Prinsip
Syariah
11
Pembiayaan Berdasarkan Prinsip
Syariah
piutang sewa
12
Ijarah
1. Akad Sewa IMT
PERUSAHAAN
PEMBIAYAAN PENYEWA
(MU’AJJIR) (MUSTA’JIR)
4. Bayar Kewajiban
5. Pelunasan/Pembelian
3a. Kirim
Dokumen
2. Beli Obyek
Sewa 3b. Kirim
Barang
BARANG ke
SUPPLIER (OBYEK SEWA) Nasabah
MA’JUR
13
Ijarah
14
Ijarah Muntahiyah Bittamlik
15
Ijarah
Ijarah Muntahiyah Bittamlik
Obyek pembiayaan
milik / dalam penguasaan PP (muajjir)
manfaat harus dapat dinilai dgn uang
manfaat harus dapat diserahkan kpd Penyewa (musta’jir)
pemanfaatan harus halal scr syariah
manfaat harus dapat ditentukan dengan jelas
spesifikasi harus jelas (identifikasi fisik, kelaikan, dan
jangka waktu pemanfaatannya)
16
Ijarah
Ijarah Muntahiyah Bittamlik (lanj)
Akad sekurangnya memuat
identitas muajjir dan musta’jir
spesifikasi obyek Ijarah
spesifikasi manfaat obyek Ijarah
harga perolehan, nilai pembiayaan, dan pembayaran sewa
jangka waktu sewa
saat penyerahan obyek Ijarah
ketentuan pengakhiran transaksi yang belum jatuh tempo
ketentuan biaya yang timbul selama masa sewa
ketentuan biaya yang ditanggung oleh masing-masing pihak apabila
terdapat kerusakan, kehilangan atau tidak berfungsinya obyek Ijarah
ketentuan pengalihan kepemilikan obyek Ijarah oleh PP (muajjir) kepada
pihak lain
hak dan tanggung jawab masing-masing pihak
17
Ijarah
Ijarah Muntahiyah Bittamlik (lanj)
Penetapan harga sewa (ujrah) & opsi
Besarnya ujrah & cara pembayaran → kesepakatan
dlm akad
Alat pembayaran → uang/bentuk lain yg senilai &
tidak bertentangan dgn Syariah
Harga opsi pemindahan kepemilikan ditetapkan di
18
Wakalah bil Ujrah
Definisi
pelimpahan kuasa oleh satu pihak (al muwakkil)
kpd pihak lain (al wakil)
dalam hal-hal yg boleh diwakilkan
dgn pemberian keuntungan (ujrah)
Para pihak
PP (wakil)
pengalih piutang (muwakkil)
yg berhutang (muwakkal ’alaih)
19
Wakalah bil Ujrah (lanj)
Obyek pembiayaan
piutang (muwakkal bih) jangka pendek < 1 th
belum jatuh tempo
bukan piutang macet
bukan berasal dari transaksi yg diharamkan oleh
syariah Islam
harus dibuktikan dgn dokumen tagihan &
dipastikan keasliannya
20
Wakalah bil Ujrah (lanj)
Akad sekurangnya memuat
identitas semua pihak
nilai, jumlah dan waktu jatuh tempo piutang
ketentuan ujrah (jika ada)
ketentuan jaminan utk PP (jika ada)
ketentuan cara pembayaran hutang atau piutang oleh
para pihak
hak dan tanggung jawab masing-masing pihak
21
Murabahah
1. Negosiasi &
Persyaratan
2. Akad Murabahah
PERUSAHAAN
NASABAH
PEMBIAYAAN
6. Bayar Tunai /
Angsuran
5. Terima Barang
3. Beli Barang
dan Dokumen
SUPPLIER
4. Kirim Barang &
Dokumen
22
Murabahah
Definisi
pembiayaan utk pengadaan barang dgn menegaskan
harga beli/harga perolehan kpd pembeli
pembeli membayar scr angsuran dgn harga lebih sbg
laba
Pembelian barang sbg obyek Murabahah dapat
diwakilkan kpd konsumen dgn wakalah →
pemberian kuasa dari pemberi kuasa (muwakkil)
kpd penerima kuasa (wakil)
23
Murabahah (lanj)
1. Pesanan
PP/penjual (ba’i) membeli barang setelah ada
pemesanan dari konsumen/pembeli (musytari)
Bersifat
Mengikat → musytari tidak dapat membatalkan
pesanan
Tidak mengikat
2. Tanpa pesanan
24
Murabahah (lanj)
Obyek pembiayaan
dapat dinilai dengan uang
dapat diterima oleh konsumen
tidak dilarang oleh syariah Islam
spesifikasinya harus jelas (identifikasi fisik,
kelaikan, jangka waktu pemanfataan)
25
Murabahah (lanj)
Akad sekurangnya memuat
identitas PP & konsumen
spesifikasi obyek murabahah
harga jual, harga beli, dan cara pembayaran angsuran;
jangka waktu
ketentuan jaminan dan asuransi
ketentuan uang muka
ketentuan diskon/potongan
ketentuan pelunasan dipercepat
ketentuan wanprestasi dan sanksi bagi konsumen
hak dan tanggung jawab masing-masing pihak
26
Salam
1b. Akad Salam II
PP Konsumen
2a. Bayar
3b. Kirim
dokumen
3a. Kirim
barang
dan
1a. Akad dokumen
2b. Bayar
Salam I
Produsen
27
Salam
Definisi
pembiayaan utk pengadaan barang dgn cara
pemesanan & pembayaran harga lebih dulu
dgn syarat tertentu yg disepakati
2 akad
Akad salam (1) → PP & konsumen
Akad salam (2) → PP & produsen
28
Salam (lanj)
Barang pesanan (muslam fiih)
Diserahkan oleh produsen (muslam alaih) tepat
waktu, sesuai dgn kualitas & jumlah yg
disepakati
Penetapan harga sesuai kesepakatan dan tidak
boleh berubah selama masa akad
Pembayaran harga kpd produsen dilakukan scr
penuh dan tunai
29
Salam (lanj)
Akad sekurangnya memuat
identitas PP (muslim) dan produsen
spesifikasi barang (nama, jenis, jumlah, ukuran, tipe,
mutu barang)
waktu dan lokasi penyerahan barang
harga barang dan cara pembayarannya
ketentuan jaminan dan asuransi
jangka waktu salam;
ketentuan biaya yang ditanggung masing-masing pihak
atas kerusakan/kehilangan/tidak berfungsinya barang
pesanan (muslam fiih)
hak dan tanggung jawab para pihak
30
Istishna’
1.Pesan barang
SHANI’ I
(PERUSAHAAN MUSTASHNI`
PEMBIAYAAN) 2a. Akad Istishna` I
31
Istishna’
Definisi
pembiayaan utk pemesanan pembuatan barang dgn kriteria & syarat
tertentu
antara pemesan/pembeli (mustashni`) dan penjual/pembuat (shani`)
dgn harga yg disepakati
32
Istishna’ (lanj)
Akad sekurangnya memuat
identitas PP dan produsen
spesifikasi barang (nama, jenis, jumlah, ukuran, tipe,
mutu barang)
waktu dan lokasi penyerahan barang
harga jual dan cara pembayaran
ketentuan jaminan dan asuransi
jangka waktu
ketentuan pelunasan dipercepat
ketentuan biaya yang ditanggung masing-masing pihak
atas kerusakan/kehilangan/tidak berfungsinya barang
pesanan
hak dan tanggung jawab para pihak
33
Akad – akad Syariah
Akad syariah yg telah ditandatangani kedua pihak
tidak dapat dibatalkan scr sepihak, kecuali
kedua pihak setuju menghentikannya
akad bertentangan dengan Prinsip Syariah
akad batal demi hukum karena timbul kondisi hukum
Tiap pihak yang bertransaksi wajib memiliki
kecakapan dan kewenangan utk melakukan
perbuatan hukum
34
Akad–akad Syariah (lanj)
35
Dewan Pengawas Syariah
36
Pelaporan
Formulir A – E
Disertai pernyataan kesesuaian Syariah oleh
DPS dgn tembusan kpd DSN-MUI
Disampaikan paling lambat tgl 10 setiap
bulan
37
Terima Kasih
38