Anda di halaman 1dari 14

Kaporit atau Kalsium hipoklorit adalah senyawa kimia yang memiliki rumus kimia CaCl(OCl).

Kaporit biasanya digunakan untuk menjernihkan air.

Definisi Kalsium hipoklorit adalah padatan putih yang siap didekomposisi di dalam air untuk kemudian melepaskan oksigen dan klorin. Kalsium hipoklorit memiliki aroma klorin yang kuat. Senyawa ini tidak terdapat di lingkungan secara bebas.

Penggunaan Kalsium hipoklorit utamanya digunakan sebagai agen pemutih atau disinfektan. Senyawa ini adalah komponen yang digunakan dalam pemutih komersial, larutan pembersih, dan disinfektan untuk air minum, sistem pemurnian air, dan kolam renang.

Interaksi Kalsium Hipoklorit terhadap Lingkungan

a. Di Udara: ketika berada di udara, kalsium hipoklorit akan terdegradasi oleh sinar matahari dan senyawa-senyawa lain yang terdapat di udara b. Di air dan Tanah: kalsium hipoklorit berpisah menjadi ion kalsium (Ca2+) dan hipoklorit (ClO-). Ion ini dapat bereaksi dengan substansisubstansi lain yang terdapat di air c. Kalsium hipoklorit tidak terakumulasi di dalam rantai makanan

Jalur Pajanan Kalsium Hipoklorit kepada Manusia

Pertama, manusia dapat terpajan kalsium hipoklorit dalam level kecil ketika menggunakan disinfektan seperti pemutih rumah tangga. Kedua, Manusia bisa terpajan ketika ia berenang di kolam yang menggunakan bahan kimia ini untuk membunuh bakteri. Ketiga, meminum air dari suplai air minum publik yang menggunakan bahan kimia ini untuk membunuh bakteri juga bisa menjadi jalur pajanan. Selain itu, para pekerja yang dipekerjakan di pekerjaan dimana senyawa ini digunakan sebagai pemutih kertas dan tekstil dapat menjadi subyek pajanan kalsium hipoklorit dalam level sedikit lebih tinggi.

Pengaruh Kalsium Hipoklorit terhadap Kesehatan

Efek toksik dari kalsium hipoklorit utamanya bergantung pada sifat korosif hipoklorit. Jika sejumlah kecil dari pemutih (3-6% hipoklorit) tertelan (ingesti), efeknya adalah iritasi pada sistem gastrointestinal. Jika konsentrasi pemutih yang tertelan lebih besar, misalnya hipoklorit

10% atau lebih, efek yang akan dirasakan adalah iritasi korosif hebat pada mulut, tenggorokan, esofagus, dan lambung dengan pendarahan, perforasi (perlubangan), dan pada akhirnya kematian. Jaringan parut permanen dan penyempitan esofagus dapat muncul pada orang-orang yang dapat bertahan hidup setelah mengalami intoksikasi (mabuk hipoklorit) hebat. Jika gas klorin yang terlepas dari larutan hipoklorit terhirup (inhalasi), efek yang akan muncul adalah iritasi pada rongga hidung, sakit pada tenggorokan, dan batuk. Kontak dengan larutan hipoklorit kuat dengan kulit akan menyebabkan kulit melepuh, nyeri bakar, dan inflamasi. Kontak mata dengan larutan pemutih konsentrasi rendah menyebabkan iritasi ringan, tetapi tidak permanen. Larutan dengan konsentrasi yang tinggi dapat menyebabkan luka mata parah. Pajanan hipoklorit dalam level rendah pada jangka waktu lama dapat menyebabkan iritasi kulit. Belum diketahui apakah pajanan klorin memiliki efek pada kemampuan reproduksi. International Agency for research on Cancer (IARC) telah menetapkan bahwa garam hipoklorit tidak diklasifikasikan bersifat karsinogenik terhadap manusia. Anak-anak mungkin terpajan kalsium hipoklorit dengan jalur yang sama dengan orang dewasa. Tidak diketahui apakah anak-anak berbeda dengan orang dewasa terkait dengan suseptibilitasnya terhadap kalsium hipoklorit. Secara umum, anak-anak dapat lebih berisiko terhadap bahan korosif daripada orang dewasa. Belum diketahui juga apakah kalsium hipoklorit dapat menyebabkan cacat lahir atau efek pada perkembangan tubuh lainnya. http://id.wikipedia.org/wiki/Kaporit

Detergent are Toxic


deterjen, Racun Biota Sungai Salah satu bahan yang dapat menyebabkan pencemaran air adalah deterjen yang merupakan limbah domestik rumah tangga. Pada umumnya, deterjen mengandung bahan-bahan: Surfaktan, Builder, Filler dan Additives. Kemampuan deterjen untuk menghilangkan berbagai kotoran yang menempel pada kain atau objek lain, mengurangi keberadaan kuman dan bakteri yang menyebabkan infeksi dan meningkatkan umur pemakaian kain, karpet, alat-alat rumah tangga dan peralatan rumah lainnya, sudah tidak diragukan lagi. Oleh karena banyaknya manfaat penggunaan deterjen, sehingga menjadi bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat modern. Saat ini banyak merk deterjen yang dijajakan pada masyarakat yang menberi janji dapat membersihkan noda pada pakaian atau sekedar menjaga warnna pakaian agar tetap ceemerlang. Namun demikian ternyata deterjen merupakan salah satu zat pencemar terbanyak pada ekosistem air tawar terutama sungai. Deterjen merupakan limbah cair dapat digolongkan segabai limbah rumah tangga. Hampir semua warga Surabaya mengguanakan deterjen untuk mencuci dan membuangnya ke selokan atau parit dan pada akhirnya mengalir ke sungai. Jika penduduk surabaya berjumlah 2 juta jiwa, dan penggunaan deterjen rata-rata setiap orang 8 gram tiap hari, maka akan ada 16 ton deterjen yang dibuang bersama 50 liter air yang dibuang untuk sekali cuci pakaian. Jumlah yang sangat cukup untuk menjadi racun pembunuh biota yang hidup di sungai.

Dari praktikum mata kuliah ekotoksikologi yang telah saya lakukan tentang efek toksisitas deterjen terhadap laju kematian ikan molly ( Poelicia latipinna ) menunjukkan bahwa beberapa merk deterjen mempunyai efek toksik yang berbeda-beda pada beberapa perlakuan, yakni perlakuan A menggunakan deterjen R**so, perlakuan B menggunakan deterjen A***ck, perlakuan C menggunakan deterjen S*rf dan perlakuan D mengggunakan deterjen yang diklaim ramah lingkungan yang dipasarkan melalui Multi Level Marketing (MLM). Ket: -

Perlakuan Perlakuan Perlakuan Perlakuan

A B C D deterjen

deterjen deterjen deterjen khusus

R**so A***ck S*rf MLM

Dari katerangan diatas dapat diketahui bahwa deterjen dapat meracuni ikan dan menyebabkan kematian pada ikan pada konsentrasi yang kecil sekalipun. Selama ini kita mencuci baju dan lainnya dengan menggunakan deterjen dan membuang limbah bekas cucian ke lingkungan tanpa melalui pengolahan sebelumnya. Secara tidak sengaja kita telah meracuni ikan-ikan dan biota lainyya di sungai. Menurut Lembaga Kajian ekologi dan Konservasi Lahan Basah (ECOTON) keanekaragaman hayati Kali Surabaya yang masih tersisa adalah 18 jenis ikan, 22 jenis burung, 2 jenis reptil, 2 jenis mamalia, 56 jenis makroinvertebrata. Biota air serta memiliki peranan penting dalam ekosistem sungai, meningkatkan kesuburan tanah, dan menjaga keseimbangan populasi biota hama. Lalu apakah kita akan terus mengurangi jumlah tersebut? Dan menurut anda, bagaimana pemecahan masalah ini? Mari bersama menjaga lingkungan sekitar kita untuk generasi selanjutnya.

Senyawa fenol

Senyawa fenol bertanggung jawab pada pembentukan flavor pada produk pengasapan dan juga mempunyai aktivitas antioksidan yang mempengaruhi daya simpan makan (Girard, 1992). Komponen senyawa fenol yang berperan dalam pembentukan flavor adalah guaiakol, 4-metilguaiakol dan 2,6-dimetoksifenol. Guaiakol berperan memberi rasa asap, sementara siringol memberi aroma asap (Daun, 1979). Tilgner (1962) dalam Draudt (1963), menunjukkan bahwa nilai ambang fenol dari kondensat asap adalah 0,147 ppm untuk rangsangan rasa dan 0,023 ppm untuk rangsangan bau. Disamping itu fenol juga memberikan konstribusi dalam pewarnaan produk asapan (Ruiter, 1979). Fenol yang mempunyai kontribusi dalam pewarnaan merupakan fenol dengan berat molekul tinggi (di atas 500), memiliki gugus hidroksil yang cukup untuk membentuk ikatan silang dengan protein pada banyak sisi melalui ikatan hidrogen (Daun, 1979). Senyawa fenol juga mempunyai arti penting yang menunjukkan aktivitas antimikrobia. Adanya fenol dengan titik didih tinggi dalam asap juga merupakan zat antibakteri yang tinggi. Senyawa fenol menghambat pertumbuhan populasi bakteri dengan memperpanjang fase lag secara proporsional di dalam bodi atau di dalam produk sedangkan kecepatan pertumbuhan dalam fase eksponensial tetap tidak berubah kecuali konsentrasi fenol sangat tinggi (Barylko dan Pikielna, 1978). Penggunaan senyawa fenol sebagai antimikrobia pada makanan dibatasi karena efek toksiknya. Konsentrasi penambahan fenol yang disarankan berkisar 0,020,1% tergantung dari produknya. Dalam bentuk larutan sampai konsentrasi 1%, fenol berfungsi sebagai bakteriostatik, sedangkan pada konsentrasi yang lebih tinggi berperan sebagai bakterisidal. Fenol pada konsentrasi 0,51% bisa digunakan sebagai anastesi lokal dan dapat diinjeksikan sampai 10 ml pada jaringan sebagai analgesik (Barylko dan Pikielna, 1978). Kadar fenol bervariasi antara 2,10-2,13% tergantung pada macam dan bentuk kayu dengan rata-ratanya 2,85%, sedangkan untuk tempurung kelapa sebesar 5,13% (Tranggono., dkk, 1996). BAHAN KIMIA RUMAH TANGGA YANG HARUS DIHINDARI 1. Ammonia Biasanya digunakan pada produk pembersih kaca. Efek potensial pada kesehatan mata, hidung, tenggorokan perih, nyeri pada paru-paru, sakit kepala, mual dan muntah, batuk, pusing, nafas tersengal-sengal, luka pada selaput mata, membakar kulit edan paru-paru nkarena zat kimia. Bila bersatu dengan klorin akan menghasilkan gas yang mematikan. Penggunaan lain : sabun anti bakteri, penyubur, plastic, memproses makanan kimia, proses industry, dan pestisida. (2)

Gambar 1. Ammonia 1. Terpentin Terpentin pada umumnya digunakan sebagai pelarut, tinner untuk cat dan vernis, pelarut karet, dan insektisida. Bahaya utama terhadap kesehatan adalah berbahaya jika terhirup, iritasi saluran pernapasan, iritasi pada kulit, iritasi pada mata, depresi susunan syaraf pusat dan reaksi alergi. (3)

Gambar 2. Terpentin 1. Grup Alkohol Larut Contoh dari grup alcohol adalah etanol, isopropyl, alcohol. Biasanya yang digunakan sebagai desinfektan berkonsentrasi 70-90%. Keuntungan menggunakan grup alcohol ini adalah bakterisidal cepat dan tuberkulosidal. Akan tetapi, tidak dapat membunuh spora dan menyebabkan korosi metal kecuali jika ditambahkan pereduksi 2 % Na nitrit. Apabila ditambahkan pereduksi ini, maka akan menyebabkan kekeringan pada kulit. (4) 1. Sabun dan Deterjen Sabun merupakan garam natrium atau garam kalium dari asaam lemak dengan rantai karbon panjang (12 sampai 18 atom karbon). Deterjen merupakan garam natrium dari alkil hydrogen sulfat. Ada beberapa deterjen yang tidak dapat terurai di alam, deterjen demikin akan menutup air permukaan, sehingga menimbulkan pencemaran air. Beberapa diantaranya mnegandung asam

klorida, larutannya tak berwarna, atau sedikit kuning, berasap (larutan pekat). Dampak negatif sangat bersifat racun, iritasi pada kulit dan mata. Bahan kimia lain, seperti asama oksalat, asam sulfat, kalium kromat, isopropyl alcohol. Semuanya bersifat racun dan dapat menyebabkan iritasi. (5)

Gambar 3. Deterjen 1. Pewangi Bahan pewangi tidak hanya digunakan sebagai parfum, pewangi ruangan, tetapi juga ditambahkan ke dalam bahan kosmetika, pembersih dan makanan (zat aditif0. Baan yang digunakan adalah bahan yang mudah menguap agar wanginya mudah tercium. Bahan pewangi ini dapat berasal dari tumbuhan (alami) tetapi dapat merupakan bahan kimia yang dibuat (sintesis).(5) Beberapa contoh essens pewangi: Etil propanoat Amil asetat Sitironelal Sitral Sinamaldehid Mentol 1. Klorin Desinfektan jenis ini dapat digunakan untuk membersihkan cairan tubuh, mendesinfeksi sarung tangan yang terkena darah. Golongan desinfektan yang mengandung klorin ini tidak digunakan untuk mendesinfeksi instrument. Klorin ini diperlukan untuk membunuh virus HIV dan hepatitis B dengan kadar yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi lingkungannya. Yang perlu diingat, jangan menggunakan desinfektan pembebas klorin untuk mendesinfeksi jarum dan syringe (tabung suntik). (6) 1. Mercuric Chloride Digunakan sebagai desinfektan, walaupun terkadang digunakan sebagai antiseptic. Efek potensial pada kesehatan adalah fatal apabila tertelan, sakit pada saat menarik nafas atau diserap kulit, dapt menyebabkan kerusakan pada system syaraf, dapat menyebabkan getaran pada otot, : seperti nenas : seperti pisang : seperti jeruk (citrus) : seperti jeruk (lemon) : wangi kayu manis : wangi mentol (5)

perubahan perilaku, lupa ingatan, rasa metal pada mulut, gigi keropos, kerusakan otak dan ginjal.
(2)

1. Triclosan Bahan anti septic yang digunakan pada banyak jenis produk, termasuk kosmetik, peralatan rumah tangga, perawatan pribadi, pakaian olahraga, plastic untuk mainan anak-anak dan peralatan dapur. Efek potensial pada kesehatan adalah alergi, iritasi kulit, dermatitis, keracunan bila tertelan. Kombinasi dengan air kran dengan triclosan akan menghasilkan chloroform dalam jumlah banyak.(2) 1. Formaldehyde Anti microbial dan pengawet yang digunakan pada furniture. Efek potensial pada kesehatan adalah iritasi padsa mata, hidung, dan tenggorokan, batuk, nausea, dermatitis, hidung berdarah, keracunan pada saraf, teratogenic, dan karsinogen.(2) 1. Phenol Biasanay digunakan pada produk pembersih rumah tangga. Digunakan dalam jumlah sedikit pada antiseptic tapi dalam jumlah banyak pada desinfektan. Efek potensial pada kesehatan adalah iritasi tinggi pada kulit, mata, dan membrane, sakit kepala, kulit terbakar, iritasi pernapasan, hati, jantung, ginjal, kanker pernapasan, sakit jantung, dan efek pada system immune, dan akan sangat fatal jika dicerna.(2) EFEK SAMPING BAHAN KIMIA RUMAH TANGGA 1. Efek samping pembersih Air sisa pembuangan limbah sabun oleh sebagian besar masyarakat kita sebagian besar dibuang ke sungai. Hal ini menyebabkan sungai menjadi tercemar, sehingga ekosistem sungai menjadi terganggu. Misalnya, ikan-ikan yang ada di sungai menjadi berkurang. Selain itu di Daerah Aliran Sungai (DAS) yang menderita penyakit kulit. Sebab, banyak penduduk yang menggunakan air sungai sebagai sumber air untuk mencuci pakaian, mandi, mencuci peralatan masak, dan yang lainnya. Selain itu, bahan-bahan kimia itu dapat berdampak langsung terhadap manusia itu sendiri. Contohnya, sabun cuci atau deterjen. Pemakaian deterjen yang berlebih dan tangan bersentuhan langsung dengannya dapat menyebabkan iritasi kulit. Kulit terasa kering, melepuh, retak-retak, dan mudah terkelupas. Jika dibiarkan berlanjut akan menyebabkan ekstrim kulit. 1. Efek samping Pewangi Bahan pewangi yang sering menimbulkan masalah, umumnya berasal dari senyawa cloro fluoro carbon atau dikenal dengan nama CFC. Gas ini dapat bereaksi dengan ozon. Ozon berfungsi melindungi bumi dan sinar ultraviolet yang dapat menyebabkan kanker. Karena ozon bereaksi dengan CFC, maka ozon semakin tipis dan akhirnya hilang sama sekali. Di belahan bumi utara

ada daerah yang sudah bocor ozonnya. Apabila ozon rusak, dampaknya adalah serangan sinar ultraviolet terhadap penghuni bumi.(7) Beberapa pewangi yang dapat menyebabkan dampak negatif secara langsung. Misalnya, menyebabkan iritasi kulit. Penghisapan secara langsung pada pewangi semprot dapat menyebabkan gangguan pada system pernapasan.(7) Oleh karena itu, hindari mencium langsung pewangi pada saat disemprotkan. 1. Efek Samping Pemutih Banyak pemutih yang mengandung merkuri. Merkuri dalam tubuh bersifat racun. Pemutih pakaian sebagian besar menggunakan bahan-bahan kimia yang kuat. Umumnya bersifat korosif.(7) FAKTOR-FAKTOR RESIKO KERACUNAN Penyebab keracunan Individu yang beresiko keracunan acid alkali, adalah: 1. Individu yang menyimpan dan menggunakan bahan-bahan kimia rumah 2. Anak-anak yang berada di dalam persekitaran dimana tersimpannya bahan-bahan kimia berkenaan di lingkungan tempat tinggal INSIDENS Lebih dari 90 & kejadian keracunan bahan kimia berlaku di rumah. Setiap tahun, kasus ini banyak dialami oleh anak-anak dengan tidak sengaja. Di kalnagn anak-anak yang berumur 5 tahun ke bawah, sebanyak 57 % pendedahan terhadap racun yang melibatkan produk-produk bukan farmaseutikal seperti alat kosmetik, bahan pencuci, tumbuh-tumbuhan, racun perusak dan alat melukis. Manakala yang 43 % lagi melibatkan pendedahan terhadap obat-obatan dan dadah.
(8)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RINGAN BERATNYA TINGKAT KERACUNAN 1. Takaran (dosis) toksikan Toksikan yang masuk ke dalam tubuh, terutama melalui saluran napas, yaitu dengan menghirup udara yang tercemar oleh toksikan. Dengan sendirirnya, makin tinggi tingkat pencemaran toksikan (takaran toksik) di udara makin berat penyakit yang ditimbulkan.(1) 1. Lamanya kontak dengan toksik Makin lama seseorang kontak dengan toksikan, makin berat penyakit yang ditimbulkan. (1)

1. Kondisi Fisik Seseorang dengan kondisi fisik yang jelek, misalnya seseorang yang merokok juga akan menderita gangguan yang lebih berat dibandingkan dengan yang tidak merokok. (1) JENIS DAN TINGKAT KEPARAHAN KERACUNAN Secara umum, terjadinya keracunan dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu: K mauapun keracunan secara sengaja dan keracunan secara tidak sengaja. Keracunan yang disengaaja sangat erat hubungannya dengan usaha bunuh diri ataupun penyalahgunaan obat-obatan. Sedangkan keracunan yang tidak disengaja erat hubungannya dengan kecelakaan kerja, atau ketidaksadaran maupun ketidaktahuan seseorang terhadap suatu produk tertentu yang dapat menimbulkan keracunan. (9) Tingkat efek racun terhadap tubuh sangat dipengaruhi oleh beberapa factor, seperti: sifat kimia bahan penyebab keracunan dosis, lama paparan, rute paparan, serta factor inidvidu korban, seperti umur, jenis kelamin, derajat kesehatan tubuh, daya tahan tubuh, kebiasaan, nutrisi, serta factor genetic.(9) TANDA DAN GEJALA TERJADINYA KERACUNAN Seseorang yang telah mengalami keracunan kadang dapat diketahui dengan adanay gejala non spesifikdan spesifik. Namun, kadang-kadang sulit untuk menentukan adanay keracunan hanya dengan melihat gejala-gejalanya saja. Perlu dilakukan tindakan medic, contohnya dengan pemeriksaan laboratorium melalui pemeriksaan periodic urin, tinja, darah, kuku, rambut, dan lain-lain. Bila dicurigai keracunan maka perlu diidentifikasi tanda dan gejala yang muncul seperti berikut: 1. Luka bakar atau kemerahan di sekitar mulut dan bibir yang mungkin akibat menelan bahan kimia korosif 2. Bau napas, seperti bau bahan kimia, contoh bensin, cat, minyak tanah 3. Adanya bercak atau bau bahan pada tubuh korban, baik pada pakaian atau pada furniture, pada lantai atau obyak di sekitar korban 4. Tempat obat yang telah kosong atau adanaya tablet/pil yang berserakan 5. Muntah, mulut berbuih, sulit bernapas, rasa kantuk yang berat, kebingungan atau gejala lain yang tidak diharapkan. http://alkil.wordpress.com/bahaya-keracunan-di-lingkungan-rumah-tangga/
3.3. Hidrokarbon terklorinasi Insektisida digolongkan menjadi 1. Hidrokarbon Terklorinasi. Golongan ini lambat diabsorpsi melalui saluran cerna. Jenis yang dalam bentuk bubuk tidak diabsorpsi melalui kulit. Absorpsi dapat melalui pernafasan bila terpapar dengan bentuk aerosol. Golongan ini merupakan stimulator SSP yang kuat dengan efek eksitasi langsung pada neuron, yang mengakibatkan kejang-kejang dengan metabolisme yang belum jelas. Kematian dapat terjadi akibat depresi pernafasan atau fibrilasi ventrikel. Secara kimiawi, senyawa-senyawa ini adalah hidrokarbon petroleum, biasanya

dengan beberapa atom klor per molekul menggantikan atom hidrogen. Mereka adalah pelarut nonpolar yang unggul, dan memiliki tambahan keuntungan karena tidak mudah menguap. Sekitar 1.5 biliun pound setiap tahunnya solven hidrokarbon terklorinasi terutama 1,1,1-trikloroetan, metilen klorida, perkloro etilen, dan trikloro etilen diproduksi dan digunakan untuk kepentingan Amerika Serikat. Karena adanya tekanan dari para pencinta lingkungan dan juga adanya peraturan, maka penambahan jumlah dari senyawa-senyawa ini harus melalui daur ulang (recyling). Diketahui bahwa solven baru yang diproduksi setiap tahunnya sekitar 0,4 biliun pound di daur ulang oleh pengguna solven, dan 0.26 biliun pound didaur ulang oleh perusahaan. Solven-solven hidrokarbon terklorinasi digunakan secara luas sebagai solven di industri dan merupakan solven pilihan (the solvent of choise) penghilang lemak dan zat pembersih/pengering. Trikloretilen dan 1,1,1-trikloroetan digunakan terutarna untuk membersihkan minyak dari logam, sementara perkloroetilen sangat berguna untuk pembersih kering. Karbon tetra klorida digunakan dalam jumlah besar sebagai solven pembersih kering (dry cleaning)., sebagai cairan pada alat pemadam api, dan lain-lain, tetapi sekarang ia sudah banyak digantikan dengan solven lain yang lebih aman. Beberapa solven hidrokarbon terklorinasi digunakan pada adhesive. Metilen klorida digunakan dalam aerosol, dan untuk melarutkan plastik, karet, minyak dan lilin. Untuk keperluan di rumah tangga biasanya dipakai sebagai solven penghapus cat. Metil klorida digunakan sebagai suatu pendingin dan sebagai suatu propellan (bahan pembakar) aerosol. Senyawa hidrokarbon lainnya juga menyebabkan iritasi kulit dan hilangnya lemak kulit serta menekan, susunan syaraf pusat. Beberapa solven terklorinasi menyebabkan timbulnya bengkak pada kulit seperti jerawat, suatu kasus yang disebut dengan jerawat klor (chloracne). Depresi susunan syaraf pusat dapat menyebabkan anaestesia. Terbukti bahwa salah satu dari senyawa ini, Kloroform, bersifat anaestesi dan digunakan selama bertahun-tahun sebagai anaestetika. Karbon tetraklorida mempunyai efek yang tidak baik terhadap kesehatan. Senyawa ini diabsorbsi segera melalui kulit atau paru-paru. Di dalam tubuh, karbon tetraklorida menyebabkan kerusakan pada hati dan kemudian ginjal bila terpapar secara terus menerus (on continued exposure). Karbon tetraklorida juga potensial menyebabkan tumor hati. Kloroform mempunyai efek yang sama dengan karbon tetraklorida, termasuk kemampuannya menyebabkan kanker pada binatang percobaan. Namun Kloroform sangat sedikit digunakan sebagai solven dibanding dengan Karbon tetraklorida. ?2003 Digitized by USU digital library 6 Metilen klorida adalah depresan susunan syaraf pusat. Dia dimetabolisme menjadi karbon monoksida, yang dapat beikatan sangat kuat dengan hemoglobin, menyebabkan berkurangnya kapasitas transpor oksigen di dalam

tubuh. Bahaya seperti ini terjadi pada penghisap rokok (perokok), yang kapasitas hemoglobinnya telah berkurang akibat berikatan dengan karbon monoksida yang terkandung pada asap rokok. Namun toksisitasnya lebih rendah jika dibanding dengan karbon tetra klorida dan kloroform. American Conference of Governmental Industrial Hygienist (ACGIH) memasukkan metilen klorida sebagai zat penyebab kanker. Metil kloroform tampaknya merupakan salah satu solven terklorinasi yang paling aman. Ia tidak bersifat narcose, tidak merusak liver, dan tidak mengiritasi kulit, dan ia tidak terdaftar sebagai suatu karsinogen. Disisi lain, asetilen tetraklorida merupakan salah satu yang paling buruk efeknya. Ia bersifat sangat narkose dan menyebabkan kerusakan yang serius terhadap lever, ginjal, dan paru-paru. Tetrakloroetilen menyebabkan jenis kerusakan yang sama, tetapi efeknya lebih kecil. Trikloroetilen adalah suatu narkotik yang kuat. Dari suatu pengamatan yang cermat diketahui bahwa pemaparan oleh beberapa hidrokarbon terklorinasi berkombinasi dengan pemaparan dari alkohol seperti isopropil atau etil alkohol, atau dengan ketone seperti acetone, mempertinggi efek toksik dari hidrokarbon terklorinasi. 3.4. Alkohol Alkohol digunakan secara luas sebagai solven, terutama pada industri pelapis (coatings industry). Metil alkohol dan etil alkohol sering ditambahkan pada bahan bakar motor, namun dapat menyebabkan kerusakan pada sistem bahan bakar di dalam mobil yang terbuat dari karet yang dapat dirusak oleh alkohol. Dewasa ini, alkohol ditambahkan pada bahan bakar untuk meninggikan kandungan oksigennya. Karena tingginya kadar oksigen, maka produksi karbon monoksida pada pembakaran berkurang. Kota-kota dengan tingkat karbon monoksida yang tinggi di udaranya mengharapkan menemukan cara untuk bisa mengatasinya. Etil alkohol bersifat memabukkan yang terdapat di dalam minuman beralkohol. Tinktur adalah obat yang dilarutkan di dalam etil alkohol untuk diusapkan/ digosokkan pada kulit. Isopropil alkohol digunakan sebagai alkohol gosok (rubbing alcohol). Problem keracunan alkohol tidak begitu lazim, karena ia tidak diabsorbsi melalui kulit secara efektif. Dengan adanya gugus alkohol (-OH) yang sangat polar, menambah dengan tajam titik didih, dan mengurangi volatilitas, dari molekul. Juga menambah kelarutan suatu struktur kimia dalam air dan kemampuannya melarutkan solutes polar. Alkohol dengan molekul kecil, seperti metil dan etil alkohol, atau molekul dengan gugus poli alkohol, seperti glikol atau karbohidrat, adalah sangat mudah larut dalam air. Tetapi jika ditambah atom karbon pada struktur ini maka kelarutannya dalam air berkurang. Sebagai contoh, senyawa dengan 4 karbon C (butil alkohol) mempunyai kemampuan terbatas larut dalam air.

Beberapa senyawa alkohol juga memiliki sifat-sifat toksik. Gugus alkohol menyebabkan senyawa ini bersifat iritasi yang lebih besar dan narkose, tetapi sifat-sifat ini tidak diberikan oleh alkohol dengan molekul lebih besar. Disisi lain, alkohol dengan molekul besar adalah larut dalam lemak. Sebagai akibatnya, mereka tinggal lebih lama di dalam tubuh, dan lebih merusak organ-organ bagian dalam (to demage internal organs). Karena derajat penguapannya relatif rendah, maka problem serius terhadap inhalasi uap alkohol tidak umum terjadi. Metil alkohol (metanol) adalah molekul alkohol yang paling kecil. Terpapar secara berlebihan dengan senyawa ini menyebabkan narkose sama seperti efek etil ?2003 Digitized by USU digital library 7 alkohol, namun efek narkose etil alkohol lebih besar. Harus diperhatikan secara serius, suatu hasil metabolik dari metil alkohol menyerang syaraf mata, menyebabkan kebutaan. Efek toksik terjadi dari absorpsi metil alkohol melalui kulit. Metil alkohol adalah suatu zat yang di dalam industri ditambahkan ke dalam etil alkohol, untuk segala macam keperluan kecuali untuk diminum. Problem dengan metil alkohol adalah konsumsi yang disengaja. Ia dapat dikonsumsi baik sebagai metil alkohol murni, kekeliruan dalam mengambil etil alkohol, atau menggunakan alkohol denaturasi. Etil alkohol biasanya dikonsumsi dengan sengaja sebagai sesuatu yang memabukkan, menyebabkan problem yang lebih rumit di lingkungan kerja dibandingkan dengan efek terpaparnya sebagai solven. Dalam hal problem pada syaraf mata, etil alkohol sebenarnya potensial lebih toksik dari pada metil alkohol; namun ia lebih cepat dimetabolisme menjadi produk akhir yang kurang berbahaya dibandingkan dengan metil alkohol. Propil alkohol dan isopropil alkohol keduanya lebih toksik dari pada etanol, dan nbutil alkohol (n-butanol) adalah lebih toksik lagi. Namun, tekanan uap dari senyawa-senyawa ini adalah lebih rendah, dan masalah toksik yang ditimbulkannya jarang terjadi. Daftar Pustaka Kusnoputranto, H. (1995), Toksikologi Lingkungan, Universitas Indonesia, Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Pusat Penelitian Sumberdaya Manusia dan Lingkungan, Jakarta. Manahan, Stanley E. (1994), Environmental Chemistry, sixth edition, Lewis Publishers, Boca Raton, Ann Arbor, London, Tokyo Scott, Ronald McLean. (1989), Chemical Hazard in the Workplace, Lewis Publishers, Inc., 121 South Main Street, Chelsea, Michigan 48118

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3604/3/farmasi-effendy.pdf.txt

TOLUENE H225: Cairan dan uap yang sangat mudah terbakar H304: Dapat berakibat fatal bila tertelan atau memasuki saluran pernapasan. H315: Menyebabkan gangguan pada kulit. H336: Dapat menyebabkan rasa mengantuk dan pusing. H361d: Dicurigai membahayakan janin. H373: Dapat menyebabkan kerusakan organ-organ melalui eksposur yang lama atau berulangulang.

SABUN
Sabun mandi memang menghasilkan buih atau gelombang busa yang terlalu banyak. Formula soda ash atau detergen memang diakui andal membersihkan kotoran di kulit tubuh. Namun, jika digunakan di muka, minyak alami wajah Anda pun akan ikut tanggal. Bahkan sabun bisa menyisakan drying residu di permukaan kulit. Dan hal ini bisa mempercepat garis dan kerut muncul ke permukaan lebih cepat. http://matoa.org/cermati-sabun-dan-deterjen-yang-andagunakan/ bahan-bahan kimia yang terdapat dalam sabun sangat berbahaya terhadap kulit. Sepertinya kita hanya bisa menggunakan sabun 100% dari bahan alami untuk menjaga kulit kita. Apakah Anda tahu bahwa banyak kondisi kulit di dunia saat ini disebabkan oleh sabun komersial, yang disebut "deterjen sintetik"? Mengapa orang menggunakannya? Terutama karena alasan lebih praktis dan murah, padahal deterjen sintetik mengandung bahan-bahan yang kita tidak sadar yang dapat meracuni kulit . Seperti orang mengatakan "Jika Anda tidak bisa memakannya, mengapa meletakkannya di kulit Anda?" Dari sekian banyak gabungan bahan kimia sintetis di dalam deterjen, hampir semuanya membawa bahaya pada penggunanya. Menurut reportase The Science Daily News pada Juli 2008, penelitian yang dilakukan University of Washington melaporkan bahwa semua deterjen melepaskan, setidaknya, satu karsinogen, yang menurut EPA masuk kategori berbahaya atau beracun (hazardous dan toxic). Sayangnya, label pada produk tidak mencantumkan bahan beracun ini pada konsumen. http://www.lintasberita.com/Dunia/BeritaDunia/bahaya-sabun-terhadap-kulit

Terjemahan Inggris ke Bahasa Indonesia Toksikologi Isopropil alkohol teroksidasi oleh hati ke dalam aseton oleh dehidrogenase alkohol. Gejala keracunan isopropil alkohol termasuk kemerahan, sakit kepala, pusing, depresi SSP, mual, muntah, anestesi, dan koma. Keracunan dapat terjadi dari pencernaan, pernafasan, atau penyerapan; daerah karena itu, berventilasi baik dan sarung tangan pelindung yang dianjurkan.

Isopropil alkohol dan metabolitnya, aseton, bertindak sebagai sistem saraf pusat (CNS) depressants. Sekitar 15 g isopropil alkohol dapat memiliki efek toksik pada kg 70 manusia jika tidak ditangani. [10] Namun, hampir tidak beracun seperti metanol atau etilen glikol. Isopropyl alkohol tidak menyebabkan asidosis jurang anion (di mana sebagai menurunkan pH darah serum menyebabkan menipisnya anion bikarbonat) seperti halnya etanol dan metanol. Isopropyl alkohol tidak Namun, menghasilkan kesenjangan osmolal antara osmolalities dihitung dan diukur serum, seperti halnya alkohol lain. Overdosis dapat menyebabkan bau fruity pada nafas sebagai akibat dari metabolisme untuk aseton, yang kemudian dimetabolisme untuk menghasilkan asetat nutrisi dan glukosa. [11]

http://en.wikipedia.org/wiki/Isopropyl_alcohol

eskipun minyak cengkeh dapat digunakan untuk membantu meningkatkan kesehatan dan keselamatan anak-anak, itu juga mengandung minyak atsiri, yang dapat beracun jika tertelan dalam dosis tinggi. Karena sifatnya yang kuat, minyak eukaliptus juga bisa menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang - orang dewasa maupun anak-anak. Menelan minyak eukaliptus, terutama pada anak-anak, juga telah ditemukan menyebabkan reaksi parah, bervariasi dari muntah dan diare sebagai gejala ringan, untuk delirium dan kejang. Anak-anak di bawah 6 tidak dianjurkan untuk memiliki minyak kayu putih ditempatkan dalam alat penguap, bak mandi atau pada luka atau goresan di dekat tangan atau wajah dalam hal menelan secara disengaja

Baca lebih lanjut: Eucalyptus Oil & Kids Keselamatan | http://www.ehow.com/about_6388301_eucalyptus-oil-kids-safety.html eHow.com # ixzz1OrfkKXqf

Anda mungkin juga menyukai