Anda di halaman 1dari 2

B.

PENGUKURAN DAN ANALISIS SEDIMEN Sedimen adalah bahan utama pembentuk morfologi (topografi dan batimetri) pesisir yang berasal dari fragmentasi (pemecahan) batuan. Pemecahan tersebut terjadi karena pelapukan secara fisik, kimiawi atau biologis. Berubahnya morfologi pesisir terjadi sebagai akibat berpindahnya sedimen yang berlangsung melalui mekanisme erosi, pengangkutan dan pengendapan (deposition). Sedimen yang dipindahkan adalah sedimen yang terletak pada permukaan dasar perairan dan agen yang berperan adalah arus. Kandungan sedimen dibu mi adalah kuarsa dengan massa jenis rata-rata . Pada pantai berterumbu karang atau pantai yang bahan sedimennya didominasi oleh produksi erupsi vulkanik atau bahan organik maka massa sedimen rata-ratanya harus ditentukan berdasarkan hasil survey (pengambilan contoh sedimen) setempat. Karakter Sedimen Sedimen menurut sifat-sifat alami yang dimilikinya yaitu ukuran butir (grain size), densitas, kecepatan jatuh, komposisi, porositas, bentuk dan sebagainya. Ukuram butir dipakai untuk merepresentasikan resistaensinya terhadap agen pengangkut. Ukuran butir sedimen diwakili oleh diameternya yang biasanya disimbolkan sebagai d dengan satuannya adalah milimeter (mm) dan mikrometer (m). Berdasarkan ukuran butirnya, sedimen diklasifikasikan menurut lumpur (mud), pasir (sand) dan kerikil (gravel) yang mengikuti kriteria Wentworth. Cara lain untuk menyatakan klasifikasi sedimen berdasarkan ukuran butirnya dalah menggunakan (phi) : d Sehingga, dengan d dalam mm. Pengambilan Contoh Sedimen Kajian terhadap contoh sedimen sangat berguna untuk penentuan sifat fisik sedimen serta komposisi kandungannya. Interpretasi terhadap informasi tentang sifat fisik dan komposisi sedimen sangat penting untuk analisis dinamika batimetri, ketahanan tanah, potensi penambangan atau pencemaran. Sedimen yang berukuran besar (misalya pasir kasar dan kerikil) cenderung resisiten terhadap gerakan arus dengan kekuatan arus cukup besar maka sedimen tersebut terangkut dengan kontak yang kontinyu (menggelinding, meluncur atau melompat-lompat) dengan dasar perairan. Sedimen yang berukuran lebih kecil (misalnya lumpur dengan konsentrasi rendah atau pasir halus) cenderung terangkut sebagai suspensi dengan kecepatan dan arah yang mengikuti kecepatan dan arah arus. Sedimen didasar perairan dikaji dengan mengambil contoh (sampel) menggunakan grab sampler. Berat contoh sedimen yang diambil bervriasi menurut ukuran grab sampler yang digunakan. Contoh sedimen yang diambil mewakili karakter sedimen yang terletak dilapisan teratas dari suatu dasar perairan. Pengukuran sedimen yang terangkut oleh arus sebagai suspensi dilakukan dengan mengambil contoh air dari suatu kolom pengukuran. Pengambilan contoh dapat dilakukan secara sesaat menggunakan trap atau bottle sampler , atau dapat pula dilakukan dengan pump sampler untuk mengamati perubahan atau dinamika konsentrasi sedimen dalam selang waktu pengamatan, teknik ini disebut pengukuran langsung (direct sampling). Pengambilan contoh b. a.

sedimen tersuspensi ditujukan untuk mengetahui konsentrasi sedimen yang terangkut oleh arus. Konsentrasi sedimen dinyatakan secara absolut kg/ (massa sedimen per volume contoh air) atau secara relatif dalam (volume sedimen per volume contih air). Cara lain yang dapat dipakai untuk mengukur konsentrasi sedimen tersuspensi adalah dengan teknik optik atau akustik yang digolongkan sebagai pengukuran tak langsung (indirect sampling). Teknik ini memanfaatkan perambatan (transmission) atau pembelokan (scattering) cahaya tampak. Alat yang dipakai adalah Optical Beam Transmissometer untuk sistem transmisi dan Optical Backscatterance sensor (OBS) untuk teknik pembelokan. Pengukuran konsentrasi sedimen dengan teknik akustik dilakukan dengan pengukuran intensitas akustik yang dipantulkan oleh sedimen yang terdapat pada kolom air. Pengukuran secara tak langsung dengan teknik optik maupun akustik hanya memberi informasi konsentrasi relatif maka perlu kalibrasi menggunakan pengambilan contoh langsung. Teknik-teknik pengukuran konsentrasi sedimen secara tak langsung a) Memanfaatkan perambatan cahaya tampak b) Memanfaatkan pembelokan cahaya tampak c) Memanfaatkan pantulan balik gelombang akustik Analisis Distribusi Ukuran Butir Ukuran representatif yang digunakan untuk mewakili contoh sedimen adalah diameter mediannya. Yang ditentukan menurut berat. Menyempit atau melebarnya distribusi ukuran butir dari suatu contoh sedimen dapat ditentukan berdasarkan rentang antara dan . Distribusi ukuran butir dinyatan dengan standar deviasi geometrik  Teknik baku yang dipakai untuk menganalisis sebaran ukuran butir sedimen adalah shieving. Dari hasil penimbangan sedimen yang tertinggal pada setiap saringan akan diperoleh distribusi berat sedimen berdasarkan rentang ukuran kerapatan jaring saringan. Data sedimen dasar perairan disajikan dalam bentuk peta sebaran sedimen yang dibangun melalui interpolasi banyak lokasi pengambilan contoh sedimen. Analisis Konsentrasi Sedimen Massa sedimen pada contoh air yang diambil diperoleh dengan menimbang selisih berat kering filter setelah dan sebelum filtrasi. Konsentrasi sedimen diperoleh dengan membagi massa sedimen dengan volume air contoh. Data konsentrasi sedimen tersuspensi diperlukan terutama untuk mengukur laju pengangkutan sedimen pada suatu kolom air atau bidang potongan pengukuran. Informasi laju pengangkutan sedimen dari dua penampang pengukuran ditujukan untuk kajian dinamika batimetri (perubahan elevasi dasar perairan) diantara dua lokasi potongan pengukuran. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa tidak ada sumber sedimen lain kecuali yang berasal dari dasar perairan. Pasokan sedimen yang diangkut oleh sungai adalah untuk menjaga stabilitas pantai sebagai pengganti sedimen yang hilang akibat energi yang bekerja dipantai karena aksi gelombang dan pasut. Kelebihan pasokan dari sungai akan mengakibatkan pengendapan dipantai sebaliknya kekurangan pasokan sedimen dari sungai akan mengakibatkan mundurnya garis pantai. d. c.

Anda mungkin juga menyukai