Jl. Raya Jakarta Km 05 Ds. Malandang Kec. Walantaka serang. Telp : (0254) 282054
DAFTAR TILIK PEMERIKSAAN IBU NIFAS (2-6 1AM PASCA PERSALINAN dan 2-6 MINGGU PASCA SALIN)
Nilai setiap kineria yang diamati menggunakan skala sebagai berikut : 0 Gagal : Bila langkah klinik tidak dilakukan. 1 Kurang : Langkah klinik dilakukan tetapi tidak mampu mendemonstrasikan sesuai prosedur. 2 Cukup : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang terampil atau kurang cekatan dalam mendemonstrasikan dan waktu yang diperlukan relatiI lebih lama dalam menyelesaaikan tugas. 3 Baik : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang percaya diri, kadang-kadang tampak cemas dan memerlukan waktu yang dapat dipertanggungiawabkan. 4 Sangat baik / Mahir : Langkah klinik dilakukan dengan benar dan tepat sesuai dengan tehnik prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu eIisien.
No. KOMPONEN PENILAIAN PERSIAPAN 0 1 2 3 4 1 Persiapan alat : a. Tensi b. Stetoskop c. Sarung tangan d. Kom berisi kapas sublimat dan air DTT e. Bengkok I. Larutan chlorine 0,5 g. Sabun dan handuk tangan
2 Observasi tingkat energi dan keadaan emosi ibu waktu kuniungan
3 Pemeriksaan tanda tanda vital (TD, Nadi, Suhu) 4 Jelaskan kepada ibu tentang pemeriksaan yanga akan dilakukan
5 Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir dengan lembut dan sempurna kemudian keringkan dengan handuk yang bersih
6 Melakukan pemeriksaan payudara : Ibu tidur telentang dengan lengan kiri diatas kepala secara sistematis lekukan perabaan /raba payudara sampai axial bagian kiri, perhatikan apakah ada beniolan, pembesaran kelaniar atau abses. Ulangi dengan prosedur yang sama pada payudara sampai axilla bagian kanan.
7 Melakukan pemeriksaan abdomen : Lihat apakah ada bekas operasi (iika baru) Palpasi untuk mendeteksi apakah uterus diatas pubis atau tidak Palpasi untuk mendeteksi apakah ada massa atau konsistensi/otot parut
8 Memeriksa kaki untuk melihat apakah : Ada varises Adakah warna kemerahan pada betis Tulang kering, kaki untuk melihat edema (perhatikan tingkat/deraiat edema iika ada)
Menekuk kedua kaki untuk menilai adakah nyeri betis (tanpa hoIman)
10 Membantu mengatur posisi untuk memeriksa perinium 11 Mengenakan sarung tangan pemeriksaan yang bersih 12 Menanyakan tentang tanda bahaya tanda bahaya : Kelelahan, sulit tidur Demam Nyeri atau perasaan panas pada waktu buang air kecil Sembelit, haemoroid Sakit kepala yang terus menerus, nyeri bengakak Nyeri abdomen Cairan vagina /lokhia yang berbau busuk Pembengkakan payudara, pembesaran putting atau putting yang pecah pecah/terbelah Kesulitan dalam menyusui Perasaan sedih Merasa kurang mampu merawat bayi secara mandiri Rabun senia
YAYASAN BINA HUSADA BANTEN AKADEMI KEBIDANAN BINA HUSADA BANTEN Jl. Raya Jakarta Km 05 Ds. Malandang Kec. Walantaka serang. Telp : (0254) 282054
DAFTAR TILIK EKTRAKSI FORCEPS UUK KIRI DEPAN
Nama mahasiswa : .................................................... Nama penilai : .................................................... Tanggal penilai : ....................................................
Nilailah setiap kineria yang diamati menggunakan skala sbb : 1. Perlu Perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikeriakan dengan benar atau tidak sesuai urutan (iika harus berurutan) atau tidak dikeriakan. 2. Mampu : Langkah atau tugas dikeriakan dengan benar dan berurutan (iika harus berurutan, tetapi peserta secara eIisien tidak ada kemaiuan dari langkah langkah. 3. Mahir : Langkah atau tugas dikeriakan dengan benar sesuai dengan urutan (iika harus berurutan)
No. Langkah/Tugas Skor Penilaian 1 2 3 1 Menyiapakan alat dan bahan 2 Menyiapakan ibu dalam posisi litotomi 3 Mencuci tangan dan memakai sarung tangan 4 Melakukan prekontruksi (cara pemasangan alat awal) dari ektraksi Iorceps
5 Memasukkan sendok Iorceps kiri kedalam vakum sakralis dengan posisi tangan kiri memegang handle seperti seperti memegang pena, dan empat iari tangan sebagai rel
6 Memasukkan sendok Iorceps kanan kedalam kavum sakralis dengan posisi tangan kiri memegang handle seperti memegang pena,dan empat iari tangan kiri sebagai rel
7 Mengunci sendok Iorceps 8 Menilai hasil pemasangan sendok Iorceps secara digital dengan melakukan pemeriksaan dalam untuk menilai apakah ada iaringan yang teriepit. Bila ada maka sendok Iorceps dilepaskan dan lakukan pemasangan kembali dari langkah awal
Memegang Iorceps dengan posisi traksi untuk melakukan traksi Iorceps percobaan secara ringan untuk menilai apakah pemasangan Iorceps dapat menghasilkan tarikan sesuai dengan yang diharapkan
10 Memastikan posisi sendok Iorceps pada kepala anak dalam posisi biparietal melintang terhadap kepala, simetris kanan dan kiri
11 Menarik Iorceps curam kebawah dengan tarikan yang adekuat sampai batas tumbuh rambut anak pada leher tampak, setelah melakukan episiotomi awal
12 Mengarahkan Iorceps keatas secara perlahan (sesuai sumbu lahir) sampai seluruh kepala lahir.membuka dan melepaskan Sendok Iorceps.
YAYASAN BINA HUSADA BANTEN AKADEMI KEBIDANAN BINA HUSADA BANTEN Jl. Raya Jakarta Km 05 Ds. Malandang Kec. Walantaka serang. Telp : (0254) 282054
DAFTAR TILIK KOMPRESI BIMANUAL EKSTERNA (KBE)
Nilai setiap kineria yang diamati menggunakan skala sebagai berikut : 0 Gagal : Bila langkah klinik tidak dilakukan. 1 Kurang : Langkah klinik dilakukan tetapi tidak mampu mendemonstrasikan sesuai prosedur. 2 Cukup : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang terampil atau kurang cekatan dalam mendemonstrasikan dan waktu yang diperlukan relatiI lebih lama dalam menyelesaaikan tugas. 3 Baik : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang percaya diri, kadang-kadang tampak cemas dan memerlukan waktu yang dapat dipertanggungiawabkan. 4 Sangat baik / Mahir : Langkah klinik dilakukan dengan benar dan tepat sesuai dengan tehnik prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu eIisien.
NO LANGKAH KER1A PENILAIAN 0 1 2 3 4 1 Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk melakukan kompresi bimanual eksterna
2 Membaringkan ibu pada bed gynekologi dengan posisi terlentang dan kaki ditekukan pada tempat tidur
3 Memberikan cairan intravena NaCl 0, dan RL yang berisi oksitosin yang berisi 20 IU dengan tetesan cepat
4 Mencuci tangan degan sabun dibawah air mengalir, yang sebelumnnya semua perhiasan dilepaskan
5 Memastikan tetesan cairan inIuse yang berisi oksitosin 20 IU berialan dengan baik dan ergometrin 0,4 mg sudah diberikan secara IM
6 Memasang sarung tangan steril dengan mengambil sarung tangan kiri dengan tangan kanan, memegangnya pada bagian ang terlipat keluar, dan memakai sarung tangan kiri dengan menarik bagian yang terlipat keluar kemudian ambilnsarung tangan kanan degan menaruh sarung tangan kiri yang telah bersarung tangan dibagian bawah yang terlipat keluar.
7 Penolong berdiri menghadap pada sisi kanan ibu (sambil perhatikan perdarahan yang keluar)
8 Meletakan satu tangan pada abdomen, didepan uterus tepat berada pada simIisis Iubis
Meletakan satu tangan yang lain pada dinding abdomen (seiaiar dengan Iundus uteri ). Usahakan memegang bagian belakang uterus sebesar mungkin
10 Merapatkan kedua tangan sambil melakukan kompresi pembuluh darah dinding uterus dengan cara menekan uterus diantara kedua tangan. Ini akan membantu uterus berkontraksi dan menekan pumbuluh darah
11 Memasukkan kedua tangan kedalam wadah yang berisi larutan klorin 0,5 bersihkan sarung tangan dari darah atau cairan tubuh pasien
12 Melepaskan sarung tangan secara terbalik dan rendam dalam wadah tersebut
13 Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih dibawah air yang mengalir dan keringkan
14 Memasang sarung tangan DTT yang baru secara benar (iika akan melakukan kompresi bimanual eksterna, iika perdarahan belum berhenti
YAYASAN BINA HUSADA BANTEN AKADEMI KEBIDANAN BINA HUSADA BANTEN Jl. Raya Jakarta Km 05 Ds. Malandang Kec. Walantaka serang. Telp : (0254) 282054
DAFTAR TILIK KOMPRESI BIMANUAL INTERNA (KBI)
Nilai setiap kineria yang diamati menggunakan skala sebagai berikut : 0 Gagal : Bila langkah klinik tidak dilakukan. 1 Kurang : Langkah klinik dilakukan tetapi tidak mampu mendemonstrasikan sesuai prosedur. 2 Cukup : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang terampil atau kurang cekatan dalam mendemonstrasikan dan waktu yang diperlukan relatiI lebih lama dalam menyelesaaikan tugas. 3 Baik : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang percaya diri, kadang-kadang tampak cemas dan memerlukan waktu yang dapat dipertanggungiawabkan. 4 Sangat baik / Mahir : Langkah klinik dilakukan dengan benar dan tepat sesuai dengan tehnik prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu eIisien.
NO LANGKAH KER1A PENILAIAN 0 1 2 3 4 1 Penolong berarti didepan vulva, membasahi tangan kanan dengan larutan antiseptic
2 Membuka kedua labia mayor ke lateral dengan menggunakan ibu iari dan teluniuk
3 Memasukkan tangan lain secara obstetric melalui introitus vagina (bila diperlukan berikan analgetik)
4 Mengubah tangan obstetric meniadi kepalan dan meletakan dataran punggung dari teluniuk hingga kelingking pada Iorniks anterior dan dorong segmenbawah uterus kekrsnio anterior
5 Meletakkan telapak tangan luar pada dinding perut dan mengupayakan untuk mencakup bagian belakang korpus uteri/sebanyak mungkin
6 Melakukan kompresi uterus dengan ialan pendekatan telapak tangan luar dengan kepalan tangan dalam Iorniks anterior
7 Bila perdarahan berhenti, merpertahankan posisi demikian hingga uterus membaik (bila perdarahan berhenti melakukan kompresi aorta abdominalis)
8 Mengeluarkan perlahan lahan dengan mengubah kepalan meniadi tangan obstetric
9 Memasukkan kedua tangan kedalam wadah yang berisi larutan klorin 0,5 membersihkan sarung tangan dari darah atau cairan tubuh pasien
10 Melepaskan sarung tangan secara terbalik dan merendam dalam wadah tersebut
11 Mencuci tangan dengan air sabun, mengeringkan tangan dengan handuk bersih dan kering
12 Memakai sarung tangan DTT yang baru secara benar (iika akan melakukan kompresi aorta abdominalis, iika perdarahan belum berhenti
YAYASAN BINA HUSADA BANTEN AKADEMI KEBIDANAN BINA HUSADA BANTEN Jl. Raya Jakarta Km 05 Ds. Malandang Kec. Walantaka serang. Telp : (0254) 282054
DAFTAR TILIK MANUAL PLASENTA
Nilai setiap kineria yang diamati menggunakan skala sebagai berikut : 0 Gagal : Bila langkah klinik tidak dilakukan. 1 Kurang : Langkah klinik dilakukan tetapi tidak mampu mendemonstrasikan sesuai prosedur. 2 Cukup : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang terampil atau kurang cekatan dalam mendemonstrasikan dan waktu yang diperlukan relatiI lebih lama dalam menyelesaaikan tugas. 3 Baik : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang percaya diri, kadang-kadang tampak cemas dan memerlukan waktu yang dapat dipertanggungiawabkan. 4 Sangat baik / Mahir : Langkah klinik dilakukan dengan benar dan tepat sesuai dengan tehnik prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu eIisien.
No KOMPONEN PENILAIAN 0 1 2 3 4 1 Persiapan alat : a.Trolley dengan alasnya : 1.Bagian atas berisi : a. Bak intrumen yang berisi : 2 pasang hand scone kocher Gunting episiotomi Benang tali pusat / klem umbilical 2 arteri klem Gunting tali pusat Kassa steril Spuit 3 cc Kateter nelaton b. Kom tertutup berisi De Lee c. Kom kecil berisi : Oksitosin 1 ampul Lidokain 1 1 ampul d. Kom kecil yang berisi kapas DTT e. Bak intrumen yang berisi hecting set : Hand scone Spuit 10 cc Pinset Needle holder 2 buah nald hecting yang terdiri dari 1 buah nald kulit dan 1 buah nald otot Cut gut (chromic) I. Tensi meter g. Stetoskop h. Thermometer 2. Bagian bawah berisi : a. Leanec b. 1 buah nierbekken c. 1 buah piring plasenta d. Schort e. Masker I. Goggle ( kaca mata)
g. Sepatu boot/sandal tertutup h. 1 buah handuk kecil untuk cuci tangan i. 3 buah kain bersih i. 2 buah handuk bersih k. Pakaian bayi terdiri dari : Kain vernal/bedong Popok bayi Baiu bayi a. Pakaian ibu yang terdiri dari : Pakaian dalam Pembalut Baiu ibu 3. Tiga buah tempat sampah : a. 1 buah berwarna merah untuk tempat sampah kering b. 1 buah berwarna kuning untuk tempat sampah inIeksius c. 1 buah berwarna hitam untuk pakaian kotor 4. Satu buah ember berisi larutan klorin 0,5 5. partograI
b. Baki dengan alasnya berisi : Peralatan inIuse : Cairan NaCl 0, dan RL Abocath Kassa Plester Gunting Bak intrumen berisi : 1 Hand scone paniang steril 1 hand scone pendek steril oley kateter steril Kocher Spuit 5 cc c. Kassa dalam tempat d. Kapas DTT e. Medikamentosa : Analgetik (petidin 1 2 mg / kg BB ). Ketamin Hcl 0,5 mg / kg BB.Tremadol 1 2 mg/ kg BB. Sedative (diazepam 10 mg) Atropine sulIas 0,25 0,50 mg / ml Uteronika (oksitosin, ergometrin, prostaglandin) I. Oksigen dengan regulatornya g. Larutan klorin 0,5 dan tempatnya h. Persiapan pasien
2 Langkah kerja 1.Beritahu ibu tindakan yanga akan dilakukan (inIormed consent) 2.Lakukan pemasangan inIuse 3.Beri sedative dan analgetik melalui selang inIuse 4.Atur klien dalam posisi litotomi 5.Cuci tangan hingga siku dengan air dan sabun kemudian keringkan 6.Pakai hand scone paniang di kanan dan yang pendek tetap kiri 7.Bersihkan vulva dan perineum dengan kapas DTT 8.Lakukan kateterisasi kandung kemih (lihat prosedur kateterisasi) pastikan kateter masuk kedalam kandung kemih dengan benar(prinsip pencegahan inIeksi) cabut kateter setelah kandung kemih dikosongkan .Jepit tali pusat dengan klem /kocher 5 10 cm dari vulva kemudian tegangkan tali pusat seiaiar lantai menggunakan tangan kiri 10.Tangan kanan masuk secara obstetric (punggung tangan kebawah) kedalam vagina dengan menelusuri tali pusat bagian bawah mengikuti tali pusat hingga lokas tali pusat berada. 11.Saat plasenta teraba biarkan tali pusat, tangan diatas perut menyangga Iundusdan tidak melakukan penarikan untuk mencegah inversion uteri 12.Gerakkan iari iari didalam uterus dari pinggir hingga tepi plasenta berada 13.pertahankan iari iari secara rata, letakakn pinggir tangan diantara plasenta dan dinding uterus dengan telapak tangan menghadap ke plasenta 14.Secara bertahap gerakkan tangan kekanan dan kekiri dengan gerakan yang lembut sampai seluruh plasenta terpisah dari dinding uterus denagan gerakan menyamping curigai adanya plasenta akreta dan siapkan untuk tindakan bedah 15.Sementara satu tangan dalam kavum uteri,lakukan eksplorisasi ulang untuk memastikan tidak ada bagian plasenta yng masih melekat pada dinding uterus 16.Pindahkan tangan luar ke supra simpisis untuk menahan uterus pada saat plasenta dikeluarkan 17.Saat plasenta terlepas seluruhnya dan yakin semua iaringan plasenta terambil tarik dengan tangan secara pelahan dengan membawa plasenta keluar 18.Lakukan masase agar uterus tetap berkontraksi 1.Periksa plasenta untuk menyakinkan bahwa plasenta lengkap dan periksa robekan ialan lahir 20.Berikan 10 IU oksitosin dalam 500 ml cairan normal (Nacl 0, atau RL dengan 60 tetes / menit 21.Jika ada perdarahan hebat berlaniut berikan argometrin 0,2 mg IM atau berikan prostaglandin 22.Lakukan dekomentasi pasca tindakan 23.rendam hand scone dalam larutan klorin 0,5 24.Rapikan klien dan bereskan alat alat 25.Cuci tangan dengan air dan sabun kemudian keringkan 26.Perawatan pasca tindakan Periksa kembali tanda vital klien setiap 15 menit pada iam pertama kemudian 30 menit pada iam kedua Yakinkan uterus tetap berkontraksi Catat kondisi pasien
Hal -hal yang perlu diperhatikan 1. Sambil melakukan tindakan perhatikan keadaan ibu/klien 2. Lakukan penangan yang sesuai iika teriadi penyulit
YAYASAN BINA HUSADA BANTEN AKADEMI KEBIDANAN BINA HUSADA BANTEN Jl. Raya Jakarta Km 05 Ds. Malandang Kec. Walantaka serang. Telp : (0254) 282054
DAFTAR TILIK MANUVER MC.ROBERT
Nilai setiap kineria yang diamati menggunakan skala sebagai berikut : 0 Gagal : Bila langkah klinik tidak dilakukan. 1 Kurang : Langkah klinik dilakukan tetapi tidak mampu mendemonstrasikan sesuai prosedur. 2 Cukup : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang terampil atau kurang cekatan dalam mendemonstrasikan dan waktu yang diperlukan relatiI lebih lama dalam menyelesaaikan tugas. 3 Baik : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang percaya diri, kadang-kadang tampak cemas dan memerlukan waktu yang dapat dipertanggungiawabkan. 4 Sangat baik / Mahir : Langkah klinik dilakukan dengan benar dan tepat sesuai dengan tehnik prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu eIisien.
NO KOMPONEN PENILAIAN 0 1 2 3 4 1 Persiapan alat : a. Partus set yang berisi : 2 pasang hand scone kocher Gunting episiotomi 2 arteri klem Gunting tali pusat Benang tali pusat/klem inkubinasi Kassa steril De lee Spuit 3 cc Kateter nelaton b. Oksitosin c. Lidokain d. Kom yang berisi kapas DTT e. Kom yang berisi betadine I. Nierbekken g. Piring plasenta h. 3 kain bersih i. 2 handuk bersih i. Shcrot k. Sepatu boot / sandal tertutup l. Masker m. Goggle (kaca mata) n. 3 buah tempat sampah o. Ember yang berisi larutan klorin 0,5 p. Leanec q. PartograI r. Tensi meter s. Stetoskop t. Thermometer u. Hecting set yang berisi : Spuit 10 cc Hand scone Pinset
Needle holder Nald hecting (1 buah untuk kulit, 1 buah untuk otot) Cut gut (benang kromik)
2 Persiapan tempat : Bersih, aman, nyaman, rapi dan tenang 3 Persiapan lingkungan : a. Menutupi pintu dan iendela b. Memasang sampiran
4 Persiapan pasien : Memberitahu kepada klien tentang tindakan yang akan dilakukan (inIormed consent)
5 Beritahu ibu dan keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan 6 Atur posisi ibu, usahakan dalm posisi litotomi Posisi ibu litotomi dengan cara kedua kaki ditekuk dan dibuka lebar sehingga memudahkan untuk bekeria
7 Lakukan episiotomi sekucupnya : Sabaiknya dilakukan episiotomi medio lateral, dan iangan terlalu lebar agar tidak teriadi perdarahan
8 Lakukan maneuver Mc Robert ; Dengan posisi ibu berbaring pada punggungnya, minta ibu untuk menarik kedua lututnya seiauh mungkin kearah dadanya Minta 2 asisten (boleh suami atau anggota keluarganya untuk membantu ibu)
Tekan kepala bayi secara mantap : Terus menerus kearah bawah atau kearah anus ibu untuk menggerakan bahu anterior dibawah simIisis pubis dan hindari tekanan yang berlebihan pada kepala bayi karena mungkin akan melukainya.
10 Minta asisten menekan supra pubis kearah bawah dengan lembut Jangan lakukan dorongan kuat pada Iundus uteri kanan karena akan mempengaruhi bahu lebih iauh dan bisa menyebabkan rupture uteri
11 Lakukan pertolongan persalinan selaniutnya seperti biasa : Setelah bahu lahir langsung lahirkan badan bayi seperti pertolongan persalinan normal
YAYASAN BINA HUSADA BANTEN AKADEMI KEBIDANAN BINA HUSADA BANTEN Jl. Raya Jakarta Km 05 Ds. Malandang Kec. Walantaka serang. Telp : (0254) 282054
DAFTAR TILIK PEMASANGAN AKDR / IUD
Nilai setiap kineria yang diamati menggunakan skala sebagai berikut : 0 Gagal : Bila langkah klinik tidak dilakukan. 1 Kurang : Langkah klinik dilakukan tetapi tidak mampu mendemonstrasikan sesuai prosedur. 2 Cukup : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang terampil atau kurang cekatan dalam mendemonstrasikan dan waktu yang diperlukan relatiI lebih lama dalam menyelesaaikan tugas. 3 Baik : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang percaya diri, kadang-kadang tampak cemas dan memerlukan waktu yang dapat dipertanggungiawabkan. 4 Sangat baik / Mahir : Langkah klinik dilakukan dengan benar dan tepat sesuai dengan tehnik prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu eIisien.
NO KOMPONEN PENILAIAN 0 1 2 3 4 1 Persiapan Alat : a. Tensi b. Stetoscope c. Tempat tidur gynekologi d. Bak instrument yang berisi : 2 pasang hand scone Kain steril / doek Speculum (kecil, sedang atau besar)2 buah Kassa steril Sonde uterus Tenakulum Tampon tang Gunting e. AKDR / IUD cut 380 A I. Kom steril berisi kapas DTT g. Korentang h. Kom berisi cairan betadine i. Lampu sorot i. Sabun dan handuk tangan
2 Persiapan pasien a. Pastikan klien benar benar memilih metode kontrasepsi IUD sebagai pilihannya b. Jelaskan pada klien prosedur yanga akan dilakukan c. Mempersilahkan klien untuk mengaiukan pertanyaan bila kurang mengerti d. Sampaikan kepada klien kemungkinan akan merasa sedikit sakit pada beberapa langkah waktu pemasangan dan nanti akan diberitahu bila sampai pada langkah langkah tersebut e. Pastikan klien telah megkosongkan kandung kemihnya.
MEKANISME KER1A 3 Memberi salam pada klien dan sapa dengan ramah dan hangat 4 Dekatkan alat alat dekat pasien Alat alat untuk pemeriksaan Iisik dan pemasangan IUD
Siapkan lampu untuk memasang IUD 5 Pasang sampiran 6 Cuci tangan Dibawah air mengalir dengan sabun dan keringkan dengan handuk
7 Timbang berat badan klien 8 Ukur tekanan darah Lakukan pemeriksaan payudara Aiari klien cara memeriksa payudara sendiri
10 Palpasi daerah perut dan periksa apakah ada nyeri, tumor atau kelainan lainnya didaerah supra pubik
11 Cuci tangan 12 Pasang sarung tangan steril 13 Pasang doek steril 14 Posisi klien dalam posisi litotomi 15 Lakukan vulva hygiene 16 Periksa genetalia eksterna Adakah ulkus,pembengkakan keleniar getah bening, pembengkakan keleniar bartolini
18 Periksa dalam Pastikan gerakan serviks bebas Tentukan besar dan posisi uterus Pastikan tidak adanya kehamilan Pastikan tidak ada inIeksi dan kehamilan laniutkan ketahap berikutnya. 1angan dilakukan pemasangan jika ada tanda infeksi dan kehamilan
1 Masukkan lengan IUD Copper T 380 A didalam kemasan steril dengan tehnik tanpa sentuh` Buka sebagian plastic penutupnya dan lipat kebelakang Masukan pendorong kedalam tabung inserter Selipkan kertas pengukur dibawah lengan IUD Pegang kedua lengan IUD dan dorong tabung inserter sampai kepangkal lengan sehingga lengan akan melipat Setelah lengan melipat sampai menyentuh tabung inserter dari bawah lipatan lengan Angkat sedikit tabung inserter, dorong dan putar untuk memasukkan lengan IUD yang sudah terlipat tersebut ke tabung inserter
1 Cuci tangan dengan air klorin 0,5 dan lepaskan dalam posisi terbalik
MASUKKAN LENGAN IUD 20 Lakukan pemeriksaan speculum Masukkan speculum vagina Periksa adakah ada lesi atau keputihan pada portio Inspeksi serviks Pemeriksaan mikroskopik bila diperlukan
PEMASANGAN IUD 21 Pakai kembali sarung tangan yang baru 22 Usap vagina dan serviks dengan menggunakan antiseptic Usap seluruh portio dengan larutan antiseptic (betadine) 2 kali atau lebih Berikan anastesi local hanya bila diperlukan
23 Jepit serviks menggunakan tenakulum Pasang tenakulum secara hati hati pada posisi vertical (iam 10 atau iam 2) Lakukan hanya satu tempat untuk mengurangi sakit
24 Masukkan sonde uterus dengan no touch technique '(tidak sentuh)
Masukkan sonde secara hati hati ke dalam rongga uterus denga sekali masuk tampa menyentuh dinding vagina ataupun bibir speculum 25 Tentukan posisi uterus dan kedalam rongga uterus / kavum uteri 26 Keluarkan sonde dan ukur kedalam rongga uterus pada tabung inserter yang masih berada didalam kemasan sterilnya dengan menggeser leher biru pada tabung inserter
27 Buka seluruh plastic penutup kemasan 28 Keluarkan inserter dari tempat kemasan Jangan sampai pendorongnya terdorong
2 Masukkan tabung inserter secara hati hati kedalam kavum uteri Pegang inserter dengan posisi leher biru dalam posisi horizontal (seiaiar dengan IUD) Masukkan kedalam kavum uteri sampai leher biru tresebut menyentuh serviks atau sampai terasa ada tahanan
30 Lepas lengan IUD dengan menggunakan tehnik menarik (with drawal).tarik keluar pendorong Pergunakan tenakulum untuk menahan saat melepas lengan IUD
31 Setelah lengan IUD, dorong secara perlahan lahan tabung inserter kedalam kavum uteri sampai leher biru menyentuh serviks
32 Tarik keluar sebagian tabung inserter 33 Potong benang IUD kira kira 3 4 cm paniangnya Pastikan sisa benang IUD yang telah terpotong masih berada didalam tabung inserter untuk memudahkan pembuangan
34 Keluarkan tabung inserter 35 Lepaskan dan keluarkan tenakulum dengan hati hati 36 Periksa serviks Bila ada perdarahan dari bekas iepitan tenakulum tekan dengan kassa selama 30 60 detik
37 Keluarkan speculum dengan hati hati TINDAKAN PASCA PEMASANGAN 38 Buang bahan bahan habis pakai yang pakai terkontaminasi 3 Rendam seluruh peralatan yang sudah dipakai dengan larutan klorin 0,5 selama 10 menit
40 Cuci tangan dengan larutan klorin 0,5 kemudian lepaskan sarung tangan dalam posisi terbalik
KONSELING PASCA TINDAKAN 41 Lengkapi rekam medik 42 Aiari klien cara memeriksa sendiri benang IUD 43 Minta klien menunggu di klinik selama 15 30 menit setelah pemasangan
44 Yakinkan bahwa klien dapat datangke klinik setiap saat bila memerlukan konsultasi
YAYASAN BINA HUSADA BANTEN AKADEMI KEBIDANAN BINA HUSADA BANTEN Jl. Raya Jakarta Km 05 Ds. Malandang Kec. Walantaka serang. Telp : (0254) 282054
DAFTAR TILIK PEMASANGAN IMPLANT
Nilai setiap kineria yang diamati menggunakan skala sebagai berikut : 0 Gagal : Bila langkah klinik tidak dilakukan. 1 Kurang : Langkah klinik dilakukan tetapi tidak mampu mendemonstrasikan sesuai prosedur. 2 Cukup : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang terampil atau kurang cekatan dalam mendemonstrasikan dan waktu yang diperlukan relatiI lebih lama dalam menyelesaaikan tugas. 3 Baik : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang percaya diri, kadang-kadang tampak cemas dan memerlukan waktu yang dapat dipertanggungiawabkan. 4 Sangat baik / Mahir : Langkah klinik dilakukan dengan benar dan tepat sesuai dengan tehnik prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu eIisien.
NO KOMPONEN PENILAIAN 0 1 2 3 4 1 Persiapan alat a.Tensi b.Stetoskop c.Tempat tidur periksa d.Alat penyangga lengan e.Perlak dan pengalas I.Bak intrumen yang berisi 1 pasang hand scone steril Kassa steril / doek Kom steril g. Batang norplant (6 buah) dalam kantong h. Kom berisi cairan betadine i. Anastesi local kosentrasi 1 i. EpineIrin untuk reiatan analIilatik k. Semprit 5 cc dan iarum no.22 l. Trokart no. 10 m. Skapel no.11 / 15 n. Plaster / band aid o. Klem peniepit p. Pinset q. Bengkok r. Larutan klorin 0,5 s. Sabun dan handuk tangan
2 Persiapan pasien a. Persiapan klien benar benar memilih metode kontrasepsi implant sebagai pilihanya b. Jelaskan pada pasien prosedur yang akan dilakukan c. Mempersilahkan klien untuk mengaiukan pertanyaan bila kurang mengerti d. Sampaikan kepada klienkemungkinan akan merasa sedikit sakit pada beberapa langkah waktu pemasangan dan nanti akan diberitahu bila sampai pada langkah langkah tersebut e. Minta klien untuk mencuci daerah yang akan dipasang implant
MEKANISME KER1A 3 Memberi salam pada klien dan sapa dengan ramah dan hangat 4 Dekatkan alat alat dekat pasien Alat alat untuk pemeriksaan Iisik dan pemasangan implant Siapkan ruangan dengan cahaya yang cukup
5 Pasang sampiran 6 Cuci tangan Dibawah air mengalir dengan sabun dan keringkan dengan handuk
7 Timbang berat badan klien 8 Ukur tekanan darah Lakukan pemeriksaan payudara Aiari klien cara memeriksa payudara sendiri
10 Pasang penyangga lengan 11 Letakkan perlak dan alas perlak pada bagian bawah lengan 12 Tentukan tempat pemasangan yang optimal 8 cm dari atas lipatan siku Gunakan pola dan spidol untuk menandai tempat insisi
13 Siapkan batang implant Buka bungkus steril tanpa penyentuhnya Letakkan pada kom steril
PEMASANGAN IMPLANT 14 Atur alat dan bahan sehingga mudah dipakai 15 Pakai sarung tangan steril 16 Hitung iumlah kapsul untuk memastikan iumlahnya 17 Persiapakan tempat insisi dengan larutan antiseptic Gunakan klem steril untuk memegang kassa berantiseptik Mulai mengusap dari tempat yang akan dilakukan insisi keluar dengan gerakan melingkar sekitar 8 13 cm dan biarkan kering sekitar 2 menit
18 Pasang doek bolong steril 1 Pastikan klien tidak alergi terhdap anastesi 20 Lakukan anastesi local Masukkan iarum tepat dibawah kulit pada tempat insisi Pastikan tidak masuk dalam pembuluh darah Tanpa memindahkan iarum masukankebawah kulit sekitar 4 cm Suntikan masing masing 1 cc diantara pola pemasangan 1&2, 3 & 4, 5, & 6
21 Uii eIek anastesi 22 Buat insisi dangkal selebar 2 mm dengan skapel 23 Sambil mengunkit kulit, tusuk trokart dan pendorongnya sampai batas tanda 1 dekat pangkal trokart
24 Tarik pendorong keluar 25 Masukkan kapsul implant kedalam trokart dengan tangan atau pinset
26 Masukkan kembali pendorong dan dorong kapsul sampai ada tahanan
27 Tarik trokart dan pendorongnya bersama sama sampai pada batas uiung trokrat Uiung trokart harus tetap berada dibawah kulit
28 iksasi uiung implant yang telah dipasang 2 Arahkan uing trokart untuk memasang kapsul berikutnya sesuai dengan pola
30 Cabut trokart setelah kapsul terakhir dipasang 31 Raba kapsul untuk mengetahui enam kapsul implant telah terpasang dengan deretan seperti kipas
32 Periksa daerah insisi untuk mengetahui seluruh kapsul berada iauh dari insisi
33 Dekatkan uiung uiung insisi 34 Pasang plaster / band aid 35 Buang bahan bahan habis pakai yang terkotaminasi 36 Rendam seluruh peralatan yang sudah terpakai dengan larutan klorin 0,5 10 mnt
37 Cuci tangan dengan larutan klorin 0,5 kemudian lepaskan sarung tangan dalam posisi terbalik
KONSELING PASCA TNDAKAN 38 Lengkapi rekam medik 3 Minta klien menunggu di klinik selama 15 20 menit setelah pemasangan
40 Berikan petuniuk pada klien tentang perawatan luka insisi di rumah
41 Bila ada terdapat tanda tanda inIeksi segera kembali ke klinik 42 Yakinkan bahwa klien dapat datang ke klinik setiap saat memerlukan konsultasi
YAYASAN BINA HUSADA BANTEN AKADEMI KEBIDANAN BINA HUSADA BANTEN Jl. Raya Jakarta Km 05 Ds. Malandang Kec. Walantaka serang. Telp : (0254) 282054
DAFTAR TILIK PEN1AHITAN LASERASI PERINIUM / EPISIOTOMI
Nilai setiap kineria yang diamati menggunakan skala sebagai berikut : 0 Gagal : Bila langkah klinik tidak dilakukan. 1 Kurang : Langkah klinik dilakukan tetapi tidak mampu mendemonstrasikan sesuai prosedur. 2 Cukup : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang terampil atau kurang cekatan dalam mendemonstrasikan dan waktu yang diperlukan relatiI lebih lama dalam menyelesaaikan tugas. 3 Baik : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang percaya diri, kadang-kadang tampak cemas dan memerlukan waktu yang dapat dipertanggungiawabkan. 4 Sangat baik / Mahir : Langkah klinik dilakukan dengan benar dan tepat sesuai dengan tehnik prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu eIisien.
NO KOMPONEN PENILAIAN 0 1 2 3 4 MEMPERSIAPKAN PEN1AHITAN 1 Bantu ibu mengambil posisi litotomi sehingga bokongnya berada ditepi tempat tidur /meia. Topang kakinya dengan alat penopang /minta anggota keluarga untuk memegang kaki ibu sehingga ibu berada dalam posisi litotomi
2 Tempatkan handuk/kain bersih dibawah bokong ibu 3 Jika mungkin, tempatkan lampu sedemikian rupa sehingga perinium bisa dilihat dengan ielas
4 Gunakan tehnik aseptik pada saat memeriksa robekan /episiotomi memberikan anastesi local dan meniahit luka
5 Cuci tangan menggunakan sabun dan air bersih mengalir 6 Pakai sarung tangan DTT/steril 7 Dengan menggunakan tehnik antiseptik, persiapkan peralatan dan bahan bahan DTT untuk peniahitan
8 Duduk dengan posisi santai dan nyaman sehingga luka bisa dengan mudah dilihat dan peniahitan bisa dilakukan tanpa kesulitan
Gunakan kain / kassa DTT/bersih untuk menyeka vulva, vagina dan perinium ibu dengan lembut bersihkan darah /bekuan darah yang ada sambil menilai dalam dan luasnya luka
10 Periksa vagina, serviks dan perinium secara lengkap. Pastikan bahwa laserisasi /sayatan perinium hanya merupakan deraiat satu / dua
11 Ganti sarung tangan dengan sarung tangan DTT /steril yang baru setelah melakukan pemeriksaan rectum
12 Siapkan iarum dan benang. Gunakan benang kromik 2-0 atau 3-0 benang kromik bersiIat lentur, kuat, tahan lama dan paling sedikit menimbulkan reaksi iaringan
13 Tempatkan iarum pada pemegang iarum dengan sudut 0 iepit tersebut.
MEMBERIKAN ANASTESI LOKAL 14 Jelaskan pada ibu apa yang anda lakukan dan bantu ibu merasa santai
15 Hisap 10 ml larutan lidokain 1 kedalam alat suntik sekali pakai ukuran 10 ml (tabung suntik yang lebih besar boleh digunakan iika diperlukan ) iika lidokain 1 tidak tersedia, laniutkan 1
bagian lidokain 2 dengan 1 bagian normal salin /air steril yang sudah diseling 16 Tempelkan iarum ukuran 22 sepaniang 4 cm ke tabung suntik tersebut
17 Tusukkan iarum keuiung /poiok laserisasi /sayatan lalu tarik iarum sepaniang tepi luka (kearah bawak mukosa dan kullit perinium)
18 Aspirasi (tarik pendorong tabung suntik )untuk memastikan bahwa iarum tidak berada dalam pembuluh darah. 1ika darah masuk ketabung suntik . jangan suntikkan lidokain dan tarik jarum seluruhnya. Pindahkan posisi iarum dan suntikkan kembali
1 Suntikkan anastesia seiaiar dengan permukaan luka pada saat iarum suntik ditarik perlahan lahan
20 Tarik iarum hingga sampai kebawah tempat dimana iarum tersebut disuntikan
21 Arahkan lagi iarum kedaerah luka dan ulangi langkah ke 17 tusukan iarum untuk ketiga kalinya dan sekali lagi ulangi langkah 17 sehingga 3 garis di satu sisi luka mendapatkan anastesi lokal. Ulangi proses ini di sisi luka mendapatkan anastesi luka. Ulangi proses ini disisi dari luka tersebut . setiap sisi luka akan memerlukan kurang adri 5 ml lidokain 1 untuk mendapatkan anastesi yang cukup
22 Tunggu selama 2 menit dan biarkan anastesi tersebut bekeria dan kemudian uii daerah yang di anastesi dengan cara dicubit dengan Iorseps /disentuh dengan iarum yang taiam. Jika ibu merasakan iarum/ dicubit tersebut, tunggu 2 menit lagi dan kemudian uii kembali sebelum mulai meniahit luka
PENJAHITAN LASERISASI PADA PERINIUM 23 Setelah memberikan anastesi lokal dan memastikan bahwa daerah tersebut sudah dianastesi telusuri dengan hati hati menggunakan satu iari untuk secara ielas menentukan batas batas luka. Dekatkan tepi laserisasi untuk menentukan bagaimana cara meniahitnya meniadi satu dengan mudah
24 Buka iahitan pertama kurang lebih 1 cm diatas uiung laserisasi divagina bagian dalam, setelah membuat tusukan pertama, buka ikatan dan potong pendek benang yang lebih pendek dari ikatan bisa dilakukan tanpa kesulitan
25 Tutup muka vagina dengan iahitan ieluiur, iahit kebawah kearah cincin hymen
26 Tepat sebelum cincin hymen masukkan iarum kedalam mukosa vagina lalu kebawah laserisasi. Perhatikan seberapa dekat iarum kepuncak luka
27 Teruskan kearah bawah tepi tepat pada luka, menggunakan iahitan ieluiur, hingga mencapai bagian bawah laserisasi. Pastikan bahwa iarak setiap iahitan sama dan otot yang terluka telah diiahit. Jika laserisasi meluas kedalam otot, mungkin perlu untuk melakukan satu/dua lapisan iahitan terputus putus untuk menghentikan perdarahan dan /atau mendekatkan iaringan tubuh secara eIektiI
28 Setelah mencapai uiung laserisasi, arahkan iarum keatas dan teruskan peniahitan, menggunakan iahitan ieluiur untuk menutup lapisan subkutikuler iahitan ini akan meniadi iahitan lapis kedua. Periksa lubang bekas iarum iahit lapisan kedua ini meninggalkan luka yang tepat terbuka berukuran 0,5 cm atau kurang , luka ini akan menutup dengan sendirinya pada saat penyembuhan luka
2 Tusuk iarum dari robekan perinium kedalam vagina iarum harus keluar dari belakang cincin hymen
30 Ikat benang dengan membuat simpul didalam vagina. Potong uiung benag dan sisakan sekitar 1,5 cm iika uiung benang dipotong terlalu pendek simpul akan longgar dan laserisasi akan
membuka 31 Ulangi pemeriksaan vagina dengan lembut untuk memastikan bahwa tidak ada kassa/peralatan lain tertinggal di dalam
32 Dengan lembut masukan iari paling kecil kedalam anus raba apakah ada iahitan pada rektum enam minggu pasca persalinan. Jika ada iahitan yang teraba, ulangi pemeriksaan rectum enam minggu pasca persalinan. Jika peenyembuhan belum sempurna (misalnya ada Iistula recto vagina / iika melaporkan inkontinesa alvi/Ieses), ibu segera ruiuk ke Iasilitas kesehatan /ruiukan
33 Cuci daerah genetal dengan lembut dengan sabun dan air DDT, kemudian dikeringkan. Bantu ibu mencari posisi yang lebih nyaman
34 Nasehati ibu untuk : Meniaga periniumnya selalu bersih dan kering Hindari pengguna obat obatan tradisional pada periniumnya Cuci periniumnya dengan sabun dan air bersih yang mengalir 3 4 kali perhari Kembali dalam waktu seminggu untuk memeriksa penyembuhan lukanya. Ibu harus kembali awal iika ia mengalami demam / mengeluarkan cairan yang berbau dan daerah tersebut meniadi lebih nyeri
YAYASAN BINA HUSADA BANTEN AKADEMI KEBIDANAN BINA HUSADA BANTEN Jl. Raya Jakarta Km 05 Ds. Malandang Kec. Walantaka serang. Telp : (0254) 282054
DAFTAR TILIK PERSALINAN SECARA BRACHT
Nilai setiap kineria yang diamati menggunakan skala sebagai berikut : 0 Gagal : Bila langkah klinik tidak dilakukan. 1 Kurang : Langkah klinik dilakukan tetapi tidak mampu mendemonstrasikan sesuai prosedur. 2 Cukup : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang terampil atau kurang cekatan dalam mendemonstrasikan dan waktu yang diperlukan relatiI lebih lama dalam menyelesaaikan tugas. 3 Baik : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang percaya diri, kadang-kadang tampak cemas dan memerlukan waktu yang dapat dipertanggungiawabkan. 4 Sangat baik / Mahir : Langkah klinik dilakukan dengan benar dan tepat sesuai dengan tehnik prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu eIisien.
NO KOMPONEN PENILAIAN 0 1 2 3 4 Persiapan alat : Trolley dengan alasannya : 1. Bagian atas berisi : a. Bak Instrumen yang berisi partus set : 2 pasang hand scone kocher Gunting episiotomi 2 arteri klem Gunting tali pusat / klem umbilikal Kassa steril Spuit 3 cc Kateter nelaton b. Kom tertutup berisi De lee c. Kom kecil yang berisi Oksitosin 1 ampul Lidokain 1 ampul d. Kom kecil yang berisi kapas DTT e. Kom kecil yang berisi betadine I. Bak intrumen yang berisi hecting set : Hsnd scone Spuit 10 cc Pinset Needle holder 2 bauh nald hecting yang terdiri dari 1 buah nald kulit dan 1 buah nald otot Cut gut (chromik) g. Tensi meter h. Stetoskop i. Termometer 2.Bagian bawah berisi : a. Leanec b. 1 buah nierbekken c. 1 buah piring plasenta d. Schort e. Masker I. Google(kaca mata) g. Sepatu boot / sendal tertutup h. 1 buah handuk kecil untuk cuci tangan i. 3 buah kain bersih i. 2 buah handuk bersih
k. Pakaian bayi yang terdiri dari : Kain vernel / bedong Popok bayi Baiu bayi l. Pakaian bayi yang terdiri dari : Pakaian dalam Pembalut Baiu ibu 3.Tiga Buah Tempat sampah 1 buah berwarna merah untuk tempat sampah kering 1 buah berwarna kuning untuk tempat sampah inIeksius 1 buah berwarna hitam untuk pakaian kotor 1 buah ember berisi larutan klorin berisi 0,5
I. MELIHAT TANDA DAN GE1ALA KALA II 1. Amati tanda dan geiala kala dua O Ibu mempunyai keinginan untuk meneran O Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada rectum dan/atau vaginanya O Perineum menoniol O 'ulva vagina dan sIingter ani membuka
II. MENYIAPKAN PERTOLONGAN PERSALINAN 2. Memastikan perlengkapan, bahan dan obat-obatan essensial yang siap digunakan.mematahkan ampul 10 unit dan menempatkan tabung suntik steril sekali pakai didalam partus set.
3. Menggunakan baiu penutup atau celemek yang bersih 4. Melepaskan semua perhiasan yang dipakai dibawah siku, mencuci kedua tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir dan mengeringkan tangan dengan handuk satu kali pakai / pribadi yang bersih
5. Memakai sarung tangan desinIeksi tingkat tinggi atau steril untuk pemeriksaan dalam
6. Menghisap oksitosin 10 unit ke dalam tabung suntik (dengan memakai sarung tangan desinIeksi tingkat tinggi atau steril) dan meletakkan kembali ke dalam partus set mengkontaminasi tabung suntik Gunakan one hand touch
III. MEMASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP DAN KEADAAN 1ANIN BAIK
7. Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan hati- hati dari depan ke belakang dengan menggunakan kapas atau kasa yang sudah dibasahi air desinIeksi tingkat tinggi. O Jika introitus vagina,perinium dan anus terkontaminasi oleh kotoran ibu,bersihkan dengan seksama dengan menyeka dari depan ke belakang O Buang kapas atau kasa yang terkontaminasi dalam wadah yang tersedia O Ganti sarung tangan iika terkontaminasi (meletakan kedua sarung tangan tersebut dengan benar di dalam larutan klorin 0,5,langkah )
8. Dengan menggunakan tehnik antiseptik, Melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan bahwa pembukaan servik sudah lengkap. O Bila selaput ketuban belum pecah, sedangkan pembukaan sudah lengkap lakukan amniotomi
. Dekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan yang masih memakai sarung tangan kotor kedalam larutan chlorin 0.5 dan kemudian melepaskan dalam keadaan terbalik serta merendamnya didalam larutan chlorin 0.5 selama 10 menit. Mencuci kedua tangan dengan air DTT
10. Periksa denyut iantung ianin (DJJ) diantara kedua kontraksi untuk memastikan bahwa DJJ dalam batas normal (100 150 kali/menit ) OAmbil tindakan yang sesuai iika DJJ tidak normal ODokumentasikan hasil pemeriksaan dalam, DJJ dan semua hasil penilaian serta asuhan lainnya pada partograI IV. MENYIAPKAN IBU DAN KELUARGA UNTUK MEMBANTU PROSES PIMPINAN MENERAN
11. Beritahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan ianin baik. O Membantu ibu berada dalam posisi yang nyaman sesuai keinginannya OTunggu ibu hingga mempunyai keinginan meneran. Laniutkan pemantauan kesehatan dan kenyamanan ibu serta ianin sesuai dengan pedoman persalinan aktiI dan mendokumentasikan hasil yang didapatkan
12. Aniurkan kepada keluarga untuk membantu menyiapkan posisi ibu untuk meneran (pada saat his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan ibu merasa nyaman)
13. Lakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk meneran : OBimbing ibu untuk meneran saat ibu mempunyai keinginan meneran ODukung dan beri semangat atas usaha ibu untuk meneran. OBantu ibu untuk mengambil posisi yang nyaman sesuai dengan pilihannya(kecuali posisi terlentang dalam waktu yang lama) OAniurkan ibu untuk istirahat diantara kontraksi OAniurkan keluarga untuk mendukung dan memberi semangat pada ibu OAniurkan asupan cairan peroral OLakukan penilaian DJJ setiap 5 menit OJika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan teriadi segera dalam waktu 120 menit (2 iam) meneran untuk primipara dan 60 menit (1 iam )untuk multipara. 14. Jika ibu tidak ada keinginan untuk meneran : O Aniurkan ibu untuk berialan,beriongkok atau mengambil posisi yang nyaman iika ibu belum ingin meneran dalam 60 menit aniurkan ibu untuk mulai meneran pada puncak kontraksi dan beristirahat diantara kontraksi. O Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan teriadi segera setelah 60 menit meneran ruiuk ibu dengan segera.
V. PERSIAPKAN PERTOLONGAN KELAHIRAN BAYI 15. Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5 6 cm, letakkan handuk bersih diatas perut ibu untuk mengeringkan bayi O Sediakan untuk antisipasi teriadinya komplikasi persalinan (asIiksia neonatorum) disebelah bawah kaki ibu ditempat yang datar dan alas yang keras. Alaskan 2 kain dan 1 handuk dengan lampu sorot 60 watt (iarak 60 cm dari tubuh bayi)
16. Letakkan kain yang dilipat 1 / 3 bagian dibawah bokong ibu 17. Buka partus set 18. Gunakan sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan VI. MENOLONG KELAHIRAN BAYI LAHIRNYA BOKONG 1. Saat bokong bayi membuka vulva dengan diameter 5 6 cm, biarkan bokong keluar perlahan lahan. Segera setelah bokong lahir, bokong dicekam secara bracht (kedua ibu iari penolong seiaiar dengan paniang paha, iari iari yang lain memegang daerah panggul). OJangan melakukan intervensi, ikuti saia proses keluarnya ianin
20. Longgarkan tali pusat setelah lahirnya perut dan sebagian dada. 21. lakukan hiperlordosis ianin pada saat angulus skapula inIerior tampak dibawah shimpisis (dengan mengikuti gerak rotasi anterior, yaitu punggung ianin didekatkan keperut ibu tanpa tarikan) disesuaikan dengan lahirnya badan ianin. O Bila pada tahap ini ternyata teriadi hambatan pengeluaran saat tubuh ianin mencapai daerah skapula inIerior, segera lakukan pertolongan dengan cara klasik atau muller
22. Gerakan keatas hingga lahir dagu, mulut, hidung, dahi, kepala VII. PENANGANAN BAYI BARU LAHIR 23. Lakukan penilaian bayi dengan cepat (cairan ketuban, naIas, spontan warna kulit, tonus otot dan usia kehamilan). Jika dalam penilaian terdapat iawaban yang tidak sesuai dengan diatas maka lakukan langkah awal, kemudian letakkan bayi diatas perut ibu dengan posisi kepala bayi lebihrendah bdari tubuhnya (bila tali pusat terlalu pendek, letakkan bayi ditempat yang memungkinkan.
24. Keringkan bayi dengan segera, bungkus kepala dan badan bayi kecuali bagian tali pusat
25. Jepit tali pusat menggunakan klem kira kira 3 cm dari pusat bayi. Melakukan urutan pada tali pusat mulai dari klem kearah ibu dan memasang klem kedua 2 cm dan dari klem pertama (kearah ibu)
26. Pegang tali pusat dengan satu tangan,lindungi bayi dari gunting dan potong tali pusat diantara 2 klem tersebut
27. Ganti handuk yang basah dan selimuti bayi dengan kain atau selimut yang bersih dan kering. Tutupi bagian kepala dan biarkan tali pusat terbuka O Jika bayi mengalami kesulitan bernaIas ambil tindakan yang sesuai
2. Berikan bayi pada ibu dan aniurkan untuk memeluk bayinya dan memulai pemberian ASI iika ibu menghendaki
VIII. PENATALAKSANAAN AKTIF PERSALINAN KALA III 30. Letakkan kain kering dan bersih lakukan palpasi abdomen untuk menghilangkan kemungkinan adanya bayi kedua.
31. Beritahu pada ibu bahwa ia akan disuntik.
32. Dalam waktu 2 menit setelah melahirkan bayi, berikan suntikan oksitosin 10 unit IM disepertiga paha kanan atas Ibu bagian luar , Setelah mengaspirasinya terlebih dahulu
IX. MENGELUARKAN PLASENTA 32. Pindahkan klem pada tali pusat 5 10 cm dari vulva.
33. Letakkan tangan kiri di atas kain yang ada di perut Ibu, tepat diatas tulang pubis, gunakan tangan ini untuk melakukan palpasi kontraksi dan menstabilkan uterus pegang tali pusat dan klem dengan tangan kanan.
34. Tunggu uterus berkontraksi dan lakukan penegangan kearah bawah pada tali pusat dengan lembut lakukan tekanan dengan arah berlawanan arah pada bagian bawah uterus dengan cara menekan uterus ke arah atas dan belakang ( dorso kranial ) dengan hati-hati untuk mencegah teriadinya teriadinya inversio uteri. Jika plasenta tidak lahir setelah 30-40 detik hentikan penegangan tali pusat dan tunggu hingga kontraksi berikutnya.
Jika uterus tidak berkontraksi, ibu atau anggota keluarga diminta untuk melakukan rangsangan putting susu.
35. Setelah plasenta terlepas, aninurkan ibu untuk meneran sambil menarik tali pusat kearah bawah dan kemudian kearah atas, ikuti kurva ialan lahir sambil meneruskan tekanan berlawanan arah pada uterus.
Jika tali pusat bertambah paniang, pindahkan klem hingga beriarak 5-10 cm di depan vulva Jika plasenta tidak lepas setelah melakukan penegangan tali pusat selama 15 menit : O Ulangi pembersihan oksitosin 10 unit/IM O Lakukan penilaian kandung kemih dan lakukan kateterisasi kandung kemih dengan menggunakan tehnik abseptik iika perlu O Aniurkan pada keluarga untuk menyiapkan ruiukan O Lakukan penegangan tali pusat kembali selama 15 menit berikutnya O Ruiuk ibu iika plasenta tidak lahir dalam waktu 30 menit seiak melahirkan.
37. Jika plasenta terlihat di introitus vagina pegang plasenta dengan dua tangan dengan hati-hati memutar plasenta searah iarum iam hingga selaput ketuban terpilin. Dengan lembut dan perlahan lahirkan selaput ketuban tersebut. Jika selaput ketuban robek, gunakan handschoon desinIeksi tingkat tinggi atau steril dan lakukan pemeriksaan vagina dan serviks ibu dengan seksama. Gunakan iari-iari tangan atau klem desinIeksi tingkat tinggi atau steril untuk melepaskan bagian selaput yang terlepas. X. RANGSANGAN TAKTIL (PEMI1ATAN) UTERUS 38. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan massage uterus, letakan telapak tangan diIundus dan lakukan massage dengan gerakan melingkar dengan lembut hingga uterus berkontraksi (Iundus meniadi keras).
XI. MENILAI PENDARAHAN 3. Lakukan pemeriksaan kedua sisi plasenta baik yang merempel ke ibu maupun ianin dan selaput ketuban untuk memastikan lengkap dan utuh. Letakkan plasenta ke dalam kantong plastik atau tempat khusus.
Jika terus tidak berkontraksi setelah melakukan massage selama 15 detik segera ambil langkah yang sesuai.
3. Lakukan evaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan segera meniahit laserasi yang mengalami pendarahan aktiI.
XII. MELAKUKAN PROSEDUR PASCA PERSALINAN 40. Lakukan penilaian ulang uterus dan pastikan uterus berkontraksi dengan baik. Lakukan perrdarahan pervaginam. 41. Masukan ke dua tangan yang memakai sarung tangan kedalam larutan klorin 0,5. Segera bilas kedua tangan yang masih bersarung tangan tersebut dengan air desinIeksi tingkat tinggi dan keringkan dengan kain yang bersih dan kering. 42. Menempatkan klem tali pusat desinIeksi tingkat tinggi atau steril atau lakukan pengikatan tali desinIeksi tingkat tinggi dengan simpul mati disekeliling tali pusat 1 cm dari pusat. 43. Lakukan pengikatan satu lagi simpul mati di bagian tali pusat yang bersebrangan dengan simpul mati yang pertama. 44. Segera lepaskan klem kocher dan masukan kedalam larutan klorin 0,5 . 45. Selimuti bayi dan tutupi bagian kepalanya pastikan handuk dan kainnya bersih dan kering. 46. Aniurkan Ibu untuk memulai pemberian ASI.
XIII. EVALUASI 47. Laniutkan pemantauan kontraksi uterus dan pendarahan pervaginam: 2-3 kali dalam 15 menit pertama pasca persalinan Setiap 15 menit pada 1 iam pertama pasca persalinan Setiap 20-30 menit pada iam kedua pasca persalinan
Jika uterus tidak berkontrakasi dengan baik laksanakan perawatan yang sesuai untuk menatalaksana atonia uteri. Jika di temukan laserasi yang memerlukan peniahitan, lakukan peniahitan dengan anastesi lokal dan menggunakan tehnik yang sesuai. 48. Aiarkan pada Ibu atau keluarga bagaimana melakukan massage terus dan memeriksa kontraksi uterus. 4. Evaluasi kehilangan darah. 50. Periksa tekanan darah, nadi dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit selama 1 iam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama iam kedua pasca persalinan. Periksa temperatur tubuh ibu sekali setiap iam selama 2 iam pertama perrsalinan. Lakukan tindakan yang sesuai iika menemukan keadaan yang tidak normal.
XIV. KEBERSIHAN DAN KEAMANAN 51. Masukan semua peralatan ke dalam larutan klorin 0,5 untuk dekontaminasi (selama 10 menit). Cuci dan bilas peralatan setelah di dekontaminasi.
52. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi kedalam tempat sampah yang sesuai.
53. Bersihkan ibu dengan air DTT. Bersihkan cairan ketuban, lendir dan darah. Bantu ibu untk mengenakan pakaian yang bersih dan kering.
54. Pastikan bahwa ibu merasa aman, Bantu ibu untuk memberikan ASI dan aniurkan keluarga untuk memberikan ibu minum/makan yang diinginkan
55. Lakukan dekontaminasi daerah yang digunakan untuk melahirkan dengan larutan klorin 0,5 dan segera bilas dengan air bersih.
56. Masukan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5 , balik bagian dalam keluar dan rendam kedalam larutan klorin 0,5 selama 10 menit.
57. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir. 58. DOKUMENTASI
YAYASAN BINA HUSADA BANTEN AKADEMI KEBIDANAN BINA HUSADA BANTEN Jl. Raya Jakarta Km 05 Ds. Malandang Kec. Walantaka serang. Telp : (0254) 282054
DAFTAR TILIK PERSALINAN SECARA LOVSET
Nilai setiap kineria yang diamati menggunakan skala sebagai berikut : 0 Gagal : Bila langkah klinik tidak dilakukan. 1 Kurang : Langkah klinik dilakukan tetapi tidak mampu mendemonstrasikan sesuai prosedur. 2 Cukup : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang terampil atau kurang cekatan dalam mendemonstrasikan dan waktu yang diperlukan relatiI lebih lama dalam menyelesaaikan tugas. 3 Baik : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang percaya diri, kadang-kadang tampak cemas dan memerlukan waktu yang dapat dipertanggungiawabkan. 4 Sangat baik / Mahir : Langkah klinik dilakukan dengan benar dan tepat sesuai dengan tehnik prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu eIisien.
NO KOMPONEN PENILAIAN 0 1 2 3 4 Persiapan alat : Trolley dengan alasannya : 1. Bagian atas berisi : a. Bak Instrumen yang berisi partus set : 2 pasang hand scone kocher Gunting episiotomi 2 arteri klem Gunting tali pusat / klem umbilikal Kassa steril Spuit 3 cc Kateter nelaton b. Kom tertutup berisi De lee c. Kom kecil yang berisi Oksitosin 1 ampul Lidokain 1 ampul d. Kom kecil yang berisi kapas DTT e. Kom kecil yang berisi betadine I. Bak intrumen yang berisi hecting set : Hsnd scone Spuit 10 cc Pinset Needle holder 2 bauh nald hecting yang terdiri dari 1 buah nald kulit dan 1 buah nald otot Cut gut (chromik) g. Tensi meter h. Stetoskop i. Termometer 2. Bagian bawah berisi : a. Leanec b. 1 buah nierbekken c. 1 buah piring plasenta d. Schort e. Masker I. Google(kaca mata) g. Sepatu boot / sendal tertutup h. 1 buah handuk kecil untuk cuci tangan i. 3 buah kain bersih i. 2 buah handuk bersih
k. Pakaian bayi yang terdiri dari : Kain vernel / bedong Popok bayi Baiu bayi l. Pakaian bayi yang terdiri dari : Pakaian dalam Pembalut Baiu ibu 3. Tiga Buah Tempat sampah 1 buah berwarna merah untuk tempat sampah kering 1 buah berwarna kuning untuk tempat sampah inIeksius 1 buah berwarna hitam untuk pakaian kotor 1 buah ember berisi larutan klorin berisi 0,5
I. MELIHAT TANDA DAN GE1ALA KALA II 1. Amati tanda dan geiala kala dua O Ibu mempunyai keinginan untuk meneran O Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada rectum dan/atau vaginanya O Perineum menoniol O 'ulva vagina dan sIingter ani membuka
II. MENYIAPKAN PERTOLONGAN PERSALINAN 2.Memastikan perlengkapan, bahan dan obat-obatan essensial yang siap digunakan.mematahkan ampul 10 unit dan menempatkan tabung suntik steril sekali pakai didalam partus set.
3. Menggunakan baiu penutup atau celemek yang bersih 4. Melepaskan semua perhiasan yang dipakai dibawah siku, mencuci kedua tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir dan mengeringkan tangan dengan handuk satu kali pakai / pribadi yang bersih
5. Memakai sarung tangan desinIeksi tingkat tinggi atau steril untuk pemeriksaan dalam
6. Menghisap oksitosin 10 unit ke dalam tabung suntik (dengan memakai sarung tangan desinIeksi tingkat tinggi atau steril) dan meletakkan kembali ke dalam partus set mengkontaminasi tabung suntik Gunakan one hand touch
III. MEMASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP DAN KEADAAN 1ANIN BAIK
7. Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan hati-hati dari depan ke belakang dengan menggunakan kapas atau kasa yang sudah dibasahi air desinIeksi tingkat tinggi. O Jika introitus vagina,perinium dan anus terkontaminasi oleh kotoran ibu,bersihkan dengan seksama dengan menyeka dari depan ke belakang O Buang kapas atau kasa yang terkontaminasi dalam wadah yang tersedia O Ganti sarung tangan iika terkontaminasi (meletakan kedua sarung tangan tersebut dengan benar di dalam larutan klorin 0,5,langkah )
8. Dengan menggunakan tehnik antiseptik, Melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan bahwa pembukaan servik sudah lengkap. O Bila selaput ketuban belum pecah, sedangkan pembukaan sudah lengkap lakukan amniotomi
. Dekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan yang masih memakai sarung tangan kotor kedalam larutan chlorin 0.5 dan kemudian melepaskan dalam keadaan terbalik serta merendamnya didalam larutan chlorin 0.5 selama 10 menit. Mencuci kedua tangan dengan air DTT
10. Periksa denyut iantung ianin (DJJ) diantara kedua kontraksi untuk memastikan bahwa DJJ dalam batas normal (100 150 kali/menit )
O Ambil tindakan yang sesuai iika DJJ tidak normal O Dokumentasikan hasil pemeriksaan dalam, DJJ dan semua hasil penilaian serta asuhan lainnya pada partograI
IV. MENYIAPKAN IBU DAN KELUARGA UNTUK MEMBANTU PROSES PIMPINAN MENERAN
11. Beritahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan ianin baik. Membantu ibu berada dalam posisi yang nyaman sesuai keinginannya O Tunggu ibu hingga mempunyai keinginan meneran. Laniutkan pemantauan kesehatan dan kenyamanan ibu serta ianin sesuai dengan pedoman persalinan aktiI dan mendokumentasikan hasil yang didapatkan
12. Aniurkan kepada keluarga untuk membantu menyiapkan posisi ibu untuk meneran (pada saat his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan ibu merasa nyaman)
13. Lakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk meneran : O Bimbing ibu untuk meneran saat ibu mempunyai keinginan meneran O Dukung dan beri semangat atas usaha ibu untuk meneran. O Bantu ibu untuk mengambil posisi yang nyaman sesuai dengan pilihannya(kecuali posisi terlentang dalam waktu yang lama) O Aniurkan ibu untuk istirahat diantara kontraksi O Aniurkan keluarga untuk mendukung dan memberi semangat pada ibu O Aniurkan asupan cairan peroral O Lakukan penilaian DJJ setiap 5 menit O Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan teriadi segera dalam waktu 120 menit (2 iam) meneran untuk primipara dan 60 menit meneran,ruiuk ibu dengan segera. 14. Jika ibu tidak ada keinginan untuk meneran : O Aniurkan ibu untuk berialan,beriongkok atau mengambil posisi yang nyaman iika ibu belum ingin meneran dalam 60 menit O Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan teriadi segera setelah 60 menit meneran ruiuk ibu dengan segera.
V. PERSIAPKAN PERTOLONGAN KELAHIRAN BAYI 15. Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5 6 cm, letakkan handuk bersih diatas perut ibu untuk mengeringkan bayi Sediakan untuk antisipasi teriadinya komplikasi persalinan (asIiksia neonatorum) disebelah bawah kaki ibu ditempat yang datar dan alas yang keras. Alaskan 2 kain dan 1 handuk dengan lampu sorot 60 watt (iarak 60 cm dari tubuh bayi)
16. Letakkan kain yang dilipat 1 / 3 bagian dibawah bokong ibu 17. Buka partus set 18. Gunakan sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan VI. MENOLONG KELAHIRAN BAYI LAHIRNYA BOKONG 1. Saat bokong bayi membuka vulva dengan diameter 5 6 cm, biarkan bokong keluar perlahan lahan. Segera setelah bokong lahir, bokong dicekam secara bracht (kedua ibu iari penolong seiaiar dengan paniang paha, iari iari yang lain memegang daerah panggul). O Jangan melakukan intervensi, ikuti saia proses keluarnya ianin
20. segera setelah bokong lahir longgarkan tali pusat setelah lahirnya perut dan sebagian dada.
21. segera setelah badan ianin lahir letakkan diatas tangan kiri penolong sehingga posisi bayi seperti menunggang kuda .
22. iari tengah dimasukkan kedalam mulut , iari teluniuk dan iari manis mencengkeram leher.
23. tangan kanan memegang atau mencengkeram bahu dan tengkuk ianin
24. minta seorang asisten untuk menekan Iundus uteri 25. Bersamaan dengan adanya his, asisten menekan Iundus uteri, penolong melakukan tarikan kebawah sesuai arah sumbu ialan lahir dibimbing iari yang dimasukkan untuk menekan dagu atau mulut.
26. Bila sub oksiput tampak dibawah simpisis, kepala ianin dielevasi keatas (mendekati perut ibu ) sehingga berturut - turut dari dagu, mulut, hidung, mata, dahi, lalu lahirlah semua kepala ianin.
VII. PENANGANAN BAYI BARU LAHIR 27. Lakukan penilaian bayi dengan cepat (cairan ketuban, naIas, spontan warna kulit, tonus otot dan usia kehamilan). Jika dalam penilaian terdapat iawaban yang tidak sesuai dengan diatas maka lakukan langkah awal, kemudian letakkan bayi diatas perut ibu dengan posisi kepala bayi lebihrendah bdari tubuhnya (bila tali pusat terlalu pendek, letakkan bayi ditempat yang memungkinkan. 28. Keringkan bayi dengan segera, bungkus kepala dan badan bayi kecuali bagian tali pusat
2. iepit tali pusat menggunakan klem kira kira 3 cm dari pusat bayi. Melakukan urutan pada tali pusat mulai dari klem kearah ibu dan memasang klem kedua 2 cm dan dari klem pertama (kearah ibu)
30. pegang tali pusat dengan satu tangan ,lindungi bayi dari gunting dan potong tali pusat diantara 2 klem tersebut 31. ganti handuk yang basah dan selimut bayi dengan kain atau selimut yang bersih dan kering.tutupi bagian kepala dan biarkan tali pusat terbuka O iika bayi mengalami kesulitan bernaIas ambil tindakan yang sesuai 32. Berikan bayi pada ibu dan aniurkan ibu untuk memeluk bayinya dan memulai pemberian ASI iika ibu menghendakinya
VIII. PENATALAKSANAAN AKTIF PERSALINAN KALA III 33. Letakkan kain kering dan bersih lakukan palpasi abdomen untuk menghilangkan kemungkinan adanya bayi kedua.
34. Beritahu pada ibu bahwa ia akan disuntik.
35. Dalam waktu 2 menit setelah melahirkan bayi, berikan suntikan oksitosin 10 unit IM disepertiga paha kanan atas Ibu bagian luar , Setelah mengaspirasinya terlebih dahulu
IX. MENGELUARKAN PLASENTA 36. Pindahkan klem pada tali pusat 5 10 cm dari vulva.
37. Letakkan tangan kiri di atas kain yang ada di perut Ibu, tepat diatas tulang pubis, gunakan tangan ini untuk melakukan palpasi kontraksi dan menstabilkan uterus pegang tali pusat dan klem dengan tangan kanan.
38. Tunggu uterus berkontraksi dan lakukan penegangan kearah bawah pada tali pusat dengan lembut lakukan tekanan dengan arah berlawanan arah pada bagian bawah uterus dengan cara menekan uterus ke arah atas dan belakang ( dorso kranial ) dengan hati-hati untuk mencegah teriadinya teriadinya inversio uteri. Jika plasenta tidak lahir setelah 30-40 detik hentikan penegangan tali pusat dan tunggu hingga kontraksi berikutnya.
O Jika uterus tidak berkontraksi, ibu atau anggota keluarga diminta untuk melakukan rangsangan putting susu 3. Setelah plasenta terlepas, aninurkan ibu untuk meneran sambil menarik tali pusat kearah bawah dan kemudian kearah atas, ikuti kurva ialan lahir sambil meneruskan tekanan berlawanan arah pada uterus. Jika tali pusat bertambah paniang, pindahkan klem hingga beriarak 5-10 cm di depan vulva Jika plasenta tidak lepas setelah melakukan penegangan
tali pusat selama 15 menit : O Ulangi pembersihan oksitosin 10 unit/IM O Lakukan penilaian kandung kemih dan lakukan kateterisasi kandung kemih dengan menggunakan tehnik abseptik iika perlu O Aniurkan pada keluarga untuk menyiapkan ruiukan O Lakukan penegangan tali pusat kembali selama 15 menit berikutnya O Ruiuk ibu iika plasenta tidak lahir dalam waktu 30 menit seiak kelahiran bayi. 40. iika plasenta terlihat di introitus vagina, pegang palsenta dengan dua tangan dan dengan hati hati memutar plasenta searah iarum iam hingga selaput ketuban terpilih. Dengan lembut dan perlahan lahirkan selaput ketuban terpilh. Jika selaput ketuban robek, gunakan handschoon desinIeksi tingkat tinggi atau steril dan lakukan pemeriksaan vagina dan serviks ibu dengan seksama. Gunakan iari-iari tangan atau klem desinIeksi tingkat tinggi atau steril untuk melepaskan bagian selaput yang terlepas. X. RANGSANGAN TAKTIL (PEMI1ATAN) UTERUS 38. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan massage uterus, letakan telapak tangan diIundus dan lakukan massage dengan gerakan melingkar dengan lembut hingga uterus berkontraksi (Iundus meniadi keras).
XI. MENILAI PENDARAHAN 3. Lakukan pemeriksaan kedua sisi plasenta baik yang merempel ke ibu maupun ianin dan selaput ketuban untuk memastikan lengkap dan utuh. Letakkan plasenta ke dalam kantong plastik atau tempat khusus.
Jika terus tidak berkontraksi setelah melakukan massage selama 15 detik segera ambil langkah yang sesuai.
40. Lakukan evaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan segera meniahit laserasi yang mengalami pendarahan aktiI.
XII. MELAKUKAN PROSEDUR PASCA PERSALINAN 41. Lakukan penilaian ulang uterus dan pastikan uterus berkontraksi dengan baik. 42. Lakukan perrdarahan pervaginam. 43. Masukan ke dua tangan yang memakai sarung tangan kedalam larutan klorin 0,5. Segera bilas kedua tangan yang masih bersarung tangan tersebut dengan air desinIeksi tingkat tinggi dan keringkan dengan kain yang bersih dan kering. 44. Menempatkan klem tali pusat desinIeksi tingkat tinggi atau steril atau lakukan pengikatan tali desinIeksi tingkat tinggi dengan simpul mati disekeliling tali pusat 1 cm dari pusat. 45. Lakukan pengikatan satu lagi simpul mati di bagian tali pusat yang bersebrangan dengan simpul mati yang pertama. 46. Segera lepaskan klem kocher dan masukan kedalam larutan klorin 0,5 . 47. Selimuti bayi dan tutupi bagian kepalanya pastikan handuk dan kainnya bersih dan kering. 48. Aniurkan Ibu untuk memulai pemberian ASI.
XIII. EVALUASI 4. Laniutkan pemantauan kontraksi uterus dan pendarahan pervaginam: 2-3 kali dalam 15 menit pertama pasca persalinan Setiap 15 menit pada 1 iam pertama pasca persalinan Setiap 20-30 menit pada iam kedua pasca persalinan Jika uterus tidak berkontrakasi dengan baik laksanakan perawatan yang sesuai untuk menatalaksana atonia uteri. Jika di temukan laserasi yang memerlukan peniahitan, lakukan peniahitan dengan anastesi lokal dan menggunakan
tehnik yang sesuai. 50. Aiarkan pada Ibu atau keluarga bagaimana melakukan massage terusdan memeriksa kontraksi uterus. 51. Evaluasi kehilangan darah. 52. Periksa tekanan darah, nadi dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit selama 1 iam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama iam kedua pasca persalinan. Periksa temperatur tubuh ibu sekali setiap iam selama 2 iam pertama perrsalinan. Lakukan tindakan yang sesuai iika menemukan keadaan yang tidak normal.
XIV. KEBERSIHAN DAN KEAMANAN 53. Masukan semua peralatan ke dalam larutan klorin 0,5 untuk dekontaminasi (selama 10 menit). Cuci dan bilas peralatan setelah di dekontaminasi.
54. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi kedalam tempat sampah yang sesuai.
55. Bersihkan ibu dengan air DTT. Bersihkan cairan ketuban, lendir dan darah. Bantu ibu untk mengenakan pakaian yang bersih dan kering.
56. Pastikan bahwa ibu merasa aman, Bantu ibu untuk memberikan ASI dan aniurkan keluarga untuk memberikan ibu minum/makan yang diinginkan
. 57. Masukan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5 , balik bagian dalam keluar dan rendam kedalam larutan klorin 0,5 selama 10 menit.
58. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir. 5. DOKUMENTASI
YAYASAN BINA HUSADA BANTEN AKADEMI KEBIDANAN BINA HUSADA BANTEN Jl. Raya Jakarta Km 05 Ds. Malandang Kec. Walantaka serang. Telp : (0254) 282054
DAFTAR TILIK PERSALINAN SECARA MAURICEAU
Nilai setiap kineria yang diamati menggunakan skala sebagai berikut : 0 Gagal : Bila langkah klinik tidak dilakukan. 1 Kurang : Langkah klinik dilakukan tetapi tidak mampu mendemonstrasikan sesuai prosedur. 2 Cukup : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang terampil atau kurang cekatan dalam mendemonstrasikan dan waktu yang diperlukan relatiI lebih lama dalam menyelesaaikan tugas. 3 Baik : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang percaya diri, kadang-kadang tampak cemas dan memerlukan waktu yang dapat dipertanggungiawabkan. 4 Sangat baik / Mahir : Langkah klinik dilakukan dengan benar dan tepat sesuai dengan tehnik prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu eIisien.
NO KOMPONEN PENILAIAN 0 1 2 3 4 Persiapan alat : Trolley dengan alasannya : 1. Bagian atas berisi : d. Bak Instrumen yang berisi partus set : 2 pasang hand scone kocher Gunting episiotomi 2 arteri klem Gunting tali pusat / klem umbilikal Kassa steril Spuit 3 cc Kateter nelaton e. Kom tertutup berisi De lee I. Kom kecil yang berisi Oksitosin 1 ampul Lidokain 1 ampul d. Kom kecil yang berisi kapas DTT e. Kom kecil yang berisi betadine I. Bak intrumen yang berisi hecting set : Hsnd scone Spuit 10 cc Pinset Needle holder 2 bauh nald hecting yang terdiri dari 1 buah nald kulit dan 1 buah nald otot Cut gut (chromik) g. Tensi meter h. Stetoskop i. Termometer 2. Bagian bawah berisi : a. Leanec b. 1 buah nierbekken c. 1 buah piring plasenta d. Schort e. Masker I. Google(kaca mata) g. Sepatu boot / sendal tertutup h. 1 buah handuk kecil untuk cuci tangan i. 3 buah kain bersih i. 2 buah handuk bersih
k. Pakaian bayi yang terdiri dari : Kain vernel / bedong Popok bayi Baiu bayi l. Pakaian bayi yang terdiri dari : Pakaian dalam Pembalut Baiu ibu 3. Tiga Buah Tempat sampah 1 buah berwarna merah untuk tempat sampah kering 1 buah berwarna kuning untuk tempat sampah inIeksius 1 buah berwarna hitam untuk pakaian kotor 1 buah ember berisi larutan klorin berisi 0,5
I. MELIHAT TANDA DAN GE1ALA KALA II 1. Amati tanda dan geiala kala dua O Ibu mempunyai keinginan untuk meneran O Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada rectum dan/atau vaginanya O Perineum menoniol O 'ulva vagina dan sIingter ani membuka
II. MENYIAPKAN PERTOLONGAN PERSALINAN 2. Memastikan perlengkapan, bahan dan obat-obatan essensial yang siap digunakan.mematahkan ampul 10 unit dan menempatkan tabung suntik steril sekali pakai didalam partus set.
3. Menggunakan baiu penutup atau celemek yang bersih 4. Melepaskan semua perhiasan yang dipakai dibawah siku, mencuci kedua tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir dan mengeringkan tangan dengan handuk satu kali pakai / pribadi yang bersih
5. Memakai sarung tangan desinIeksi tingkat tinggi atau steril untuk pemeriksaan dalam
6. Menghisap oksitosin 10 unit ke dalam tabung suntik (dengan memakai sarung tangan desinIeksi tingkat tinggi atau steril) dan meletakkan kembali ke dalam partus set mengkontaminasi tabung suntik Gunakan one hand touch
III. MEMASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP DAN KEADAAN 1ANIN BAIK
7. Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan hati- hati dari depan ke belakang dengan menggunakan kapas atau kasa yang sudah dibasahi air desinIeksi tingkat tinggi. O Jika introitus vagina,perinium dan anus terkontaminasi oleh kotoran ibu,bersihkan dengan seksama dengan menyeka dari depan ke belakang O Buang kapas atau kasa yang terkontaminasi dalam wadah yang tersedia O Ganti sarung tangan iika terkontaminasi (meletakan kedua sarung tangan tersebut dengan benar di dalam larutan klorin 0,5,langkah )
8. Dengan menggunakan tehnik antiseptik, Melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan bahwa pembukaan servik sudah lengkap. O Bila selaput ketuban belum pecah, sedangkan pembukaan sudah lengkap lakukan amniotomi
. Dekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan yang masih memakai sarung tangan kotor kedalam larutan chlorin 0.5 dan kemudian melepaskan dalam keadaan terbalik serta merendamnya didalam larutan chlorin 0.5 selama 10 menit. Mencuci kedua tangan dengan air DTT
10. Periksa denyut iantung ianin (DJJ) diantara kedua kontraksi untuk memastikan bahwa DJJ dalam batas normal (100 150 kali/menit ) OAmbil tindakan yang sesuai iika DJJ tidak normal ODokumentasikan hasil pemeriksaan dalam, DJJ dan semua hasil penilaian serta asuhan lainnya pada partograI IV. MENYIAPKAN IBU DAN KELUARGA UNTUK MEMBANTU PROSES PIMPINAN MENERAN
11. Beritahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan ianin baik. Membantu ibu berada dalam posisi yang nyaman sesuai keinginannya OTunggu ibu hingga mempunyai keinginan meneran. Laniutkan pemantauan kesehatan dan kenyamanan ibu serta ianin sesuai dengan pedoman persalinan aktiI dan mendokumentasikan hasil yang didapatkan
12. Aniurkan kepada keluarga untuk membantu menyiapkan posisi ibu untuk meneran (pada saat his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan ibu merasa nyaman)
13. Lakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk meneran : OBimbing ibu untuk meneran saat ibu mempunyai keinginan meneran ODukung dan beri semangat atas usaha ibu untuk meneran. OBantu ibu untuk mengambil posisi yang nyaman sesuai dengan pilihannya(kecuali posisi terlentang dalam waktu yang lama) OAniurkan ibu untuk istirahat diantara kontraksi OAniurkan keluarga untuk mendukung dan memberi semangat pada ibu OAniurkan asupan cairan peroral OLakukan penilaian DJJ setiap 5 menit OJika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan teriadi segera dalam waktu 120 menit (2 iam) meneran untuk primipara dan 60 menit meneran,ruiuk ibu dengan segera. 14. Jika ibu tidak ada keinginan untuk meneran : O Aniurkan ibu untuk berialan,beriongkok atau mengambil posisi yang nyaman iika ibu belum ingin meneran dalam 60 menit O Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan teriadi segera setelah 60 menit meneran ruiuk ibu dengan segera.
V. PERSIAPKAN PERTOLONGAN KELAHIRAN BAYI 15. Jika bokong bayi telah membuka vulva dengan diameter 5 6 cm, letakkan handuk bersih diatas perut ibu untuk mengeringkan bayi O Sediakan untuk antisipasi teriadinya komplikasi persalinan (asIiksia neonatorum) disebelah bawah kaki ibu ditempat yang datar dan alas yang keras. Alaskan 2 kain dan 1 handuk dengan lampu sorot 60 watt (iarak 60 cm dari tubuh bayi)
16. Letakkan kain yang dilipat 1 / 3 bagian dibawah bokong ibu 17. Buka partus set 18. Gunakan sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan VI. MENOLONG KELAHIRAN BAYI LAHIRNYA BOKONG 1. Saat bokong bayi membuka vulva dengan diameter 5 6 cm, biarkan bokong keluar perlahan lahan. Segera setelah bokong lahir, bokong dicekam secara bracht (kedua ibu iari penolong seiaiar dengan paniang paha, iari iari yang lain memegang daerah panggul). OJangan melakukan intervensi, ikuti saia proses keluarnya ianin
20. Longgarkan tali pusat setelah lahirnya perut dan sebagian dada. 21. lakukan hiperlordosis ianin pada saat angulus skapula inIerior tampak dibawah shimpisis (dengan mengikuti gerak rotasi
anterior, yaitu punggung ianin didekatkan keperut ibu tanpa tarikan) disesuaikan dengan lahirnya badan ianin. O Bila pada tahap ini ternyata teriadi hambatan pengeluaran saat tubuh ianin mencapai daerah skapula inIerior, segera lakukan pertolongan dengan cara klasik atau muller 22. Gerakan keatas hingga lahir dagu, mulut, hidung, dahi, kepala VII. PENANGANAN BAYI BARU LAHIR 23. Lakukan penilaian bayi dengan cepat (cairan ketuban, naIas, spontan warna kulit, tonus otot dan usia kehamilan). Jika dalam penilaian terdapat iawaban yang tidak sesuai dengan diatas maka lakukan langkah awal, kemudian letakkan bayi diatas perut ibu dengan posisi kepala bayi lebihrendah bdari tubuhnya (bila tali pusat terlalu pendek, letakkan bayi ditempat yang memungkinkan.
24. Keringkan bayi dengan segera, bungkus kepala dan badan bayi kecuali bagian tali pusat
25. Jepit tali pusat menggunakan klem kira kira 3 cm dari pusat bayi. Melakukan urutan pada tali pusat mulai dari klem kearah ibu dan memasang klem kedua 2 cm dan dari klem pertama (kearah ibu)
26. Pegang tali pusat dengan satu tangan,lindungi bayi dari gunting dan potong tali pusat diantara 2 klem tersebut
27. Ganti handuk yang basah dan selimuti bayi dengan kain atau selimut yang bersih dan kering. Tutupi bagian kepala dan biarkan tali pusat terbuka O Jika bayi mengalami kesulitan bernaIas ambil tindakan yang sesuai
28. Berikan bayi pada ibu dan aniurkan untuk memeluk bayinya dan memulai pemberian ASI iika ibu menghendaki
VIII. PENATALAKSANAAN AKTIF PERSALINAN KALA III 2. Letakkan kain kering dan bersih lakukan palpasi abdomen untuk menghilangkan kemungkinan adanya bayi kedua.
30. Beritahu pada ibu bahwa ia akan disuntik.
31. Dalam waktu 2 menit setelah melahirkan bayi, berikan suntikan oksitosin 10 unit IM disepertiga paha kanan atas Ibu bagian luar , Setelah mengaspirasinya terlebih dahulu
IX. MENGELUARKAN PLASENTA 32. Pindahkan klem pada tali pusat 5 10 cm dari vulva.
33. Letakkan tangan kiri di atas kain yang ada di perut Ibu, tepat diatas tulang pubis, gunakan tangan ini untuk melakukan palpasi kontraksi dan menstabilkan uterus pegang tali pusat dan klem dengan tangan kanan.
34. Tunggu uterus berkontraksi dan lakukan penegangan kearah bawah pada tali pusat dengan lembut lakukan tekanan dengan arah berlawanan arah pada bagian bawah uterus dengan cara menekan uterus ke arah atas dan belakang ( dorso kranial ) dengan hati-hati untuk mencegah teriadinya teriadinya inversio uteri. Jika plasenta tidak lahir setelah 30-40 detik hentikan penegangan tali pusat dan tunggu hingga kontraksi berikutnya.
O Jika uterus tidak berkontraksi, ibu atau anggota keluarga diminta untuk melakukan rangsangan putting susu 35. Setelah plasenta terlepas, aninurkan ibu untuk meneran sambil menarik tali pusat kearah bawah dan kemudian kearah atas, ikuti kurva ialan lahir sambil meneruskan tekanan berlawanan arah pada uterus. Jika tali pusat bertambah paniang, pindahkan klem hingga beriarak 5-10 cm di depan vulva Jika plasenta tidak lepas setelah melakukan penegangan tali pusat selama 15 menit :
O Ulangi pembersihan oksitosin 10 unit/IM O Lakukan penilaian kandung kemih dan lakukan kateterisasi kandung kemih dengan menggunakan tehnik abseptik iika perlu O Aniurkan pada keluarga untuk menyiapkan ruiukan O Lakukan penegangan tali pusat kembali selama 15 menit berikutnya O Ruiuk ibu iika plasenta tidak lahir dalam waktu 30 menit seiak melahirkan.
36. Jika plasenta terlihat di introitus vagina pegang plasenta dengan dua tangan dengan hati-hati memutar plasenta searah iarum iam hingga selaput ketuban terpilin. Dengan lembut dan perlahan lahirkan selaput ketuban tersebut. Jika selaput ketuban robek, gunakan handschoon desinIeksi tingkat tinggi atau steril dan lakukan pemeriksaan vagina dan serviks ibu dengan seksama. Gunakan iari-iari tangan atau klem desinIeksi tingkat tinggi atau steril untuk melepaskan bagian selaput yang terlepas. X. RANGSANGAN TAKTIL (PEMI1ATAN) UTERUS 37. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan massage uterus, letakan telapak tangan diIundus dan lakukan massage dengan gerakan melingkar dengan lembut hingga uterus berkontraksi (Iundus meniadi keras).
XI. MENILAI PENDARAHAN 38. Lakukan pemeriksaan kedua sisi plasenta baik yang merempel ke ibu maupun ianin dan selaput ketuban untuk memastikan lengkap dan utuh. Letakkan plasenta ke dalam kantong plastik atau tempat khusus.
Jika terus tidak berkontraksi setelah melakukan massage selama 15 detik segera ambil langkah yang sesuai. 3. Lakukan evaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan segera meniahit laserasi yang mengalami pendarahan aktiI.
XII. MELAKUKAN PROSEDUR PASCA PERSALINAN 40. Lakukan penilaian ulang uterus dan pastikan uterus berkontraksi dengan baik. Lakukan perrdarahan pervaginam. 41. Masukan ke dua tangan yang memakai sarung tangan kedalam larutan klorin 0,5. Segera bilas kedua tangan yang masih bersarung tangan tersebut dengan air desinIeksi tingkat tinggi dan keringkan dengan kain yang bersih dan kering. 42. Menempatkan klem tali pusat desinIeksi tingkat tinggi atau steril atau lakukan pengikatan tali desinIeksi tingkat tinggi dengan simpul mati disekeliling tali pusat 1 cm dari pusat. 43. Lakukan pengikatan satu lagi simpul mati di bagian tali pusat yang bersebrangan dengan simpul mati yang pertama. 44. Segera lepaskan klem kocher dan masukan kedalam larutan klorin 0,5 . 45. Selimuti bayi dan tutupi bagian kepalanya pastikan handuk dan kainnya bersih dan kering. 46. Aniurkan Ibu untuk memulai pemberian ASI.
XIII. EVALUASI 47. Laniutkan pemantauan kontraksi uterus dan pendarahan pervaginam: 2-3 kali dalam 15 menit pertama pasca persalinan Setiap 15 menit pada 1 iam pertama pasca persalinan Setiap 20-30 menit pada iam kedua pasca persalinan Jika uterus tidak berkontrakasi dengan baik laksanakan perawatan yang sesuai untuk menatalaksana atonia uteri. Jika di temukan laserasi yang memerlukan peniahitan, lakukan peniahitan dengan anastesi lokal dan menggunakan tehnik yang sesuai.
48. Aiarkan pada Ibu atau keluarga bagaimana melakukan massage terus dan memeriksa kontraksi uterus. 4. Evaluasi kehilangan darah. 50. Periksa tekanan darah, nadi dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit selama 1 iam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama iam kedua pasca persalinan. Periksa temperatur tubuh ibu sekali setiap iam selama 2 iam pertama perrsalinan. Lakukan tindakan yang sesuai iika menemukan keadaan yang tidak normal.
XIV. KEBERSIHAN DAN KEAMANAN 51. Masukan semua peralatan ke dalam larutan klorin 0,5 untuk dekontaminasi (selama 10 menit). Cuci dan bilas peralatan setelah di dekontaminasi.
52. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi kedalam tempat sampah yang sesuai.
53. Bersihkan ibu dengan air DTT. Bersihkan cairan ketuban, lendir dan darah. Bantu ibu untk mengenakan pakaian yang bersih dan kering.
54. Pastikan bahwa ibu merasa aman, Bantu ibu untuk memberikan ASI dan aniurkan keluarga untuk memberikan ibu minum/makan yang diinginkan
55. Lakukan dekontaminasi daerah yang digunakan untuk melahirkan dengan larutan klorin 0,5 dan segera bilas dengan air bersih.
56. Masukan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5 , balik bagian dalam keluar dan rendam kedalam larutan klorin 0,5 selama 10 menit.
57. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir. 58. DOKUMENTASI
YAYASAN BINA HUSADA BANTEN AKADEMI KEBIDANAN BINA HUSADA BANTEN Jl. Raya Jakarta Km 05 Ds. Malandang Kec. Walantaka serang. Telp : (0254) 282054
DAFTAR TILIK PERTOLONGAN PERSALINAN EKSTRAKSI BOKONG
Nilai setiap kineria yang diamati menggunakan skala sebagai berikut : 0 Gagal : Bila langkah klinik tidak dilakukan. 1 Kurang : Langkah klinik dilakukan tetapi tidak mampu mendemonstrasikan sesuai prosedur. 2 Cukup : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang terampil atau kurang cekatan dalam mendemonstrasikan dan waktu yang diperlukan relatiI lebih lama dalam menyelesaaikan tugas. 3 Baik : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang percaya diri, kadang-kadang tampak cemas dan memerlukan waktu yang dapat dipertanggungiawabkan. 4 Sangat baik / Mahir : Langkah klinik dilakukan dengan benar dan tepat sesuai dengan tehnik prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu eIisien.
NO KOMPONEN PENILAIAN 0 1 2 3 4 1. Persiapan alat : a. Partus set yang berisi : 2 pasang hand scone kocher Gunting episiotomi 2 arteri klem Gunting tali pusat / klem umbilikal Kassa steril Spuit 3 cc Kateter nelaton b. oksitosin c. lidokain 1 d. Kom kecil yang berisi kapas DTT e. Kom kecil yang berisi betadine I. Nierbeken g. Piring plasenta h. 3 kain bersih i. 2 handuk bersih i. Scort k. Sepatu boot/sandal tertutup l. Masker m. Goggle n. 3 buah tempat sampah o. Ember yang berisi larutan klorin 0,5 p. Leanec q. PartograI r. Tensimeter s. Stetoskop t. Thermometer u. Hecting set yang berisi : O Spuit 10 cc O Hand scone O Pinset O Needle holder O Nald hecting berbentuk kulit 1 buah untuk otot O Cut gut (benang khromik) 2. persiapan tempat : bersih, aman, nyaman, rapi, dan tenang 1.persiapan lingkungan
a.menutupi pintu dan iendela b.memasang sampiran 2.persiapan pasien memberitahu kepada klien tentang tindakan yang akan dilakukan (inIormed consent)
LANGKAH KER1A I. MELIHAT TANDA DAN GE1ALA KALA II 1. Amati tanda dan geiala kala dua O Ibu mempunyai keinginan untuk meneran O Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada rectum dan/atau vaginanya O Perineum menoniol O 'ulva vagina dan sIingter ani membuka
II. MENYIAPKAN PERTOLONGAN PERSALINAN 2. Memastikan perlengkapan, bahan dan obat-obatan essensial yang siap dipakai.mematahkan ampul oksitosin 10 unit dan menenpatkan tabung suntik steril sekali pakai didalam partus set.
3. Menggunakan baiu penutup atau celemek yang bersih 5. Melepaskan semua perhiasan yang dipakai dibawah siku, mencuci kedua tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir dan mengeringkan tangan dengan handuk satu kali pakai / pribadi yang bersih
6. Memakai sarung tangan desinIeksi tingkat tinggi atau steril untuk pemeriksaan dalam
7. Menghisap oksitosin 10 unit ke dalam tabung suntik (dengan memakai sarung tangan desinIeksi tingkat tinggi atau steril) dan meletakkan kembali ke dalam partus set mengkontaminasi tabung suntik Gunakan one hand touch
III. MEMASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP DAN KEADAAN 1ANIN BAIK
8. Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan hati-hati dari depan ke belakang dengan menggunakan kapas atau kasa yang sudah dibasahi air desinIeksi tingkat tinggi. O Jika introitus vagina,perinium dan anus terkontaminasi oleh kotoran ibu,bersihkan dengan seksama dengan menyeka dari depan ke belakang O Buang kapas atau kasa yang terkontaminasi dalam wadah yang tersedia O Ganti sarung tangan iika terkontaminasi (meletakan kedua sarung tangan tersebut dengan benar di dalam larutan klorin 0,5,langkah )
15. Melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan bahwa pembukaan servik sudah lengkap. O Bila selaput ketuban belum pecah, sedangkan pembukaan sudah lengkap lakukan amniotomi
16. Dekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan yang masih memakai sarung tangan kotor kedalam larutan chlorin 0.5 dan kemudian melepaskan dalam keadaan terbalik serta merendamnya didalam larutan chlorin 0.5 selama 10 menit. Mencuci kedua tangan dengan air DTT
17. Periksa denyut iantung ianin (DJJ) diantara kedua kontraksi untuk memastikan bahwa DJJ dalam batas normal (100 180 kali/menit ) OAmbil tindakan yang sesuai iika DJJ tidak normal a.Dokumentasikan hasil pemeriksaan dalam, DJJ dan semua hasil penilaian serta asuhan lainnya pada partograI
IV. MENYIAPKAN IBU DAN KELUARGA UNTUK MEMBANTU PROSES PIMPINAN MENERAN 18. Beritahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan ianin baik. Membantu ibu berada dalam posisi yang nyaman sesuai keinginannya OTunggu ibu hingga mempunyai keinginan meneran. Laniutkan pemantauan kesehatan dan kenyamanan ibu serta ianin sesuai dengan pedoman persalinan aktiI dan mendokumentasikan hasil yang didapatkan OJelaskan kepada anggota keluarga bagaimana mereka dapat mendukung dan memberi semangat kepada ibu, saat ibu meneran
1. Aniurkan kepada keluarga untuk membantu menyiapkan posisi ibu untuk meneran (pada saat his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan ibu merasa nyaman)
20. Lakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk meneran : OBimbing ibu agar dapat meneran secara benar dan eIektiI ODukung dan beri semangat pada saat meneran dan perbaiki cara meneran apabila caranya tidak sesuai. OBantu ibu untuk mengambil posisi yang nyaman sesuai dengan pilihannya(kecuali posisi terlentang dalam waktu yang lama) OAniurkan ibu untuk istirahat diantara kontraksi OAniurkan keluarga untuk mendukung dan memberi semangat pada ibu OAniurkan asupan cairan peroral OLakukan pemerksaan DJJ setiap kontraksi uterus selesai OSegera meruiuk iika bayi belum lahir atau tidak akan lahir setelah 120 menit (2 iam)meneran pada primigravida atau 60 menit (1 iam)untuk multigravida. Jika ibu tidak ada keinginan untuk meneran : O Aniurkan ibu untuk berialan,beriongkok atau mengambil posisi yang nyaman iika ibu belum ingin meneran dalam 60 menit Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan teriadi segera setelah 60 menit meneran ruiuk ibu dengan segera.
V. PERSIAPKAN PERTOLONGAN KELAHIRAN BAYI 21. Jika bokong bayi telah membuka vulva dengan diameter 5 6 cm, letakkan handuk bersih diatas perut ibu untuk mengeringkan bayi Sediakan untuk antisipasi teriadinya komplikasi persalinan (asIiksia neonatorum)
22. Letakkan kain yang dilipat 1 / 3 bagian dibawah bokong ibu 23. Buka partus set 24. Gunakan sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan VI. MENOLONG KELAHIRAN BAYI LAHIRNYA BOKONG 25. Saat bokong bayi membuka vulva instruksi klien untuk meneran dengan benar iika ada his, pimpin berulang kali hingga bokong turun didasar panggul.
26. Periksa perinium, iika perinium kaku lakukan episiotomi O Lakukan episiotomi saat bokong membuka vulvadan perinium sudah tipis
21. penolong berada didepan vulva dalam posisi kuda - kuda
LAHIRNYA BAHU 22. lahirkan ianin secara manual aid (klasik, muller, atau lovset)
LAHIRNYA KEPALA 23. iika pada tahap ini teriadi hambatan pengeluaran kepala ianin segera lakukan pertolongan dengan cara mauriceu.
24. setelah bayi lahir letakkan bayi diperut ibu, bungkus bayi dengan handuk, segera lakukan penanganan bayi baru lahir.
VII PENANGANAN BAYI BARU LAHIR 25. Lakukan penilaian bayi dengan cepat ( cairan ketuban, naIas spontan, warna kulit tonus otot dan usia kehamilan ). Jika dalam penilaiannya terdapat iawaban yang tidak sesuai dengan di atas maka dilakukan langkah awal. Kemudian letakkan bayi di atas perut ibu dengan posisi kepala bayi lebih rendah dari tubuhnya ( bila tali pusat terlalu pendek, letakan bayi di tempat yang memungkin kan ).
26. Keringkan bayi dengan segera, bungkus kepala dan badan bayi kecuali bagian tali pusat.
27. Jepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi melakukan urutan pada tali pusat mulai dari klem ke arah ibu dan memasang klem ke 2 cm dari klem pertama ( kearah ibu).
28. Pegang tali pusat dengan satu tangan, lindungi bayi dari gunting dan potong tali pusat diantara ke 2 klem tersebut.
2. Ganti handuk yang basah dan selimuti bayi dengan kain atau selimut yang berrsih dan kering. Tutupi bagian kepala dan biarkan tali pusat terbuka. Jika bayi mengalami kesulitan bernaIas ambil tindakan yang sesuai.
30. Berikan bayi pada ibu dan aniurkan ibu untuk memeluk bayi nya dan mulai pemberian ASI iika ibu menghendakinya.
VIII. PENATALAKSANAAN AKTIF PERSALINAN KALA III OKSITOSIN
31. Letakkan kain kering dan bersih lakukan palpasi abdomen untuk menghilangkan kemungkinan adanya bayi kedua.
32. Beritahu pada ibu bahwa ia akan disuntik. 33. Dalam waktu 2 menit setelah melahirkan bayi, berikan suntikan oksitosin 10 unit IM disepertiga paha kanan atas Ibu bagian luar , Setelah mengaspirasinya terlebih dahulu
PENEGANGAN TALI PUSAT TERKENDALI 34. Pindahkan klem pada tali pusat 5 10 cm dari vulva. 35. Letakkan tangan kiri di atas kain yang ada di perut Ibu, tepat diatas tulang pubis, gunakan tangan ini untuk melakukan palpasi kontraksi dan menstabilkan uterus pegang tali pusat dan klem dengan tangan kanan.
36. Tunggu uterus berkontraksi dan lakukan penegangan kearah bawah pada tali pusat dengan lembut lakukan tekanan dengan arah berlawanan arah pada bagian bawah uterus dengan cara menekan uterus ke arah atas dan belakang ( dorso kranial ) dengan hati-hati untuk mencegah teriadinya teriadinya inversio uteri. Jika plasenta tidak lahir setelah 30-40 detik hentikan penegangan tali pusat dan tunggu hingga kontraksi berikutnya.
Jika uterus tidak berkontraksi, ibu atau anggota keluarga diminta untuk melakukan rangsangan putting susu.
MENGELUARKAN PLASENTA 37. Setelah plasenta terlepas, aninurkan ibu untuk meneran sambil menarik tali pusat kearah bawah dan kemudian kearah atas, ikuti kurva ialan lahir sambil meneruskan tekanan berlawanan arah pada uterus. Jika tali pusat bertambah paniang, pindahkan klem hingga beriarak 5-10 cm di depan vulva Jika plasenta tidak lepas setelah melakukan penegangan tali pusat selama 15 menit : O Ulangi pembersihan oksitosin 10 unit/IM O Lakukan penilaian kandung kemih dan lakukan kateterisasi kandung kemih dengan menggunakan tehnik abseptik iika perlu O Aniurkan pada keluarga untuk menyiapkan ruiukan O Lakukan penegangan tali pusat kembali selama 15 menit berikutnya O Ruiuk ibu iika plasenta tidak lahir dalam waktu 30 menit seiak melahirkan.
38. Jika plasenta terlihat di introitus vagina pegang plasenta dengan dua tangan dengan hati-hati memutar plasenta searah iarum iam hingga selaput ketuban terpilin. Dengan lembut dan perlahan lahirkan selaput ketuban tersebut. Jika selaput ketuban robek, gunakan handschoon desinIeksi tingkat tinggi atau steril dan lakukan pemeriksaan vagina dan serviks ibu dengan seksama. Gunakan iari-iari tangan atau klem desinIeksi tingkat tinggi atau steril untuk melepaskan bagian selaput yang terlepas RANGSANGAN TAKTIL (PEMI1ATAN) UTERUS 3. Seger setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan massage uterus, letakan telapak tangan diIundus dan lakukan massage dengan gerakan melingkar dengan lembut hingga uterus berkontraksi (Iundus meniadi keras).
IX. MENILAI PENDARAHAN 40. Lakukan pemeriksaan kedua sisi plasenta baik yang merempel ke ibu maupun ianin dan selaput ketuban untuk memastikan lengkap dan utuh. Letakkan plasenta ke dalam kantong plastik atau tempat khusus.
Jika terus tidak berkontraksi setelah melakukan massage selama 15 detik segera ambil langkah yang sesuai.
41. Lakukan evaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan segera meniahit laserasi yang mengalami pendarahan aktiI.
X. MELAKUKAN PROSEDUR PASCA PERSALINAN 42. Lakukan penilaian ulang uterus dan pastikan uterus berkontraksi dengan baik. Lakukan perrdarahan pervaginam. 43. Masukan ke dua tangan yang memakai sarung tangan kedalam larutan klorin 0,5. Segera bilas kedua tangan yang masih bersarung tangan tersebut dengan air desinIeksi tingkat tinggi dan keringkan dengan kain yang bersih dan kering. 44. Menempatkan klem tali pusat desinIeksi tingkat tinggi atau steril atau lakukan pengikatan tali desinIeksi tingkat tinggi dengan simpul mati disekeliling tali pusat 1 cm dari pusat.
45. Lakukan pengikatan satu lagi simpul mati di bagian tali pusat yang bersebrangan dengan simpul mati yang pertama. 46. segera lepaskan klem kocher dan masukan kedalam larutan klorin 0,5 . 47. Selimuti bayi dan tutupi bagian kepalanya pastikan handuk dan kainnya bersih dan kering. 48. Aniurkan Ibu untuk memulai pemberian ASI.
EVALUASI 4. Laniutkan pemantauan kontraksi uterus dan pendarahan pervaginam:
2-3 kali dalam 15 menit pertama pasca persalinan Setiap 15 menit pada 1 iam pertama pasca persalinan Setiap 20-30 menit pada iam kedua pasca persalinan Jika uterus tidak berkontrakasi dengan baik laksanakan perawatan yang sesuai untuk menatalaksana atonia uteri. Jika di temukan laserasi yang memerlukan peniahitan, lakukan peniahitan dengan anastesi lokal dan menggunakan tehnik yang sesuai. 50. Aiarkan pada Ibu atau keluarga bagaimana melakukan massage terus dan memeriksa kontraksi uterus. 51. Evaluasi kehilangan darah. 52. Periksa tekanan darah, nadi dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit selama 1 iam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama iam kedua pasca persalinan. Periksa temperatur tubuh ibu sekali setiap iam selama 2 iam pertama perrsalinan. Lakukan tindakan yang sesuai iika menemukan keadaan yang tidak normal. Kebersihan dan Keamanan 53. Masukan semua peralatan kedalam larutan klorin 0,5 untuk dekontaminasi. 54. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi kedalam sampah yang sesuai 55. Bersihkan Ibu dengan menggunakan air desinIeksi tingkat tinggi. Bersihkan ketuban, lendir dan darah. Bantu Ibu untuk mengenakan pakaian yang bersih dan kering. 56. Pastikan bahwa ibu merasa aman, bantu ibu untuk memberikan ASI dan menganiurkan keluarga untuk memberikan ibu minum/makan yang diinginkan. 57. lakukan dekontaminasi daerah yang digunakan untuk melahirkan dengan larutan klorin 0,5 dan segera bilas dengan air bersih. 58. Masukan sarung tangan kotor kedalam larutan klorin 0,5 balik bagian dalam keluar dan rendam ke dalam larutan klorin 0,5 selama 10 menit. 5. cuci kedua tangan dengan sabun gan air mengalir. 60. DOKUMENTASI
YAYASAN BINA HUSADA BANTEN AKADEMI KEBIDANAN BINA HUSADA BANTEN Jl. Raya Jakarta Km 05 Ds. Malandang Kec. Walantaka serang. Telp : (0254) 282054
DAFTAR TILIK PERTOLONGAN PERSALINAN SUNGSANG KLASIK
Nilai setiap kineria yang diamati menggunakan skala sebagai berikut : 0 Gagal : Bila langkah klinik tidak dilakukan. 1 Kurang : Langkah klinik dilakukan tetapi tidak mampu mendemonstrasikan sesuai prosedur. 2 Cukup : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang terampil atau kurang cekatan dalam mendemonstrasikan dan waktu yang diperlukan relatiI lebih lama dalam menyelesaaikan tugas. 3 Baik : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang percaya diri, kadang-kadang tampak cemas dan memerlukan waktu yang dapat dipertanggungiawabkan. 4 Sangat baik / Mahir : Langkah klinik dilakukan dengan benar dan tepat sesuai dengan tehnik prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu eIisien.
NO KOMPONEN PENILAIAN 0 1 2 3 4 1. Persiapan alat : a. Partus set yang berisi : 2 pasang hand scone kocher Gunting episiotomi 2 arteri klem Gunting tali pusat / klem umbilikal Kassa steril Spuit 3 cc Kateter nelaton b. oksitosin c. lidokain 1 d. Kom kecil yang berisi kapas DTT e. Kom kecil yang berisi betadine I. Nierbeken g. Piring plasenta h. 3 kain bersih i. 2 handuk bersih i. Scort k. Sepatu boot/sandal tertutup l. Masker m. Goggle n. 3 buah tempat sampah o. Ember yang berisi larutan klorin 0,5 p. Leanec q. PartograI r. Tensimeter s. Stetoskop t. Thermometer u. Hecting set yang berisi : O Spuit 10 cc O Hand scone O Pinset O Needle holder O Nald hecting berbentuk kulit 1 buah untuk otot O Cut gut (benang khromik) 2. persiapan tempat : bersih, aman, nyaman, rapi, dan tenang
3. persiapan lingkungan a.menutupi pintu dan iendela b.memasang sampiran 4.persiapan pasien memberitahu kepada klien tentang tindakan yang akan dilakukan (inIormed consent)
LANGKAH KER1A I. MELIHAT TANDA DAN GE1ALA KALA II 1. Amati tanda dan geiala kala dua O Ibu mempunyai keinginan untuk meneran O Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada rectum dan/atau vaginanya O Perineum menoniol O 'ulva vagina dan sIingter ani membuka
II. MENYIAPKAN PERTOLONGAN PERSALINAN 2. Memastikan perlengkapan, bahan dan obat-obatan essensial yang siap dipakai.mematahkan ampul oksitosin 10 unit dan menenpatkan tabung suntik steril sekali pakai didalam partus set.
3. Menggunakan baiu penutup atau celemek yang bersih 4. Melepaskan semua perhiasan yang dipakai dibawah siku, mencuci kedua tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir dan mengeringkan tangan dengan handuk satu kali pakai / pribadi yang bersih
5. Memakai sarung tangan desinIeksi tingkat tinggi atau steril untuk pemeriksaan dalam
6. Menghisap oksitosin 10 unit ke dalam tabung suntik (dengan memakai sarung tangan desinIeksi tingkat tinggi atau steril) dan meletakkan kembali ke dalam partus set mengkontaminasi tabung suntik Gunakan one hand touch
III. MEMASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP DAN KEADAAN 1ANIN BAIK
7. Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan hati-hati dari depan ke belakang dengan menggunakan kapas atau kasa yang sudah dibasahi air desinIeksi tingkat tinggi. O Jika introitus vagina,perinium dan anus terkontaminasi oleh kotoran ibu,bersihkan dengan seksama dengan menyeka dari depan ke belakang O Buang kapas atau kasa yang terkontaminasi dalam wadah yang tersedia O Ganti sarung tangan iika terkontaminasi (meletakan kedua sarung tangan tersebut dengan benar di dalam larutan klorin 0,5,langkah )
8. Melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan bahwa pembukaan servik sudah lengkap. O Bila selaput ketuban belum pecah, sedangkan pembukaan sudah lengkap lakukan amniotomi
. Dekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan yang masih memakai sarung tangan kotor kedalam larutan chlorin 0.5 dan kemudian melepaskan dalam keadaan terbalik serta merendamnya didalam larutan chlorin 0.5 selama 10 menit. Mencuci kedua tangan dengan air DTT
10. Periksa denyut iantung ianin (DJJ) diantara kedua kontraksi untuk memastikan bahwa DJJ dalam batas normal (100 180 kali/menit ) OAmbil tindakan yang sesuai iika DJJ tidak normal b.Dokumentasikan hasil pemeriksaan dalam, DJJ dan semua hasil penilaian serta asuhan lainnya pada partograI
IV. MENYIAPKAN IBU DAN KELUARGA UNTUK MEMBANTU PROSES PIMPINAN MENERAN 11. Beritahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan ianin baik. Membantu ibu berada dalam posisi yang nyaman sesuai keinginannya OTunggu ibu hingga mempunyai keinginan meneran. Laniutkan pemantauan kesehatan dan kenyamanan ibu serta ianin sesuai dengan pedoman persalinan aktiI dan mendokumentasikan hasil yang didapatkan OJelaskan kepada anggota keluarga bagaimana mereka dapat mendukung dan memberi semangat kepada ibu, saat ibu meneran
12. Aniurkan kepada keluarga untuk membantu menyiapkan posisi ibu untuk meneran (pada saat his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan ibu merasa nyaman)
13. Lakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk meneran : OBimbing ibu agar dapat meneran secara benar dan eIektiI ODukung dan beri semangat pada saat meneran dan perbaiki cara meneran apabila caranya tidak sesuai. OBantu ibu untuk mengambil posisi yang nyaman sesuai dengan pilihannya(kecuali posisi terlentang dalam waktu yang lama) OAniurkan ibu untuk istirahat diantara kontraksi OAniurkan keluarga untuk mendukung dan memberi semangat pada ibu OAniurkan asupan cairan peroral OLakukan pemerksaan DJJ setiap kontraksi uterus selesai OSegera meruiuk iika bayi belum lahir atau tidak akan lahir setelah 120 menit (2 iam)meneran pada primigravida atau 60 menit (1 iam)untuk multigravida. 14. Jika ibu tidak ada keinginan untuk meneran : Aniurkan ibu untuk berialan,beriongkok atau mengambil posisi yang nyaman iika ibu belum ingin meneran dalam 60 menit Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan teriadi segera setelah 60 menit meneran ruiuk ibu dengan segera.
V. PERSIAPKAN PERTOLONGAN KELAHIRAN BAYI 15. Jika bokong bayi telah membuka vulva dengan diameter 5 6 cm, letakkan handuk bersih diatas perut ibu untuk mengeringkan bayi Sediakan untuk antisipasi teriadinya komplikasi persalinan (asIiksia neonatorum)
16. Letakkan kain yang dilipat 1 / 3 bagian dibawah bokong ibu 17. Buka partus set 18. Gunakan sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan VI. MENOLONG KELAHIRAN BAYI LAHIRNYA BOKONG 1. Saat bokong bayi membuka vulva instruksi klien untuk meneran dengan benar iika ada his, pimpin berulang kali hingga bokong turun didasar panggul.
20. Periksa perinium, iika perinium kaku lakukan episiotomi. OLakukan episiotomi saat bokong membuka vulvadan perinium sudah tipis.
21. penolong berada didepan vulva dalam posisi kuda - kuda
22. segera setelah bokong lahir, bokong dipegang secara bracht Okedua ibu iari penolong seiaiar pada daerah paha, iari iari yang lain memegang panggul
23. iangan lakukan tarikan ikuti saia prosedur keluarnya bayi 24. longgarkan tali pusat setelah lahirnya perut sebagian dada LAHIRNYA BAHU 25. untuk melahirkan bahu belakang pegang kedua kaki ianin dengan satu tangan penolong pada pergelangan kakinya kemudian di elevasikan ke atas seiauh mungkinsehingga perut ianin mendekati perut ibu.
26. Setelah tubuh dan lengan lahir, meluruskan tangan yang ada diatas (anterior) dari punggung ke arah kaki bayi untuk menyanggahnya saat punggung dan kaki lahir. Pegang kedua mata kaki bayi dengan hati-hati membantu kelahiran kaki.
27. bersamaan dengan itu tangan lain penolong dimasukkan kedalam ialan lahir dengan iari tengah dan teluniuk menelusuri bahu ianin sampai pada Iosa kubiti, kemudian lengan bawah dilahirkan dengan gerakan seolah olah lengan bawah mengusap muka ianin .
28. untuk melahirkan lengan depan tangan penoloing yang telah digunakan memegang pergelangan ianin berubah menelusuri bahu ianin sampai Iosa kubiti dan tangan yang lain memegang pergelangan kaki ianin sambil ditarik curam kebawah sehingga punggung ianin mendekati punggung ianin .
2. dengan cara yang sama lengan depan dilahirkan.
30. bila lengan depan sukar dilahirkan, maka harus diputar meniadi lengan belakang. OCengkram gelang bahu dan lengan yang sudah lahir dengan kedua tangan penolong dimana kedua ibu iarinterletak dipunggung dan seiaiar dengan sumbu badan ianin sedangkan iari iari yang lain mencengkram dada ianin, sehingga lengan depan berada dibelakang kemudian lengan belakang dilahirkan dengan tehnik tersebut diatas.
LAHIRNYA KEPALA 31. Jika pada tahap ini teriadi hambatanpengeluaran kepala ianin segera lakukan pertolongan dengan cara mauriceu.
32. setelah bayi lahir letakkan bayi diperut ibu, bungkus bayi dengan handuk segera lakukan penanganan bayi baru lahir
VII PENANGANAN BAYI BARU LAHIR 33. Lakukan penilaian bayi dengan cepat ( cairan ketuban, naIas spontan, warna kulit tonus otot dan usia kehamilan ). Jika dalam penilaiannya terdapat iawaban yang tidak sesuai dengan di atas maka dilakukan langkah awal. Kemudian letakkan bayi di atas perut ibu dengan posisi kepala bayi lebih rendah dari tubuhnya ( bila tali pusat terlalu pendek, letakan bayi di tempat yang memungkin kan ).
VIII. PENATALAKSANAAN AKTIF PERSALINAN KALA III OKSITOSIN
34. Letakkan kain kering dan bersih lakukan palpasi abdomen untuk menghilangkan kemungkinan adanya bayi kedua.
35. Beritahu pada ibu bahwa ia akan disuntik.
36. Dalam waktu 2 menit setelah melahirkan bayi, berikan suntikan oksitosin 10 unit IM disepertiga paha kanan atas Ibu bagian luar , Setelah mengaspirasinya terlebih dahulu
34. Berikan bayi pada ibu dan aniurkan ibu untuk memeluk bayi nya dan mulai pemberian ASI iika ibu menghendakinya.
35. Letakkan tangan kiri di atas kain yang ada di perut Ibu, tepat diatas tulang pubis, gunakan tangan ini untuk melakukan palpasi kontraksi dan menstabilkan uterus pegang tali pusat dan klem dengan tangan kanan.
PENEGANGAN TALI PUSAT TERKENDALI 35. Pindahkan klem pada tali pusat 5 10 cm dari vulva. 36. Letakkan tangan kiri di atas kain yang ada di perut Ibu, tepat diatas tulang pubis, gunakan tangan ini untuk melakukan palpasi kontraksi dan menstabilkan uterus pegang tali pusat dan klem dengan tangan kanan. MENGELUARKAN PLASENTA 37. Setelah plasenta terlepas, aninurkan ibu untuk meneran sambil menarik tali pusat kearah bawah dan kemudian kearah atas, ikuti kurva ialan lahir sambil meneruskan tekanan berlawanan arah pada uterus. Jika tali pusat bertambah paniang, pindahkan klem hingga beriarak 5-10
cm di depan vulva Jika plasenta tidak lepas setelah melakukan penegangan tali pusat selama 15 menit : O Ulangi pembersihan oksitosin 10 unit/IM O Lakukan penilaian kandung kemih dan lakukan kateterisasi kandung kemih dengan menggunakan tehnik abseptik iika perlu O Aniurkan pada keluarga untuk menyiapkan ruiukan O Lakukan penegangan tali pusat kembali selama 15 menit berikutnya O Ruiuk ibu iika plasenta tidak lahir dalam waktu 30 menit seiak melahirkan.
61. Jika plasenta terlihat di introitus vagina pegang plasenta dengan dua tangan dengan hati-hati memutar plasenta searah iarum iam hingga selaput ketuban terpilin. Dengan lembut dan perlahan lahirkan selaput ketuban tersebut. Jika selaput ketuban robek, gunakan handschoon desinIeksi tingkat tinggi atau steril dan lakukan pemeriksaan vagina dan serviks ibu dengan seksama. Gunakan iari-iari tangan atau klem desinIeksi tingkat tinggi atau steril untuk melepaskan bagian selaput yang terlepas IX. MENILAI PENDARAHAN 46. Lakukan pemeriksaan kedua sisi plasenta baik yang merempel ke ibu maupun ianin dan selaput ketuban untuk memastikan lengkap dan utuh. Letakkan plasenta ke dalam kantong plastik atau tempat khusus.
Jika terus tidak berkontraksi setelah melakukan massage selama 15 detik segera ambil langkah yang sesuai.
47. Lakukan evaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan segera meniahit laserasi yang mengalami pendarahan aktiI.
X. MELAKUKAN PROSEDUR PASCA PERSALINAN 48. Lakukan penilaian ulang uterus dan pastikan uterus berkontraksi dengan baik. Lakukan perrdarahan pervaginam. 4. Masukan ke dua tangan yang memakai sarung tangan kedalam larutan klorin 0,5. Segera bilas kedua tangan yang masih bersarung tangan tersebut dengan air desinIeksi tingkat tinggi dan keringkan dengan kain yang bersih dan kering. 50. Menempatkan klem tali pusat desinIeksi tingkat tinggi atau steril atau lakukan pengikatan tali desinIeksi tingkat tinggi dengan simpul mati disekeliling tali pusat 1 cm dari pusat.
51. Lakukan pengikatan satu lagi simpul mati di bagian tali pusat yang bersebrangan dengan simpul mati yang pertama. 52. segera lepaskan klem kocher dan masukan kedalam larutan klorin 0,5 . 53. Selimuti bayi dan tutupi bagian kepalanya pastikan handuk dan kainnya bersih dan kering. 54. Aniurkan Ibu untuk memulai pemberian ASI.
EVALUASI 55. Laniutkan pemantauan kontraksi uterus dan pendarahan pervaginam: 2-3 kali dalam 15 menit pertama pasca persalinan Setiap 15 menit pada 1 iam pertama pasca persalinan Setiap 20-30 menit pada iam kedua pasca persalinan Jika uterus tidak berkontrakasi dengan baik laksanakan perawatan yang sesuai untuk menatalaksana atonia uteri. Jika di temukan laserasi yang memerlukan peniahitan, lakukan peniahitan dengan anastesi lokal dan menggunakan tehnik yang sesuai. 56. Aiarkan pada Ibu atau keluarga bagaimana melakukan massage terus dan memeriksa kontraksi uterus. 57. Evaluasi kehilangan darah. 58. Periksa tekanan darah, nadi dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit selama 1 iam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama iam kedua pasca persalinan. Periksa temperatur tubuh ibu sekali setiap iam selama 2 iam pertama perrsalinan. Lakukan tindakan yang sesuai iika menemukan keadaan yang tidak normal.
Kebersihan dan Keamanan 5. Masukan semua peralatan kedalam larutan klorin 0,5 untuk dekontaminasi. 60. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi kedalam sampah yang sesuai 61. Bersihkan Ibu dengan menggunakan air desinIeksi tingkat tinggi. Bersihkan ketuban, lendir dan darah. Bantu Ibu untuk mengenakan pakaian yang bersih dan kering. 62. Pastikan bahwa ibu merasa aman, bantu ibu untuk memberikan ASI dan menganiurkan keluarga untuk memberikan ibu minum/makan yang diinginkan. 63. lakukan dekontaminasi daerah yang digunakan untuk melahirkan dengan larutan klorin 0,5 dan segera bilas dengan air bersih. 64. Masukan sarung tangan kotor kedalam larutan klorin 0,5 balik bagian dalam keluar dan rendam ke dalam larutan klorin 0,5 selama 10 menit. 65. cuci kedua tangan dengan sabun gan air mengalir. 66. DOKUMENTASI
YAYASAN BINA HUSADA BANTEN AKADEMI KEBIDANAN BINA HUSADA BANTEN Jl. Raya Jakarta Km 05 Ds. Malandang Kec. Walantaka serang. Telp : (0254) 282054
DAFTAR TILIK PERTOLONGAN PERSALINAN SUNGSANG MULLER
Nilai setiap kineria yang diamati menggunakan skala sebagai berikut : 0 Gagal : Bila langkah klinik tidak dilakukan. 1 Kurang : Langkah klinik dilakukan tetapi tidak mampu mendemonstrasikan sesuai prosedur. 2 Cukup : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang terampil atau kurang cekatan dalam mendemonstrasikan dan waktu yang diperlukan relatiI lebih lama dalam menyelesaaikan tugas. 3 Baik : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang percaya diri, kadang-kadang tampak cemas dan memerlukan waktu yang dapat dipertanggungiawabkan. 4 Sangat baik / Mahir : Langkah klinik dilakukan dengan benar dan tepat sesuai dengan tehnik prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu eIisien.
NO KOMPONEN PENILAIAN 0 1 2 3 4 1. Persiapan alat : a. Partus set yang berisi : 2 pasang hand scone kocher Gunting episiotomi 2 arteri klem Gunting tali pusat / klem umbilikal Kassa steril Spuit 3 cc Kateter nelaton b. oksitosin c. lidokain 1 d. Kom kecil yang berisi kapas DTT e. Kom kecil yang berisi betadine I. Nierbeken g. Piring plasenta h. 3 kain bersih i. 2 handuk bersih i. Scort k. Sepatu boot/sandal tertutup l. Masker m. Goggle n. 3 buah tempat sampah o. Ember yang berisi larutan klorin 0,5 p. Leanec q. PartograI r. Tensimeter s. Stetoskop t. Thermometer u. Hecting set yang berisi : O Spuit 10 cc O Hand scone O Pinset O Needle holder O Nald hecting berbentuk kulit 1 buah untuk otot O Cut gut (benang khromik) 2. persiapan tempat : bersih, aman, nyaman, rapi, dan tenang
3. persiapan lingkungan a.menutupi pintu dan iendela b.memasang sampiran 4. persiapan pasien memberitahu kepada klien tentang tindakan yang akan dilakukan (inIormed consent)
LANGKAH KER1A I. MELIHAT TANDA DAN GE1ALA KALA II 1. Amati tanda dan geiala kala dua O Ibu mempunyai keinginan untuk meneran O Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada rectum dan/atau vaginanya O Perineum menoniol O 'ulva vagina dan sIingter ani membuka
II. MENYIAPKAN PERTOLONGAN PERSALINAN 2. Memastikan perlengkapan, bahan dan obat-obatan essensial yang siap dipakai.mematahkan ampul oksitosin 10 unit dan menenpatkan tabung suntik steril sekali pakai didalam partus set.
3. Menggunakan baiu penutup atau celemek yang bersih 4. Melepaskan semua perhiasan yang dipakai dibawah siku, mencuci kedua tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir dan mengeringkan tangan dengan handuk satu kali pakai / pribadi yang bersih
5. Memakai sarung tangan desinIeksi tingkat tinggi atau steril untuk pemeriksaan dalam
6. Menghisap oksitosin 10 unit ke dalam tabung suntik (dengan memakai sarung tangan desinIeksi tingkat tinggi atau steril) dan meletakkan kembali ke dalam partus set mengkontaminasi tabung suntik Gunakan one hand touch
III. MEMASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP DAN KEADAAN 1ANIN BAIK
7. Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan hati-hati dari depan ke belakang dengan menggunakan kapas atau kasa yang sudah dibasahi air desinIeksi tingkat tinggi. O Jika introitus vagina,perinium dan anus terkontaminasi oleh kotoran ibu,bersihkan dengan seksama dengan menyeka dari depan ke belakang O Buang kapas atau kasa yang terkontaminasi dalam wadah yang tersedia O Ganti sarung tangan iika terkontaminasi (meletakan kedua sarung tangan tersebut dengan benar di dalam larutan klorin 0,5,langkah )
8. Melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan bahwa pembukaan servik sudah lengkap. O Bila selaput ketuban belum pecah, sedangkan pembukaan sudah lengkap lakukan amniotomi
. Dekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan yang masih memakai sarung tangan kotor kedalam larutan chlorin 0.5 dan kemudian melepaskan dalam keadaan terbalik serta merendamnya didalam larutan chlorin 0.5 selama 10 menit. Mencuci kedua tangan dengan air DTT
10. Periksa denyut iantung ianin (DJJ) diantara kedua kontraksi untuk memastikan bahwa DJJ dalam batas normal (100 180 kali/menit) OAmbil tindakan yang sesuai iika DJJ tidak normal ODokumentasikan hasil pemeriksaan dalam, DJJ dan semua hasil penilaian serta asuhan lainnya pada partograI
IV. MENYIAPKAN IBU DAN KELUARGA UNTUK MEMBANTU PROSES PIMPINAN MENERAN 11. Beritahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan ianin baik. Membantu ibu berada dalam posisi yang nyaman sesuai keinginannya OTunggu ibu hingga mempunyai keinginan meneran. Laniutkan pemantauan kesehatan dan kenyamanan ibu serta ianin sesuai dengan pedoman persalinan aktiI dan mendokumentasikan hasil yang didapatkan OJelaskan kepada anggota keluarga bagaimana mereka dapat mendukung dan memberi semangat kepada ibu, saat ibu meneran
12. Aniurkan kepada keluarga untuk membantu menyiapkan posisi ibu untuk meneran (pada saat his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan ibu merasa nyaman)
13. Lakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk meneran : OBimbing ibu agar dapat meneran secara benar dan eIektiI ODukung dan beri semangat pada saat meneran dan perbaiki cara meneran apabila caranya tidak sesuai. OBantu ibu untuk mengambil posisi yang nyaman sesuai dengan pilihannya(kecuali posisi terlentang dalam waktu yang lama) OAniurkan ibu untuk istirahat diantara kontraksi OAniurkan keluarga untuk mendukung dan memberi semangat pada ibu OAniurkan asupan cairan peroral OLakukan pemerksaan DJJ setiap kontraksi uterus selesai OSegera meruiuk iika bayi belum lahir atau tidak akan lahir setelah 120 menit (2 iam)meneran pada primigravida atau 60 menit (1 iam)untuk multigravida. 14. Jika ibu tidak ada keinginan untuk meneran : Aniurkan ibu untuk berialan,beriongkok atau mengambil posisi yang nyaman iika ibu belum ingin meneran dalam 60 menit Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan teriadi segera setelah 60 menit meneran ruiuk ibu dengan segera.
V. PERSIAPKAN PERTOLONGAN KELAHIRAN BAYI 15. Jika bokong bayi telah membuka vulva dengan diameter 5 6 cm, letakkan handuk bersih diatas perut ibu untuk mengeringkan bayi Sediakan untuk antisipasi teriadinya komplikasi persalinan (asIiksia neonatorum)
16. Letakkan kain yang dilipat 1 / 3 bagian dibawah bokong ibu 17. Buka partus set 18. Gunakan sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan VI. MENOLONG KELAHIRAN BAYI LAHIRNYA BOKONG 1. Saat bokong bayi membuka vulva instruksi klien untuk meneran dengan benar iika ada his, pimpin berulang kali hingga bokong turun didasar panggul.
20. Periksa perinium, iika perinium kaku lakukan epsiotomi OLakukan episiotomi saat bokong membuka vulva dan perinium sudah tipis
21. penolong berada didepan vulva dalam posisi kuda kuda
22. segera setelahbokong lahir, bokong dipegang secara bracht Okedua ibu iari penolong seiaiar pada daerah paha, iari iari yang lain memegang daerah panggul
23. iangan melakukan tarikan, ikuti saia prosedur keluarnya bayi 24. longgarkan tali pusat setelah lahirnya perut dan sebagian dada LAHIRNYA BAHU 25. untuk melahirkan bahu depan bokong ianin dipegang secara Iemuro pelviks Okedua ibu iari penolong diletakkan pada bokong dan iari teluniuk pada krista iliaka dan iari iari yang lain mengcengkram paha bagian depan 26. dengan pegangan ini badan ianin ditarik curam kebawah seiauh mungkin sampai bahu depan tampak dibawah simpisis Obila lengan depan belum lahir lakukan dengan mengait lengan bawahnya (iari tengah dan teluniuk menelusuri bahu ianin sampai pada Iosa kubiti, kemudian lengan bawah mengusap muka ianin) .
27. setelah bahu depan dan lengan depan lahir, maka badan ianin yang masih dipegang secara Iemuro pelviks ditarik keatas sampai bahu belakang lahir.
LAHIRNYA KEPALA 28. iika pada tahap ini teriadi hambatan pengeluaran kepala ianin segera lakukan pertolongan dengan cara mauriceu.
VII PENANGANAN BAYI BARU LAHIR 2. Lakukan penilaian bayi dengan cepat ( cairan ketuban, naIas spontan, warna kulit tonus otot dan usia kehamilan ). Jika dalam penilaiannya terdapat iawaban yang tidak sesuai dengan di atas maka dilakukan langkah awal. Kemudian letakkan bayi di atas perut ibu dengan posisi kepala bayi lebih rendah dari tubuhnya ( bila tali pusat terlalu pendek, letakan bayi di tempat yang memungkin kan ).
30. Keringkan bayi dengan segera, bungkus kepala dan badan bayi kecuali bagian tali pusat.
31. Jepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi melakukan urutan pada tali pusat mulai dari klem ke arah ibu dan memasang klem ke 2 cm dari klem pertama ( kearah ibu).
32. Pegang tali pusat dengan satu tangan, lindungi bayi dari gunting dan potong tali pusat diantara ke 2 klem tersebut.
33. Ganti handuk yang basah dan selimuti bayi dengan kain atau selimut yang berrsih dan kering. Tutupi bagian kepala dan biarkan tali pusat terbuka. Jika bayi mengalami kesulitan bernaIas ambil tindakan yang sesuai.
34. Berikan bayi pada ibu dan aniurkan ibu untuk memeluk bayi nya dan mulai pemberian ASI iika ibu menghendakinya.
35. Letakkan tangan kiri di atas kain yang ada di perut Ibu, tepat diatas tulang pubis, gunakan tangan ini untuk melakukan palpasi kontraksi dan menstabilkan uterus pegang tali pusat dan klem dengan tangan kanan.
36. Tunggu uterus berkontraksi dan lakukan penegangan kearah bawah pada tali pusat dengan lembut lakukan tekanan dengan arah berlawanan arah pada bagian bawah uterus dengan cara menekan uterus ke arah atas dan belakang ( dorso kranial ) dengan hati-hati untuk mencegah teriadinya teriadinya inversio uteri. Jika plasenta tidak lahir setelah 30-40 detik hentikan penegangan tali pusat dan tunggu hingga kontraksi berikutnya.
37. Jika uterus tidak berkontraksi, ibu atau anggota keluarga diminta untuk melakukan rangsangan putting susu.
PENEGANGAN TALI PUSAT TERKENDALI 34. Pindahkan klem pada tali pusat 5 10 cm dari vulva. 35. Letakkan tangan kiri di atas kain yang ada di perut Ibu, tepat diatas tulang pubis, gunakan tangan ini untuk melakukan palpasi kontraksi dan menstabilkan uterus pegang tali pusat dan klem dengan tangan kanan.
36. Tunggu uterus berkontraksi dan lakukan penegangan kearah bawah pada tali pusat dengan lembut lakukan tekanan dengan arah berlawanan arah pada bagian bawah uterus dengan cara menekan uterus ke arah atas dan belakang ( dorso kranial ) dengan hati-hati untuk mencegah teriadinya teriadinya inversio uteri. Jika plasenta tidak lahir setelah 30-40 detik hentikan penegangan tali pusat dan tunggu hingga kontraksi berikutnya.
Jika uterus tidak berkontraksi, ibu atau anggota keluarga diminta untuk melakukan rangsangan putting susu.
MENGELUARKAN PLASENTA 37. Setelah plasenta terlepas, aninurkan ibu untuk meneran sambil menarik tali pusat kearah bawah dan kemudian kearah atas, ikuti kurva ialan lahir sambil meneruskan tekanan berlawanan arah pada uterus. Jika tali pusat bertambah paniang, pindahkan klem hingga beriarak 5-10 cm di depan vulva Jika plasenta tidak lepas setelah melakukan penegangan tali pusat selama 15 menit : O Ulangi pembersihan oksitosin 10 unit/IM O Lakukan penilaian kandung kemih dan lakukan kateterisasi kandung kemih dengan menggunakan tehnik abseptik iika perlu O Aniurkan pada keluarga untuk menyiapkan ruiukan O Lakukan penegangan tali pusat kembali selama 15 menit berikutnya O Ruiuk ibu iika plasenta tidak lahir dalam waktu 30 menit seiak melahirkan.
38. Jika plasenta terlihat di introitus vagina pegang plasenta dengan dua tangan dengan hati-hati memutar plasenta searah iarum iam hingga selaput ketuban terpilin. Dengan lembut dan perlahan lahirkan selaput ketuban tersebut. Jika selaput ketuban robek, gunakan handschoon desinIeksi tingkat tinggi atau steril dan lakukan pemeriksaan vagina dan serviks ibu dengan seksama. Gunakan iari-iari tangan atau klem desinIeksi tingkat tinggi atau steril untuk melepaskan bagian selaput yang terlepas
RANGSANGAN TAKTIL (PEMI1ATAN) UTERUS 3. Seger setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan massage uterus, letakan telapak tangan diIundus dan lakukan massage dengan gerakan melingkar dengan lembut hingga uterus berkontraksi (Iundus meniadi keras).
IX. MENILAI PENDARAHAN 40. Lakukan pemeriksaan kedua sisi plasenta baik yang merempel ke ibu maupun ianin dan selaput ketuban untuk memastikan lengkap dan utuh. Letakkan plasenta ke dalam kantong plastik atau tempat khusus.
Jika terus tidak berkontraksi setelah melakukan massage selama 15 detik segera ambil langkah yang sesuai.
41. Lakukan evaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan
segera meniahit laserasi yang mengalami pendarahan aktiI. X. MELAKUKAN PROSEDUR PASCA PERSALINAN 42. Lakukan penilaian ulang uterus dan pastikan uterus berkontraksi dengan baik. 43. Lakukan perrdarahan pervaginam. 44. Masukan ke dua tangan yang memakai sarung tangan kedalam larutan klorin 0,5. Segera bilas kedua tangan yang masih bersarung tangan tersebut dengan air desinIeksi tingkat tinggi dan keringkan dengan kain yang bersih dan kering. 45. Menempatkan klem tali pusat desinIeksi tingkat tinggi atau steril atau lakukan pengikatan tali desinIeksi tingkat tinggi dengan simpul mati disekeliling tali pusat 1 cm dari pusat.
46. Lakukan pengikatan satu lagi simpul mati di bagian tali pusat yang bersebrangan dengan simpul mati yang pertama. 47. segera lepaskan klem kocher dan masukan kedalam larutan klorin 0,5 . 48. Selimuti bayi dan tutupi bagian kepalanya pastikan handuk dan kainnya bersih dan kering. 4. Aniurkan Ibu untuk memulai pemberian ASI.
EVALUASI 50. Laniutkan pemantauan kontraksi uterus dan pendarahan pervaginam: 2-3 kali dalam 15 menit pertama pasca persalinan Setiap 15 menit pada 1 iam pertama pasca persalinan Setiap 20-30 menit pada iam kedua pasca persalinan Jika uterus tidak berkontrakasi dengan baik laksanakan perawatan yang sesuai untuk menatalaksana atonia uteri. Jika di temukan laserasi yang memerlukan peniahitan, lakukan peniahitan dengan anastesi lokal dan menggunakan tehnik yang sesuai. 51. Aiarkan pada Ibu atau keluarga bagaimana melakukan massage terus dan memeriksa kontraksi uterus. 52. Evaluasi kehilangan darah. 53. Periksa tekanan darah, nadi dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit selama 1 iam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama iam kedua pasca persalinan. Periksa temperatur tubuh ibu sekali setiap iam selama 2 iam pertama perrsalinan. Lakukan tindakan yang sesuai iika menemukan keadaan yang tidak normal.
Kebersihan dan Keamanan 54. Masukan semua peralatan kedalam larutan klorin 0,5 untuk dekontaminasi. 55. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi kedalam sampah yang sesuai 56. Bersihkan Ibu dengan menggunakan air desinIeksi tingkat tinggi. Bersihkan ketuban, lendir dan darah. Bantu Ibu untuk mengenakan pakaian yang bersih dan kering. 57. Pastikan bahwa ibu merasa aman, bantu ibu untuk memberikan ASI dan menganiurkan keluarga untuk memberikan ibu minum/makan yang diinginkan. 58. lakukan dekontaminasi daerah yang digunakan untuk melahirkan dengan larutan klorin 0,5 dan segera bilas dengan air bersih. 5. Masukan sarung tangan kotor kedalam larutan klorin 0,5 balik bagian dalam keluar dan rendam ke dalam larutan klorin 0,5 selama 10 menit. 60. cuci kedua tangan dengan sabun gan air mengalir.
DOKUMENTASI 61. Melengkapi partograI (halaman depan dan belakang).
YAYASAN BINA HUSADA BANTEN AKADEMI KEBIDANAN BINA HUSADA BANTEN Jl. Raya Jakarta Km 05 Ds. Malandang Kec. Walantaka serang. Telp : (0254) 282054
DAFTAR TILIK EKSTRAKSI VAKUM
Nama mahasiswa : .................................................... Nama penilai : .................................................... Tanggal penilai : ....................................................
Nilailah setiap kineria yang diamati menggunakan skala sbb : 1. Perlu Perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikeriakan dengan benar atau tidak sesuai urutan (iika harus berurutan) atau tidak dikeriakan. 2. Mampu : Langkah atau tugas dikeriakan dengan benar dan berurutan (iika harus berurutan, tetapi peserta secara eIisien tidak ada kemaiuan dari langkah langkah. 3. Mahir : Langkah atau tugas dikeriakan dengan benar sesuai dengan urutan (iika harus berurutan)
DAFTAR TILIK EKSTRAKSI VAKUM LANGKAH TUGAS KASUS A. KOMUNIKASI 1. Menyambut ibu dan seseorang yang menemani ibu 2. Memperkenalkan diri kepada ibu 3. Menanyakan Nama dan Usia ibu B. PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIK 1. Perkenalkan diri anda selaku petugas yang akan menolong pasien 2. Jelaskan diagnosa, penata laksanaan dan komplikasi Kala II ( Dua) Lama 3. Jelaskan bahwa tindakan klinik 4. Pasien yang keluarganya diberitahu pastikan mengerti 5. Buat persetuiuan, surat iiin tindakan medik C. PERSIAPAN ALAT 1. Instrument E Partus Set E Gunting Episiotomi
2. Siapkan ekstraktor vakum E Pipa karet paniang dan pendek E Cup yang besarnya sesuai pembukaan serviks E Memasukan rantai cup kedalam pipa karet dan diganial dengan paku sedemikian rupa sehingga rantai lebih pendek dari pipa karet, kepala paku ditutup dengan skrup khusus. E Memasang pipa paniang paa botol dengan manometer E Kalau perlu mangkuk dibasahi dengan spritus sabun atau air steril (tidakboleh dengan minyak)
E.PERSIAPAN PENOLONG 1. Topi, masker, kaca mata pelindung, celemek, baiu, dan alas kaki kamar tindakan 2. Cuci tangan dan lengan sampai siku, keringkan dengan handuk 3. Pakai perlengkapan kamar tindakan dan sarung tangan
. TINDAKAN MEDIK 1. Pasien dengan posisi litotomi, pasangkan dengan kain penutup 2. Ektraktor vakum uii Iungsinya dengan tangan penolong 3. Letakkan mangkuk vakum pada tempatnya 4. Lakukan periksa dalam 5. Ganti sarung tangan 6. Pada kepala, kecuali anak dalam letak ,muka,mangkuk dipasang dibagian terendah kepala iangan sampai ada iaringan ibu yang teriepit
7. Lakukan pemompaan tekanan negative secara bertahap, mulai dari 0,2 Hg/m 2 , 2 kemudian dipompa lagi sampai 0,4/2 kemudian dipompa sampai 0,6/0,7 (tekanan maksimal tidak boleh dari 8 menit pada kepala bayi)
8. Lakukan penarikan secara bersamaan dengan his, posisi dan cara mengedan harus dilakukan dengan benar
. Lakukan penarikan pada his berikutnya,apabial pada his sebelumnya bayi belum dapat dilahirkan pada primigravida/perinium yang kaku lakukan episiotomi medialateralis
10. Bila ada his lakukan penarikan sambil meneran, arah tarikan sesuai dengan sumbu ialan lahir hingga kepala bayi
11. Buka skrup pada manometer 12. Pegang kepala secara biparietal, gerakan kebawah untuk melahirkan 13. Bahu depan, keatas untuk melahirksn bahu belakang 14. Setelah bahu lahir, tangan kanan menyangga kepala, leher, dan baiu ianin bagian posterior dengan posisi ibu iari pada leher ( bagian bawah kepala ) dan keempat iari pada bahu dan dada/punggung ianin bagian anterior saat badan dan lengan lahir
15. Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri punggung kearah bokong dan tungkai bawah ianin untuk memegang tungkai bawah( selipkan iari teluniuk tangan kiri diantara kedua lutut ianin
G. PENANGANAN BAYI BARU LAHIR 1. Setelah seluruh badan bayi baru lahir pegang bayi bertumpu lengan kanan sedemikian rupa hingga bayi menghadap kearah penolong, nilai bayi kemudian letakkan bayi diatas perut ibu dengan posisi kepala lebih rendah dari badan (bila tali pusat terlalu pendek, letakkan bayi ditempat yang memungkinkan)
2. Segera mengeringkan bayi, membungkus kepala dan badan bayi kecuali bagian tali pusat
3. Memeriksa Iundus uteri utuk memastikan kehamilan tunggal 4. Menberitahu ibu akan disuntik 5. Menyuntikkan oksitosin 10 unit secara intra muscular pada bagian luar paha 1/3 atas setelah melakukan aspirasi terlebih dahulu untuk memastikan bahwa uiung iarum tidak mengenai pembuluh darah
6. Mengganti penmbungkus bayi dengan kain kering dan bersih, membungkusbayi hingga kepala
7. Memberikan bayi kepada ibu untuk disusui bila ibu menghendaki H. PENATALAKSANAAN AKTI PERSALINAN KALA III 1. Memindahkan klem pada tali pusat 5 10 cm dari pulva 2. Meletakan tangan kiri diatas kain yang ada diperut ibu, tepat diatas simIisis, gunakan tangan ini untuk melakukan palpasi kontraksi dan menstabilkan uterus. Pegang tali pusat dan klem dengan tangan kanan
3. Saat uterus berkontraksi kemudian regangkan tapi pusat kearah bawah dengan lembut. Sambil mendorong uterus ke arah belakang-atas (dorso kranial)
I. MENGELUARKAN PLASENTA 1. Jika dengan Penegangan tali pusat terkendali, tali pusat terlihat bertambah paniang dan adanya pelepasan plasenta. Minta ibu untuk meneran sedikit sedangkan tangan kanan menarik tali pusat kearah bawah kemudian keatas sesuai dengan kurva ialan lahir hingga plasenta tampak pada vulva
Bila tali pusat bertambah paniang tetapi plasenta belum lahir, pindahkan kembali klem hingga beriarak 5 10 cm dari vulva
Bila plasenta belum lepas setelah mencoba langkah no.3 ( peregangan tali pusat terkendali ) dalam waktu 15 menit E Suntik ulang 10 unit oksitosin i.m
E Periksa kandung kemih, lakuka kateterisasi bila perlu E Beritahu keluarga untuk persiapan meruiuk E Ulangi lagi langkah no.3 ( peregangan tali pusat terkendali ) selama 15 menit E Ruiuk ibu bila plasenta tidak lahir setelah mencoba langkah no.3 ( peregangan tali pusat terkendali ) dalam waktu 15 menit ke 2 ( Lihat bab ' ) 2. Setelah plasenta tampak pada vulva, teruskan melahirkan plasenta dengan hati hati. Bila perlu ( terasa ada tahanan ), pegang plasenta dengan kedua tangan dan lakukan putaran searah untuk membantu pengeluaran, plasenta dan mencegah robeknya selaput ketuban.
Bila selaput ketuban robek dapat digunaka klem untuk menarik selaput ketuban tersebut atau masukkan iari teluniuk dan iari tengah tanga kanan kedalam vagina untuk melepaska selaput ketuban dari mulut rahim
J. MASASE UTERUS 1. Segera setelah plasenta lahir, melakukan masase pada Iundus uteri dengan menggosok Iundus secara sirkuler menggunakan bagian palmar 4 iari tangan kiri hingga kontraksi uterus baik ( Iundus teraba keras )
K. MEMERIKSA KEMUNGKINAN ADANYA PERDARAHAN PASCA PERSALINAN
1. Sambil tangan kiri melakukan masase pada Iundus uteri, periksa bagian maternal dan bagian Ietal plasenta dengan tangan kanan untuk memastikan bahwa seluruh kotiledon dan selaput ketuban sudah lahir lengkap dan masukkan kedalam kantong plastik yang sudah tersedia
Bila plasenta tidak lahir lengkap atau ada perdarahan, lihat BAB ' Bila kontraksi unterus tidak baik selama 15 detik melakukan masase, melalui kompresi bimanual interna ( lihat penaggulangan atonia uteri BAB ' )
2.memeriksa apakah ada robekan pada introitus vagina dan perinium yang menimbulkan perdarahan aktiI, segera lakukan peniahitan
L. PASCA TINDAKAN 1. Periksa kembali kontraksi uterus dan tanda adanya perdarahan pervaginam, pastikan kontraksi uterus baik
2. Membersihkan sarung tangan dari lendir dan darah di dalam larutan klorin 0.5, kemudian bilas tangan yang masih mengenakan sarung tangandengan air yang sudah didesinIeksi tingkat tinggi dan mengeringkannya
M. MENGIKAT TALI PUSAT 1. Mengikat tali pusat kurang lebih 1 cm dari umbilicus dari simpul mati 2. Mengikat balik tali pusat dengan simpul mati untuk kedua kalinya 3. Melepaskan klem pada tali pusat dam memasukkan kedalam wadah berisi larutan klorin 0,5
4. Membungkus kembali bayi 5. Berikan bayi kepada ibu utntuk disusui N. E'ALUASI 1. Laniutkan pemantauan terhadap kontraksi uterus, tanda perdarahan pervaginam dan tanda vital ibu E 2-3 kali dalam 10 menit E Setiap 15 menit pada 1 iam pertama pastikan kontraksi E Setiap 20-30 menit pada iam kedua pastikan kontraksi
Bila kontraksi uterus tidak baik, lakukan masase uterus dan beri metilergometrin 0,2 mg i.m
2.mengaiarkan ibu/ keluarga untuk memeriksa /mersakan uterus yang memiliki kontraksi baik dan mengaiarkan untuk melakukan masase uterus apabila kontraksi uterus tidak baik
3.mengevaluasi iumlah perdarahan yang teriadi 4.memeriksa tekanan darah dan nadi ibu Bila terdapat robekan ialan lahir yang memerlukan peniahitan, lakukan peniahitan (lihat PB peniahitan robekan perinium)
O.KEBERSIHAN DAN KEAMANAN 1. Meremdam semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5 2. Membuang bahan yang terkontaminasi ketempat sampah yang disediakan 3. Membersihkan ibu dari sisa air ketuban, lendir dan darah serta menganti pakaiannya dengan pakaiannya dengan pakaian bersih /kering
4. Memastikan ibu merasa nyaman dan memberitahu keluarga untuk membantu apabila ibu ingin minum
5. Dekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5 6. Membersihkan sarung tangan di dalam larutan klorin 0,5 melepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan meremdamnya dalam larutan klorin 0,5
7. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir 8. Melengkapi dengan partograI
YAYASAN BINA HUSADA BANTEN AKADEMI KEBIDANAN BINA HUSADA BANTEN Jl. Raya Jakarta Km 05 Ds. Malandang Kec. Walantaka serang. Telp : (0254) 282054
DAFTAR TILIK EKTRAKSI KAKI
Nilai setiap kineria yang diamati menggunakan skala sebagai berikut : 0 Gagal : Bila langkah klinik tidak dilakukan. 1 Kurang : Langkah klinik dilakukan tetapi tidak mampu mendemonstrasikan sesuai prosedur. 2 Cukup : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang terampil atau kurang cekatan dalam mendemonstrasikan dan waktu yang diperlukan relatiI lebih lama dalam menyelesaaikan tugas. 3 Baik : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang percaya diri, kadang-kadang tampak cemas dan memerlukan waktu yang dapat dipertanggungiawabkan. 4 Sangat baik / Mahir : Langkah klinik dilakukan dengan benar dan tepat sesuai dengan tehnik prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu eIisien.
No KOMPONEN PENILAIAN 0 1 2 3 4 1 Persiapan alat : A. Trolley dengan alasnya : 1. Bagian atas berisi : a. Bak intrumen yang berisi : 2 pasang hand scone kocher Gunting episiotomi Benang tali pusat / klem umbilical 2 arteri klem Gunting tali pusat Kassa steril Spuit 3 cc Kateter nelaton b. Kom tertutup berisi De Lee c. Kom kecil berisi : Oksitosin 1 ampul Lidokain 1 1 ampul d. Kom kecil yang berisi kapas DTT e. Kom kecil yang berisi betadine I. Hecting set yang berisi : Hand scone Spuit 10 cc Pinset Needle holder 2 buah nald hecting yang terdiri dari 1 buah nald kulit dan 1 buah nald otot Cut gut (chromic) g. Tensi meter h. Stetoskop i. Thermometer 2. Bagian bawah berisi : a. Leanec b. 1 buah nierbekken c. 1 buah piring plasenta d. Schort e. Masker
I. Goggle ( kaca mata) g. Sepatu boot/sandal tertutup h. 1 buah handuk kecil untuk cuci tangan i. 3 buah kain bersih i. 2 buah handuk bersih k. Pakaian bayi terdiri dari : Kain vernal/bedong Popok bayi Baiu bayi L. Pakaian ibu yang terdiri dari : Pakaian dalam Pembalut Baiu ibu 3.Tiga buah tempat sampah : a. 1 buah berwarna merah untuk tempat sampah kering b. 1 buah berwarna kuning untuk tempat sampah inIeksius c. 1 buah berwarna hitam untuk pakaian kotor 4.Satu buah ember berisi larutan klorin 0,5 B.Baki dengan alasnya berisi : Peralatan inIuse : Cairan NaCl 0, dan RL Abocath Kassa Plester Gunting C.Bak intrumen berisi : 1 Hand scone paniang steril 1 hand scone pendek steril oley kateter steril Kocher Spuit 5 cc Kassa dalam tempat Kapas DTT Medikamentosa : Analgetik (petidin 1 2 mg / kg BB ). Ketamin Hcl 0,5 mg / kg BB.Tremadol 1 2 mg/ kg BB. Sedative (diazepam 10 mg) Atropine sulIas 0,25 0,50 mg / ml Uteronika (oksitosin, ergometrin, prostaglandin) Oksigen dengan regulatornya Larutan klorin 0,5 dan tempatnya Persiapan pasien
Langkah keria : 1. Beritahukan ibu tindakan yang akan dilakukan (inIormed consent) 2. Dekatkan alat alat ke dekat pasien 3. Atur klien dalam posisi litotomi 4. Cuci tangan 5. Gunakan hand scone steril 6. Lakukan vulva hygiene dengan menggunakan kapas DTT 7. Kosongkan kandung kemih dengan melakukan kateterisasi 8. Masukkan tangan penolong yang berdekatan dengan bagian kecil ianin ke ialan lahir secara obstetrik, sedangkan tangan lain sebelumnya membuka vulva . Tangan dalam menelusuri bokong pangkal paha sampai lutut, kemudian melakukan abduksi dan Ileksi pada paha ianin sehingga kaki bawah meniadi Ileksi tangan yang lain
mendorong Iundus ke bawah 10.Setelah kaki Ileksi, pergelangan kaki dipegang dengan 2 iari dan dituntun keluar vagina sampai batas lutut 11.Kedua tangan penolong memegang betis ianin yaitu kedua ibu iari diletakkan dibelakang betis seiaiar sumbu belakang paha 12.Lalu pegangan dipindah ke pangkal paha setinggi mungkin dengan kedua ibu iari dibelakang paha seiaiar sumbu paniang sedangkan iari lain didepan paha 13.Pangkal paha ditarik curam kebawah sampai trokanter depan lahir kemudian pangkal paha dengan pegangan yang sama dielevasi hingga trokanter belakang lahir(berarti bokong lahir) 14.Setelah bokong lahir maka dilakukan cara muller, klasik, maupun lovset 15.Lahirkan kepala ianin, dengan tehnik mauriceau 16.Setelah bayi lahir bungkus bayi dengan handuk, segera lakukan penanganan bayi baru lahir 17.Lepaskan sarung tangan secara terbalikdan rendam dalam larutan klorin 0,5 18.Rapikan pasien 1.Bereskan alat alat 20.Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir Hal hal yang perlu diperhatikan 1. Sambil melakukan tindakan perhatikan keadaan ibu/klien 2. Melakukan penanganan yang sesuai iika teriadi penyulit
YAYASAN BINA HUSADA BANTEN AKADEMI KEBIDANAN BINA HUSADA BANTEN Jl. Raya Jakarta Km 05 Ds. Malandang Kec. Walantaka serang. Telp : (0254) 282054
DAFTAR TILIK AMNIOTOMI
Nilai setiap kineria yang diamati menggunakan skala sebagai berikut : 0 Gagal : Bila langkah klinik tidak dilakukan. 1 Kurang : Langkah klinik dilakukan tetapi tidak mampu mendemonstrasikan sesuai prosedur. 2 Cukup : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang terampil atau kurang cekatan dalam mendemonstrasikan dan waktu yang diperlukan relatiI lebih lama dalam menyelesaaikan tugas. 3 Baik : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang percaya diri, kadang-kadang tampak cemas dan memerlukan waktu yang dapat dipertanggungiawabkan. 4 Sangat baik / Mahir : Langkah klinik dilakukan dengan benar dan tepat sesuai dengan tehnik prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu eIisien.
No KOMPONEN PENILAIAN 0 1 2 3 4 1 Persiapan alat : a. Tempat tidur pasien b. Bak steril / wadah DTT c. Bengkok d. Kapas cebok e. kocher I. Handscone g. otoskop h. Jam i. Ember berisi larutan klorin 0,5
2 Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk amniotomi 3 Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih dibawah air mengalir 4 Memeriksa denyut iantung ianin 5 Pasang hand scone 6 Melaukan vulva hygiene 7 Melakukan periksa dalam, serviks, konsistensi, posisi, penipisan dan bukaan, pastikan kepala sudah masuk PAP
8 Masukkan kocher yang dipegang tangan kiri dengan bimbingan teluniuk dan iari tengah tangan kanan, hingga menyentuh selaput ketuban
Gerakan kedua uiung iari tangan dalam bentuk menorehkan gigi kocher hingga merobek selaput ketuban
10 Mencatat cairan ketuban yang mengalir keluar warnanya, keiernihannya, pewarnaan mekonium
11 Setelah cairan keluar, keluarkan kocher dari vagina masukkan kedalam ember berisi larutan klorin 0,5
12 Mempertahankan iari tangan dalam vagina agar cairan keluar perlahan, dan yakin bahwa tidak teraba bagian kecil ianin atau tali pusat menumbung
13 Keluarkan iari tangan dari vagina, masukkan handscone kedalam ember yang berisi larutan klorin 0,5
14 Setelah amniotomi memeriksa DJJ pada saat kontraksi dan segera setelah kontraksi
YAYASAN BINA HUSADA BANTEN AKADEMI KEBIDANAN BINA HUSADA BANTEN Jl. Raya Jakarta Km 05 Ds. Malandang Kec. Walantaka serang. Telp : (0254) 282054
DAFTAR TILIK BREAST CARE
Nama mahasiswa : .................................................... Nama penilai : .................................................... Tanggal penilai : ....................................................
Nilailah setiap kineria yang diamati menggunakan skala sbb : 1. Perlu Perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikeriakan dengan benar atau tidak sesuai urutan (iika harus berurutan) atau tidak dikeriakan. 2. Mampu : Langkah atau tugas dikeriakan dengan benar dan berurutan (iika harus berurutan, tetapi peserta secara eIisien tidak ada kemaiuan dari langkah langkah. 3. Mahir : Langkah atau tugas dikeriakan dengan benar sesuai dengan urutan (iika harus berurutan)
DAFTAR TILIK BREAST CARE LANGKAH TUGAS KASUS PERSIAPAN ALAT 1. Handuk 2. Waslap 2 buah 3. Minyak kelapa/ baby oil 4. bengkok 5. tisue 6. baskom berisi air dingin dan air hangat Cara keria 1. mendekatkatkan alat 2. mencuci tangan dan memberitahu pasien 3. pasang handuk di punggung dan depan perut ibu 4. licinkan kedua tangan dengan minyak 5. kedua tangan ditempatkan diantara kedua payudara, urut kearah tengah, samping, bawah, melintang sehingga tangan menopang payudara lakukan sebanyak 15-20 kali
6. telapak tangan kiri menopang payudara kiri telapak tangan kanan dirapatkan sisi kelingking tangan kanan mengurut payudara dari pangkal kearah puting susu. Begitu pula dengan payudara sebelah kanan, lakukan 15-20 kali
7. telapak tangan kiri menopang payudara kiri telapak tangan kanan mengurut payudara dari dalam keluar
8. telapak tangan kiri menopang payudara kiri kepalkan tangan kanan lalu urutlah payudara dengan buku buku iari lakukan 15-20 kali
. kemudian ketuklah payudara dengan buku-buku iari tangan kanan secara teratur 15-20 kali
10.siram atau kompres payudara dengan air dingin dan air hangat, bergantian 5 kali