Anda di halaman 1dari 16

TEORI PERKEMBANGAN PENALARAN MORAL DARI KOHLBERG

Oleh HERDI, M.PD. JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2010

LAWRENCE KOHLBERG (1927-1987)


Lahir di Bronxville, New York, 25 Oktober 1927. Meninggal 19 Januari 1987 Psikolog di Universitas Chicago

DASAR TEORI
 Teorinya terinspirasi hasil kerja Jean Piaget dan kekagumannya akan reaksi anak-anak terhadap dilema moral.  Penalaran moral, merupakan dasar dari perilaku etis.  Ukuran dari tinggi rendahnya moral seseorang berdasarkan perkembangan penalaran moralnya.  Mengkonstruksi 3 LEVEL dan 6 TAHAP perkembangan moral.

DILEMMA HEINZ
Seorang perempuan sudah hampir meninggal dunia akibat kanker. Ada obat yang menurut dokter dapat menyelamatkannya. Obat itu adalah radium yang baru saja ditemukan oleh seorang apoteker di kota yang sama. Obat itu mahal ongkos pembuatannya, dan si apoteker menjualnya sepuluh kali lipat ongkos pembuatannya tersebut. Ia membayar $200 untuk radium tersebut dan menjualnya $2.000 untuk satu dosis kecil obat tersebut. Suami dari perempuan yang sakit, Heinz, pergi ke setiap orang yang dia kenal untuk meminjam uang, tapi ia cuma memperoleh $1.000, setengah dari harga obat seharusnya. Ia berceritera kepada apoteker bahwa isterinya sudah sekarat dan memintanya untuk dapat menjual obat dengan lebih murah atau memperbolehkan dia melunasinya di kemudian hari. Tetapi si apoteker mengatakan: Tidak, saya yang menemukan obat itu dan saya akan mencari uang dari obat itu. Heinz menjadi putus asa dan membongkar apotek tersebut untuk mencuri obat demi istrinya. Haruskah Heinz membongkar apotek itu untuk mencuri obat bagi isterinya? Mengapa?

LEVEL PENALARAN MORAL


Preconventional Pertimbangan moral didasarkan pada GANJARAN dan HUKUMAN eksternal. Conventional Pertimbangan moral didasarkan pada pemenuhan HARAPAN/PERSETUJUAN orang lain. Postconventional Pertimbangan moral didasarkan pada STANDAR MORAL yang bersifat PRIBADI.

Level 1: Preconventional
BAIK-BURUK, BENAR-SALAH dilihat dari KONSEKUENSINYA : GANJARAN DAN
HUKUMAN. Pada umumnya terjadi pada anak di bawah usia 10 tahun.

TAHAP I: ORIENTASI HUKUMAN & KEPATUHAN

BERFOKUS PADA KONSEKUENSI TINDAKAN. MEMATUHI ATURAN AGAR TERHINDAR DARI HUKUMAN.

TAHAP II: ORIENTASI RELATIVITAS-INSTRUMENTAL


PERBUATAN BAIK/BENAR berfungsi sebagai INSTRUMEN untuk MEMENUHI KEBUTUHAN PAMRIH TUKAR-MENUKAR

JIKA KAU MEMBERIKU, maka AKU AKAN MEMBERIMU.

Level 2: Conventional
PERBUATAN BAIK-BENAR jika MEMENUHI HARAPAN/PERSETUJUAN orang lain. Mayoritas terjadi pada orang dewasa. Berkembang sikap konformitas, loyalitas dan penyesuaian diri terhadap aturan sosial.

TAHAP III: ORIENTASI KESEPAKATAN

PERBUATAN BAIK-BENAR JIKA DAPAT MENYENANGKAN, MEMBANTU, DISETUJUI, DITERIMA OLEH ORANG LAIN. KEINGINAN MENJADI ANAK MANIS.

TAHAP IV: ORIENTASI HUKUM DAN KETERTIBAN

PERBUATAN BAIK MELAKSANAKAN TUGAS, KEWAJIBAN SENDIRI, MENGHORMATI OTORITAS, DAN MEMELIHARA KETERTIBAN SOSIAL.

Level 3:Postconventional

PERBUATAN BAIK BERSIFAT UNIVERSAL


Minoritas Orang Dewasa; Mengartikan nilai-nilai moral terlepas dari otoritas kelompok

TAHAP V: KONTRAK PRINSIP-PRINSIP SOSIAL


Perbuatan BAIK sesuai dengan aturan yang berlaku di masyarakat. Menjaga KEAMANAN dan KESENANGAN setiap orang.

TAHAP VI: PRINSIP ETIKA UNIVERSAL


KEBENARAN ditentukan oleh KEPUTUSAN KATA HATI, PRINSIP-PRINSIP ETIKA, UNIVERSALITAS, dan KONSISTENSI. BERSIFAT ABSTRAK, MENJUNJUNG KEADILAN, KESAMAAN HAM, DAN PENGHORMATAN TERHADAP MARTABAT MANUSIA.

HASIL SURVEY
PERKEMBANGAN PENALARAN MORAL

Phase 6 Phase 5 Phase 4 Phase 3 Phase 2 Phase 1 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80%

<18

19-25

26-30

31-40

41-50

>50

TUGAS INDIVIDUAL

IDENTIFIKASI ISU-ISU PERKEMBANGAN PENALARAN MORAL DALAM KEHIDUPAN NYATA (DI SEKOLAH DAN MASYARAKAT)!

Anda mungkin juga menyukai