Anda di halaman 1dari 5

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Kapal ferry penyeberangan rute Ketapang-Gilimanuk yang menghubungkan pulau jawa dengan pulau bali kebanyakan sudah memiliki umur yang relatif tua, sehingga kebisingan yang diakibatkan oleh peralatan yang bekerja pada kapal seperti main engine, pompa-pompa, generator dan peralatan yang lain akan lebih besar bila dibandingkan ketika kapal tersebut masih baru. Selain itu penipisan dan pelapukan struktur pada badan kapal juga berperan dalam menurunkan redaman struktur, sehingga gelombang bunyi yang ditransmisikan akan menjadi semakin besar pula. Kebisingan yang diakibatkan oleh peralatan-peralatan dalam kapal disadari atau tidak pasti akan berpengaruh terhadap kondisi kerja, kenyamanan, serta kesehatan dari anak buah kapal (ABK). Budaya kerja di Indonesia kebanyakan masih kurang memperhatikan terhadap kesehatan dalam bekerja, hal ini semakin diperparah dengan minimnya perlindungan terhadap pekerja baik itu dari pemerintah maupun dari pemilik kapal. Selain itu kesadaran para pekerja terhadap kesehatannya ketika bekerja juga masih rendah, hal ini dapat dilihat dari masih banyaknya pekerja yang tidak menggunakan pelindung telinga (ear plug) ketika memasuki ruangan yang memiliki tingkat kebisingan yang tinggi seperti kamar mesin. Bising dengan intensitas yang cukup tinggi dengan waktu yang cukup lama akan menimbulkan kerusakan pada sel-sel rambut (hair cells) yang terdapat ditelinga bagian dalam (cochlea) .

15

Sel rambut adalah sel yang berfungsi mengubah energi akustik menjadi rangsang listrik untuk dapat diteruskan ke pusat persepsi pendengaran diotak. Sehingga kerusakan pada sel rambut menyebabkan terganggunya proses mendengar dengan akibat terjadi penurunan fungsi pendengaran.pada awalnya hanya bersifat sementara, tetapi bila paparan bising berlangsung terus maka kerusakan akan menetap. Selain berdampak buruk terhadap fungsi pendengaran pada ABK, kebisingan di kamar mesin juga dapat menyebabkan dampak psikologi yang juga harus mendapatkan perhatian yang serius. Dampak ini kebanyakan tidak disadari secara langsung oleh ABK. Adapun dampak secara psikologi tersebut diantaranya adalah menurunnya ketelitian ABK ketika bekerja, mudah tersinggung dan cepat marah. Sehingga jika tidak dilakukan langkah-langkah penanggulangan akan dapat menyebabkan kondisi kerja yang kurang baik dan dapat menurunkan produktifitas kerja ABK. Data-data dan informasi tentang tingkat kebisingan yang terjadi dikamar mesin pada kapal ferry penyeberangan rute Ketapang-Gilimanuk masih sangat kurang, sehingga perlu dilakukan sebuah penelitian tentang tingkat kebisingan yang terjadi di kamar mesin. Data ini nantinya bisa digunakan sebagai acuan dalam membangun kapal ferry yang baru, sehingga tingkat kebisingan yang terjadi bisa kurangi seminimal mungkin dan sebisa mungkin harus memenuhi regulasi tentang tingkat kebisingan yang berlaku secara nasional pada khususnya dan Internasional pada umumnya, agar kenyamanan ABK ketika bekerja dapat terjaga. Karena kenyamanan ABK ketika bekerja secara tidak langsung dapat meningkatkan produktifitas kerja, sehingga kenaikan produktifitas kerja ABK

16

secara langsung dapat meningkatkan pula produktifitas dari perusahaan pelayaran sendiri.

1.2. Tujuan Penulisan Penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk : 1. Mengumpulkan data-data tentang tingkat kebisingan pada kamar mesin kapal ferry rute Ketapang-Gilimanuk. 2. Membandingkan data-data tentang tingkat kebisingan pada kamar mesin rute Ketapang-Gilimanuk dengan regulasi yang berlaku . 3. Mengetahui pengaruh kebisingan terhadap kondisi kerja, kenyamanan serta kesehatan Anak Buah Kapal (ABK).

1.3. Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan tugas akhir ini adalah : 1. Tersedianya Informasi mengenai data-data kebisingan di kamar mesin dikapal ferry rute Ketapang-Gilimanuk, sehingga nantinya dapat digunakan sebagai referensi dalam melakukan pengadaan kapal ferry yang baru. 2. Dapat diketahui tentang sumber-sumber kebisingan yang ada di kamar mesin pada kapal ferry rute Ketapang-Gilimanuk. 3. Dapat diketahui tentang dampak yang diakibatkan oleh kebisingan terhadap Anak Buah Kapal (ABK) pada kapal ferry rute KetapangGilimanuk.

17

1.4. Perumusan masalah Kebisingan yang terjadi pada lingkungan kerja dapat menyebabkan ketidaknyamanan pekerja dalam melakukan pekerjaannya. Kamar mesin sebuah kapal merupakan tempat yang memiliki tingkat kebisingan yang relatif tinggi. Namun pemerintah sebagai badan yang berfungsi sebagai pengayom rakyat memberlakukan standar tentang tingkat kebisingan di lingkungan kerja untuk melindungi pekerja. Sehingga Perusahaan pelayaran harus memenuhi standar tersebut agar orang yang bekerja diperusahaan tersebut lebih terjamin keselamatan dan kesehatannya dalam bekerja. Untuk mengetahui tingkat kebisingan pada kamar mesin sebuah kapal dalam hal ini digunakan kapal ferry penyeberangan rute Ketapang-Gilimanuk, harus dilakukan pada beberapa titik terutama yang dekat dengan sumber kebisingan dikamar mesin. Data hasil pengukuran tersebut nantinya dibandingkan dengan standar yang berlaku secara nasional maupun internasional. Selain pengukuran terhadap tingkat kebisingan yang terjadi, efek dari kebisingan tersebut terhadap kondisi kerja, kesehatan dan kenyamanan Anak Buah Kapal juga diteliti dalam tugas akhir ini. Hal ini dilakukan agar efek-efek ini nantinya bisa dijadikan pertimbangan dalam melakukan pembangunan kapal ferry yang baru, yang diharapkan dapat lebih memperhatikan kesehatan ABK dalam bekerja di kamar mesin. Dari uraian diatas dapat diambil beberapa poin permasalahan, yaitu : 1. Tingkat kebisingan pada kamar mesin kapal ferry penyeberangan rute Ketapang-Gilimanuk.

18

2. Perbandingan tingkat kebisingan pada kamar mesin kapal ferry rute Ketapang-Gilimanuk terhadap standar nasional maupun internasional. 3. Pengaruh yang ditimbulkan oleh kebisingan di kamar mesin terhadap kondisi kerja, kenyamanan, serta kesehatan Anak Buah Kapal (ABK).

1.5. Batasan masalah 1. Data yang didapat hanya berlaku untuk kapal ferry penyeberangan rute Ketapang-Gilimanuk. 2. Efek kebisingan yang dibahas hanya terhadap kondisi kerja,

kenyamanan, dan kesehatan Anak Buah Kapal (ABK). 3. Standar Ambang batas yang dipakai adalah tingkat kebisingan maksimum didalam kamar mesin yang dikeluarkan oleh American Bureau of Shipping (ABS).

19

Anda mungkin juga menyukai