Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG 2010-2011
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Pengenalan penjumlahan sudah dikenalkan oleh pendidik sejak duduk
dibangku sekolah dasar. Akan tetapi banyak peserta didik yang tidak memahami maksud dari penjumlahan tersebut. Untuk mempermudah anak didik dalam memahami penjumlahan di butuhkan media pengajaran yang menarik minat para siswa. Dengan menggunakan media atau alat peraga yang tepat pada penjumlahan bilangan bulat peserta didik akan lebih semangat dalam belajar. Salah satu metode yang dapat diperkenalkan kepada peserta didik dengan menggunakan alat-alat yang sering peserta didik gunakan. Seperti sendok, kursi dan hal-hal lainnya yang sering di lihat oleh peserta didik. Bahan-bahan yang digunakan: Gabus styrofom warna pink,kunng dan biru. Jarum pentol. Isolasi. Seperti yang deperlihatkan pada gambar dibawah ini:
1.2
Permasalahan 1. hal-hal yang biasa dilihat peserta didik. KALIBATAKU dengan menggunakan
1.3
Tujuan Dengan adanya pembahasan ini, kami berharap pesrta didik dapat dengan mudah memahami operasi penjumlahan. Selain itu, pembahsan ini bertujuan agar minat pesrta didik untuk belajar dapat tumbuh, dan peserta didik tidak jenuh dengan pelajaran yang kita berikan.
BAB II PEMBAHASAN
2.1
hal-hal yang biasa dilihat oleh peserta didik. Pada operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian ini pendidik dapat mengajarkan penjumlahan dengan menggunakan hal-hal yang biasa digunakan peserta didik. 1. Konsep perkalian untuk: a<0 : maka garis bilangan menghadap ke negatif. b>0 : bergerak maju. b<0 : bergerak mundur. Keterangan : a:langkah b:skala sedangkan untuk hasil ditentukan oleh akhir model. Pada perkalian ini, ada beberapa macam perkalian, yaitu: Perkalian bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif. Perkalian
Pada perkalian ini, kita bisa memakai cara penjumlahan yang menggunakan gambar segitiga sebagai medianya. Contoh: 4 x 2= Diartikan sebagai 2+2+2+2=8
Pada perkalian ini kita juga dapat menggunakan cara penjumlahan yang menggunakan gambar segitiga sebagai medianya. Contoh: 4 x (2)= Dapat diartikan sebagai (2)+( 2)+( 2)+ ( 2)= 8
Jika a x b dengan a < 0 dan b > 0, maka prinsip kerja yang harus dijalankan adalah: .a negatif .b Langkahkan model maju sebanyak a langkah, dan setiap Pasang model pada skala 0 dan menghadap ke bilangan
langkah sebanyak b satuan .c Contoh: 4 x 2 = 8 Kedudukan akhir model menunjukkan hasil perkaliannya.
Perkalian bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif Jika a x b dengan a < 0 dan b < 0, maka prinsip kerja yang harus
dijalankan adalah: Pasang model pada skala 0 dan menghadap ke bilangan negatif. b. Langkahkan
model mundur sebanyak a langkah, dan setiap langkah sebanyak b satuan. Kedudukan akhir model menunjukkan hasil perkaliannya. Contoh: 4 x 2 = 8
Pembagian
b>0 : Garis awal bilangan menghadap kepositif. b<0 : Garis awal bilangan menghadap kenegatif. b>0 : bergerak maju. b<0 : bergerak mundur.
Hasil pembagian ditentukan oleh banyaknya langkah dan untuk tanda positif dan negatifnya ditentukan oleh arah langkahnya. positif Pada pembagian ini b>0 maka posisi awal model menghadap ke bilangan positif. Dan gerakannya ke kanan (bilangan positif ). Contoh : 8:2= a. Dari soalnya diketahui b > 0, berarti posisi awal mode Permbagian bilangan bulat positif dengan bilangan bulat
menghadap ke bilangan positif pada skala 0. b. Untuk sampai ke bilangan 8 model bergerak maju
sebanyak 4 langkah dengan masing-masing langkah sebanyak 2 skala (bilangan pembaginya 2). c. Hasil dari 8 : 2 = 4 (diperlihatkan oleh majunya model
sebanyak 4 langkah).
negatif
Pada pembagian ini b<0 maka posisi awal model menghadap ke bilangan negatif. Dan gerakannya ke kiri (bilangan negatif ). Contoh: 8 : (2) = a. Dari soalnya diketahui b < 0, berarti posisi awal mode
menghadap ke bilangan negatif pada skala 0. b. Untuk sampai ke bilangan 8 model bergerak mundur
sebanyak 4 langkah dengan masing-masing langkah sebanyak 2 skala (bilangan pembaginya 2). c. Hasil dari 8 : 2 = 4 (diperlihatkan oleh mundurnya
positif
Pada pembagian ini b>0 maka posisi awal model menghadap ke bilangan positif. Dan gerakannya ke kiri (bilangan negatif ).
Contoh : 8 : 2 =....? . a. Dari soalnya diketahui b > 0, berarti posisi awal mode
menghadap ke bilangan positif pada skala 0. b. Untuk sampai ke bilangan 8 model bergerak mundur
sebanyak 3 langkah dengan masing-masing langkah sebanyak 2 skala (bilangan pembaginya 2). c. Hasil dari 8 : 2 = 4 (diperlihatkan oleh mundurnya
menghadap ke bilangan negatif pada skala 0. b. Untuk sampai ke bilangan 8 model bergerak maju sebanyak 4
langkah dengan masing-masing langkah sebanyak 2 skala (bilangan pembaginya 2). c. Hasil dari -8 : 2= 4 (diperlihatkan oleh majunya model
sebanyak 4 langkah).
3. Contoh: 2 + (3) = 1
Penjumlahan
Kita dapat menyelesaikan dengan cara: a. tempat kan 2 buah segitiga berwarna merah yang bertanda positif kedalam papan peragaan. b. tempatkan 3 buah segitiga yang berwarna biru yang bertanda negatif kedalam papan peragaan. c. Gabungkan segitiga yang bertanda positif dengan yang bertanda negatif untuk mencari pasangan bilangan yang bersifat netral (bernilai nol). d. Dari hasil gabungan diatas,terlihat ada 2 pasang segitiga (merah-biru) netral (bernilai nol), kemudian yang tidak mempunyai pasangan merupakan hasilnya.
4. Contoh: 2 3 = 1
Pengurangan
Kita dapat menyelesiakannya dengan cara: a. peragaan. b. Karena operasi hitungnya berkenaan dengan pengurangan tempatkan 2 buah segitiga warna merah kedalam papan
yaitu oleh bilangan positif 3, maka seharusnya kita memisahkan dari papan peragaan tersebut segitiga yang bertanda positif sebanyak 3 buah. Namun untuk sementara pengambilan tidak dapat dilakukan. c. Agar pemisahan dapat dilakukan maka kita perlu
menambahkan 1 pasangan segitiga positif dan negatif (warna kuning-merah) yang netral (bernilai nol) dan letaknya dihimpitkan ke dalam papan peragaan
d.
terlihat ada 3 buah segitiga yang bertanda positif dan 1 buah segitiga yang bertanda negatif. Selanjutnya kita dapat memisahkan ke 3 buah segitiga yang bertanda positif keluar dari papan peragaan.
Dalam menyelesaikan penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, kita tidak dapat langsung menjelaskan langsung, kita harus bisa memeberikan penjelasan yang membuat peserta didik paham dengan apa yang kita ajarkan. Kita dapat mengajarkan dengan menggunakan media gambar, garis bilangan atau hal-hal yang biasa dilihat oleh peserta didik.
3.2 Saran Kami berharap, pembahasan diatas dapat memberikan pengetahuan yang baru bagi pembaca, memberikan motivasi belajar bagi peserta didik. Dan pembaca, khususnya para pendidik dapat memberikan materi yang mudah dipahami dan dimengerti oleh peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA www.carapengajaran anak sd.com. diakses pada hari jumat, 12 maret 2010. pukul 11.30 WIB.