Kompetensi : Mahasiswa memahami fungsi dan persamaan Hamilton untuk membantu memecahkan masalah-masalah fisika
Indikator : 1.mahasiswa dapat menjelaskan azas variasi Hamilton 2.mahasiswa dapat menjelaskan prinsip Hamilton 3 mahasiswa dapat menurunkan persamaan Lagrange dari prinsip Hamilton 4.mahasiswa dapat menggunakan persamaan Hamilton
Azas Variasi Hamilton Sejauh ini kita belajar mekanika dengan berdasarkan hukum II Newton. Begitu pula dalam menurunkan persamaan Lagrange. Ada cara lain dalam mendapatkan persamaan Lagrange, yaitu dengan
menggunakan azas variasi Hamilton. Azas/ prinsip ini menyatakan bahwa untuk gerakan suatu sistem jika diadakan variasi lintasan sekitar yang sebenarnya dilalui sistem tersebut, yaitu di antara keadaan mulamula dan keadaan akhir, maka:
t2
Ldt
t1
t2
30
Dalam hal ini L adalah fungsi Lagrange dan H adalah variasi kecil. qE (qE )
Lintasan A
Lintasan B
t1
t2
t1
t2
t2 t2 xL d xL H L dt ! t1 t1 xqE dt xqE
xL xqE HqE dt t1 E
HqE
d HqE
maka dt
2 xL d xL HqE E xqE t1 t1 E dt xqE
H L dt
t2
t2
H L dt
t1
t2
xq
t1 E
xL
E
HqE
xL HqE xqE
dt
t2
HqE dt
HqE dt ! 0
31
Untuk sistem non konservatif L diganti dan dilakukan variasi dari T + W dimana W kerja yang dilakukan oleh semua gaya baik konservatif maupun non konservatif. Hasilnya sebagai berikut:
Fungsi Hamilton, Persamaan Hamilton Terdapat sebuah fungsi dalam koordinat umum
H ! qE pE L
d xL dt xqE
! QE
d xT dt xqE
xL xqE
d xL dt xqE
!0
! QE
xT xq atau xL xq
32
q p
E
! qE
xL xL ! 2T ! qE x qE xqE
qE ! qE qE , pE
H ! pE qE qE , pE L
Karena
pE !
maka menjadi:
xH ! qE HpE pE HqE
pE !
xL dan L ! T qE , qE xqE
qE
33
x x ! xp y HpE xq y HqE E E
Penjabaran Azas Hamilton dari Azas DAlembert Telah dipelajari bahwa Azas DAlembert berdasarkan variasi differensial, sebaliknya azas Hamilton berdasarkan variasi integral. Namun demikian, baik azas DAlembert, persamaan Lagrange maupun azas Hamilton dan persamaan Hamilton, secara umum masing-masing merumuskan gerakan sistem mekanis.
Azas DAlembert: Pernyataan singkat dari azas D Alembert ini sebentuk dengan azas usaha semu Bernoulli, untuk syarat kesetimbangan, hanya disini terhadap gaya luar tiap bagian sistemharus dikurangkan denga perubahan impuls persatuan waktu dari bagian tersebut.
34
F Hr
i t2 i t1
!0
t2 i i i
F Hr dt ! m r dr dt
t1 t2 t2
! HV dt ! dV dt
t1 t1
t1
1 T 2 ! 0 H mi ri dt 2 t1 ! dT dt
t1 t2
t2
t2
t1
H T V
dt ! 0
t2 t1
yaitu
H L dt ! 0
atau H L dt ! 0
t1
t2
35
HL !
xL xL Hq i Hq i xq i xq i
xq
t1
xL
i
Hq i
t
xL Hq i dt ! 0 xq i
t2
2 xL xL d Hq i ! 0 Hq i dt xq i xq i t1 t1
xL xqi d Hqi ! t1
t2
xL 2 xL d Hq i Hq i d xqi t xq i 1 t1
t t2
atau
!
t1
xL d Hq i
dt xq i dt
t2 t1
! !
xL Hq i xq i
t2
Hq i
t1
t2
d xL dt dt xq i
t1
xq Hq dt
i i t2
xL
! 0 Hq i
t1
d xL dt dt xqi
Dengan mengingat pada saat t1 dan t2, mengambil harga tertentu yang berarti bahwa pada saat t1 dan t2 tersebut Hq i ! 0 .
2 xL d xL dt ! 0 Hq i dt Hqi Jadi xq i dt xqi t1 t1
t2
Persamaan di atas akan menghasilkan persamaan Lagrange umum (termasuk yang non holonomik).
36
dt xq xq
d xL
xL Hqi ! 0 i
Ruang Fase dan Persamaan Hamilton Pada bahasan sebelumnya kita telah mendefinisikan ruang konfigurasi sebagai ruang yang sistem koordinatnya adalah koordinat umum
q1 , q 2 , q 3 , ..., q n dan
q1 , q 2 , q3 , ..., q n .
Akan tetapi di dalam mekanika, keadaan dinamis sistem mekanis disamping ditentukan koordinat-koordinat kedudukannya
Maka bisa disebut sebagai ruang fase yang sistem koordinatnya adalah koordinat umum dan momentum umum. Jika kita ingin menentukan ruang fase yang sistem koordinatnya merupakan koordinat umum dan momentum umum, kita harus meninjau sistem mekanis yang paling sederhana yaitu himpunan titik-titik materi yang tidak ada interaksi satu sama lain. Sehingga Fungsi Lagrange-nya adalah:
1 2 L ! T ! mi v i 2 i
kecepatan
dalam
koordinat
umum
37
Fungsi Lagrange L ! T V Sedangkan tenaga total sistem adalah H ! T V Dari kedua persamaan L= T-V dan H= T +V ini, maka didapatkan
H ! 2T L
Jika tenaga kinetik dinyatakan dalam koordinat umum dan momentum umum, maka persamaan diatas dapat ditulis: 1 2 T ! mi v i i 2
xr 1 ! mi i q j j xq i 2 j
2
xr xr xT ! mi i q j i xq xq xq j i j j
sehingga :
xT xri
j
q xq ! m xq
j i j j i j
xr q j i q j j xq j
2
xr ! mi i q j j xq i j ! 2K
atau 2T ! q j
j
xT xq j
38
Apabila tenaga potensial tak bergantung pada kecepatan elemen sistem, maka:
xK xK ! xq j xq j
xL xq j
xL L xq j
! p jqj L
j
Persamaan di atas disebut fungsi Hamilton (Hamiltonian) Jadi sekarang kita dapat menyatakan tenaga total H sebagai fungsi koordinat umum, momentum umum dan waktu yang ditulis dalam persamaan:
H ! H p, q, t
Selanjutnya penjabaran persamaan gerak sistem dalam ruang fase sebagai berikut:
39
dH !
i i
xH xH xH dt dqi dpi xt xp i i xq i
i
xL xL xL dt dq i dqi xt xq i i xq i
qi !
xH xp i xH xq i
pi !
Persamaan
gerak
menurut
Hamilton
berbentuk
persamaan
differensial orde 1, sedangkan persamaan gerak menurut Lagrange berbentuk persamaan differensial orde 2.
Contoh Soal: Tentukan persamaan gerak sebuah titik materi karena pengaruh gaya sentral! Jawab: Koordinat umum yang dipilih adalah sistem koordinat polar r ,U .
40
2 1 1 mr 2 m rU 2 2 a V ! m r
T !
L ! T V L! a 1 1 2 mr 2 mr 2U m r 2 2
Yang menurut persamaan di atas untuk dinyatakan dalam hubungan sebagai berikut: p U ! U2 mr dan r! pr m
dan U dapat p r , pU , r
41
2 pr 2 pU pU pr a pU m H ! pr m r mr 2 2m 2 mr 2
H !
pr p a U 2 m 2m 2mr r
pr !
2 p a xH ! 2 U 3 m 2 xr 2mr r a 2 ! mU r 2 r
Yang berarti:
2 mr! mU r m
a r2
a 2 r! U r 2 r
Referensi: Goldstein H.1980. Classical Mechanics 2nd. Phillipines. Addison Wesley hal 358-371 Fowles G.R. 1986. Analytical Mechanics. Saunders College Publishing: NewYork. Hal: 259-263.
Tugas terstruktur Kerjakan soal-soal dari buku Classical Mechanics 2nd hal 373-377 dan soal-soal dari dosen pengampu
42