Anda di halaman 1dari 5

Memulai Kembali

Stan Shih memang telah melakukan beberapa kesalahan yang mengakibatkan kerugian yang harus dibayar untuk kemajuan pegawai dan kerugian itu adalah harga yang harus dibayar untuk sebuah sistem yang berdasarkan delegasi. Kerugian yang dialami pada awal tahun 1990an merupakan sebuah pembelajaran tersendiri untuk Stan Shih, dan menganggap kerugian bukanlah suatu yang sia-sia melainkan suatu pengalaman yang berharga untuk kemajuan perusahaan. Bahkan ia mengatakan To make Acer an organization that can think and learn kita harus membayar kesalahan tersebut selama kesalahan itu tidak disengaja dan pendapatan jangkapanjang melebihi harga yang harus dibayar untuk pembelajaran tersebut. Stan Shih mengambil-alih kembali posisi CEO dan dia merasa harus memikirkan kembali dasardasar dari filosofi manajemen, bentuk organisasi, dan konsep dasar yang mendasari bisnis perusahaan. Stan Shih mengemukakan sebuah filosofi baru yaitu Global Brand, Local Touch disebuah pertemuan yang diadakan oleh Acer pada tahun 1992 International Distributors Meeting di Cancun, Meksiko. Filosofi ini memiliki makna yaitu tetap menghubungkan perusahaan dengan pasar nasional walaupun memiliki penjualan secara global. Empat bulan setelah pertemuan di Cancun, Acer mendapatkan tingkat keuntungan sebesar 19% dari Computec, distributor di Meksiko. Kemudian Stan Shih mengajak Computec untuk joint venture dan mendirikan perusahaan yang bertanggung-jawab untuk wilayah Amerika Latin (ACLA Acer Computec Latin America) Setelah itu, Stan Shih menambahkan sebuah visi baru untuk Acer, yaitu sebuah objektif yang dinamakan 21 in 21 yang diartikan sebagai, Acer Group sebagai sebuah federasi yang terdiri dari 21 perusahaan masing-masing dengan kepemilikian lokal yang signifikan pada abad ke-21. Hal ini kemudian dijelaskan sebagai strategi globalisasi yang berbeda dengan Negaranegara Eropa, Amerika, dan Jepang yang lebih mengandalkan kepentingan bersama dan kerjasama sukarela dari jaringan antar-perusahaan.

Model Client Server Organization


Pada tahun 1993, Stan Shih menerapkan model filosofi Client Server Organization. Client Server Organization adalah sebuah konsep yang menganggap organisasi seperti sebuah jaringan komputer. Dengan kantor pusat di Taiwan sebagai server yang menggunakan segala sumber yang dimilikinya untuk membantu client yang memegang peranan penting dalam kegiatan operasi perusahaan. Dengan begitu unit bisnis dapat langsung mengemukakan ide-ide dan inisiatif ke kantor pusat tanpa harus menunggu perintah dan tanpa perantara. Kemudian Stan Shih mulai menekankan beberapa prinsip. Every man is lord of his castle merupakan prinsip yang memberi kebebasan kepada masing-masing RBU (Regional Business Unit) dan SBU (Strategic Business Unit) dalam membuat keputusan, tidak campur tangan dan tidak memberikan

perintah secara langsung namun membiarkan pasar yang menentukan. Hal ini dilakukan untuk memberikan kesempatan untuk mengemukakan inisiatif masing-masing. Kemudian Stan Shih mulai mendesak bahwa setidaknya setengah dari produk dan komponen Acer dijual diluar dari group Acer sendiri. Selain dari prinsip Every man is lord of his castle, Stan Shih juga mendoktrinkan prinsip If it doesnt hurt, help. Dengan prinsip ini, dapat dikatakan meskipun ketika sebuah divisi mampu menyelesaikan masalahnya sendiri divisi lain bisa saja membantu memberikan masukan ataupun memberikan keputusan alternatif. Dalam prakteknya, hal ini juga disebut juga nuclear option. Namun hubungan antar divisi pun tetap berjalan seiring para manajer memahami dampak dari client server model dalam tanggung-jawab sehari-hari mereka. Setelah kembali dari dua setengah tahun Stan Shih menyerahkan kepemimpinan Acer kepada Liu, Stan Shih menghadapi tantangan yang berat, dengan persaingan dalam bisnis PC yang semakin meningkat, siklus produk yang semakin menyusut dan harga yang semakin turun. Pada bulan Mei 1992, Compaq mengumumkan pengurangan harga jual PC-nya, dan hal ini mengejutkan pasaran, dan bahkan hal ini mengakibatkan Acer mengalami kondisi keuangan yang buruk. Beberapa orang dalam ada yang mendesak untuk fokus pada penjualan OEM (Original Equipment Manufacturer) saja, dan ada yang menyarankan untuk menarik dari pasar Amerika. Namun Stan Shih tetap mempercayai bahwa, krisis adalah hal yang biasa dalam sebuah bisnis, dan apabila kita tekun dan gigih pasti akan membuahkan hasil yang baik. Menghadapi hal ini, Stan Shih memprioritaskan untuk mengurangi jumlah persediaan yang menumpuk. Dengan dorongan dari Stan Shih, beberapa bagian dari organisasi mulai berinisiatif untuk kembali lagi dari awal, seperti menggunakan konsep sistem PC ChipUp, yaitu sebuah motherboard dapat menggunakan beberapa CPU Chip yang berbeda. Unit Home Office Automation mengembangkan sebuah sistem baru, 2-3-1 system, yaitu dengan mengurangi proses pengenalan produk menjadi 2 bulan untuk pengembangan, 3 bulan untuk penjualan, dan 1 bulan untuk phase-out. Pada waktu yang bersamaan, salah satu unit dari Acer, Acros mengembangkan screwless assembly process, yang artinya dalam merakit keseluruhan komputer tidak membutuhkan sekrup, hanya dengan memasangkan komponen, motherboard, power source, dan lain-lain sebagainya. Menanggapi inisiatif ini, beberapa tim dari Uniload memproduksi komponen yang dapat dengan mudah untuk dibongkar, dipasang, dan di uji-coba, memfasilitasi pengiriman sampai ke perakitan terakhir oleh RBU (Regional Business Unit). Tujuan utamanya ialah untuk meningkatkan fleksibilitas dan respon agar dapat dijual lebih luas lagi. Hal ini kemudian disebut oleh Stan Shih model bisnis fast-food, sebab dengan pendekatan ini, komponen-komponen kecil dikirimkan melalui udara, dan monitor, casing, power source, dikirimkan melalui jalur laut. Dengan begitu dapat menghemat biaya logistik, biaya penyimpanan, dan biaya bea masuk dari produk yang sudah dirakit dapat mengimbangi biaya perakitan.

Acer America and the Aspire


Setelah pengunduran diri Liu pada April 1992, Ronald Chwang dipilih oleh Stan Shih untuk memimpin AAC (Acer America Corporation). Dengan gelar Ph.D dalam Electrical Engineering yang didapat dari University of Southern California, Ronald Chwang bergabung dengan Acer untuk pengembangan. Setelah mengawasi lingkungan bisnis Acer pada tahun 1991, akhirnya Ronald Chwang diberikan tanggung jawab menjabat sebagai presiden Acer/Altos Business Unit. Sejak tahun 1987 AAC sudah mengalami kerugian, maka dari itu tindakan awal dari Chwang iyalah membendung dan menghentikan kerugian. Sebagai bagian dari upaya itu, Chwang menggunakan system yang memberikan perubahan di Taiwan, dan membuat sistem baru yaitu Palo Alto untuk AAC. Dalam sistem ini proses pembuatan dan pengiriman dipercepat dari 80 hari menjadi 45 hari, dan mengurangi biaya penyimpanan sebesar 45%. AAC mendirikan sebuah departemen yang terdiri dari kurang-lebih 20 orang insinyur perakit, untuk melakukan percobaan terhadap komponen-komponen yang dibuat, dan pada tahun 1994 Acer pun berada diposisi Break Even Point.

Lahirnya Aspire Pada tahun 1994, Mike Culver dipilih menjadi Director of Product Management untuk AAC, posisi yang bertanggung jawab dalam pengembangan produk. Setelah bergabung selama 2 tahun sebelumnya sebagai Manajer untuk produk Notebook Computer, Mike sadar akan adanya kesempatan dalam home computing. Beberapa hal yang menarik perhatian Culver, seperti data yang menunjukan bahwa terdapat trend untuk bekerja-dirumah meningkat pada tahun 1993 sebanyak 26 juta dan pada tahun 1994 menjadi 29 juta, dan minat terhadap internet yang berkembang pesat. Kemudian dilakukan pengembangan dalam audio, telecom, video, menjadi yang utama dalam dunia multimedia Home PC. Pada Oktober 1994, Culver menugaskan beberapa grup untuk melihat adanya kesempatan. Dalam sebuah grup yang dipilih terdapat seorang konsumen yang memberikan komentarnya, yang mengatakan bahwa dia ingin sebuah komputer yang tidak membuatnya teringat akan pekerjaannya. Pada saat yang bersamaan, Culver pun memutuskan untuk Home PC dari Acer harus memiliki desain yang lebih berseni dan jauh berbeda dari komputer kuno, yang berbentuk kotak yang sangat biasa. Pada bulan November, Culver yakin terhadap potensi konsumen dari komputer multimedia yang inovatif dan membentuk tim untuk mengembangkan konsep tersebut. Meskipun tim tersebut yakin bahwa Acer Group mampu mengembangkan fitur teknologi baru, namun mereka merasa bahwa mereka juga harus melakukan tinjauan kembali untuk mendapatkan desain inovatif yang mereka ingin kan. Kemudian tim tersebut memilih Frog Design dari Silicon Valley

yang memiliki desain yang terkenal dengan reputasi thinking out of the box. Culver menggunakan sumber daya internal dan melebihi batas anggaran normalnya, untuk itu Culver pun harus memiliki persetujuan dari Chwang dalam hal ini. Meskipun begitu, ketika Culver mendiskusikan hal ini dengan Chwang, dan hanya sekitar 20 menit, dan Chwang pun menyetujuinya. Pada tahun 1994, Acer pun berada pada posisi 9 di Amerika dengan tingkat market-share sebesar 2.4%, sebagian besar berasal dari penjualan Acros, Initial PC yang diadaptasi dari produk komersial, Acer Power. Culver dan Chwang pun yakin bahwa mereka tidak hanya meningkatkan nilai saham Acer di Amerika, tetapi juga telah menciptakan produk yang berpotensi untuk memasuki pasar global multimedia-desktop sebesar 10.4 juta unit dan terus berkembang lebih dari 20% pertahun terutama di Eropa dan Asia. Bekerjasama dengan Frog Design, tim tersebut melakukan pembicaraan dengan konsumen, mengunjungi took, melakukan diskusi untuk brainstorm mengenai produk. Setelah hampir 2 bulan, Frog Design mengembangkan 6 model yang memungkinkan untuk di produksi. Sementara itu, tim tersebut juga bekerjasama dengan perakit perangkat lunak dari AAC untuk menciptakan multimedia baru untuk komputer, seperti voice-recognition yang memungkinkan pengguna untuk membuka, menutup, dan menyimpan dokumen dengan perintah suara. Ditahun 1995, tim Culver merasa bahwa Aspire dapat diposisikan kedalam dua segmen, yaitu high-quality innovative product dan juga produk yang memiliki kualitas premium namun dengan harga murah. Mereka merasa bahwa mereka bisa mendapatkan posisi yang kuat dengan menawarkan harga sebesar $1.199 untuk produk yang biasa, hingga $2.999 untuk produk yang paling canggih dengan monitor. Dalam peluncuran dibulan September mereka di anggarkan penjualan di Amerika sebesar $570 juta dan keuntungan sebesar $17 juta ditahun 1995

Keputusan Stan Shih Dalam perjalanannya menuju San Jose bulan Februari tahun 1995, Stan Shih merenungkan tingkat kepentingan dari proyek Aspire. Sudah jelas bahwa proyek tersebut mewakili sistem client-server, dan proyek ini bisa menjadi produk pertama yang di disain dan dikembangkan oleh RBU (Regional Business Unit) untuk menanggapi pasar lokal. Diluar itu pun dia merasa Aspire dapat menjadi produk blockbuster pertama bagi Acer. Bahkan diantara mereka yang melihat potensi dari produk tersebut ada yang prihatin terhadap pelaksanaan dari proyek tersebut. Dengan seluruh perakit dan seluruh ahli dalam produksi yang berada di Taiwan, terdapat kritik yang berpendapat bahwa terlalu berisiko untuk menyerahkan tugas seperti mengkoordinasi pengembangan dan pengiriman dari produk baru yang innovative tersebut kepada grup yang kurang berpengalaman dari grup RBU dengan sumber daya pengembangan yang terbatas. Namun jika ingin proyek ini disetujui, mereka

menyarankan untuk ditransfer kembali ke grup SBU(Strategic Business Unit) yang berada di Taiwan. Pada akhirnya, beberapa orang pun bertanya-tanya, apakah Acer, organisasi yang memiliki model Client-server dan manajemen Local touch akan dapat mendukung Aspire menjadi produk yang mampu bertahan dalam produk global. Dengan berkembangnya RBU diseluruh dunia, mereka prihatin bahwa setiap orang ingin mendesain-ulang produk dan strategi marketing untuk pasar lokal, yang sehingga dapat mengurangi potensi ekonomi yang ada.

Anda mungkin juga menyukai