Anda di halaman 1dari 2

Hubungan antara Penyesuaian Diri Sosial dengan Stres

Teori Penghubung Adelegan dan Park 1985, Leo dkk 1981, Searle dan Ward 1990 Sejumlah penelitian telah mengungkapkan dampak kesulitan penyesuaian diri ini terhadap kesehatan jasmani dan psikis. Munculnya perasaan kesepian, merasa terasing, kelelahan fisik yang berkelanjutan, frustasi, kecemasan, yang berlebihan, stress, kecurigaan akan lingkungan, sekitar (paranoia), psikosomatik, kecenderungan untuk menarik diri, dan depresi adalah beberapa akibat yang sering dikeluhkan oleh seseorang yang tidak mampu untuk beradaptasi. Biniti2 1975, Kleinmann 1980, Kleinmann dan Good 1985, Marsella 1980 Berargumen bahwa depresi yang dialami oleh seseorang mungkin berkaitan dengan stress yang timbul sebagai akibat dari kesulitan dalam menyesuaikan diri yang berkepanjangan. Alexander dkk 1976, Mechanic 1978 Hubungan antara kesulitan dalam menyesuaikan diri, stress dan depresi telah ditelaah di berbagai literature. Kesulitan yang berkepanjangan dalam menyesuaikan diri diketahui dapat menimbulkan stress di kalangan pekerja atau pelajar. Ebbin dan Blakenship (1986) Melaporkan bahwa depresi pada mahasiswa internasional agaknya muncul sebagai hasil akhir dari stress dalam melakukan penyesuaian diri. Teori Pendukung Penyesuaian Diri Sosial Menurut Schneider (dalam Partosuwido, 1993) penyesuaian diri merupakan kemampuan untuk mengatasi tekanan kebutuhan, frustasi, dan kemampuan untuk mengembangkan mekanisme psikologis yang tepat. Menurut Corsini (2002)

penyesuaian diri merupakan modifikasi dari sikap dan perilaku dalam menghadapi tuntutan lingkungan secara efektif. Menurut Martin dan Poland (1980) penyesuaian diri merupakan proses mengatasi permasalahan lingkungan yang berkesinambungan. Menurut Davidoff (dalam Kristiani, 2001) mendefinisikan penyesuaian diri sebagai usaha untuk mempertemukan tuntuan diri sendiri dengan lingkungan.

Teori Pendukung Stress Kerja Menurut Spielberger (Handoyo, 2001): Stress adalah tuntutan-tuntutan eksternalyang mengenai seseorang, misalnya objekobjek dalam lingkungan atau suatu stimulus yang secara objektif adalah berbahaya. Menurut Ulhaq (2008) : Stress merupakan suatu keadaan dimana seseorang mengalami ketegangan karena adanya kondisi-kondisi yang mempengaruhi dirinya, kondisi-kondisi tersebut dapat diperoleh dari dalam maupun dari luar diri seseorang. Menurut Davis dan Newstrom (1996) : Stress sebagai suatu kondisi yang mempengaruhi emosi, proses pikiran, dan kondisi fisik seseorang. Stress yang terlalu berat dapat mengancam seseorang untuk menghadapi lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai