Anda di halaman 1dari 6

TATA TERTIB PEMILIHAN PRESIDEN IKATAN ALUMNI SMA NEGERI 2 MUARA BELITI PERIODE TAHUN 2011 2013 BAB

B I Ketentuan Umum Pasal 1 Pemilihan Presiden dilakukan melalui Pemungutan Suara dalam Sidang Pleno yang dihadiri oleh Peserta MUNAS, secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.. BAB II Kriteria Presiden Pasal 2 Presiden adalah Anggota biasa Ikatan Alumni SMA Negeri 2 Muara Beliti. 2. Presiden yang dapat dipilih yang memenuhi kriteria : a. Berdomisili di Provinsi Sumatera Selatan untuk kepentingan efektivitas dan efisiensi organisasi; (alternatif I) b. Berdomisili di wilayah Republik Indonesia (alternatif II) c. Tidak menjadi pengurus inti dalam organisasi lainnya yang ada di Negara Republik Indonesia; d. Memiliki konsep visi dan misi yang jelas, melalui penyampaian visi dan misi di Sidang Pleno Munas ini; e. Memiliki Kapasitas, kapabilitas dan akseptabilitas; f. Mampu bekerjasama secara kolektif pada tingkat Kepengurusan pusat, kepengurusan angkatan dan kepengurusan daerah; g. Memiliki komitmen dan kompetensi untuk memimpin Organisasi Ikatan Alumni SMA Negeri 2 Muara Beliti berdasarkan AD-ART dan Program Kerja Organisasi
1.

Bab III Penjaringan Bakal Calon Presiden Pasal 3 Penjaringan Bakal Calon Presiden
1. Bakal Calon Presiden dan bakal calon Wakil Presiden diusulkan

oleh dan dari tiap angkatan. 2. Masing-masing angkatan tersebut dalam ayat (1) pasal ini mengusulkan paling sedikit 1 (satu) orang dan paling banyak 3 (tiga) orang bakal Calon Presiden dan atau bakal Calon Wakil Presiden;

3. Bakal Calon Presiden dan atau bakal Calon Wakil Presiden

masing-masing angkatan sebagaimana tersebut dalam ayat (2) pasal ini dapat melakukan koalisi dengan angkatan lainnya tanpa ada ketentuan bahwa angkatan lebih tinggi menjadi calon presiden dan angkatan bawah menjadi calon wakil presiden. 4. Nama-nama bakal Calon Presiden tersebut dalam ayat (2) pasal ini disampaikan kepada Pimpinan MUNAS oleh masing-masing utusan. 5. Pimpinan MUNAS memimpin pemungutan suara setelah dilakukan pengundian nomor urut bakal calon Presiden dan bakal calon Wakil Presiden. 6. Pimpinan MUNAS melakukan penghitungan suara Bakal Calon Presiden secara terbuka di hadapan peserta MUNAS. 7. Bakal Calon Presiden yang memperoleh suara terbanyak 1 (satu) sampai dengan 3 (tiga), ditetapkan menjadi Calon Presiden dan berhak mengikuti Pemilihan Presiden. 8. Dalam hal bakal calon Presiden sebagaimana dimaksud dalam ayat (7) lebih dari 3 (tiga) orang, akan dilakukan penjaringan ulang putaran ke 2 atas bakal calon Presiden yang memperoleh suara sama banyaknya lebih dari 3 orang bakal calon Presiden dan bakal calon wakil presiden. 9. Dalam hal bakal calon Presiden yang diajukan dalam MUNAS hanya 1 (satu) orang, maka bakal calon Presiden yang bersangkutan ditetapkan sebagai calon Presiden. Pasal 4 Penetapan Calon Presiden
1. Pimpinan MUNAS menetapkan 3 (tiga) Calon Presiden yang

memperoleh suara terbanyak 1 (satu) sampai dengan 3 (tiga) untuk kemudian dilakukan pengundian kembali nomor urut; 2. Pimpinan MUNAS mengumumkan 3 (tiga) Calon Presiden dengan nomor urutnya kepada peserta MUNAS untuk dipilih; Pasal 5 Penyampaian Visi dan Misi Calon Presiden
1. Sebelum dilakukan pemilihan Presiden, maka setiap Calon

Presiden berkewajiban menyampaikan Visi dan Misinya maksimal 10 menit, di hadapan peserta MUNAS dalam sidang Pleno MUNAS; 2. Agenda kegiatan penyampaian Visi dan Misi para Calon Presiden dan calon Wakil Presiden dipimpin oleh Pimpinan MUNAS. 3. Pimpinan MUNAS, berhak mengingatkan dan menghentikan penyampaian Visi dan Misi dari setiap Calon Presiden bila telah melewati waktu sesuai ayat (1) pasal ini. 4. Calon Presiden yang tidak menyampaikan visi dan misi dinyatakan gugur. 5. Peserta sidang berhak mengajukan pertanyaan kepada calon Presiden dancalon Wakil Presiden.

6. Jumlah penanya sebagaimana dimaksud ayat (5) pasal ini

terdiri dari 1 (satu) orang dari tiap komisi yang masing-masing angkatan diberikan waktu 2 (dua) menit untuk bertanya. 7. Dalam hal menjawab pertanyaan dari peserta sidang, calon Presiden dan calon Wakil Presiden diberi waktu 5 (menit) untuk menjawab 1 (satu) pertanyaan. 8. Pimpinan MUNAS, berhak mengingatkan dan menghentikan penyampaian jawaban dari setiap Calon Presiden bila telah melewati waktu sesuai ayat (7) pasal ini. BAB IV Pemungutan Suara Pasal 6 Pemungutan suara sebagaimana dimaksud pada pasal 1, dilakukan secara langsung oleh Peserta Munas Pasal 7 Hak Suara Peserta MUNAS diatur sebagai berikut : 1. Peserta sidang memiliki 1 (satu) suara; 2. Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden memiliki masingmasing 1 (satu) suara. Pasal 8
1. Sebelum dilakukan pemungutan suara, pimpinan MUNAS wajib

melakukan: a. Penghitungan surat suara secara terbuka sebelum dibagikan sesuai daftar pemilih yang telah ditetapkan; b. Memeriksa kotak suara yang akan digunakan dalam mengumpulkan surat suara pemilihan Presiden dan menunjukkan kepada Peserta MUNAS kotak suara yang kosong; c. Setelah butir (b) ayat (1) dari pasal ini, pimpinan MUNAS melakukan penyegelan dan disaksikan secara terbuka oleh Peserta MUNAS 2. Dalam hal calon Presiden hanya terdapat 1 orang sebagaimana dimaksud pada pasal 4 ayat (1), maka calon yang bersangkutan langsung ditetapkan sebagai Presiden terpilih setelah menyampaikan visi dan misi. Pasal 9
1. Pimpinan MUNAS memanggil satu persatu peserta MUNAS yang

ditetapkan sebagai pemilih secara tertib dan teratur agar pemilih tidak bertumpuk pada saat akan mengisi surat suara berdasarkan daftar registrasi peserta MUNAS

2. Pemilih

yang telah menerima surat suara langsung menentukan pilihannya sesuai pasal 4; 3. Pemilih dalam menentukan pilhannya di surat suara dilakukan dengan menulis nomor urut Calon Presiden yang dipilihnya sesuai pasal 4; 4. Pemilih yang sudah menentukan pilihannya sesuai ayat (2) pasal ini, memasukkan surat suara ke dalam kotak suara yang telah disiapkan; BAB V Penghitungan Suara Pasal 10
1. Penghitungan suara diawali dengan membuka segel kotak

suara yang telah berisi surat suara yang telah diisi oleh pemilih; 2. Pelaksanaan ayat (1) pasal ini dilakukan oleh Panitia MUNAS secara terbuka dan disaksikan oleh saksi sebanyak 2 (dua) orang yang telah ditunjuk oleh masing-masing Calon Presiden dan calon Wakil Presiden; 3. Panitia MUNAS yang disaksikan para saksi membuka surat suara dan membacakan secara keras nomor calon Presiden dan atau nama Calon Presiden yang dicatat/dipilih oleh pemilih dalam surat suara; 4. Surat Suara sah bila hanya memuat 1 (satu) nomor Calon Presiden atau memuat nama Calon Presiden dan atau nomor dan nama Calon Presiden yang telah ditetapkan sesuai pasal 4; 5. Sah atau tidaknya surat suara diputuskan oleh Pimpinan MUNAS disaksikan dan disetujui oleh 2 (dua) orang saksi yang telah ditunjuk oleh masing-masing calon Presiden; 6. Setelah diputuskan sah oleh Pimpinan MUNAS maka, panitia MUNAS menskore sesuai dengan nomor urut dan nama Calon Presiden, dilakukan dan disaksikan oleh Peserta MUNAS secara terbuka. Pasal 11 1. Setelah semua surat suara dalam kotak suara telah dibuka dan habis, serta telah dinilai sah oleh Pimpinan Munas yang disaksikan para saksi, maka Pimpinan MUNAS dibantu oleh Panitia MUNAS melakukan penjumlahan suara sesuai dengan suara yang telah dikumpulkan dan dicatat di white board/papan/kertas penghitungan suara; 2. Setelah dilakukan ayat (1) pasal ini, Pimpinan MUNAS membacakan hasil pemungutan suara dengan menyebutkan nama-nama Calon Presiden dan jumlah peroleh suaranya, termasuk suara abstain atau tidak sah. 3. Calon Presiden dianggap sah terpilih, apabila mendapatkan suara terbanyak.

4. Dalam hal 2 (dua) calon Presiden dan calon Wakil Presiden

memiliki jumlah suara terbanyak sama, maka dilakukan pemungutan suara kembali sesuai dengan tata tertib sebelumnya. 5. Dalam hal 3 (tiga) calon Presiden dan calon Wakil Presiden memiliki jumlah suara terbanyak sama, maka .................. Pasal 12 Pimpinan MUNAS mengesahkan dan menetapkan nama Calon Presiden yang memperoleh suara terbanyak sebagai Presiden dan Wakil Presiden IKATAN ALUMNI SMA NEGERI 2 MUARA BELITI Periode 2011-2013 dalam Sidang Paripurna. BAB VI Pembentukan Kepengurusan Pasal 13 Presiden terpilih diberi mandat penuh oleh MUNAS untuk menyusun komposisi personalia Dewan Pengurus Pusat IKATAN ALUMNI SMA NEGERI 2 MUARA BELITI Periode 2011-2013, dalam waktu selambatlambatnya 2 x 24 jam setelah MUNAS. Pasal 14 Komposisi personalia sebagaimana dimaksud pasal 13 disampaikan kepada Komite Pemilihan Pengurus dan Formatur AD-ART IKATAN ALUMNI SMA NEGERI 2 MUARA BELITI untuk kemudian dilakukan Sidang Paripurna pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih dan pengesahan AD-ART IKATAN ALUMNI SMA NEGERI 2 MUARA BELITI. BAB VII Ketentuan Penutup Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan Ditetapkan di Pada Tanggal : Muara Beliti : ...... Juli 2011

MUSYAWARAH NASIONAL IKATAN ALUMNI SMA NEGERI 2 MUARA BELITI

1. Ketua Sidang Munas

: :

(.

Tanda Tangan..)
2. Wakil Ketua Sidang Munas

(. Tanda Tangan..)

3. Wakil Ketua Sidang Munas

(. Tanda Tangan..)

Anda mungkin juga menyukai