Anda di halaman 1dari 5

STRATEGI DALAM BERTENGKAR

By; Indah rofia an-nawawi

Sebagai manusia yang notabenenya adalah mahluk social kita tentunya tidak akan pernah terlepas dari apa yang namanya pertengkaran (konflik) dalam keseharian hidup kita. Dan ini terjadi hampir dalam semua bentuk hubungan, baik itu hubungan antar individu maupun kelompok. Dalam tulisan saya kali ini, kita akan membahas masalah konflik antar individu dimana semua orang pasti pernah mengalaminya termasuk saya maupun anda dalam keseharian kita^_^.. Dalam menghadapi konflik ada dua strategi yang biasa kita lakukan yakni strategi bertengkar yang tidak produktif dan strategi bertengkar yang produktif. ini termasuk dalam kategori manajemen bertengkar yang produktif ataukah sebaliknya. Dengan mengetahui strategi ini kita dapat menganalisa strategi manajemen yang kita lakukan selama

MANAJEMEN BERTENGKAR YANG TIDAK PRODUKTIF


1.MENYALAHKAN Menyalahkan biasanya dilakukan setelah kita tidak mampu memecahkan masalah yang terjadi. Ada dua tipe menyalahkan yang biasa dilakukan individu pada saat pertengkaran ataupun konflik terjadi. Tipe pertama adalah menyalahkan diri sendiri dan tipe kedua adalah menyalahkan orang lain. 2. GUNUNG MERAPI Gunung merapi adalah strategi manajemen konflik atau pertengkaran yang biasa dilakukan sebagian orang pada saat pertengkaran terjadi. Contoh kecilnya adalah pada saat pasangan kita terlambat menjemput kita. Bukannya kita menanyakan alasan dia terlambat malah kita mengungkit-mengungkit hal-hal yang membuat kita jengkel sebelumnya, kenapa dia melupakan hari ulang tahun kita, kenapa dia lebih mementingkan teman-temannya dan hal- hal lain yg membuat kita kecewa sebelumnya . seperti gunung merapi saat semuanya meletus bukannya pertengkaran terselesaikan malah sebaliknya yang ada situasi makin memanas dan menjadi lebih rumit. 3. PENGHINDARAN Penghindaran merupakan strategi pertengkaran yang sering kita jumpai dalam keseharian kita. Penghindaran bisa dilakukan secara fisik maupun secara psikis. Secara fisik biasanya dilakukan dengan cara tidur, bernyanyi dengan bahasa yang tidak jelas ataupun memutar music keras-keras. Strategi ini masuk dalam kategori tidak produktif karena sumber konflik yang sebenarnya tidak dihadapi akan tetapi hanya dikesampingkan. Pastinya konflik akan muncul kembali. 4. PEREDAM

Strategi ini dilakukan untuk membungkam pihak lain yang terlibat pertengkaran atau konflik dengan kita. Strategi peredam biasanya dilakukan dengan menangis, menjerit atau berteriak seakan kehilangan kendali diri . terkadang ada yang pura-pura pingsan untuk menghindari pertengkaran. 5. PENOLAKAN PRIBADI Penolakan pribadi biasanya dilakukan agar pihak lawan merasa kehilangan semangat ataupun tidak berharga. Strategi ini dilakukan untuk memenangkan pertengkaran dengan membuat pihak lawan menyerah karena sikap ini. Contoh yang sering kita jumpai adalah pada pasangan suami istri ataupun pasangan yang sedang menjalin hubungan pribadi. Pada saat bertengkar salah satu dari pasangan akan menolak memberikan atau menunjukkan rasa cinta dan perhatian yang biasa diterima pasangannya dalam keseharian sehingga pasangan akan merasa kehilangan dan diacuhkan. Strategi ini biasanya akan berahir pada saat pasangan menyerah dan mengahiri pertengkaran. 6.MEREMEHKAN Strategi meremehkan dilakukan dengan cara menganggap sepele hal yang telah terjadi (pemicu pertengkaran). Kita merasa ataupun mengatakan pada pihak lain bahwa penyebab pertengkaran ataupun akibat pertengkaran bukanlah hal yang penting sama sekali. , ini sama halnya dengan mengabaikan perasaan pihak lain. Kenapa marah sih, aku kan hanya sekali ini tidak menepati janji 7. PEMAKSAAN Pemaksaan adalah strategi pertengkaran yang paling tidak produktif akan tetapi sering kali dilakukan. Strategi ini banyak menimbulkan efek negative pada pihak lain yang terlibat pertengkaran utamanya efek negative secara fisik maupun emosional. Strategi ini dimenangkan oleh pihak yang memiki kekuatan lebih dari pihak lain . meski begitu akar masalah tidak akan tersentuh sama sekali , jadi konflik tetap akan muncul pada waktu yang lain. Contoh strategi ini adalah kekerasan yang dilakukan oleh pacar atau suami kepada pasangannya pada saat pertengkarang terjadi. Dengan kekuatan fisik (memukul, menempeleng dll), mereka mencoba mengahiri pertengkaran dengan cara memaksa pihak lain untuk diam.

MANAJEMEN BERTENGKAR YANG PRODUKTIF


1. Berduel secara sportif
Sebagai manusia biasa Kita memiliki keterbatasan fisik dan psikis. Dan sering kali kita menggunakan itu sebagai alat untuk melawan pihak lain yang terlibat pertengkaran dengan kita. Dalam tubuh kita, ada area- area yang tak boleh terkena pukulan karena akan mengakibatkan rasa sakit yang mendalam atau akan membahayakan pemiliknya. Begitu juga dalam pertengkaran ada area yang tak boleh kita masuki karena akan mengakibatkan pukulan telak bagi pihak lain yang terlibat pertengkaran dengan kita. Pada saat kita tau bahwa lawan

kita mandul, janganlah sesekali kita menggunakan itu sebagai alat untuk menjatuhkannya. Kita harus bisa menjaga agar pertengkaran kita tidak menyerang area berbahaya mereka karena hal itu akan menjadi pukulan telak bagi mereka dan menyebabkan semakin buruknya keadaan dan hubungan serta membuat makin parahnya kemarahan mereka.

2.

Bertengkar secara aktif


Ketika pertengkaran terjadi kita harus menghadapinya, bukan menghindar atau

melarikan diri dari situasi tersebut. Meninggalkan rumah atau memutar music dengan suara keras bukanlah jalan untuk mengahiri pertengkaran. Seperti nanah yang ada dalam luka kita, jika kita ingin rasa sakit itu hilang dan sembuh serta tak tumbuh lagi kita harus mengeluarkannya. Jika kita ingin pertengkaran yang terjadi berahir dan dapat terselesaikan, kita harus menghadapinya bukan lari atau menimbunnya dalam hati kita hingga menjadi gunung merapi.

3.Langsung dan spesifik


Pada saat pertengkaran terjadi, jangan pernah mengungkit masa lalu atau hal-hal yang tidak berkaitan dengan kemarahan kita. Pada saat kita marah karena pihak lain yang terlibat pertengkaran dengan kita lupa menjemput kita pada saat pulang kantor, jangan pernah kita mengungkit masalah yang terjadi tiga bulan atau enam bulan yang lalu, apalagi melibatkan orang lain. misalnya teman-temannya atau keluarganya. Katakanlah perilakunya yang menyebabkan kita marah, bukan menganalisa pikirannya dengan menebak-nebak atau berprasangka yang dapat menyebabkan situasi pertengkaran makin runyam

4.

Bertanggung jawab pada perasaan dan pikiran kita


Pada saat kita tidak sependapat dengan perilaku lawan kita, katakanlah dengan jelas bahwa itu berasal dari pikiran kita atau perasaan kita bukan orang lain. Contoh kecilnya adalah pada saat kita tidak setuju dengan perilakunya yang sering memotong pendapat orang lain saat rapat. Katakanlah, Aku tidak setuju dengan sikapmu saat rapat berlangsung, jangan menjadi pengecut dengan mengatakan semua orang di kantor tidak setuju dengan sikapmu saat rapat berlangsung ,.. Kita harus bertanggung jawab atas pikiran dan perasaan kita

5.

Menggunakan humor
Humor dapat digunakan sebagai pereda ketegangan, akan tetapi tidak semua orang memiliki kemampuan ini . terkadang jika kita tidak dapat menggunakan humor dengan baik, humor dapat menjatuhkan atau membuat orang lain malu. Untuk itu gunakanlah humor yang berkualitas, gunakanlah humor yang bisa meredakan ketegangan bukan sebaliknya.

Semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai