Anda di halaman 1dari 9

Adab bergaul sesama Muslim

Ukhuwah Islamiyah merupakan prinsip yang wajib dipegang erat. Agar tidak berhenti Adab bergaul dalam keinginan, harus ada upaya real untuk mewujudkannya. Syariah telah menetapkan adab bergaul yang dapat merektkan ukhuwah di antara sesama muslim. Ada yang berupa perbuatan yang diperintahkan, seperti menyebarkan salam dan memberi hadiah. Dalam hal ini, Abu Hurairah ra. menuturkan bahwa Rasululloh saw. pernah bersabda : Kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman, dan tidak beriman hingga kalian saling mencintai. Maukah kalian saya tunjukkan tentang sesuatu yang jika kalian kerjakan,kalian akan saling mencintai: Sebakan salam (HR. Muslim, at-Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad, dengan redaksi menurut Muslim). Diperintahkan pula membantu kebutuhan saudaranya dan menghilangkan kesusahannya, menutupi aibnya, melindungi kehormatannya, harta, dan darahnya, menjaga rahasia, dan menunaikan semua amanahnya, menerima permintaan maaf saudaranya, menampakkan wajah berseri-seri ketika bertemu saudaranya, menasihatinya, dll. Semua perintah itu apabila dikerjakan akan dapat menambah persaudaraan, kecintaan, dan kasih-sayang diantara sesama muslim. Ada juga yang berupa perbuatan yang dilarang. Diantaranya adalah yang digariskan dala ayat ini. Pertama, dilarang melakukan tindakan mengolok-olok saudaranya. Secara naluriah memang tidak ada orang yang mau ditertawakan, diejek, dihina,dsg. Terlebih jika si pelaku tidak lebih baik darinya. Kedua, tidak diperbolehkan mencela saudaranya sekalipun itu faktual. Dalam pandangan Allah SWT orang yang paling mulia adalah orang yang paling taqwa.(QS. alHujurat [49]:13). Ketiga, tidak boleh saling panggil dengan panggilan yang buruk. Ini merupakan pangkal dari permusuhan karena seperti halnya pepatah mulut itu lebih tajam dari pedang. Justru sesama muslim diperintahkan untuk memanggil dengan nama yang baik. Rosulullah saw. bersabda: Ada tiga perkara yang menggambarkan kecintaanmu kepada saudaramu: kamu mengucapkan salam kepadanya ketika bertemu dengannya, meluaskan tempat untuknya dalam majelis, memanggilnya dengan nama yang paling disukainya. (HR. al-Hakim dalam Al-Mustadrak)

Di dalam Islam ada garis panduan tersendiri mengenai adab Pakaian Muslimah (untuk lelaki dan wanita) yaitu: 1. Menutup aurat AURAT lelaki menurut ahli hukum ialah daripada pusat hingga ke lutut. Aurat wanita pula ialah seluruh anggota badannya, kecuali wajah, tapak tangan dan tapak kakinya. Rasulullah SAW bersabda bermaksud: Paha itu adalah aurat. (Bukhari) 2. Tidak menampakkan tubuh

Pakaian Muslimah yang jarang sehingga menampakkan aurat Wanita Muslim tidak memenuhi syarat menutup aurat. Pakaian jarang bukan saja menampak warna kulit, malah boleh merangsang nafsu orang yang melihatnya. Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud: Dua golongan ahli neraka yang belum pernah aku lihat ialah, satu golongan memegang cemeti seperti ekor lembu yang digunakan bagi memukul manusia dan satu golongan lagi wanita yang memakai pakaian tetapi telanjang dan meliuk-liukkan badan juga kepalanya seperti bonggol unta yang tunduk. Mereka tidak masuk syurga dan tidak dapat mencium baunya walaupun bau syurga itu dapat dicium daripada jarak yang jauh. (Muslim)3. Pakaian tidak ketat TUJUANNYA adalah supaya tidak kelihatan bentuk tubuh badan Wanita Muslim 4. Tidak menimbulkan riak RASULULLAH SAW bersabda bermaksud: Sesiapa yang melabuhkan pakaiannya kerana perasaan sombong, Allah SWT tidak akan memandangnya pada hari kiamat. Dalam hadis lain, Rasulullah SAW bersabda bermaksud: Sesiapa yang memakai pakaian yang berlebih-lebihan, maka Allah akan memberikan pakaian kehinaan pada hari akhirat nanti. (Ahmad, Abu Daud, an-Nasaiy dan Ibnu Majah) 5. Lelaki, wanita berbeza MAKSUDNYA pakaian yang khusus untuk lelaki tidak boleh dipakai oleh wanita, begitu juga sebaliknya. Rasulullah SAW mengingatkan hal ini dengan tegas menerusi sabdanya yang bermaksud: Allah mengutuk wanita yang meniru pakaian dan sikap lelaki, dan lelaki yang meniru pakaian dan sikap perempuan. (Bukhari dan Muslim) Baginda juga bersabda bermaksud: Allah melaknat lelaki berpakaian wanita atau Pakaian Murah Muslim dan wanita berpakaian lelaki. ?(Abu Daud dan Al-Hakim). 6. Larangan pakai sutera ISLAM mengharamkan kaum lelaki memakai sutera. Rasulullah SAW bersabda bermaksud: Janganlah kamu memakai sutera, sesungguhnya orang yang memakainya di dunia tidak dapat memakainya di akhirat. (Muttafaq alaih) 7. Melabuhkan pakaian CONTOHNYA seperti tudung yang seharusnya dipakai sesuai kehendak syarak Wanita Muslimah yaitu bagi menutupi kepala dan rambut, tengkuk atau leher dan juga dada. Allah berfirman bermaksud: Wahai Nabi, katakanlah (suruhlah) isteri-isteri dan anak-anak perempuanmu serta Wanita Muslimah beriman, supaya mereka melabuhkan pakaiannya bagi menutup seluruh tubuhnya (semasa mereka keluar); cara yang demikian lebih sesuai untuk mereka dikenal (sebagai perempuan yang baik-baik) maka dengan itu mereka tidak diganggu. Dan (ingatlah) Allah adalah Maha Pengampun dan Maha Penyayang. ?(al-Ahzab:59) 8. Memilih warna sesuai CONTOHNYA warna-warna lembut termasuk putih kerana ia nampak bersih dan warna Pakaian Muslim ini sangat disenangi dan sering menjadi pilihan Rasulullah SAW. Baginda bersabda bermaksud: Pakailah Pakaian Muslim Putih kerana ia lebih baik, dan kafankan mayat kamu dengannya (kain putih). (anNasaie dan al-Hakim)

ADAB MAKAN DAN MINUM Banyak orang memandang proses makan dan minum sebagai sesuatu yang lazim, adat atau kebutuhan hidup. Hingga tak jarang terdengar ungkapan bahwa: "Hidup untuk makan dan makan untuk hidup". Dalam Islam, makan dan minum tidak hanya difahami secara sempit seperti dia atas. Kaum muslimin memandang, bahwa proses makan dan minum hanyalah sebagai sarana, bukan tujuan hidup. Mereka menjadikannya sebagai penunjang keselamatan badan untuk memaksimalkan ibadah kepada Alloh subhanahu wa ta'ala. Dengan demikian dalam proses makan dan minum mereka senantiasa memperhatikan adabadab yang telah di contohkan Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam. Diantara adab-adab tersebut adalah:A. 1) Adab Sebelum Makan Dan Minum. Makanan dan minuman harus halal dan baik.

Alloh subhanahu wa ta'ala berfirman: "Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah syaithon; Karena Sesungguhnya syaithon itu adalah musuh yang nyata bagi kalian". (QS. Al Baqarah [2]: 168) "Alloh subhanahu wa ta'ala memberikan nikmat kepada mereka dengan memerintahkan mereka untuk makan seluruh apa yang ada dimuka bumi, berupa biji-bijian, buahbuahan, sayur-sayuran, dan hewan yang halal. Artinya dihalalkan memakannya, bukan dengan merampas, mencuri, sarana perdagangan yang diharamkan atau dengan cara yang di haramkan serta (yang baik) artinya bukan barang kotor, darah, daging, babi dan laim-lain". (Tafsir Taisir Karim Rohman: 63) 2) 3) Makan dan minum harus diniatkan untuk ta'at kepada Alloh subhanahu wa ta'ala. Mencuci kedua tangan agar bersih dan suci.

4)

Hendaklah makan secara bersama-sama atau berjama'ah.

Rouslulloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda: " "

"Berjama'ahlah dalam makanan kalian, niscaya kalian akan diberikan berkah di dalamnya". (HR. Ibnu Majah: 3286) B. Adab Ketika Makan Dan Minum. 1) Mengucapkan Basmalah ( ).

Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda:

"Apabila salah seorang dari kalian makan, maka ucapkanlah { waktu awalnya, maka ucapkanlah { 2)

} dan jika lupa pada

}. (HR. Tirmidzi: 1865)

Menggunakan tangan kanan dan makan makanan yang lebih dekat dengan dirinya lebih dahulu.

Umar bin Abi Salamah rodhiallohu anhu berkata: : " "Dahulu, aku menjadi pembantu di rumah Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam. Dengannya aku pernah merambah piring makanan, lalu Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda kepadaku: "Hai nak! Ucapkan Basmalah, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah apa yang dekat denganmu". (HR. Bukhori: 5376 dan Muslim: 2022) "

3)

Hendaklah sisa-sisa makanan yang ada dipiring atau ditangan dibersihkan dengan mulutnya agar tidak tersisa sedikitpun hal yang mengandung barokah. Dan hendaklah makanan-makanan yang jatuh ke tanah, dibersihkan lalu dimakan dengan baik.

Anas bin Malik rodhiallohu anhu berkata: . " : : . "

"Sesungguhnya Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam apabila makan, beliau menjilat tiga jarinya (yang digunakan untuk makan). Beliau bersabda: "Apabila makanan kalian jatuh, ambillah dan cucilah kotorannya, lalu makanlah. Dan jangan biarkan bagian untuk syaithon. Beliau memerintahkan kami untuk membersihkan piring makanan. Beliau bersabda: "Sesungguhnya kalian tidak tahu, makanan kalian yang mana berbarokah". (HR. Muslim: 2034) 4) Disunnahkan untuk berjama'ah ketika makan.

Sesungguhnya orang-orang berkata: "Ya Rosulalloh, kami makan tetapi tidak kenyang". Rosululloh bertanya: "mungkin kalian saling sendiri-sendiri?". Mereka menjawab: "Ya". Rosululloh bersabda: " "

"Berkumpullah kalian ketika makan, dan sebutlah nama Alloh subhanahu wa ta'ala niscaya kalian diberi berkah". Dilarang mencela makanan, jika tidak suka ditinggalkan. (HR. Abu Daud: 3764) Abu Huroiroh rodhiallohu anhu berkata: " "

"Rosululloh tidak pernah mencela makanan sedikitpun. Jika ia suka, ia memakannya

dan jika benci, ia tinggalkan". (HR. Bukhori:Fath Bari 9/547 Muslim: 2064) 5) Dilarang minum sambil berdiri, bernafas / meniupa minuman dan menum langsung dari botol. Ibnu Abbas rodhiallohu anhuma berkata: " "

"Sesungguhnya Nabi sholallohu alaihi wa sallam melarang bernafas pada bejana". (HR. Bukhori: 1/221 dan Muslim: 261) Abu Sa'id Al-Khudri rodhiallohu anhu berkata: " "

"Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam melarang minum dari ujung botol/ teko". (HR. Bukhori: 10/78 dan Muslim: 2023) C. Adab Selesai Makan Dan Minum. 1) Apabila selesai makan, mengucapkan Hamdalah, diantaranya: " Abu Umamah rodhiallohu anhu berkata: : " "Sesungguhnya Nabi sholallohu alaihi wa sallam apabila menyelesaikan makannya, beliau berdo'a: "Segala puji bagi Alloh yang banyak, baik dan penuh. Pujian yang tidak mencukupi, yang tidak dititipkan dan tidak dibutuhkan oleh Robb kami". (HR. Bukhori: 5458 dan Muslim: 3452) " "

2)

Tida terlalu kenyang dalam makan dan minum

Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda: " "

"Orang kafir makan dalam tujuh usus, sedangkan orang mukmin makan dalam satu usus". (HR. Muslim: 2060) " "

"orang mukmin minum dalam satu usus, sedangkan orang kafir minum dalam tujuh usus". (HR. Muslim: 2063)

1. Muhasabah; Hendaklah menghitung-hitung sesaat sebelum tidur mengoreksi segala perbuatan yang telah ia lakukan di siang hari. Ini sangat dianjurkan bagi setiap muslim. Lalu jika ia dapatkan perbuatannya itu baik, maka hendaknya memuji AllahI, jangan memuji diri sendiri, dan jika sebaliknya, maka hendaknya segera memohon ampunan-Nya, kembali dan bertobat kepadaNya. 2.Tidurlah seawal mungkin, jangan larut malam. Hadits yang bersumber dari `Aisyah Bahwasanya Rasulullah saw tidur pada awal malam dan bangun pada penghujung malam, lalu beliau melakukan shalat. (Muttafaq `alaih) 3.Berwudhulah sebelum tidur dan berbaring miring ke sebelah kanan. Sahabat Rosulullah, Al-Bara bin `Azib ra menuturkan, Rasulullah saw bersabda, Apabila kamu akan tidur, maka berwudhulah sebagaimana wudhu untuk shalat, kemudian berbaringlah dengan miring ke sebelah kanan... Dan tidak mengapa berbalik ke sebelah kiri nantinya. 4.Kibaskan sprei / alas tidur tiga kali sebelum berbaring, berdasarkan hadits Abu Hurairah ra bahwasanya Rasulullah saw bersabda, Apabila seorang dari kalian akan tidur pada tempat tidurnya, maka hendaklah mengirapkan kain tempat tidurnya itu terlebih dahulu, karena ia tidak tahu apa yang ada di atasnya... Di dalam satu riwayat dikatakan, Tiga kali. (Muttafaq `alaih)

5.Berbaringlah dengan miring kanan. Jangan tidur tengkurap. Abu Dzarz menuturkan, Nabi saw pernah lewat di dekatku, di saat itu aku sedang tengkurap, maka Nabi membangunkanku dengan kakinya sambil bersabda, Wahai Junaidab (panggilan Abu Dzar), sesungguhnya berbaring seperti ini (tengkurap) adalah cara berbaringnya penghuni neraka. (HR. Ibnu Majah dan dinilai shahih oleh Al-Albani) 6.Jangan tidur di atas dak terbuka Dalam hadits yang bersumber dari `Ali bin Syaiban ra disebutkan bahwasanya Nabi saw telah bersabda, Barangsiapa yang tidur malam di atas atap rumah yang tidak ada penutupnya, maka hilanglah jaminan darinya. (HR. Al-Bukhari di dalam Al-Adab Al-Mufrad dan dinilai shahih oleh Al-Albani). 7.Tutuplah pintu, jendela, dan memadamkan api dan lampu sebelum tidur. Dari Jabir ra diriwayatkan bahwa sesungguhnya Rasulullah saw telah bersabda, Padamkanlah lampu di malam hari apabila kamu akan tidur, tutuplah pintu, tutuplah rapat-rapat bejana-bejana dan tutuplah makanan dan minuman. (Muttafaq alaih) 8.Baca ayat Kursi, dua ayat terakhir dari Surah Al-Baqarah, Surah Al-Ikhlas dan AlMu`awwidzatain (Al-Falaq dan An-Nas) Banyak hadits-hadits shahih yang menganjurkan hal tersebut. 9.Baca doa-doa dan dzikir yang keterangannya shahih dari Rasulullah saw seperti : Ya Allah, peliharalah aku dari adzab-Mu pada hari Engkau membangkitkan kembali segenap hamba-Mu. Dibaca tiga kali. (HR. Abu Dawud dan dihasankan oleh Al-Albani) Dan ucapkan, Dengan menyebut nama-Mu ya Allah, aku mati dan aku hidup. (HR. Al-Bukhari) 10.Apabila di saat tidur merasa kaget atau gelisah atau merasa ketakutan, maka disunnatkan (dianjurkan) berdoa dengan doa : Aku berlindung dengan Kalimatullah yang sempurna dari murka-Nya, kejahatan hamba-hambaNya, dari gangguan syetan dan kehadiran mereka kepadaku. (HR. Abu Dawud dan dihasankan oleh Al-Albani) 11.Bila bermimpi baik, maka bergembiralah dan ceritakan hanya kepada orang yang senang kepadamu. Bila mimpi buruk, maka meludahlah ke kiri tiga kali, baca taawudz jangan diceritakan kepada orang lain, dan pindahlah posisi tidur, atau bangunlah dan shalatlah. 12.Ketika bangun tidur hendaknya ucapkan, -

Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah kami dimatikan-Nya, dan kepada-Nya lah kami dikembalikan. (HR. Al-Bukhari). Atau dengan ayat penutup Ali Imran, kemudian shalat (HR. Al-Bukhari 103, Muslim 763, Ahmad 2165, An-Nasai 1620, Abu Dawud 58)

Anda mungkin juga menyukai