Anda di halaman 1dari 34

PENILAIAN HASIL BELAJAR

Prof. Dr. Djaali

GARIS BESAR BAHASAN


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Konsep Evaluasi, Assesmen dan Pengukuran Lingkup & Fungsi Evaluasi dalam Pendidikan Prinsip-prinsip penilaian Kriteria Penilaian Aspek-Aspek yang Dinilai dalam Evaluasi Konsep Validitas dan Reliabilitas Jenis-jenis Alat Evaluasi atau Instrumen Pengembangan Alat Evaluasi Pensekoran Kebijakan ttg sistem penilaian hasil belajar di sekolah (Permen No. 20 Th 2007, ttg SPP)

EVALUASI DAN ASSESMEN




 

Kata kunci evaluasi: Kriteria, Memotivasi, Keputusan, Keadilan Evaluasi lebih luas daripada assesmen Evaluasi ditujukan untuk menilai peserta didik, program, satuan pendidikan, & komponenkomponen pendidikan lain, sedang penilaian atau assesmen lebih ditujukan untuk menilai peserta didik Evaluasi dan penilaian dapat mencakup pengukuran dan non-pengukuran Penilaian lebih menekankan pada penggunaan hasil pengukuran untuk penentuan keputusan

EVALUASI DAN PENGUKURAN




Evaluasi: Kuantitatif & Kualitatif, lebih luas sekaligus mencakup kegiatan pengukuran, bermuara pd keputusan ttg program, satuan pendidikan, dan keberhasilan peserta didik dlm proses pendidikan. Pengukuran: Proses kuantifikasi yg menghasilkan data kuantitatif sbg bahan & informasi untuk pengambilan keputusan dalam evaluasi maupun penilaian.

LINGKUP EVALUASI
1. Evaluasi Input - Evaluasi Kesiapan - Evaluasi Penempatan - Seleksi - Evaluasi input Instrumental Evaluasi Proses - Formatif - Diagnostik - Memantau Proses Evaluasi Produk/Hasil - Menilai Pencapaian Kompetensi - Menentukan Keberhasilan Evaluasi Dampak

2.

3.

4.

FUNGSI EVALUASI
Menentukan keberhasilan peserta didik, program pendidikan, satuan pendidikan.  Menilai pelaksanaan dan efektivitas program pendidikan/pembelajaran.  Menghasilkan rekomendasi bagi perbaikan program dan/atau satuan pendidikan  Memotivasi peserta didik.


KRITERIA PENILAIAN


Penilaian Acuan Patokan (PAP)


Kriterianya adalah tingkat

pencapaian kompetensi sbg tujuan Nilai menunjukkan tingkat pencapaian tujuan atau tingkat penguasaan kompetensi yg menjadi tujuan Instrumen yg digunakan mengutamakan validitas isi (content)

KRITERIA PENILAIAN (Lanjutan)




Penilaian Acuan Norma (PAN) Kriterianya adalah nilai kelompok Nilai menunjukkan posisi atau peringkat dlm kelompok Instrumen yg digunakan mengutamakan validitas internal atau daya pembeda untuk instrumen tes

ASPEK-ASPEK YG DINILAI DLM PENILAIAN HASIL BELAJAR


  

Kognitif Afektif Psikomotorik

ATAU - Kompetensi Intelektual

- Kompetensi Emosional (Moral dan Akhlak) - Kompetensi Spiritual - Keterampilan

VALIDITAS DAN RELIABILITAS

VALIDITAS TEORITIK
-Konstruk -Konten

EMPIRIS INTERNAL
Analisis Butir EKSTERNAL -Uji Perbedaan - Uji Hubungan

DISKRIT (0,1) r-biserial

KONTINUM (1,2,3,4,5) r-product moment

JENIS-JENIS ALAT EVALUASI




Tes
- Tes Tertulis
- Tes Lisan - Tes Perbuatan

Non-Tes
- Kuesioner
- Skala Sikap - Skala Penilaian - Sosiometri

LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN INSTRUMEN


 

    

Mengkaji konsep Konstruk - definisi konsep - definisi operasional Mengembangkan dimensi & indikator Membuat kisi-kisi Menetapkan rentang parameter Identifikasi ciri kutup Menulis butir instrumen

LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN INSTRUMEN (LANJUTAN)




 

 

Proses validasi konsep - telaah/jastifikasi pakar - panel Perbaikan/revisi Proses validasi empiris - uji coba instrumen - analisis data hasil uji-coba (uji validitas, reliabilitas) Seleksi butir valid Perakitan instrumen

PENGEMBANGAN TES SEBAGAI ALAT EVALUASI


Tes adalah suatu cara atau alat untuk mengadakan penilaian yang berbentuk suatu tugas atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh siswa atau sekelompok siswa sehingga menghasilkan nilai tentang tingkah laku atau prestasi siswa sebagai peserta didik. Prestasi atau tingkah laku tersebut dapat menunjukkan tingkat pencapaian tujuan pembelajaran atau tingkat penguasaan terhadap seperangkat kompetensi yang menjadi tujuan dari proses pembelajaran, dan dapat pula menunjukkan kedudukan siswa yang bersangkutan dalam kelompoknya.

LANGKAH-LANGKAH KONSTRUKSI TES


            Menetapkan tujuan tes Analisis Kurikulum (SK dan KD) Analisis buku dan sumber belajar lainnya Membuat Kisi-kisi Menentukan indikator Menulis Soal Telaah Soal (Validasi konsep) Revisi atau Perbaikan Soal Reproduksi Tes Terbatas Uji-Coba Tes (untuk validasi empiris) Analisis hasil uji-coba (Uji Validitas) Merakit soal menjadi tes

LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN SOAL UN (1)


 

     

Penentuan tim penyusun kisi-kisi soal UN Perumusan kisi-kisi soal UN berdasarkan SKL UN Reviu & pengesahan kisi-kisi soal UN Penentuan tim penulis soal UN Penulisan soal UN Penentuan tim reviewer soal UN Reviu & revisi soal UN Perakitan dan penggandaan soal UN untuk uji coba Uji coba soal UN

LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN SOAL UN (2)


        

Analisis data hasil uji coba soal UN Perbaikan soal UN Perakitan soal UN Telaah hasil perakitan soal UN Pembuatan master soal UN Telaah master soal UN Pengiriman master soal UN Analisis soal dan daya serap hasil UN Evaluasi pelaksanaan dan hasil UN

BENTUK SOAL TES




Tes Uraian  Isian  Jawaban singkat  Uraian terstruktur  Uraian bebas  Esei Tes Obyektif Pilihan jawaban berganda Asosiasi pilihan ganda Hubungan sebab-akibat Benar-salah Menjodohkan

TES URAIAN


Keunggulan
   

Mempunyai fungsi formatif & diagnostik Skor lebih cermat (skor butir kontinum) Lebih dapat mengukur kognitif tkt tinggi Memotivasi siswa untuk belajar tuntas

Kelemahan
Pemberian skor terpengaruh subyektivitas & tidak standar shg sulit dalam pengelolaan  Muatan lebih sempit dp tes obyektif  Skor butir lebih kasar (0, 1)


KAIDAH MENULIS SOAL


        

Soal harus mengukur pencapaian kompetensi yg menjadi tujuan Soal harus mengukur pencapaian kompetensi tunggal (tidak ganda) Kompetensi dapat berbentuk kognitif, afaktifperilaku, atau keterampilan Kompetensi diukur berdasarkan indikatornya Setiap soal mengukur tercapai atau tidaknya indikator kompetensi Bahasa soal harus singkat, jelas & komunikatif Soal mempunyai jawaban yg jelas (deskripsi, sikap & perilaku atau kemahiran/ keterampilan) Soal dipastikan tidak keliru/salah Penampilan perangkat tes harus final

EVALUASI PERBAIKAN KUALITAS PEMBELAJARAN Evaluasi yg berfungsi untuk perbaikan Kualitas pembelajaran di kelas, yaitu:
-

evaluasi penempatan Evaluasi formatif evaluasi diagnostik

EVALUASI PENEMPATAN
Evaluasi penempatan berfungsi untuk keperluan penempatan yang bertujuan agar setiap peserta didik yang mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas atau pada jenis dan/atau jenjang pendidikan tertentu dapat melakukan kegiatan pembelajaran secara efektif karena sesuai dengan bakat dan kemampuannya masing-masing. Instrumen yg digunakan untuk evaluasi penempatan adalah tes bakat dan tes kemampuan awal

EVALUASI FORMATIF
Evaluasi formatif pada dasarnya adalah evaluasi proses yang bertujuan untuk mendapatkan umpan balik bagi usaha perbaikan kualitas pembelajaran dalam konteks kelas. Teknik penilaian formatif di sekolah dilakukan melalui ulangan harian yang juga berfungsi menentukan ketuntasan belajar peserta didik. Peserta didik yg sudah tuntas dapat mengikuti pembelajaran untuk KD berikutnya, sedang yg belum tuntas dapat mengikuti pembelajaran remedial.

EVALUASI DIAGNOSTIK
Evaluasi diagnostik berfungsi untuk mengidentifikasi kesulitan belajar yang dialami peserta didik, menentukan faktorfaktor penyebab kesulitan berlajar, dan menetapkan cara mengatasi kesulitan berlajar yg dialami peserta didik Hasil evaluasi diagnostik dapat dijadikan masukan bagi pelaksanaan pembelajaran remedial

PENSEKORAN
Pensekoran Tes Obyektif dgn PAP  Pensekoran Tes Obyektif dgn PAN  Pensekoran Tes Uraian dgn PAP  Pensekoran Tes Uraian dgn PAN  Pensekoran Skala Sikap  Skor Standar


SISTEM PENILAIAN HASIL BELAJAR DI INDONESIA




Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik Sistem penilaian hasil belajar adalah keseluruhan komponen penilaian yg berkaitan dgn mekanisme, prosedur, & instrumen penilaian hasil belajar

PRINSIP PENILAIAN (1)


Penilaian hasil belajar didasarkan atas prinsipprinsip sahih, obyektif, adil, terpadu, terbuka, menyeluruh dan berkesinambungan, sistematis, beracuan kriteria, & akuntabel  Sahih, berarti penilaian didasarkan pd data yg mencerminkan kemampuan yg diukur.  Objektif, berarti penilaian didasarkan atas prosedur & kriteria yg jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai.

PRINSIP PENILAIAN (2)




Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, & gender. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yg tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, & dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yg berkepentingan.

PRINSIP PENILAIAN (3)




Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian mencakup semua aspek kompetensi dgn menggunakan berbagai teknik penilaian yg sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pd ukuran pencapaian kompetensi yg ditetapkan. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.

TEKNIK, MEKANISME DAN PROSEDUR




Teknik penilaian di sekolah berbentuk ulangan, ujian, pengamatan, portofolio, dan penugasan
Penilaian HB untuk pendidikan dasar & menengah dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan, & pemerintah Penilaian oleh pendidik meliputi penugasan & portofolio, pengamatan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, & ulangan kenaikan kelas Penilaian oleh satuan pendidikan meliputi rapat dewan pendidik & Ujian Sekolah, sedang penilaian oleh pemerintah dilakukan melalui Ujian Nasional

FUNGSI SETIAP TEKNIK PENILAIAN




Penilaian mel pengamatan berfungsi untuk menentukan keberhasilan peserta didik dalam kelompok mata pelajaran agama & akhlak mulia serta kewarganegaraan & kepribadian Penilaian mel penugasan, ulangan & ujian berfungsi untuk menentukan keberhasilan peserta didik dalam kelompok mata pelajaran IPTEK, estetika, & olah raga & kesehatan

PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN AKHLAK DAN KEPRIBADIAN MELALUI PENGAMATAN


  

Pengamatan dilakukan secara berkesinambungan Pengamatan dilakukan oleh semua guru Catatan/deteksi hasil pengamatan guru dikelola dan diadministrasikan oleh guru agama dan guru kewarganegaraan Keputusan ttg akhlak dan kepribadian peserta didik ditentukan oleh rapat dewan pendidik (sangat baik, baik, kurang baik) berdasarkan informasi hasil pengamatan guru yg dilaporkan oleh guru agama dan guru kewarganegaraan

PENENTU KELULUSAN DARI SATUAN PENDIDIKAN


Menyelesaikan seluruh program pendidikan di sekolah  Memperoleh nilai baik untuk penilaian akhir akhlak dan kepribadian  Lulus US  Lulus UN


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai