Anda di halaman 1dari 1

Hanif (LSPP)

Isu anggaran merupakan isu lama tapi juga baru. Seringkali kita belum maksimal dalam meliput isu-isu di hulu. Padahal media dapat menjadi Pelatihan system. Nantinya diharapkan kita dapat alert Jurnalisme Anggaran mengakses dan menganalisis tentang anggaran. Meningkatkan Pemahaman dan Keterampilan dalam Prof FX Sugiyanto (FE Tentang perencanaan, pengelolaan, dan Peliputan Anggaran UNDIP) pengawasan anggaran Ada kelemahan mendasar bagi birokrasi. Belum paham makna angaran berbasis kinerja, terjadi pada aparat perencana (Bapeda) sampai pelaksana, penting bagi wartawan memahami konsep sampai pada pelaksanaan. Hal ini tidak baru. Seringkali ditemukan ada anggaran yang copy paste antar daerah di Jateng. Perencanaan pembangunan daerah dan proses penyusunan anggaran Kita harus paham mengenai dasar hukumnya. Kita harus kritis mengenai perubahan yang mendasar. Bukan tidak mungkin peraturan tersebut by design. Ada perbedaan mengacu dan memedomani. Adanya disinkronisasi. Apa yang diimplementasikan harus sesuai dengan RPJP nas/daerah. Para perencana tidak membuat indicator terukur agar tidak bisa diaudit. Target belum dicapai belum tentu tidak berhasil karena biasanya targetnya lebih rendah. Target belum dicapai dianggap sebagai kegagalan, belum tentu. Melihat anggaran harus dalam konteks keseluruhan. Dimulai dari penjaringan aspirasi (Musrembang), bias saja hanya procedural bukan mendasarkan pada program masyarakat tapi, keinginan berbagai sector. Hal penting dalam anggaran penerimaan, pembelanjaan, pembiayaan. Dalam kebijakan makro, kebijakan fiskal yang menganut sistem akuntansi. Alur2nya bisa dicek seluruhnya. Hal pokok, pendapatan dan pengeluaran (menggunakan akun yang terukur). Yang mudah diukur adalah belanja langsung. Untuk yang tidak langsung diukur melalui pelayanan publik. Sifat belanja lansung mempunyai dampak luas (multiplier). Contoh membangun jembatan yang mempunyai akibat turunan yang luas (outcome). Prinsip2 penting tentang anggaran adalah prinsip manajemen, alat perencanaan. Tiap anggaran dimulai dengan pertanyaan, apa yg akan dicapai/target. Berapa anggaran yang dibutuhkan. Activity based cost. Penganggaran terlalu tinggi atau tidak. Ditentukan dari biaya standar sebagai acuan. Jangan sampai terjadi manipulasi biaya standar. Konsep defisit. Banyak pemda yang ketakutan tentang konsep ini. Pemerintah logikanya, target apa dan biaya berapa, kemudian target pendapatannya, langkah pertama rasionalisasi kegiatan, jika masih lebih besar biayanya, kekurangan anggaran bisa dibiayai dari utang

Anda mungkin juga menyukai