Anda di halaman 1dari 14

CANDI PRAMBANAN

Oleh : Nama : Muhammad Imam Hadi Kelas : X-5 SMAN 2 Depok Jln Gede No. 177 Telp. (021) 7708359, Fax. (021) 77832057 Depok, Jawa Barat 2011

Lembar Pengesahan

Karya t li degan tema Candi Prambanan ini telah di ahkan oleh :

Mengetahui: Ketua Panitia Study Tour Guru Seni Budaya

Dra. C. Truly E.H.

Junita Aslianty

Kepala Sekolah SMAN 2 Depok

Drs. Sukandi Mustafa

Kata Pengantar

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia -Nya, penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul Candi Prambanan.

Karya tulis ini dibuat untuk memenuhi tugas mata pelajaran Seni Budaya . Di samping itu, penulis juga berharap karya tulis ini mampu memberikan kontribusi dalam menunjang pengetahuan para siswa pada khususnya dan pihak lain pada umumnya.

Dengan terselesaikannya karya tulis ini, penuliskan mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada berbagai pihak yang telah membantu dan memberikan bantuan dalam pembuatan karya tulis ini yang mungkin tidak dapat penulis sebutkan satu per satu namanya.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan karya tulis ini.

Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi semua Penulis

Muhammad Imam Hadi

ii

Daftar Isi

Lembar Pengesahan................................ ................................ ................................ ..................... i Kata Pengantar ................................ ................................ ................................ ............................ ii Daftar Gambar................................ ................................ ................................ ............................ iv Bab 1 Pendahuluan ................................ ................................ ................................ ..................... 1 1.1 Latar Belakang ................................ ................................ ................................ ................... 1 1.2 Pembahasan Masalah ................................ ................................ ................................ ......... 1 1.3 Tujuan Pembahasan ................................ ................................ ................................ ........... 2 Bab 2 Pembahasan ................................ ................................ ................................ ..................... 2 2.1 Kerangka Teori ................................ ................................ ................................ .................. 2 2.2 Hipotesis................................ ................................ ................................ ............................ 2 2.3 Sumber Data ................................ ................................ ................................ ...................... 2 2.4 Metode dan Tekhnik ................................ ................................ ................................ .......... 3 2.5 Analisis dan Pembahasan ................................ ................................ ................................ ...3 Bab 3 Kesimpulan dan Saran ................................ ................................ ................................ ...... 8 Daftar Pustaka ................................ ................................ ................................ ............................ 9

iii

Daftar Gambar

iv

Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Nusantara sejak dahulu kala di kenal sebagai salah satu pusat kebudayaan Hindu masa lampau, hal ini dikuatkan dengan keberadaan kerajaan -kerajaan Hindu yang lahir dan besar didalamnya, yang tidak hanya dikenal di wilayah nusantara namun juga sampai ke kawasan Asia bahkan Eropa. Kerajaan-kerajaan itu diantaranya kerajaan Kutai, Majapahit, Sriwijaya, Mataram kuno, Singasari dan kerajaan-kerajaan hindu lainnya. Keberadaan mereka tentu selain tercatat dalam sejarah juga meninggalkan berbagai macam peninggalan-peninggalan seperti artefak-artefak kuno, peninggalan budaya, prasasti-prasasti, dan bangunan bersejarah yang salah satu di antara nya adalah candi. Candi seperti yang kita ketahui memiliki berbagai fungsi dalam sejarah kebudayaan kerajaan hindu di nusantara, di antaranya adalah sebagai tempat peribadahan umat Hindu, sebagai prasasti penghormatan terhadap seseorang yang dianggap penting, dan masih banyak fungsi lainnya. Ada banyak candi yang tersebar di seluruh wilayah nusantara. diantaranya, candi prambanan, dan candi-candi lainnya Dalam tulisan ini, penulis secara khusus ingin mengangkat tema tentang Candi Prambanan

1.2 Pembatasan Masalah


- Dimanakah Lokasi candi Prambanan? - Siapakah Pembangun dari Candi Prambanan? - Candi candi apa sajakah yang ada di Prambanan?

- Relief apakah yang ada di dinding Candi Prambanan? - Bagaimanakah Sejarah Candi Prambanan?

1.3 Tujuan Pembahasan


 Mengetahui Tentang Candi Prambanan  Menambahkan Referensi Pustaka Sekolah  Memenuhi Tugas Seni Budaya

Bab 2 Pembahasan
2.1 Kerangka Teori
Candi Prambanan, salah satu candi terbesar umat Hindu di dunia ini, merupakan aset penting bagi umat Hindu terutama masyarakat Indonesia, karena, inilah harta karun terbesar bagi umat Hindu di Indonesia

2.2 Hipotesis
Keberadaan candi Prambanan di Indonesia cukup memberikan kontribusi besar dalam berbagai bidang, seperti pariwisata, kebudayaan, ibadah dan lain -lain. Candi ini cukup banyak didatangi oleh turis dari luar negeri, dan merupakan tempat favorit bagi para turis yang berkunjung ke Indonesia. Tapi, semenjak gempa pada 27 Mei 2006 yang mengakibatkan kerusakan cukup parah pada candi prambanan, candi ini sempat ditutup beberapa bulan, namun sudah kembali beroperasi

2.3 Sumber Data


Penulis mendapatkan data untuk karya tulis dengan mengunjungi langsung candi Prambanan dan mencari sejumlah Info di Internet

2.4 Metode dan Tekhnik


Metode yang digunakan dalam pembuatan karya tulis ini adalah metode kepustakaan, yaitu metode dengan mengambil data dari bahan pustaka yang relevan dan sudah dibuktikan

2.5 Analisis dan Pembahasan


Prambanan adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia, dan terletak di pulau Jawa, kurang lebih 20 km timur Yogyakarta, 40 km barat Surakarta dan 120 km selatan Semarang, persis di perbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi Prambanan terletak di desa Prambanan yang wilayahnya dibagi antara kabupaten Sleman dan Klaten. Candi ini dibangun pada sekitar tahun 850 Masehi oleh salah seorang dari kedua orang ini, yakni: Rakai Pikatan, raja kedua wangsa Mataram I atau Balitung Maha Sambu, semasa wangsa Sanjaya. Tidak lama setelah dibangun, candi ini ditinggalkan dan mulai rusak. Renovasi candi ini dimulai pada tahun 1918, dan sampai sekarang belum selesai. Bangunan utama baru diselesaikan pada tahun 1953. Banyak bagian candi y ang direnovasi, menggunakan batu baru, karena batu-batu asli banyak yang dicuri atau dipakai ulang di tempat lain. Sebuah candi hanya akan direnovasi apabila minimal 75% batu asli masih ada. Oleh karena itu, banyak candi-candi kecil yang tak dibangun ulang dan hanya tampak fondasinya saja. Sekarang, candi ini adalah sebuah situs warisan dunia yang dilindungi oleh UNESCO mulai tahun 1991. Antara lain hal ini berarti bahwa kompleks ini terlindung dan memiliki status istimewa, misalkan juga dalam situasi peperangan. Candi Prambanan adalah candi Hindu terbesar di Asia Tenggara, tinggi bangunan utama adalah 47m. Kompleks candi ini terdiri dari 8 kuil atau candi utama dan lebih daripada 250 candi kecil. Tiga candi utama disebut Trisakti dan

dipersembahkan kepada sang hyang Trimurti: Batara Siwa sang Penghancur, Batara Wisnu sang Pemelihara dan Batara Brahma sang Pencipta.

Candi Siwa di tengah-tengah, memuat empat ruangan, satu ruangan di setiap arah mata angin. Sementara yang pertama memuat sebuah arca Batara Siwa setinggi tiga meter, tiga lainnya mengandung arca-arca yang ukuran lebih kecil, yaitu arca Durga, sakti atau istri Batara Siwa, Agastya, gurunya, dan Ganesa, putranya. Arca Durga juga disebut sebagai Rara atau Lara/Loro Jongrang (dara l ngsing) oleh penduduk a setempat. Dua candi lainnya dipersembahkan kepada Batara Wisnu, yang menghadap ke arah utara dan satunya dipersembahkan kepada Batara Brahma, yang menghadap ke arah selatan. Selain itu ada beberapa candi kecil lainnya yang dipersembahkan kepada sang lembu Nandini, wahana Batara Siwa, sang Angsa, wahana Batara Brahma, dan sang Garuda, wahana Batara Wisnu. Lalu relief di sekeliling dua puluh tepi candi menggambarkan wiracarita Ramayana. Versi yang digambarkan di sini berbeda dengan Kakawin Ramayana Jawa Kuna, tetapi mirip dengan cerita Ramayana yang diturunkan melalui tradisi oral.

Sejarah Candi Prambanan

Alkisah pada zaman dahulu kala di Jawa Tengah terdapat dua kerajaan yang bertetangga, Kerajaan Pengging dan Kerajaan Baka. Pengging adalah kerajaan yang subur dan makmur, dipimpin oleh seorang raja yang bijaksana bernama Prabu Damar Maya. Prabu Damar Maya memiliki putra bernama Raden Bandung Bandawasa, seorang ksatria yang gagah perkasa dan sakti. Sedangkan kerajaan Baka dipimpin oleh raja denawa (raksasa) pemakan manusia yang kejam bernama Prabu Baka. Dalam memerintah kerajaannya, Prabu Baka dibantu oleh seorang Patih bernama

Patih Gupala yang juga adalah raksasa. Akan tetapi meskipun berasal dari bangsa raksasa, Prabu Baka memiliki putri yang sangat cantik jelita bernama Rara Jonggrang. Prabu Baka berhasrat memperluas kerajaannya dan merebut kerajaan Pengging, karena itu bersama Patih Gupala mereka melatih balatentara dan menarik pajak dari rakyat untuk membiayai perang.

Setelah persiapan matang, Prabu Baka beserta balatentaranya menyerbu kerajaan Pengging. Pertempuran hebat meletus di kerajaan Pengging antara tentara kerajaan Baka dan tentara kerajaan Pengging. Banyak korban jatuh dari kedua belah pihak. Akibat pertempuran ini rakyat Pengging menderita kelaparan, kehilangan harta benda, banyak di antara mereka yang tewas. Demi mengalahkan para penyerang, Prabu Damar Moyo mengirimkan putranya, Pangeran Bandung Bondowoso untuk bertempur melawan Prabu Baka. Pertempuran antara keduanya begitu hebat, dan berkat kesaktiannya Bandung Bondowoso berhasil mengalahkan dan membunuh Prabu Baka. Ketika Patih Gupolo mendengar kabar kematian junjungannya, ia segera melarikan diri mundur kembali ke kerajaan Baka.

Pangeran Bandung Bondowoso mengejar Patih Gupolo hingga kembali ke kerajaan Baka. Ketika Patih Gupolo tiba di Keraton Baka, ia segera melaporkan kabar kematian Prabu Baka kepada Putri Rara Jongrang. Mendengar kabar duka ini sang putri bersedih dan meratapi kematian ayahandanya. Setelah kerajaan Baka jatuh ke tangan balatentara Pengging, Pangeran Bandung Bondowoso menyerbu masuk ke dalam Keraton (istana) Baka. Ketika pertama kali melihat Putri Rara Jonggrang, seketika Bandung Bondowoso terpikat, terpesona kecantikan sang putri yang luar biasa. Saat itu juga Bandung Bondowoso jatuh cinta dan melamar Rara Jonggrang

untuk menjadi istrinya. Akan tetapi sang putri menolak lamaran itu, tentu saja karena ia tidak mau menikahi pembunuh ayahandanya dan penjajah negaranya. Bandung Bondowoso terus membujuk dan memaksa agar sang putri bersedia dipersunting. Akhirnya Rara Jonggrang bersedia dinikahi oleh Bandung Bondowoso, tetapi sebelumnya ia mengajukan dua syarat yang mustahil untuk dikabulkan. Syarat pertama adalah ia meminta dibuatkan sumur yang dinamakan sumur Jalatunda, syarat kedua adalah sang putri minta Bandung Bondowoso untuk membangun seribu candi untuknya. Meskipun syarat-syarat itu teramat berat dan mustahil untuk dipenuhi, Bandung Bondowoso menyanggupinya.

Segera dengan kesaktiannya sang pangeran berhasil menyelesaikan sumur Jalatunda. Setelah sumur selesai, dengan bangga sang Pangeran menunjukkan hasil karyanya. Putri Rara Jonggrang berusaha memperdaya sang pangeran dengan membujuknya untuk turun ke dalam sumur dan memeriksanya. Setelang Bandung Bondowoso masuk ke dalam sumur, sang putri memerintahkan Patih Gupolo untuk menutup dan menimbun sumur dengan batu, mengubur Bondowoso hidup-hidup. Akan tetapi Bandung Bondowoso yang sakti dan kuat gagah perkasa berhasil keluar dengan mendobrak timbunan batu itu. Sang pangeran sempat dibakar kemarahan akibat tipu daya sang putri, akan tetapi berkat kecantikan dan bujuk rayunya, sang putri berhasil memadamkan kemarahan sang pangeran.

Untuk mewujudkan syarat kedua, sang pangeran bersemadi dan memanggil makhluk halus, jin, setan, dan dedemit dari dalam bumi. Dengan bantuan makhluk halus ini sang pangeran berhasil menyelesaikan 999 candi. Ketika Rara Jonggrang mendengar kabar bahwa seribu candi sudah hampir rampung, sang putri berusaha menggagalkan

tugas Bondowoso. Ia membangunkan dayang-dayang istana dan perempuanperempuan desa untuk mulai menumbuk padi. Ia kemudian memerintahkan agar membakar jerami di sisi timur. Mengira bahwa pagi telah tiba dan sebentar lagi matahari akan terbit, para makhluk halus lari ketakutan bersembunyi masuk kembali ke dalam bumi. Akibatnya hanya 999 candi yang berhasil dibangun dan Bandung Bondowoso telah gagal memenuhi syarat yang diajukan Rara Jonggrang. Ketika mengetahui bahwa semua itu adalah hasil kecurangan dan tipu muslihat Rara Jonggrang, Bandung Bondowoso amat murka dan mengutuk Rara Jonggrang menjadi batu. Maka sang putri pun berubah menjadi arca yang terindah untuk menggenapi candi terakhir. Menurut kisah ini situs Keraton Ratu Baka di dekat Prambanan adalah istana Prabu Baka, sedangkan 999 candi yang tidak rampung kini dikenal sebagai Candi Sewu, dan arca Durga di ruang utara candi utama di Prambanan adalah perwujudan sang putri yang dikutuk menjadi batu dan tetap dikenang sebagai Lara Jonggrang yang berarti "gadis yang ramping".

Bab 3 Kesimpulan dan Saran


Masih banyak sejarah yang belum terungkap di dunia ini, bukan hanya di Indonesia, tapi hampir di seluruh belahan dunia, karena itu mulailah berpikir, lindungilah sejarah, karena sejarah adalah jembatan menuju masa depan yang terindah. Jika itu dalam bentuk suatu benda atau bangunan, rawatlah. Jika dalam bentuk suatu budaya, lestarikanlah Candi prambanan hanyalah satu potong kecil sejarah dan budaya yang ada di dunia ini, namun tetap penting untuk dilestarikan,karena itu rawat dan lestarikanlah candi ini. Karena itu, mulai sekarang rawatlah semua peninggalan budaya

Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Prambanan http://id.wikipedia.org/wiki/Loro_Jonggrang http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefoxa&rls=org.mozilla:id:official&q=Relief%20pada%20Candi%20Prambanan%20menceritakan &gs_sm=e&gs_upl=44486l51100l0l25l25l6l18l0l0l434l434l4 -1&um=1&ie=UTF8&tbm=isch&source=og&sa=N&tab=wi&biw=1024&bih=629 http://www.google.co.id/search?um=1&hl=id&client=firefoxa&rls=org.mozilla%3Aid%3Aofficial&biw=1024&bih=629&tbm=isch&sa=1&q=Candi+Pra mbanan&oq=Candi+Prambanan&aq=f&aqi=g7&aql=&gs_sm=e&gs_upl=19626l23249l0l15l 14l0l7l7l0l330l1639l0.2.4.1

Anda mungkin juga menyukai