Anda di halaman 1dari 16

Faktor- Faktor yang Berhubungan dengan Pencarian Pelayanan Kesehatan pada Pasien Kanker Payudara di RSUP Dr.

Hasan Sadikin Bandung DEWI APRIANTI (220110060020)

ABSTRAK

Kanker payudara adalah salah satu penyakit mematikan yang menyerang wanita. Sejumlah 80% pasien datang ke pelayanan kesehatan dengan stadium lanjut. Kanker pada stadium ini sudah inoperable dan mempunyai angka harapan hidup 5 tahun dibawah 65%. Perilaku kesehatan pasien adalah salah satu faktor yang mempengaruhi pasien untuk mencari pelayanan kesehatan. Penelitian ini menggunakan deskriptif korelasi untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan pencarian pelayanan kesehatan pasien dengan kanker payudara di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Dilaksanakan pada Mei-Juni 2010. Sampelnya 75 pasien dengan kanker payudara. Dianalisis dengan analisis univariat (persentasi) dan bivariat (Chi Square). Penelitian ini menggunakan dk=1, =0.05, dan p value tabel= 3,84. sebanyak 7 variabel yang diteliti: usia (p value=0.167, dan =0.32) tidak terdapat hubungan,

pendidikan (p value=18,67 dan =0.00) terdapat hubungan, pengetahuan (p value=0.187 dan =0.91) tidak terdapat hubungan, persepsi kerentanan (p value=0.021 dan =1.00) tidak terdapat hubungan, persepsi manfaat (p value=3.217 dan =0137) tidak terdapat hubungan, persepsi hambatan (p value=7.251 dan =0.017) terdapat hubungan, dan cues to action (p value=0.03 dan =1.00) tidak terdapat hubungan.

Faktor- Faktor yang Berhubungan dengan Pencarian Pelayanan Kesehatan pada Pasien Kanker Payudara di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan peran aktif petugas kesehatan di daerah untuk memberikan informasi tentang kanker payudara dan membantu pasien

dalam memperoleh pelayanan kesehatan.

Kata kunci: usia, pendidikan, pengetahuan, persepsi kerentanan, persepsi manfaat, persepsi hambatan, cues to action, dan stadium kanker.

PENDAHULUAN Salah satu penyakit akut yang dapat terjadi pada payudara wanita adalah kanker payudara. Kanker payudara adalah salah satu jenis kanker yang banyak terjadi pada wanita (99% terjadi pada wanita dan 1% pada pria) (Smeltzer dan Bare, 2002). Data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) 2007 menunjukkan,

ada 221 kasus, tahun 2008 sudah tiga kali lipatnya menjadi 657 kasus. Sayangnya 60-70 persen pasien datang pada stadium lanjut, III atau IV, sehingga hampir setengah dari angka kejadian kanker payudara berakhir dengan kematian

(Kompas, 2010). Model Keyakinan Kesehatan

(Health Belief Model) menurut Rosentoch (1974) dan Becker dan Maiman (1975) dalam Potter dan Perry (2005)

kejadian kanker payudara mencapai 21,69 persen dari semua penyakit kanker, lebih tinggi dari kanker leher rahim yang angkanya 17 persen. Di Rumah Sakit Kanker Dharmais, jumlah kasus baru juga terus meningkat. Jika tahun 2003 hanya

menyatakan hubungan antara keyakinan seseorang dengan perilaku Model yang tersebut

ditampilkannya.

memberikan cara bagaimana memahami dan memperkirakan bagaimana pasien


2

Faktor- Faktor yang Berhubungan dengan Pencarian Pelayanan Kesehatan pada Pasien Kanker Payudara di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dengan kanker payudara akan berperilaku sehubungan apakah dengan keadaan akan mereka langsung terjangkau dengan mutu yang dapat dipertanggungjwabkan bagi masyarakat Jawa Barat khususnya, dan bangsa pada umumnya. Berdasarkan misi tersebut maka RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung menerima pasien dari seluruh lapisan masyarakat, menerima pasien dari

mereka

memeriksakan diri mereka atau terlambat memeriksakan diri mereka ke pelayanan kesehatan. Komponen utama HBM terdiri dari: persepsi kerentanan terhadap suatu penyakit persepsi (perceived keparahan susceptibility), (perceived

berbagai daerah, dan menjadi rujukan seluruh Jawa Barat bagi pasien jika sudah tidak bisa ditangani di daerahnya. Hasil studi pendahuluan diatas menunjukkan hal yang akan diteliti oleh peneliti yaitu persepsi tentang kerentanan, manfaat, rintangan, pendorong, dan

seriousness), persepsi terhadap manfaat yang dirasakan (perceived benefit),

persepsi rintangan (perceived barriers), isyarat/pendorong (cues to action). Dan variabel demografik serta sosiofisologis klien. Untuk mengetahui bagaimana tahapan pelaksanaan kanker payudara dan menemukan fenomena yang sesuai

demografik pasien (usia, pengetahuan, dan, pendidikan). Faktor-faktor tersebut diperiksa karena kondisi masih pasien terdapat yang

keberagaman

menyebabkan apakah mereka akan pergi ke pelayanan kesehatan atau tidak. BAHAN DAN CARA - Metode Penelitian: Jenis penelitian deskriptif korelasional. Melalui
3

dengan judul, maka peneliti memilih RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yang sesuai pelayan dengan misinya menyediakan dan

kesehatan

menyeluruh

Faktor- Faktor yang Berhubungan dengan Pencarian Pelayanan Kesehatan pada Pasien Kanker Payudara di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung menyebarkan angket kepada 75 pasien dengan kanker payudara. - Variabel Penelitian: adalah Variabel faktor-faktor responden berpartisipasi. Analisa Data: Menggunakan Chi atas kesediaannya

independennya

Square untuk mengetahui hubungan antar variabel. HASIL PENELITIAN Penelitian ini menggunakan

yang berhubungan dengan pencarian pelayanan kesehatan. Yaitu : persepsi kerentanan, persepsi manfaat, persepsi hambatan, cues to action, dan karakter demografik. Variabel dependennya

dk=1, =0.05, dan p value tabel= 3,84. sebanyak 7 variabel yang diteliti: usia (p value=0.167, dan =0.32) tidak terdapat hubungan, pendidikan (p value=18,67 dan =0.00) terdapat hubungan, pengetahuan (p value=0.187 dan =0.91) tidak terdapat hubungan, persepsi kerentanan (p

adalah perilaku pencarian pelayanan kesehatan. Teknik Pengumpulan Data: Peneliti meminta kesediaan pasien untuk

menjadi responden, kemudian jika pasien bersedia menjadi responden penulis meminta pasien untuk mengisi lembar inform consent untuk menjaga hak-hak responden. Kemudian peneliti memberikan pilihan apakah ingin soal dibacakan atau dikerjakan sendiri. Setelah itu peneliti mengucapkan terimakasih kepada

value=0.021 dan =1.00) tidak terdapat hubungan, persepsi manfaat (p

value=3.217 dan =0137) tidak terdapat hubungan, value=7.251 hubungan, persepsi dan dan hambatan (p

=0.017) cues to

terdapat action (p

value=0.03 dan =1.00) tidak terdapat hubungan.

Faktor- Faktor yang Berhubungan dengan Pencarian Pelayanan Kesehatan pada Pasien Kanker Payudara di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung PEMBAHASAN Hubungan Pelayanan Usia dengan Pencarian Pasien lanjut daripada dengan pasien yang berusia lebih dari 45 tahun. Hal ini sesuai dengan penelitian (American Cancer Society, 2010) bahwa semakin muda usia seseorang saat ditemukan kanker maka semakin tinggi juga stadium

Kesehatan

pada

dengan Kanker Payudara Hasil penelitian dengan analisis univariat menunjukan bahwa hampir setengah

responden (45%) berusia lebih dari 45 tahun. Dan sebagian besar responden berusia kurang dari 45 tahun ke bawah (55 %). Hasil bahwa analisis tidak bivariat diperoleh

ditemukannya kanker. Hubungan Pendidikan dengan

Pencarian Pelayanan Kesehatan pada Pasien dengan Kanker Payudara Hasil penelitian dengan analisis

menunjukan

hubungan yang bermakna antara usia dengan keterlambatan pencarian

univariat menunjukan bahwa hampir setengah dari responden (28%)

pelayanan kesehatan (p = 1,67). Hal ini berarti tidak ada

berpendidikan tinggi dan sebagian besar responden (72%) berpendidikan rendah. Hasil penelitian dengan analisis bivariat menunjukan bahwa terdapat hubungan yang erat antara tingkat pendidikan pasien dengan keterlambatan pencarian

hubungan mengenai pencarian pelayanan kesehatan pada pasien kanker payudara dengan usia pasien tersebut. Karena baik tua atau muda, tetap ditemukan jumlah pasien dengan stadium lanjut lebih

pelayanan kesehatan (p=18.67). Keyakinan seseorang terhadap kesehatan sebagian terbentuk oleh variabel

banyak daripada dengan stadium dini. Namun pasien dibawah umur 45 tahun lebih banyak yang datang dengan stadium

intelektual salah satunya adalah latar


5

Faktor- Faktor yang Berhubungan dengan Pencarian Pelayanan Kesehatan pada Pasien Kanker Payudara di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung belakang pendidikan. Variabel ini mampu mempengaruhi perilaku sesorang (Potter dan Perry, 2004). Terdapat perbedaan yang kesehatan saat menemukan gejala kanker tahap dini. Hubungan Pengetahuan dengan

Pencarian Pelayanan Kesehatan pada Pasien dengan Kanker Payudara Hasil penelitian univariat

signifikan dalam pencarian pelayanan kesehatan antara pasien berpendidikan tinggi dan pendidikan rendah. Hal itu dapat dipengaruhi oleh tingkat

menunjukkan bahwa hampir setengah dari responden (36%) mempunyai

pendidikan. Sehingga walaupun terdapat faktor lain yang dapat menghambat mereka mencari pelayanan kesehatan. Tetapi mereka sudah memiliki

pengetahuan baik. Dan sebagian besar responden (64%) mempunyai

pengetahuan kurang. Hal ini selaras dengan penelitian Tiolena (2009) bahwa hampir seluruh pasien berpengetahuan buruk. Hasil penelitian bivariat tidak menunjukkan hubungan yang bermakna antara pengetahuan pencarian responden pelayanan

pemahaman yang baik tentang sakit mereka dan bagaimana cara

menanganinya. Hal ini sesuai dengan penelitian Tiolena (2009) yaitu

pendidikan informan berpengaruh pada pengetahuan informan mengenai kanker payudara. Karena itu pasien dengan pendidikan rendah perlu mendapat

keterlambatan

kesehatan (p = 0.187). Menurut Hawari (2004)

ketidaktahuan/ignorancy menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kanker

perhatian khusus untuk membuat mereka mengerti pentingnya mencari pelayanan

keterlambatan

pengobatan

payudara. Menurut penelitian Tiolena


6

Faktor- Faktor yang Berhubungan dengan Pencarian Pelayanan Kesehatan pada Pasien Kanker Payudara di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung (2009) bahwa pengetahuan pasien dengan kanker payudara kebanyakan kurang baik sehingga menjadi salah satu penyebab keterlambatan pasien. Sedangkan Penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan pasien dengan persepsi kerentanan yang positif dengan persepsi kerentanan yang negatif. Didapat bahwa walaupun mereka menyadari

berdasarkan hasil penelitian baik pasien dengan pengetahuan baik atau kurang mempunyai kecenderungan untuk datang terlambat ke pelayanan kesehatan. Pasien dengan pengetahuan baik pun bisa datang dengan stadium lanjut ke pelayanan kesehatan karena faktor ekonomi, rasa takut, atau jauhnya pelayanan kesehatan. Karena itu pasien dengan kanker payudara tidak cukup hanya dengan mengetahui saja mengenai kanker tapi juga harus didukung semangat dan kemudahan untuk memperoleh pelayanan kesehatan. Hubungan terhadap Persepsi Pencarian Kerentanan Pelayanan

bahwa dirinya rentan terhadap resiko kanker. Misalnya mengetahui bahwa jika dia mempunyai riwayat keturunan dari orang tuanya, maka dia kemungkinan akan terkena kanker juga. Namun dia tetap Begitu datang dengan stadium lanjut. pun sebaliknya meskipun

seseorang tidak yakin bahwa dirinya mempunyai payudara. resiko Tapi bisa terkena kanker

datang dengan

stadium dini karena faktor pencetus seperti lebih sadar akan kondisi tubuh atau dukungan dari keluarga yang kuat. Hal ini juga didasari oleh

pengetahuan, karena untuk mengetahui resiko-resiko kanker, perlu diberikan informasi dahulu. Sehingga mereka bisa mencegah faktor penyebab kanker yang
7

Kesehatan pada Pasien dengan Kanker Payudara

Faktor- Faktor yang Berhubungan dengan Pencarian Pelayanan Kesehatan pada Pasien Kanker Payudara di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung bisa dirubah seperti rokok, alkohol, atau pola hidup tidak sehat. Dan juga lebih waspada terhadap faktor yang tidak bisa diubah seperti keturunan dan siklus menstruasi. Hubungan Persepsi Manfaat terhadap Pencarian Pelayanan Kesehatan pada Pasien dengan Kanker Payudara Hasil penelitian univariat pencarian pelayanan kesehatan (p = 3.217). Hal ini berbanding terbalik

dengan penelitian Norman dan Brain (2008) keyakinan berpengaruh yang menyatakan tentang terhadap bahwa manfaat perilaku

pasien besar

kesehatannya. Tapi berdasarkan hasil penelitian tidak seperti itu. Mereka yang sudah mengerti pentingnya pelayanan kesehatan pun dapat datang terlambat karena berbagai lebih faktor. Kebanyakan akan

menunjukkan bahwa penelitian dapat diketahui bahwa hampir setengah dari responden (47%) berpersepsi positif. Dan sebagian berpersepsi besar responden (53%)

responden

berkonsentrasi

negatif tentang manfaat

hambatan yang akan mereka dapat jika harus mencari pelayanan kesehatan

pencarian pelayanan kesehatan. Hal ini berarti sebagian besar responden

dibandingkan dengan manfaat yang akan mereka peroleh yaitu kesempatan hidup lebih panjang. Hambatan ini terutama karena ketidakmampuan dalam ekonomi, keterbatasan mencapai pelayanan

berpendapat tidak yakin dengan manfaat yang akan diperoleh dengan mencari pelayanan kesehatan lebih awal. Dari hasil penelitian bivariat tidak terdapat hubungan kerentanan antara persepsi terhadap

kesehatan yang memadai, lebih memilih untuk mendiamkan sakit, dan mencari pengobatan selain medis.
8

dengan

keterlambatan

Faktor- Faktor yang Berhubungan dengan Pencarian Pelayanan Kesehatan pada Pasien Kanker Payudara di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Hubungan dengan Kesehatan Persepsi Pencarian pada Hambatan Pelayanan dengan Berarti semakin besar hambatan yang dirasakan oleh pasien semakin ia kesulitan kesehatan. univariat terbesar dalam Yang dalam mencari menjadi pelayanan hambatan

Pasien

Kanker Payudara Hasil penelitian

ketidaktersediannya

menunjukkan bahwa

diketahui dari 75

pelayanan kesehatan yang memadai yang dekat dari rumah responden. Meskipun responden pengobatan sudah gratis. mendapat Namun biaya banyak

orang responden 37 mempunyai persepsi positif tentang hambatan dan 38

berpersepsi negatif. Hal itu bisa terjadi karena perbedaan keadaan psikologis dan sosial ekonomi responden. Hasil

responden yang datang terlambat ke pelayanan kesehatan karena tidak

penelitian bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara

memiliki ongkos untuk pergi ke Bandung. Kondisi mereka menjadi semakin parah saat menunggu uang terkumpul.

persepsi hambatan dengan keterlambatan pencarian pelayanan kesehatan (p=7.251). Keyakinan seseorang tentang hambatan yang dirasakan untuk melakukan suatu tindakan tertentu (Potter dan Perry, 2005) yaitu bila seseorang merasa semakin besar hambatan yang dirasakan dalam melakukan suatu perilaku kesehatan maka ia akan semakin kesulitan untuk

Terkadang mereka harus menjual barang atau meminjam uang untuk pergi ke Bandung. Pengobatan untuk kanker

payudara memerlukan biaya yang cukup besar, baik untuk pemeriksaan,kontrol, kemoterapi, operasi, dan penyinaran. Sedangkan kemudahan dalam berobat yang diberikan pemerintah (gakin,
9

melakukan tindakan kesehatan.

Faktor- Faktor yang Berhubungan dengan Pencarian Pelayanan Kesehatan pada Pasien Kanker Payudara di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Gakinda, atau Jamkesmas) belum ada terlalu lama. Padahal banyak pasien yang sudah menderita sakit kanker dalam waktu yang cukup lama. Sehingga pada item soal Apakah anda mampu lebih merugikan baik dalam biaya atau pun kondisi tubuh (kematian). Sehingga sebaiknya jika

seseorang terkena kanker payudara dan tidak mampu mengatasinya sendirian. Maka sebaiknya mencari bantuan tenaga kesehatan di daerahnya (kader atau petugas puskesmas). pasien Sehinga untuk dapat mencari

menjalani pengobatan jika tidak ada bantuan pemerintah? 98% menjawab tidak bisa. Sedangkan penyebab lain

memfasilitasi

adalah dari faktor psikologis (rasa takut dan malu). Responden mengaku merasa takut dan malu akan kehilangan payudara karena operasi jika mereka pergi berobat. Namun penyebab ini tidak menghambat karena responden ingin sembuh dan kembali beraktivitas seperti biasa. Hambatan-hambatan ini harus segera diatasi sehingga pasien tidak menunda-nunda untuk mencari pelayanan kesehatan. Semakin lama mereka

pelayanan kesehatan. Hubungan Cues to Action dengan Pencarian Pelayanan Kesehatan pada Pasien dengan Kanker Payudara Hasil menunjukkan penelitian bahwa 42 univariat orang

mempunyai cues to action positif dan 33 orang mempunyai cues to action negatif. Hal ini berarti sebagian besar responden mempunyai membuat pelayanan lainnya pencetus isyarat mereka kesehatan kurang tersebut. pencetus pergi dan yang mencari responden isyarat hasil
10

menunda-nunda maka stadiumnya pun akan semakin parah dan bisa berefek jauh

mempunyai Berdasarkan

Faktor- Faktor yang Berhubungan dengan Pencarian Pelayanan Kesehatan pada Pasien Kanker Payudara di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung penelitian bivariat tidak terdapat untuk berobat karena tidak adanya

hubungan antara cues to action dengan keterlambatan kesehatan (0.03). Dari dilihat bahwa hasil lebih penelitian banyak dapat orang Namun pencarian pelayanan

pendorong pasien saat dia merasa lemah atau kesulitan dalam berobat. Karena itu sebaiknya

penyuluhan tidak diberikan kepada pasien saja tapi juga kepada keluarga atau teman. Sehingga keluarga mengerti kondisi

mendapat

isyarat

pencetus.

perbedaan jumlah itu tidak mendukung karena tetap saja terdapat jumlah yang hampir sama responden dengan stadium lanjut antara responden dengan isyarat

pasien dan dapat lebih kuat dalam memberikan dukungan. SIMPULAN Dari hasil analisis hubungan satu variable independen dengan variabel dependen dengan taraf kepercayaan 95%, didapatkan hasil sebagai berikut: 1.Tidak terdapat hubungan antara usia dengan pelayanan keterlambatan kesehatan pencarian pada pasien

pencetus positif dan negatif. Hal ini berarti meskipun seseorang mendapat dukungan baik dari keluarga, teman, tenaga kesehatan, dan media massa namun belum tentu dia akan semakin cepat mencari pelayanan kesehatan.

Kebanyakan responden menjawab bahwa dukungan itu muncul saat kondisi mereka sudah sangat parah. Tanpa adanya dukungan dari keluarga,pasien dengan kanker payudara akan menurunkan motivasi dari pasien

dengan kanker payudara di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. tidak Hal ini

dikarenakan

karena

terdapat

perbedaan antara pasien yang berusia <45 tahun dan lebih dari >45 tahun dalam kunjungan ke pelayanan
11

Faktor- Faktor yang Berhubungan dengan Pencarian Pelayanan Kesehatan pada Pasien Kanker Payudara di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung kesehatan. Sebagian besar tetap datang dengan stadium lanjut. 2.Terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan pencarian dengan pelayanan 4.Tidak persespsi keterlambatan terdapat hubungan antara dengan pelayanan

kerentanan pencarian

kesehatan pada pasien dengan kanker payudara di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung (X2 hitung = 0.021, X tabel= > 3.481, hitung = 1.00, dan

keterlambatan

kesehatan pada pasien dengan kanker payudara di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Hal ini dikarenakan karena sebagian pendidikan besar responden datang dengan dengan

seharusnya = < 0,05, dk=1). Hal ini dikarenakan baik responden dengan persepsi baik tentang kerentanan

rendah

stadium lanjut. Dan sebagian besar responden dengan pendidikan tinggi datang dengan stadium dini. 3.Tidak terdapat hubungan antara

terkena kanker tetap saja bisa datang terlambat ke pelayanan kesehatan. 5.Tidak persepsi terdapat tentang hubungan manfaat antara dengan pelayanan

pengetahuan

dengan

keterlambatan

keterlambatan

pencarian

pencarian pelayanan kesehatan pada pasien dengan kanker payudara di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Hal ini dikarenakan responden dengan

kesehatan pada pasien dengan kanker payudara di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Hal ini dikarenakan tidak terdapat perbedaan signifikan antara responden yang yakin tentang manfaat pelayanan kesehatan dengan yang tidak yakin. Keduanya sebagian besar datang dengan stadium lanjut.
12

pengetahuan baik bisa datang dengan stadium lanjut. Dan responden dengan pengetahuan kurang bisa datang dengan stadium dini.

Faktor- Faktor yang Berhubungan dengan Pencarian Pelayanan Kesehatan pada Pasien Kanker Payudara di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 6.Terdapat hubungan yang bermakna antara dengan pelayanan persepsi tentang hambatan pencarian pada pasien SARAN Bagi Tenaga Keperawatan - Kepada tenaga keperawatan di

keterlambatan kesehatan

komunitas dalam menjalankan perannya sebagai care provider diharapkan dapat memberikan informasi tentang kanker payudara dan motivasi untuk

dengan kanker payudara di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Hal ini

dikarenakan responden dengan persepsi positif tentang hambatan sebagian besar datang dengan stadium lanjut dan responden dengan persepsi negatif

melakukan screening mau pun berobat kepada masyarakat. Terutama tentang pemeriksaan dini dan pencegahan

datang dengan stadium dini. 7.Tidak terdapat hubungan antara cuse to action dengan keterlambatan pencarian pelayanan kesehatan pada pasien

kanker payudara. - Sebagai health educator, perawat

diharapkan dapat memberikan dorongan kepada masyarakat yang terkena kanker payudara untuk mencari pelayanan kesehatan secepat mungkin dan

dengan kanker payudara di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. responden Hal ini yang

dikarenakan

dorongan tidak hanya diberikan ke penderita saja tetapi juga kepada

mempunyai isyarat pendorong pun bisa saja datang terlambat ke pelayanan kesehatan. responden pemdorong. Sama yang halnya tidak dengan

keluarga penderita. Bagi RSUP Dr. Hasan Sadikin

mempunyai

Bandung

13

Faktor- Faktor yang Berhubungan dengan Pencarian Pelayanan Kesehatan pada Pasien Kanker Payudara di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung RSUP Dr. Hasan Sadikin dalam program mereka saat KKN. Atau bekerja sama dengan BEM FIK Unpad untuk membuat acara pemeriksaan

Bandung sebagai rumah sakit pemerintah terbesar di Jawa Barat diharapkan dapat membuat mencegah program kanker khusus payudara untuk berupa

payudara secara klinis dan penyuluhan tentang kanker. DAFTAR PUSTAKA Agresti, A.1995. An Introduction to Categorical Data Analysis. New York: Johan Wiley and sens inc. American Cancer Society. Breast Cancer Facts and Figures. Hhtp://www.cancer.org/docroot/st t/stt_0.asp Arikunto, S. 2002. Prosedur Peneltiian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Aristiarini, A. PR Panjang Tangani Kanker Payudara. Available online at Http.Kompas/PR.Panjang.Tangani.Kan ker.Payudara.htm. (Diakses pada 2 Maret 2010). Bobak dll. 2004. Buku Ajar Keperawatan maternitas. Jakarta: EGC. De Jong. W. 2001. Kanker Apakah Itu? Pengobatan, Harapan Hidup, dan Dukungan Keluarga. Jakarta: Arcan. Glanz, K; Rimer B. K.; Lewis, F.M. 2002. Health Behaviour and Heath Education: Theory, Research, and Practice. San Fransissco : Jossey Bass. Hawari, D. 2007.Kanker Payudara Dimensi Psikoreligi. Jakarta : Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas I. Hastono, S. P. dan Luknis Sabri. 2001. Modul Analisis Data. Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

deteksi dini. Rumah sakit dapat membuat acara penyuluhan tentang kanker

payudara secara bulanan terhadap tenaga kesehatan komunitas (pegawai puskesmas atau kader posyandu), atau bekerja sama dengan stasiun televisi lokal untuk

membuat acara kesehatan, dan bisa juga membuat acara pemeriksaan payudara secara klinis atau mammografi secara gratis pada saat-saat tertentu. Bagi Mahasiswa Fakultas Ilmu

Keperawatan Padjadjaran

Universitas

Mahasiswa FIK Unpad dapat memberikan ilmunya tentang kanker melalui

payudara kepada masyarakat

banyak cara. Bisa dengan memasukkan penyuluhan tentang kanker payudara

14

Faktor- Faktor yang Berhubungan dengan Pencarian Pelayanan Kesehatan pada Pasien Kanker Payudara di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Hidayat, A. 2007. Riset Keperawatan dan Tehnik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika. Kanker payudara. Medicastore 2002 (cited 2007 June 27);1(1): Available from RL:http://www.medicastore.com/ med/detail_pyk.php?idktg=21&id dtl=1045&UID=20070628141536 202.73.118.239 Niven, N. 2000. Psikologi Kesehatan Pengantar untuk Perawat dan Profesional Lain. Jakarta: EGC Norman, P and Brain, K. 2005. An application of the health belief model to the prediction of breast self-examination in a national sample of women with a family history of breast cancer. Available at tp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubme d/15826330. (Diakses tanggal 25 Mei 2010) Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta. Nursalam dan Parian. 2003. Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta: Infomedika. Otto, S. 2003.Buku Saku Keperawatan Onkologi. Jakarta: EGC Price dan Wilson. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta : EGC Potter dan Perry. 2005. Fundamental keperawatan. Konsep, Proses, dan Praktik . Jakarta : EGC Smeltzer dan Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Sudddarth edisi 8: vol 2. Jakarta: EGC Sugiyono. 2009. Metode penelitian dan Administrasi Dilengkapi dengan Metode R&D. Bandung: Alfabeta. Tambunan, G.W. 1995 . Diagnosis dan Tatalaksana Sepuluh Jenis Kanker Terbanyak di Indonesia. Jakarta : EGC Tiolena, R. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterlambatan Pengobatan pada Wanita Penderita Kanker Payudara di RSUP Adam Malik Sumatra Utara. Available online at repository.usu.ac.id/09E01544.pdf . Diakses 2 Juni 2010. Universitas Padjadjaran.2007. Pedoman Penyusunan dan Penulisan Skripsi Program Sarjana, Kelas Khusus, dan Profesi 2007/2008. Bandung: Departemen Pendidikan Nasional Universitas Padjadjaran.

Penulis adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Unpad angkatan 2006.

15

Faktor- Faktor yang Berhubungan dengan Pencarian Pelayanan Kesehatan pada Pasien Kanker Payudara di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

16

Anda mungkin juga menyukai