Sekretariat Jenderal
2007
KATAPENGANTAR SepertidiketahuibersamabahwaIndonesiamempunyailahanperkebunankelapa sawit. Bila ditinjau dari segi produktivitas, Indonesia dari tahun 2006 sudah mengalami peningkatan dan mengalahkan produktivitas Malaysia. Ini memperlihatkan efisiennya pengolahankelapasawitdiIndonesiaselamaini. Denganmelihatkondisipotensilahan,industriminyakkelapasawit,pasarhasil industri kelapa sawit baik dalam negeri maupun luar negeri serta membandingkannya dengan nilai perdagangan kelapa sawit Indonesia dan dunia, buku ini menyajikan paket informasiberkaitandengan minyakkelapasawit. Unsurunsurpenunjangperekonomian nasional seperti sektor perkebunan, industri minyak kelapa sawit. Paket informasi ini sertamenggunakannyasebagai referensi pengembanganbisnisnyapadabidang masing masing. Semoga dengan adanya Paket Informasi kelapa sawit ini bisa menambah khasanah informasi bagi para stakeholder dalam menunjang pengembangan industri kelapasawitnasional. TimPenyusun PusatDatadanInformasi
PENDAHULUAN.....................................................................................................1 I.1.SEJARAHKELAPASAWIT..................................................................................1 I.2.CIRICIRIFISIOLOGIKELAPASAWIT.................................................................1 A.Daun...........................................................................................................1 B.Batang........................................................................................................1 C.Akar............................................................................................................2 D.Bunga.........................................................................................................2 E.Buah............................................................................................................2 I.3.PERKEMBANGBIAKANKELAPASAWIT............................................................2 I.4.HASILKELAPASAWIT.......................................................................................3 I.5.PERKEMBANGANINDUSTRIKELAPASAWIT...................................................3 I.6.KETERSEDIAANLAHANPRODUKSIKELAPASAWIT.........................................4 I.7.POHONINDUSTRIKELAPASAWIT...................................................................5 INDUSTRIMINYAKKELAPASAWIT........................................................................6 II.1.MINYAKKELAPASAWIT..................................................................................6 II.2.STANDARMUTUMNYAKKELAPASAWIT.......................................................6 II.3.KOMPOSISIKIMIAMINYAKKELAPASAWIT....................................................7 II.4.PROSESPENYULINGANMINYAKKELAPASAWIT...........................................18 . II.5.MANFAATLAINMINYAKKELAPASAWIT .......................................................21 .
DAFTARGAMBAR
DAFTARTABEL Tabel1.KetersediaanLahanProduksiKelapaSawit Tabel2.TabelEksporIndonesiakeNegaralainnyadanTabelTotalEksporIndonesia BerdasarkanOTHERPALMOIL Tabel3.ImporIndonesiakeNegaralainnyadanTotalImporIndonesiaBerdasarkanOTHER PALMOIL Tabel4.EksporBerdasarkanHS151190(OTHERPALMOIL)DariTahun20002004dariNegara KeDunia Tabel5.ImporBerdasarkanHS151190(OTHERPALMOIL)DariTahun20002004dariNegara KeDunia
PENDAHULUAN I.1. SEJARAHKELAPASAWIT Pohon Kelapa Sawit terdiri daripada dua spesies Arecaceae atau famili palma yang digunakan untuk pertanian komersil dalam pengeluaran minyak kelapa sawit. Pohon Kelapa Sawit Afrika, Elaeis guineensis, berasal dari Afrika barat di antara Angola dan Gambia, manakala Pohon Kelapa Sawit Amerika, Elaeis oleifera, berasal dari Amerika TengahdanAmerikaSelatan. Kelapa sawit termasuk tumbuhan pohon. Tingginya dapat mencapai 24 meter. Bunga danbuahnyaberupatandan,sertabercabangbanyak.Buahnyakecildanapabilamasak, berwarna merah kehitaman. Daging buahnya padat. Daging dan kulit buahnya mengandungi minyak. Minyaknya itu digunakan sebagai bahan minyak goreng, sabun, dan lilin. Hampasnya dimanfaatkan untuk makanan ternak, khususnya sebagai salah satubahanpembuatanmakananayam.Tempurungnyadigunakansebagaibahanbakar danarang. UrutandariturunanKelapaSawit: Kingdom: Divisi: Kelas: Ordo: Famili: Jenis: Spesies: I.2. CIRICIRIFISIOLOGIKELAPASAWIT A. Daun daunnya merupakan daun majemuk. Daun berwarna hijau tua dan pelapah berwarna sedikit lebih muda. Penampilannya sangat mirip dengan tanaman salak, hanyasajadenganduriyangtidakterlalukerasdantajam. B. Batang Batang tanaman diselimuti bekas pelapah hingga umur 12 tahun. Setelah umur 12 tahun pelapah yang mengering akan terlepas sehingga menjadi mirip dengan tanamankelapa. 1 Tumbuhan Magnoliophyta Liliopsida Arecales Arecaceae Elaeis E.guineensis
C. Akar Akarserabuttanamankelapasawitmengarahkebawahdansamping.Selainitujuga terdapatbeberapaakarnapasyangtumbuhmengarahkesampingatasuntuk mendapatkantambahanaerasi. D. Bunga Bungajantandanbetinaterpisahdanmemilikiwaktupematanganberbedasehingga sangatjarangterjadipenyerbukansendiri.Bungajantanmemilikibentuklancipdan panjangsementarabungabetinaterlihatlebihbesardanmekar. E. Buah Buahsawitmempunyaiwarnabervariasidarihitam,ungu,hinggamerahtergantung bibityangdigunakan.Buahbergeromboldalamtandanyangmunculdaritiap pelapah. Buahterdiridaritigalapisan: a) Eksoskarp,bagiankulitbuahberwarnakemerahandanlicin. b) Mesoskarp,serabutbuah c) Endoskarp,cangkangpelindunginti Intisawitmerupakanendospermdanembriodengankandunganminyakinti berkualitastinggi. I.3. PERKEMBANGBIAKANKELAPASAWIT Kelapasawitberkembangbiakdengancarageneratif.Buahsawitmatangpadakondisi tertentu embrionya akan berkecambah menghasilkan tunas (plumula) dan bakal akar (radikula). Kelapa sawit memiliki banyak jenis, berdasarkan ketebalan cangkangnya kelapa sawit dibagimenjadiDura,Pisifera,danTenera.Duramerupakansawityangbuahnyamemiliki cangkang tebal sehingga dianggap memperpendek umur mesin pengolah namun biasanya tandan buahnya besarbesar dan kandungan minyak pertandannya berkisar 18%.Pisiferabuahnyatidakmemilikicangkangnamunbungabetinanyasterilsehingga sangat jarang menghasilkan buah. Tenera adalah persilangan antara induk Dura dan Pisifera. Jenis ini dianggap bibit unggul sebab melengkapi kekurangan masingmasing induk dengan sifat cangkang buah tipis namun bunga betinanya tetap fertil. Beberapa tenera unggul persentase daging perbuahnya dapat mencapai 90% dan kandungan minyakpertandannyadapatmencapai28%. 2
I.4.
HASILKELAPASAWIT Bagianyangpalingutamauntukdiolahdarikelapasawitadalahbuahnya.Bagiandaging buah menghasilkan minyak kelapa sawit mentah yang diolah menjadi bahan baku minyak goreng. Kelebihan minyak nabati dari sawit adalah harga yang murah, rendah kolesterol, dan memiliki kandungan karoten tinggi. Minyak sawit juga diolah menjadi bahanbakumargarin. Minyakintimenjadibahanbakuminyakalkoholdanindustrikosmetika. Buah diproses dengan membuat lunak bagian daging buah dengan temperatur 90C. Daging yang telah melunak dipaksa untuk berpisah dengan bagian inti dan cangkang dengan pressing pada mesin silinder berlubang. Daging inti dan cangkang dipisahkan denganpemanasandanteknikpressing.Setelahitudialirkankedalamlumpursehingga sisacangkangakanturunkebagianbawahlumpur. Sisapengolahanbuahsawitsangatpotensialmenjadibahancampuranmakananternak dandifermentasikanmenjadikompos.
I.5.
PERKEMBANGANINDUSTRIKELAPASAWIT Kelapa sawit sebagai tanaman penghasil minyak sawit dan inti sawit merupakan salah satuprimadonatanamanperkebunanyangmenjadisumberpenghasildevisanonmigas bagi Indonesia. Cerahnya prospek komoditi minyak kelapa sawit dalam perdagangan minyak nabati dunia telah mendorong pemerintah Indonesia untuk memacu pengembanganarealperkebunankelapasawit. Berkembangnya subsektor perkebunan kelapa sawit di Indonesia tidak lepas dari adanyakebijakanpemerintahyangmemberikanberbagaiinsentif,terutamakemudahan dalam hal perijinan dan bantuan subsidi investasi untuk pembangunan perkebunan rakyat dengan pola PIRBun dan dalam pembukaan wilayah baru untuk areal perkebunanbesarswasta. 3
Sumber:BKPM Gambar2.PetaPersebaranLuasLahanDanProduksiKelapaSawit
4.0% 4,9%
41.88% 25,93% 17,1% 22.25% 27,7% 24,80 % 4.36% 5,0% 5,3% 1.63% 1,37% 1,4% 1.37% 1,8% 17.37% 2,6% 0.69% 8.77% 1,90% 1.15% 14.94% 1,6% 1.63% 5.85% 9,4% 10,36 % 0.73% 4,2% 0.90% 0,10% 2,70% 0,30% 0,3% 5.46% 7,8% 8,6% 3,7% 0.80% 0.9% 0.1% 0.1% 1,3% 1,10% 5,6% 7,9% 0.0%
Keterangan :
= CPO, Produksi tahun 2004 = 10,4 juta ton = Minyak Goreng Sawit, kapasitas izin tahun 2004 = 9,7 juta ton = Luas Perkebunan Sawit tahun 2004= 4.251.700 Ha
Sumber:PusatDatadanInformasiDepartemenPerindustrian 4
INDUSTRIMINYAKKELAPASAWIT II.1. MINYAKKELAPASAWIT Produk minyak kelapa sawit sebagai bahan makanan mempunyai dua aspek kualitas. Aspek pertama berhubungan dengan kadar dan kualitas asam lemak, kelembabandan kadar kotoran. Aspek kedua berhubungan dengan rasa, aroma dan kejernihan serta kemurnianproduk.Kelapasawitbermutuprima(SQ,SpecialQuality)mengandungasam lemak(FFA,FreeFattyAcid)tidaklebihdari2%padasaatpengapalan.Kualitasstandar minyakkelapasawitmengandungtidaklebihdari5%FFA.Setelahpengolahan,kelapa sawit bermutu akan menghasilkan rendemen minyak 22,1 % 22,2 % (tertinggi) dan kadarasamlemakbebas1,7%2,1%(terendah). II.2. STANDARMUTUMNYAKKELAPASAWIT mutu minyak kelapa sawit dapat dibedakan menjadi dua arti, pertama, benarbenar murni dan tidak bercampur dengan minyak nabati lain. Mutu minyak kelapa sawit tersebut dapat ditentukan dengan menilai sifatsifat fisiknya, yaitu dengan mengukur titik lebur angka penyabunan dan bilangan yodium. Kedua, pengertian mutu sawit berdasarkan ukuran. Dalam hal ini syarat mutu diukur berdasarkan spesifikasi standar mutu internasional yang meliputi kadar ALB, air, kotoran, logam besi, logam tembaga, peroksida, dan ukuran pemucatan. Kebutuhan mutu minyak kelapa sawit yang digunakan sebagai bahan baku industri pangan dan non pangan masingmasing berbeda. Oleh karena itu keaslian, kemurnian, kesegaran, maupun aspek higienisnya haruslebihDiperhatikan.Rendahnyamutuminyakkelapasawitsangatditentukanoleh banyak faktor. Faktorfaktor tersebut dapat langsung dari sifat induk pohonnya, penangananpascapanen,ataukesalahanselamapemrosesandanpengangkutan. Dari beberapa faktor yang berkaitan dengan standar mutu minyak sawit tersebut, didapathasildaripengolahankelapasawit,sepertidibawahini: a) CrudePalmOil b) CrudePalmStearin c) RBDPalmOil d) RBDOlein e) RBDStearin f) PalmKernelOil 6
g) PalmKernelFattyAcid h) PalmKernel i) PalmKernelExpeller(PKE) j) PalmCookingOil k) RefinedPalmOil(RPO) l) RefinedBleachedDeodorisedOlein(ROL) m) RefinedBleachedDeodorisedStearin(RPS) n) PalmKernelPellet o) PalmKernelShellCharcoal Syaratmutuintikelapasawitadalahsebagaiberikut: a) Kadarminyakminimum(%):48;carapengujianSPSMP131975 b) Kadarairmaksimum(%):8,5;carapengujianSPSMP71975 c) Kontaminasimaksimum(%):4,0;carapengujianSPSMP3119975 d) Kadarintipecahmaksimum(%):15;carapengujianSPSMP311975 II.3. KOMPOSISIKIMIAMINYAKKELAPASAWIT Minyakkelapasawitdanintiminyakkelapasawitmerupakansusunandarifattyacids, esterified, serta glycerol yang masih banyak lemaknya. Didalam keduanya tinggiserta penuh akan fatty acids, antara 50% dan 80% dari masingmasingnya. Minyak kelapa sawit mempunyai 16 nama carbon yang penuh asam lemak palmitic acid berdasarkan dalamminyakkelapaminyakkelapasawitsebagianbesarberisikanlauricacid.Minyak kelapasawitsebagianbesarnyatumbuhberasalalamiahuntuktocotrienol,bagiandari vitamin E. Minyak kelapa sawit didalamnya banyak mengandung vitamin K dan magnesium. Napalm namanya berasal dari naphthenic acid, palmitic acid dan pyrotechnics atau hanyadaricarapemakaiannaftadanminyakkelapasawit. Ukurandariasamlemak(Fas)dalamminyakkelapasawitsebagaiacuan:
Kadar Asam Lemak Dalam Minyak Sawit
Tipe Asam Lemak Presentase
Palmitic C16
44.3%
Stearic C18 Myristic C14 Oleic C18 Linoleic C18 Lainnya Hijau: Lemak Jenuh; Biru: Satu Lemak Tidak Jenuh; Jingga: Banyak Lemak Tidak Jenuh
ReaksikimiadarijenisjenisAsamLemak:
Palmitic acid
Hexadecanoic acid Palmitic acid hexadecylic acid cetylic acid C16H32O2 256.42 g/mol [57-10-3] 0.853 g/cm at 62 C 63-64 C 215 C at 15 mmHg CCCCCCCCCCCCCCCC(=O)OH
3
Rumus Kimia Massa Melekul Nomor CAS Berat Jenis Titik Lebur Titik Didih Smiles
Stearic acid
Nama Kimia Nama Lain Rumus Kimia Rumus Molekul Massa Molekul Nomor CAS
Berat Jenis Titik Lebur Titik Didih Titik Beku Nilai Asam
ScienceLab.com
1 1 0
Myristic acid
Nama Kimia Nama Lain Rumus Kimia Massa Molekul Nomor CAS Berat Jenis Titik Lebur Titik Didih SMILES
Tetradecanoic acid myristic acid C14H28O2 228.36 g/mol [544-63-8] 0.8622 g/cm3 58.8 C 250.5 C at 100 mmHg CCCCCCCCCCCCCC(=O)O
Oleic acid
Umum Nama Sistematis Nama Lain (9Z)-octadec-9-enoic acid (9Z)-Octadecenoic acid (Z)-Octadec-9-enoic acid cis-9-octadecenoic acid cis-9-octadecenoic acid Oleic acid 18:1 cis-9 C18H34O2 CCCCCCCC\C=C/CCCCCCC(OH)=O 1/C18H34O2/c1-2-3-4-5-6-7-8-9-10-11 -12-13-14-15-16-17-18(19)20/h9-10H,2-8, 11-17H2,1H3,(H,19,20)/b10-9282.4614 g/mol Pale yellow or brownish yellow oily liquid with lard-like odor [112-80-1] 445639 Ciri-ciri Massa dan Berat Jenis Kelarutan dalam Air Titik Lebur Titik Didih Kadar Asam (pKa) Gaya Basa (pKb) Perputaran []D 0.895 g/mL Insoluble in water 13-14C (286 K) 360C (633 K) (760mm Hg)[1] ? ? ?
10
Kekentalan
? cP at ?C Struktur
? ? ? ?D Bahaya
ScienceLab.com ?
?C R: ? S: ? ? Data Tambahan
Nomor RTECS
n, r, etc. Phase behaviour Solid, liquid, gas UV, IR, NMR, MS Komponen berhubungan
Data Kotor
? ? ? ?
Except where noted otherwise, data are given for materials in their standard state (at 25 C, 100 kPa) Infobox disclaimer and references
Linoleic acid
The chemical structure of linoleic acid showing physiological numbering (red) and chemical numbering (blue) conventions.
11
Nama Kimia Rumus Kimia Rumus Struktur Massa Molekul Nomor CAS Berat Jenis Titik Lebur Titik Didih SMILES
cis, cis-9,12-octadecadienoic acid. C18H32O2 CH3-(CH2)4-(CH=CH-CH2)2 -(CH2)6-COOH 280.44548(1724) g/mol 60-33-3 0.9 g/cm -5 C ? C CCCCCC=CCC=CCCCCCCCC(=O)O
3
Lauric C12 Myristic C14 Palmitic C16 Capric C10 Caprylic C8 Stearic C18 Oleic C18 Linoleic C18 Lainnya
Hijau: Lemak Jenuh; Biru: Satu Lemak Tidak Jenuh; Jingga: Banyak Lemak Tidak Jenuh
Lauric acid
Dodecanoic acid Lauric acid n-Dodecanoic acid C12H24O2 200.32 g/mol [143-07-7]
12
0.880 g/cm 44-46 C 225 C at 100 mmHg soluble in alcohol, but not water
Myristic acid
Nama Kimia Nama Lain Rumus Kimia Massa Molekul Nomor CAS Berat Jenis Titik Lebur Titik Didih SMILES
Tetradecanoic acid myristic acid C14H28O2 228.36 g/mol [544-63-8] 0.8622 g/cm 58.8 C 250.5 C at 100 mmHg CCCCCCCCCCCCCC(=O)O
3
Palmitic acid
Hexadecanoic acid Palmitic acid hexadecylic acid cetylic acid C16H32O2 256.42 g/mol [57-10-3] 0.853 g/cm at 62 C
3
13
Decanoic acid
Umum Nama Sistematis Nama Lain Decanoic acid Capric acid n-Capric acid n-Decanoic acid Decylic acid n-Decylic acid C10H20O2 CCCCCCCCCC(=O)O 172.26 g/mol White crystals with strong smell [334-48-5] Ciri-Ciri Massa dan Berat Jenis Kelarutan dalam Air Titik Lebur Titik Didih Kadar Asam (pKa) Kekentalan 0.893 g/cm , ? immiscible 31 C (304 K) 269 C (542 K) ? ? cP at ? C Bahaya MSDS Bahaya Utama External MSDS Medium toxicity May cause respiratory irritation May be toxic on ingestion May be toxic on skin contact
3
14
Penryataan R/S
R: R36 R38 S: S24 S25 S26 S36 S37 S39 ? Komponen Berhubungan
Nomor RTECS
Komponen Berhubungan
Except where noted otherwise, data are given for materials in their standard state (at 25 C, 100 kPa) Infobox disclaimer and references
Caprylic acid
Nama Kimia Rumus Kimia Massa Molekul Nomor CAS Berat Jenis Titik Lebur Titik Didih SMILES
octanoic acid C8H16O2 144.21 g/mol [124-07-2] 0.910 g/cm 16-17 C 237 C CCCCCCCC(=O)O
3
Stearic acid
Nama Kimia Nama Lain Rumus Kimia Rumus Molekul Massa Molar Nomor CAS Berat Jenis
Octadecanoic acid Stearic acid CH3(CH2)16COOH C18H36O2 284.47 g/mol [57-11-4] 0.847 g/cm at 70 C
3
15
ScienceLab.com
1 1 0
Oleic acid
Umum Nama Sistematis Nama Lain (9Z)-octadec-9-enoic acid (9Z)-Octadecenoic acid (Z)-Octadec-9-enoic acid cis-9-octadecenoic acid cis-9-octadecenoic acid Oleic acid 18:1 cis-9 C18H34O2 CCCCCCCC\C=C/CCCCCCC(OH)=O 1/C18H34O2/c1-2-3-4-5-6-7-8-9-10-11 -12-13-14-15-16-17-18(19)20/h9-10H,2-8, 11-17H2,1H3,(H,19,20)/b10-9-
16
282.4614 g/mol Pale yellow or brownish yellow oily liquid with lard-like odor [112-80-1] 445639 Ciri-ciri
Massa an Berat Jenis Kelarutan dalam Air Titik Lebur Titik Didih Kadar Asam (pKa) Gaya Basa (pKb) Perputaran []D Kekentalan
0.895 g/mL Insoluble in water 13-14C (286 K) 360C (633 K) (760mm Hg)[1] ? ? ? ? cP at ?C Susunan
? ? ? ?D Bahaya
ScienceLab.com ?
?C R: ? S: ? ? Data Pendukung
Nomor RTECS
Data kotor
17
Except where noted otherwise, data are given for materials in their standard state (at 25 C, 100 kPa) Infobox disclaimer and references
Linoleic acid
The chemical structure of linoleic acid showing physiological numbering (red) and chemical numbering (blue) conventions. Nama Kimia Rumus Kimia Rumus Struktur Massa Molekul Nomor CAS Berat Jenis Titik Lebur Titik Didih SMILES cis, cis-9,12-octadecadienoic acid. C18H32O2 CH3-(CH2)4-(CH=CH-CH2)2 -(CH2)6-COOH 280.44548(1724) g/mol 60-33-3 0.9 g/cm3 -5 C ? C CCCCCC=CCC=CCCCCCCCC(=O)O
[1]
II.4. PROSESPENYULINGANMINYAKKELAPASAWIT Proses penyulingan dikerjakan untuk penjernihan dan penghilangan bau atau RBDPO (Refined, Bleached and Deodorized Palm Oil). kemudian diuraikan lagi menjadiminyak sawit padat (RBD Stearin) dan untuk produksi minyak sawit cair (RBD Olein).Secara keseluruhanprosespenyulinganminyakkelapasawittersebutdapatmenghasilkan73% olein, 21% stearin, 5% PFAD ( Palm Fatty Acid Distillate) dan 0.5% buangan. Berikutinibaganprosespenyulinganminyakkelapasawitdanpengolahankelapasawit.
18
Gambar4.AlurProsesPenyulinganminyakkelapasawit
Proses CPO
Penyaringan
Penghilangan Bau
PFAD
PFAD
Pemecahan
Penyaringan
RDB
Olein
19
Gambar5.Alurprosespengolahanminyakkelapasawit
TandanKosong MesinBantingan ProsesSterilsasi PeerimaanTBS
BuahSawit
ProsesPengepresan
CPOKotor
BuiSawit
Serat
Pemecahan Biji
Pengolahan Limbah
LimbahCair
LimbahCair
Hydro Cyclone
Cangkang
Digunakanuntuk BahanBakarBoiler
20
II.5.
MANFAATLAINMINYAKKELAPASAWIT Manfaatlaindariprosesindustriminyakkelapasawitantaralain: a. SebagaibahanbakaralternatifBiodisel b. Sebagainutrisipakananternak(cangkanghasilpengolahan) c. Sebagaibahanpupukkompos(cangkanghasilpengolahan) d. Sebagai bahan dasar industri lainnya (industri sabun, industri kosmetik, industri makanan) e. Sebagaiobatkarenakandunganminyaknabatiberprospektinggi f. Sebagaibahanpembuatparticleboard(batangdangpelepah).
21
EKSPORIMPORKELAPASAWIT
III.1.
EKPORMINYAKKELAPASAWITINDONESIA (Table 2. Tabel Ekspor Indonesia ke Negara lainnya dan Tabel Total Ekspor Indonesia BerdasarkanOTHERPALMOIL) Sumber:PusatDatadanInformasiDepartemenPerindustrian;diolah
III.2.
IMPORMINYAKKELAPASAWITINDONESIA (Table 3. Impor Indonesia ke Negara lainnya dan Total Impor Indonesia Berdasarkan OTHERPALMOIL) Sumber:PusatDatadanInformasiDepartemenPerindustrian;diolah
III.3.
III.4.
22
PENUTUP
IV.1.
KESIMPULAN Industri minyak kelapa sawit merupakan salah satu industri strategis, karena berhubungandengansektorpertanian(agrobasedindustry)yangbanyakberkembang dinegaranegaratropissepertiIndonesia,MalaysiadanThailand.Hasilindustriminyak kelapasawitbukanhanyaminyakgorengsaja,tetapijugabisadigunakansebagaibahan dasarindustrilainnyasepertiindustrimakanan,kosmetikadanindustrisabun. Prospek perkembangan industri minyak kelapa sawit saat ini sangat pesat, dimana terjadi peningkatan jumlah produksi kelapa sawit seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat. Denganbesarnyaproduksiyang mampudihasilkan,tentunya halini berdampakpositif bagiperekenomianIndonesia,baikdarisegikontribusinyaterhadappendapatannegara, maupun besarnya tenaga kerja yang terserap di sektor. Sektor ini juga mampu meningkatkantarafhidupmasyarakatdisekitarperkebunansawit,dimanapresentase penduduk miskin di areal ini jauh lebih rendah dari angka penduduk miskin nasional sebesar. Boleh dibilang, industri minyak kelapa sawit ini dapat diharapkan menjadi motorpertumbuhanekonominasional.
23
Tabel1.KetersediaanLahanProduksiKelapaSawit No NamaDaerah 1 BangkaBelitung 2 Bengkulu 3 IrianjayaBarat LuasLahan LahanyangsudahDigunakan(Ha):107,070.00 LahanyangsudahDigunakan(Ha):180,693.00 LahanyangsudahDigunakan(Ha):30,171.00 SisaLahanTersedia(Ha):150,000.00 StatusLahan:TanahNegara&Ulayat LahanyangsudahDigunakan(Ha):274,265.00 SisaLahanTersedia(Ha):114,000.00 StatusLahan:TanahMasyarakatdanTanahNegaraYangSudah DigarapMasyarakat LahanyangsudahDigunakan(Ha):7,115.00 LahanyangsudahDigunakan(Ha):373,162.00 SisaLahanTersedia(Ha):58,720.00 StatusLahan:TanahNegaradanTanahMasyarakat LahanyangsudahDigunakan(Ha):160,753.00 SisaLahanTersedia(Ha):216,474.00 StatusLahan:TanahNegara LahanyangsudahDigunakan(Ha):343,303.00 SisaLahanTersedia(Ha):497,427.00 StatusLahan:TanahNegaradalamajuanpermohonanhak LahanyangsudahDigunakan(Ha):171,581.00 SisaLahanTersedia(Ha):652,135.00 StatusLahan:TanahNegara&TanahMasyarakat LahanyangsudahDigunakan(Ha):5,590.00 LahanyangTersedia(Ha):100,000.00 StatusLahan:TanahNegara LahanyangsudahDigunakan(Ha):227,590.00 LahanyangsudahDigunakan(Ha):89,827.00 SisaLahanTersedia(Ha):1,935,000.00 StatusLahan:TanahNegara&Ulayat LahanyangsudahDigunakan(Ha):1,307,880.00 SisaLahanTersedia(Ha):30,000.00 StatusLahan:TanahMasyarakat LahanyangsudahDigunakan(Ha):9,568.00 SisaLahanTersedia(Ha):45,000.00 StatusLahan:TanahNegaradanTanahMasyarakat LahanyangsudahDigunakan(Ha):11,894.00 SisaLahanTersedia(Ha):120,298.00 StatusLahan:TanahNegaradanTanahMasyarakat LahanyangTersedia(Ha):74,000.00 StatusLahan:TanahNegara
Jambi
5 6
JawaBarat KalimantanBarat
KalimantanSelatan
KalimantanTengah
KalimantanTimur
14 Riau
15 SulawesiBarat
16 SulawesiSelatan
17 SulawesiTenggara
18 SumateraBarat
19 SumateraSelatan
20 SumateraUtara