Anda di halaman 1dari 7

SERANGAN DDOS

by viyan_cs on Thu Aug 19, 2010 1:11 pm ABSTRAK Pesatnya penyebaran internet sekarang ini, membuat banyak pelaku bisnis menggunakan jasa internet sebagai media untuk menjalankan bisnisnya. Ada juga pelaku bisnis yang hanya menggunakan jasa internet saja sebagai tempat transaksi dalam menjalankan bisnisnya. Pelaku bisnis seperti ini mungkin saja mereka tidak memiliki kantor yang tetap sebagai pusat bisnis, dimana mereka hanya mengandalkan internet sebagai pusat bisnisnya. Bagi pengusaha yang sebagian besar memanfaatkan internet sebagai pusat bisnisnya harus berhati-hati atas adanya bahaya para cracker. Salah satu serangan yang sederhana tetapi sangat berbahaya adalah serangan DDOS. Serangan DDOS ini sangat memberikan efek negative kepada para pengusaha yang menggunakan jasa layanan internet. Kata kunci: serangan, DDOS. PENDAHULUAN Internet merupakan sebuah media informasi maupun komunikasi. Banyak informasi yang bisa didapatkan diinternet. Mulai dari informasi mengenai pendidikan, iklan maupun yang lainnya. Selain itu, internet juga banyak dimanfaatkan oleh para pengusaha untuk dijadikan sebagai peluang bisnis. Meskipun tidak memiliki kantor yang tetap, bisnis masih bisa dilakukan meskipun hanya menggunakan sebuah web sederhana. Para pelaku bisnis yang hanya mengandalkan fasilitas internet harus berhati-hati atas ancamanancaman yang ada diinternet. Misalnya serangan DDOS yang merugikan. Serangan ini bisa membuat server web yang digunakan sulit untuk diakses, bahkan sampai tidak bisa diakses. Hal ini bisa menimbulkan kerugian di pihak pengusaha yang hanya menggunakan layanan internet untuk menjalankan bisnisnya. PENGERTIAN DENIAL DISTRIBUTE OF SERVICE (DDOS) Denial of Service adalah aktifitas menghambat kerja sebuah layanan (servis) atau mematikannya, sehingga user yang berhak/berkepentingan tidak dapat menggunakan layanan tersebut [01]. Serangan Denial of Service (DOS) ini terjadi apabila penyerang atau yang sering terdengar dengan istilah hacker ini merusak host atau sevice yang ada sehingga host atau service itu tidak dapat lagi berkomunikasi secara lancar di dalam network neighborhood-nya [03]. Perkembangan dari serangan DOS adalah DDOS. Serangan DDoS adalah jenis serangan dengan cara memenuhi trafik server situs tersebut hingga situs menjadi lambat dan susah diakses [02]. Pengertian lain tentang DDOS adalah mengirimkan data secara terus menerus dengan menggunakan satu komputer tidak begitu efektif karena biasanya sumber daya server yang diserang lebih besar dari komputer penyerang [04]. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa serangan DDOS (Denial Distribute Of

Service) sangat merugikan bagi yang diserang, karena serangan ini dapat menghambat kerja pengguna dari komputer korban. Dimana komputer korban menjadi lambat dan sulit untuk diakses akibat dari penuhnya trafik dalam komputer tersebut. CARA KERJA SERANGAN DDOS Cara kerja DDOS dalam melakukan serangan kepada situs yang diinginkan. Secara sederhana serangan DDOS bisa dilakukan dengan menggunakan perintah ping yang dimiliki oleh windows. Proses ping ini ditujukan kepada situs yang akan menjadi korban. Jika perintah ini hanya dilakukan oleh sebuah komputer, perintah ini mungkin tidak menimbulkan efek bagi komputer korban. Akan tetapi, jika perintah ini dilakukan oleh banyak komputer kepada satu situs maka perintah ini bisa memperlambat kerja komputer korban. Satu komputer mengirimkan data sebesar 32 bytes / detik ke situs yang di tuju. Jika ada 10.000 komputer yang melakukan perintah tersebut secara bersamaan, itu artinya ada kiriman data sebesar 312 Mega Bytes/ detik yang di terima oleh situs yang di tuju tadi. Dan server dari situs yang dituju tadi pun harus merespon kiriman yang di kirim dari 10.000 komputer secara bersamaan. Jika 312 MB/detik data yang harus di proses oleh server, dalam 1 menit saja, server harus memproses kiriman data sebesar 312 MB x 60 detik = 18720 MB. Bisa di tebak, situs yang di serang dengan metode ini akan mengalami Over Load / kelebihan data, dan tidak sanggup memproses kiriman data yang datang. Komputer-komputer lain yang ikut melakukan serangan tersebut di sebut komputer zombie, dimana sudah terinfeksi semacam adware. jadi si Penyerang hanya memerintahkan komputer utamanya untuk mengirimkan perintah ke komputer zombie yang sudah terinfeksi agar melakukan Ping ke situs yang di tuju [05]. BEBERAPA SOFTWARE YANG DIGUNAKAN UNTUK MELANCARKAN SERANGAN DDOS Disini akan di bahas empat macam software yang bisa digunakan untuk melancarkan serangan DDOS [06]. 1. The Tribal Flood Network (TFN). TFN ini diciptakan oleh hacker yang cukup terkenal pada kalangan underground yang bernama Mixter. Aplikasi ini memungkinkan penyerang membuat flood connection dengan menggunakan protocol yang ada pada TCP/IP yaitu: o UDP, difokuskan pada domain name system dan network management program. o TCP, pusat e-mail dan web transaksi. o ICMP, digunakan oleh para professional untuk troubleshooting network. o Nama program masternya adalah : tribe.c dan program daemon bernama td.c 2. Trin00

Software ini menggunakan UDP untuk mengirimkan flood packets network. Port yang digunakan adalah: o Attack to Master : TCP Port 27665 o Master to Daemon : UDP Port 27444 o Daemon to Master(s) : UDP Port 31335 Program master : master.c dan program Daemon : ns.c Program ini tidak bagus untuk digunakan karena master dan daemon berhubungan dengan clear text. 3. Stacheldraht Nama program ini dalam bahasa Jerman yang berarti Barb Wire. Sama sepeti TFN software ini menggunakan UDP, TCP, ICMP dalam menciptakan rootshell pada port port yang ada. Menggunakan komunikasi encrypt antar master dan daemon. Memiliki kemampuan mengupdate daemonnya sendiri secara otomatis. Maka dari itu program ini paling effisien dan cukup berbahaya. o Port TCP : 16660 dan 60001 o Master program bernama : mserv.c dan daemon program bernama : td.c o Program ini memiliki client yang juga sebagai telnet : client.c Komunikasi antara master dan agent menggunakan ICMP dan TCP sedangkan TFN hanya menggunakan ICMP. 4. TFN2K Di realease pada tgl 21 Desember 1999. Seperti halnya Stacheldraht program ini meng encrypt tranmision. Berjalan pada platform Windows NT. Tetapi program ini lebih mudah di trace pada daemonnya. CARA MENGINSTALASI PROGRAM DDOS Untuk menginstalasi program DDOS, master atau daemon node harus dikomunikasikan terlebih dahulu sehingga mendapatkan trust security. Untuk mendapatkan trust security dengan cara yang sangat mudah, gunakan scan tool dari range IP di internet kemudian setelah mendapatkan hosthost tsb, baru diinstall client software pada host-host yang masih full of hole security. Software client tersebut dapat di uninstall dengan cara di set terlebih dahulu, di uninstall setelah berapa kali serangan[06]. EFEK DARI SERANGAN DDOS

Efek dari serangan DDOS sangat menganggu pengguna internet yang ingin mengunjungi situs yang telah diserang menggunakan DDOS. Situs yang terserang DDOS sulik untuk diakses bahkan mungkin tidak bisa untuk diakses. Kesulitan pengaksesan sebuah situs diinternet bisa saja merugikan bagi sebagian orang yang bisnisnya sangat tergantung kepada layanan internet. Secara umum end user atau korban serangan DDOS ini hanya sadar bahwa serangan seperti ini hanya merupakan gangguan yang memerlukan restart system. Serangan DDOS ini juga dapat merupakan pengalihan point of view dari si hacker untuk mendapatkan informasi penting yang ada. Pada dasarnya serangan DOS ini merupakan rangkaian rencana kerja yang sudah disusun oleh hacker dalam mencapai tujuannya yang telah ditargetkan[06]. Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa serangan DDOS tidak semata-mata hanya untuk membuat web server kelebihan beban akan tetapi merupakan sebuah taktik untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan itu bisa saja persaingan bisnis supaya layanan dari situs saingan terhambat.

Serangan DoS (bahasa Inggris: denial-of-service attacks') adalah jenis serangan terhadap sebuah komputer atau server di dalam jaringan internet dengan cara menghabiskan sumber (resource) yang dimiliki oleh komputer tersebut sampai komputer tersebut tidak dapat menjalankan fungsinya dengan benar sehingga secara tidak langsung mencegah pengguna lain untuk memperoleh akses layanan dari komputer yang diserang tersebut. Dalam sebuah serangan Denial of Service, si penyerang akan mencoba untuk mencegah akses seorang pengguna terhadap sistem atau jaringan dengan menggunakan beberapa cara, yakni sebagai berikut:
y

Membanjiri lalu lintas jaringan dengan banyak data sehingga lalu lintas jaringan yang datang dari pengguna yang terdaftar menjadi tidak dapat masuk ke dalam sistem jaringan. Teknik ini disebut sebagai traffic flooding. Membanjiri jaringan dengan banyak request terhadap sebuah layanan jaringan yang disedakan oleh sebuah host sehingga request yang datang dari pengguna terdaftar tidak dapat dilayani oleh layanan tersebut. Teknik ini disebut sebagai request flooding. Mengganggu komunikasi antara sebuah host dan kliennya yang terdaftar dengan menggunakan banyak cara, termasuk dengan mengubah informasi konfigurasi sistem atau bahkan perusakan fisik terhadap komponen dan server.

Bentuk serangan Denial of Service awal adalah serangan SYN Flooding Attack, yang pertama kali muncul pada tahun 1996 dan mengeksploitasi terhadap kelemahan yang terdapat di dalam protokol Transmission Control Protocol (TCP). Serangan-serangan lainnya akhirnya dikembangkan untuk mengeksploitasi kelemahan yang terdapat di dalam sistem operasi, layanan jaringan atau aplikasi untuk menjadikan sistem, layanan jaringan, atau aplikasi tersebut tidak dapat melayani pengguna, atau bahkan mengalami crash. Beberapa tool yang digunakan untuk melakukan serangan DoS pun banyak dikembangkan setelah itu (bahkan beberapa tool dapat

diperoleh secara bebas), termasuk di antaranya Bonk, LAND, Smurf, Snork, WinNuke, dan Teardrop. Meskipun demikian, serangan terhadap TCP merupakan serangan DoS yang sering dilakukan. Hal ini disebabkan karena jenis serangan lainnya (seperti halnya memenuhi ruangan hard disk dalam sistem, mengunci salah seorang akun pengguna yang valid, atau memodifikasi tabel routing dalam sebuah router) membutuhkan penetrasi jaringan terlebih dahulu, yang kemungkinan penetrasinya kecil, apalagi jika sistem jaringan tersebut telah diperkuat.

Percobaan serangan Denial of Service yang dilakukan terhadap sebuah host dengan sistem operasi Windows Server 2003 Service Pack 2 (Beta).

[sunting] Penolakan Layanan secara Terdistribusi (DDos)

Cara kerja serangan Distributed Denial of Service sederhana Penolakan Layanan secara Terdistribusi (bahasa Inggris: Distributed Denial of Service (DDos)) adalah salah satu jenis serangan Denial of Service yang menggunakan banyak host penyerang (baik itu menggunakan komputer yang didedikasikan untuk melakukan penyerangan atau komputer yang "dipaksa" menjadi zombie) untuk menyerang satu buah host target dalam sebuah jaringan.

Serangan Denial of Service klasik bersifat "satu lawan satu", sehingga dibutuhkan sebuah host yang kuat (baik itu dari kekuatan pemrosesan atau sistem operasinya) demi membanjiri lalu lintas host target sehingga mencegah klien yang valid untuk mengakses layanan jaringan pada server yang dijadikan target serangan. Serangan DDoS ini menggunakan teknik yang lebih canggih dibandingkan dengan serangan Denial of Service yang klasik, yakni dengan meningkatkan serangan beberapa kali dengan menggunakan beberapa buah komputer sekaligus, sehingga dapat mengakibatkan server atau keseluruhan segmen jaringan dapat menjadi "tidak berguna sama sekali" bagi klien. Serangan DDoS pertama kali muncul pada tahun 1999, tiga tahun setelah serangan Denial of Service yang klasik muncul, dengan menggunakan serangan SYN Flooding, yang mengakibatkan beberapa server web di Internet mengalami "downtime". Pada awal Februari 2000, sebuah serangan yang besar dilakukan sehingga beberapa situs web terkenal seperti Amazon, CNN, eBay, dan Yahoo! mengalami "downtime" selama beberapa jam. Serangan yang lebih baru lagi pernah dilancarkan pada bulan Oktober 2002 ketika 9 dari 13 root DNS Server diserang dengan menggunakan DDoS yang sangat besar yang disebut dengan "Ping Flood". Pada puncak serangan, beberapa server-server tersebut pada tiap detiknya mendapatkan lebih dari 150000 request paket Internet Control Message Protocol (ICMP). Untungnya, karena serangan hanya dilakukan selama setengah jam saja, lalu lintas Internet pun tidak terlalu terpengaruh dengan serangan tersebut (setidaknya tidak semuanya mengalami kerusakan). Tidak seperti akibatnya yang menjadi suatu kerumitan yang sangat tinggi (bagi para administrator jaringan dan server yang melakukan perbaikan server akibat dari serangan), teori dan praktik untuk melakukan serangan DDoS justru sederhana, yakni sebagai berikut: 1. Menjalankan tool (biasanya berupa program (perangkat lunak) kecil) yang secara otomatis akan memindai jaringan untuk menemukan host-host yang rentan (vulnerable) yang terkoneksi ke Internet. Setelah host yang rentan ditemukan, tool tersebut dapat menginstalasikan salah satu jenis dari Trojan Horse yang disebut sebagai DDoS Trojan, yang akan mengakibatkan host tersebut menjadi zombie yang dapat dikontrol secara jarak jauh (bahasa Inggris: remote) oleh sebuah komputer master yang digunakan oleh si penyerang asli untuk melancarkan serangan. Beberapa tool (software} yang digunakan untuk melakukan serangan serperti ini adalah TFN, TFN2K, Trinoo, dan Stacheldraht, yang dapat diunduh (bahasa Inggris: download) secara bebas di Internet. 2. Ketika si penyerang merasa telah mendapatkan jumlah host yang cukup (sebagai zombie) untuk melakukan penyerangan, penyerang akan menggunakan komputer master untuk memberikan sinyal penyerangan terhadap jaringan target atau host target. Serangan ini umumnya dilakukan dengan menggunakan beberapa bentuk SYN Flood atau skema serangan DoS yang sederhana, tapi karena dilakukan oleh banyak host zombie, maka jumlah lalu lintas jaringan yang diciptakan oleh mereka adalah sangat besar, sehingga "memakan habis" semua sumber daya Transmission Control Protocol yang terdapat di dalam komputer atau jaringan target dan dapat mengakibatkan host atau jaringan tersebut mengalami "downtime". Hampir semua platform komputer dapat dibajak sebagai sebuah zombie untuk melakukan serangan seperti ini. Sistem-sistem populer, semacam Solaris, Linux, Microsoft Windows dan

beberapa varian UNIX dapat menjadi zombie, jika memang sistem tersebut atau aplikasi yang berjalan di atasnya memiliki kelemahan yang dieksploitasi oleh penyerang. Beberapa contoh Serangan DoS lainnya adalah adalah:
y y y y y

Serangan Buffer Overflow, mengirimkan data yang melebihi kapasitas sistim, misalnya paket ICMP yang berukuran sangat besar. Serangan SYN, mengirimkan data TCP SYN dengan alamat palsu. Serangan Teardrop, mengirimkan paket IP dengan nilai offsetyang membingungkan. Serangan Smurf, mengirimkan paket ICMP bervolume besar dengan alamat host lain. ICMP Flooding

Anda mungkin juga menyukai