Anda di halaman 1dari 4

Dampak Perubahan Iklim Terhadap Ketinggian Muka Laut Di Wilayah Banjarmasin

Perubahan iklim global sebagai implikasi dari pemanasan global telah mengakibatkan ketidakstabilan pada atmosfer bumi di lapisan bawah terutama yang dekat dengan permukaan bumi . Ini disebabkan Karen meningkatnya gas-gas rumah kaca yang dominan ditimbulkan oleh industry-industri. Gas-gas yang meningkat ini menimbulkan efek pemantulan dan penyerapa terhadap gelombang panjang yang bersifat panas yang diemisikan oleha permukaan bumi dan kembali lagi ke permukaan bumi. Sejak abad 19 sudah banyak ahli -ahli yang mengamati tentang temaperatur global , sejauh ini menunjukkan adanya perubahan rata-rata yang menjadi suatu indicator adanya perubahan iklim. Perubahan temperature ini ditunjukk an dengan rata-rata temperatur hingga 0.74 0 C antara tahun 1906 hingga tahun 2005. Temperature rata-rata global ini diproyeksikan akan terus meningkat sekitar 1.8-4.00C di abad sekarang ini, dan bahkan menurut kajian lain di proyeksi berkisar antara 1.1 -6.40 C. Dampak-dampak yang ditimbulkan oleh perubahan iklim tersbut diantaranya adalah : y Semakin banyak penyakit (Tifus, Malaria, Demam, dll.) y Meningkatkan frekuensi bencana alam/cuaca ekstrim (tanah longsor, banjir, kekeringan, badai tropis, dll) y Mengancam ketersediaan air y Mengakibatkan pergeseran musim dan perubahan pola hujan y Menurunkan produktivitas pertanian y Peningkatan temperatur akan mengakibatkan kebakaran hutan y Mengancam biodiversitas dan keanekaragaman hayati y Kenaikan muka laut menyebabkan banjir pe rmanen dan kerusakan infrastruktur di daerah pantai Terdapat dua dampak yang menjadi isu utama yang berkenaan dengan perubahan iklim, yaitu fluktuasi curah hujan yang tinggi dan kenaikan permukaan air laut yang menyebabkan tergenangnya air di wilayah daratan dekat pantai. Dampak lain yang diakibatkan pleh naiknya permukaan air laut tidak lain

adalah erosi pantai, salinitas berkurang, kualitas air laut menurun, dan meningkatnya resiko banjir.

Untuk mengidentiikasi dampak pemanasan global, IPCC (Imtergovernmental Panel on Climate Change ), digunakan beberapa pendekatan, misalnya : prediksi, pemodelan, dan scenario. Scenario digunakan untuk menggambarkan dampak yang akan terjadi jika asumsi tertentu disgunakan. Dasarnya IPCC memiliki 2 skenario utama, yaitu s cenario optimis dan scenario pesimis. Akrena dua scenario tersebut, maka terdapat duua asumsi utama : y Emisi CO2 akan terus meningkat, menjadi dua kali di tahun 2030, dan meningkatnya populasi dunia juga akan meningkatnya emisi dinitrooksida dan metana. y Spesifikasi untuk setiap scenario. Scenario B2 merupakan efek perubahan iklim untuk kondisi lokasl. Scenario ini dipilih karena dipertimbangkan berkenaan dengan kondisi local daerah-daerah di Indonesia pada saat ini, yaitu pertumbuhan ekonomi menengah, pe rkembangan teknologi yang rendah, dan aktivitas yang berhubungan dengan ekonomi, sosoal dan kondisi stabilitas lingkungan. Berkenaan dengan proyeksi kenaikan muka laut, telah dilakukan pnelitian sebelumnya, yaitu proyeksi kenaukan muka lait untuk wilayah inndonesia. Hasil proyeksi tersebut menunjukkan wilayah Indonesia mengalami kehilangan daratan -daratan akibat kenaikan muka lait. Jika diambil proyeksi untuk tahun 2010, 2050, dan 2100 dengan luas daratan yang hilang secara berturut -turut seluas 77408 km 2, 30120 km 2, dan 90260 km 2 , maka sekitar 0.03% luas daratan yang hilang tersebut adalah bagian dari daratan Banjarmasin. Daratan yang hilang di wilayah Banjarmasin ini diakibatkan karena sungai Barito yang mengalir di antara Kota Kalimantan dan Kabupaten Barito Kuala mendapatkan massa air kiriman dari laut Jawa. Permukaan sungai Barito menjadi naik sebagai akibat

kenaikan muka laut di laut Jawa karena perubahan iklim. Banjir yang disebabkan karena daratan Banjarmasin yang rendah sehingga permukaan air sungai Barito yang lebih tinggi menyebabkan meluapnya air ke daratan. Beberapa kesimpulan penting dalam kajian proyeksi muka laut di Banjarmasin adalah sebagai berikut : y Kenaikan muka laut diproyeksi akan terjadi di wilayah Kalimantan Selatan, terutama Banja rmasin dan sekitarnya sebagai implikasi dan perubahan iklim. y Akibat yang ditimbulkan dari kenaikan muka laut tersebut akan berdampak pada kehidupan social dan ekonomi masyarakat Banjarmasin dan sekitarnya. y Beberapa infrastuktur yang menjadi media pembangun an ekonomi di wilayah Banjarmasin dan sekitarnya akan mengalami kerusakan dan kerugian dari bencana tersebut yang tidak dapat dihindari jika kenaikan laut terus berlanjut. y Tindakan adaptasi dan mitigasi perlu segera dilakuakn untuk mengurangi dampak kenaik an muka laut di wilayah Banjarmasin dan sekitarnya. y Beberapa kegiatan adaptasi yang dapat dilakukan di Banjarmasin adalah pembuatan tanggul di pinggir Sungai Barito, relokasi penduduk di skitar sungai ke daerah yang lebih tinggi serta pembangunan rumah pan ggung.

DAFTAR PUSTAKA Susandi, Andi, dkk.2008. Dampak Perubahan Iklim Terhadap Ketinggian Muka Laut Di Wilayah Banjarmasin. Jurnal Ekonomi Lingkungan Vol. 12/No. 2/2008

Pantai keburuhan, jawa tengah

Anda mungkin juga menyukai