Anda di halaman 1dari 110

KULIAH PETROLOGI BATUAN KARBONAT

Batuan karbonat adalah batuan sedimen yang fraksi karbonatnya (aragonit, kalsit, dolomit, magnesit, ankerit dan siderit) lebih besar dari fraksi non karbonat (Pettijohn, 1975). Batugamping batuan sedimen terdiri dari kalsit (CaCO3) 100% atau kalsit dengan kadar Mg tinggi [Ca,Mg (CO3)] dolostone : terdiri dari dolomit { CaMg (CO3)2 } batuan karbonat terdiri dari butiran (framework) & matriks karbonat > 50%

Why Study Carbonates?


Worldwide, carbonates contain ~60% / ~500 million barrels, of recoverable oil in giant fields (O&G Jour. 1983). This includes 2/3 major reserves in Mid East and 1/3 major reserves in N.America. Asian giants include: Arun, Bombay High, Natuna, Luconia and Cepu Greenlee & Lehman (1992) estimate 16 million bbls oilequiv. occur in Mioc/Oligocene carbonate buildups in SE Asia. These occur in a variety of limestone and dolomite reservoirs: reefs, layered muddy platforms, sand shoals, recrystallised dolomite, fractures and even caves.
Source : Robert Park Presentation, 2009

Global distribution of Middle Miocene (Serravallian) reefs

Mountains Land Shelf


Source : Robert Park Presentation, 2009

Deep water Upwelling zones

> 100m thick 10-100 m thick < 10 m thick No thickness data

From Kiessling et al., 1999

Miocene Carbonate Hydrocarbon Reservoirs of S.E. Asia


Central Luconia Platform Myanmar offshore Gulf of Papua NW Palawan S Con Basin ,Vietnam Salawati Basin Arun + NE Sumatra NW Java Sunda Basin Bombay High, India Cepu 180 MMBO 34,925 TCF 5,800 TCF 1,685 TCF 4,500 TCF 3,550 TCF 5,895 TCF 15,000 TCF 1 TCF

75 MMBO 450 MMBO 765 MMBC 800 MMBO 750 MMBO 250 MMBO ?

Source : Robert Park Presentation, 2009 RKP 98

5. Differences Between Carbonates And Clastics

Komposisi kimia/mineral batuan karbonat : a. Aragonit CaCO3 (ortorombik) : hasil presipitasi langsung dari air laut secara kimiawi atau berasal dari proses biogenic (ganggang hijau), bentuk serabut, dan tidak stabil. b. Kalsit CaCO3 (heksagonal) : mineral lebih stabil, berbentuk hablur yaang baik/spar, kalsit bila diberi alizarin red menjadi merah c. High-Mg Calcite : kandungan MgCO3 4%, terbentuk pada daerah yang hangat d. Low-Mg Calcite : kandungan MgCO3 <4%, terbentuk pada daerah yang dingin e. Dolomit CaMg(CO3)2 (heksagonal) : berbentuk belah ketupat, tidak bereaksi dengan alizarin red, kebanyakan hasil dolomitisasi dari kalsit f. Magnesit MgCO3 (heksagonal) : biasanya berasosiasi dengan evaporit g. Siderit FeCO3 (heksagonal) h. Ankerite Ca(Fe,Mg)(CO3)2 (heksagonal)

Golongan batuan sedimen utama serta prosesproses pembentukannya (Koesoemadinata, 1985).

1. Butiran karbonat (carbonate grain) : butiran skeletal, ooid, pisoid, pelloid/pellet, agregat (lump/grapestone), litoklas (intraklas & ekstraklas) 2. Matrik berupa microcrystalline calcite/micrite atau lumpur karbonat/lime mud : agregat (kumpulan) kalsit/aragonit yang berukuran <4m (sangat halus/lempung). 3. Semen (sparry calcite/sparite) : kristal-kristal kalsit granular yang terekristalisasi dalam rongga-rongga pada endapan karbonat atau batugamping, terutama dalam rongga-rongga antar butir dan dalam rongga fosil.

Butiran karbonat (carbonate grain) : Butiran skeletal : fragmen bagian yang keras dari organisme yang kalkareous dan cangkang yang tidak pecah seperti moluska, echinoid, ostrakoda, coral, algae, foraminifera, brachiopoda, dll.

Butiran karbonat (carbonate grain) : Butiran skeletal : fragmen bagian yang keras dari organisme yang kalkareous dan cangkang yang tidak pecah seperti moluska, echinoid, ostrakoda, coral, algae, foraminifera, brachiopoda, dll.

1. Butiran karbonat (carbonate grain) : Ooid : butiran karbonat yang berbentuk bulat atau elipsoid, berukuran 0,2-0,5 mm yang mempunyai 1 atau lebih struktur lamina yang konsentris (dari aragonit atau kalsit) dan mengelilingi inti partikel (fragmen cangkang, pelet atau kuarsa). Ooid terbentuk karena agitasi (pengayakan) pada lingkungan laut dangkal (<15 m), arus dasar yang kuat, salinitas tinggi dan jenuh kalsium bikarbonat. Pisoid : butiran karbonat yang berbentuk bulat atau elipsoid, yang mempunyai struktur lamina yang konsentris dan mengelilingi inti partikel (fragmen cangkang, pelet atau kuarsa) seperti ooid, tetapi berukuran >2 mm bahkan beberapa puluh mm. Peloid/pellet : butiran karbonat yang berbentuk bulat, elipsoid atau runcing, tersusun oleh micrite tetapi tidak punya struktur dalam, berukuran <0,1-0,5 (lanaupasir halus). Peloid berasal dari : sekresi organisme terutama organisme pemakan lumpur karbonat (deposit feeder) seperti gastropoda atau crustacea, yang disebut faecal pellet; hasil disintegrasi dari ooid atau fragmen cangkang yang bundar oleh organisme pembor terutama endolithic (boring) algae; dan dari proses abrasi intraclast sehingga bagian pinggirnya menjadi tumpul dan cenderung berbentuk bulat. Pellet cenderung berukuran kecil dan seragam, berbentuk teratur (ovalbundar) dan kandungan bahan organiknya tinggi. Pellet banyak dijumpai di lingkungan lagoon atau tidal flat (daerah berenergi rendah dan relatif tenang).

1. Butiran karbonat (carbonate grain) : Agregat (lump/grapestone) : kumpulan dari beberapa macam butiran karbonat yang tersemen bersama-sama selama sedimentasi (Tucker, 1982). Semennya bisa berupa semen mikrokristalin kalsit/aragonit atau semen zat organik. Agregat terbentuk pada lingkungan laut dangkal dimana energi arus dan gelombang relatif rendah. Litoklas : butiran karbonat yang berupa fragmen batuan karbonat - Intraklas : fragmen batuan karbonat yang terbentuk lebih awal dan berasal dari cekungan yang sama (pada seafloor, tidal flat atau beach rock) - Ekstraklas : fragmen batuan karbonat dari umur yang berbeda atau berasal dari cekungan yang berbeda

Klasifikasi Batuan Karbonat 1. Klasifikasi Grabau (1904) Grabau mengklasifikasikan batugamping berdasarkan ukuran butir menjadi 5 yaitu : Calcirudite : batugamping yang ukuran butirnya lebih besar dari pasir (>2 mm). Calcarenite : batugamping yang ukuran butirnya sama dengan pasir (1/16 - 2 mm). Calcilutite : batugamping yang ukuran butirnya lebih kecil dari pasir (<1/16 mm). Calcipulverite : batugamping hasil presipitasi kimiawi seperti batugamping kristalin. Batugamping organik : batugamping hasil pertumbuhan organisme secara insitu seperti batugamping terumbu dan stromatolite. 2. Klasifikasi Folk (1962) Berdasarkan perbandingan relatif antara allochem, micrite dan sparite serta jenis allochem yang dominan, Folk mengklasifikasikan batugamping menjadi 4 yaitu (gambar 2.31) : batugamping tipe I allochemical rocks dengan sparry calcite cement, batugamping tipe II allochemical rocks dengan microcrystalline calcite matrix (allochemical >10%), batugamping tipe III orthochemical rocks (allochemical 10%), dan batugamping tipe IV autochthonous reef rocks. Batas ukuran butir yang digunakan Folk untuk membedakan antara allochem dan micrite adalah 4 micron (lempung).

Klasifikasi batugamping menurut Folk (1962)

Klasifikasi batugamping menurut Folk (1962)

3. Klasifikasi Dunham (1962) Dunham mengklasifikasikan batugamping berdasarkan tekstur pengendapan (yaitu derajat perubahan tekstur pengendapan, komponen asli terikat atau tidak terikat selama proses pengendapan, tingkat kelimpahan antara butiran dan lumpur karbonat) menjadi 5 yaitu : mudstone, wackestone, packstone, grainstone dan boundstone, sedangkan batugamping yang tidak menunjukan tekstur pengendapan disebut crystalline carbonate (Gambar 2.32). Batas ukuran butir yang digunakan Dunham untuk membedakan antara butiran dan lumpur karbonat adalah 20 micron (lanau kasar). Klasifikasi batugamping yang didasarkan pada tekstur pengendapan dapat dihubungkan dengan fasies terumbu dan tingkat energi yang bekerja sehingga dapat untuk menginterpretasikan lingkungan pengendapan.

Klasifikasi batugamping menurut Dunham (1962)

4. Klasifikasi Embry & Klovan (1971) Embry & Klovan mengklasifikasikan batugamping berdasarkan tekstur pengendapan dan merupakan pengembangan dari klasifikasi Dunham yaitu dengan menambahkan kolom khusus pada kolom boundstone, menghapuskan kolom crystalline carbonate dan membedakan prosentase butiran yang berdiameter 2 mm dari butiran yang berdiameter >2 mm, ukuran butir 0,03-2 mm dan ukuran lumpur karbonat <0,03 mm. Embry & Klovan mengklasifikasikan batugamping menjadi 2 kelompok yaitu batugamping autochthon dan batugamping allochthon (Gambar 2.33). Batugamping autochthon adalah batugamping yang komponen penyusunnya berasal dari organisme yang saling mengikat selama pengendapannya. Batugamping ini dibagi menjadi 3 yaitu bafflestone (tersusun oleh biota berbentuk bercabang), bindstone (tersusun oleh biota berbentuk mengerak atau lempengan) dan framestone (tersusun oleh biota berbentuk kubah). Batugamping allochthon adalah batugamping yang komponen penyusunnya berasal dari fragmentasi mekanik, kemudian tertransport dan diendapkan kembali sebagai partikel padat. Batugamping ini dibagi menjadi 6 yaitu : mudstone, wackestone, packstone, grainstone, floatstone dan rudstone. Klasifikasi Embry & Klovan sangat baik untuk mempelajari fasies terumbu dan tingkat energi pengendapan.

Klasifikasi batugamping menurut Dunham (1962) dan Embry & Klovan (1971)

Klasifikasi batugamping menurut Dunham (1962) dan Embry & Klovan (1971)

Porositas Porositas adalah perbandingan antara volume rongga dengan volume total batuan (dinyatakan dalam persen). Porositas dapat diuji dengan meneteskan cairan (air) ke dalam batuan. Istilah yang dipakai adalah porositas baik (batuan menyerap air), porositas sedang (diantara baikburuk), dan porositas buruk (batuan tidak menyerap air). Macam-macam porositas berdasarkan waktu terbentuknya : Porositas Primer : terbentuk pada saat diendapkan-diagenesis awal, contoh interkristalin, intrakristalin, intergranular, intagranular Porositas Sekunder : terbentuk selama diagenesis lanjut mesogenesistelogenesis, contoh porositas yang terbentuk akibat retakan/fracturing, pengkerutan/shrinkage, dan pelarutan (butiran, semen, matriks) Choquete and Pray (1970) mengklasifikasikan porositas batuan karbonat berdasarkan tiga kelompok yaitu tipe fabric selective, tipe not fabric selective dan tipe fabric selective or not (Gambar 34).

Gambar 34. Tipe-tipe porositas (Choquete and Pray, 1970)

Carbonate Core Data

ANALYSES METHODS Rock sample from core, cutted, grinding and prepared become thin section with thickness 0.03 mm. The samples were impregnated with blue dyed epoxy, stained with alizarin red and potassium ferricyanide. Then, thin section already for petrographic analysed using Nikon polarization microscope.

Carbonate Porosity Heterogeneity

*1 *1 *2 *3 *1 *3 *4 *5 *6 *2 *5 *2 *6 *4

1mm

2cm

*3

*6

*4

2cm
*5

22% = 22%

= 22%

= 22% = 23%

= 23%

= 23%

= 22%

= 22%

= 23%

= 23%

Frequency

Porosity (%)

60

=11% = 10%

= 22%

= 50% = 60%

= 18%

= 24%

= 22%

= 22%

= 22%

= 23%

Frequency

Porosity (%)

60

Sample Rate = 120 samples/ft (0.1 in; 2.5 mm)


0.40 0.35 0.30 0.25 0.20 0.15 0.10 0.05 0.00
1391.5 1391.54 1391.58 1391.62 1391.66 1391.7 1391.74

Core Vuggy & Mini-Permeameter Analysis

Controls on Carbonate Productivity


Physical
Temperature Light Bathymetry - 20-300C - varies with water clarity and depth - shallow enough to sustain warm temperatures and afford ample light penetration. - turbidity adversely affects filter feeders and light penetration - a feature of normal marine conditions and required for nutrient supply Energy - tides, waves, currents and suspended matter may vary from high to low with attendant variations in types of organisms and sediment
Source : Robert Park Presentation, 2009

Clarity Circulation

Controls on Carbonate Productivity


Chemical
Salinity Nutrients Saturation - normal marine (32-38 meq/l) - Steady supply - dependent upon temperature, pressure (esp pCO2), salinity and concentration of Ca++ and CO3= pores

Cementation (precipitation) - stabilises sediment, fills primary

Source : Robert Park Presentation, 2009

Controls on Carbonate Productivity


Biological
Growth Rates - faster rates produce more sediment and bigger structures more quickly Growth Form - different growth forms reflect different niches and produce different types of sediment Mineralogy - aragonite, high mag. Calcite (HMC), low mag. calcite (LMC) Binding, trapping & baffling Bioturbation - ingestion and egestion
Source : Robert Park Presentation, 2009

SISTEM PENGENDAPAN KARBONAT

The platform margin and slope Ramps Rimmed shelves Attached platforms Escrapment margins Detached platform (Isolated Platform)

Carbonate Depositional Settings


Range from patch reefs to extensive platforms covering 1000s square km with thick sediment accumulations rivalling those of many deltaic systems. The large volume of sediment production and numerous associated potential reservoir sites make carbonate rocks an important economic system in which to explore for hydrocarbons

Platform types vs. substratum


10 - 100 km
Sea Level

10 - 1,000 km
Sea Level

Rimmed Shelf

Ramp

10 - 1,000 km
Sea Level

100 - 10,000 km
Sea Level

Isolated Platforms

Epeiric Platform

The Platform Margin


Carbonate Ramp

Ramp and Rimmed

Rim

Isolated Platform

REEF

Sedimentation environment and carbonate facies standar fasies belt (Wilson, 1975)

REEF

REEF

DIAGENESIS BATUAN KARBONAT


Diagenesis : Proses ubahan temperatur rendah, pembentukan batuan sedimen Perubahan secara kimiawi, fisika dan biologi, sebagai hasilnya tekstur & mineralogi berubah 6 Proses Utama Diagenesis : sementasi mikritisasi (microbal micritization) neomorfisme disolusi kompaksi dolomitisasi

DIAGENESIS lingkungan near-surface marine, meteoric environment, deep-burial environment proses-proses : sementasi, mikritisasi (oleh organik), neomorfisme, disolusi, kompaksi, dolomitisasi neomorfisme : proses penggantian mineral yang sejenis (polimorf); biasanya lebih kasar mineralogi : aragonit, kalsit, dolomit (karbonat), lain-lain (kuarsa, felspar, mineral lempung, fosfat, oksida besi, sulfida, evaporit) 3 lingkungan diagenesis (utama) : - marine (dibawah lantai samudera/sea floor); shallow- & deep water & zone intertidal - supratidal - near-surface meteoric : terjadi setelah deposisi, atau pada kedaan uplifted setelah burial - lingkungan burial : 10-ratusan meter : rekristalisasi, metamorfosis Sementasi isopachous , gravity (stalactitic) & meniscus, fibrous, syntaxial (semen spar kalsit melingkupi butiran, dan optis kontinu), equent spar drusty mosaic, poikilotopic (seperti syntaxial, tetapi tidak optis kontinu).

Sementasi - zone vadose : semen meniscus, mikrostalaktit (diatas muka air) - zone phreatic : semen circumgranular (fig.4.6;4.7) - zone marin dangkal : fibrous, fibrous bladed, menjarum, botryoida (fig.5.2; 5.3) POROSITAS SEKUNDER Eogenetis stage : periode setelah pengendapan sampai berakhirnya aktifitas air meteorik dan air laut normal (normal marine waters) porositas : dimodifikasi oleh proses-proses disolusi, sementasi, dolomitisasi lingkungan meteoric phreatic, meteoric vadose, shalloe deep marine, evaporite marine Mesogenetic stage fase burial ; burried at depth below the majoe influence of surficial diagenetic processes modifikasi porositas lambat, didominasi oleh proses-proses yang berkaitan dengan kompaksi interval waktu mesogenetic agak panjang (lama) -- mengakibatkan modifikasi porositas cukup intensif; biasanya destruktif Telogenetic stage berasosiasi dengan ketidak selarasan

3 Lingkungan/rejim diagenesis batuan karbonat/sedimen karbonat : 1. The sea-floor and shallow marine subsurface regim mikritisasi akibat boring organisme (algae, bakteri, fungi, moluska, dll) sementasi oleh aragonit & high- magnesian calcite, dolomit (khusus di batugamping modern/resen); macam-macam sementasi : - berbentuk kristal mikrit (jenis magnesian calcite) sekitar butiran - fibrous hingga bladed crystals - fibrous rind & isopachous (identik fibrous rinds apabila ketebalannya sama) - meniscus & pendant/gravitational cement umumnya di beachrock - mesh of needle-like crystals - botryoidal disolusi : terjadi diluar zone I (zone presipitasi & sementasi); akibatnya semua sedimen karbonat pada kondisi air lebih dalam dan latitude tinggi berkomposisi dominan butiran skeletal neomorfisme : kombinasi inversi dan rekristalisasi (Folk,1965) - inversi dari aragonit menjadi kalsit(kalsitisasi) - rekristalisasi : perubahan menghasilkan kristal berukuran lebih kasar; tanpa perubahan mineralogi - terjadi pada kondisi air lebih dalam d.p. zone I

2. Diagenesis pada lingkungan meteorik Sedimen karbonat yang semula diendapkan di rejim marin dapat berinteraksi/dibawa ke lingkungan meteorik melalui beberapa cara a.l. : - pengisian seluruh sedimen secara lengkap dari cekungan karbonat dangkal (shallow carbonate basin) ke/atau diatas muka laut; contoh shoaling upward - turunnya muka laut batuan karbonat tersingkap - late-stage uplift & unroofing of older carbonates proses yang terjadi mencakup : - simple corrosion akibat air hujan, biojenik, - mixing corrosion akibat percampuran air laut - air meteorik - hydrostatic corrosion : akibat meningkatnya tekanan hidrostatis sesuai dengan kedalaman, dibawah water table - presipitasi kalsit low Mg lebih umum d.p. proses disolusi unsur tsb diagenesis di lingkungan zone vadose : - rongga diisi oleh udara dan air - 2 bagian (Longman, 1980) : zone soil atau zone larutan, dan zone presipitasi - disolusi : alterasi kalsit Mg menjadi kalsit, neomorfisme aragonit kalsit sementasi kalsit : jenis meniscus atau pendant, syntaxial,dll.

dilingkungan zone phreatik - terletak dibawah zone vadose; dibawahnya zone campuran (mixing zone) - rongga terisi penuh oleh air - sementasi jenis isopachous dominan; semen syntaxial dilingkungan zone campuran - proses disolusi lebih dominan d.p. presipitasi - kalau terbentuk kalsit, akan terjadi dibagian bawah - semakin kebawah, semen kalsit akan lebih banyak Mg nya diagenesis di lingkungan meteorik telogenetik - disolusi dominan : karst terbentuk apabila cuaca humid menghasilkan porositas jenis vugs, caves, cavern

3. Diagenesis di lingkungan deep burial environment proses-proses yang terjadi : - kompaksi secara fisik : grainpacking & reorientasi butiran deformasi butiran pressure dissolution (chemical compaction) - hasilnya stylolitic texture flattening grains/pellets butiran hancur, dll - sementasi : - bladed-prismatic cement, - coarse mozaic calcispar - poikilotopic calcite - coarse dolomite - coarse anhydrite - neomorfisme, - aggrading- & deggrading- neomorphism - aggrading neomorpism : perubahan kristal aragonit menjadi mikrit lumpur karbonat mikrospar lumpur karbonat, fosil, dll kristal lebih kasar (pseudospar) 3 macam fabric hasil neomorfisme : - granular - radial-fibrous - syntaxial rims - replacement : penggantian oleh mineral lain : hematit, rijang, dolomit - disolusi

POROSITAS
PERBANDINGAN JUMLAH RONGGA TERHADAP VOLUME TOTAL (%) MACAM-MACAM (BERDASARKAN WAKTU TERBENTUKNYA) POROSITAS PRIMER DAN SEKUNDER POROSITAS PRIMER : TERBENTUK PADA SAAT DIENDAPKAN DIAGENESIS (DIAGENESIS AWAL) POROSITAS SEKUNDER : TERBENTUK SELAMA DIAGENESIS LANJUT MESOGENESIS TELOGENESIS (DEEP BURIAL UPLIFTED)

POROSITAS PRIMER : INTERKRISTALIN, INTRAKRISTALIN, INTERGRANULAR, INTRAGRANULAR POROSITAS SEKUNDER : - akibat retakan/fracturing, - pengkerutan/ shrinkage - pelarutan (dissolution) : butiran, semen, matriks, dll

Tipe-tipe porositas (Choquete and Pray, 1970)

Batugamping Boundstone, terlihat adanya coral, rekahan dan stylolit Lokasi : Gunung Hawu

Batugamping Boundstone, terlihat adanya branching coral, rekahan dan stylolit Lokasi : Gunung Hawu

Batugamping Boundstone, terlihat adanya masif head coral, dan porositas vuggy Lokasi : Pasir Lampegan

Batugamping Boundstone, terlihat adanya Bindstone coral dengan kenampakan encrusting algae, rekahan dan stylolit Lokasi : Gunung Hawu

Batugamping Boundstone kontak erosional dengan batugamping bioklastik Lokasi : Pasir Lampegan

Batugamping bioklastik dengan butiran kuarsa pada dasar bidang erosional Lokasi : Pasir Lampegan

A
A. Morfologi terjal Batugamping Berlapis B. Perselingan Batugamping Packstone dengan Batulempung karbonatan (napal) C. Batugamping Rudstone Lokasi : Pasir Cikamuning

Morfologi terjal Batugamping Boundstone Lokasi : Gunung Masigit

Perselingan Batugamping Platy Coral Boundstone dengan Batugamping Branching Coral Bafflestone Lokasi : Gunung Pawon

Shelf deposit Didominasi oleh platy, branching dan head corals. Merupakan sekuen pendangkalan. Umur : Miosen Bawah

Profil dan singkapan Batugamping Batuputih yang menunjukan jurus dan kemiringan N30E/80oE Lokasi : BatuputihSamarinda

Equant drusty cement

mikritisasi

d neomorfisme

mikrit

Dolomitisasi (warna putih/tak berwarna) : d

No. Batuan Warna : warna yang representatif Tekstur : Ukuran Butiran, Pemilahan, Kebundaran Butiran, Kemas, Abrasi, Kontak Antar Butiran

Butiran : Jenis (butiran skeletal, ooid, pellets, litoklas, butiran terigen), Matrik : mikrit, Semen : Sparry Calcite; Prosentase Struktur : Struktur Sedimen Fisika dan Biogenik; Perlapisan (Strike-dip, Tebal), Organic Tracks & Trails, Organic Burrow, Stylolite, dll. Porositas : Baik (menyerap air), Sedang (diantara baik-buruk), Buruk (Tidak menyerap air); Jenis Porositas (vuggy, fracture, intercrystalline, mouldic, dll), Prosentase; Kekompakan : getas, kompak, lunak, keras, dll.

Diagenesis : Kompaksi, Dissolution, Dolomitisasi, Replacement, Neomorfisme, dll Nama Batuan: Batugamping Bioklastik, Kalkarenit, Mudstone, Wackestone, Packstone, Grainstone, Boundstone, dll.

DESKRIPSI BATUAN PRAKTIKUM PETROLOGI


Nama NIM : Asep : 12003001 Kelompok Asisten : Senin 10.00-12.00 : Kabayan

Batugamping Bioklastik Numulites (Numulites Packstone), abu-abu-putih kecoklatan, berukuran pasir sedang-sangat kasar (0,3-1,5 mm), terpilah sedang, membundar-menyudut tanggung, kemas terbuka, grain supported, butiran terdiri dari fosil foraminifera besar (numulites), foraminifera plankton, dan kuarsa, butiran tertanam dalam matrik mikrit, semen kalsit, struktur sedimen boring dan stylolit, porositas sedang, jenis porositas vuggy dan fracture, kompak. Batugamping dipotong oleh urat-urat kalsit yang saling berpotongan, lebar urat kalsit 1-3 mm. Foraminifera besar/Numulites (45%), 1-1,5 mm, abuabu, membundar-menyudut tanggung. Foraminifera plankton (5%), 0,3-0,4 mm, putih-abuabu, membundar-membundar tanggung. Kuarsa (5%), 0,6-1 mm, putih, membundar-menyudut tanggung. Matrik (30%), sangat halus, coklat-abu-abu, berupa mikrit. Semen (10%), sangat halus, putih, kristalin, berupa kalsit, mengisi pori-pori batuan dan mengisi rekahan. Porositas (5%) berupa porositas vuggy dan fracture.

Fosil Numulites

Matriks

10 cm

15 cm
Porositas vuggy

Gambar batuan

No. sampel Nama batuan Lokasi

: : PACKSTONE / GRAINSTONE .............................(DUNHAM, 1962) :

Deskripsi mikroskopis : Tekstur : - klastik, terpilah baik/sedang/buruk, kemas terbuka/tertutup Butiran : ........ % ; terdiri dari fragmen fosil berupa foraminifera, alga, koral, dll; berbentuk utuh/pecah-pecah; dan butiran detritus berupa kuarsa/plagioklas/hornblende/dll/fragmen batuan (andesit,basalt,batulempung,sekis/dll, berukuran pasir halus/sedang/kasar/kerikil (0,3 1,3 mm), berbentuk menyudut,membundar,dll Matrik : ........ %, berupa lumpur karbonat, mulai terekristalisasi menjadi mikrokristalin kalsit (mikrit)Semen :%, spari kalsit/mikrospar kalsitPorositas :..%, interpartikel/intrapartikel/moldic,dll FORAMINIFERA (......%) berupa foraminifera besar/kecil, berbentuk utuh/pecah-pecah; kamarnya mulai terisi oleh semen kalsit ALGA (......%) berbentuk memanjang utuh/pecah-pecah, dll KUARSA (.....%) sebagai butiran detritus (.......%) : segar / agak lapuk /lapuk ; hadir sebagai kuarsa monokristalin/polikristalin, berukuran ..... - ..... mm ; menyudut/ membundar; pemadaman bergelombang PLAG (.....%) sebagai butiran deritus (.......%) : segar / agak lapuk /lapuk ; kembar - berukuran ..... - ..... mm ; menyudut/ membundar; zonasi ; - komposisi ...............................; terubah menjadi FRAG BATUAN (.....%) hadir sebagai fragmen andesit/basalt/batulempung/sekis/batusabak/tuf (.......%) : - berukuran ..... - ..... mm ; menyudut/ membundar, segar / agak lapuk /lapuk ; MATRIK LUMPUR KARBONAT (.%) hadir mengikat butiran/fragmen, berwarna coklat keruh, terkristalisasi menjadi mikrokristalin kalsit. SEMEN (.%) semen kalsit, mengisi ruang antar butiran/fragmen, bentuk kristal anhedral/subhedral/dll

Packestone Lepidocyclina disusun oleh butiran (28%) yang berukuran 0,128,75 mm, terdiri dari foraminifera besar, foraminifera kecil, koral, alga merah, alga hijau, brachiopoda, echinoderma yang tertanam dalam matriks (22%) berupa mikrit dan semen (44%) berupa sparry calcite, dan pirit, tekstur grain supported, terpilah buruk, kontak antar butiran mengambang, terdapat struktur stilolit yang diisi oleh mineral lempung. Porositas sebesar 6% berupa porositas vuggy, dan fracture. Foraminifera besar (9%) terdiri dari Lepidocyclina, Heterostegina, Spiroclepeus, berbentuk utuh dan pecahan, berukuran 0,45-4 mm, cangkangnya mengalami mikritisasi dan sebagian berupa fibrous calcite, dan kamarnya terisi oleh sparry calcite dan pirit. Koral (6%) berbentuk pecahan, berukuran 1,25-8,75, di antara koral diisi oleh mikrit, tubuh koral mengalami pelarutan, kemudian diisi oleh sparry calcite. Alga merah dan hijau (5%) berbentuk utuh dan pecahan, berukuran 0,23-2,125 mm, pada bagian cangkangnya mengalami mikritisasi. Foraminifera kecil (3%) berbentuk utuh dan pecahan, berukuran 0,14-0,43 mm, pada bagian cangkangnya berupa fibrous calcite dan mengalami mikritisasi, kamarnya terisi oleh sparry calcite dan pirit. Brachiopoda (3%) berbentuk utuh dan pecahan, berukuran 0,12-2 mm, memperlihatkan struktur fibrous calcite, dan pada bagian cangkangnya mengalami mikritisasi. Echinoderma (2%) berbentuk utuh, berukuran 0,65 mm, mengalami sementasi berupa syntaxial rim cement. Matriks mikrit (22%) hadir mengikat butiran, berwarna coklat keruh, sebagian besar mengalami neomorfisme menjadi microspar. Semen (44%) berupa sparry calcite, dan pirit, yang mengisi ruang antar butir dan kamar-kamar fosil. Tipe semen terdiri dari micritic, fibrous, syntaxial, sparry dan equant. Tahap diagenesis yang dapat diamati dalam sayatan tipis : Diagenesis pertama terjadi dalam lingkungan marine phreatic, yang ditandai oleh mikritisasi dan sementasi fibrous calcite. Diagenesis kedua terjadi dalam lingkungan burial, yang ditandai oleh neomorfisme mikrit menjadi microspar, dan kompaksi yang ditandai pembentukan stilolit dan fracture yang membentuk porositas fracture. Diagenesis ketiga terjadi dalam lingkungan fresh water phreatic, yang ditandai oleh pelarutan pada tubuh koral, kemudian ruang hasil pelarutan ini diisi oleh sparry calcite dan sementasi syntaxial overgrowth calcite pada echinoderma. Diagenesis keempat terjadi dalam lingkungan vodose zone, yang ditandai oleh pelarutan yang membentuk porositas vuggy.

CLASSIFICATION

Classification of mud rock (Tucker, 2001)

Classification of sandstone (Pettijohn, et al., 1987)

Classification of sandstone porosity (Pittman, 1979)

Classification of carbonate (Dunham, 1962)

Classification of carbonate porosity (Choquete and Pray, 1970)

Diagenetic processes and diagenetic environment (Tucker & Wright, 1990)

Diagenetic processes and diagenetic environment (Moore, 1989)

SUMMARY Lithology / Carbonate Facies :


1. Red Algae Wacke-Packstone/Coral-Red Algae Packstone 2. Dolomitized Wackestone/Dolomitized Red Algae Wackestone 3. Benthonic Foraminifera Wacke-Packstone 4. Corals Wacke-Packstone 5. Larger Foraminifera Packstone 6. Echinoderms Packstone 7. Calcareous Sandy Siltstone 8. Calcareous Subarkose

Red Algae Wacke-Packstone/Coral-Red Algae Packstone


Red Algae Wacke-Packstone consist of carbonate grain 31-54%, mud-grain supported, poorly sorted, floating, point and long contact, angular-rounded in grain shape. The grains are bounded by matrix 5-22% and cement 22-40%. Rock porosity of vug and intercystal type is 4-24%. Carbonate grain consist of red algae, corals, echinoderms, molluscs, larger foraminifera, benthonic foraminifera, planktonic foraminifera, quartz. Matrix consist of micrite. Carbonate cement consist of calcite, dolomite, and hydrocarbon. Type of cement consist of syntaxial, pendant, micritic, acicular, circumgranular isopachus acicular, sparry and equant.

Red Algae Packstone/Coral-Red Algae Packstone

Dolomitized Wackestone
Dolomitized Wackestone consist of carbonate grain 6-30%, mud supported, poorly sorted, floating contact, angular-rounded in grain shape. The grains are bounded by matrix 4-10% and cement 48-79%. Rock porosity of vug, fracture and intercystal type is 5-20%. Carbonate grain consist of red algae, larger foraminifera, quartz, benthonic foraminifera, echinoderms, corals, molluscs, planktonic foraminifera, and indeterminate bioclasts. Sample B#36 content red algae 15% (Dolomitized Red Algae Wackestone). Matrix consist of micrite. Carbonate cement consist of calcite, dolomite and hydrocarbon. Type of cement consist syntaxial, poikilotopic, micritic, sparry and equant.

Dolomitized Wackestone

Benthonic Foraminifera Wacke-Packstone


Benthonic Foraminifera Wacke-Packstone consist of carbonate grain 36-44%, mudgrain supported, poorly-moderately sorted, point and long contact, angular-rounded in grain shape. The grains are bounded by matrix 18-20% and cement 22-34%. Rock porosity of vug, mouldic, fracture and intercystal type is 8-16%. Carbonate grain consist of benthonic foraminifera, large foraminifera, echinoderms, corals, planktonic foraminifera, quartz, molluscs, red algae. Matrix consist of micrite. Carbonate cement consist of calcite, dolomite and hydrocarbon. Type of cement consist micritic, syntaxial, acicular and equant.

Corals Wacke-Packstone
Corals Wacke-Packstone consist of carbonate grain 31-58%, mud-grain supported, poorly sorted, floating, point and long contact, angular-rounded in grain shape. The grains are bounded by matrix 7-15% and cement 20-51%. Rock porosity of vug, mouldic, fracture and intercystal type is 4-16%. Carbonate grain consist of corals, benthonic foraminifera, molluscs, quartz, red algae, planktonic foraminifera, larger foraminifera, echinoderms, and indeterminate bioclasts. Matrix consist of micrite. Carbonate cement consist of calcite, dolomite, and hydrocarbon. Type of cement consist of micritic, sparry, syntaxial, acicular, pendant, and equant.

Corals Wacke-Packstone

Larger Foraminifera Packstone


Larger Foraminifera Packstone consist of carbonate grain 37-41%, mud-grain supported, poorly sorted, point and long contact, angular-rounded in grain shape. The grains are bounded by matrix 6-17% and cement 36%. Rock porosity of vug, mouldic, fracture and intercystal type is 10-17%. Carbonate grain consist of larger foraminifera, echinoderms, molluscs, corals, benthonic foraminifera, planktonic foraminifera, quartz. Matrix consist of micrite. Carbonate cement consist of calcite, dolomite, quartz, and hydrocarbon. Type of cement consist of micritic, sparry, syntaxial, acicular, circumgranular isopachus acicular and equant.

Echinoderms Packstone
Echinoderms Packstone consist of carbonate grain 37-44%, mud-grain supported, poorly sorted, point and long contact, angular-rounded in grain shape. The grains are bounded by matrix 8-10% and cement 25-33%. Rock porosity of vug, moldic, fracture and intercrystal type is 20-23%. Carbonate grain consist of echinoderms, red algae, larger foraminifera, benthonic foraminifera, molluscs, planktonic foraminifera, quartz. Matrix consist of micrite. Carbonate cement consist of calcite, dolomite, and hydrocarbon. Type of cement consist of micritic, syntaxial, pendant, and equant.

Calcareous Sandy Siltstone


Calcareous Sandy Siltstone composed of grains 31-42%, grains consist of monocrystalline quartz, feldspar, fossil (benthonic foraminifera, planktonic foraminifera and indeterminate bioclasts) and mica, grain size is from very fine silt to very coarse sand grained (<0.01-1.75), with its mode of 0.02-0.06 mm, moderately sorted, point and long grain contacts, angular-subrounded in grain shape. The grains are bounded by matrix 33-41% and cement 19-22%. Matrix consist of detrital clay and carbonate ooze. Cement consists of clay minerals, calcite, and hydrocarbon filling the pore spaces of the rock. Rock porosity of dissolution and fracture type is 6-7%.

Calcareous Subarkose
Calcareous Subarkose composed of grain 48%, grains consist of monocrystalline quartz, polycrystalline quartz, feldspar, lithic fragment (chert), mica, fossil (planktonic foraminifera, benthonic foraminifera and indeterminate bioclasts), grain size is from fine silt to very coarse sand grained (0.01-1.55), with its mode of 0.08 mm, moderately sorted, point and long grain contacts, angular-subrounded in grain shape. The grains are bounded by matrix 20% and cement 22%. Matrix consist of detrital clay and carbonate ooze. Cement consists of calcite, clay minerals and hydrocarbon filling the pore spaces of the rock. Rock porosity of dissolution and fracture type is 10%.

Diagenetic Process and Diagenetic Environment


The diagenetic process and stage which can be analyzed in carbonate rocks : The first diagenesis occurs in marine phreatic, which are identified by microbial micritization and cementation of acicular and circumgranular isopachus acicular type calcite. Second diagenesis occur in mixing zone, which are identified by dolomitization and forming intercrystal porosity. Third diagenesis occur in vadose zone, which are identified by dissolution forming vug and moldic porosity, micrite envelope cement and pendant cement. Fourth diagenesis occur in fresh water phreatic, which are identified by dissolution forming vug and moldic porosity, cementation of equant, circumgranular equant, and syntaxial overgrowth cement type, and dedolomitization. The fifth diagenesis occur in burial zone, which are identified by dolomitization, neomorphism micrite to microspar and pseudospar, and compaction forming point and long grain contacts and fracture porosity, cementation of poikilotopic and sparry cement type.

The diagenetic process which can be analyzed in siliciclastic rocks : Compaction which was identified by point and long grain contacts. Cementation of clay minerals, calcite, and hydrocarbon. Recrystallization of clay matrix. Replacement of grains by calcite. Dissolution of grains, matrix and cement. Secondary porosity due to dissolution and fracture.

Batugamping batuan sedimen terdiri dari kalsit (CaCO3) 100% atau kalsit dengan kadar Mg tinggi [Ca,Mg (CO3)] dolostone : terdiri dari dolomit { CaMg (CO3)2 } batuan karbonat terdiri dari butiran (framework) & matriks karbonat > 50% Terdiri dari material karbonat berukuran pasir dan lumpur Material organik lebih banyak Terdapat berupa terumbu, mound atau bank

TERDIRI DARI 6 KOMPONEN UTAMA b Butiran b Lumpur karbonat & mikrit/mikrospar mikrit/ b Komponen terigen b Semen kalsit spar b Mineral autijenik (dolomit, mineral non karbonat) dolomit, karbonat) b Rongga Butiran (the allochemical component) non skeletal : ooids (< 2mm), pisoids, coated grains (inti : fosil), pisoids, (inti fosil), intraclasts, intraclasts, extraclasts skeletal components : fosil Lumpur karbonat - matriks diantara butiran; material alogenik (lumpur karbonat) butiran; karbonat) maupun autigenik (mikrokristalin) mikrokristalin) - mikrit (mikrokristalin ukuran < 5 m); mikrospar (5-15 m) (5Komponen terigen : non karbonat (kuarsa, felspar, dll) kuarsa, felspar, dll) Semen kalsit spar : mengisi antara butiran / rongga; lebih kasar dari mikrit rongga;

KLASIFIKASI - berdasarkan ukuran butir : kalsirudit (> 2mm), kalkarenit (62 m 2 mm), kalsilutit (< 62 m) Klasifikasi R.I. Folk : - berdasarkan komposisi : alochem, matriks dan semen - Bio (butiran skeletal), oo (ooid), pel (peloid), intra (intraklas) - macam-macam : Biosparit (komponen bioklas, dominan kalsit spar); pelsparit, oosparit, intrasparit, biolithit (berasal dari terumbu)

Klasifikasi Dunham (1962): berdasarkan tekstur --

proporsi dari butiran vs. matriks

Grainstone : butiran tanpa matriks Mudstone : matriks, butiran sedikit Wackestone : matriks > butiran; butiran mengambang di dalam matriks Packstone : butiran > matriks; butiran saling bersinggungan, hadir matriks Klasifikasi A.F. Embry & J.E. Klovan :

Floatstone: (seperti packstone) - terdiri dari > /mencapai 10% butiran berukuran > 2mm - butiran tertanam dalam matriks lumpur .

Rudstone: (seperti grainstone) - 10% atau lebih ; spar dijumpai pada ruang antar butiran - butiran berukuran > 2mm Boundstone: - terdiri dari kerangka( korals dan stromatolite) Embry and Klovan (1971) membagi boundstone menjadi 3 kelompok : (sekarang lebih dikenal sebagai modifikasi dari Dunham.sbb.: Bafflestone: organisms acted as baffles" Bindstone: "organisms encrusting and binding" Framestone "organisms building a rigid framework"

Klasifikasi menurut Folk - berdasarkan % kehadiran (1) allochems, (2) calcite cement / 'spar", dan (3) matriks kalsit berukuran kriptokristalin (micrite) mikrokristalin. - allochem : intraklas, ooids, pellets, bioklas. intraklas, ooids, bioklas. - intraklas : intra-formational rock fragments terdiri dari kalsit kriptokristalin - mikrokristalin atau terdiri dari bioklas berukuran halus (ostrakoda) bentuk lebih membundar; ukuran umumnya > 2mm hingga kurang dari beberapa cm. - Ooids : butiran karbonat berukuran < 1 mm; bentuk membundar (spherical);konsentris; utk ooid berukuran lebih kasar (> beb. mm) disebut pisolit.

- Pellets : Butiran terdiri dari kalsit / aragonit berukuran kriptokristalin mikrokristalin ukuran maksimum < 2mm, memanjang (elips) - Bioklas : cangkang organisme berkomposisi kalsit/aragonit

DIAGENESIS lingkungan near-surface marine, meteoric environment, deep-burial environment proses-proses : sementasi, mikritisasi (oleh organik), neomorfisme, disolusi, kompaksi, dolomitisasi neomorfisme : proses penggantian mineral yang sejenis (polimorf); biasanya lebih kasar mineralogi : aragonit, kalsit, dolomit (karbonat), lain-lain (kuarsa, felspar, mineral lempung, fosfat, oksida besi, sulfida, evaporit) 3 lingkungan diagenesis (utama) : - marine (dibawah lantai samudera/sea floor); shallow- & deep water & zone intertidal - supratidal - near-surface meteoric : terjadi setelah deposisi, atau pada kedaan uplifted setelah burial - lingkungan burial : 10-ratusan meter : rekristalisasi, metamorfosis

Calcite Group (hexagonal)

Dolomite Group (hexagonal)

AragoniteGrou p (orthorhombic) minera l Aragon ite Witheri te formul a CaCO3 BaCO3

minera l Calcite Magne site Siderit e,

formul a CaCO3 MgCO


3

minera l Dolomi te Ankerit e Kutnoh orite

formul a CaMg( CO3)2 Ca(Mg ,Fe)(C O3)2

FeCO3

Kalsit dan aragonit dijumpai dalam bentuk : butiran,lumpur,spar butiran : pecahan karbonat, oolit,peloid,partikel skeleton, partikel komposit (termasuk fragment batuan)

Aphanocrystalline

Under 0.0039 mm

Very finely crystalline

0.0039 to 0.0156 mm

Finely crystalline

0.0156 to 0.0625 mm

Medium crystalline

0.0625 to 0.25 mm

Coarsely crystalline

0.25 to 1.00 mm

Very coarsely crystalline

1.00 to 4.00 mm

Extremely coarsely crystalline

Over 4.00 mm

Anda mungkin juga menyukai