Balok T Majemuk
Balok T Tunggal
Untuk tujuan perencanaan balok T majemuk di bagi-bagi atas penampang T individual. Untuk momen lentur negatif flens berada dalam keadaan tarik. Sehingga dalam perhitungan penampang berlaku sebagai penampang persegi. Untuk momen lentur positif flens menyediakan luas tekan yang jauh lebih besar ketimbang luas tekan pada penampang persegi. Perbandingan antara penampang persegi dengan penampang T. b
Garis Netral
b Kekuatan lentur dari kedua penampang diatas akan sama selama mempunyai permukaan tekan yang sama diatas garis netral, luas tulangan dan tinggi efektif penampang yang sama. Dengan demikian untuk permasalahan lentur penamoang T yang memiliki daerah tekan yang persegi seperti gambar di atas dapat diperlakukan sebagai suatu penampang persegi.
Garis Netral
Jika garis netral berada di dalam badan balok T maka kekuatan lentur dari Penampang memerlukan perhitungan yang berbeda dengan penampang persegi ( Perhitungannya adalah balok T murni ) Lebar Manfaat Flens Balok T. Tegangan yang berdasarkan teori pelat akan berkurang untuk lokasi yang semakin jauh dari badan balok, sehingga tekanan tekan untuk flens yang lebarnya tak terhingga mempunyai variasi seperti pada gambar sebagai berikut.
bE
Gaya tekan total yang dipikul oleh sistim ekivalen sama dengan gaya total yang dipikul oleh sistim.
bW SNI 91 Menetapkan lebar efektif (bE) untuk penampang T dalam adalah nilai yang terkecil dari : 1. be =
L 4
2. be = bw + 16t 3. be = Jarak Pusat ke Pusat Balok Untuk penampang T yang mempunyai pelat hanya pada satu sisi maka: 1. be = bw +
L 1 2
2. be = bw + 6t 3. be = bw +
1 ( Jarak bersih ke balok berikutnya) 2
Selanjutnya perhitungan sama dengan balok persegi dengan b = be a = md x = ; apabila x t maka perhitungan penampang sama dengan balok persegi, apabila x t maka perhitungan penampang adalah perhitungan balok T murni be 0,003 2 1 2 x C2 C1 a
a
T bW
C1 = 0,85 fc bw a C2 = 0,85 fc ( bE bw ) t
= C1 + C2 diperoleh nilai a Mn = C1 ( d a t ) + C2 ( d ) 2 2
As fy = C1 + C2 As As = =
C1 fy
C2 fy