Anda di halaman 1dari 4

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Dalam sistem komunikasi bergerak salah satu hal yang harus diperhatikan adalah kualitas layanan. Kualitas layanan yang baik dapat diperoleh bila pengaturan dan manajemen jaringannya baik. Suatu layanan dikatakan baik apabila pelanggan dapat memanfaatkan jasa yang disediakan semaksimal mungkin dengan gangguan semininal mungkin. Seiring bertambahnya waktu, maka sistem dan peralatan yang mendukung komunikasi seluler harus dikontrol kuantisas dan kualitasnya. Dari segi kuantitas dapat disesuaikan dengan perkembangan pelanggan seluler sedangkan dari segi kualitas perlu dilakukan peningkatan operasional sistem dan perawatan perangkat komunikasi secara berkala. PT. Telkom sebagai salah satu perusahaan pengembang teknologi telekomunikasi berbasis CDMA lewat produk Telkom Flexi, memiliki 46 BTS (Base Transceiver Station) yang tersebar di pulau Bali. Di daerah Desa Kapal, Kecamatan Mengwi, terdapat 2 BTS yang melayani daerah ini yaitu BTS Sempidi dan BTS Mengwi. BTS Sempidi berada 11511'14.162''E dan BTS Mengwi pada koordinat 836'17.920''S, pada koordinat 831'59.437''S,

11510'16.955''E dengan antena sektoral tipe ACS-15-90B terpasang di ketinggian 60 m dan 50 m. Daerah Desa Kapal Mengwi dilayani oleh BTS Sempidi sektor dan BTS Mengwi oleh sektor . Jarak line of sight (LOS) antara

kedua BTS ini adalah 8.12 km. Saat dilakukan drive test pada bulan Agustus 2010 di cluster 3 Bali area, ketika melintas di Jalan Raya Kapal, memasuki koordinat 834'11.14"S, 11510'52.57"E level sinyal penerimaan yang tercatat sangat rendah yaitu <-110 dBm sehingga terjadi dropcall sepanjang 1,18 km dan baru mendapat sambungan pada koordinat 834'41.09"S dan 11510'59.27"E. Jalur Jalan Raya Kapal ini merupakan jalur utama menuju wilayah Bali barat. Selain itu jalur ini menghubungkan beberapa kabupaten yaitu kabupaten Badung, Tabanan, Buleleng

dan Negara yang memiliki akses menuju pelabuhan Gilimanuk. Dengan kondisi ini, area layanan di Jalan Raya Kapal ini memerlukan peningkatan luas jangkauan layanan dan jumlah kapasitas dari BTS yang melayaninya, yaitu BTS Sempidi dan Mengwi. Berdasarkan permasalahan di atas, maka pada tugas akhir ini akan dibahas mengenai analisis peningkatan coverage area dan kebutuhan kanal BTS Sempidi dan BTS Mengwi untuk layanan Telkom Flexi.

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan permasalah yang ada pada latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang ada yaitu : 1. Bagaimana peningkatan coverage area BTS Sempidi dan BTS Mengwi didapatkan dengan melakukan perhitungan perubahan arah antena dan tilting antena? 2. Bagaimana perbandingan coverage area BTS Sempidi dan BTS Mengwi hasil perhitungan dengan hasil optimasi dari PT. Telkom? 3. Berapakah jumlah trafik, kebutuhan kanal dan konfigurasi TRX (transceiver) BTS Sempidi dan BTS Mengwi yang harus disediakan hingga tahun 2015 yang mengacu pada nilai Grade of Service (GOS) sebesar 2%?

1.3 Tujuan Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan tugas akhir ini ini adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana peningkatan coverage area BTS Sempidi dan BTS Mengwi tilting antena. 2. Untuk mengetahui perbandingan coverage area BTS Sempidi dan BTS Mengwi hasil perhitungan dengan hasil optimasi dari PT. Telkom. 3. Untuk mengetahui jumlah trafik, kebutuhan kanal dan konfigurasi TRX (transceiver) BTS Sempidi dan BTS Mengwi yang harus disediakan hingga tahun 2015 yang mengacu pada nilai Grade of Service (GOS) sebesar 2%. didapatkan dengan melakukan perubahan arah antena dan

1.4

Manfaat Dengan dibuatnya laporan tugas akhir ini diharapkan dapat digunakan

sebagai perbandingan dalam menganalisa proses optimasi BTS eksisting PT. Telkom sehingga diperoleh peningkatan coverage area yang optimal serta prediksi jumlah trafik, kebutuhan kanal dan konfigurasi TRX (transceiver) untuk tahun mendatang .

1.5

Ruang Lingkup dan Batasan Masalah Untuk menghindari meluasnya permasalahan maka pada penelitian ini

dibatasi hanya pada: 1. Daerah pengamatan meliputi jalur Jalan Raya Kapal Mengwi yang dilayani oleh BTS Sempidi dan BTS Mengwi. 2. Perhitungan dilakukan BTS Sempidi sektor dan BTS Mengwi sektor .

3. Perhitungan dilakukan pada sistem CDMA 2000 1X dengan frekuensi 800 MHz dan frekuensi yang digunakan dalam perhitungan radius coverage area bersifat downlink untuk menentukan perfomansi BTS. 4. Hanya menganalisa layanan voice. 5. Model propagasi yang digunakan adalah Okumura Hata. 6. Perhitungan trafik didasarkan pada kondisi eksisting. 7. Prediksi trafik diukur sampai lima tahun mendatang yaitu tahun 2011 sampai 2015 untuk penambahan perangkat dengan menganalisa berdasarkan data pertumbuhan trafik layanan Telkom Flexi tahun 2008 sampai 2010.

1.6

Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :

BAB I

: PENDAHULUAN Dalam bab ini akan diuraikan latar belakang masalah mengenai terjadinya drop call di daerah Desa Kapal Mengwi yang dilayani oleh BTS Sempidi dan BTS Mengwi, rumusan masalah mengenai bagaimana peningkatan coverage area BTS Sempidi dan BTS Mengwi didapatkan dengan melakukan perubahan arah antena

dan tilting antena, serta berapakah jumlah trafik, kebutuhan kanal dan konfigurasi TRX (transceiver) BTS Sempidi dan BTS Mengwi yang harus disediakan hingga tahun 2015 yang mengacu pada nilai Grade of Service (GOS) sebesar 2% , tujuan penelitian, manfaat dalam melakukan penelitian, ruang lingkup dan batasan masalah, serta sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisikan tentang dasar teori yang menunjang mengenai arsitektur jaringan dan konfigurasi kanal CDMA 2000 1X, handoff, sistem antena, propagasi gelombang radio, sistem trafik pada jaringan seluler dan teori peramalan. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini membahas mengenai tempat dan waktu penelitian, sumber data, jenis data, teknik pengumpulan data, metode yang digunakan dalam jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, metode analisis, alur analisis dan jadwal penyusunan tugas akhir.

Anda mungkin juga menyukai