Anda di halaman 1dari 2

1.

Kegunaan GTJS
 Proteksi terhadap pulpa gigi penyangga untuk mencegah iritasi panas/dingin,
kima dan toksik
 Stabilitas posisi, yaitu mencegah pergerakan gigi penyangga yang sudah di
preparasi agar tidak miring, migrasi, dan supraposisi
 Mengembalikan fungsi mastikasi
 Untuk memenuhi kepentingan estetik terutama gigi anterior
 Mencegah timbunan makanan pada gigi yang telah di preparasi terutama pada
daerah servikal
 Membantu menekan benang retraksi dan meretraksi gingiva
 Sebagai informasi diagnostik, yaitu memberi informasi yang berhubungan dengan
bentuk dan susunan GTJ tetap

2. Persyaratan GTJS
 Melindungi pulpa
Restorasi harus dibuat dari bahan yang dapat mencegah iritasi terhadap pulpa
gigi. Preparasi dan adaptasi yang baik dari tepi restorasi GTJS mencegah
kebocoran saliva
 Mempertahankan posisi gigi yang stabil dan gigi yang di preparasi
GTJS harus mempertahankan posisi gigi yang stabil agar dapat menghindari
pembuatan kembali desain GTJ tetap
 Harus mudah dibersihkan
Restorasi GTJS harus dibuat dari bahan serta bentuk kontur yang memudahkan
pasien melakukan upaya pemeliharaan kebersihan mulut selama pengunaan
GTJS. Selain itu untuk memepertahankan jaringan gusi tetap sehat dengan
membentuk embrassure yang baik dan higienik
 Memperbaiki fungsi mastikasi, sekaligus memepertahankan fungsi oklusal
pasien, serta mencegah migrasi gigi
 Tidak terlalu panjang di daerah servikal
Tepi GTJS yang panjang akan mengiritasi jaringan gingiva dan akan
menyebabkan hipertropi gingiva, resesi gingiva, bahkan terjadi perdarahan
 Mempunyai kekuatan dan retensi yang cukup
Restorasi GTJS haraus tahan terhadap tekanan kunyah tanpa menyebabkan
terlepasnya atau terjadinya fraktur pada restorasi. Pada saat akan melepas GTJ,
maka GTJS harus tetap utuh agar dapat digunakan kembali
 Mempertahankan fungsi estetik
Restorasi GTJS harus dapat memberikan hasil estetik yang memuaskan terutama
bila dibuat pada gigi anterior

3. Hal-hal yang harus diperhatikan pada GTJS

Ketepatan marginal
Menggunakan sonde dengan arah horizontal dan vertikal. Sonde digerakkan arah
horizintal untuk mengecek apakah ada celah antara abutment dan GTJS. Bila
terdapat celah, sonde masuk diantara abutment dan GTJS. Sonde digerakkan arah
vertikal untuk mengetahui apakah ada under dan over dari bahan GTJS

Cek retensi

Untuk rahang atas : GTJS dipasang di artikulator, bila tidak jatuh berarti
retentif

Untuk rahang bawah : GTJS dipasang di artikulator, kemudian artikulator


dibalik, bila GTJS jatuh berarti kurang retentif

Cek oklusi

Dilakukan dengan menggunakan artikulating paper, dimana protesa dalam


artikulator digerakkan secara statis dan dinamis

Oklusi sentris, artikulating paper diletakkan pada gigi rahang atas dan rahang
bawah, kemudian model dalam artikulator dikatup-katupkan dan dilihat pada
model, bial terdapat spot yang tebal, dikurangi sampai spot tipis dan merata

Oklusi dinamis, artikulating paper diletakkan pada gigi rahang atas dan rahang
bawah, kemudian model dalam artikulator digerakkan ke sisi kerja dan
keseimbangan, bila ada spot yang tebal dikurangi sampai spot tipis dan merata

Periksa daerah embrassure (daerah dibawah titik kontak)

Harus cukup luas untuk memudahkan pembersihan, cek dengan super floss. Bila
dapat melewati tanpa hambatan berarti baik

Periksa daerah kontak dengan gigi tetangga

Diperiksa dengan menggunakan dental floss, digerakkan dengan menggeser dalam


arah vertikal dengan hambatan ringan. Bila dental floss dapat melewati daerah
proksimal dengan hambatan ringan, berarti kontaknya baik

Periksa daerah dibawah pontik (hubungan pontik dengan gusi)

GTJS harus mengkilap, tidak tajam, dan tidak porus. Diperiksa dengan meraba
menggunakan jari tengah

Warna GTJS sesuai dengan shade guide yang telah dipilih

Anda mungkin juga menyukai