Anda di halaman 1dari 1

PENGERTIAN Analisis ABC adalah metode pembuatan grup atau penggolongan berdasarkan peringkat nilai dari nilai tertinggi

hingga terendah, dan dibagi menjadi 3 kelompok besar yang disebut kelompok A, B dan C. Untuk kepentingan perhitungan persediaan (Inventory), biasanya kelompok A biasanya sejumlah kurang lebih 20% dari total elemen dan merepresentasikan 80% total nilai. Kelompok B berjumlah 20% dari total item dan merepresentasikan 10-20% total nilai. Kelompok C biasanya berjumlah 60-70% dari total elemen dan merepresentasikan 10-20% total nilai. Pengelompokkan dengan menggunakan prinsip ini dikenal sebagai Hukum Pareto. Aturan ini akan membantu seseorang untuk bekerja lebih fokus pada elemen -elemen yang bernilai tinggi (grup A) dan memberikan kontrol yg secukupnya untuk elemen-elemen yg bernilai rendah (B dan C). Prinsip ABC ini bisa digunakan dalam pengelolaan pembelian, inventori, penjualan, dokumen, asset, dan lain-lain. Analisis berbagai jenis barang/item yang memiliki berbagai kepentingan dan harus ditangani atau dikontrol secara berbeda. Ini adalah bentuk analisis Pareto di mana barangbarang (seperti kegiatan, pelanggan, dokumen, persediaan barang, penjualan wilayah) dikelompokkan menjadi tiga kategori (A, B, dan C) dalam rangka kepentingan ini item tersebut diperkirakan. 'Item A' adalah sangat penting, 'item B' yang penting, 'item C' yang sedikit penting. Pada bidang penjualan, pelanggan terbaik (biasanya 20 persen dari jumlah pelanggan) yang menghasilkan pendapatan tertinggi (biasanya 80 persen dari total pendapatan) diberikan "A" rating, biasanya dilayani oleh manajer penjualan, dan menerima perhatian yang paling tinggi. pelanggan 'B' dan 'C' menghasilkan penjualan hanya 20% kepada perusahaan, meskipun jumlahnya mencpai 80% dari total pelanggan. Hal ini tentunya memberikan perbedaan rating menjadi B dan C dan mengindkasikan semakin kurang perhatian dan dilayani sesuai. Pada bidang Inventory, pendekatan Hukum Pareto ini menjelaskan : 20 % dari produk yang dihasilkan perusahaan menghasilkan 80% pendapatan bagi perusahaan. Ketika ditelaah lebih ke dalam, fakta bisa 10% produk menghasilkan 70% penjualan dan ini diklasifikasikan ke A. Kemudian 80% dari jumlah produk menghasilkan 20% penjualan (masuk kelompok C) dan 10% dari jumlah produk menghasilkan 10% penjualan (masuk kelompok B). Padahal dari segi biaya pergudangan dan administrasi yang ditimbulkannya, bisa terjadi kelompok C menimbulkan biaya 80%, karena terlalu banyak penumpukan, retur, dan administrasi yang bolak-balik. Di sini hasil dari ABC analysis memberikan rekomendasi tindakan untuk meminimumkan resiko pergudangan dan pada saat yang sama meningkatkan fokus pada produk-produk kriteria A dan B.

Sumber: y www.goongbusiness.com y Sistem produksi. Ir. Yuriadi Kusuma, M.Sc. Pusat Pengembangan Bahan Ajar.

Anda mungkin juga menyukai