Anda di halaman 1dari 2

Pembangkit listrik tenaga diesel Pembangkit listrik tenaga diesel menggunakan tenaga diesel sebagai penggerak mula.

Unit-unit PLTD dibuat mulai dari kapasitas kecil(beberapa KVA sampai beberapa ratus KVA) sampai kapasitas sedang (sekitar 10 MVA). PLTD banyak digunakan sebagai pembangkit sendiri, yang dimiliki dan dioperasikan oleh pemakai listrik yang besar, untuk mengatasi kebutuhan listriknya, terutama apabila listrik dari PLN padam. Sebagai pembangkit cadangan pada instalasi-instalasi yang penting (misalnya di bandara udara).PLTD dibuat hidup otomatis bila listrik PLN padam. Mesin diesel atau motor diesel adalah sebuah mesin pembakaran dalam(internal combustion engine), gas hasil pembakarannya langsung berfungsi sebagai media pemindah energy kepada mesin. Bahan bakar untuk unit PLTD adalah IDO, tetapi pada unit dengan kapasitas kecil dan rpm tinggi,bahan bakarnya adalah HSD. Berbeda dengan turbin gas,pada mesin diesel pembakarannya berlangsung terputus-putus secara periodis. Udara dimasukkan ke ruang silinder dan ditekan oleh toraks(piston) yang memberikan tekanan kompresi sampai 15:1 Pada puncak kompresi dimasukkan bahan bakar melalui nozel dengan tekanan tinggi, dan oleh suhu tinggi diruang silinder maka bahan bakar tersebut langsung terbakar. Tenaga panas hasil pembakaran,dengan gas sisa pembakaran sebagai media,menekan torak. Torak tersebut dihubungkan dengan poros engkol(crank shaft), sehingga gerakan lurus bolak-balik dari toraks diubah menjadi gerakan putar(rotasi), yang digunakan untuk memutar rotor generator listrik agar putaran poros menjadi halus(atau getarannya berkurang), sebuah mesin diesel umumnya menggunakan lebih dari satu silinder. Tergantung kepada besar/kecilnya mesin,jumlah silinder pada satu mesin mungkin 4,6,8,10,silinder atau lebih. Langkah dan pengapian tiap silinder dibuat bergantian dan bergantian tertentu. Sesudah tenaganya digunakan, gas sisa pembakaran dibuang keluar melalui peredam suara dan cerobong asap. Menurut prinsip kerjanya, mesin diesel ada 2 macam, yaitu mesin diesel 4 langkah dan mesin diesel 2 langkah . Mesin diesel 4 langkah Pada tiap langkah toraknya terdapat satu langkah kerja. Ke 4 langkah torak tersebut adalah 1. Langkah isap : memasukkan dari luar kedalam silinder; torak bergerak ke bawah dan klep pembuangan pada silinder dalam keadaan tertutup, sehingga bertambahnya volume silinder menimbulkan tekanan vakum. Klep udara terbuka, udara masuk ke ruang silinder. Pemasukan udara sering dibantu oleh sebuah turbo charge.

2. Langkah kompresi : torak bergerak ke atas, semua klep pada silinder tertutup. Udara di dalam silinder tertekan makin tinggi. Pada puncak kompresi tekanan mencapai 15 atm. Sedikit menjelang torak mencapai titik mati atas(TMA) bahan bakar dimasukkan melaui nozel. 3. Langakah kerja : torak ditekan oleh gas sisa pembakaran sehingga bergerak ke bawah memutar poros engkel. Pembakaran mulai terjadi pada saat torak hamper mencapai TM, dan pembakaran itu berlanjut beberapa saat, menghasilkan tekanan hamper tetap tinggi untuk beberapa saat semua klep-klep silinder tetap tertutup, sampai torak mencapai titik mati bawah (TMB). Poros engkol yang berputar, menggerakkan rotor generator sinkron, dan juga menggerakkan torak-torak lainnya yang sedang tidak melakukan langkah kerja. 4. Langkah pembuangan : membuang gas sisa pembakaran, oleh gerakan torak dari TMB menuju TMA. Pada langkah ini, klep pembuangan terbuka tetapi klep pemasukan tertutup. Tekanan didalam silinder sedikit diatas tekanan atmosfer, dan tekanan tersebut hampir konstan. Jika dilengkapi dengan turbochanger, daya mesin dapat meningkat hingga 50-60%. Putarannya agak kasar, karena itu memerlukan roda gila. Efisiensinya lebih tinggi, karena perbandingan kompresinya yang lebih tinggi dibandingkan mesin diesel 2 langkah. Digunakan pada unit-unit yang relative kecil. Mesin diesel 2 langkah Pada tiap 2 langkah torak terdapat satu langkah kerja. Karena itu putaran mesin diesel 2 langkah lebih halus dari pada mesin diesel 4 langkah. 1. Langkah pertama : torak bergerak dari TMB menuju TMA. Pada pertengahan pertama gerakan torak, gas sisa pembakaran didesak keluar oleh gerakan torak tersebut dan oleh dorongan udara yang dimasukkan keruang silinder oleh kompresor udara yang disebut scavenger. Pada pertengahan kesua gerakan torak, udara yang didorong masuk oleh kompresor , ditekan oleh torak, dan pada saat torak mencapai TMA dicapai perbandingan kompresi 8:1 sampai 10:1. Menjelang mencapai TMA, bahan bakar dimasukkan melalui nozel dengan tekanan tinggi, yang sesaat kemudian mulai terbakar, menghasilkan tenaga. 2. Langkah kedua : torak didorong oleh tenaga yang terdapat pada gas sisa pembakaran, sehingga bergerak dari TMA menuju TMB. Pada pertengahan pertama gerakan torak ini, merupakan langkah kerja, karena torak ditekan oleh gas dan ini menggerakkan poros engkol, menghasilkan putaran putaran poros yang memutar rotor generator sinkron. Pada pertengahan kedua gerakan torak ke bawah,lubang pembuangan gas mulai terbuka, sehingga udara yang ditekan oleh kompresor masuk ke ruang silinder membilas sisa pembakaran. Mesin diesel 2 langkah dapat menghasilkan putaran sedang sampai putaran tinggi, putarannya halus tanpa roda gila. Tidak memerlukan katub-katub seperti pada mesin diesel 4 langkah, kebutuhan ruangnya lebih kecil tetapi membutuhkan scavenging, yaitu udara bertekanan untuk membilas gas sisa dan untuk memperbanyak udara pembakar. Umumnya mesin diesel 2 langkah digunakan pda PLTD berkapasitas besar (250-1400 bhp per silinder).

Anda mungkin juga menyukai