Anda di halaman 1dari 4

BAB 2. MONITORING EFEK SAMPING OBAT 1.

Amoxycillin Susunan Saraf Pusat : Hiperaktif, agitasi, ansietas, insomnia, konfusi, kejang, perubahan perilaku, pening. Kulit : Acute exanthematous pustulosis, rash, erytema multiform, sindrom stevens-johnson, dermatitis, tixic ephidermal necrolisis, hypersensitif vasculitis, urticaria. GI : Mual, muntah, diare, hemorrhagic colitis, pseudomembranous colitis, hilangnya warna gigi. Hematologi : Anemia, anemia hemolitik, trombisitopenia, trombositopenia purpura, eosinophilia, leukopenia, agranulositosi. Hepatic : AST (SGOT) dan ALT (SGPT) meningkat, cholestatic joundice, hepatic cholestatis, acute cytolitic hepatitis. Renal : Cristalluria

2. 3. 4.

Antasida Doen Asam Asetilsalisilat Asam askorbat ( vit.C ) Non toksik. 1% - 10% : Renal : hyperoxaluria ( kejadian tergantung dosis) < 1% : Pusing, faintness, fatigue, flank pain, sakit kepala.

5.

Asam mefenamat

6. Besi Ii Sulfat ferro sulfat


Peroral dapat menimbulkan gangguan saluran cerna,seperti : mual, diare, konstipasi, rasa nyeri epigaster. Efek samping ini mungkin dikurangi dengan pengurangan dosis, sediaan diminum waktu atau segera setelah makan (jangan waktu perut kosong)

7.

Captopril Proteinuria, peningkatan ureum darah dan kreatinin, reaksi idiosinkratik, ruam terutama pruritus, neutropenia, anemia, trombositopenia, hipeotensi. (MIMS 2010/2011). Efek sampingnya yang tersering trajdi adalah hilangnya rasa (kadang-kadang juga pencium), exanthema dan batuk kering yang disebabkan akumulasi bradikinin dan prostaglandin di saluran napas dan paru-paru. (Obat-obat Penting, 2007)

Kaptopril menimbulkan proteinuria lebih dari 1 g sehari pada 0,5% penderita dan pada 1,2% penderita dengan penyakit ginjal. Dapat terjadi sindroma nefrotik serta membran glomerulopati pada penderita hipertensi. Karena proteinuria umumnya terjadi dalam waktu 8 bulan pengobatan maka penderita sebaiknya melakukan pemeriksaan protein urin sebelum dan setiap bulan selama 8 bulan pertama pengobatan. Neutropenia/agranulositosis terjadi kira-kira 0,4 % penderita. Efek samping ini terutama terjadi pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal. Neutropenia ini muncul dalam 1 3 bulan pengobatan, pengobatan agar dihentikan sebelum penderita terkena penyakit infeksi. Pada penderita dengan resiko tinggi harus dilakukan hitung leukosit sebelum pengobatan, setiap 2 minggu selama 3 bulan pertama pengobatan dan secara periodik. Pada penderita yang mengalami tandatanda infeksi akut (demam, faringitis) pemberian kaptopril harus segera dihentikan karena merupakan petunjuk adanya neutropenia. Hipotensi dapat terjadi 1-1,5 jam setelah dosis pertama dan beberapa dosis berikutnya, tapi biasanya tidak menimbulkan gejala atau hanya menimbulkan rasa pusing yang ringan. Tetapi bila mengalami kehilangan cairan, misalnya akibat pemberian diuretik, diet rendah garam, dialisis, muntah, diare, dehidrasi maka hipotensi tersebut menjadi lebih berat. Maka pengobatan dengan kaptopril perlu dilakukan pengawasan medik yang ketat, terutama pada penderita gagal jantung yang umumnya mempunyai tensi yang normal atau rendah. Hipotensi berat dapat diatasi dengan infus garam faal atau dengan menurunkan dosis kaptopril atau diuretiknya. Sering terjadi ruam dan pruritus, kadang-kadang terjadi demam dan eosinofilia. Efek tersebut biasanya ringan dan menghiiang beberapa hari setelah dosis diturunkan. Terjadi perubahan rasa (taste alteration), yang biasanya terjadi dalam 3 bulan pertama dan menghiiang meskipun obat diteruskan. Retensi kalium ringan sering terjadi, terutama pada penderita gangguan ginjal, sehingga perlu diuretikSB yang meretensi kalium seperti amilorida dan pemberiannya hams dilakukan dengan hati-hati. (www.farmasiku.com)

8.

Cefadroxil 1%-10% : Saluran cerna : Diare, < 1% : Abdominal pain, agranulositosis, anafilaksis, angioderma, athralgia, kolestasis, dispepsia, erythema multiforme, demam, mual, neutropenia, pruritus, kolitis pseudomembran, rash, serum sickness, sindrom Steven-Johnson, trombositopenia, eticaria, vaginitis, muntah. Dilaporkan reaksi dengan Cefalosporin lain termasuk abdominal pain, anemia aplastik dan hemolitik, peningkatan BUN, peningkatan kreatinin, eosinofilia, hemorrhage, pansitopenia, disfungsi ginjal, superinfeksi, nefrotoksik. (program PIO)

9.

Clobazam

10. Co-Amoxiclav 11. Ethambutol 12. Fenobarbital 13. Glimepiride 14. Hidroklorotiazida 15. Insulin Reg inj 100IU/ml-10ml- Humulin R

Efek samping terapi insulin yang paling sering terjadi adalah hipoglikemia. Keadaan ini dapat terjadi akibat : a) Dosis insulin yang berlebihan b) Saat pemberian yang tidak tepat c) Penggunaan glukosa yang berlebihan, misalnya olahraga anaerobic berlebihan d) Faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan kepekaan individu terhadap insulin, misalnya gangguan fungsi adrenal atau hipofisis

16. Iopamiro 17. Isoniazid 18. Kalsium lactate 19. Kodein 20. Lansoprazole 21. Levofloxasin 22. Loratadine 23. Meloxicam 24. Methylprednisolon 25. Metronidazole 26. OBH 27. Parasetamol Reaksi kulit, hematologis, reaksi alergi yang lain.( http://www.farmasiku.com) Efek samping parasetamol jarang kecuali ruam kulit, kelainan darah, pankreatitis akut dilaporkan setelah pengunaan jangka panjang kerusakan hati (dan lebih jarang kerusakan ginjal). (www.dechacare.com)

28. Prednison 29. Pyrazinamide 30. Ranitidine 31. Rifampicin 32. Risperidon

33. Siprofloksasin 34. Tramadol Sama seperti umumnya analgesik yang bekerja secara sentral, efek samping yang dapat terjadi: mual, muntah, dispepsia, obstipasi, lelah, sedasi, pusing, pruritus, berkeringat, kulit kemerahan, mulut kering dan sakit kepala. - Meskipun TRAMADOL berinteraksi dengan reseptor apiat sampai sekarang terbukti insidens ketergantungan setelah penggunaan TRAMADOL, ringan. (http://www.dechacare.com/TRAMADOLP578.html) Tramadol can be habit-forming for some people. Do not take more tramadol than has been prescribed for you. Taking more tramadol or taking it more often can cause dependency on it. You should also not stop taking tramadol without first consulting your doctor. You may experience withdrawal symptoms if you stopped it suddenly. You doctor will likely decrease your dose of tramadol gradually. (http://arthritis.about.com/od/ultram/a/tramadol.htm)

35. Trifluoperazine 36. Triheksifenidil 37. Vitamin B complex tab sedasi, mengantuk

Anda mungkin juga menyukai