Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TUJUAN KEGIATAN
Sebagai upaya engineering control kondisi lingkungan kerja dan/atau upaya administratif dalam penanganan ketenagakerjaan yang berhubungan dengan K3, Sebagai bahan penunjang dalam mendiagnosa keluhan/kunjungan berobat bagi karyawan yang dihubungkan dengan potensi lingkungan kerja, Sebagai masukan bagi pihak manajemen dalam menentukan langkah-langkah selanjutnya, khususnya langkahbidang kesehatan dan keselamatan, Sebagai upaya untuk mempertahankan/meningkatkan produksi dan produktivitas tenaga kerja, Agar terhindarnya tanggung gugat dari pihak ketiga atas kondisi lingkungan kerja yang berpengaruh negatif, Sebagai pemenuhan ketentuan perundangperundangundangan/peraturan yang berlaku. 3
SASARAN
Terciptanya Sistem K3 dengan melibatkan unsur: unsur: - Manajemen - Tenaga Kerja - Kondisi & lingkungan Kerja
HIGIENE INDUSTRI: Sebagai ilmu dan seni dalam melakukan antisipasi, rekognisi / pengenalan, evaluasi, dan pengendalian terhadap faktor-faktor lingkungan atau stresses, yang timbul di atau dari tempat kerja, yang bisa menyebabkan sakit, gangguan kesehatan dan kesejahteraan atau ketidaknyamanan yang berarti bagi pekerja maupun warga masyarakat.
Merupakan langkah atau metode dalam implementasi HI Urutan tidak bisa dibolak-balik dibolakMerupakan suatu siklus yang tidak berakhir (selama aktivitas industri berjalan) berjalan)
ANTISIPASI
AMAN
TIDAK
PENGENDALIAN
YA YA
TIDAK
BERBAHAYA BERISIKO
EVALUASI
7
DEFINISI
Anticipation
Recognition/Pengenalan
Melakukan pengenalan atau identifikasi terhadap bahaya yang ada di tempat kerja Melakukan pengukuran (spot) untuk menemukan keberadaan bahaya di tempat kerja.
Evaluation
Melakukan sampling dan pengukuran bahaya di tempat kerja dengan metode yang spesifik.Melakukan evaluasi dan analisis risiko terhadap semua bahaya yang ada dengan menggunakan standar dan kriteria tertentu.
Control/Pengendalian
Kegiatan untuk mengendalikan bahaya di tempat kerja sehingga keberadaannya tidak menimbulkan dampak kesehatan bagi pekerja khususnya dan masyarakat umumnya.
HIERARCHY OF CONTROL
Engineering control
Pengendalian bahaya dengan melakukan modifikasi pada faktor lingkungan kerja selain pekerja
Administrative control
Pengendalian bahaya dengan melakukan modifikasi pada interaksi pekerja dengan lingkungan kerja
11
FUNGSI PPE
N N N N
Hanya untuk melindungi pekerja Tidak untuk mengendalikan bahaya tapi untuk menurunkan tingkat risiko Sebagai salah satu metode pengendalian pajanan bahaya di tempat kerja Alternatif terakhir dalam mengendalikan pajanan bahaya di tempat kerja
12
14
MAINTENANCE PROGRAM
General medical check up, tiap tahun Penilaian beban kerja tiap bagian, bagian, berdasarkan penggunaan gizi kerja. kerja. Pemantauan kondisi lingkungan kerja secara berkala. berkala.
15
MATRIX OF CONTROL
Hierarchy of Control Point of Control
Receiver
HASIL PENILAIAN
dari 9 parameter kondisi lingkungan kerja pada 3 plant di lingkungan PT.ISI, Ada 5 parameter yang sudah di atas Nilai Ambang Batas (NAB).
17
Parameter yang sudah diatas ambang batas, beresiko pada kesehatan dan keselamatan pekerja dan lingkungannya.
18
19
dari hasil analisis, tingginya kadar Pb dalam darah tidak terkait dengan kondisi lingkungan kerja di PT.ISI
20
10
Pajanan Resiko
21
Berdasarkan penilaian atas pajanan resiko, pada ketiga plant di lingkungan PT.ISI, berada pada rentang low dan medium risk, dengan total indeks resiko tertinggi sebesar 39, ada pada departemen welding di plant Tambun I.
22
11
Departemen lain di Tambun I dengan pajanan resiko medium adalah departemen Painting.
23
Untuk plant Tambun II departemen dengan pajanan resiko medium adalah departemen Small Pressing dan Welding
24
12
Untuk plant Cakung, hanya departemen power and Maintenance, yang berada pada pajanan resiko medium
25
Parameter
Pajanan Resiko
Product Material & Control Large Pressing Welding Platting Small Pressing Painting Plastic Injection Quality Inspection Power Plant & Maintenance
13 - 15
13 15
2 3 4 5 6 7 8 9
0 04 0 0 48 0 12 04
12 0 - 15 0 - 12 7-9 0 - 11 0-6 0
0 0 0 0 0 0 0
12 20 5 16 10 -
L M L L L-M L L
48
4-8
26
13
Iklim Kerja
Pencahayaan
Kebisingan
Pencemar Udara
1 Small Pressing 2 Large Pressing 3 Welding 4 Assembling Shop 5 Painting 6 Quality Inspection 7 Power Plant & Maintenance 0 06 06 0 06 0 0 39 0 0 08 03 0 0 0 36 03 20 0 03 09 0 04 0 13 0 - 15 0
0 - 32 0 - 11
L-M L
23 - 29
L-M
0 - 11
3-9
0-6
0 - 12
L 27
Parameter
Pajanan Resiko
Die Casting
06
09
0 0 0 0 0 0
8 - 23
Machining
0 12
08
7 - 27
Buffing
0-7
0-7
Painting
06
08
5 - 19
Assembling 2W
04
08
0 -12
Assembling 4W
08
12
12 - 20
03
4 - 34
L-M
28
14
29
Iklim Kerja
Heat cramps Heat exhausted Heat stroke miliaria Dalam jangka panjang dapat bersifat fatal.
30
15
Pencahayaan
kelelahan mata berakibat pada berkurangnya daya dan efisiensi kerja. Kelelahan mental. Pegal didaerah mata dan sakit kepala disekitar mata. mata. Kerusakan alat penglihatan. penglihatan. Meningkatnya kecelakaan kerja. kerja.
31
Kebisingan
Kelelahan mental Berkurangnya daya pendengaran Dalam jangka panjang, dapat panjang, menyebabkan rusaknya pendengaran secara permanen. permanen.
32
16
Pencemar udara
ISPA, Pneumokonioses, Pneumokonioses, Radang paru-paru, paru-paru, Fatal.
33
UNDANG UNDANG K3
n
Deklarasi ILO 90 Jaminan Keselamatan dan Kesehatan Pekerja merupakan Hak azasi dari setiap pekerja
n n n n n n n
Undang-Undang No. 1 thn 1970 tentang Keselamatan Kerja. Undang-Undang No. 23 thn 1992 Pasal 23 tentang Kesehatan Kerja. UU No. 3/1992 tentang Jamsostek PP No. 14/1993 tentang Penyelenggaraan Program Jamsostek Kepmenaker No. 51 thn 1999 tentang faktor fisik dalam lingkungan PP No. 83 thn 2000 tentang penyelenggaraan JAMSOSTEK (pasal 22). KepMen No. 79/MEN/2003 tentang Pedoman Diagnosis dan Penilaian Cacat karena Kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja. Kep. Pres No. 22/1993 tentang Penyakit yg timbul karena hubungan kerja
34
17