Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH (BAHAN UTS) Perilaku Organisasi

Oleh: Adinda khoirunnisa ( 098574223 )

Manajemen AA 2009

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2011

KATA PENGANTAR

Atas rahmat-Nya untuk dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar, limpahan puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Semoga rahmat-Nya pun dapat menjadikan makalh ini bermanfaat. Makalah ini kami susun demi memenuhi UTS mata kuliah Pengembangan Organisasi yang saat ini tengah dibimbing oleh Bapak Agus. Dalam penyusunan makalah ini saya sangat bersyukur atas kemudahan untuk dapat mengatasi hambatan yang ada. Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada seluruh rekan-rekan yang telah mendukung saya. Selain itu ucapan terimakasih yang berlimpah tidak lupa saya sampaikan pada keluarga yang selalu mendukung saya untuk dapat menunaikan kewajiban sebagai mahasiswa dalam berbagai kondisi apapun. Kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan yang kami buat dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu kami mengharap saran dan kritik dari pembaca demi perbaikan dan penyempurnaan pembuatan makalah di kesempatan kami selanjutnya. Kami harap penyusunan makalah ini dapat memberi informasi yang memberikan input positif bagi pembaca.

Hormat saya, Penulis

BAB I PENDAHULUAN

Dalam kehidupan organisasi banyak bermunculan masalah sehubungan dengan kurang adanya sinergi positif antara pimpinan dan bawahan atau pun manajer dengan karyawannya. Para bawahan cenderung memiliki kinerja yang ternyata tidak sesuai dengan harapan sang pimpinan. Begitupun sebaliknya, para pemimpin dirasa terlalu otoriter, kurang mampu untuk mengkomunikasikan maksud dan tujuan yang ada dalm suatu pencapaian organisasi, bahkan lebih suka bertindak dengan mengutamakn kepentingan pribadi tanpa memberikan kesempatan para karyawan untuk turut serta mengambil keputusan. Hal yang sama juga serin terjadi dalm lingkup kerja perusahaan. Antara pimpinan dan bawahn memang memiliki suatu gap yang akan membatasi dan membedakan posisi dan kewenangannya dalam organisasi. Pada praktek dilapangan hal ini sering menjadi pucuk permasalahan apabila kedua belah pihak kurang mampu memposisikan diri dan saling memahami posisi satu sama lain. Hal ini punn sering menjadi pemicu terjadinya kecemburuan sosial dalam lingkungan kerja. Oleh karena itu perl suatu pemahaman mendalam untuk dapat memposisikan diri dan saling memahami tanggung jawab dan kepentingan satu sama lain.

PEMBAHASAN

KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai