Anda di halaman 1dari 6

Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari spektrometer dan fotometer.

Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi. Jadi, spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang. Kelebihan spektrofotometer dibandingkan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih lebih dapat terseleksi dan ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating ataupun celah optis. Pada fotometer filter, sinar dengan panjang gelombang yang diinginkan diperoleh dengan berbagai filter dari berbagai warna yang mempunyai spesifikasi melewatkan trayek panjang gelombang tertentu. Pada fotometer filter, tidak mungkin diperoleh panjang gelombang yang benar-benar monokromatis, melainkan suatu trayek panjang gelombang 30-40 nm. Sedangkan pada spektrofotometer, panjang gelombang yang benar-benar terseleksi dapat diperoleh dengan bantuan alat pengurai cahaya seperti prisma. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum tampak yang kontinyu,

monokromator, sel pengabsorpsi untuk larutan sampel atau blangko dan suatu alat untuk mengukur perbedaan absorpsi antara sampel dan blangko ataupun pembanding (Hamdani, 2011). Suatu grafik yang menghubungkan antara banyaknya sinar yang diserap dengan frekuensi (panjang gelombang) sinar merupakan spektrum absorpsi. Transisi yang dibolehkan untuk suatu molekul dengan struktur kimia yang berbeda adalah tidak sama sehingga spektra absorpsinya juga berbeda. Dengan demikian, spektra dapat digunakan sebagai bahan informasi yang bermanfaat untuk analisis kualitatif. Banyaknya sinar yang diabsorpsi pada panjang gelombang tertentu sebanding dengan banyaknya molekul yang menyerap radiasi, sehingga spektra absorpsi juga dapat digunakan untuk analisis kuantitatif (Hamdani, 2011). Semua molekul dapat mengabsorpsi radiasi daerah UV-Vis karena mereka mengandung elektron, baik sekutu maupun menyendiri, yang dapat dieksitasikan ke tingkat energi yang lebih tinggi (Hamdani, 2011). Hukum Lambert Beer Cahaya yang diserap diukur sebagai absorbansi (A) sedangkan cahaya yanghamburkan diukur sebagai transmitansi (T), dinyatakan dengan hukum lambert-beer atau Hukum Beer, yang berbunyi: jumlah radiasi cahaya tampak (ultraviolet, inframerah dan sebagainya) yang diserap atau ditransmisikan oleh suatu larutan merupakan suatu fungsi eksponen dari konsentrasi zat dan tebal larutan (Wanibesak, 2010).

Berdasarkan hukum Lambert-Beer, rumus yang digunakan untuk menghitung banyaknya cahaya yang dihamburkan adalah (Wanibesak, 2010):

dan absorbansi dinyatakan dengan rumus (Wanibesak, 2010):

di mana Io menunjukkan intensitas cahaya yang datang dan It ata I1 adalah intensitas cahaya setelah melewati sampel. Hukum Lambert Beer digunakan untuk radiasi monokromatik, dimana absorbansi sebanding dengan tebal medium (b) dan konsentrasi (c) senyawa yang mengabsorbsi. Hal ini dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut (Hamdani, 2011): A = a.b.c Dimana a adalah faktor kesebandingan yang disebut absorptivitas. Besarnya dan ukuran dari a tergantung pada satuan untuk b dan c. Untuk larutan dari senyawa yang mengabsorpsi, b sering diberikan dalam centimeter dan c dalam gram per Liter. Maka absorptivitas dalam satuan L.g-1.cm-1 (Hamdani, 2011). Keterbatasan Hukum Lambert Beer Beberapa pengecualian ditemukan untuk menyamaratakan absorbansi sebagai garis lurus. Di sisi lain, penyimpangan dari perbandingan langsung diantara absorbansi dan konsentrasi ketika b adalah konstan seringkali ditemukan. Beberapa penyimpangan ini adalah dasar dan menunjukkan keterbatasan yang nyata dari hukum ini (Hamdani, 2011). Instrumentasi untuk Spektrofotometri Spektrofotometer adalah suatu instrumen untuk mengukur transmitan / absorbans suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang, pengukuran terhadap sederetan sampel pada suatu panjang gelombang tunggal. Komponen utama dari spektrofotometer dapat dilihat pada gambar sebagai berikut (Hamdani, 2011):

Diagram komponen utama spektrofotometer (Hamdani, 2011)

Di dalam suatu molekul yang memegang peranan penting adalah elektron valensi darisetiap atom yang ada hingga terbentuk suatu materi. Elektron-elektron yang dimiliki olehsuatu molekul dapat berpindah (eksitasi), berputar (rotasi) dan bergetar (vibrasi) jika dikenaisuatu energi. Ketika cahaya dengan panjang berbagai panjang gelombang (cahaya polikromatis) mengenai suatu zat, maka cahaya dengan panjang gelombang tertentu saja yang akan diserap. Jika zat menyerap cahaya tampak dan UV maka akan terjadi perpindahan elektron dari keadaan dasar menuju ke keadaan tereksitasi. Perpindahan elektron ini disebut transisi elektronik (Wanibesak, 2010). Apabila cahaya yang diserap adalah cahaya inframerah maka elektron yang adadalam atom atau elektron ikatan pada suatu molekul dapat hanya akan bergeta r (vibrasi). Sedangkan gerakan berputar elektron terjadi pada energi yang lebih rendah lagi. Atas dasar inilah spektrofotometri dirancang untuk mengukur konsentrasi suatusuatu yang ada dalam suatu sampel. Dimana zat yang ada dalam sel sampel disinari dengan cahaya yang memiliki panjang gelombang tertentu. Ketika cahaya mengenai sampel sebagian akan diserap, sebagian akan dihamburkan dan sebagian lagi akan diteruskan (Wanibesak, 2010). Secara eksperimen hukum Lambert-beer akan terpenuhi apabila peralatan yangdigunakan memenuhi kriteria-kriteria berikut (Wanibesak, 2010): 1. Sinar yang masuk atau sinar yang mengenai sel sampel berupa sinar dengan dengan panjang gelombang tunggal (monokromatis). 2. Penyerapan sianr oleh suatu molekul yang ada di dalam larutan tidak dipengaruhi oleh molekul yang lain yang ada bersama dalam satu larutan. 3. Penyerapan terjadi di dalam volume larutan yang luas penampang (tebal kuvet) yang sama.

4. 5.

Penyerapan tidak menghasilkan pemancaran sinar pendafluor. Indeks reflaksi larutan tidak tergantung pada konsentrasi. Dimana hukum LambertBeer tidak berlaku untuk larutan dengan konsentrasi tinggi. Sesuai dengan namanya spektrofotometer UV-Vis merupakan gabungan

antaraspektrofotometri UV dan Visible. Pada spektrofotometer UV-Vis menggunakan dua buahs umber cahaya berbeda yakni sumber cahaya UV dan sumber cahaya visible. Kini spektrofotometer yang digunakan hanya menggunakan satu lampu sebag aisumber cahaya. Lampu yang digunakan sebagai sumber cahaya yaitu photodiode yang telahdilengkapi monokromator . Monokromator disini berfungsi untuk mengubah cahaya yangberasal dari sumber cahaya sehingga diperoleh cahaya hanya dengan satu jenis panjang gelombang.Zat yang dapat dianalisis dengan spektrofotometri UV-Vis yaitu zat dalam bentuk larutan dan zat yang tampak berwarna maupun berwarna (Wanibesak, 2010). Hal-hal yang harus diperhatikan dalam analisis spektrofotometri UV-Vis Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam analisis dengan spektrofotometri UV -Vis terutama untuk senyawa yang semula tidak berwarna yang akan dianalisis deng an spektrofotometri visibel karena senyawa tersebut harus diubah terlebih dahulu menjadi senyawa yang berwarna. Berikut adalah tahapan-tahapan yang harus diperhatikan(Hamdani, 2011) : 1. Pembentukan molekul yang dapat menyerap sinar UV-Vis Hal ini perlu dilakukan jika senyawa yang dianalisis tidak menyerap pada daerah tersebut. Cara yang digunakan adalah dengan merubah menjadi senyawa lain atau direaksikan dengan pereaksi tertentu. Pereaksi yang digunakan harus memenuhi beberapa persyaratan yaitu : a. Reaksinya selektif dan sensitif. b. Reaksinya cepat, kuantitatif, dan reprodusibel. c. Hasil reaksi stabil dalam jangka waktu yang lama. d. Waktu operasional Cara ini biasa digunakan untuk pengukuran hasil reaksi atau pembentukan warna. Tujuannya adalah untuk mengetahui waktu pengukuran yang stabil. Waktu operasional ditentukan dengan mengukur hubungan antara waktu pengukuran dengan absorbansi larutan. 2. Pemilihan panjang gelombang Panjang gelombang yang digunakan untuk analisis kuantitatif adalah panjang gelombang yang mempunyai absorbansi maksimal. Ada beberapa alasan mengapa harus menggunakan panjang gelombang maksimal, yaitu :

a. Pada panjang gelombang maksimal, kepekaannya juga maksimal karena pada panjang gelombang maksimal tersebut, perubahan absorbansi untuk setiap satuan konsentrasi adalah yang paling besar. b. Disekitar panjang gelombang maksimal, bentuk kurva absorbansi datar dan pada kondisi tersebut hukum lambert-beer akan terpenuhi.

c. Jika dilakukan pengukuran ulang maka kesalahan yang disebabkan oleh pemasangan ulang panjang gelombang akan kecil sekali, ketika digunakan panjang gelombang maksimal. Keuntungan Spektrofotometer Keuntungan dari spektrofotometer adalah (Hamdani, 2011) : a. Penggunaannya luas, dapat digunakan untuk senyawa anorganik, organik dan biokimia yang diabsorpsi di daerah ultra lembayung atau daerah tampak. b. Sensitivitasnya tinggi, batas deteksi untuk mengabsorpsi pada jarak 10-4 sampai 10-5 M. Jarak ini dapat diperpanjang menjadi 10-6 sampai 10-7 M dengan prosedur modifikasi yang pasti. c. Selektivitasnya sedang sampai tinggi, jika panjang gelombang dapat ditemukan dimana analit mengabsorpsi sendiri, persiapan pemisahan menjadi tidak perlu. d. Ketelitiannya baik, kesalahan relatif pada konsentrasi yang ditemui dengan tipe spektrofotometer UV-Vis ada pada jarak dari 1% sampai 5%. Kesalahan tersebut dapat diperkecil hingga beberapa puluh persen dengan perlakuan yang khusus. e. Mudah, spektrofotometer mengukur dengan mudah dan kinerjanya cepat dengan instrumen modern, daerah pembacaannya otomatis (Skoog, DA, 1996). Heksana adalah senyawa hidrokarbon golongan alkana dengan rumus C6H14 merupakan fraksi petroleum eter dengan kisaran titik didih 65-70C. Keuntungan pelarut ini yaitu bersifat selektif dalam melarutkan zat, menghasilkan jumlah kecil lilin, albumin, dan zat warna, namun dapat mengekstrak zat pewangi dalam jumlah besar (Irawan, 2010).

Hamdani,

S,

2011,

Tipe

dan

Analisis

Spektrofotometri

UV

VIS,

http://catatankimia.com/catatan/tipe-dan-analisis-spektrofotometri-uv-vis.html , diakses pada 3 Mei 2011. Wanibesak, E., 2010, Spektrofotometri: UV, Vis, UV-Vis,

www.scribd.com/doc/51786535/2, diakses pada 3 Mei 2011.

Irawan, B, 2010, PENINGKATAN MUTU MINYAK NILAM DENGAN EKSTRAKSI DAN DESTILASI PADA BERBAGAI KOMPOSISI PELARUT.

Anda mungkin juga menyukai