Anda di halaman 1dari 171

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi dan komunikasi menjanjikan efisiensi, kecepatan penyampaian informasi, jangkauan yang global dan tranparansi. Oleh karena itu dalam era otonomi daerah ini untuk mewujudkan pemerintahan yang good governance salah satu upayanya adalah menggunakan populer disebut e-Government. Dalam Undang-Undang No. 32 tahun 2004 mengenai pemerintahan daerah, efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan daerah perlu ditingkatkan dengan lebih memperhatikan aspek-aspek hubungan antar susunan pemerintahan dan antar pemerintahan daerah, potensi dan keanekaragaman daerah, peluang dan tantangan persaingan global dengan memberikan kewenangan yang seluas-luasnya kepada daerah disertai dengan pemberian hak dan kewajiban menyelenggarakan otonomi daerah dalam kesatuan sistem penyelenggaraan pemerintahan negara; Amanat Undang-Undang ini menunjukkan bagaimana pentingnnya efisiensi dan transparansi, sehingga e-goverment sangat sejalan dengan pengamalan Undang-Undang dimaksud. Dalam abad ke-21 ini dimana informasi memegang peranan penting dari segenap kegiatan, apalagi bangsa kita akan memasuki era baru yang ditandai dengan keterbukaan dan persaingan bebas. Era baru itu, akan berpengaruh tidak saja di bidang ekonomi, tetapi juga dalam segi-segi kehidupan kita yang lebih luas lagi. Untuk menghadapinya, kita dituntut untuk membangun ketangguhan nasional di segala bidang. Tentunya, ketangguhan nasional itu hanya mungkin terwujud jika semua pelaku pembangunan mempunyai kesiapan yang dapat diandalkan dan dipertanggungjawabkan. Tuntutan masyarakat terhadap pelayanan yang lebih baik atau pelayanan prima menjadikan Pemerintah Kota Denpasar mau tak mau harus mengikuti perkembangan teknologi yang menjanjikan efsiensi yang tinggi dan pelayanan yang lebih baik. Pada pertemuan world summit for information society (WSIS) Desember 2003 lalu di Jenewa dihasilkan dua dokumen penting yaitu, declaration of principles dan plan of action, yang secara garis besar mengatakan antara lain bahwa setiap negara diharapkan teknologi informasi dan komunikasi atau yang

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

mampu mengeluarkan National e-strategy pada tahun 2005. Tujuan dari e-strategy ini adalah bagaimana agar kebijakan dan strategi suatu negara dalam mendayagunakan dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, sehingga mampu membantu negara tersebut membuat suatu perubahan yang signifikan dalam pembangunannya. Pemerintah Indonesia juga telah menerbitkan Inpres No. 3 Tahun 2003 tentang kebijakan dan strategi pengembangan e-Government, hal ini merupakan salah satu komitmen pemerintah. Juga sebagai strategi nasional dalam rangka perkembangan dan kemajuan bidang teknologi informasi dan komunikasi. Pemerintah Kota Denpasar juga memandang perlu untuk segera memiliki e-strategi dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung aktivitas-aktivitas pemerintahan kota Denpasar yang meliputi aktivitas internal pemerintahan dalam satu instansi maupun antar instansi, serta aktivitas pemberian pelayanan dari pemerintah Kota Denpasar untuk masyarakat sehingga terciptanya pemerintahan yang bersih, tranparan dan berwibawa. 1.2. Maksud Maksud dari pembuatan rencana induk pengembangan e-Government ini adalah memberikan landasan berpikir, standarisasi, pentahapan dan implementasi bagi pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar yang komprehensif, efisien, efektif dan terpadu, dalam bentuk : 1. Kerangka Pemikiran Dasar (e-Government Conceptual Framework); 2. Cetak Biru Pengembangan (e-Government Blue Print); 3. Solusi Pentahapan Pengembangan (e-Government Roadmap); 4. Rencana Implementasi (e-Government Implementation Plan). Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar ini tetap berada dalam kerangka dan bagian dari penerapan e-Government secara nasional.

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

1.3. Tujuan 1. Meningkatkan mutu layanan publik melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses penyelenggaraan pemerintahan Kota Denpasar 2. Terbentuknya kepemerintahan yang bersih, transparan, dan mampu menjawab tuntutan perubahan secara efektif 3. Perbaikan organisasi, sistem manajemen, dan proses kerja kepemerintahan 1.4. Dasar Pelaksanaan 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah 2. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government. 3. Keputusan Menteri Komunikasi Dan Informasi Nomor 57 Tahun 2003 Tentang Panduan Penyusunan Rencana Induk Pengembangan E-Government Lembaga.

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

BAB II KERANGKA PEMIKIRAN DASAR (e-Government Conceptual Framework) Sesuai dengan Inpres No. 3/2003 tentang Kebijakan Dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government, setiap Gubernur dan Bupati / Walikota diamanatkan untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangannya masing-masing guna terlaksananya pengembangan e-Government secara nasional. Menurut Inpres No. 3/2003: Pengembangan e-Government merupakan upaya untuk mengembangkan penyelenggaraan kepemerintahan yang berbasis (menggunakan) elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif dan efisien. Melalui pengembangan egovernment dilakukan penataan sistem manajemen dan proses kerja di lingkungan pemerintah dengan mengoptimasikan pemanfaatan teknologi informasi. Pemanfaatan teknologi informasi tersebut mencakup 2 (dua) aktivitas yang berkaitan yaitu : (1) pengolahan data, pengelolaan informasi, sistem manajemen dan proses kerja secara elektronis; (2) pemanfaatan kemajuan teknologi informasi agar pelayanan publik dapat diakses secara mudah dan murah oleh masyarakat. 2.1. Kerangka Berpikir Pengembangan e-Government Mengingat pengembangan e-Government merupakan sebuah proses transformasi dari manual ke elektronik, maka dibutuhkan upaya-upaya sistematis yang menyangkut subyek, obyek dan metoda yang terkait dengan proses transformasi tersebut. Proses transformasi ini mengacu pada tiga hal, yaitu perundang-undangan di bidang teknologi informasi dan komunikasi, kondisi saat ini dan pengaruh lingkungan yang bersumber pada tuntutan layanan publik dan kemajuan teknlogi informasi dan komunikasi. Kerangka berpikir tersebut dapat dilihat seperti Gambar 1.

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Batasan Instrumen : Inpres 3/2003 e-Gov Keppres 9/2003 TKTI Peraturan Perundangan bid TIK lainnya Proses Transformasi : e-Goverment Kondisi saat ini : Infrastruktur jaringan, Penetrasi komp/internet, Peraturan Per-UU, SDM/Leadership, Organisas/Sist Manaj, Dana/Anggaran, Strategi Subject : Eksekutif, Legislatif, Swasta, LSM, Publik Object : Infrastruktur teknologi/nontekno, Eksekutif, Legis, Swasta, LSM, Publik Metoda : Litbang/konsult/studi banding (Roadmap to e-Gov), Regulasi, Panduan/Standarisasi, Sosialisasi, Bintek, Leadership, Organisasi/Manaj Modern, Dana/Anggaran pengembangan berlanjut Tujuan : Good-Governance e-Gov yg jamin Sistem Layanan Publik dan ciptakan Sistem Pemerintahan yg demokratis, transparan, bersih, adil, akuntabel, bertanggung jawab, responsif, efektif, efisien

Pengaruh Lingkungan : Tuntutan layanan publik, Kemajuan tekno kominfo, Ancaman digital divide, Peningkatan daya saing Umpan balik utk penyempurnaan langkah proses transformasi

Gambar 1. Kerangka Berpikir Pengembangan e-Government Sedangkan kerangka berpikir untuk tahapan pengembangan e-Government mengacu pada usulan tahapan pengembangan oleh Hermawan Kertajaya yaitu : (I) (II) (III) Sekedar menjalankan kewajiban sebagai penyedia layanan publik, tapi sudah mulai dilewatkan jaringan komputer (LAN/WAN). Penyediaan layanan publik dilewatkan internet (dapat diakses dari manapun). Menuju layanan yg berorientasi pada pembangunan ekonomi nasional jangka panjang (layanan pada kalangan bisnis, pemasok, dan lembaga pemerintah lainnya)layanannya dilewatkan LAN/WAN; belum semuanya lewat internet (ekstranet). (IV) Berorientasi ke pembangunan ekonomi jangka panjang dan semua layanannya lewat internet (ekstranet).

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Gambar 2. Kerangka Berpikir Tingkatan Pengembangan e-Government (sumber: Hermawan Kertajaya, dkk., 2002:331) 2.2. Kondisi Saat Ini Pemerintah Kota Denpasar sejak tahun 2001 sudah masuk pada tahapan e-Government yaitu tingkat pematangan dimana pemerintah kota sudah memiliki situs yaitu www.denpasar.go.id, pada situs ini masyarakat dapat mengetahui berbagai hal tentang Pemerintah Kota Denpasar serta sudah bisa berinteraksi dengan mengirimkan kritik dan saran serta pengisian polling, hanya saja jumlah layanan informasi yang disediakan masih terbatas pada beberapa instansi, seperti Kantor Pengolahan Data Elektronik dan Komunikasi (KPDEKOM), Dinas Tata Kota dan Bangunan dan Dinas Kesehatan, padahal jumlah instansi yg belum menyajikan informasi di situs masih banyak. Kondisi infrastruktur jaringan komunikasi yang belum terintegrasi menghambat tahapan pematangan ini. Beberapa instansi sudah memiliki Local Area Network (LAN) hanya saja belum terhubung antar instansi (INTRANET), sehingga update data dan interaksi masyarakat melalui situs tidak bisa langsung bersentuhan dengan tiap instansi namun melalui KPDEKOM.

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Untuk mengetahui kondisi saat ini tentang kesiapan Masyarakat, Swasta dan Pemerintah Kota Denpasar dalam penerapan e-Government, telah dilakukan survey yang melibatkan 71 perusahaan sebagai responden, 385 orang sebagai responden masyarakat dan 41 instansi Pemerintah Kota Denpasar. 2.2.1. Metode Sampling Penentuan Responden Formula untuk menentukan Ukuran Sampel adalah sebagai berikut : 1. Untuk Masyarakat : Populasi Penduduk Kota Denpasar : a. Kec. Denpasar Selatan: 76.172 b. Kec. Denpasar Timur : 78.758 c. Kec. Denpasar Barat : 32.600 Total Populasi Penduduk : 187.530 ( s.e.) 2 . p (1 p ) e2 40.6% 42.0% 17.4%

Besarnya sampel adalah n, dengan n = s.e. = standard error

Bila Tingkat Kepercayaan (Significant Level/SL) 95%, maka s.e. = 1.96 Bila Tingkat Kepercayaan (Significant Level/SL) 90%, maka s.e. = 1.67 p e = probabilitas bahwa seorang penduduk terpilih sebagai sampel = toleransi error Bila S.L. 95%, maka e = 5% dan S.L. 90%, maka e = 10% Probabilitas seseorang terpilih sebagai sampel/responden adalah 0.5 sehingga probabilitas tidak terpilih sebagai responden adalah 0.5 (1-p) = probabilitas bahwa seorang penduduk tidak terpilih sebagai sampel.

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Bila S.L. 95%, Maka total sampel yang diperlukan adalah : 1.96 2 x0.5 x(1 0.5) = 384.16 385 0.05 2

n=

Dengan menggunakan Proporsional Random Sampling, maka Jumlah Sampel per Kecamatan adalah sebagai berikut : n=385

Denpasar Selatan 40.6%

Denpasar Timur 42%

Denpasar Barat 17.4%

n=156

n=162

n=67

Pemilihan seseorang sebagai responden pada tiap kecamatan dilakukan secara acak (random). 2. Untuk Perusahaan : Unit Usaha/Perusahaan yang ada di Kota Denpasar : a. Perbankan c. Sektor Usaha : 63 : 80 9.03% 49.48.0% 11.47% b. Hotel, Restoran, Travel : 345

Total Populasi Perusahaan : 488

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Bila S.L. 90%, Maka total sampel perusahaan yang diperlukan adalah : 1.67 2 x0.5 x(1 0.5) = 69.7 70 perusahaan 0.12

n=

Dengan menggunakan Proporsional Random Sampling, maka Jumlah Sampel per jenis perusahaan adalah sebagai berikut : n=385

Perbankan 12.9%

Hotel, Restoran, Travel 70.7%

Sektor Usaha 16.4%

n=9

n=50

n=12

Pemilihan perusahaan sebagai responden pada tiap jenis usaha dilakukan secara acak (random) dengan menggunakan nilai random. 3. Untuk instansi, semua instansi disurvey (observasi populasi) 2.2.2. Analisis Komprehensif Hasil Survey 1. Perilaku dan Kesiapan Pengguna (Masyarakat dan Perusahaan) a. Masyarakat Kota Denpasar telah terbiasa menggunakan Komputer (83.6%) dan secara rutin menggunakannya (63.6%), hanya saja lama penggunaannya masih relatif singkat (kurang dari 5 jam per minggu) dengan tempat pemakaian PC yang beragam, yaitu di rumah, kantor, sekolah, rental. Pemakaian Komputer oleh responden sudah cukup lama, yaitu sebanyak lebih

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

dari 70% telah menggunakannya lebih dari setahun. Responden yang memiliki Komputer di rumah, cukup banyak yaitu 45%. b. Untuk internet, sebagian besar responden masyarakat telah mengetahui dan menggunakannya (52%). 58% dari pengguna internet menggunakan warnet untuk akses. Fasilitas yang digunakan masih dominan untuk e-mail (83%) dan chatting (65%). Akses e-mail sudah ada yang menggunakan PDA (18%). c. Perusahaan yang menggunakan dukungan komputer untuk opersional cukup dominan (78.6%) dimana 70% telah terhubung dengan jaringan lokal (LAN) dan internet. 2. Kesiapan Unit dan SDM a. 54% perusahaan telah memiliki divisi/bagian EDP atau Pusat Komputer di mana jumlah SDM pada divisi tersebut masih relatif sedikit (< 5 orang). Untuk instansi, hanya ada 13.5% yang memiliki bagian Pusat Komputer/SIM. b. Untuk instansi, hanya ada 9 instansi yang mempunyai SDM bidang IT dengan tingkat pendidikan yang beragam, D III s/d S2. c. Untuk kesiapan SDM pada instansi, Pejabat Pemerintah Kota Denpasar yg familiar mengunakan komputer 16.67% dan internet 11.54%, sedangkan untuk level staf yg familiar dgn komputer 27% dan internet 10.71%). 3. Kesiapan Infrastruktur Hardware dan Software a. Perusahaan yang menggunakan komputer dalam operasionalnya, mencapai 78,6%, hanya jumlah unit PC masih sedikit, yaitu kurang dari 5 yang mencapai 40% dari total responden perusahaan yang sebagiannya berspesifikasi Pentium IV (66%). b. Semua instansi pemerintah (100%) telah menggunakan komputer dalam layanan operasionalnya, 75% diantaranya telah menggunakan PC Pentium IV. Hanya saja tidak setiap staf tersedia/menggunakan komputer, hanya 29% yang tersedia/menggunakan komputer. Hal ini menyebabkan lebih dari 50% instansi menyatakan bahwa fasilitas komputer belum memadai untuk

10

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

operasional layanan. 32% instansi telah mempunyai Laptop untuk mendukung operasionalnya. c. Baik masyarakat, instansi maupun perusahaan, masih dominan menggunakan Sistem Operasi Windows (95/2000/XP), yaitu mencapai 82%. Alternatif Sistem Operasi yang digunakan adalah Linux, DOS, Windows NT. d. Penggunaan aplikasi yang paling dominan di masyarakat, instansi dan perusahaan adalah pemakaian s/w perkantoran (Microsoft Office), yaitu untuk perusahaan 80% dan isntansi 92%. Database yang dominan digunakan pada instansi maupun perusahaan adalah Access dan SQL server. Untuk instansi, menggunakan Access (83%), sedangkan perusahaan menggunakan SQL Server (45.4%). e. Untuk instansi, masih sedikit yang menggunakan Pemrograman Web, kurang dari 10%. 4. Komunikasi dengan Web Pemerintah Kota a. Baik masyarakat maupun perusahaan, masih relatif sedikit yang meng-akses Web Denpasar (masyarakat: 6.4%, perusahaan: 21.7%). Masyarakat mengakses Web dengan tujuan untuk mengetahui informasi pemerintahan, sedangkan perusahaan lebih banyak bertujuan untuk mengetahui peraturan pemda, yaitu sebanyak 46%. b. Hanya sedikit sekali masyarakat yang pernah e-mail kepada Pemerintah Kota, Denpasar yaitu kurang dari 1%. Sedangkan untuk perusahaan, tidak ada yang pernah e-mail ke Pemerintah Kota Denpasar. Dari analisis ini dapat disimpulkan bahwa masyarakat dan swasta telah siap dalam implementasi e-Government, hanya saja ketidaksiapan justru dari sisi Pemerintah Kota Denpasar.

11

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

2.2.3. Analisis SWOT Selain melakukan analisis komprehensif terhadap hasil survey, agar hasil penyusunan rencana induk pengembangan e-Government dapat mencapai kondisi ideal yang diharapkan maka perlu dilakukan analisis SWOT. Ada beberapa komponen pokok yang akan dianalisis yaitu sumber daya manusia, perangkat keras, perangkat lunak/aplikasi, jaringan komputer/Internet, Data dan Informasi, pelayanan masyarakat, organisasi. Komponen tersebut dianalisis letak kekuatannya (Strengths), kelemahannya (Weaknesses), peluang (Opportunities) dan tantangan (Threaths). Analisis SWOT ini dipakai sebagai dasar penentuan rencana pengembangan e-Government. Dari analisis ini maka dapat dilakukan evaluasi diri untuk berbenah diri membangun sistem e-Government yang handal dan terpadu. Selain itu, dengan analisis SWOT tersebut dapat diidentifikasi beberapa masalah utama yang perlu mendapatkan perhatian untuk dapat mencapai kondisi yang memungkinkan untuk membangun dan mengembangkan e-Government. Strategi pengembangan e-Government menurut prioritas selanjutnya dapat dibangun berdasarkan analisis SWOT yang telah disusun, disesuaikan dengan kondisi riil yang ada di Pemerintah Kota Denpasar. Analisis SWOT yang disusun berikut selain dari hasil kuisioner juga hasil dari survey langsung terhadap masyarakat, kalangan bisnis dan instansi pemerintah juga hasil dari survey terhadap dokumen-dokumen pendukung (data sekunder) yang terdapat di Pemerintah Kota Denpasar.

12

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Tabel 1. Analisis SWOT hasil survey e-Government Pemerintah Kota Denpasar


Komponen Sumber Daya Manusia Kekuatan 1. Adanya kesadaran dari SDM mengenai perlunya Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk dapat memberikan pelayanan yang lebih baik 2. Terdapat SDM yang peduli dengan pengembangan e-Government di lingkungan Pemerintah Kota Kelemahan 1. Prosentase penguasaan dan penggunaan teknologi informasi masih rendah 2. Sangat rendah SDM berlatar belakang pendidikan komputer 3. Frekuensi bimbingan teknis SDM tentang teknologi informasi masih rendah dan tidak kontinyu Peluang 1. Banyak sumber dan narasumber untuk proses pembelajaran di bidang teknologi informasi dan komunikasi 2. Teknologi Informasi semakin siap pakai dan berdaya guna 3. Terdapat tenaga ahli yang kompeten dengan pengembangan e-Government Ancaman 1. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sangat pesat 2. Kurangnya penguasaan pemanfaatan teknologi informasi akan mengakibatkan tertinggal dari daerah lain

13
Perangkat Keras 1. Semua instansi telah memiliki komputer dengan jumlah yang beragam 2. Terdapat beberapa komputer server yang memadai 3. Hampir semua H/W sudah dioperasikan 1. Perawatan H/W kurang diperhatikan 2. Kebanyakan tidak punya penanggung jawab kerusakan 3. H/W untuk pimpinan belum memadai 1. Harga H/W relatif semakin murah dan H/W mudah di up-grade 2. Komputer sudah dianggap sebagai kebutuhan standar 3. Kemampuan dan dayaguna H/W semakin canggih dan lengkap 4. Mudah didapatkan di pasaran 1. Perkembangan H/W sangat pesat sehingga H/W yang ada cepat ketinggalan jaman 2. Kemajuan teknologi S/W berdampak pada kebutuhan H/W yang canggih

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Komponen Perangkat Lunak / Aplikasi

Kekuatan 1. Website beberapa kali memperoleh Award tingkat nasional dan pernah mewakili Indonesia di ajang Internasional 2. Pernah meraih peringkat 3 Nasional dalam implementasi eGovernment 3. Website sudah menggunakan Content Management System (CMS) untuk seluruh instansi 4. Sudah ada aplikasi untuk mendudukung perijinan 5. Sudah memanfaatkan aplikasi mobile (SMS)

Kelemahan 1. Pengembangan S/W masih parsial belum terintegrasi dan terpadu 2. Belum terdapat urutan prioritas dalam pengembangan aplikasi 3. Belum ada sistem yang terpadu (single sign-on system) 4. Paket program ada yang masih bajakan

Peluang 1. S/W semakin mudah dipelajari (user friendly) 2. Kemampuan S/W semakin canggih 3. Ketersediaan S/W semakin lengkap 4. Banyak perusahaan pembuat software 5. Tersedianya sistem open-source cepat

Ancaman 1. Perkembangan S/W sangat 2. S/W mutakhir selalu menuntut H/W yang canggih 3. Gencarnya pemberantasan software bajakan

14
Jaringan / Internet

1. Beberapa instansi perijinan, UPT, Capil dan Kecamatankecamatan telah mempunyai jaringan intranet. 2. Ada keinginan untuk mengintegrasikan data-data untuk kepentingan pelayanan publik lewat jaringan 3. Lokasi seluruh instansi dapat terjangkau baik lewat jaringan kabel maupun wireless

1. Sedikit sekali instansi yang memiliki tenaga administrator ataupun operator jaringan yang handal 2. Penguasaan komputer dan Internet, baik pimpinan maupun staf masih rendah

1. Teknologi jaringan sudah murah dan mudah didapat di pasaran. 2. Pengembangan aplikasi jaringan sudah lebih mudah dan cepat. 3. Database terpusat maupun tersebar sangat mudah diimplementasikan.

1. Masyarakat sudah melek internet, membuat mereka lebih suka mendapatkan informasi yang terpasang di Web. 2. Investor lebih tertarik pada pemerintahan yang memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi 3. Tuntutan penyajian informasi yang cepat dan akurat

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Komponen Data / Informasi

Kekuatan 1. Adanya kesadaran pentingnya data yang akurat dan terintegrasi 2. Tersedianya H/W dan S/W pemroses data 3. Tersedianya tenaga siap latih 4. Adanya keinginan pemusatan data pada Unit Pelayanan Terpadu (UPT)

Kelemahan 1. Belum ada Basis Data terpadu 2. Informasi/data antar aplikasi dan antar instansi belum terintegrasi 3. Belum ada prosedur standar penanganan data 4. Organisasi dan kelengkapan data masih belum baik (masih kesulitan dalam mencari informasi yang diperlukan) 5. Perlu waktu yang lama untuk mendapatkan informasi online yang up to date (menanggapi kritik saran di web)

Peluang 1. Kemajuan Teknologi Informasi yang canggih dan berdayaguna 2. H/W dan S/W pemroses data semakin lengkap dan canggih 3. Banyak Pakar (penyedia jasa) di bidang pengolahan data (sistem informasi) 4. Ada sistem Basis Data Terdistribusi ataupun terpusat yang terpadu

Ancaman 1. Tuntutan masyarakat tentang informasi dan pelayanan 2. Tuntutan masyarakat akan transparansi 3. Data/Informasi yang salah bisa menjerumuskan 4. Keamanan dan penyalahgunaan data

15
Organisasi, 1. Pimpinan memiliki e-leadership Sistem Manajemen Kerja 2. Adanya kesadaran pentingnya komunikasi keterpaduan pelayanan 4. Seluruh instansi akan terhubung lewat jaringan dan Proses 3. Adanya kesadaran pentingnya

1. Kurangnya keinginan sharing sumber daya/ data 2. Ketersediaan dan kualitas peralatan antar bidang tidak merata 3. SDM dalam bidang teknologi informasi antar instansi tidak merata 4. Penyediaan dana untuk menangani e-Government belum terpadu

1. Kemajuan Teknologi Informasi yang canggih dan berdayaguna 2. Banyak pakar yang gigih mengembangkan e-Government 3. Banyak best practise eGovernment yang dapat dirujuk 4. Otonomi Daerah

1. Penyediaan Data/Informasi yang tidak berkualitas akan menurunkan wibawa pemerintah 2. Tuntutan kecepatan pelayanan untuk masyarakat 3. Masyarakat semakin kritis

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Komponen Pelayanan Masyarakat

Kekuatan 1. Prosentase penggunaan komputer (stand-alone dan jaringan) dalam pelayanan masyarakat cukup 2. Tingginya keinginan masyarakat umum dan bisnis untuk mendapatkan pelayanan yang cepat dan terpadu 3. Tersedianya website untuk menyampaikan kritik dan saran 4. Adanya KIOSK layar sentuh untuk informasi kota Denpasar dan perijinan 5. UPT yang terkomputerisasi dan online

Kelemahan 1. Kurangnya sosialisasi keberadaan webiste pemerintah kota 2. Waktu menanggapi kritik dan saran yang masih lama 3. Pemanfaatan teknologi informasi di tingkat desa/kelurahan serta kecamatan masih rendah

Peluang 1. Informasi layanan terpadu dapat ditingkatkan dengan layanan eGovernment

Ancaman 1. Tuntutan masyarakat untuk memperoleh layanan yang cepat, tepat dan terpadu

16
Peraturan

Sudah ada Inpres no 3 th 2003

Belum ada petunjuk pelaksanaan

Otonomi daerah memungkinkan pembuatan peraturan pelaksanaan e-Government pada tingkat Pemerintah Kota

Tuntuan kepastian hukum akan produk dari e-Government

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Tabel 2. Matrik Analisis SWOT


Peluang (O): Tantangan (T): 1. Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat 2. Masyarakat menginginkan pelayanan yang cepat, tepat dan terpadu, serta ketersediaan informasi yang akurat dan informatif 3. Dinamika masyarakat yang menuntut terciptanya Good Governance S1-T1 : Manfaatkan e-leadership pimpinan agar mengarahkan SDM untuk mengikuti perkembangan teknologi informasi yang terbaru S2-T3 : Manfaatkan ketersediaan S/W, H/W dan jaringan untuk pelayanan yang cepat, tepat dan terpadu, serta ketersediaan informasi yang akurat dan informatif S2-T3 : Manfaatkan ketersediaan S/W, H/W dan jaringan untuk terciptanya Good Governance

Eksternal Internal

1. Teknologi informasi dan komunikasi dapat mengefektifkan pelayanan kepada masyarakat 2. Ketersediaan konsultan e-Government 3. Banyak sumber dan narasumber untuk proses pembelajaran di bidang teknologi informasi dan komunikasi

Kekuatan (S): 1. Pimpinan memiliki e-leadership

S1-O1 : Manfaatkan e-leadership pimpinan yang peduli dengan e-Government dalam pemanfaatan teknologi informasi untuk mengefektifkan pelayanan kepada masyarakat S2-01: Manfaatkan Ketersediaan S/W, H/W dan jaringan untuk mengefektifkan pelayanan kepada masyarakat S1-O2 : Optimalkan konsultan e-Government untuk meraih prestasi di bidang e-Government

17

2. Ketersediaan S/W, H/W dan jaringan yang cukup. 3. Beberapa kali memperoleh award untuk website terbaik dan pengembangan eGovernment

Rencana Induk Pengembangan e-Government P

Kelemahan (W): 1. SDM yang menguasai dan menggunakan teknologi informasi masih rendah dan belum merata 2. Pengembangan S/W, H/W serta pengelolaan data belum terintegrasi dan terpadu

W1-O1: Tingkatkan kemampuan SDM yang terampil dalam penggunaan teknologi informasi untuk mengefektifkan pelayanan kepada masyarakat W1-O3: Manfaatkan sumber dan narasumber untuk meningkatkan kemampuan SDM W2-O2: Sempurnakan sistem pengembangan dan

W1-T1: SDM diberi penguasaan teknologi informasi yang terbaru W2-T1: Hindari kesalahan distribusi dan penempatan SDM yang tidak sesuai ketrampilan untuk mengurangi dampak perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat

3. Perlu waktu yang lama untuk mendapatkan informasi online yang up to date (menanggapi kritik saran di web)

pemeliharaan teknologi informasi serta pengelolaan data yang belum terintegrasi dan handal dengan memanfaatkan ketersediaan konsultan e-Government W3-01: Tingkatkan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk update informasi di web

W2-T2 : Hindari kelemahan sistem pengembangan S/W, H/W serta pengelolaan data yang belum terintegrasi dan handal untuk mengurangi ketidakpuasan masyarakat yang menginginkan pelayanan yang cepat, tepat dan terpadu, serta ketersediaan informasi yang akurat dan informatif

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

2.3. Kesesuaian Visi dan Misi Visi Pemerintah Kota Denpasar, seperti yg tercantum pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RJPMD) Kota Denpasar Tahun 2005-2010 yaitu Terciptanya Kota Denpasar Berwawasan Budaya dengan Keharmonisan dalam Keseimbangan secara berkelanjutan dengan misinya yaitu (1) Menumbuhkembangkan jati diri Ruang dan masyarakat Kota Denpasar yang berdasarkan kebudayaan Bali. (2) Pemberdayaan masyarakat dilandasi dengan Kebudayaan Bali dan Kearifan Lokal, (3) Mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance) melalui Penegakan Supremasi Hukum, (4) Membangun pelayanan publik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, (5) Mempercepat pertumbuhan dan memperkuat ketahanan ekonomi melalui sistem ekonomi kerakyatan. Terkait dengan visi dan misi tersebut, maka e-Government Kota Denpasar perlu memiliki visi yang sejalan dengan visi dan misi di atas (misalnya) Menjadi Kota yang Unggul dan Prima dalam penyelenggaraan pemerintahan (Government), pelayanan publik (Citizen) dan ketahanan ekonomi (Business) yang Berwawasan Budaya. Dari visi ini dapat diterjemahkan bahwa e-Government yang diimplementasikan harus dapat memenuhi harapan dan kebutuhan dari internal pemerintahan, masyarakat dan pihak swasta. Kata unggul mengandung makna upaya nyata peningkatan kinerja aparatur pemerintah dalam pelayanan masyarakat, sedangkan kata prima mengandung makna efisien, efektif, adil dan transparan, dimana hal ini dapat diwujudkan dengan penerapan teknologi informasi dan komunikasi. Selain visi dan misi Pemerintah Kota Denpasar tersebut, perlu juga diselaraskan dengan sasaran umum, arah kebijakan pembangunan dan program pembangunan Telematika yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RJPMD) Kota Denpasar Tahun 2005-2010. Adapun sasarannya adalah (1) Terwujudnya penyelenggaraan Telematika yang efisien, yaitu mampu mendorong produktivitas dan pertumbuhan ekonomi dengan tetap memperhatikan kemanfaatan aspek sosial dan komersial, (2) Meningkatnya aksesibelitas masyarakat akan layanan telematika, (3) Meningkatnya kapasitas serta kemampuan masyarakat dalam mengembangkan dan mendayagunakan teknologi dan aplikasi telematika secara efektif.

19

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

BAB III BLUEPRINT PENGEMBANGAN (e-Government Blue Print) Untuk mengintegrasikan seluruh implementasi e-Government dibutuhkan standar dan aturan-aturan pendukung yang dapat dijadikan acuan utama dalam pengembangan e-Government untuk seluruh instansi. Agar standar dan panduan tersebut dapat diadaptasi oleh seluruh instansi di Pemerintah Kota Denpasar secara lebih sistematik dan terpadu, maka perlu diterjemahkan ke dalam suatu bentuk dokumentasi yang lebih terperinci dan memudahkan mengikuti tahapan-tahapan kunci yang memungkinkan hasil yang ingin dicapai dapat lebih terukur. Blueprint e-Government merupakan salah satu panduan yang lebih terperinci yang memudahkan pemerintah Kota Denpasar melakukan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pengembangan e-Government. Blueprint dasar yang harus tersedia adalah blueprint pengembangan sumber daya manusia, blueprint pengembangan infrastruktur jaringan dan blueprint pengembangan aplikasi. Agar blueprint menjadi sebuah acuan standar yang dapat mengantisipasi adanya perubahan akibat kemajuan teknologi dan dinamika otonomi daerah, blueprint didesain dengan prinsip keseimbangan antara flexibility (konsisten namun dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dan kebijakan yang spesifik) dan standardization. Dengan memahami implementasi e-Government yang benar dan mengacu kepada blueprint yang sudah dibuat, akan mendorong seluruh instansi Pemerintah Kota Denpasar mewujudkan visi serta turut mensukseskan terciptanya public good governance melalui e-Government. 3.1. Blueprint Sumber Daya Manusia Dokumen Cetak biru (Blueprint) sumber daya manusia (SDM) e-Government bagi lembaga Pemerintah Kota Denpasar ini dimaksudkan untuk memberikan panduan baku pengembangan e-Government hanya pada bidang sumber daya manusia e-Government, dengan ruang lingkup pemerintahan kota Denpasar

20

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Tujuan pembuatan dokumen Cetak biru (Blueprint) sistem ini adalah: 1. Panduan dalam perecanaan pengembangan sumber daya manusia yang mengelola e-Government 2. Pedoman mengenai ukuran atau patokan tentang pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki sumber daya manusia yang mengelola e-Government 3. Pedomana dalam pengelolaan jabatan fungsional Pranata Komputer 3.1.1. Model Stuktur Organisasi Strukur organisasi dari unit pengelola e-Government terletak pada struktur organisasi Kantor Pengolahan Data Elektronik dan Komunikasi berupa Tim Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), untuk jangka waktu 5 tahun ini, sumber daya manusianya diambil dari luar instansi pemerintah, namun kedepannya dapat diisi dari para pranata komputer. Tim ini memiliki garis koordinasi dengan kelompok jabatan fungsional pranata komputer di seluruh instansi. Struktu unit pengelola e-Government sendiri terdiri dari empat bidang, yaitu Application, Technical Support, Operation, dan Data.

Kepala KPDE & KOM Koordinator Tim TIK

Kelompok Jabatan Fungsional Pranata Komputer

Koordinator Application Support

Koordinator Technical Support

Koordinator Operation

Koordinator Data

Sistem Analyst Programmer

Network Admin System Admin

Librarian Operator/End User

Database Admin

Gambar 3. Struktur Organsisasi 21

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Masing masing bidang mempunyai tugas, produk pokok dan pompetensi Jabatan yang berbeda dan akan dibahas lebih lanjut. Untuk kelompok jabatan fungsional merupakan pranata komputer dari masing-masing dinas atau instansi. Tugasnya adalah untuk berkoordinasi dengan unit pengelola e-Government mengenai kebutuhan dan kendala yang dihadapi dinas tersebut di bidang TIK. 3.1.2. Uraian, Tugas, Produk Pokok dan Kompetensi Di bagian ini akan dijabarkan uraian umum, serta tugas dan produk pokok masingmasing jabatan dari Model Struktur Organisasi Unit Pengelola e-Government, berdasarkan pemetaan proses-proses TIK ke struktur organisasi unit pengelola e-Government. Selain itu juga dijabarkan kompetensi-kompetensi yang diperlukan setiap jabatan untuk dapat melakukan tugas-tugas pokoknya, didalamnya terdapat kompetensi teknis dan komponen nonteknis. Kompetensi teknis adalah kemampuan dasar TIK, teknis perangkat keras, dan jaringan. Kompetensi nonteknis disini adalah kemampuan komunikasi dan hubungan interpersonal. Berikut adalah jabatan-jabatan yang akan dijabarkan : 1. Koordinator Tim TIK Koordinator Tim TIK menyelaraskan TIK dengan strategi e-Government agar TIK dapat memberikan kontribusi maksimal dalam pencapaian tujuan pengembangan e-Government seperti yang tercantum dalam Inpres no. 3 tahun 2003. Untuk itu Ketua Tim TIK antara lain membuat perencanaan strategis TIK, mengelola organisasi, dan proses-proses yang dilakukan organisasi, mengelola aspek pendidikan dan pelatihan kepada SDM yang terkait, menjaga adekuasi TIK, mengelola keamanan, dan mengelola prioritas. A. Tugas Pokok 1. Membuat perencanaan strategis TIK. 2. Membuat kebijakan TIK organisasi.

22

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

3. Menentukan arsitektur informasi. 4. Mengantisipasi perkembangan teknologi. 5. Membentuk struktur organisasi dengan perangkat perlengkapannya. 6. Membuat perencanaan manajemen informasi. 7. Mengkomunikasikan arah dan tujuan organisasi. 8. Mengelola SDM, termasuk pendidikan dan pelatihan kepada pihak yang terlibat. 9. Memahami dan menaati implementasi e-Government sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan kebijakan yang berlaku. 10. Mengelola perubahan. 11. Membangun jaringan dengan TIK suppliers. 12. Mengelola proyek-proyek. 13. Bekerja sam dengan unit satuan kerja dan instansi lainnya. 14. Mengelola layanan berdasarkan standar kualitas yang ditetapkan. 15. Mengelola kualitas secara keseluruhan. B. Produk Pokok 1. Produk dan layanan e-Government yang efektif dan efisien yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan kebijakan yang ada. 2. Proses-proses/kegiatan operasi yang efektif dan efisien. 3. Proyek-proyek yang sukses menurut kriteria keberhasilannya masing-masing. 4. Dokumen perncanaan strategis TIK termasuk arsitektur informasi Unit Pengelola e-Government dan antisipasi perkembangan teknologi. 5. Dokumen kebijakan TIK organisasi. 6. Tersedianya SDM yan kompeten C. Kompetensi Kemampuan dasar TIK Pemahaman terhadap prinsip-prinsip dasar sistem informasi. Kemampuan dasar teknis perangkat keras dan jaringan

23

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Kemampuan mengenal dan mempelajari kecenderungan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di masa mendatangdan dampanya terhasap lembaga pemerintahan.

Kemampuan baik

membentuk

struktur

organisasi

dengan

perangkat

perlengkapannya agar proses manajemen e-Government dapat berjalan dengan Kemampuan memahami dan menaati implementasi e-Government sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan kebijakan yang berlaku. Kemampuan komunikasi dan hubungan interpersonal Kemampuan mengelola proyek e-Government sesuai dengan konsep dan prosedur yang baku. Kemampuan memahami dan menjamin kualitas implementasi setiap e-Government yang ada. Kemampuan sekuriti TIK

2. Koordinator Application Devolepment/Support Koordinator Application Devolepment/Support mengembangkan dan mengelola perawatan aplikasi yang dilakukan oleh System Analyst dan Programmer. Dalam tingkat manajemen, jabatan ini tergolong dalam tingkat taktis/manajerial. A. Tugas Pokok 1. Megadakan dan merawat perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan. 2. Mengelola proyek-proyek pengembangan aplikasi, baik insource maupun outsource 3. Mengelola System Analyst dan Programmer yang mengembangkan (feasibility study, requirement gathering, mendesain, mengimplementasi), menginstal, menguji (tesiting), mengkaji(review), dan merawat aplikasi. 4. Membantu perawatan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi. 5. Mengembangkan dan meng-update prosedur. 6. Membantu dan memberi saran kepada pengguna. 7. Ikut mengelola perubahan. 24

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

8. Membantu mengidentifikasi solusi otomasi. 9. Ikut menentukan rencana strategis TIK, arsitektur informasi, dan antisipasi perkembangan teknologi. B. Produk Pokok 1. Aplikasi yang efektif dan efisien. 2. Users Manual dan Technical Manual yang updated. 3. Dokumen perencanaan strategis TIK termasuk arsitektur informasi Unit Pengelola e-Government dan antisipasi perkembangan teknologi. C. Kompetensi 1. Kemampuan dasar TIK 2. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip dasar sistem informasi 3. Kemampuan dasar teknis perangkat keras dan jaringan 4. Kemampuan pengadaan dan perawatan perangkat lunak 5. Kemampuan mengelola proyek pengembangan aplikasi sesuai dengan konsep dan prosedur yang baku 6. Kemampuan memahami dan menjamin kualitas aplikasi 7. Kemampuan perawatan infrstruktur teknologi informasi dan komunikasi 8. Kemampuan menginstall sistem 9. Kemampuan mengelola perubahan 10. Kemampuan sekuriti TIK 3. Application-System Analyst System analyst untuk aplikasi-aplikasi komputer membuat rancangan sistem berdasarkan kebutuhan pengguna. System Analyst menerjemahkan kebutuhan pengguna menjadi user requirements dan functional specifications yang digunakan Programmer untuk membuat /memodifikasi aplikasi. Dalam tingkat manajemen, jabatan ini tergolong dalam tingkat operasional.

25

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

A. Tugas Pokok 1. Memfasilitasi pengembangan sistem informasi dan aplikasi komputer 2. Mempelajari organisasi. 3. Memberikan rekomendasi bagaimana sumber daya informasi dapat meningkatkan kinerja organisasi. B. Produk Pokok 1. High-Level design document yang mencakup juga user requirements, seta spesifikasi dan persyaratan aplikasi baik fungsional (efektivitas) maupun nonfungsional (efisiensi). C. Kompetensi 1. Kemampuan dasar TIK 2. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip dasar sistem informasi 3. Kemampuan dasar teknis perangkat keras dan jaringan 4. Kemampuan menganalisa, merancang sistem informasi dan aplikasi komputer. 5. Kemampuan mengidientifikasi permasalahan dan kebutuhan organisasi (requirements gathering skills) 6. Kemampuan sekuriti TIK 4. Application-Programmer Programmer untuk aplikasi komputer merawat/memodifikasi aplikasi komputer berdasarkan rancangan dari System Analyst. Dalam tingkat manajemen, jabatan ini tergolong dalam tingkat operasional. A. Tugas Pokok 1. Mengembangkan aplikasi komputer 2. Melakukan pengujian terhadap aplikasi. permasalahan-permasalahan dan kebutuhan-kebutuhan

26

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

B. Produk Pokok 1. Aplikasi sesuai dengan dokumen rancangan dan memenuhi persyaratan fungsional (tidak memiliki major bugs yang mempengaruhi fungsionalitas utama aplikasi) serta persyaratan nonfungsional. C. Kompetensi 1. Kemampuan dasar TIK 2. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip dasar sistem informasi 3. Kemampuan dasar teknis perangkat keras dan jaringan 4. Kemampuan pemrograman dan struktur data 5. Kemampuan membuat perencanaan testing dan melakukan testing 6. Kemampuan sekuriti TIK 5. Koordinator Data Koordinator Data bertanggung jawab terhadap arsitektur data dan mengelolanya sebagai aset instansi. Dalam tingkat manajemen, jabatan ini tergolong dalam tingkat taktis/manajerial. A. Tugas Pokok 1. Membuat arsitektur data 2. Mengelola data 3. Ikut menentukan rencana strategis TIK, arsitektur informasi, dan antisipasi perkembangan teknologi. B. Produk Pokok 1. Dokumen arsitektur data 2. Dokumen perencanaan strategis TIK termasuk arsitektur informasi Unit Pengelola e-Government dan antisipasi perkembangan teknologi.

27

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

C. Kompetensi 1. Kemampuan dasar TIK 2. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip dasar sistem informasi 3. Kemampuan dasar teknis perangkat keras dan jaringan 4. Kemampuan membuat arsitektur data dan manajemen data 5. Kemampuan Sekuriti TIK 6. Database Administrator Database Admininistrator bertanggung jawab terhadap perawatan sistem basis data dan integritasnya. Dalam tingkat manajemen, jabatan ini tergolong dalam tingkat operasional. A. Tugas Pokok 1. Membuat rancangan basisdata dan data definition 2. Ikut mengamankan basisdata. 3. Melakukan perawatan data. 4. Memonitor penggunaan basisdata dan statistik kinerja. 5. Melakukan perfomance tuning. 6. Ikut dalam penentuan dan prosedur backup and recovery dan implementasinya. 7. Membantu programmer terutama mengenai data dan strukturnya. B. Produk Pokok 1. Dokumen rancangan basisdata 2. Dokumen prosedur backup and recovery C. Kompetensi 1. Kemampuan dasar TIK 2. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip dasar sistem informasi 3. Kemampuan dasar teknis perangkat keras dan jaringan. 4. Kemampuan membuat rancangan basisdata dan data definition

28

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

5. Kemampuan manajemen data 6. Kemampuan dan pemahaman terhadap backup and recovery 7. Kemampuan sekuriti TIK 7. Koordinator Technical Support Koordinator Technical Support bertanggung jawab terhadap Network Administrator, System Adminstrator dan lain-lainnya yang merawat sistem agar sistem dapat terus berjalan baik. Dalam tingkat manajemen, jabatan ini tergolong dalam tingkat taktis/manajerial. A. Tugas Pokok 1. Menjamin adanya layanan yang berkesinambungan 2. Mengelola konfigurasi 3. Memonitor proses-proses dan penggunaan sistem 4. Mengelola kinerja dan kapasitas 5. Mengelola fasilitas-fasilitas yang merawat sistem. 7. Menyediakan help desk yang membantu dan memberi saran kepada pengguna. 8. Mengelola permasalahan-permasalahan dan insiden. 9. Ikut menentukan rencana strategis TIK, arsitektur informasi, dan antisipasi perkembangan teknologi. B. Produk Pokok 1. Sistem yang efektif dan efisien 2. Help Desk yang efektif da efisien 3. Laporan ketersediaan, termasuk permasalahan-permasalahan yang muncul dan insiden yang terjadi 4. Dokumen perencanaan strategis TIK termasuk arsitektur informasi Unit Pengelola e-Government dan antisipasi perkembangan teknologi. 6. Mengelola Network Administrator, System Administrator dan lain-lainnya

29

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

C. Kompetensi 1. Kemampuan dasar TIK 2. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip dasar sistem informasi 3. Kemampuan dasar teknis perangkat keras dan jaringan 4. Kemampuan manajemen investasi TIK 5. Kemampuan dan pemahaman mengenai help desk 6. Kemampuan troubleshooting dan problem solution 7. Kemampuan sekuriti TIK 8. Network Administrator Network operasional. A. Tugas Pokok 1. Membuat perencanaan infrastruktur telekomunikasi 2. Mengimplementasikan perencanaan infrastruktur telekomunikasi 3. Melakukan perawatan terhadap infrastrukturntelekomunikasi antara lain menjamin komunikasi data fungsional serta backup dilakukan dan berjalan lancar. B. Produk Pokok 1. Dokumen perencanaan infrastruktur telekomunikasi 2. Infrastruktur telekomunikasiyang terawat dan berjalan dengan baik Kompetensi 1. Kemampuan dasar TIK 2. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip dasar sistem informasi 3. Kemampuan dasar teknis perangkat keras dan jaringan 4. Kemampuan menyusun perencanaan infrastruktur telekomunikasi 5. Kemampuan sekuriti TIK Administrator bertanggungjawab terhadap kontrol teknis dan administrasi dari jaringan. Dalam tingkat manajemen, jabatan ini tergolong dalam tingkat

30

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

9. System Administrator System Administrator bertanggung jawab terhadap sistem komputer secara keseluruhan termasuk jaringan. Dalam tingkat manajemen, jabatan ini tergolong dalam tingkat operasional. A. Tugas Pokok 1. Mengelola pembelian perangkat keras dan lunak serta instalasinya sesuai prosedur. 2. Menambah workstation baru dan konfigurasinya. 3. Menginstall perangkat lunak system. 4. Mengelola user accounts 5. Mencegah virus komputer 6. Mengalokasikan storage device B. Produk Pokok 1. Sistem dengan aplikasi-aplikasi yang berjalan dengan baik, termasuk jelasnya user accounts dan minimumnya efek negatif yang ditimbulkan virus komputer. 2. Storage space yang cukup bagi para pengguna C. Kompetensi 1. Kemampuan dasar TIK 2. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip dasar sistem informasi 3. Kemampuan dasar teknis perangkat keras dan jaringan 4. Kemampuan pengadaan perangkat keras dan perangkat lunak TIK 5. Kemampuan pengelolaan kapasitas 6. Kemampuan sekuriti TIK

31

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

10. System Analyst System Analyst untuk sistem operasi. Dalam tingkat manajemen, jabatan ini tergolong dalam tingkat operasional. A. Tugas Pokok 1. Mempelajari organisasi 2. Memberikan rekomendasi bagaimana sumber daya informasi dapat meningkatkan kinerja organisasi. B. Produk Pokok 1. High-level design document yang mencangkup juga user requirements, serta spesifikasi dan persyaratan sistem, baik fungsional (efektivitas) maupun nonfungsional (efisiensi). C. Kompetensi 1. Kemampuan dasar TIK 2. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip dasar sistem informasi 3. Kemampuan dasar teknis perangkat keras dan jaringan 4. Kemampuan menganalisa, merancang sistem informasi dan aplikasi komputer 5. Kemampuan mengidentifikasi permasalahan dan kebutuhan organisasi (requirement gathering skills). 6. Kemampuan sekuriti TIK 11. System Programmer Programmer untuk sistem operasi. Dalam tingkat manajemen, jabatan ini tergolong dalam tingkat operasional. A. Tugas Pokok 1. Merawat sistem 2. Melakukan pengujian terhadap sistem permasalahan-permasalahan dan kebutuhan-kebutuhan

32

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

B. Produk Pokok 1. Sistem berjalan dengan baik dan memenuhi persyaratan (tidak memiliki major bugs yang mempengaruhi fungsionalitas utama aplikasi) serta persyaratan nonfungsional. C. Kompetensi 1. Kemampuan dasar TIK 2. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip dasar sistem informasi 3. Kemampuan dasar teknis perangkat keras dan jaringan 4. Kemampuan pemrograman dan struktur data 5. Kemampuan membuat perencanaan testing dan melakukan testing 6. Kemampuan sekuriti TIK 12. Koordinator Operation Koordinator Operation bertanggung jawab pada SDM yang terlibat dalam operasi. Dalam tingkat manajemen, jabatan ini tergolong dalam tingkat operasional. A. Tugas Pokok 1. Mengelola kegiatan operasi. 2. Mengelola SDM yang terlibat dalam operasi termasuk operator/users, librarians, dan lain-lain. 3. Ikut menentukan rencana strategis TIK, arsitektur informasi, dan antisipasi perkembangan teknologi. B. Produk Pokok 1. Kegiatan operasi yang berjalan dengan efektif dan efisien. 2. Dokumen perncanaan strategis TIK termasuk arsitektur informasi Unit Pengelola e-Government dan antisipasi perkembangan teknologi.

33

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

C. Kompetensi 1. Kemampuan dasar TIK 2. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip dasar sistem informasi 3. Kemampuan dasar teknis perangkat keras dan jaringan 4. Kemampuan manajemen operasi 5. Kemampuan manajemen SDM 6. Kemampuan sekuriti TIK 13. Librarian Librarian memegang peranan krusial yaitu menyimpan dan menjaga semua program dan data yang digunakan. Dalam tingkat manajemen, jabatan ini tergolong dalam tingkat operasional. A. Tugas Pokok 1. Menyimpan semua file program dan data. 2. Merawat, menjaga dan mengamankan semua file program dan data. B. Produk Pokok 1. Backup program dan data C. Kompetensi 1. Kemampuan dasar TIK 2. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip dasar sistem informasi 3. Kemampuan dasar teknis perangkat keras dan jaringan 4. Kemampuan sekuriti TIK 14. Operator/End Users Pengguna (Operator/End Users) bertanggung jawab pada operasi-operasi yang berhubungan dengan pelayanan e-Government yang menggunakan TIK. Dalam tingkat manajemen, jabatan ini tergolong dalam tingkat operasional.

34

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

A. Tugas Pokok 1. Mengoperasikan sistem informasi dan aplikasi komputer. 2. Melakukan data entry B. Produk pokok 1. Kegiatan operasi yang berjalan dengan efektif dan efisien. C. Kompetensi 1. Kemampuan dasar TIK 2. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip dasar sistem informasi 3. Kemampuan dasar teknis perangkat keras dan jaringan 4. Kemampuan sekuriti TIK 3.1.3. Pendidikan dan Pelatihan TIK Untuk menguasai kompetensi yang dipersyaratkan, diperlukan program pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan setiap jabatan. 1. Ketua Tim TIK Personal and Group Productivity Tools Prinsip-prinsip dasar Sistem Informasi Teknologi Perangkat Keras dan Sistem Operasi Teknologi Basis Data Komunikasi Data dan Jaringan Komputer Keamanan Teknologi Informasi TIK dalam Proses Bisnis dan Workflow Strategi dan Kebijakan TIK Manajemen Sistem Informasi Manajemen Proyek dan Manajemen Perubahan Manajemen Investasi TIK Audit Sistem Informasi Trend Teknologi Informasi Knowledge Management 35

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

2. Koordinator Application Development / Support Personal and Group Productivity Tools Prinsip-prinsip dasar Sistem Informasi Teknologi Perangkat Keras dan Sistem Operasi Teknologi Basis Data Komunikasi Data dan Jaringan Komputer Keamanan Teknologi Informasi Audit Sistem Informasi Trend Teknologi Informasi Analisa dan Perancangan Sistem Proses Rekayasa dan Manajemen Perangkat Lunak Penjaminan Kualitas Perangkat Lunak Pemrograman dan Struktur Data

3. Application System Analyst Personal and Group Productivity Tools Prinsip-prinsip dasar Sistem Informasi Teknologi Perangkat Keras dan Sistem Operasi Teknologi Basis Data Komunikasi Data dan Jaringan Komputer Keamanan Teknologi Informasi TIK dalam Proses Bisnis dan Workflow Manajemen Investasi TIK Audit Sistem Informasi Trend Teknologi Informasi Knowledge Management Analisa dan Perancangan Sistem Proses Rekayasa dan Manajemen Perangkat Lunak Penjaminan Kualitas Perangkat Lunak Pemrograman dan Struktur Data

36

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

4. Application Programmers Personal and Group Productivity Tools Prinsip-prinsip dasar Sistem Informasi Teknologi Perangkat Keras dan Sistem Operasi Teknologi Basis Data Komunikasi Data dan Jaringan Komputer Keamanan Teknologi Informasi Audit Sistem Informasi Trend Teknologi Informasi Knowledge Management Analisa dan Perancangan Sistem Proses Rekayasa dan Manajemen Perangkat Lunak Penjaminan Kualitas Perangkat Lunak Pemrograman dan Struktur Data

5. Koordinator Data Personal and Group Productivity Tools Prinsip-prinsip dasar Sistem Informasi Teknologi Perangkat Keras dan Sistem Operasi Teknologi Basis Data Komunikasi Data dan Jaringan Komputer Keamanan Teknologi Informasi Audit Sistem Informasi Trend Teknologi Informasi Knowledge Management Pemrograman dan Struktur Data

6. Database Administrator Personal and Group Productivity Tools Prinsip-prinsip dasar Sistem Informasi

37

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Teknologi Perangkat Keras dan Sistem Operasi Teknologi Basis Data Komunikasi Data dan Jaringan Komputer Keamanan Teknologi Informasi Audit Sistem Informasi Trend Teknologi Informasi Knowledge Management Pemrograman dan Struktur Data

7. Technical Support Manager Personal and Group Productivity Tools Prinsip-prinsip dasar Sistem Informasi Teknologi Perangkat Keras dan Sistem Operasi Teknologi Basis Data Komunikasi Data dan Jaringan Komputer Keamanan Teknologi Informasi Strategi dan Kebijakan TIK Audit Sistem Informasi Trend Teknologi Informasi Knowledge Management Proses Rekayasa dan Manajemen Perangkat Lunak Penjaminan Kualitas Perangkat Lunak Pemrograman dan Struktur Data TIK Services Management TIK Help Desk

8. Network Administrator Personal and Group Productivity Tools Prinsip-prinsip dasar Sistem Informasi Teknologi Perangkat Keras dan Sistem Operasi

38

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Teknologi Basis Data Komunikasi Data dan Jaringan Komputer Keamanan Teknologi Informasi Manajemen Investasi TIK Audit Sistem Informasi Trend Teknologi Informasi Knowledge Management

9. System Administrator Personal and Group Productivity Tools Prinsip-prinsip dasar Sistem Informasi Teknologi Perangkat Keras dan Sistem Operasi Teknologi Basis Data Komunikasi Data dan Jaringan Komputer Keamanan Teknologi Informasi TIK dalam Proses Bisnis dan Workflow Strategi dan Kebijakan TIK Audit Sistem Informasi Trend Teknologi Informasi Knowledge Management

10. System Analyst Personal and Group Productivity Tools Prinsip-prinsip dasar Sistem Informasi Teknologi Perangkat Keras dan Sistem Operasi Teknologi Basis Data Komunikasi Data dan Jaringan Komputer Keamanan Teknologi Informasi TIK dalam Proses Bisnis dan Workflow Manajemen Investasi TIK

39

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Audit Sistem Informasi Trend Teknologi Informasi Knowledge Management Analisa dan Perancangan Sistem Proses Rekayasa dan Manajemen Perangkat Lunak Penjaminan Kualitas Perangkat Lunak Pemrograman dan Struktur Data 11. System Programmer Personal and Group Productivity Tools Prinsip-prinsip dasar Sistem Informasi Teknologi Perangkat Keras dan Sistem Operasi Teknologi Basis Data Komunikasi Data dan Jaringan Komputer Keamanan Teknologi Informasi Audit Sistem Informasi Trend Teknologi Informasi Knowledge Management Analisa dan Perancangan Sistem Proses Rekayasa dan Manajemen Perangkat Lunak Penjaminan Kualitas Perangkat Lunak Pemrograman dan Struktur Data

12. Koordinator Operation Personal and Group Productivity Tools Prinsip-prinsip dasar Sistem Informasi Teknologi Perangkat Keras dan Sistem Operasi Teknologi Basis Data Komunikasi Data dan Jaringan Komputer Keamanan Teknologi Informasi

40

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Strategi dan Kebijakan TIK Manajemen Sistem Informasi Manajemen Proyek dan Manajemen Perubahan Audit Sistem Informasi Trend Teknologi Informasi Knowledge Management TIK Help Desk

13. Librarian Personal and Group Productivity Tools Prinsip-prinsip dasar Sistem Informasi Teknologi Perangkat Keras dan Sistem Operasi Teknologi Basis Data Komunikasi Data dan Jaringan Komputer Keamanan Teknologi Informasi Strategi dan Kebijakan TIK Audit Sistem Informasi Trend Teknologi Informasi Pemrograman dan Struktur Data

14. Operator/User Personal and Group Productivity Tools Prinsip-prinsip dasar Sistem Informasi Teknologi Perangkat Keras dan Sistem Operasi Teknologi Basis Data Komunikasi Data dan Jaringan Komputer Keamanan Teknologi Informasi Startegi dan kebijakan TIK serta Trend Teknologi Informasi

41

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Pengetahuan dan keterampilan perlu dikembangkan terus menerus untuk jangka panjang. Pemeliharaan pengetahuan dan keterampilan adalah suatu proses yang tidak pernah selesai dan tidak cukup hanya sekali mengikuti pendidikan dan pelatihan saja. 3.1.4. Pengertian Pranata Komputer Dalam upaya pengembangan karir di luar jabatan struktural, sumber daya manusia yang memiliki keahlian dan ketrampilan di bidang TIK dapat memilih jabatan fungsional pranata komputer. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 66/Kep/M.PAN/7/2003, yang dimaksud Pranata Komputer adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwewenang untuk melakukan kegiatan sistem informasi berbasis komputer. Mencakup semua profesi yang telah dijabarkan pada Bab II, seperti sistem analis, programer, operator, network administrator, database administrator, dll. Berdasarkan SK Menpan tersebut, Pranata Komputer terdiri dari Pranata Komputer tingkat terampil dan Pranata Komputer tingkat ahli. Pranata Komputer adalah jabatan karir yang hanya dapat diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil. Tugas pokok Pranata Komputer adalah merencanakan, menganalisis, merancang, mengimplementasikan, mengembangkan dan atau mengoperasikan sistem informasi berbasis komputer. 3.1.5. Unsur Kegiatan Pranata Komputer Untuk lebih menjelaskan tugas-tugas pranata komputer dan hubungannya dengan peningkatan jenjang jabatan fungsional pranata komputer, maka kegiatan pranata komputer dibagi dalam beberapa unsur dan sub unsur. Adapun unsur dan sub unsur tersebut adalah sbb : A. Pendidikan 1. pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah /gelar 2. pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang kepranata komputeran serta memperoleh surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan.

42

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

B. Operasi Teknologi Informasi 1. pengoperasian komputer 2. perekaman data 3. pemasangan dan pemeliharaan sistem komputer dan sistem jaringan komputer. C. Implementasi Teknologi Komputer 1. pemrograman dasar 2. pemrograman menengah 3. pemrograman lanjutan 4. penerapan sistem operasi komputer. D. Implementasi Sistem Informasi 1. implementasi sistem komputer dan program paket 2. implementasi database 3. implementasi sistem jarirgan komputer. E. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi 1. analisis sistem informasi 2. perancangan sistem informasi 3. perancangan sistem komputer 4. perancangan dan pengembangan database 5. perancangan sistem jaringan komputer. F. Penyusunan Kebijakan Sistem Informasi 1. perencanaan dan pengembangan sistem informasi 2. perumusan visi, misi dan strategi sistem informasi.

43

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

G. Pengembangan Profesi 1. pembuatan karya tulis/karya ilmiah di bidang teknologi informasi 2. penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan pengelolaan kegiatan teknologi informasi 3. penerjemahan / penyaduran buku dan bahan-bahan lain di bidang teknologi informasi H. Pendukung Kegiatan PK 1. pengajar/pelatih di bidang teknologi informasi 2. peran serta dalam seminar/ lokakarya/ konferensi 3. keanggotaan dalam Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional Pranata Komputer 4. keanggotaan dalam organisasi profesi 5. perolehan piagam kehormatan 6. perolehan gelar kesarjanaan lainnya.

3.1.6. Jenjang Jabatan Pranata Komputer Jenjang jabatan Pranata Komputer seperti yang tertuang pada SK Menpan adalah seprti tabel berikut :

44

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Tabel 3. Jenjang Jabatan Pranata Komputer

Adapun rincian kegiatan jabatan fungsional adalah sebagai berikut : 1. Rincian kegiatan Jabatan Fungsional Pranata Komputer tingkat terampil : a. Pranata Komputer Pelaksana Pemula, meliputi : 1. melakukan penggandaan data dan atau program; 2. melakukan perekaman data tanpa validasi; dan 3. melakukan perekaman data dengan validasi. b. Pranata Komputer Pelaksana lanjutan, meliputi : 1. membuat laporan operasi komputer; 2. membuat dokumentasi file yang tersimpan dalam media komputer; 3. melakukan verifikasi perekaman data; 4. melakukan dijitasi data spasial; 5. melakukan editing data spasial; 6. membuat laporan hasil perekaman data; 7. melakukan pemasangan peralatan sistem komputer / sistem jaringan komputer;

45

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

8. melakukan deteksi dan atau memperbaiki kerusakan sistem komputer; 9. melakukan deteksi dan atau memperbaiki kerusakan sistem jaringan komputer; 10. membuat program dasar; 11. mengembangkan dan atau meremajakan program dasar; 12. membuat data ujicoba untuk program dasar; 13. melaksanakan ujicoba program dasar; 14. membuat petunjuk pengoperasian program dasar; dan 15. menyusun dokumentasi program dasar. c. Pranata Komputer Pelaksana Lanjutan, meliputi : 1. melakukan verifikasi data spasial; 2. membuat program menengah; 3. mengembangkan dan atau meremajakan program menengah; 4. membuat data ujicoba untuk program menengah; 5. melaksanakan ujicoba program menengah; 6. membuat petunjuk operasionai program menengah; 7. menyusun dokumentasi program menengah; 8. melakukan instalasi dan atau meningkatkan (up-grade) sistem operasi komputer /perangkat lunak /sistem jaringan komputer; 9. melakukan ujicoba sistem operasi komputer; 10. melakukan deteksi dan atau memperbaiki kerusakan sistem operasi komputer.; dan 11. membuat dokumentasi pengelolaan komputer. d. Pranata Komputer Penyelia, meliputi : 1. membuat program lanjutan; 2. mengembangkan dan atau meremajakan program lanjutan. 3. membuat data ujicoba untuk program lanjutan; 4. melaksanakan ujicoba program lanjutan; 5. membuat petunjuk operasional program lanjutan; 6. menyusun dokumentasi program lanjutan;

46

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

7. membuat rencana rinci pemeliharaan komputer dan peralatannya; 8. membuat sistem prosedur operasi komputer; dan 9. melakukan perbaikan terhadap gangguan sistem operasi komputer.

2. Rincian kegiatan Pranata Komputer tingkat ahli adalah : a. Pranata Komputer Pertama, meliputi : 1. menelaah spesifikasi teknis komponen sistem komputer; 2. mengatur alokasi area dalam media komputer; 3. melakukan instatasi dan atau meningkatkan (up-grade) sistem komputer; 4. membuat program paket; 5. melakukan ujicoba sistem komputer; 6. melakukan ujicoba program paket; 7. melakukan deteksi danan atau memperbaiki kerusakan sistem komputer dan atau program paket; 8. membuat petunjuk operasional sistem komputer; 9. membuat dokumentasi program paket; 10. mengimplementasikan rancangan database; 11. mengatur alokasi area database dalam media komputer; 12. membuat otorisasi akses kepada pemakai; 13. memantau dan mengevaluasi penggunaan database; . 14. melaksanakan duplikasi database; 15. melaksanakan perpindahan dari perangkat lunak database yang lama ke yang baru. 16. melakukan pencarian kembali database; 17. menerapkan rancangan konfigurasi system jaringan komputer; 18. membuat sistem pengamanan sistem jaringan komputer; 19. membuat sistem prosedur pemanfaatan sistem jaringan komputer; 20. melakukan uji coba system operasi sistem jaringan komputer, 21. melakukan monitoring akses;

47

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

22. melakukan perbaikan kerusakan system jaringan komputer; 23. melakukan sistem pencarian kembali sistem jaringan kornpufier; 24. membuat laporan kejanggalan (anomali) sistem jaringan komputer; 25. membuat dokumentasi penggunaan sistem jaringan komputer; 26. membuat rancangan rinci sistem informasi; 27. mengembangkan dan atau meremajakan rancangan rinci sistem informasi; 28. membuat dokumentasi rincian sistem informasi; 29. membuat spesifikasi program; 30. melakukan verifikasi spesifikasi program; dan 31. mengembangkan dan atau meremajakan program paket. b. Pranata Komputer Muda, meliputi : 1. menyusun rencana studi kelayakan pengolahan data; 2. melaksanakan studi kelayakan pendahuluan pengolahan data; 3. melakukan studi kelayakan rinci pengolahan laporan data; 4. melaksanakan analisis sistem informasi; 5. merancang pengujian verifikasi atau validasi analisis sistem informasi; 6. mengolah dan menganalisis hasil verifikasi atau validasi sistem informasi; 7. memberikan pengarahan penerapan sistem informasi; 8. melaksanakan pengintegrasian sistem informasi; 9. membuat rancangan sistem informasi; 10. merancang pengujian verifikasi atau validasi program; 11. mengolah dan menganalisis hasil verifikasi atau validasi program; 12. membuat algoritma pemrograman; 13. memeriksa dokumentasi program dan petunjuk pengoperasian program; 14. menyusun studi kelayakan sistem komputer; 15. membuat spesifikasi teknis sistem komputer. 16. merancang sistem komputer; 17. mengoptimalkan kinerja sistem komputer; 18. merancang sistem database; 19. melakukan instalasi program database management system; 20. membuat prosedur pengamanan database; 48

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

21. merancang otorisasi akses kepada pemakai; 22. melakukan uji coba perangkat lunak baru dan memberikan saran-saran penggunaanya; 23. mengembangkan sistem database; 24. membuat dokurnentasi rancangan database; 25. merancang sistem jaringan komputer; 26. merancang prosedur pengamanan sistem jaringan komputer; dan 27. merancang pengembangan sistem jaringan komputer. c. Pranata Komputer Madya, meliputi : 1. melakukan diskusi dalam rangka integrasi sistem informasi keseluruhan; . 2. mengidentifikasi kebutuhan pemakai dalam hal output, data, dan kinerja program; 3. membuat speslfikasi peralatan teknologi lnformasi yang diperlukan; 4. membuat rancangan sistem informasi keseluruhan; 5. meneliti dan mengusulkan metode pengembangan system informasi yang memberikan produktivitas kerja; 6. mengembangkan dan atau meremajakan rancangan sistem informasi keseluruhan; 7. memantau kinerja sistem informasi keseluruhan atau sistem informasi baru di lingkungan instansi; 8. memantau dan menilai kinerja sistem komputer yang telah dikembangkan; 9. menentukan penggunaan sistem komputer dan sistem jaringan komputer untuk meningkatkan produktivitas; 10. membuat rancangan pembakuan dokumentasi sistem infomasi dan atau program; 11. menyusun konsep program pendidikan dan pelatihan di bidang teknologi informasi; dan 12. mengusulkan alokasi sumber daya teknologi informasi bagi unit-unit kerja.

49

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

d. Pranata Komputer Utama, meliputi : 1. melaksanakan studi lengkap terhadap organisasi dan lingkungan organisasi dalam rangka menentukan kebutuhan organisasi terhadap informasi; 2. menyusun rencana induk sistem informasi keseluruhan (Master Plan); 3. merintis revitalisasi rencana induk sistem informasi sesuai kemajuan teknologi l organisasi; 4. merumuskan rencana integrasi sistem informasi keseluruhan; 5. melakukan evaluasi informasi induk yang sedang berjalan; 6. menyusun dan merumuskan rencana seminar di bidang teknologi informasi; 7. melakukan kajian terhadap perkembangan dan pemanfaatan teknologi informasi; dan 8. menilai usulan pengembangan sistem informasi atau pembangunan sistem informasi baru, dan mengidentifikasi dampak usulan terhadap system informasi yang ada, terutama terhadap sumber daya.

3.1.7. Angka Kredit dan Tunjangan Pranata Komputer yang melaksanakan kegiatan pengembangan profesi dan pendukung kegiatan diberikan nilai angka kredit dan tunjangan jabatan fungsionalnya. Besaran dan mekanisme penentuan angka kredit ditetapkan dalam sebuah surat keputusan Walikota sesuai dengan Kepmen PAN nomor 66 tahun 2003. Walikota dapat membentuk tim penilai angka kredit untuk membantu dalam menjalankan wewenang tersebut. Sedangkan untuk tunjangan jabatan fungsional Pranata Komputer dapat mengacu pada Keputusan Presiden Nomor 6 tahun 2004.

50

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

3.2. Blueprint Infrastruktur Jaringan Dokumen Blueprint infrastruktur jaringan e-Government bagi lembaga

Pemerintah Kota Denpasar ini dimaksudkan untuk memberikan panduan baku pengembangan e-Government pada bidang jaringan komputer, dengan ruang lingkup pemerintahan kota Denpasar Tujuan pembuatan dokumen Blueprint sistem ini adalah: Sebagai pedoman dalam perencanaan pengembangan infrastruktur jaringan komputer masing-masing instansi Sebagai pedoman dalam pengelolaan sistem jaringan komputer khususnya keamanan jaringan komputer Memberikan landasan berpikir bagi pengembangan infrastruktur jaringan e-Government yang komprehensif, efisien dan efektif 3.2.1. Teknologi Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, program- program, dan menggunakan bersama perangkat keras. Jaringan komputer dapat diartikan pula sebagai kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang berada di berbagai lokasi yang terdiri dari lebih dari satu komputer yang saling berhubungan. Dalam sebuah jaringan komputer umumnya saling berhubungan banyak komputer ke sebuah atau beberapa server. Server adalah komputer yang berfungsi sebagai pelayan pengiriman data dan/atau penerima data serta mengatur pengiriman dan penerimaan data diantara komputer-komputer yang tersambung Secara mendasar, sebuah jaringan komputer dapat dibagi atas kelompok jaringan eksternal (Internet atau pihak luar), kelompok jaringan internal dan kelompok jaringan diantaranya atau yang biasa disebut sebagai DeMilitarized Zone (DMZ). Komputerkomputer pada jaringan DMZ, adalah komputer-komputer yang perlu dihubungi secara langsung oleh pihak luar. Contohnya adalah web-server, mail exchange server dan name server. Komputer-komputer pada jaringan DMZ harus dipersiapkan secara khusus,

51

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

karena mereka akan terbuka dari pihak luar. Aplikasi yang dipergunakan pada host-host pada DMZ harus merupakan aplikasi yang aman, terus menerus dipantau dan dilakukan update secara reguler. Aturan-aturan yang berlaku adalah sebagai berikut : Pihak luar hanya dapat berhubungan dengan host-host yang berada pada jaringan DMZ, sesuai dengan kebutuhan yang ada. Secara default pihak luar tidak bisa melakukan hubungan dengan host-host pada jaringan DMZ. Host-host pada jaringan DMZ secara default tidak dapat melakukan hubungan dengan host-host pada jaringan internal. Koneksi secara terbatas dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Host-host pada jaringan internal dapat melakukan koneksi secara bebas baik ke jaringan luar maupun ke jaringan DMZ. Pada beberapa implementasi, untuk meningkatkan keamanan, host-host pada jaringan internal tidak dapat melakukan koneksi ke jaringan luar, melainkan melalui perantara host pada jaringan DMZ, sehingga pihak luar tidak mengetahui keberadaan host-host pada jaringan komputer internal. Pembuatan infrastruktur jaringan komputer di Kota Denpasar menggunakan konsep DMZ (De Militerized Zone) dimana semua server utama diletakkan pada daerah bebas gangguan keamanan yang diapit oleh dua firewall. Firewall pertama merupakan exterior firewall yang menggunakan perangkat bridge firewall (diletakkan pada gateway UPT). Pada gateway UPT diberikan fasilitas VPN (Virtual Private Network ) untuk menjaga kerahasiaan pengiriman data baik voice atau non voice dari dan keluar jaringan Kota Denpasar sedangkan dari sisi komputer client diberi software VPN Client. Firewall kedua diletakkan pada sisi intranet yang dilengkapi juga dengan VPN server yang dipasang pada router. Fungsi VPN adalah untuk menjamin kerahasiaan pengiriman data karena antara NOC (Network Operation Center) dan client dihubungkan dengan menggunakan wireless yang keamanannya rendah. Server farm berisi server-server seperti bridge, primary web server, secondary web server, dns server, mail server, proxy server, aplication server.

52

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Spesifikasi minimal server-server tersebut adalah sebagai berikut: Web server (Primary,Secondary dan application ) o P III 1.2 GHz memory 512MB o Hardisk 80 G dengan teknologi RAID untuk menjaga agar tidak terjadi kehilangan data karena kerusakan data o CDRW yang digunakan untuk membackup data o Kartu Jaringan (NIC) dengan kecepatan 100/1000Mbps o Redundant power supply DNS dan bridge server o Pentium II memory 128MB o Hardisk 10G o Kartu Jaringan (NIC) 10/100Mbps Mail server o PIII 1.2 GHz memory 512MB o Hardisk 40G o Kartu Jaringan 10/100 Mbps Proxy Server o Pentium III memory 512MB o Hardisk 80G o Kartu Jaringan 10/100 Mbps Untuk lebih optimal server-server di atas dapat menggunakan sistem operasi Linux/Unix. Spesifikasi wireless LAN yang dapat digunakan antara sisi NOC dan client: WLAN dengan frekuensi 5.3 GHz s.d 5.8 GHz penggunaan frekuensi ini bertujuan agar interefrensi antar pengguna perangkat wireless tidak banyak terjadi karena frekuensi 2.4 GHz sudah terlalu rapat dan gangguan yang terjadi sangat besar. Selain itu frekuensi 5GHz sebelum dipasang harus mendapat ijin dari Departemen yang terkait

53

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Menggunakan metode enkripsi WPA atau WEP pada perangkat radio yang tersedia baik antara NOC dan client maupun antar client sendiri. Fungsi WPA/WEP untuk menjamin tingkat keamanan transmisi data selain adanya VPN antara NOC dan client.

Untuk infrastruktur jaringan fiber optic, perangkat switch yang digunakan harus memiliki fasilitas Giga Bit Interface Card (GBIC).

54

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

3.2.2. Struktur Jaringan

13

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

3.2.3. Topologi Jaringan LAN digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam suatu instansi yang menggunakan peralatan secara bersama- sama dan saling bertukar informasi. Pada umumnya LAN dimiliki oleh suatu instansi tanpa danya campur tangan lain, misalnya jaringan telekomunikasi. LAN digunakan untuk menghubungkan simpul yang berada di daerah yang tidak terlalu jauh seperti dalam sebuah bangunan atau gedung dengan radius maksimum 10 kilometer. Dalam LAN umumnya kecepatan pengiriman data sangat tinggi, misalnya 10 Mbps, 100 Mbps bahkan ada yang sampai dengan 1000 Mbps. Dalam LAN untuk menguraikan cara bagaimana komputer terhubung dalam suatu jaringan di kenal dengan istilah Topologi. Topologi menguraikan layout aktual dari perangkat keras jaringan sedangkan topologi logika menguraikan perilaku komputer dalam jaringan dari sudut pandang operator, dalam hal ini manusianya yaitu topologi fisik. Pada umumnya jaringan menggunakan satu atau lebih topologi fisik. Topologi fisik meliputi : BUS, STAR dan RING. Topologi BUS adalah topologi umum dalam LAN. Satu kabel utama menghubungkan tiap simpul ke saluran tunggal komputer yang mengakses ujung dengan ujung. Masing-masing simpul di tiap komputer terhubung dengan simpul komputer yang lain, kecuali komputer dipaling ujung hanya terhubung dengan satu sisi simpulnya. Dalam topologi STAR sebuah terminal pusat bertindak sebagai pengatur dan pengendali semua komunikasi data yang terjadi. Semua kontrol dalam totpologi STAR dipusatkan pada satu titik yang dinamakan stasion primer dan terminal lain sebagai stasion sekunder. Topologi RING hampir sama dengan topologi BUS, hanya saja ujung dari topologi ini dihubungkan dengan ujung yang lain hingga menyerupai lingkaran.

56

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Keuntungan kerugian dari jenis topologi : Topologi BUS Hemat Kabel Layout sederhana Mudah dikembangkan Tidak perlu kendali pusat RING Hemat Kabel padat Keuntungan Deteksi sangat kecil Kepadatan lalu lintas tinggi Jika pemakaian banyak kecepatan turun Diperlukan repeater untuk jarak jauh Peka kesalahan kerusakan pada media pengirim ldapat melumpuhkan kerja seluruh jaringan lambat karena menunggu token STAR Flexibel mengganggu terminal lain Kontrol terpusat Topologi yang akan digunakan pada masing-masing dinas atau instansi pada Pemerintah Kota Denpasar adalah Star. Karena apabila ada satu komputer error/crash maka tidak akan mengganggu jalannya data pada komputer lain. Selain itu juga karena adanya kontrol terpusat sehingga memudahkan dalam mendeteksi error. Boros kabel yang kritis Penambahan dan pengurangan tidak Kontrol terpusat menjadi elemen Dapat melayani lalulintas data yang Pengembangan jaringan lebih kaku Kerugian dan isolasi kesalahan

57

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Gambar 4. Struktur Jaringan pada dinas/instansi

Dengan adanya jaringan diatas, tidak lagi memerlukan banyak printer. Karena dengan satu printer saja sudah bisa digunakan untuk seluruh komputer pada jaringan tersebut.

3.2.4. Keamanan Jaringan Aspek keamanan (security) merupakan salah satu aspek yang sering dipertanyakan dalam implementasi sebuah sistem. Apalagi sistem yang akan dikembangkan di Pemerintah Kota Denpasar memiliki data-data yang sangat banyak. Untuk itu masalah keamanan perlu mendapat perhatian yang khusus. Keamanan merupakan sebuah proses, bukan sebuah produk akhir. Maksud dari pernyataan tersebut adalah tidak mungkin kita membuat sebuah sistem yang 100% aman untuk selamalamanya. Setelah berjalan untuk suatu waktu akan ditemukan lubang keamanan yang dapat dieksploitasi. Selain ditemukan adanya lubang keamanan pada sistem yang lama, sistem informasi sering mendapat perbaikan (upgrade) dengan menambah perangkat dan teknologi baru.

58

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

3.2.4.1. Aspek Keamanan Keamanan sebuah sistem jaringan memiliki beberapa aspek keamanan, yaitu: A. Privacy / confidentiality B. Intergrity C. Authentication D. Availability E. Non-repudiation F. Access control Tidak kesemua aspek tersebut harus diimplementasikan pada sebuah sistem jaringan. Umumnya implementasi sebuah sistem jaringan menggunakan beberapa bagian dari aspek tersebut.

A. Privacy / confidentialty Aspek ini berhubungan dengan kerahasiaan data-data. Banyak data yang harus dirahasiakan seperti nama, tempat tanggal lahir, agama, hobby, penyakit yang pernah diderita, data pelanggan, dan sebagainya. Untuk Pemerintah Kota Denpasar data-data yang dirahasiakan antara lain adalah data-data kepegawaian (untuk keperluan internal, kenaikan pangkat, dan sejenisnya), data-data keuangan, dsb. Data-data ini hanya boleh diakses oleh orang yang berhak. Implementasi sistem informasi harus dapat menjamin aspek privacy atau confidentiality ini. Serangan terhadap aspek ini antara lain adalah penyadapan data atau interception (misalnya dengan menggunakan program sniffer yang menyadap data di jaringan LAN atau Internet), virus (misalnya virus SirCam yang mengirimkan data-data dari 5 harddisk kita ke orang lain tanpa sepengetahuan kita), trojan horse (misalnya software Back Orifice atau Subseven yang dapat mengendalikan komputer victim dari jarak jauh) atau password yang dituliskan pada secarik kertas sehingga dapat digunakan oleh orang lain. Banyak aplikasi di jaringan yang masih menggunakan plain (clear) text ketika mengirimkan userid dan password. Sebagai contoh aplikasi telnet (untuk mengakses server dan router dari jarak jauh), FTP (untuk transfer file), dan POP (untuk membaca atau mendownload email) masih menggunakan pasangan userid dan password yang dapat 59

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

disadap. Aplikasi-aplikasi ini sebaiknya digantikan dengan aplikasi yang menggunakan enkripsi. Sebagai contoh, telnet dapat digantikan dengan SSH (secure shell), sementara FTP dapat digantikan dengan scp (secure copy). Implementasi dari aplikasi ini dapat diperoleh dari Internet. Serangan juga dapat dilakukan secara fisik dengan cara mencuri notebook yang berisi data-data penting. Seharusnya data-data penting di notebook dienkripsi sehingga bila notebook dicuri atau hilang, maka data-data tersebut tidak dapat dibaca orang dengan mudah. Namun pada kenyataannya hal ini jarang dilakukan. Pengamanan terhadap aspek kerahasiaan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu cara adalah dengan menggunakan teknologi kriptografi untuk mengacak data-data, menggunakan jaringan yang terpisah (dedicated line), segmentasi jaringan, penggunaan firewall, dan dengan menggunakan switch device sebagai pengganti hub di LAN. Penggunaan secure email, seperti dengan menggunakan program PGP3 (Pretty Good Privacy), juga merupakan usah untuk mengamankan kerahasiaan data. Masih banyak lagi teknik-teknik pengamanan yang dapat digunakan yang pada prinsipnya adalah mempersulit orang yang tidak berhak untuk menyadap data. Namun lagi-lagi pengamanan dengan menggunakan enkripsi sering tidak dilakukan karena menambah pekerjaan bagi pengguna dan tidak nyaman. B. Integrity Integrity (keutuhan) mengatakan bahwa data atau informasi tidak boleh berubah (tampered, altered, modified) tanpa ijin dari pemilik. Bagi Pemerintah Kota Denpasar, keutuhan data ini menjadi penting misalnya pada pelaksanaan implementasi e-Government. Data-data hasil pemilu tidak boleh diubah oleh orang yang tidak berhak. Serangan terhadap aspek intergrity adalah adanya virus, trojan horse, man in themiddle attack, atau masuknya orang yang tidak berhak ke sistem informasi. Tanpa ada pengaman data-data dapat diubah sehingga tidak utuh lagi. Jika hal ini terjadi maka keabsahan data dapat dipertanyakan. Pengamanan terhadap aspek ini adalah dengan menggunakan (digital) signature, checksum, hash algorithm, dan teknik-teknik lain. Pada intinya sistem pengamanan akan memberikan tanda apabila data sudah berubah. Karena seringkali serangan terhadap

60

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

aspek ini dilakukan dengan menggunakan virus, maka penggunaan anti virus menjadi salah satu mekanisme pengamanan yang harus dilakukan. C. Authentication Aspek authentication digunakan untuk meyakinkan keaslian data, sumber data, orang yang mengakses data, dan server yang digunakan. Aplikasinya di Pemerintah Kota Denpasar dapat beragam. Pengiriman data dari sebuah sumber harus dapat dicek kebenaran (keaslian) sumber tersebut. Orang yang akan mengakses database Pemerintah Kota Denpasar (atau masuk ke ruangan server / Network Operation Center) harus menunjukkan identitasnya dan membuktikan bahwa dia adalah orang yang berhak mengakses database atau sistem tersebut. Hal ini dapat diimplementasikan dengan menggunakan tanda pengenal, password, digital signature, dan biometrics. Untuk pelayanan kepada masyarakat, situs web Pemerintah Kota Denpasar harus dilengkapi dengan tanda bukti (certificate) bahwa dia adalah situs resmi dari Pemerintah Kota Denapasar. Dengan adanya tanda bukti ini maka pengguna dapat merasa aman bahwa dia memang mengakses situs Pemerintah Kota Denpasar. Serangan terhadap mekanisme authentication antara lain adalah pemalsuan password, tanda pengenal, atau identitas lainnya. Sebagai contoh situs web kilkbca.com merupakan pemalsuan (penyaruan) situs klikbca.com. Situs palsu ini mengauthenticate bahwa dia adalah situs dari Internet Banking BCA. Serangan lain adalah dengan menggunakan alamat komputer palsu (dikenal dengan istilah spoofing) atau bahkan dengan menggunakan alamat email palsu. Pengamanan dapat dilakukan dengan menggunakan tanda pengenal, password, digital signature, dan biometrics.

D. Availability Aspek availability (ketersedian) menjamin bahwa data dan informasi harus dapat tersedia ketika dibutuhkan. Suatu sistem informasi akan tidak bermanfaat jika dia tidak dapat memberikan data ketika dibutuhkan.

61

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Serangan terhadap aspek ketersediaan dikenal dengan istilah Denial of Service (DoS) attack. Contoh dari DoS attack adalah membuat sistem atau server menjadi hang atau crash, jaringan dibanjiri oleh sampah (network flooding, exhaust network), atau aplikasi dibuat menjadi tidak berfungsi. Banyak software yang dapat diambil dari Internet yang dapat melakukan DoS attack tersebut. Bahkan saat ini metoda penyerangan telah meningkat dengan mendistribusikan agen penyerang ke beberapa (banyak) komputer sehingga ada istilah yang disebut Distributed DoS (DDoS) attack. Pada DDoS attack, target diserang oleh ratusan komputer pada saat yang bersamaan. Seringkali pemilik komputer yang digunakan untuk menyerang tidak tahu bahwa komputernya digunakan untuk menyerang orang lain. Serangan ini tidak saja dilakukan secara logika akan tetap juga dapat dilakukan secara fisik, misalnya dengan merusak server, mencuri server, menghancurkan lokasi server, atau memutuskan jaringan. Bencana alam (natural dissaster) seperti banjir juga dapat mengakibatkan hilangnya ketersediaan sistem informasi sehingga dapat dikategorikan ke dalam kelompok ini. Demikian pula ketidaksengajaan (menghapus file penting dengan tidak sengaja), salah menggunakan program dapat juga dimasukkan dalam kelompok ini. Pengamanan dari aspek ketersediaan bervariasi dari pendeteksian adanya serangan (melalui Intrusion Detection System atau IDS), backup, audit trail, dissaster recovery, sampai kepada pembuatan mirror dari sistem di tempat lain. F. Non-repudiation Aspek non-repudiation mengatakan bahwa seseorang tidak dapat menyangkal apabila dia telah melakukan sebuah transaksi. Contohnya adalah apabila seseorang yang mengirimkan email yang dilengkapi dengan tanda tangan digitalnya tidak dapat menyangkal bahwa dia telah mengirimkan email tersebut. Implementasi dari non-repudiation adalah dengan menggunakan digital signature dan digital certificates. Pengguna menandatangani kegiatannya secara digital sehingga tidak dapat menampik bahwa dia telah melakukan kegiatan tersebut. Dalam implementasinya ada pihak ketiga yang menjadi saksi tentang keabsahan tanda tangan digital tersebut.

62

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

G. Access control Aspek ini membatasi atau mengatur siapa boleh melakukan apa. Biasanya akses ke suatu data atau sistem memiliki tingkat (level, jenjang). Sebagai contoh seorang pengguna biasa di sistem informasi Pemerintah Kota Denpasar hanya boleh mengakses informasi yang umum dan terbatas. Sementara itu Pejabat pada Pemerintah Kota Denpasar dapat mengakses informasi yang lebih detail. Implementasi access control biasanya menggunakan password atau dengan menggunakan token lainnya. Sebagai contoh untuk masuk ke ruang server Pemerintah Kota Denpasar bisa digunakan badge/ID tag yang dilengkapi dengan magnetic atau smartcard. Untuk sistem keamanan yang lebih tinggi dimungkinkan penggunaan biometrik (tangan, sidik jari jempol, mata) untuk access control 3.2.4.2. Klasifikasi Keamanan Sistem Informasi Dilihat dari fungsinya dalam sebuah sistem informasi, keamanan dapat dibagi menjadi tiga kelompok: Network security: fokus kepada media pembawa informasi/data, seperti jaringan komputer. Computer security: fokus kepada komputer (server, workstation, terminal), termasuk di dalamnya masalah yang berhubungan dengan operating system. Application security: fokus kepada program aplikasi (software) dan database. Contoh serangan terhadap jaringan (network) meliputi penyadapan data atau pengiriman data yang berlebihan (flooding). Serangan ini dapat terjadi di sisi jaringan mana saja, baik di sisi pengguna maupun di sisi penyedia informasi. Penyadapan data merupakan serangan terhadap aspek confidentiality, sementara network flooding merupakan serangan terhadap aspek availability. Contoh serangan terhadap komputer adalah adanya virus dan trojan horse di sisi pengguna yang dapat menghapus data-data, mengirimkan data yang rahasia, atau menghabiskan resources (memory, harddisk, CPU cycle) milik pengguna tersebut. Virus ini dapat masuk melalui email atau melalui situs web.

63

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Contoh serangan terhadap aplikasi adalah adanya setup database yang kurang benar sehingga record yang terdapat pada database tersebut dapat diubah-ubah. Hal ini akan berbahaya jika data-data (record) tersebut merupakan informasi yang sangat vital (seperti misalnya data kepegawaian atau data keuangan). 3.2.4.3. Pengamanan Jaringan Jaringan merupakan yang sangat rentan dengan serangan-serangan atau gangguan. Untuk itu maka perlu diadakan pengamanan untuk infrastruktur jaringan Pemerintah Kota Denpasar. Pengamanan jaringan berfungsi untuk meminimalisir gangguan- gangguan pada jaringan. Pengamanan jaringan dibagi menjadi tiga yaitu : 15. Pengamanan sistem jaringan Penggunaan digest authentication pada web server, sehingga password yang dikirimkan melalui network tidak berupa clear text. Pencatatan log melalui program atau fasilitas yang disediakan, sistem administrator berkewajiban melakukan pengecekan terhadap kejadian-kejadian yang terekam dalam log setiap bulan. Menggunakan beberapa program untuk mendeteksi adanya penyusupan (intrusion detection). Beberapa program sederhana yang digunakan antara lain chkwtmp, tcplogd dan hostsentry. Firewall digunakan untuk membatasi port-port yang dapat diakses dari luar. Sedangkan akses internet dari dalam ke luar untuk situs-situs tertentu dilarang. Switch, harus memiliki fungsi Routed Access Control list yang dapat digunakan untuk menjamin hanya user yang memiliki akses saja yang dapat menggunakan secured dan restricted network. Application-Proxy firewall ini digunakan untuk memfilter informasi-informasi yang lewat dari proxy server tersebut, proxy server dapat memilih informasiinformasi yang akan diteruskan atau tidak berdasarkan setting atau logic dari proxy server tersebut. Backup harddisk secara keseluruhan untuk semua server ke dalam tape Backup database. 64

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

16. Pengamanan sistem operasi/desktop Server tidak diperkenankan menggunakan atau menyediakan flopy drive. Hal ini untuk menghindari penyusup dapat mengubah password root dengan menggunakan disket boot. Setiap aplikasi yang digunakan wajib menyediakan fungsi login yang memaksa pengguna untuk memasukan user ID dan password setiap kali akan menggunakan aplikasi tersebut termasuk ketika melakukan koneksi jaringan. Aplikasi internal tidak dapat diakses dari luar. Untuk mencegah akses dari luar terhadap aplikasi internal, maka digunakan firewall dan IP internal untuk serverserver yang digunakan oleh aplikasi internal. Dengan IP internal dan firewall diharapkan server-server tersebut hanya bisa dikenali oleh komputer yang ada dalam lokal network saja. Adanya sesi (session) untuk membatasi lamanya idle koneksi. Untuk aplikasi berbasis web, jika browser sudah dibuka dan user tidak menggunakan aplikasi yang diakses dalam waktu tertentu atau idle maka koneksi ke aplikasi tersebut akan kadaluarsa. Lamanya waktu idle yang diperkenankan disebut juga dengan lamanya sesi (session). Mengingat bahwa banyak lubang keamanan dikirimkan melalui email, maka penggunaan anti virus yang up-to-date merupakan sebuah keharusan. Anti virus ini harus dipasang pada setiap workstation dan server yang ada pPemerintah Kota Denpasar Bagi pemakai aplikasi, pengaksesan database harus melalui aplikasi yang sudah dikembangkan. Login name dan password untuk mengakses database hanya boleh diketahui oleh kalangan terbatas (yang berhak mengetahui). 3. Pengamanan fisik Ruangan tempat menyimpan semua server, router serta data backup berada di ruang yang berbeda dengan ruangan kerja pegawai. Ruangan tersebut selalu terkunci dan hanya dapat diakses oleh technical operation dan network administrator. 65

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Server-server yang ada diletakkan pada ruangan server yang khusus. Pintu masuk dan keluar dari dan ke ruangan ini hanya ada satu. Tembok dan pintu ruangan ini berupa kaca anti pecah. Pintunya berupa pintu elektronis, diperlukan kartu akses magnetik untuk membukanya. Lantainya menggunakan raised floor setinggi 10 cm. AC yang digunakan merupakan AC central. Menyediakan alat untuk memadamkan api, alarm kebakaran, sensor deteksi kebakaran melalui panas dan asap.

Mengasuransikan aset-aset yang dimiliki Pemerintah Kota Denpasar khususnya untuk server dan PC. Menyediakan mesin diesel untuk menyuplai arus listrik secara otomatis jika listrik yang disediakan oleh PLN mengalami gangguan. Menyediakan UPS untuk server aplikasi ataupun database untuk mencegah kerusakan fisik pada server tersebut. Di samping dari segi pengamanan, harus juga ditunjang dengan peraturan-

peraturan yang perlu diketahui oleh tim teknis atau pranata komputer. Peraturan-peraturan tersebut antara lain : Menyangkut batasan privacy pranata komputer, Pemerintah Kota Denpasar menganggap semua data-data pegawai yang tersimpan dalam PC atau komputer milik Pemerintah Kota Denpasar merupakan data-data dinas.instansi dan melalui keputusan dari penanggung jawab keamanan TI di Pemerintah Kota Denpasar maka Pemerintah Kota Denpasar berhak untuk melihat, membuka atau mengamankan data-data tersebut apabila dianggap mencurigakan dan dapat mengancam keamanan Pemerintah Kota Denpasar. Sehubungan dengan penggunaan fasilitas kerja, dimana Pemerintah Kota Denpasar menetapkan bahwa penggunaan fasilitas kerja yang disediakan Pemerintah Kota Denpasar selayaknya digunakan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan kepada pranata komputer. Tidak dibenarkan menggunakannya sebagai sarana untuk melakukan tidakan pidana atau melakukan kegiatan atau upaya yang bertujuan mencemarkan nama baik Pemerintah Kota Denpasar.

66

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Menyangkut pertukaran pesan dan data, Pemerintah Kota Denpasar melarang tim teknis TIK atau pranata komputer untuk menyebarkan fitnah, berita yang meresahkan dan SARA melalui media apapun.

Menyangkut pemberhentian atau Pengunduran diri sebagai tim teknis atau pranata komputer Pemerintah Kota Denpasar, Pemerintah Kota Denpasar memiliki prosedur dimana orang yang diberhentikan atau mengundurkan diri wajib mengembalikan ID card, kunci akses (bila memiliki) dan semua properti Pemerintah Kota Denpasar yang digunakan tim teknis atau pranata komputer tersebut. Berita pemberitahuan mengenai pemberhentian atau pengunduran diri ini akan disampaikan oleh bagian kepegawaian kepada semua tim teknis atau pranata komputer, khususnya pada administrator. Untuk kemudian sistem administrator berkewajiban menghapus atau membekukan account yang dimiliki orang tersebut.

3.3. Blueprint Sistem Aplikasi Dokumen Cetak biru (Blueprint) sistem aplikasi e-Government bagi lembaga Pemerintah Kota Denpasar ini dimaksudkan untuk memberikan panduan baku pengembangan e-Government hanya pada bidang sistem aplikasi e-Government, dengan ruang lingkup pemerintahan Kota Denpasar. Tujuan pembuatan dokumen Cetak biru (Blueprint) sistem ini adalah: Penyeragaman perencanaan pengembangan aplikasi yang bersifat mandatory Standarisasi fungsi sistem aplikasi e-Government Memberikan landasan berpikir bagi pengembangan sistem aplikasi e-Government yang komprehensif, efisien dan efektif 3.3.1. Prinsip Desain Blueprint Cetak biru (Blueprint) ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi Pemerintah Kota Denpasar dalam mengembangkan aplikasi e-Government yang sesuai dengan kebijakan Pemerintah Pusat untuk waktu yang cukup panjang. Untuk itu Cetak biru (Blueprint) ini didesain dengan prinsip keseimbangan antara flexibility dan standardization.

67

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

A. Flexibility: Cetak biru (Blueprint) ini memberikan panduan yang konsisten namun dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dan kebijakan pemerintah daerah yang spesifik. Pemerintah Kota Denpasar dapat menyesuaikan Cetak biru (Blueprint) ini dengan Visi, Misi, Rencana Strategis, dan Peraturan Daerah yang berlaku, yang akan mempengaruhi kebijakan, rencana dan penerapan program pengembangan e-Government di Kota Denpasar. B. Standardization: Cetak biru (Blueprint) ini lebih mengedepankan deskripsi aplikasi-aplikasi e-Government di Pemerintah Kota Denpasar yang bersifat umum dan tipikal, disertai dengan spesifikasi umum dan generik.. Dasar-dasar peraturan pemerintah secara nasional dijadikan panduan utama dalam mendeskripsikan fungsi-fungsi kepemerintahan yang menjadi dasar desain aplikasi. Dengan mengutamakan keseimbangan flexibilitas dan standardisasi, maka Cetak biru (Blueprint) ini akan memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Tidak tergantung struktur organisasi di lingkungan pemerintah daerah. 2. Relatif tidak rentan terhadap perubahan-perubahan kebijakan pemerintah, khususnya Peraturan Daerah. 3. Memberikan kebebasan kepada pemerintah daerah dalam mengadaptasi dan menterjemahkan Cetak biru (Blueprint) dengan tetap menjaga konsistensi kebijakan nasional. 3.3.2. Pendekatan Penyusunan Blueprint Aplikasi Cetak biru (Blueprint) sistem aplikasi e-Government disusun berdasarkan pendekatan fungsional layanan dari sistem kepemerintahan yang harus diberikan oleh suatu Pemerintah Daerah kepada masyarakatnya, dan urusan administrasi serta fungsi lain yang berhubungan dengan kelembagaan Pemerintah Daerah, yang diperlukan guna terselenggaranya sistem kepemerintahan daerah.

68

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Disisi lain, Cetak biru (Blueprint) sistem aplikasi e-Government juga disusun berdasarkan pendekatan terhadap orientasi layanan yang disediakan sistem, apakah untuk internal pemerintahan atau masyarakat. Juga apakah fungsi utama sistem tersebut terutama disajikan untuk memenuhi kebutuhan spesifik instansi pemerintah tertentu atau untuk kebutuhan yang sifatnya umum dan/atau mendasar. Dasar umum yang digunakan dalam penyusunan e-Government mengacu kepada hal-hal sebagai berikut (FEAF, 2002) : a. Standard, bahwa perlu disusun sebuah standart dalam pengembangan e-Government dalam pemilihan teknologi yang akan digunakan agar interoperabilitasnya terjamin. Penggunaan internet dan standard web, XML, portal, message broker dan XML web service serta optimalisasi pemanfaatan Application Service Provider (ASP). Sistem single sign on digunakan untuk memudahkan administrasi dan meningkatkan keamanan transaksi data. b. Investasi, implementasi e-Government membutuhkan investasi yang besar sehingga akan lebih optimal jika investasi dilakukan dengan mengacu kepada petunjuk bisnis dan arsitektur yang sudah ditetapkan agar sejalan dengan kebutuhan. c. Pengumpulan Data, beban pengumpulan data harus diminimalkan. Penggunaan standard data, definisi data untuk meminimalkan adanya perulangan penyimpanan dan pengumpulan data. Pengumpulan data oleh masyarakat harus diminimalkan sehingga koordinasi antar instansi yang membutuhkan data sangat penting agar tidak terjadi duplikasi data. d. Keamanan, jaminan bahwa hanya yang berhak yang dapat mengakses data. e. Fungsionalitas, pengembangan system yang digunakan dalam e-Government sebaiknya mempertimbangakan penggunaan komponen yang reusable, penggunaan arsitektur yang seragam untuk meningkatkan efisiensi. Pengembangan aplikasi modular akan sangat membantu keseragaman penggunaan aplikasi antar instansi. Fungsi-fungsi khusus yang dimiliki oleh masing-masing dinas merupakan modul yang dapat ditambahkan ataupun dikurangi dengan tanpa merubah arsitektur utama aplikasinya. f. Akses Informasi, masyarakat harus diberikan pemahaman antara akses public dan akses private. 69

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

g. Teknologi yang teruji, pemanfaatan teknologi yang sudah teruji menjadi jaminan bahwa e-Government akan berjalan dengan optimal. h. Privacy, disesuaikan dengan dasar-dasar pemikiran tentang privacy seperti tidak boleh melakukan pencatatan-pencatatan rahasia, pengumpulan data diluar tujuan utamanya dan juga proteksi terhadap data yang sudah terkumpul. Dari pertimbangan tersebut, model dan arsitektur Aplikasi e-Government dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Model dan Arsitektur Dasar Aplikasi e-Government (FEAF 2002)

Rancangan dasar model dan arsitektur aplikasi e-goverment mengacu kepada 4 lapisan utama, yaitu : a. Arsitektur bisnis (Model Referensi Bisnis E-Goverment), bagian ini mengidentifikasi aturan bisnis yang ada. b. Arsitektur data, dalam lapisan ini didefinisikan standart data dan teknologi yang digunakan seperti pemanfaatan XML sebagai kunci solusi pada arsitektur data dari e-Government. c. Arsitektur aplikasi mendefinisikan komponen-komponen utama dalam aplikasi e-Goverment yang terdiri dari : 70

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

i. Model Konseptual/Proses yang menyediakan jembatan antara bisnis view dari Model Referensi Bisnis dan system view dari model berikutnya. ii. Model Interoperabilitasnya menggambarkan komponen teknis dari e-Government dan bagaimana berinteraksi dengan aplikasi-aplikasi dalam e-Government. d. Arsitektur Teknologi menyediakan petunjuk implementasi teknis untuk pengembangan e-Government tediri dari : i. Model teknis/arsitektur solusi e-Government ii. Model Referensi Teknis e-Government

3.3.2.1. Government Function Framework Kelompok Blok Fungsi dan bagian-bagiannya (komponen Modul) disusun dalam sebuah Bagan Fungsi yang selanjutnya dalam dokumen Cetak biru (Blueprint) ini disebut sebagai Kerangka Fungsional Sistem Kepemerintahan.

Pelayanan

Adm & Mgmt


Surat Elektronik Sistim Dokumen Elektronik Sistem Pendukung Keputusan Kolaborasi dan Koordinasi Manajemen Pelaporan Pemerintahan

Legislasi
Sistem Administrasi DPRD Sistem Pemilu Daerah Katalog Hukum, Peraturan dan Perundangan

Pembangunan
SIM Data Pembangunan Perencanaan Pembangunan Daerah Sistem Pengadaan Barang dan Jasa Pengelolaan dan Monitoring Proyek Sistem Evaluasi dan Informasi Hasil Pembangunan

Keuangan
Sistem Anggaran Sistem Kas dan Perbendaharaan

Kepegawaian
Pengadaan PNS Sistem Absensi dan Penggajian Sistem Penilaian Kinerja PNS Sistem Pendidikan dan Latihan

Kependudukan

Perpajakan dan Retribusi Pandaftaran dan Perijinan Bisnis Dan Investasi Pengaduan Masyarakat Publikasi Info Umum & Kepemerintahan

Sistem Akuntasi Daerah

71

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

D in a s & L e m b a g a
K E P E M E R IN T A H A N

D in a s & L e m b a g a
K E W IL A YA H A N

D in a s & L e m b a g a
K EM A S YA R A K A T A N

D in a s & L e m b a g a
SARANA&PRASARANA

P e n g e lo la a n B a ra n g D a e ra h K a t a lo g B a ra n g D a e ra h P e n g e lo la a n P e n d a p a ta n D a e ra h P e n g e lo la a n P e ru s a h a a n D a e ra h

T a ta R u a n g d a n L in g k . H id u p

K e s e h a ta n

T ra n s p o rta s i J a la n d a n J e m b a ta n T e r m in a l d a n P e la b u h a n S a ra n a U m u m

P o te n s i D a e ra h K e h u ta n a n
P e r t a n ia n , P e te rn a k a n d a n P e rk e b u n a n

P e n d id ik a n

K e t e n a g a k e r ja a n

P e r ik a n a n d a n K e la u t a n P e rta m b a n g a n d a n E n e rg i P a r iw is a t a I K M

In d u s tri d a n P e rd a g a n g a n J a r in g Pengam an S o s ia l

Gambar 6. Kerangka Fungsi Sistem Kepemerintahan

3.3.2.2. e-Government Solution Map Di sisi lain, sistem aplikasi-sistem aplikasi dikembangkan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan fungsi kepemerintahan seperti yang telah didefinisikan dan dikelompokkan dalam Kerangka Fungsional Sistem Kepemerintahan tersebut di atas. Dengan mempertimbangkan fungsi sistem aplikasi dan layanannya, sistem aplikasisistem aplikasi tersebut kemudian disusun dan dikelompokkan dalam sebuah sistem kerangka arsitektur, yang dalam dokumen Cetak biru (Blueprint) ini selanjutnya disebut sebagai Peta Solusi Aplikasi e-Government.

72

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Masyarakat

Bisnis

Government

Comm Internet Enabled Inter Application Communication Inter Application Integration Scheme Security Services

E-Gov Portal (Public and Internal Portal) Services

Shared Services

Aplikasi Fungsi Kepemerintahan dan Kelembagaan

Grup Fungsi Kelembagaan dengan Layanan Berorientasi PUBLIK Public Oriented Application Group

Grup Fungsi Kelembagaan dengan Layanan Berorientasi BISNIS Business Oriented Application Group Aplikasi Dasar Umum

Grup Fungsi Kelembagaan dengan Layanan Berorientasi PEMERINTAH Government Oriented Application Group

Aplikasi Dasar

Gambar 7. Peta Solusi Aplikasi e-Government

Masyarakat

Bisnis www.denpasar.go.id

Government

Comm

Services

UPT Online

Firewall, Proxy Sekuriti, Enkripsi

Aplikasi Fungsi Kepemerintahan dan Kelembagaan

Sistem Kependudukan

Potensi Daerah Pariwisata

Sistem Keuangan Sistem


Kepegawaian

Basis Data Penduduk

GIS

Aplikasi Dasar

Basis Data Keuangan Basis Data Pegawai

Sistem Dokumen Elektronik

Gambar 8. Contoh Peta Solusi Aplikasi e-Government

73

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Dalam peta solusi aplikasi e-Government, sistem aplikasi dikelompokkan melalui pendekatan matrik antara orientasi fungsi layanan dan sifat fungsi sistem aplikasi tersebut. Melalui pendekatan ini, sistem aplikasi dikelompokkan dalam 3 (tiga) kelompok sebagai berikut: 1. Kelompok sistem aplikasi yang orientasi fungsinya langsung memberikan pelayanan kepada penggunanya (aplikasi front office) 2. Kelompok sistem aplikasi yang orientasi fungsinya lebih banyak ditujukan untuk mememberikan bantuan pekerjaan yang bersifat administrasi kepemerintahan, serta fungsi-fungsi kedinasan dan kelembagaan (aplikasi back office). 3. Kelompok sistem aplikasi yang fungsi layanannya bersifat mendasar dan umum, diperlukan oleh setiap pengguna, atau setiap sistem aplikasi lain yang lebih spesifik. Sifat layanan aplikasi dasar biasanya back-office.

Untuk setiap kelompok sistem tersebut, masing-masing dibagi lagi kedalam tiga sub-grup berdasarkan orientasi pengguna yang dilayaninya, sebagai berikut: 1. Kelompok sistem aplikasi e-Government yang orientasi fungsinya melayani kebutuhan dan kepentingan masyarakat (G2C: Government To Citizen) 2. Kelompok sistem aplikasi e-Government yang orientasi fungsinya melayani kebutuhan dan kepentingan kalangan bisnis (G2B: Government To Business) 3. Kelompok sistem aplikasi e-Government yang orientasi fungsinya melayani kebutuhan internal lembaga kepemerintahan, atau kebutuhan dari pemerintah daerah lainnya (G2G: Government To Government) Terakhir adalah kelompok fungsi umum yang memberikan layanan integrasi dan komunikasi antar sistem aplikasi, juga masalah sekuriti, dan lain-lain.

74

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

3.3.3. Application Requirements Standard Mengingat pengembangan e-Government lingkupnya mencakup skala nasional, maka diperlukan kerangka komuniksi antar sistem e-Government untuk saling berhubungan dan saling bekerjasama (GIF - Government Interoperability Framework). Disamping itu, sistem e-Government lingkup fungsinya juga cukup besar (menyangkut semua hal yang berhubungan dengan pemerintahan) sehingga dalam pembangunannya hampir dapat dipastikan melibatkan banyak vendor, sehingga diperlukan mekanisme komunikasi baku antar sistem, sehingga masing masing sistem aplikasi dapat saling bersinergi untuk membentuk layanan e-Government yang lebih besar dan kompleks. Oleh karena itu, dalam membangun sistem aplikasi e-Government diperlukan standarisasi kebutuhan pengembangan sistem aplikasi yang akan menjamin bahwa komunikasi antar sistem tersebut dapat dilakukan oleh siapapun vendor pengembang sistem. Berikut adalah Standar Kebutuhan Sistem Aplikasi yang harus dipenuhi oleh setiap sistem aplikasi e-Government: 1. Reliable Menjamin bahwa sistem aplikasi akan dapat berjalan dengan handal, robust terhadap kesalahan pemasukan data, perubahan sistem operasi dan bug free. 2. Interoperable Menjamin bahwa sistem aplikasi akan dapat saling berkomunikasi serta bertukar data dan informasi dengan sistem aplikasi lain untuk membentuk sinergi sistem. 3. Scalable Menjamin bahwa sistem aplikasi akan dapat dengan mudah ditingkatkan kemampuannya, terutama penambahan fitur baru, penambahan user dan kemampuan pengelolaan data yang lebih besar. 4. User Friendly Menjamin bahwa sistem aplikasi akan mudah dioperasikan dengan user interface (antar muka pengguna) yang lazim berlaku di pemerintahan dan sesuai dengan kebiasaan bahasa dan budaya penggunanya.

75

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

5. Integrateable Menjamin bahwa sistem aplikasi mempunyai fitur untuk kemudahan integrasi dengan sistem aplikasi lain, terutama untuk melakukan transaksi pertukaran data dan informasi antar sistem aplikasi e-Government, baik dalam lingkup satu pemerintah daerah dengan pemerintah daerah lain.

3.3.4. Blok Fungsi Kepemerintahan Untuk memudahkan identifikasi dan klasifikasi fungsi kepemerintahan, di dalam dokumen Cetak biru (Blueprint), taksonomi untuk setiap Blok Fungsi, Sub-Blok Fungsi dan Modul, sebagai berikut:

Blok Fungsi Sub-Blok Fungsi Modul

1. PELAYANAN -1.1. Kependudukan 1.2. Perpajakan dan Retribusi 1.3. Pendaftaran dan Perijinan 1.4. Bisnis dan Investasi 1.5. Pengaduan Masyarakat 1.6. Publikasi Informasi Umum dan Kepemerintahan

Blok Fungsi Sub-Blok Fungsi Modul

2. ADMINISTRASI DAN MANAGEMENT (ADM & MGM) -2.1. Surat Elektronik 2.2. Sistem Dokumen Elektronik 2.3. Sistem Pendukung Keputusan 2.4. Kolaborasi dan Koordinasi 2.5. Manajemen Pelaporan Pemerintahan

76

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Blok Fungsi Sub-Blok Fungsi Modul

3. LEGISLASI -3.1. Sistem Administrasi DPRD 3.2. Sistem Pemilu Daerah 3.3. Katalog Hukum, Peraturan dan Perundang-undangan

Blok Fungsi Sub-Blok Fungsi Modul

4. PEMBANGUNAN -4.1. Sistem Informasi dan Manajemen Data Pembangunan 4.2. Perencanaan Pembangunan Daerah 4.3. Sistem Pengadaan Barang dan Jasa 4.4. Pengelolaan dan Monitoring Proyek 4.5. Sistem Evaluasi dan Informasi Hasil Pembangunan

Blok Fungsi Sub-Blok Fungsi Modul

5. KEUANGAN -5.1. Sistem Anggaran 5.2. Sistem Kas dan Perbendaharaan 5.3. Sistem Akuntansi Daerah

Blok Fungsi Sub-Blok Fungsi Modul

6. KEPEGAWAIAN -6.1. Pengadaan PNS 6.2. Sistem Absensi dan Penggajian 6.3. Sistem Penilaian Kinerja PNS 6.4. Sistem Pendidikan dan Latihan

77

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Blok Fungsi Sub-Blok Fungsi Modul

7. DINAS DAN LEMBAGA 7.1. KEPEMERINTAHAN 7.1.1. Pengelolaan Barang Daerah 7.1.2. Katalog Barang Daerah 7.1.3. Pengelolaan Pendapatan Daerah 7.1.4. Pengelolaan Perusahaan Daerah

Sub-Blok Fungsi Modul

7.2. KEWILAYAHAN 7.2.1. Tataruang dan Lingkungan Hidup 7.2.2. Potensi Daerah 7.2.3. Kehutanan 7.2.4. Pertanian, Peternakan dan Perkebunan 7.2.5. Perikanan dan Kelautan 7.2.6. Pertambangan dan Energi 7.2.7. Pariwisata 7.2.8. Industri Kecil dan Menengah (IKM)

Sub-Blok Fungsi Modul

7.3. KEMASYARAKATAN 7.3.1. Kesehatan 7.3.2. Pendidikan 7.3.3. Ketenagakerjaan 7.3.4. Industri dan Perdagangan 7.3.5. Jaring Pengaman Sosial

78

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Sub-Blok Fungsi Modul

7.4. SARANA DAN PRASARANA 7.4.1. Transportasi 7.4.2. Jalan dan Jembatan 7.4.3. Terminal dan Pelabuhan 7.4.4. Sarana Umum

3.3.4.1.

Blok Fungsi PELAYANAN

A. Modul Sistem Kependudukan


Modul Blok Fungsi Sub Blok Fungsi Klasifikasi Jenis Layanan Layanan Utama Front Office Publikasi Informasi Transaksi Data Admnistrasi Lainnya Fungsi Aplikasi Obyek Layanan Fungsi Generik G2G G2B Spesifik G2C Back Office Pendaftaran & Perijinan Pembayaran Basis Data KEPENDUDUKAN PELAYANAN

- Pelayanan pendaftaran penduduk - Pelayanan dan pengelolaan data mutasi penduduk - Pembuatan dan pengelolaan data KK dan KTP - Pembuatan dan pengelolaan data Akta Pencatatan Penduduk (akta kelahiran, perkawinan, perceraian, kematian, pengakuan dan pengesahan anak) - Pembuatan Buku Induk Penduduk, Buku Mutasi Penduduk dan Buku Tamu - Pelaporan data kependudukan

79

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Narasi

Modul Kependudukan adalah aplikasi pelayanan, pengelolaan dan pengolahan data kependudukan. Aplikasi dilengkapi dengan fitur pelaporan kependudukan (untuk disampaikan kepada Mendagri). Sebagian data kependudukan di publish ke internet untuk keperluan masyarakat.

Organisasi Integrasi

Dinas Kependudukan dan Capil - Sistem Kependudukan di tingkat Kabupaten/Kota lain - Sistem Kependudukan di tingkat Propinsi lain - Sistem Kependudukan di tingkat Nasional

Info Tambahan

- Dasar Hukum: Kepmendagri 54/1999 - Rekomendasi: Membangun jaringan sistem kependudukan di setiap kecamatan yang terhubung ke Pemda, web-based, client-server, automatic data synchronization, distributed processing .

B. Modul Perpajakan dan Retribusi


Modul Blok Fungsi Sub Blok Fungsi Klasifikasi Jenis Layanan Layanan Utama Front Office Publikasi Informasi Transaksi Data Admnistrasi Lainnya Fungsi Aplikasi Obyek Layanan Fungsi Generik G2G G2B Spesifik G2C Back Office Pendaftaran & Perijinan Pembayaran Basis Data PERPAJAKAN DAN RETRIBUSI PELAYANAN

- Memberikan pelayanan pajak kepada masyarakat yang meliputi pajak Kota Denpasar Jenis pajak Kota terdiri dari: Pajak Hotel Pajak Restoran Pajak Hiburan Pajak Reklame

80

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar Pajak Penerangan Jalan Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C Pajak Parkir - Memberikan pelayanan retribusi kepada masyarakat yang meliputi: Retribusi jasa umum Retribusi jasa usaha Retribusi perijinan tertentu - Memberikan pelayanan pajak dan retribusi yang berkaitan dengan potensi daerah, meliputi pendaftaran dan perijinan bidang Kehutanan Pertanian dan Perkebunan Perikanan dan Kelautan Pertambangan dan Energi Kepariwisataan Industri Kecil dan Menengah Narasi Pajak Kota Denpasar merupakan suatu sistem perpajakan yang pada dasarnya merupakan beban masyarakat sehingga perlu dijaga agar kebijakan tersebut dapat memberikan beban yang adil, terutama mengenai objek dan tarif pajak, sehingga tidak tumpang tindih antara pajak pusat dan Pajak Daerah. Daerah Kota diberi peluang dalam menggali potensi sumber-sumber keuangannya dengan menetapkan jenis pajak dan Retribusi selain yang telah ditetapkan, sepanjang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dan sesuai dengan aspirasi masyarakat. Organisasi Integrasi Dinas / lembaga daerah - Blok Fungsi Administrasi dan Management, Modul Sistem Dokumen Elektronik - Blok Fungsi Pelayanan, Modul Pendaftaran dan Perijinan Info Tambahan - Nama Alias: SIM Pajak dan Retribusi, SIM Perpajakan, SIMTAP, SAMSAT - Rekomendasi: Sistem perpajakan daerah dilakukan secara terpadu dan sejalan dengan sistem perpajakan nasional serta saling melengkapi.

81

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

C. Modul Pendaftaran dan Perijinan


Modul Blok Fungsi Sub Blok Fungsi Klasifikasi Jenis Layanan Layanan Utama Front Office Publikasi Informasi Transaksi Data Admnistrasi Lainnya Fungsi Aplikasi Obyek Layanan Fungsi Generik G2G G2B Spesifik G2C Back Office Pendaftaran & Perijinan Pembayaran Basis Data PENDAFTARAN DAN PERIJINAN PELAYANAN

- Memberian pelayanan perijinan meliputi kegiatan : menerima pendaftaran, menyeleksi persyaratan, memberikan keterangan, mengecek kemajuan proses penerbitan perijinan dan menindaklanjuti pengaduan/klaim dari masyarakat - Pengelolaan dan pengurusan ijin Peruntukan tanah dan IMB SIUP HO Penyelenggaraan reklame Usaha Tetap (IUT) Usaha Industri (IUI) Lokasi - Pengelolaan dan pengurusan pendaftaran Tanda Daftar Perusahaan Tanda Daftar Industri Tanda Daftar Perdagangan - Pengelolaan pendaftaran dan perijinan yang berkaitan dengan potensi daerah, meliputi pendaftaran dan perijinan bidang Kehutanan Pertanian dan Perkebunan Perikanan dan Kelautan Pertambangan dan Energi

82

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar Kepariwisataan Industri Kecil dan Menengah Narasi Modul Pendaftaran dan Perijinan adalah aplikasi yang dimaksudkan untuk memberikan informasi dan pelayanan perijinan bagi masyarakat yang meliputi: jenis-jenis layanan pendaftaran dan perijinan, persyaratan untuk memperoleh ijin, prosedur perijinan, biaya dan waktu proses perijinan yang diperlukan. Aplikasi dilengkapi dengan form yang bisa di download atau diisi secara on-line. Aplikasi juga dilengkapi dengan formulir dari set dokumentasi yang dipakai untuk mengurus pendaftaran dan perijinan yang disimpan dalam suatu basis data sedemikian sehingga dapat dijamin keseragaman dan tertib administrasinya. Organisasi Integrasi Dinas / lembaga daerah - Blok Fungsi Legislasi, Modul Katalog Hukum, Peraturan dan

Perundangundangan - Blok Fungsi Pelayanan, Modul Bisnis dan Investasi Info Tambahan - Nama Alias: SIM Perijinan, SIM Pelayanan Masyarakat, SIM Pendaftaran - Dasar Hukum: Peraturan Daerah - Rekomendasi: Membangun sistem aplikasi Pelayanan Perijinan Terpadu yang melakukan penelitian, pemrosesan dan pengeluaran ijin yang dilakukan secara terpusat dan terkoordinasi dengan Badan/Dinas/Instansi terkait.

83

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

D. Modul Bisnis dan Investasi


Modul Blok Fungsi Sub Blok Fungsi Klasifikasi Jenis Layanan Layanan Utama Front Office Publikasi Informasi Transaksi Data Admnistrasi Lainnya Fungsi Aplikasi Obyek Layanan Fungsi Generik G2G G2B Spesifik G2C Back Office Pendaftaran & Perijinan Pembayaran Basis Data BISNIS DAN INVESTASI PELAYANAN

- Memberikan informasi promosi dan keunggulan daerah berkaitan dengan peluang bisnis dan investasi, terutama di bidang Sektor Kehutanan Sektor Pertanian dan Perkebunan Sektor Perikanan dan Kelautan Sektor Pertambangan dan Energi Sektor Pariwisata Sektor Industri Kecil dan Menengah - Memberikan informasi yang jelas tentang syarat-syarat, prosedur dan tatalaksana investasi dan pengusahaan kegiatan bisnis lainnya - Memberikan pelayanan administrasi penanaman modal di bidang unggulan tersebut

Narasi

Dalam upaya meningkatkan dan memperkuat kemampuan perekonomian menghadapi perubahan dan persaingan perdagangan internasional, Pemerintah Kota dapat memberikan insentif dan/atau kemudahan kepada masyarakat dan/atau investor untuk melakukan kegiatan bisnis dan investasi di Kota Denpasar. Pemerintah Kota dalam hal ini perlu memberikan informasi yang lengkap mengenai keunggulan dan potensi daerahnya, serta memberikan penjelasan yang komprehensif tentang tatacara dan prosedur yang harus dilalui, sehingga para investor tertarik untuk menanamkan modal atau melaksanakan kegiatan usaha di daerah tersebut.

84

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Organisasi Integrasi

Dinas / lembaga daerah - Blok Fungsi Legislasi, Modul Katalog Hukum, Peraturan dan

Perundangundangan - Blok Fungsi Pelayanan, Modul Bisnis dan Investasi Pendaftaran dan Perijinan Info Tambahan - Nama Alias: SIM Bisnis dan Investasi - Rekomendasi: Membangun aplikasi ini dalam satu kerangka pelayanan yang lengkap, termasuk pendaftaran investasi dan administrasinya.

E. Modul Pengaduan Masyarakat


Modul Blok Fungsi Sub Blok Fungsi Klasifikasi Jenis Layanan Layanan Utama Front Office Publikasi Informasi Transaksi Data Admnistrasi Lainnya Fungsi Aplikasi Obyek Layanan Fungsi Generik G2G G2B Spesifik G2C Back Office Pendaftaran & Perijinan Pembayaran Basis Data PENGADUAN MASYARAKAT PELAYANAN

- Menyediakan fasilitas penyampaian dan penyerapan aspirasi, peningkatan partisipasi, serta menindaklanjuti pengaduan masyarakat dalam rangka mengembangkan kehidupan demokrasi - Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam proses penyelenggaraan kepemerintahan daerah

Narasi

Salah satu tugas pemerintah kota adalah melaksanakan kehidupan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan kota. Sebagai perwujudan demokrasi, dibentuk DPRD sebagai lembaga pengaturan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan berkedudukan sebagai mitra kerja pemerintah kota dalam memberdayakan masyarakat.

Organisasi

Dinas / lembaga daerah

85

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Integrasi Info Tambahan

- Publikasi Informasi Umum dan Kepemerintahan Nama Alias: SIM Pengaduan Masyarakat

F. Modul Publikasi Informasi Umum dan Kepemerintahan


Modul Blok Fungsi Sub Blok Fungsi Klasifikasi Jenis Layanan Layanan Utama Front Office Publikasi Informasi Transaksi Data Admnistrasi Lainnya Fungsi Aplikasi Obyek Layanan Fungsi Narasi Organisasi Integrasi Info Tambahan - Publikasi informasi Mempublikasikan semua informasi umum dan kepemerintahan ke seluruh masyarakat termasuk diantaranya; berita dan layanan masyarakat. Perangkat Kota - Semua aplikasi e-Government yang membutuhkan publikasi informasi ke masyarakat - Nama Alias: e-Gov Portal - Rekomendasi: Membangun portal pemerintahan yang mencakup fungsi kolaborasi dan koordinasi inter-lembaga (internal portal) dan fungsi publikasi ke masyarakat (public portal) Generik G2G G2B Spesifik G2C Back Office Pendaftaran & Perijinan Pembayaran Basis Data PUBLIKASI INFORMASI UMUM DAN KEPEMERINTAHAN PELAYANAN

86

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

3.3.4.2. Blok Fungsi Administrasi dan Management


Blok Fungsi Sub Blok Fungsi Fungsi - Menyediakan fungsi pengelolaan administrasi yang diperlukan dalam urusan kepemerintahan daerah - Menyediakan fungsi-fungsi lain yang berhubungan dengan managerial pemerintahan daerah Modul - Surat Elektronik - Sistem Dokumen Elektronik - Sistem Pendukung Keputusan - Kolaborasi dan Koordinasi - Manajemen Pelaporan Pemerintahan Organisasi Integrasi Perangkat Kota - Blok Fungsi Keuangan - Blok Fungsi Pembangunan - Blok Fungsi lain yang memerlukan / memberikan informasi ke eksekutif Kota ADMINISTRASI DAN MANAGEMENT

A. Modul Surat Elektronik


Modul Blok Fungsi Sub Blok Fungsi Klasifikasi Jenis Layanan Layanan Utama Front Office Publikasi Informasi Transaksi Data Admnistrasi Lainnya Fungsi Aplikasi Obyek Layanan Generik G2G G2B Spesifik G2C Back Office Pendaftaran & Perijinan Pembayaran Basis Data SURAT ELEKTRONIK ADMINISTRASI DAN MANAGEMENT

87

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Fungsi

- Menyediakan fungsi surat-menyurat secara elektronik, termasuk didalamnya memungkinkan proses penyiapan, pembahasan dan pengesahan surat dilakukan secara elektronik. Pembahasan surat itu sendiri bisa dilakukan oleh lebih dari satu orang / unit organisasi. - Menyediakan fungsi kearsipan (surat masuk / surat keluar) secara elektronik, termasuk didalamnya disposisi, dan tembusan surat. - Menyediakan fungsi query untuk pencarian data surat secara cepat, misalnya berdasarkan pengirim, tujuan, tanggal, subyek/perihal, nomor, isi, dan lainlain.

Narasi

Dalam sistem surat manual, proses penyiapan sampai dengan penyampaian kepada tujuan surat (apalagi jika jaraknya jauh dan tujuannya banyak) bisa memakan waktu lama dan berhari-hari. Dengan sistem elektronik , maka proses tersebut bisa dipersingkat dengan sangat efisien. Proses penyiapan surat kurang lebih sama, tetapi proses penyampaiannya bisa dilakukan dalam hitungan menit, tidak lagi ada kendala jarak dan jumlah tujuan

Organisasi Integrasi Info Tambahan

- Semua unit organisasi (satuan kerja) -- Nama alias: e-Mail, SIM Surat - Rekomendasi: Membangun sistem surat elektronik secara terpadu dengan ruang lingkup mencakup seluruh Pemerintahan kota, karena satu sistem yang sama bisa dipakai oleh semua unit organisasi yang membutuhkan, baik dipakai secara stand-alone ataupun terpusat.

B. Modul Sistem Dokumen Elektonik


Modul Blok Fungsi Sub Blok Fungsi SURAT DOKUMEN ELEKTRONIK ADMINISTRASI DAN MANAGEMENT

88

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Klasifikasi

Jenis Layanan Layanan Utama

Front Office Publikasi Informasi Transaksi Data Admnistrasi Lainnya

Back Office Pendaftaran & Perijinan Pembayaran Basis Data Spesifik G2B G2C

Fungsi Aplikasi Obyek Layanan

Generik G2G

Fungsi

- Menyediakan fungsi pengelolaan dokumen secara elektronik untuk tercapainya tertib administrasi kearsipan dan pelayanan informasi. - Menyediakan fungsi kearsipan secara elektronik, termasuk didalamnya penghapusan, pemeliharaan dan pengelolaan status keaktifan. - Melakukan klasifikasi dan pengelompokan dokumen (kategorisasi) berdasarkan sifat dan kegunaan, diantaranya Dokumen Kota (yang ditempatkan dalam Lembaran Kota), arsip daerah, dan lain-lain. - Menyediakan fungsi konversi dokumen terutama dari bentuk hardcopy menjadi bentuk softcopy. - Menyediakan fungsi yang memungkinkan pembacaan dokumen dari berbagai sumber dalam berbagai macam format dokumen. - Menyediakan fungsi query untuk pencarian data dokumen secara lengkap, akurat, dan cepat, misalnya berdasarkan kategori, judul / perihal, tanggal, versi / revisi, nomor, dan lain-lain.

Narasi

Sebagai salah satu sumber informasi terekam, arsip mempunyai fungsi dan peran yang sangat penting untuk mendukung manajemen modern organisasi pemerintah dan bisnis. Oleh karenanya, arsip harus dikelola dalam suatu sistem secara konseptual dan terpadu melalui cara yang profesional Sistem ini antara lain bertujuan untuk pemeliharaan dan penyelamatan arsip yang memiliki arti penting berkaitan dengan fungsi arsip sebagai sumber sejarah, sumber penelitian, sumber informasi dan bahan untuk menyusun perencanaan, pembuatan kebijakan serta pengambi Ian keputusan bagi pimpinan.

Organisasi

- Lembaga teknis daerah (badan/kantor arsip) - Dinas / lembaga yang membutuhkan pengelolaan dokumen

Integrasi

89

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Info Tambahan

- Nama alias: Document Management, SIM Arsip - Rekomendasi: Membangun sistem pengelolaan dokumen elektronik secara terpadu dengan ruang lingkup mencakup seluruh Pemerintahan Kota, karena satu sistem yang sama bisa dipakai oleh semua unit organisasi yang membutuhkan, baik dipakai secara stand-alone ataupun terpusat.

C. Modul Sistem Pendukung Keputusan


Modul Blok Fungsi Sub Blok Fungsi Klasifikasi Jenis Layanan Layanan Utama Front Office Publikasi Informasi Transaksi Data Admnistrasi Lainnya Fungsi Aplikasi Obyek Layanan Fungsi Generik G2G G2B Spesifik G2C Back Office Pendaftaran & Perijinan Pembayaran Basis Data SURAT PENDUKUNG KEPUTUSAN ADMINISTRASI DAN MANAGEMENT

- Membantu eksekutif daerah menjalankan pemerintahan daerah sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya masing-masing, membantu para eksekutif dalam proses pengambilan keputusan dengan menyediakan data dan informasi yang tepat, akurat dan cepat. - Menyajikan informasi sesuai tingkat urgensitas misalnya: masalah darurat, masalah penting dan masalah yang kurang penting. Sumber informqasi bisa dari kalangan intertnal pemerintah sendiri, bisnis, umum, maupun pemerintah yang yang lebih tinggi. - Menyajikan laporan atas aktivitas dari semua bidang pemerintahan baik berupa pelayanan langsung dan administratif maupun pelayanan fasilitatif yang sedang dijalankan oleh semua unit kerja. - Menyajikan informasi sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi ini lebih bersifat sebagai rangkuman atau laporan dari dinas / lembaga tentang suatu hal khusus, misalnya: pendapatan dan pengeluaran daerah, poyek (dan nilainya) yang sedang berjalan, potensi investasi, dan lain-lain.

90

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Narasi

Seperti diketahui bahwa secara alami informasi memuat berbagai hal (raw data) yang berasal dari berbagai sumber yang terpisah-pisah dan berada dalam berbagai macam format yang berbeda-beda. Disatu sisi, eksekutif membutuhkan aplikasi yang sifatnya sudah jadi (sudah diolah sesuai kebutuhan), akurat, mudah didapat secara cepat dan siap pakai. Sistem ini dibangun untuk menjawab kebutuhan eksekutif terhadap informasi tersebut.

Organisasi Integrasi Info Tambahan

Eksekutif Kota - Semua system yang memberikan laporan kinerja kepada eksekutif kota - Nama alias: DSS - Rekomendasi: Membangun sistem DSS dengan mencantumkan (mendefinisikan) semua spesifikasi pelaporan eksekutif yang diharapakan untuk dipenuhi, mencakup semua informasi dari seluruh unit organisasi, sehingga memungkinkan sistem lain untuk melakukan integrasi data sesuai dengan yang diharapkan.

D. Modul Kolaborasi dan Koordinasi


Modul Blok Fungsi Sub Blok Fungsi Klasifikasi Jenis Layanan Layanan Utama Front Office Publikasi Informasi Transaksi Data Admnistrasi Lainnya Fungsi Aplikasi Obyek Layanan Generik G2G G2B Spesifik G2C Back Office Pendaftaran & Perijinan Pembayaran Basis Data SURAT DOKUMEN ELEKTRONIK ADMINISTRASI DAN MANAGEMENT

91

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Fungsi

- Menyediakan fungsi pengelolaan agenda (penyiapan agenda, alokasi waktu, pengingat tanggal, partisipan, dan lain-lain). Contoh: pengelolaan agenda kerja tiap unit organisasi - Menyediakan fungsi Task To Do (penjadwalan), misalnya rapat. Sistem dengan mudah dapat mengalokasikan jadwal rapat, menyesuaikan dengan agenda dari peserta yang harus diundang, distribusi undangan, pemakian ruang rapat dan sebagainya. - Menyediakan fungsi penugasan, yang memungkinkan pendelegasian pekerjaan (termasuk surat tugasnya) dan laporan pertanggungjawabannya dapat dilakukan secara elektronik. - Menyediakan fungsi-fungsi lain yang memudahkan koordinasi kerja seperti forum, chat, news, poling, dan lain-lain. - Menyediakan fungsi Rapat On-Line

Narasi

Sistem ini menyediakan fungsi otomasi kantor yang berorientasi pada kemudahan proses kerja dan kemudahan koordinasi kerja antar pegawai. Misalnya: dengan mempublikasikan agenda ke setiap unit organisasi akan memudahkan sinkronisasi pekerjaan, terutama antara agenda pimpinan dan kepala dinas/lembaga teknis KOTA terkait. Misalkan ada beberapa kegiatan yang terjadi di waktu yang sama, maka hal ini sudah dapat diketahui sebelumnya sehingga penjadwalan kembali bisa segera dilakukan. Contoh lain: dengan kemajuan teknologi IT dimungkinkan untuk menyelenggarakan rapat tanpa peserta rapat harus hadir di satu tempat yang sama. Rapat dapat dilakukan dengan cara melihat dan mendengarkan penyampaian atau mengemukakan pendapat lewat peralatan audio visual (misalnya: TV atau layar komputer).

Organisasi Integrasi Info Tambahan

- Semua unit organisasi

- Rekomendasi: Membangun sistem ini cukup satu untuk seluruh unit organisasi Pemerintah Daerah.

92

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

E. Modul Manajemen dan Pelaporan


Modul Blok Fungsi Sub Blok Fungsi Klasifikasi Jenis Layanan Layanan Utama Front Office Publikasi Informasi Transaksi Data Admnistrasi Lainnya Fungsi Aplikasi Obyek Layanan Fungsi Generik G2G G2B Spesifik G2C Back Office Pendaftaran & Perijinan Pembayaran Basis Data SURAT MANAJEMEN DAN PELAPORAN ADMINISTRASI DAN MANAGEMENT

- Menyediakan sarana pelaporan eksekutif (Pemerintah Kota) kepada instansi yang lebih atas sampai ke pemerintah pusat melalui Mendagri - Menyediakan laporan-laporan dengan format baku, dengan data yang sudah diolah. Melalui sistem ini, eksekutif sudah tidak perlu lagi mengolah data yang masih mentah. - Menyediakan sarana pelaporan kepala dinas dan lembaga kepada WALIKOTA melalui sekretaris kota. - Menyediakan sarana pelaporan kepala daerah kepada DPRD.

Narasi

Dalam sistem pemerintahan kota ada mekanisme pelaporan yang harus dilakukan oleh para penyelenggara kepemerintahan. Sistem ini membantu Pemerintah Kota dalam membuat sistem pelaporan elektronik (penyiapan dan pengolahan data pelaporan secara elektronik) sehingga mempercepat proses kerja dan meningkatkan efisiensi pekerjaan.

Organisasi

- Eksekutif Kota - Kepala Dinas / Lembaga Teknis Kota

Integrasi Info Tambahan - Rekomendasi: Membangun sistem ini cukup satu untuk seluruh unit organisasi Pemerintah Daerah.

93

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

3.3.4.3. Blok Fungsi Pembangunan


Blok Fungsi Sub Blok Fungsi Fungsi - Modul pembangunan menyediakan modul aplikasi yang berfungsi untuk mengelola data dan membantu proses kerja pemerintah yang berkaitan dengan pembangunan kota. - Proses kerja pembangunan kota meliputi: Perencanaan pembangunan dengan dinas/badan, lembaga dan unit kerja lain dalam lingkungan pemerintah kota, termasuk dengan instansi pusat di daerah. Penyusunan rencana strategis kota dan dokumen perencanaan pembangunan daerah, termasuk usulan untuk dimasukkan ke dalam program nasional. Memberi masukan dalam rencana pembiayaan anggaran pendapatan dan belanja kota. Memberikan pelayanan informasi, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan perencanaan kota. Memfasilitasi dan mediasi perencanaan kegiatan lintas kota Pelaporan kegiatan pelaksanaan pembangunan Modul - Sistem Informasi dan Mgm Data Pembangunan - Perencanaan Pembangunan Daerah - Sistem Pengadaan Barang dan Jasa - Pengelolaan dan Monitoring Proyek - Sistem Evaluasi dan Informasi Hasil Pembangunan Organisasi Integrasi Perangkat Kota - Blok Fungsi Keuangan - Blok Fungsi Administrasi dan Management PEMBANGUNAN

94

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

A. Modul Sistem Informasi dan Manajemen Data Pembangunan


Modul Blok Fungsi Sub Blok Fungsi Klasifikasi Jenis Layanan Layanan Utama Front Office Publikasi Informasi Transaksi Data Admnistrasi Lainnya Fungsi Aplikasi Obyek Layanan Fungsi - Menyediakan Generik G2G data dan G2B informasi bahan yang Spesifik G2C akurat bagi serta dapat Back Office Pendaftaran & Perijinan Pembayaran Basis Data SISTEM INFORMASI DAN MANAJEMEN DATA PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN

dipertanggungjawabkan

sebagai

masukan

penyusunan

perencanaan pembangunan. - Data dan informasi yang dimaksud meliputi: Penyelenggaraan pemerintahan daerah Organisasi dan tatalaksana pemerintahan daerah Kepala daerah, dprd, perangkat daerah dan PNS Keuangan daerah Potensi sumber daya daerah Produk hukum daerah Kependudukan Informasi dasar kewilayahan Narasi Untuk dapat merencanakan pembangunan dengan optimal diperlukan masukan data dan informasi yang akurat dan up-to-date. Informasi tersebut bisa jadi datang dari aplikasi lain, dan tugas aplikasi ini adalah menyediakan data yang tepat untuk pengguna yang tepat. Organisasi Integrasi Info Tambahan - Nama Alias: Knowledge Management, Document Management, Data Warehouse. - Dasar Hukum: UU 32/2004 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

95

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

- Rekomendasi: Mengembangkan aplikasi dengan tema pembangunan dalam satu alur pengembangan sesuai kerangka kerja BAPPEDA sehingga memudahkan dalam program perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi pembangunan daerah.

B. Modul Perencanaan Pembangunan Daerah


Modul Blok Fungsi Sub Blok Fungsi Klasifikasi Jenis Layanan Layanan Utama Front Office Publikasi Informasi Transaksi Data Admnistrasi Lainnya Fungsi Aplikasi Obyek Layanan Fungsi Generik G2G G2B Spesifik G2C Back Office Pendaftaran & Perijinan Pembayaran Basis Data PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ADMINISTRASI DAN MANAGEMENT

- Pembuatan perencanaan pembangunan daerah meliputi semua aspek pembangunan sesuai kewenangan Pemda. - Perencanaan yang dimaksud meliputi rencana pembangunan jangka panjang (20 tahun), jangka menengah (5 tahun) dan rencana kerja pembangunan daerah (1 tahun). - Harus ada mekanisme version dan revision control, sehingga setiap perubahan perencanaan dapat diketahui dan dilacak. - Termasuk didalamnya template pembuatan renstra oleh tiap satuan kerja pemerintah daerah yang memuat visi, misi, tujuan, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan.

Narasi

Perencanaan pembangunan daerah disusun dalam tiga tahapan: rencana jangka panjang (20 tahun), jangka menengah (5 tahun) dan jangka pendek (1 tahun). Perencanaan tersebut disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan. Untuk dapat merencanakan dengan optimal perlu masukan data dan informasi yang akurat dan up-to-date. Melalui SIM Data Pembangunan, pengguna dapat memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan tersebut.

96

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Organisasi Integrasi

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Blok Fungsi Pembangunan, Modul Sistem Informasi dan Manajemen Data Pembangunan - Nama Alias: SimBangDa - Dasar Hukum: UU 32/2004 - Rekomendasi: Mengembangkan aplikasi pembangunan dalam satu alur pengembangan sesuai kerangka kerja BAPPEDA sehingga memudahkan dalam program perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi pembangunan daerah.

Info Tambahan

C. Modul Sistem Pengadaan Barang dan Jasa


Modul Blok Fungsi Sub Blok Fungsi Klasifikasi Jenis Layanan Layanan Utama Front Office Publikasi Informasi Transaksi Data Admnistrasi Lainnya Fungsi Aplikasi Obyek Layanan Fungsi Generik G2G G2B Spesifik G2C Back Office Pendaftaran & Perijinan Pembayaran Basis Data SISTEM PENGADAAN BARANG DAN JASA ADMINISTRASI DAN MANAGEMENT

- Menyediakan template dan alur kerja elektronik untuk mempersiapkan proyek (pengadaan barang dan jasa) sesuai dengan KepPres 80/2003. - Sebagai basis data (katalog) proyek, merangkum semua data-data berkaitan dengan semua proyek (pengadaan barang dan jasa) yang pernah dilaksanakan Pemkot. - Menyediakan fungsi penjadwalan pelaksanaan proyek-proyek yang sudah disetujui agar terjadi sinergi pembangunan di seluruh wilayah Pemerintahan Kota. - Masukan bagi proses pengelolaan dan monitoring proyek.

97

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

- Menyediakan sarana untuk pengumunan pekerjaan (disesuaikan dengan sifat pekerjaan) dan proses pendaftaran bagi para penyedia barang dan jasa yang dibutuhkan oleh Pemkot, termasuk pengumuman siapa yang menjadi pemenang (pelaksana) pekerjaan. Narasi Sistem ini dimaksudkan untuk menyamakan pola pikir dan persepsi, serta memberikan pedoman pelaksanaan teknis dan administratif yang lebih jelas, sehingga memudahkan semua pihak terkait (perencana, pelaksana, pengawas dan penyedia barang / jasa) dalam melaksanakan tugas, fungsi dan peranannya masing-masing. Sistem ini dimaksudkan untuk pengelolaan proses pengadaan barang sebelum kontrak. Setelah penandatanganan kontrak maka pekerjaan (proyek) selanjutnya dikelola dengan Sistem Pengelolaan dan Monitoring Proyek. Organisasi Integrasi Info Tambahan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Blok Fungsi Pembangunan, Modul Pengelolaan dan Monitoring Proyek - Nama Alias: SimProyek, e-Procurement. - Dasar Hukum: KepPres 80/2003. - Rekomendasi: Mengembangkan aplikasi dengan tema pembangunan dalam satu alur pengembangan sesuai kerangka kerja BAPPEDA sehingga memudahkan dalam program perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi pembangunan kota.

D. Modul Pengelolaan dan Monitoring Proyek


Modul Blok Fungsi Sub Blok Fungsi Klasifikasi Jenis Layanan Layanan Utama Front Office Publikasi Informasi Transaksi Data Admnistrasi Lainnya Fungsi Aplikasi Obyek Layanan Generik G2G G2B Spesifik G2C Back Office Pendaftaran & Perijinan Pembayaran Basis Data PENGELOLAAN DAN MONITORING PROYEK ADMINISTRASI DAN MANAGEMENT

98

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Fungsi

- Pengelolaan dan pemantauan terhadap pekerjaan (proyek) pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah kota. Pekerjaan (proyek) yang dimaksud meliputi proyek-proyek pembangunan yang dilaksanakan oleh dinas dan lembaga teknis Pemkot, termasuk Kecamatan dan Kelurahan. - Membuat indikator progres (kemajuan) dan status pekerjaan berkaitan dengan penyerapan dana dan kemajuan fisik pembangunan. Memonitor status kemajuan pekerjaan tersebut untuk mendapatkan laporan status yang komprehensif (misal penyerapan dana vs kemajuan fisik). - Menyediakan template pelaporan untuk eksekutif (kepala daerah dan kepala bappeda) yang menyajikan rangkuman semua proyek pembangunan yang ada di daerah tersebut.

Narasi

Pekerjaan pembangunan (proyek) di suatu wilayah Pemkot dalam 1 tahun jumlahnya cukup banyak. Di sisi lain, eksekutif kota membutuhkan informasi tentang status pelaksanaan yang rinci dari semua proyek yang sedang dikerjakan, terutama menyangkut masalah: berapa besar dana yang sudah dikeluarkan, berapa besar lagi dana yang harus dikeluarkan bulan ini untuk proyek tersebut, sudah seberapa jauh kemajuan fisik di lapangan, apakah ada kemungkinan proyek yang terlambat, dan lain-lain. Oleh karena itu diperlukan sistem pengelolaan dan monitoring proyek yang dapat merangkum dan memonitor semua pekerjaan yang ada dan menyajikan laporan rinci kepada eksekutif kota sesuai dengan kebutuhannya masingmasing.

Organisasi Integrasi Info Tambahan

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Blok Fungsi Pembangunan, Modul Sistem Pengadaan Barang dan Jasa - Nama Alias: SimProyek - Dasar Hukum: KepPres 80/2003 - Rekomendasi: Mengembangkan aplikasi dengan tema pembangunan dalam satu alur pengembangan sesuai kerangka kerja BAPPEDA sehingga memudahkan dalam program perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi pembangunan kota.

99

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

E. Modul Sistem Evaluasi dan Informasi Hasil Pembangunan


Modul Blok Fungsi Sub Blok Fungsi Klasifikasi Jenis Layanan Layanan Utama Front Office Publikasi Informasi Transaksi Data Admnistrasi Lainnya Fungsi Aplikasi Obyek Layanan Fungsi Generik G2G G2B Spesifik G2C Back Office Pendaftaran & Perijinan Pembayaran Basis Data PENGELOLAAN DAN MONITORING PROYEK ADMINISTRASI DAN MANAGEMENT

- Pengelolaan dan pemantauan terhadap hasil pembangunan yang telah dilakukan oleh pemerintah kota. Hasil pembangunan yang dimaksud meliputi pembangunan yang dilaksanakan oleh dinas dan lembaga teknis, termasuk Kecamatan dan Kelurahan. - Menyediakan template evaluasi untuk memungkinkan dilaksanakannya verifikasi hasil pembangunan terhadap yang telah direncanakan. - Menyediakan pelaporan untuk eksekutif (walikota dan kepala bappeda) yang menyajikan rangkuman semua hasil pembangunan di kota Denpasar.

Narasi

Sistem ini diperlukan untuk membantu Pemerintah Kota dan masyarakat yang selama ini susah untuk mendapatkan informasi hasil pembangunan kota. Padahal informasi ini sangat dibutuhkan untuk menunjukkan bahwa memang ada aktifitas pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, seperti diamanatkan oleh undang-undang. Informasi tersebut juga dibutuhkan oleh aparat pemerintah kota sebagai bahan evaluasi dan masukan bagi proses perencanaan pembangunan selanjutnya sehingga tidak terjadi tumpang tindih program pembangunan antar dinas / lembaga yang ada.

Organisasi Integrasi Info Tambahan

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Blok Fungsi Pembangunan, Modul Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah - Nama Alias: SIMBANGDA

100

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

- Rekomendasi: Mengembangkan aplikasi dengan tema pembangunan dalam satu alur pengembangan sesuai kerangka kerja BAPPEDA sehingga memudahkan dalam program perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi pembangunan kota.

3.3.4.4. Blok Fungsi Keuangan


Blok Fungsi Sub Blok Fungsi Fungsi - Menyelenggarakan Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Kota yang tepat, lengkap dan tertib atas transaksi Keuangan Kota, sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. - Meningkatkan kualitas management Pengelolaan Keuangan Kota, meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian anggaran yang efisien, efektif, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. - Menyediakan Sistem Informasi Keuangan Kota yang akurat, aktual, mudah dipahami, relevan dan berdayaguna. Modul - Sistem Anggaran - Sistem Kas dan Perbendaharaan - Sistem Akuntansi Daerah Integrasi Blok Fungsi Dinas Lembaga KEUANGAN

A. Modul Sistem Anggaran


Modul Blok Fungsi Sub Blok Fungsi SISTEM ANGGARAN KEUANGAN

101

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Klasifikasi

Jenis Layanan Layanan Utama

Front Office Publikasi Informasi Transaksi Data Admnistrasi Lainnya

Back Office Pendaftaran & Perijinan Pembayaran Basis Data Spesifik G2B G2C

Fungsi Aplikasi Obyek Layanan Fungsi

Generik G2G

- Menyusun perencanaan anggaran, perubahan dan perhitungan anggaran pendapatan dan belanja daerah. Menampung usulan anggaran semua unit kerja, membantu proses verifikasi besaran uang dan ketepatan pos rekening dari setiap usulan, serta memfasilitasi proses scrubbing, revisi-revisi dan pembahasan di Tim Anggaran untuk diajukan ke Panitia Anggaran. - Mencetak dokumen anggaran: APBD, RASK, DASK, dan lain-lain. - Menyediakan fungsi analisa standar belanja, bertujuan untuk melihat kewajaran besaran nilai usulan kegiatan yang diajukan unit kerja, dengan mempertimbangkan jumlah pegawai dan rencana kegiatan yang diajukan. Menyediakan fungsi penyusunan harga pokok satuan dan penekanan tugas, dan standar biaya kegiatan/harga pokok kegiatan. Menyimpan harga pokok satuan dan penekanan tugas, dan standar biaya kegiatan/harga pokok kegiatan dalam suatu basis data yang bisa dipakai sebagai rujukan.

Narasi

Sistem anggaran merupakan alat bantu dalam memasukan dan memproses data anggaran dari RAPBD sampai terbentuknya APBD, serta otorisasi penggunaan anggaran belanja.

Organisasi Integrasi

Unit organisasi pengelola Keuangan Daerah Blok Fungsi Keuangan, Modul Sistem Kas dan Perbendaharaan Blok Fungsi Keuangan, Modul Sistem Akuntansi Daerah

Info Tambahan

- Nama alias: MAKUDA, SIMKEU, SIM Anggaran - Dasar hukum: PP No 105 Tahun 2000, Kepmendagri 29/2002 - Rekomendasi: Membangun sistem keuangan secara utuh meliputi modul anggaran, sistem kas dan perbendaharaan serta sistem akuntasi kota.

102

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

B. Modul Sistem Kas dan Perbendaharaan


Modul Blok Fungsi Sub Blok Fungsi Klasifikasi Jenis Layanan Layanan Utama Front Office Publikasi Informasi Transaksi Data Admnistrasi Lainnya Fungsi Aplikasi Obyek Layanan Fungsi Generik G2G G2B Spesifik G2C Back Office Pendaftaran & Perijinan Pembayaran Basis Data SISTEM KAS DAN PERBENDAHARAAN KEUANGAN

- Menyediakan fungsi kas anggaran, melakukan sinkronisasi antara pendapatan, belanja dan pembiayaan untuk membantu agar pelaksanaan kegiatan di lapangan tidak mengalami masalah keuangan. - Menyediakan fungsi monitoring terhadap realisasi anggaran, pendapatan dan belanja daerah. - Menyediakan fungsi pengelolaan kas daerah, mencatat dan mengelola arus keluar, arus masuk dan penyimpanan uang pemda. Membantu proses pembayaran keuangan kepada pihak yang telah ditunjuk. Menerima dana masukan dari perolehan setoran pendapatan dari unit organisasi / pihak penyetor.

Narasi

Sistem ini merupakan alat pengawasan keluar-masuknya dana dari seluruh aliran dana berdasarkan sumber dana maupun penggunaannya melaui Kas Umum Kota atau Kas Kota pada saat merealisasikan APBD.

Organisasi Integrasi

Unit organisasi pengelola Keuangan Daerah Blok Fungsi Keuangan, Modul Sistem Anggaran Blok Fungsi Keuangan, Modul Sistem Akuntansi Daerah

Info Tambahan

- Nama alias: MAKUDA, SIMKEU, SIM Perbendaharaan - Dasar hukum: PP No 105 Tahun 2000, Kepmendagri 29/2002 - Rekomendasi: Membangun sistem keuangan secara utuh meliputi modul anggaran, sistem kas dan perbendaharaan serta sistem akuntasi kota.

103

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

C. Modul Sistem Akutansi


Modul Blok Fungsi Sub Blok Fungsi Klasifikasi Jenis Layanan Layanan Utama Front Office Publikasi Informasi Transaksi Data Admnistrasi Lainnya Fungsi Aplikasi Obyek Layanan Fungsi Generik G2G G2B Spesifik G2C Back Office Pendaftaran & Perijinan Pembayaran Basis Data SISTEM AKUTANSI DAERAH KEUANGAN

- Mengelola dan membina administrasi dan pembukuan keuangan kota. - Menyediakan fungsi pengelolaan akuntansi keuangan kota, mengidentifikasikan dan mengelompokkan data-data transaksi untuk keperluan penyusunan buku besar. - Menyusun laporan resume kondisi keuangan bagi eksekutif kota,berdasarkan pada data yang tersedia pada semua modul keuangan lainnnnya seperti pendapatan, belanja langsung dan tak langsung baik publik maupun aparatur, pembiayaan, dana cadangan dll. Resume bisa dilakukan setiap saat. Hasil resume merupakan merupakan kondisi terbaru saat itu dan memberikan informasi startegis keuangan misalnya: terjadinya bisa dari perencanaan baik volume maupun waktu atas pendapatan atau belanja.

Narasi

Sistem ini mengidentifikasikan, dan mengelompokkan data-data transaksi yang tertuang dalam buku besar dan buku pembantu (general ledger dan subledger). Beberapa laporan yang dihasilkan misalnya neraca awal, jurnal penyesuaian, dan laporan konsolidasi (laporan keuangan pemkot).

Organisasi Integrasi

Unit organisasi pengelola Keuangan Daerah Blok Fungsi Keuangan, Modul Sistem Anggaran Blok Fungsi Keuangan, Modul Sistem Kas dan Perbendaharaan

104

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Info Tambahan

- Nama alias: MAKUDA, SIMKEU, SIM Akuntansi Daerah - Dasar hukum: PP No 105 Tahun 2000, Kepmendagri 29/2002 - Rekomendasi: Membangun sistem keuangan secara utuh meliputi modul anggaran, sistem kas dan perbendaharaan serta sistem akuntasi kota.

3.3.4.5. Blok Fungsi Kepegawaian


Blok Fungsi Sub Blok Fungsi Fungsi - Modul KEPEGAWAIAN menyediakan modul aplikasi yang berfungsi untuk mengelola data dan membantu proses kerja pemerintah yang berkaitan dengan kepegawaian kota. - Modul Kepegawaian paling tidak menyediakan aplikasi dengan fungsifungsi pengelolaan dan pengolahan data dan informasi untuk proses kerja sebagai berikut: Pengadaan (termasuk perencanaan dan persyaratan) Penetapan formasi dan penempatan Pengangkatan Pemindahan Pemberhentian Penetapan pensiun, gaji, tunjangan, dan kesejahteraan Hak dan kewajiban Kedudukan hukum Pengembangan kompetensi (pendidikan dan pelatihan) Pengendalian jumlah Larangan, sanksi, dan penghargaan Modul - Pengadaan PNS - Sistem Absensi dan Penggajian - Sistem Penilaian Kinerja PNS - Sistem Pendidikan dan Latihan Integrasi Blok Fungsi Keuangan Blok Fungsi Administrasi dan Management KEPEGAWAIAN

105

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

A. Modul Pengadaan PNS


Modul Blok Fungsi Sub Blok Fungsi Klasifikasi Jenis Layanan Layanan Utama Front Office Publikasi Informasi Transaksi Data Admnistrasi Lainnya Fungsi Aplikasi Obyek Layanan Fungsi Generik G2G G2B Spesifik G2C Back Office Pendaftaran & Perijinan Pembayaran Basis Data PENGADAAN PNS KEPEGAWAIAN

- Melakukan administrasi dan pengelolaan data pengadaaan pegawai sipil, termasuk didalamnya persyaratan dan tatacara rekruitmen. - Menyediakan fungsi kerangka kerja (workflow) rekruitmen pegawai PNS dari mulai dari perencanaan, pengumuman, pelamaran, penyaringan dan pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (bagi pendaftar yang diterima). - Menyediakan basis data pelamar (CPNS) dan modul pelaporannya yang dapat diklasifikasikan, misal per perioda pengadaan, jenis kelamin, kelompok umur, daya tampung, dll.

Narasi

Sistem ini diharapkan mampu membantu Pemerintah Kota untuk mendapatkan Pegawai Negeri Sipil yang profesional dan bertanggung jawab. Pengadaan Pegawai Negeri Sipil dilaksanakan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian.

Organisasi Integrasi

Badan Kepegawaian Daerah Blok Fungsi Pelayanan, Modul Publikasi Informasi Umum dan

Kepemerintahan

106

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Info Tambahan

- Nama alias: SIMPEG - Dasar hukum: PP 11/2002 (perubahan PP 98/2000) - Rekomendasi: Membangun modul sistem aplikasi kepegawaian dalam satu kerangka sistem informasi kepegawaian yang utuh, lengkap dan terintegrasi. Sistem aplikasi tidak harus dalam bentuk satu paket aplikasi, tetapi perencanaan dan rancangannya haruslah komprehensif sehingga terjamin interoperabilitinya, terutama dengan aplikasi e-Government bertema keuangan.

B. Modul Sistem Absensi dan Penggajian


Modul Blok Fungsi Sub Blok Fungsi Klasifikasi Jenis Layanan Layanan Utama Front Office Publikasi Informasi Transaksi Data Admnistrasi Lainnya Fungsi Aplikasi Obyek Layanan Fungsi Generik G2G G2B Spesifik G2C Back Office Pendaftaran & Perijinan Pembayaran Basis Data SISTEM PENGADAAN ABSENSI DAN PENGGAJIAN KEPEGAWAIAN

- Menyediakan fungsi absensi pegawai yang akan mencatat jam masuk, jam pulang, jam kerja efektif, kekurangan jam kerja dan kelebihan jam kerja. - Menyediakan fungsi pengelolaan data-data absensi pegawai, termasuk di dalamnya pengelolaan data cuti dan libur pegawai. - Menyediakan fungsi kalender yang dapat di atur khusus untuk instansi / pemda tertentu. - Menyediakan fungsi rekapitulasi pelaporan jam kerja pegawai perbulan dengan kategorisasi per satuan kerja, per golongan gaji, per jenis kelamin, dan lain-lain. - Menyediakan fungsi penggajian pegawai, dll. - Menyediakan fungsi rekapitulasi pelaporan penggajian dengan kategorisasi jumlah gaji yang dibayar per tahun atau per bulan, jumlah gaji yang dibayar per satuan kerja, dll.

107

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Narasi

Untuk meningkatkan kinerja pegawai, perlu diberi sanksi bagi mereka yang lalai dan penghargaan bagi mereka yang berprestasi. Oleh karena itu perlu diketahui catatan prestasi kerja (salah satunya dalam ukuran jam kerja efektif) dari masing-masing pegawai sebagai bahan masukan penilaian dan pembinaan. Sistem payroll (penggajian) yang disatukan dengan absensi akan mempermudah Pemda dalam mengontrol kinerja pegawainya, terutama jika diinginkan menerapkan kebijakan penghargaan dan hukuman yang dikaitkan dengan penerimaan pendapatan.

Organisasi

Badan Kepegawaian Daerah Bagian Keuangan Daerah

Integrasi Info Tambahan

Blok Fungsi Keuangan - Nama alias: Payroll, SIMPEG - Dasar hukum: PP 11/2003 (perubahan PP 98/2000) - Rekomendasi: Membangun modul sistem aplikasi kepegawaian dalam satu kerangka sistem informasi kepegawaian yang utuh, lengkap dan terintegrasi. Sistem aplikasi tidak harus dalam bentuk satu paket aplikasi, tetapi perencanaan dan rancangannya haruslah komprehensif sehingga terjamin interoperabilitasnya.

C. Modul Penilaian Kinerja PNS


Modul Blok Fungsi Sub Blok Fungsi Klasifikasi Jenis Layanan Layanan Utama Front Office Publikasi Informasi Transaksi Data Admnistrasi Lainnya Fungsi Aplikasi Obyek Layanan Generik G2G G2B Spesifik G2C Back Office Pendaftaran & Perijinan Pembayaran Basis Data PENILAIAN KINERJA PNS KEPEGAWAIAN

108

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Fungsi

- Menyediakan fungsi penilaian kinerja pegawai untuk keperluan kenaikan pangkat dan promosi jabatan. - Menyediakan fungsi untuk memungkinkan sosialisasi larangan, dan sistem pemberian sanksi dan penghargaan - Mengembangkan suatu sistem penilaian yang dapat mengidentifikasi, mengembangkan dan memanfaatkan potensi dan kemampaun pegawai

Narasi

Sistem ini membantu Pemerintah Kota dalam melaksanakan fungsi pembinaan dan pendawasan pegawai negeri sipil yang menjadi wewanangnya. Salah satu manfaat utama adalah bahwa ketersediaan data yang lengkap dan akurat tentang seorang PNS akan sangat bermanfaat bagi pimpinan untuk memberikan penilaian kinerja terhadap PNS tersebut secara transparan, adil dan tepat.

Organisasi Integrasi Info Tambahan

Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan Blok Fungsi Kepegawaian, Modul Sistem Absensi dan Penggajian - Nama alias: SIMPEG - Rekomendasi: Membangun modul sistem aplikasi kepegawaian dalam satu kerangka sistem informasi kepegawaian yang utuh, lengkap dan terintegrasi. Sistem aplikasi tidak harus dalam bentuk satu paket aplikasi, tetapi perencanaan dan rancangannya haruslah komprehensif sehingga terjamin interoperabilitasnya.

D. Modul Sistem Pendidikan dan Latihan


Modul Blok Fungsi Sub Blok Fungsi Klasifikasi Jenis Layanan Layanan Utama Front Office Publikasi Informasi Transaksi Data Admnistrasi Lainnya Fungsi Aplikasi Obyek Layanan Generik G2G G2B Spesifik G2C Back Office Pendaftaran & Perijinan Pembayaran Basis Data SISTEM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEGAWAIAN

109

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Fungsi

- Menyediakan panduan dan sistem informasi kompetensi pegawai. - Menyediakan panduan modul / silabus materi pelatihan yang diperlukan sesuai dengan kompetensinya. - Menyediakan panduan modul / silabus materi pelatihan yang diperlukan sesuai dengan transformasi budaya menuju pemerintahan berbasis IT. - Menyediakan fungsi yang memungkinkan sistem pelatihan on-line berbasis komputer.

Narasi

Untuk meningkatkan kinerja pegawai, maka pegawai tersebut harus dibekali dengan pengetahuan yang mencukupi di bidangnya. Terutama untuk melaksanakan e-Government, dimana terjadi transformasi budaya kerja dan kebutuhan akan pengetahuan baru sesuai dengan lingkungan baru, maka diperlukan pelatihan-pelatihan yang mendukung. Pelatihan juga diperlukan untuk memberikan bekal pengetahuan yang mencukupi bagi pegawai dalam menjalankan tugas dan fungsinya sesuai kedudukan dan kewenangannya dalam organisasi.

Organisasi Integrasi

Badan Kepegawaian Daerah Blok Fungsi Pelayanan, Modul Publikasi Informasi Umum dan

Kepemerintahan Info Tambahan - Nama alias: SIMDIKLAT - Rekomendasi: Membangun modul sistem aplikasi kepegawaian dalam satu kerangka sistem informasi kepegawaian yang utuh, lengkap dan terintegrasi. Sistem aplikasi tidak harus dalam bentuk satu paket aplikasi, tetapi perencanaan dan rancangannya haruslah komprehensif sehingga terjamin interoperabilitasnya.

110

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

3.3.5. Blok Fungsi DINAS DAN LEMBAGA Blok fungsi DINAS DAN LEMBAGA adalah kelompok fungsi kelembagaan Pemerintahan Daerah, sebagai unsur pelaksana otonomi daerah, dan juga merupakan unsur pendukung tugas kepala daerah yang bersifat spesifik. Termasuk di dalam blok fungsi Dinas dan Lembaga tersebut adalah fungsi kepemerintahan kecamatan dan kelurahan, serta pengelolaan badan usaha milik daerah, termasuk RSUD. Blok fungsi DINAS DAN LEMBAGA, berdasarkan obyek layanan dan fungsi utamanya, selanjutnya dibagi menjadi beberapa sub-blok fungsi sebagai berikut: Sub-blok fungsi Kepemerintahan Sub-blok fungsi Kewilayahan Sub-blok fungsi Kemasyarakatan Sub-blok fungsi Sarana dan Prasarana

3.3.5.1. Sub-Blok Fungsi Kepemerintahan


Blok Fungsi Sub Blok Fungsi Fungsi DINAS DAN LEMBAGA KEPEMERINTAHAN - Menyediakan fungsi pengelolaan urusan kepemerintahan kota, yang dilaksanakan oleh badan dan lembaga teknis daerah, yang layan utama fungsi tersebut adalah berkaitan dengan kepemerintahan. Termasuk di dalamnya adalah fungsi pengelolaan barang kota dan pengelolaan pendapatan kota - Menyediakan fungsi pengelolaan perusahaan milik daerah, termasuk didalamnya adalah RSUD. Modul - Pengelolaan Barang Daerah - Katalog Barang Daerah - Pengelolaan Pendapatan Daerah - Pengelolaan Perusahaan Daerah Integrasi Blok Fungsi Keuangan Keuangan Blok Fungsi Pembangunan

111

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

a. Modul Pengelolaan Barang Daerah


Modul Blok Fungsi Sub Blok Fungsi Klasifikasi PENGELOLAAN BARANG DAERAH DINAS DAN LEMBAGA KEPEMERINTAHAN Jenis Layanan Layanan Utama Front Office Publikasi Informasi Transaksi Data Admnistrasi Lainnya Fungsi Aplikasi Obyek Layanan Fungsi Generik G2G G2B Spesifik G2C Back Office Pendaftaran & Perijinan Pembayaran Basis Data

- Perencanaan dan pengadaan kebutuhan barang kota, memperkirakan kebutuhan barang setiap unit kerja, dengan menghitung beban tugas yang diemban, tupoksi, jumlah pegawai dan keadaan barang saat ini. - Administrasi penyimpanan dan penyaluran barang daerah. - Pemeliharaan barang kota. - Inventarisasi barang yang dimiliki/dikuasai oleh pemerintah kota, mencatat aset baru berdasarkan kepada klasifikasi, lokasi, pemegang kuasa, pemanfaatan dan sebagainya. - Perubahan status hukum barang daerah, memproses administras semua barang yang telah habis usia pakai atau ekonomisnya beserta cara penghapusan misalnya: prosedur lelang, hibah, jual dan lainnya. - Pemanfaatan barang daerah, mendorong aset menjadi bagian yang produktif terutama yang tidak bergerak dan bernilai bisnis, mencatat sejarah dan nilai pemanfaatan aset serta sejarah penggunaan aset. - Pengamanan barang kota. - Pembinaan, pengendalian dan pengawasan pengelolaan barang kota. - Pembiayaan pengelolaan barang kota. - Dan lain-lain.

Narasi

Tujuan sistem pengelolaan barang kota adalah: terciptanya efisiensi pengelolaan barang kota, optimalnya pemanfaatan barang dapat dirasakan oleh masyarakat. kota untuk meningkatkan pendapatan kota serta meningkatnya manfaat barang kota yang

112

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Organisasi

Dinas Daerah Lembaga Teknis Daerah

Integrasi

Blok Fungsi Pembangunan, Modul Sistem Pengadaan Barang dan Jasa Blok Fungsi Keuangan, Modul Sistem Anggaran Blok Fungsi Dinas dan Lembaga, Modul Katalog Barang daerah

Info Tambahan

- Nama alias: SIMBADA - Dasar hukum: Kepmendagri 152/2004 - Rekomendasi: (1) Membangun sistem pengelolaan aset bersinergi dengan sistem perencanaan dan sistem monitoring proyek (barang dalam proyek menjadi aset setelah proyek selesai). (2) Memastikan bahwa sistem pengelolaan barang bisa memberikan bantuan ke sistem keuangan terutama perkiraan dan perencanaan anggaran.

b. Modul Katalog Barang Daerah


Modul Blok Fungsi Sub Blok Fungsi Klasifikasi KATALOG BARANG DAERAH DINAS DAN LEMBAGA KEPEMERINTAHAN Jenis Layanan Layanan Utama Front Office Publikasi Informasi Transaksi Data Admnistrasi Lainnya Fungsi Aplikasi Obyek Layanan Fungsi Generik G2G G2B Spesifik G2C Back Office Pendaftaran & Perijinan Pembayaran Basis Data

- Mendaftar semua item barang yang mungkin dibutuhkan oleh pemkot dalam menjalankan pemerintahan. - Memperkirakan nilai barang (dalam Rp) dengan mempertimbangkan faktorfaktor penyusutan, pembayaran cicilan dan bunga, selisih mata uang, proses pemeliharaan dan sebagainya. - Membuat klasifikasi dan pengelompokan kebutuhan barang per satuan unit kerja pemerintah kota. - Menyediakan fungsi query data berdasarkan jenis barang, harga, tahun pembuatan, lokasi, unit kerja, dll.

113

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

- Memberikan bantuan dalam penilaian dan verifikasi kewajaran pada usulan anggaran pengadaan barang. Narasi Sistem katalog barang pada prinsipnya adalah ekstraksi data dari system pengelolaan barang kota, dengan fungsi dan penggunaan khusus sebagai data rujukan. Contoh pengguna sistem ini adalah: (1) Eksekutif kota, misalnya ingin mengetahui aset yang dimiliki oleh setiap unit kerja, berapa total nilai aset yang dimiliki, aset apa yg dalam waktu dekat akan dimiliki (yang sekarang masih dalam proses pengadaan, dan lain-lain). (2) Panitia pengadaan barang, misalnya untuk mengetahui kewajaran harga penawaran barang baru, atau kewajaran usulan anggaran pengadaan barang oleh satuan kerja, dan lain-lain. Sistem katalog barang daerah disamping membantu eksekutif kota dalam proses pengambilan keputusan, juga membantu Pemerintah Kota untuk dapat merencanakan proyek pengadaan barang lebih baik lagi, dengan menyediakan basis data informasi barang daerah eksisting dan perkiraan harganya. Organisasi Eksekutif Kota Dinas / Lembaga Teknis Daerah (Bagian Umum Perlengkapan) Integrasi Blok Fungsi Pembangunan, Modul Sistem Perencanaan Proyek Blok Fungsi Dinas dan Lembaga, Modul Pengelolaan Barang daerah Info Tambahan

c. Modul Pengelolaan Pendapatan Daerah


Modul Blok Fungsi Sub Blok Fungsi PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH DINAS DAN LEMBAGA KEPEMERINTAHAN

114

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Klasifikasi

Jenis Layanan Layanan Utama

Front Office Publikasi Informasi Transaksi Data Admnistrasi Lainnya

Back Office Pendaftaran & Perijinan Pembayaran Basis Data Spesifik G2B G2C

Fungsi Aplikasi Obyek Layanan Fungsi kota

Generik G2G

- Mengidentifikasi dan menginventarisasi semua pos / sumber pendapatan - Melakukan klasifikasi jenis pendapatan daerah, misalnya pajak, retribusi, penjualan aset, investasi, keuntungan perusahaan daerah, dan lain-lain. - Merencanakan target pendapatan tahunan berdasarkan statistik data pendapatan tahun-tahun sebelumnya, disesuaikan dengan variabel prediksi pendapatan tahun berjalan. - Melakukan simulasi dan prakiraan pendapatan pemkot tahun depan, dengan asumsi normal yang berlaku menyeluruh pada rincian obyek pendapatan maupun dengan prakiraan melakukan perubahan pada sub rincian obyek pendapatan lokal. Perubahan sub rincian obyek pendapatan termasuk berubahnya volume obyek sesuai dengan rekening subrincian, atau bahkan terjadinya penambahan atau pengurangan rincian obyek pendapatan.

Narasi

Sistem ini membantu

Pemerintah Kota (Dinas Pendapatan) dalam

melaksanakan tugas penyelenggaraan pemungutan pendapatan daerah dan koordinasi dengan instansi lain dalam perencanaan, pelaksanaan serta pengendalian pemungutan pendapatan. Berbeda dari Sistem Keuangan, sistem ini membantu Eksekutif Kota untuk secara cepat mengetahui potensi pendapatan Pemda dari semua sumber pendapatan. Organisasi Eksekutif Kota Dinas Kota (Dinas Pendapatan Kota) Integrasi Blok Fungsi Pelayanan, Modul Perpajakan dan Retribusi Blok Fungsi Keuangan, Modul Sistem Kas dan Perbendaharaan Info Tambahan Nama alias: MAPATDA, SIMPENDA

115

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

d. Modul Pengelolaan Perusahaan Daerah


Modul Blok Fungsi Sub Blok Fungsi Klasifikasi PENGELOLAAN PERUSAHAAN DAERAH DINAS DAN LEMBAGA KEPEMERINTAHAN Jenis Layanan Layanan Utama Front Office Publikasi Informasi Transaksi Data Admnistrasi Lainnya Fungsi Aplikasi Obyek Layanan Fungsi Generik G2G G2B Spesifik G2C Back Office Pendaftaran & Perijinan Pembayaran Basis Data

- Mengidentifikasi dan menginventarisasi semua perusahaan daerah, termasuk RSUD. - Membuat sistem informasi perusahaan daerah yang meliputi: jenis usaha, info pimpinan perusahaan (direksi, komisaris), laporan keuangan (rugilaba), usaha unggulan, dan lain-lain.

Narasi

Dalam hal Pemerintah Kota mempunyai perusahaan daerah, maka keberadaan dan operasional perusahaan daerah tersebut, terutama kinerja keuangannya perlu dimonitor. Sistem ini menyajikan informasi penting dari semua perusahaan daerah, termasuk RSUD. Sistem ini membantu Eksekutif Daerah untuk memantau kinerja perusahaan daerah yang dimilikinya. Juga membantu memperkirakan target pendapatan daerah dari sumber tersebut.

Organisasi

Eksekutif Kota Dinas Kota (Dinas Pendapatan Kota)

Integrasi Info Tambahan

Blok Fungsi Dinas dan Lembaga, Modul Industri dan Perdagangan. Nama alias: SIM Perusahaan Daerah.

116

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

3.3.5.2. Sub-Blok Fungsi Kewilayahan


Blok Fungsi Sub Blok Fungsi Fungsi DINAS DAN LEMBAGA KEWILAYAHAN - Menyediakan fungsi pengelolaan urusan kepemerintahan KOTA, yang dilaksanakan oleh badan dan lembaga teknis KOTA, yang layanan utama fungsi tersebut adalah berkaitan dengan kewilayahan, meliputi: Menyediakan fungsi perencanaan dan pengawasan (monitoring) tata ruang dan lingkungan hidup. Menyediakan fungsi pengelolaan, pengolahan dan pemanfaatan potensi daerah dari sektor unggulan daerah. - Menyediakan fungsi pengelolaan sektor unggulan yang mendukung potensi daerah, meliputi: Kehutanan Pertanian dan Perkebunan Perikanan dan Kelautan Pertambangan dan Energi Pariwisata Industri Kecil dan Menengah Modul - Tata Ruang dan Lingkungan Hidup - Potensi Daerah - Kehutanan - Pertanian, Peternakan dan Perkebunan - Perikanan dan Kelautan - Pertambangan dan Energi - Pariwisata - Industri Kecil dan Menengah Integrasi Blok Fungsi Legislasi, Modul Peraturan/Perundang-undangan Blok Fungsi Pelayanan, Modul Bisnis dan investasi Blok Fungsi Pelayanan, Modul Pendaftaran dan Perijinan

117

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

a. Modul Tata Ruang dan Lingkungan Hidup


Modul Blok Fungsi Sub Blok Fungsi Klasifikasi TATA RUANG DAN LINGKUNGAN HIDUP DINAS DAN LEMBAGA KEWILAYAHAN Jenis Layanan Layanan Utama Front Office Publikasi Informasi Transaksi Data Admnistrasi Lainnya Fungsi Aplikasi Obyek Layanan Fungsi - Melakukan Generik G2G pendataan/inventarisasi G2B pertanahan, Spesifik G2C tataguna tanah dan Back Office Pendaftaran & Perijinan Pembayaran Basis Data

kepemilikan tanah. Pemetaan wilayah pertanahan pemerintah kota Pembuatan peta tematik peruntukan tanah / lahan sesuai dengan rencana umum tata ruang, misalnya daerah pemukiman, daerah resapan, daerah hutan, persawahan, dan lain-lain. - Menyediakan fungsi pengelolaan basis data pertanahan. - Menyediakan fungsi yang memudahkan perencanaan tataruang dan pengalokasian fungsi lahan berdasarkan data dari peta GIS yang akurat. - Menyediakan sistem informasi lingkungan hidup, berdasarkan peta tematik tata ruang, dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, memelihara agar lingkungan hidup dapat dijaga kelestariannya dari hal-hal yang tidak semestinya, misalnya daerah resapan air tidak boleh untuk perumahan, dan lain-lain. Narasi Sistem tata ruang dan lingkungan hidup memberikan informasi ke pemerintah kota dan masyarakat umum, peruntukan tataguna lahan dari suatu wilayah, misalnya sebagai daerah resapan air, daerah pemukiman penduduk, dan lainlain. Dengan bantuan sistem informasi geografis, maka informasi dapat disajikan dengan lebih akurat dan labih nyata, sehingga memudahkan pemerintah daerah dalam menyusun kebijakan dan menerbitkan perijinan yang lebih sesuai dengan rencana umum tataruang, dan kerusakan lingkungan dapat diminimalisir sebanyak mungkin.

118

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Organisasi

Dinas daerah (dinas tataruang, dinas lingkungan hidup) Lembaga / instansi terkait

Integrasi

Blok Fungsi Pelayanan, Modul Publikasi Informasi Umum dan Kepemerintahan - Nama alias: SIM Tata Ruang - Rekomendasi: membangun sistem tataruang dan lingkungan hidup dengan mengikutsertakan sistem pemetaan (GIS) sehingga memudahkan pengguna dalam memanfaatkan sistem ini secara optimal.

Info Tambahan

b. Modul Potensi Daerah


Modul Blok Fungsi Sub Blok Fungsi Klasifikasi POTENSI DAERAH DINAS DAN LEMBAGA KEWILAYAHAN Jenis Layanan Layanan Utama Front Office Publikasi Informasi Transaksi Data Admnistrasi Lainnya Fungsi Aplikasi Obyek Layanan Fungsi Generik G2G G2B Spesifik G2C Back Office Pendaftaran & Perijinan Pembayaran Basis Data

- Melakukan pendataan/inventarisasi sumber-sumber potensi kota, yang menjadi sektor unggulan daerah, meliputi: Kehutanan Pertanian dan Perkebunan Perikanan dan Kelautan Pertambangan dan Energi Pariwisata Industri Kecil dan Menengah - Menyediakan fungsi pengelolaan basis data potensi daerah - Menyediakan fungsi perencanaan dan/atau pemanfaatan potensi daerah dalam program pembangunan kota - Menyajikan/merepresentasikan potensi daerah dalam peta tematik

119

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Narasi

Sistem ini membantu Pemerintah Kota mempromosikan semua potensi kota yang menjadi unggulan daerahnya masing-masing kepada publik dan kalangan bisnis. Diharapkan informasi ini mampu menarik minat kalangan bisnis untuk menanamkan modal dan melakukan kegiatan usaha di bidang tersebut. Selain itu, juga diharapkan dapat menarik minat wisatawan. Oleh karena itu, info potensi kota pendukung lain yang lengkap harus didukung dengan informasi dan memadai seperti: peraturan

perundangundangan yang berhubungan, info syarat dan prosedur investasi, pendaftaran dan perijinan usaha. Organisasi Dinas Daerah Lembaga Teknis Daerah Integrasi Blok Blok Fungsi Fungsi Pelayanan, Legislasi, Modul Modul Publikasi Katalog Informasi Hukum, Umum dan dan

Kepemerintahan Peraturan Perundangundangan Blok Fungsi, Pelayanan, Modul Bisnis dan Investasi Blok Fungsi Pelayanan, Modul Pendaftaran dan Perijinan Info Tambahan - Nama alias: SIMPOTENDA, SIMPROMODA, GIS-SIMPOTENDA - Dasar hukum: -- Rekomendasi: membangun sistem informasi potensi daerah dalam satu sinergi dengan dinas/instansi terkait, terutama dengan organisasi pengelola/penanggung-jawab dari sektor unggulan daerah.

c. Modul Pertanian. Pertenakan dan Perkebunan


Modul Blok Fungsi Sub Blok Fungsi PERTANIAN, PERTENAKAN DAN PERKEBUNAN DINAS DAN LEMBAGA KEWILAYAHAN

120

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Klasifikasi

Jenis Layanan Layanan Utama

Front Office Publikasi Informasi Transaksi Data Admnistrasi Lainnya

Back Office Pendaftaran & Perijinan Pembayaran Basis Data Spesifik G2B G2C

Fungsi Aplikasi Obyek Layanan Fungsi

Generik G2G

- Melakukan pendataan/inventarisasi sumber-sumber potensi kota, terutama di sektor Pertanian dan Perkebunan, termasuk didalamnya. Pemetaan wilayah pertanian dan perkebunan (raw data) Pembuatan peta penggunaan tanah untuk pertanian dan perkebunan, misalnya berdasarkan jenis tanaman komoditi, daerah, luas areal, ketinggian, curah hujan, tekstur tanah, iklim, cuaca, dan lain-lain Pemetaan jaringan irigasi dan tataguna air (jaringan irigasi yang sudah ada dan yang sedang atau akan dibangun) - Menyediakan fungsi pengelolaan basis data pertanian dan perkebunan - Menyediakan sistem informasi pertanian dan perkebunan, meliputi Membentuk jaringan informasi pertanian dan perkebunan antara dinas pertanian, usaha tani serta masyarakat Inventarisasi usaha pengolahan hasil pertanian dan perkebunan dan produk unggulan lainnya, dan pasar usaha pengolahan pertanian dan perkebunan Menjembatani antara usaha tani, pasar hasil pertanian, usaha alatalat pertanian, serta hasil-hasil penelitian bidang pertanian.

Narasi

Sistem ini lebih menekankan pada pengolahan dan pengelolaan data dan informasi pertanian dan perkebunan, dan menyediakan layanan baik administratif maupun teknis, yang mendukung fungsi dari organisasi pengelolanya. Setiap informasi tentang program dan teknis pembangunan dan pengembangan pertanian dan perkebunan dapat diperoleh pada aplikasi ini. Para petani dapat mengetahui harga dasar hasil pertanian dan perkebunan serta standar teknis pengadaan dan distribusi hasil pertanian dan perkebunan tersebut. Pemerintah dapat membuat analisa rawan pangan, neraca bahan makanan, produksi pertanian dan perkebunan, dan sebagainya. Aplikasi ini lebih bersifat back office. Sebagian informasi yang perlu disampaikan ke publik disajikan melalui sistem informasi potensi kota.

121

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Organisasi

Dinas Daerah Lembaga Teknis Daerah

Integrasi

Blok Fungsi Dinas & Lembaga, Sub-Blok Fungsi Kewilayahan, Modul Potensi Daerah

Info Tambahan

- Nama alias: SIM Pertanian, SIM Perkebunan - Rekomendasi: membangun sistem informasi pertanian dan perkebunan dalam satu sinergi dengan dinas/instansi terkait, terutama dengan pengelola sistem informasi potensi daerah.

d. Modul Perikanan dan Kelautan


Modul Blok Fungsi Sub Blok Fungsi Klasifikasi PERIKANAN DAN KELAUTAN DINAS DAN LEMBAGA KEWILAYAHAN Jenis Layanan Layanan Utama Front Office Publikasi Informasi Transaksi Data Admnistrasi Lainnya Fungsi Aplikasi Obyek Layanan Fungsi Generik G2G G2B Spesifik G2C Back Office Pendaftaran & Perijinan Pembayaran Basis Data

- Melakukan pendataan/inventarisasi sumber-sumber potensi KOTA,terutama di sektor perikanan dan kelautan, baik darat maupun laut, termasuk didalamnya Pemetaan wilayah perikanan dan kelautan (raw data) Pembuatan peta penggunaan lahan untuk perikanan dan kelautan, misalnya berdasarkan daerah, jenis ikan / komoditi, luas areal, dan lainlain - Menyediakan fungsi pengelolaan basis data perikanan dan kelautan - Menyediakan sistem informasi perikanan dan kelautan, meliputi Membentuk jaringan informasi perikanan dan kelautan seperti jenis komoditi, jumlah tangkapan, daerah tangkapan Inventarisasi usaha dan pasar usaha perikanan dan kelautan

122

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Narasi

Sistem ini lebih menekankan pada pengolahan dan pengelolaan data dan informasi perikanan dan kelautan, dan menyediakan layanan baik administratif maupun teknis, yang mendukung fungsi dari organisasi pengelolanya. Sistem ini membantu pemerintah kota dalam mengidentifikasi potensi sumber daya perikanan dan kelautan, serta hal-hal lain yang berkaitan, termasuk didalamnya potensi investasi dan bisnis di bidang perikanan dan kelautan. Aplikasi ini lebih bersifat back office. Sebagian informasi yang perlu disampaikan ke publik disajikan melalui sistem informasi potensi kota.

Organisasi

Dinas Daerah Lembaga Teknis Daerah

Integrasi

Blok Fungsi Dinas & Lembaga, Sub-Blok Fungsi Kewilayahan, Modul Potensi Daerah

Info Tambahan

- Nama alias: SIM Perikanan dan Kelautan, SIM Perikanan, SIM Kelautan - Rekomendasi: membangun sistem informasi perikanan dan kelautan dalam satu sinergi dengan dinas/instansi terkait, terutama dengan pengelola sistem informasi potensi kota.

e. Modul Pariwisata
Modul Blok Fungsi Sub Blok Fungsi Klasifikasi PARIWISATA DINAS DAN LEMBAGA KEWILAYAHAN Jenis Layanan Layanan Utama Front Office Publikasi Informasi Transaksi Data Admnistrasi Lainnya Fungsi Aplikasi Obyek Layanan Generik G2G G2B Spesifik G2C Back Office Pendaftaran & Perijinan Pembayaran Basis Data

123

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Fungsi

- Melakukan pendataan/inventarisasi sumber-sumber potensi daerah, terutama di sektor Pariwisata, termasuk didalamnya Pemetaan wilayah pariwisata (raw data) Pembuatan peta tematik daerah wisata dan sebarannya berdasarkan jenis obyek wisata (wisata pantai/laut, gunung/tebing, hutan/kebun atau wisata lainnya), lokasi obyek wisata, dan lainlain. Pembuatan peta tematik sarana dan prasarana wisata meliputi hotel, restoran, tempat ibadah, spbu, tempat belanja, bank, dan lain-lain (site map wisata). - Menyediakan fungsi pengelolaan basis data pariwisata - Menyediakan sistem informasi pariwisata, meliputi Jenis dan deskripsi obyek wisata, letak daerahnya, transportasi menuju ke obyek tersebut, program wisata, dan lain-lain. Sarana dan prasarana wisata meliputi hotel, restoran, tempat ibadah, spbu, tempat belanja, bank, dan lain-lain. - Menyediakan sistem aplikasi kepariwisataan, meliputi Administrasi pengunjung (tiket masuk, retribusi, statistik pengunjung, dll) Sistem layanan wisata (pemesanan tiket, koordinasi dengan biro perjalanan/biro wisata, koordinasi dengan sistem perhotelan, dsb) Pembukuan, administrasi umum, keuangan dan akuntansi (untuk pengelolaan tiap obyek wisata daerah)

Narasi

Sistem ini lebih menekankan pada pengolahan dan pengelolaan data dan informasi kepariwisataan, dan menyediakan layanan baik administratif maupun teknis, yang mendukung fungsi dari organisasi pengelolanya. Sistem ini menyediakan fungsi pengelolaan pariwisata daerah, dimulai dari promosinya, manajemen pelayanan wisata (sistem pemesanan tiket, koordinasi dengan perhotelan, biro wisata, dll), pengelolaan obyek wisata dll. Sistem ini akan membantu Pemerintah Kota untuk melakukan inventarisasi data, perencanaan, pemanfaatan, pengelolaan dan pengawasan potensi dan usaha bidang pariwisata daerah. Aplikasi ini lebih bersifat back office. Sebagian informasi yang perlu disampaikan ke publik disajikan melalui sistem informasi potensi kota.

Organisasi

Dinas Daerah Lembaga Teknis Daerah

124

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Integrasi

Blok Fungsi Dinas & Lembaga, Sub-Blok Fungsi Kewilayahan, Modul Potensi Daerah.

Info Tambahan

- Nama alias: SIMPAR, SIM Pariwisata - Rekomendasi: membangun sistem informasi kepariwisataan dalam satu sinergi dengan dinas/instansi terkait, terutama dengan pengelola sistem informasi potensi daerah.

f. Modul IKM
Modul Blok Fungsi Sub Blok Fungsi Klasifikasi INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH DINAS DAN LEMBAGA KEWILAYAHAN Jenis Layanan Layanan Utama Front Office Publikasi Informasi Transaksi Data Admnistrasi Lainnya Fungsi Aplikasi Obyek Layanan Fungsi Generik G2G G2B Spesifik G2C Back Office Pendaftaran & Perijinan Pembayaran Basis Data

- Melakukan pendataan/inventarisasi sumber-sumber potensi daerah, terutama di sektor IKM, termasuk didalamnya koperasi. - Mendokumentasikan (basis data) kegiatan koperasi dan ikm, meliputi jenis bidang usaha, modal/klasifikasi, jumlah pegawai, jenis kegiatan, dan lainlain. - Mendokumentasikan (basis data) lembaga lain terkait seperti bank, koperasi simpan pinjam, BPR, BPRS serta lembaga kemitraan lain seperti Asosiasi Perdagangan, Asosiasi Pengusaha, BUMN, BUMD, BUMS, dan sebagainya - Menyediakan sistem informasi koperasi dan ikm kepada organisasi pengelola / instansi terkait untuk kemudahan koordinasi, pembinaan dan pengawasan.

Narasi

Sistem ini lebih menekankan pada pengolahan dan pengelolaan data dan informasi ikm (termasuk koperasi), dan menyediakan layanan baik administratif maupun teknis, yang mendukung fungsi dari organisasi pengelolanya.

125

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Sistem ini akan membantu Pemerintah Daerah dalam memantau dan mengevaluasi kegiatan koperasi dan IKM serta memberikan pembinaan untuk peningkatan SDM, bantuan modal dan peningkatan usaha. Juga mempermudah pelaksanaan program kemitraan antara sektor real, regulator dan lembaga keuangan. Aplikasi ini lebih bersifat back office. Sebagian informasi yang perlu disampaikan ke publik disajikan melalui sistem informasi potensi daerah. Organisasi Dinas Daerah Lembaga Teknis Daerah Integrasi Blok Fungsi Dinas & Lembaga, Sub-Blok Fungsi Kewilayahan, Modul Potensi Daerah. Info Tambahan - Nama alias: SIM IKM, SIM UKM - Rekomendasi: membangun sistem informasi pertambangan dan energi dalam satu sinergi dengan dinas/instansi terkait, terutama dengan pengelola sistem informasi potensi kota.

3.3.5.3. Sub-Blok Fungsi KEMASYARAKATAN UU 32/2004 pasal 167 mengamanatkan agar belanja daerah diprioritaskan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah. Beberapa kewajiban daerah yang berhubungan dengan fungsi pelayanan kepada penduduknya diantaranya adalah: peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak, serta pengembangan sistem jaminan sosial.

Blok Fungsi Sub Blok Fungsi Fungsi

DINAS DAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN - Menyediakan fungsi pengelolaan urusan kepemerintahan, terutama yang dikerjakan oleh dinas dan lembaga pemerintah, yang orientasi fungsinya berkaitan dengan peningkatan kualitas kehidupan masyarakat.

126

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Modul

- Kesehatan - Pendidikan - Ketenagakerjaan - Industri dan Perdagangan - Jaring Pengaman Sosial

Integrasi

Blok Fungsi Pelayanan

a. Modul Kesehatan
Modul Blok Fungsi Sub Blok Fungsi Klasifikasi KESEHATAN DINAS DAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN Jenis Layanan Layanan Utama Front Office Publikasi Informasi Transaksi Data Admnistrasi Lainnya Fungsi Aplikasi Obyek Layanan Fungsi Generik G2G G2B Spesifik G2C Back Office Pendaftaran & Perijinan Pembayaran Basis Data

- Publikasi informasi kesehatan kepada masyarakat meliputi: nama dan tempat lokasi rumah sakit dan puskesmas, fasilitas dan layanannya polikliniknya, laboratorium, apotek, dan lain-lain. - Perencanaan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, meliputi: Menginventarisir kebutuhan pelayanan kesehatan dari tiap wilayah Menyusun rencana kegiatan pelayan kesehatan masyarakat, misalnya melalui rumah sakit, balai kesehatan ibu dan anak, posyandu, klinik, praktek dokter, bidan, dokter gigi, ahli khitan, optik, laboratorium kesehatan dan sebagainya.

Narasi

Sistem ini mempunyai dua fungsi: ke masyarakat dan internal Pemda. Melalui sistem ini masyarakat dapat mengetahui informasi sekitar fasilitas kesehatan yang disediakan oleh Pemerintah Kota, meliputi nama dan tempat lokasi rumah sakit dan puskesmas, kelas layanan, rincian layanan apa saja yang disediakan, dan lain-lain sehingga memudahkan masyarakat dalam

127

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

memanfaatkan fasilitas kesehatan tersebut. Untuk internal Pemda, sistem ini dismaping memberikan data nama dan tempat lokasi, juga memberikan status fasilitas kesehatan tersebut, sarana dan prasarana pendukung, status aktivitas kegiatan, statistik penyakit, dan lain-lain sehingga dalam menyususn kebijakan dan program Kerja di bidang kesehatan, Pemerintah Kota dapat lebih fokus dan tepat sasaran. Organisasi Dinas Daerah (Dinas Kesehatan) Lembaga / instansi terkait (rumah sakit / puskesmas) Integrasi Blok Fungsi Pelayanan, Modul Publikasi Informasi Umum dan

Kepemerintahan. Info Tambahan Nama alias: SIMKES

b. Modul Pendidikan
Modul Blok Fungsi Sub Blok Fungsi Klasifikasi PENDIDIKAN DINAS DAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN Jenis Layanan Layanan Utama Front Office Publikasi Informasi Transaksi Data Admnistrasi Lainnya Fungsi Aplikasi Obyek Layanan Fungsi Generik G2G G2B Spesifik G2C Back Office Pendaftaran & Perijinan Pembayaran Basis Data

- Menyediakan informasi pendidikan, dari mulai pendidikan pra-sekolah, taman kanak-kanak, sekolah dasar, dan seterusnya sampai universitas / perguruan tinggi, meliputi: Info sekolah dan alamatnya. Profile sekolah, info kurikulum, tenaga pendidikan, fasilitas belajarmengajar, status sekolah, akreditasi, daya tampung murid, jumlah murid sekarang, dan lain-lain. Program kegiatan dan agenda sekolah, termasuk jadwal penerimaan murid baru, jadwal ujian, kelulusan, dan lain-lain.

128

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

- Menyediakan fungsi untuk membantu proses akreditasi sekolah, sesuai dengan sistem akreditasi nasional. - Menyediakan fungsi pelaporan untuk kepentingan Pemerintah Kota meliputi status sekolah, daya tampung murid, jumlah murid sekarang, dan lain-lain. - Menyediakan jaringan sistem informasi kependidikan terintegrasi tentang data-data pokok kependidikan, dari mulai pendidikan pra-sekolah sampai perguruan tinggi. Data pokok kependidikan yang dimaksud adalah minimum data yang dibutuhkan dari suatu sekolah, seperti: jumlah kelas, jumlah murid, jumlah pengajar, acuan kurikulum, dan lain-lain. Data pokok kependidikan bisa saling dipertukarkan antara satu institusi pendidikan dengan lainnya, bahkan dengan pihak Pemkot. Narasi Melalui sistem ini masyarakat dapat mengetahui informasi sekitar pendidikan, dari mulai pendidikan dasar, menengah dan tinggi. Juga tentang ketersediaan dan sebaran sekolah-sekolah dan perguruan tinggi yang ada. Melalui sistem informasi kependidikan dapat diketahui dengan mudah informasi sekolah, daya tampung, lokasi, nilai masuk terendah dan tertinggi, profil sekolah, dan lain-lain. Untuk kepentingan Pemkot, sistem ini memberikan status fasilitas pendidikan, daya tampung, jumlah murid, distribusi / sebaran fasilitas pendidikan (dibanding dengan sebaran penduduk usia sekolah), dan lain-lain sehingga dalam menyusun kebijakan dan program pembangunan bidang pendidikan, dapat lebih fokus, tepat sasaran dan berdaya guna. Organisasi Dinas Daerah (Dinas Pendidikan) Lembaga / instansi terkait (institusi sekolah) Integrasi Blok Fungsi Pelayanan, Modul Publikasi Informasi Umum dan

Kepemerintahan. Info Tambahan Nama alias: SIMDIKDA

c. Modul Ketanagakerjaan
Modul Blok Fungsi KETENAGAKERJAAN DINAS DAN LEMBAGA

129

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Sub Blok Fungsi Klasifikasi

KEMASYARAKATAN Jenis Layanan Layanan Utama Front Office Publikasi Informasi Transaksi Data Admnistrasi Lainnya Fungsi Aplikasi Obyek Layanan Generik G2G G2B Spesifik G2C Back Office Pendaftaran & Perijinan Pembayaran Basis Data

Fungsi

- Memberikan informasi lowongan pekerjaan kepada masyarakat luas, meliputi: instansi / lembaga / perusahaan yang membutuhkan, syarat pendaftaran, kualifikasi yang dibutuhkan, dan lain-lain. - Memfasilitasi masyarakat yang ingin mencari pekerjaan (pengurusan kartu kuning) - Menyediakan fungsi pengumuman pekerjaan dan administrasi berkaitan dengan pengurusan pekerjaan on-line, menyediakan fungsi call-center untuk pelayanan tersebut (atau melalui e-mail, atau sistem elektronik lain) - Memberikan informasi tentang balai latihan kerja (dan fasilitas pelatihan lain) yang disediakan pemerintah yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, meliputi standar kompetensi yang dibentuk, syarat dan waktu pendaftaran, tempat pelatihan, tempat magang, dan lain-lain. - Memberikan informasi umum tentang ketenaga-kerjaan, seperti: Sistem upah dan standarisasi besaran upah menurut peraturan yang berlaku Sistem keselamatan kerja, beserta uraiannya untuk setiap jenis pekerjaan yang umum seperti konstruksi, pertambangan, eksplorasi, dan lain-lain. Sistem jaminan sosial dan suransi tenaga kerja, sistem pensiun dan penjaminan hari tua, program apa saja yang bisa diikuti, instansi / lembaga penyelenggaranya siapa saja, dan lain-lain.

Narasi

Sistem ini membantu Pemerintah Daerah khususnya dalam memberikan pelayanan informasi ketenagakerjaan. Melalui publikasi informasi (yang terintegrasi dengan lembaga/instansi pemda, dunia industri dan perusahaan penyedia lapangan kerja) pemerintah dapat memfasilitasi masyarakat yang membutuhkan informasi pekerjaan seperti: lowongan pekerjaan, syarat pendaftaran, spesifikasi keahlian, dan lain-lain.

130

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Melalui aplikasi ini, pemerintah juga bisa menyebarluaskan informasi tentang balai latihan kerja dan program pelatihannya yang dapat diikuti oleh masyarakat, standar kompetensi apa saja yang bisa disediakan, dimana tempat magangnya,dan lain lain. Organisasi Dinas Daerah (Dinas Tenaga Kerja) Lembaga / instansi terkait Integrasi Blok Fungsi Pelayanan, Modul Publikasi Informasi Umum dan

Kepemerintahan. Blok Fungsi Dinas dan Lembaga, Modul Industri dan Perdagangan. Info Tambahan Nama alias: SIMNAKER

d. Modul Industri dan Perdagangan


Modul Blok Fungsi Sub Blok Fungsi Klasifikasi INDUSTRI DAN PERDAGANGAN DINAS DAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN Jenis Layanan Layanan Utama Front Office Publikasi Informasi Transaksi Data Admnistrasi Lainnya Fungsi Aplikasi Obyek Layanan Fungsi Generik G2G G2B Spesifik G2C Back Office Pendaftaran & Perijinan Pembayaran Basis Data

- Membentuk jaringan sistem informasi perindustrian (termasuk IKM, perusahaan daerah dan koperasi) dan menyediakan informasi umum tentang hal tersebut kepada masyarakat seperti: nama badan usaha, lokasi, bidang usaha, produk unggulan, profile perusahaan, dan lain-lain. - Membentuk jaringan sistem informasi perdagangan, meliputi kegiatan ekspor-import, perdagangan barang dan jasa, pasar modal, dan jenis kegiatan transaksi perdagangan lainnya. Memberikan informasi tentang hal tersebut kepada masyarakat seperti: info kurs/valuta, indeks saham, harga sembako, komoditi unggulan, dan lain-lain. - Menyediakan fungsi komunikasi data lowongan kerja dengan sistem

131

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

ketenagakerjaan dari dinas/instansi terkait dengan format data yang distandarisasi, mencakup: perusahaan yang membutuhkan, syarat dan waktu pendaftaran, kualifikasi yang dibutuhkan, jadwal test, pengumuman, dan lain-lain. - Menyediakan fungsi konsultansi bagi para masyarakat yang ingin mendapatkan bantuan pengetahuan / konsultansi bisnis / pembinaan usaha IKM melalui media elektronik seperti: rubrik / kolom berita, tanya jawab lewat e-mail, mailing list, forum rembug dan diskusi lewat internet, dan lain-lain. Narasi Sistem industri dan perdagangan dibangun oleh Pemerintah Kota terutama untuk memfasilitasi masyarakat akan kebutuhan layanan informasi industri dan perdagangan, misalnya info lowongan kerja, info harga bahan pokok, info pasar saham, dan lain-lain. Disamping itu juga sebagai sara Pemerintah Kota dalam upayanya untuk memberdayakan masyarakat, terutama peningkatan pengetahuan dan ketrampilan di bidang industri, perdagangan, koperasi dan IKM. Salah satu medianya adalah dengan memberikan fasilitas konsultansi on-line melalui internet, surat elektronik, forum, dan lain-lain. Organisasi Dinas Daerah (Dinas Industri dan Perdagangan) Lembaga / instansi terkait Integrasi Blok Fungsi Pelayanan, Modul Publikasi Informasi Umum dan

Kepemerintahan Blok Fungsi Dinas dan Lembaga, Modul Ketenagakerjaan Info Tambahan Nama alias: SIMINDAG

e. Modul Jaringan Pengaman Sosial


Modul Blok Fungsi Sub Blok Fungsi JARINGAN PENGAMAN SOSIAL DINAS DAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

132

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Klasifikasi

Jenis Layanan Layanan Utama

Front Office Publikasi Informasi Transaksi Data Admnistrasi Lainnya

Back Office Pendaftaran & Perijinan Pembayaran Basis Data Spesifik G2B informasi sosial, G2C berkoordinasi dan

Fungsi Aplikasi Obyek Layanan Fungsi - Membentuk

Generik G2G jaringan sistem

bekerjasama dengan lembaga swadaya masyarakat dan lembaga sosial lainnya, melakukan inventarisasi masalah sosial, anak gelandangan, anak jalanan, anak terlantar, dan lain-lain. - Menyediakan fungsi analisa masalah (dengan mendapatkan masukan data dari sistem lain), memberikan bantuan dalam penentuan solusi masalah kesejahteraan lain-lain. - Memberikan informasi kepada masyarakat tentang potensi timbulnya masalah kesejahteraan sosial dan tatacara / prosedur penanggulangannya. Beberapa masalah yang dibahas terutama yang menyangkut kebutuhan dasar seperti: pengangguran (kehilangan pekerjaan), kekurangan makanan, obat-obatan, air bersih, dan lain-lain. Termasuk didalamnya tentang tatacara permohonan bantuan untuk bencana alam, kebakaran, phk massal (penutupan perusahaan), dan lain-lain. - Menetapkan indikator dan menyediakan fungsi yang memungkinkan dilaksanakannya monitoring pelaksanaan dan evaluasi hasil program kerja kesejahteraan sosial oleh pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat dan pihak-pihak lain yang berhubungan. Narasi Informasi yang cepat dan akurat tentang masalah kesejahteraan sangat penting dan dibutuhkan terutama menyangkut masalah koordinasi antar instansi/lembaga terkait, juga dengan pihak lain dalam hal pelaksanaan program kesejahteraan sosial. Sering masyarakat yang ditimpa musibah terlambat mendapatkan pertolongan disebabkan tidak adanya / atau terlambatnya data yang masuk ke Pemerintah dan institusi sosial lainnya. Disisi lain juga terjadi adanya tumpang tindih program bantuan sosial dikarenakan data yang tidak akurat, seperti program beras untuk rakyat miskin (raskin) yang tidak tepat sasaran, distribusi bantuan (untuk masyarakat yang sosial, seperti program rumah singgah, program pemberdayaan anak jalanan, program sekolah khusus anak terlantar, dan

133

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

kena musibah) yang tidak merata, dan lain-lain. Dengan sistem ini diharapkan tidak terjadi lagi masalah tersebut diatas, karena setiap kegiatan kesejahteraan sosial bisa dikoordinasikan dan diawasi dengan baik. Organisasi Dinas Daerah Lembaga / instansi terkait

Integrasi

Blok

Fungsi

Pelayanan,

Modul

Publikasi

Informasi

Umum

dan

Kepemerintahan. Info Tambahan Nama alias: SIM JPS

3.3.5.4. Sub-Blok Fungsi SARANA DAN PRASARANA Menyediakan fungsi pengelolaan urusan kepemerintahan, terutama yang dikerjakan oleh dinas dan lembaga pemerintah, yang orientasi fungsinya berkaitan dengan penyediaan sarana dan prasarana.
Blok Fungsi Sub Blok Fungsi Fungsi DINAS DAN LEMBAGA SARANA DAN PRASARANA - Menyediakan fungsi pengelolaan, monitoring dan sistem informasi sarana dan prasarana perhubungan yang meliputi: Sarana dan prasarana transportasi Sarana dan prasarana jalan dan jembatan Sarana dan prasarana terminal dan pelabuhan - Menyediakan fungsi pengelolaan, monitoring dan sistem informasi sarana dan prasarana umum. Modul - Transportasi - Jalan dan Jembatan - Terminal dan Pelabuhan - Sarana Umum Integrasi Blok Fungsi Pelayanan

134

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

a. Modul Transportasi
Modul Blok Fungsi Sub Blok Fungsi Klasifikasi JARINGAN PENGAMAN SOSIAL DINAS DAN LEMBAGA SARANA DAN PRASARANA Jenis Layanan Layanan Utama Front Office Publikasi Informasi Transaksi Data Admnistrasi Lainnya Fungsi Aplikasi Obyek Layanan Fungsi Generik G2G G2B Spesifik G2C Back Office Pendaftaran & Perijinan Pembayaran Basis Data

- Publikasi informasi sarana dan prasarana transportasi kepada masyarakat meliputi: transportasi darat, sungai, laut dan udara. - Melakukan standarisasi minimal informasi yang harus disediakan ke masyarakat berkaitan dengan kebutuhan akan sistem informasi transportasi, seperti: rute (dari dan tujuan), rute utama, rute alternatif, terminal keberangkatan dan kedatangan, jenis dan kelas kendaraan, jumlah kendaraan per rute trayek, jadwal keberangkatan dan kedatangan (tabel waktu), standar tarif (sesuai dengan jenis dan kelas kendaraan), tempat transit, informasi keselamatan dalam perjalanan, asuransi, dan lain-lain. - Membuat peta tematik (GIS) sistem informasi transportasi darat, sungai, laut dan udara, Peta ini menunjukkan basis-data rute angkutan kendaraan, termasuk pesawat udara. - Menginventarisasi data dan informasi sesuai dengan kebutuhan sistem informasi transportasi tersebut diatas dan mempublikasikannya ke masyarakat luas: Menyediakan informasi sistem transportasi darat ke masyarakat Menyediakan informasi sistem transportasi sungai ke masyarakat Menyediakan informasi sistem transportasi laut ke masyarakat Menyediakan informasi sistem transportasi udara ke masyarakat - Menyediakan fungsi basis data pendataan penumpang. Selanjutnya data statistik ini bisa dikategorisasikan per rute trayek per jenis dan kelas kendaraan, per tujuan, per kurun waktu tertentu (bulanan/semester) dan lainlain.

135

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Narasi

Sistem

informasi

transportasi

sangat

membantu

masyarakat

dalam

melaksanakan perjalanan, baik darat, sungai, laut dan udara. Dengan mudah rute suatu kendaraan dapat diketahui, kapan jam berangkatnya, berapa harga tiketnya, dan lain-lain. Kemudahan ini juga sangat berguna bagi para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Sistem ini merupakan sistem terintegrasi yang memberikan semua informasi dari semua jenis layanan transportasi yang ada, seperti bus, kereta api, kapal, ferry, pesawat udara, dan lain-lain. Data statistik penumpang akan sangat membantu Pemerintah Kota dalam mengevaluasi sistem transportasi yang ada, apakah sudah mengakomodasikan kebutuhan masyarakat. Dibantu dengan data rute, maka juga mudah diketahui apakah ada tumpang tindih trayek atau sistem angkutan di satu wilayah, sementara di wilayah lain terjadi kekosongan sarana transportasi. Organisasi Integrasi Dinas Kota (Dinas Perhubungan) Blok Fungsi Pelayanan, Modul Publikasi Informasi Umum dan

Kepemerintahan. Info Tambahan Nama alias: SIM Transportasi

b. Modul Jalan dan Jembatan


Modul Blok Fungsi Sub Blok Fungsi Klasifikasi JALAN DAN JEMBATAN DINAS DAN LEMBAGA SARANA DAN PRASARANA Jenis Layanan Layanan Utama Front Office Publikasi Informasi Transaksi Data Admnistrasi Lainnya Fungsi Aplikasi Obyek Layanan Generik G2G G2B Spesifik G2C Back Office Pendaftaran & Perijinan Pembayaran Basis Data

136

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Fungsi

- Publikasi informasi sarana dan prasarana jalan dan jembatan kepada masyarakat meliputi: jalan darat, sungai, laut dan udara. - Melakukan standarisasi minimal informasi yang harus disediakan ke masyarakat berkaitan dengan kebutuhan akan sistem informasi jalan dan jembatan, seperti: kepadatan lalulintas, perbandingan luas jalan dengan volume kendaraan, jenis dan kelas jalan (untuk jalan darat), tonase/ukuran bobot/tipe kendaraan yang boleh melintasinya, ruas jalan yang berpotensi menimbulkan kemacetan, dan lain-lain. - Membuat peta tematik (GIS) sistem informasi jalan dan jembatan. Peta ini menunjukkan basis-data ruas jalan dan jembatan, memudahkan mengetahui status operasional dan kondisi fisik jalan dan jembatan di seluruh wilayah yang ada. - Menginventarisasi data dan informasi sesuai dengan kebutuhan sistem informasi jalan dan jembatan tersebut diatas dan mempublikasikannya ke masyarakat luas. - Menyediakan fungsi yang memungkinkan monitoring penggunaan jalan dan jembatan (kepadatan lalulintas) secara berkala, misal setiap satu jam, di tempat-tempat masyarakat. yang dikehendaki, dan mempublikasikannya kepada

Narasi

Sistem informasi jalan dan jembatan fungsinya menunjang kelancaran sistem transportasi, terutama transportasi darat. Pemerintah Kota dengan mudah melakukan analisa kebutuhan jalan dan jembatan untuk menampung permintaan akan kebutuhan transportasi masyarakat. Jika ada jalan dan jembatan yang rusak (bisa karena bencana alam atau kecelakaan atau sebab lainnya), pemerintah kota dengan cepat dapat menyiapkan rencana kontinjensi dan penanggulangan masalahnya. Dibantu data rute dan statistik penumpang, juga data hasil monitoring kepadatan lalulintas di tempat-tempat rawan macet, maka sistem ini juga membantu menyiapkan jalan-jalan alternatif yang bisa dipakai oleh masyarakat, baik yang bersifat tetap, atau bersifat sementara (buka - tutup)

Organisasi

Dinas Daerah (Dinas Perhubungan, Dinas Lalulintas dan Angkutan Jalan Raya).

Integrasi

Blok

Fungsi

Pelayanan,

Modul

Publikasi

Informasi

Umum

dan

Kepemerintahan. Info Tambahan

137

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

c. Modul Terminal dan Pelabuhan


Modul Blok Fungsi Sub Blok Fungsi Klasifikasi TERMINAL DAN PELABUHAN DINAS DAN LEMBAGA SARANA DAN PRASARANA Jenis Layanan Layanan Utama Front Office Publikasi Informasi Transaksi Data Admnistrasi Lainnya Fungsi Aplikasi Obyek Layanan Fungsi Generik G2G G2B Spesifik G2C Back Office Pendaftaran & Perijinan Pembayaran Basis Data

- Publikasi informasi sarana dan prasarana terminal dan pelabuhan kepada masyarakat meliputi: terminal angkutan darat, sungai, pelabuhan laut dan pelabuhan udara. - Melakukan standarisasi minimal informasi yang harus disediakan ke masyarakat berkaitan dengan kebutuhan akan sistem informasi terminal dan pelabuhan, seperti: kepadatan lalulintas, daya tampung kendaraan / kapal / pesawat, status operasional dan kondisi fisik terminal / pelabuhan, sarana dan fasilitas dasar apa yang disediakannya, dan lain-lain. - Membuat peta tematik (GIS) sistem informasi terminal dan pelabuhan. Peta ini menunjukkan basis-data terminal dan pelabuhan, memudahkan mengetahui status operasional dan kondisi fisik terminal dan pelabuhan di seluruh wilayah yang ada. - Menginventarisasi data dan informasi sesuai dengan kebutuhan sistem informasi terminal dan pelabuhan tersebut diatas dan mempublikasikannya ke masyarakat luas. - Menyediakan fungsi yang memungkinkan monitoring penggunaan terminal dan pelabuhan (kepadatan lalulintas) secara berkala, misal setiap satu jam, di tempat-tempat masyarakat. yang dikehendaki, dan mempublikasikannya kepada

Narasi

Sistem informasi terminal dan pelabuhan, bersama-sama dengan sistem jalan dan jembatan, fungsinya menunjang kelancaran sistem transportasi darat, laut dan udara. Melalui sistem ini, Pemerintah Daerah dapat mengevaluasi tingkat kesiapan dan kelayakan operasional sarana dan prasarana pendukung sistem

138

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

transportasi tersebut seperti jalan, jembatan, terminal dan pelabuhan, serta dapat memprediksikan dengan lebih tepat masalah yang mungkin timbul, sehingga dapat menyiapkan langkah antisipasinya. Sistem in juga membantu Pemerintah Daerah dalam menyiapkan kebijakan dan rencana program pembangunan di bidang transportasi, serta penyusunan skala prioritas pembangunan yang lebih tepat. Organisasi Dinas Daerah (Dinas Perhubungan, Dinas Lalulintas dan Angkutan Jalan Raya). Integrasi Blok Fungsi Pelayanan, Modul Publikasi Informasi Umum dan

Kepemerintahan. Info Tambahan

d. Modul Sarana Umum


Modul Blok Fungsi Sub Blok Fungsi Klasifikasi SARANA UMUM DINAS DAN LEMBAGA SARANA DAN PRASARANA Jenis Layanan Layanan Utama Front Office Publikasi Informasi Transaksi Data Admnistrasi Lainnya Fungsi Aplikasi Obyek Layanan Fungsi Generik G2G G2B Spesifik G2C Back Office Pendaftaran & Perijinan Pembayaran Basis Data

- Publikasi informasi sarana umum kepada masyarakat meliputi: taman kota, tempat bermain, fasilitas apa saja yang disediakan, dan lain-lain. - Melakukan standarisasi minimal informasi yang harus disediakan ke masyarakat berkaitan dengan kebutuhan akan sistem informasi sarana umum, seperti: tempat / lokasi, status operasional dan kondisi fisik, sarana dan fasilitas dasar apa yang disediakannya, dan lain-lain. - Membuat peta tematik (GIS) sistem informasi sarana umum. Peta ini menunjukkan basis-data sarana umum, memudahkan mengetahui status operasional dan kondisi fisik yang ada.

139

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

- Menginventarisasi data dan informasi sesuai dengan kebutuhan sistem informasi sarana umum tersebut di atas dan mempublikasikannya ke masyarakat luas. - Menyediakan fungsi yang memungkinkan monitoring efektifitas pemanfaatan sarana umum oleh masyarakat. Narasi Sistem ini membantu Pemerintah Kota dalam mengevaluasi tingkat efektifitas pemanfaatan sarana umum yang disediakan, bagaimanan status kelayakan operasional fasilitas pendukungnya, apakah perlu ditambah atau di relokasi / redistribusi, tempat mana saja yang memerlukan penambahan saran / perbaikan fasilitas, dan lain-lain. Organisasi Integrasi Dinas Daerah (Dinas Pemukiman dan Sarana Wilayah) Blok Fungsi Pelayanan, Modul Publikasi Informasi Umum dan

Kepemerintahan. Info Tambahan

3.3.6. Modul Instansi Bluprint Aplikasi e-Government ini nantinya akan berisikan fungsi-fungsi pelayanan dari masing-masing instansi berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi), bukan penjabaran dari aplikasi apa saja yang ada atau akan dikembangkan pada instansi bersangkutan. Sehingga mungkin saja terdapat lebih dari satu instansi yang mempunyai modul sama. Fungsi-fungsi pelayanan, administrasi dan kelembagaan kemudian dikelompokan dalam grup-grup Blok Fungsi. Setiap grup Blok Fungsi terdiri dari 1 atau lebih Modul Fungsi yang mencerminkan kelompok dari unit fungsi yang lebih kecil. Dengan demikian Modul adalah komponen dan merupakan bagian dari Blok Fungsi. Dengan pendekatan ini, fungsi kepemerintahan kemudian dikelompokkan menjadi blok-blok fungsi dasar umum (pelayanan, administrasi, manajemen, pembangunan, keuangan, kepegawaian) dan fungsi lainnya, khususnya yang berkaitan dengan fungsi kedinasan dan kelembagaan.

140

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Berikut ini adalah tabel mengenai daftar instansi beserta modul-modul yang berkaitan dengan tupoksi masing-masing :
NAMA INSTANSI
BAPPEDA

MODUL
Seluruh Modul pada Blok Fungsi Administrasi dan Management Seluruh Modul pada Pembangunan Publikasi informasi Blok Fungsi

BADAN PENGAWAS KOTA DENPASAR

Seluruh Modul pada Blok Fungsi Administrasi dan Management Publikasi informasi

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Seluruh Modul pada Blok Fungsi Administrasi dan Management Publikasi informasi

BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH.

Seluruh Modul pada Blok Fungsi Administrasi dan Management Seluruh Modul pada Blok Fungsi Kepegawaian Publikasi informasi

BADAN KESBANG DAN POLITIK

Seluruh Modul pada Blok Fungsi Administrasi dan Management Publikasi informasi

DPRD

Seluruh Modul pada Blok Fungsi Administrasi dan Management Publikasi informasi Sistem Administrasi DPRD Sistem Pemilu Daerah

141

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

NAMA INSTANSI
DINAS KEBERSIHAN

MODUL
Seluruh Modul pada Blok Fungsi Administrasi dan Management Pendaftaran dan Perijinan Publikasi informasi

DINAS PENDAPATAN

Perpajakan dan Retribusi Publikasi informasi Seluruh Modul pada Blok Fungsi Administrasi dan Management Pengelolaan Pendapatan Daerah

DINAS PARIWISATA

Publikasi informasi Seluruh Modul pada Blok Fungsi Administrasi dan Management Pendaftaran dan Perijinan Pariwisata

DINAS PENDIDIKAN & KEBUDAYAAN

Publikasi informasi Seluruh Modul pada Blok Fungsi Administrasi dan Management Pendaftaran dan Perijinan Pendidikan

DINAS PERTANIAN & KELAUTAN

Publikasi informasi Seluruh Modul pada Blok Fungsi Administrasi dan Management Pendaftaran dan Perijinan Pertanian,Peternakan dan Perkebunan Perikanan dan Kelautan

DINAS TRAMTIB SAT.PAMONG PRAJA

Seluruh Modul pada Blok Fungsi Administrasi dan Management Pendaftaran dan Perijinan Publikasi informasi

142

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

NAMA INSTANSI
DINAS PERHUBUNGAN

MODUL
Publikasi informasi Seluruh Modul pada Blok Fungsi Administrasi dan Management Pendaftaran dan Perijinan Transportasi Jalan dan Jembatan Terminal dan Pelabuhan

DINAS KEPENDUDUKAN DAN CAPIL

Kependudukan Seluruh Modul pada Blok Fungsi Administrasi dan Management Pendaftaran dan Perijinan Publikasi informasi

DINAS TATA KOTA & BANGUNAN

Pendaftaran dan Perijinan Seluruh Modul pada Blok Fungsi Administrasi dan Management Publikasi informasi Tataruang dan Lingkungan Hidup

DINAS KESEHATAN

Publikasi informasi Seluruh Modul pada Blok Fungsi Administrasi dan Management Pendaftaran dan Perijinan Kesehatan

DINAS PERINDAG

Bisnis dan Investasi Publikasi informasi Seluruh Modul pada Blok Fungsi Administrasi dan Management Pendaftaran dan Perijinan Industri dan Perdagangan

143

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

NAMA INSTANSI
DINAS KESEJAHTERAAN SOSIAL

MODUL
Publikasi informasi Seluruh Modul pada Blok Fungsi Administrasi dan Management Pendaftaran dan Perijinan Jaringan Pengaman Sosial

DINAS KEBAKARAN

Publikasi informasi Seluruh Modul pada Blok Fungsi Administrasi dan Management

DINAS KOP.PENG. KECIL.MENENGAH

Publikasi informasi Seluruh Modul pada Blok Fungsi Administrasi dan Management Pendaftaran dan Perijinan Industri Kecil dan Menengah

DINAS LINGKUNGAN HIDUP

Publikasi informasi Seluruh Modul pada Blok Fungsi Administrasi dan Management Pendaftaran dan Perijinan

DINAS PEKERJAAN UMUM

Publikasi informasi Seluruh Modul pada Blok Fungsi Administrasi dan Management Pendaftaran dan Perijinan

KANTOR STATISTIK

Publikasi informasi Seluruh Modul pada Blok Fungsi Administrasi dan Management

KANTOR BKKBN

Publikasi informasi Seluruh Modul pada Blok Fungsi Administrasi dan Management

144

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

NAMA INSTANSI
KANTOR PDE & KOMUNIKASI

MODUL
Publikasi informasi Seluruh Modul pada Blok Fungsi Administrasi dan Management Pendaftaran dan Perijinan

KANTOR TENAGA KERJA

Publikasi informasi Seluruh Modul pada Blok Fungsi Administrasi dan Management Ketenagakerjaan

KANTOR AGAMA

Publikasi informasi Seluruh Modul pada Blok Fungsi Administrasi dan Management

KANTOR PETERNAKAN

Publikasi informasi Seluruh Modul pada Blok Fungsi Administrasi dan Management Pendaftaran dan Perijinan

KANTOR PERTANAHAN

Publikasi informasi Seluruh Modul pada Blok Fungsi Administrasi dan Managemen

KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN

Publikasi informasi Seluruh Modul pada Blok Fungsi Administrasi dan Managemen Katalog Barang Daerah

PD PASAR

Publikasi informasi Seluruh Modul pada Blok Fungsi Administrasi dan Management

PDAM

Publikasi informasi Seluruh Modul pada Blok Fungsi Administrasi dan Management

145

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

NAMA INSTANSI
PD PARKIR

MODUL
Publikasi informasi Seluruh Modul pada Blok Fungsi Administrasi dan Management

RSU WANGAYA

Publikasi informasi Seluruh Modul pada Blok Fungsi Administrasi dan Management

BAGIAN EKONOMI

Publikasi informasi Seluruh Modul pada Blok Fungsi Administrasi dan Management

BAGIAN HUKUM

Publikasi informasi Seluruh Modul pada Blok Fungsi Administrasi dan Management Katalog Hukum, Peraturan dan Perundang Undangan

BAGIAN HUMAS

Publikasi informasi Seluruh Modul pada Blok Fungsi Administrasi dan Management

BAGIAN KEUANGAN

Publikasi informasi Seluruh Modul pada Blok Fungsi Administrasi dan Management Seluruh Modul pada Blok Fungsi Keuangan

BAGIAN ORGANISASI

Publikasi informasi Seluruh Modul pada Blok Fungsi Administrasi dan Management

BAGIAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

Publikasi informasi Seluruh Modul pada Blok Fungsi Administrasi dan Management Pengaduan Masyarakat

146

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

NAMA INSTANSI
BAGIAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN

MODUL
Publikasi informasi Seluruh Modul pada Blok Fungsi Administrasi dan Management

BAGIAN UMUM

Publikasi informasi Seluruh Modul pada Blok Fungsi Administrasi dan Management

BAGIAN TATA PEMERINTAHAN

Publikasi informasi Seluruh Modul pada Blok Fungsi Administrasi dan Management

BAGIAN PERLENGKAPAN

Publikasi informasi Seluruh Modul pada Blok Fungsi Administrasi dan Management Pengelolaan Barang Daerah

3.3.7. Aplikasi Situs Web Situs web Pemerintah Kota Denpasar merupakan salah satu strategi di dalam melaksanakan pengembangan e-Government secara sistematik melalui tahapan yang realistik dan terukur. Pembuatan situs web pemerintah merupakan tingkat pertama dalam pengembangan e-Government dengan sasaran agar masyarakat dapat dengan mudah memperoleh akses kepada informasi dan layanan pemerintah, serta ikut berpartisipasi di dalam pengembangan demokrasi dengan menggunakan media internet. Saat ini Pemerintah Kota Denpasar telah memiliki situs web utama yang beralamat di www.denpasar.go.id. Situs ini akan terus berkembang sejalan dengan dibangunnya situs web instansi-instansi. Setiap instansi yang membangun situs web akan menjadi sub domain dari situs web utama (www.namainstansi.denpasar.go.id) dan dalam pembangunan dan pengelolaannya perlu memperhatikan blueprint aplikasi situs web ini.

147

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

3.3.7.1. Kriteria Situs Web Didalam membangun situs web instansi Pemerintah Kota Denpasar ada sejumlah kriteria yang perlu diperhatikan, baik oleh pembuat maupun oleh pengelola situs web. Kriteria ini merupakan gambaran ciri-ciri kunci yang akan membentuk dasar dari semua situs web instansi. Ciri-ciri ini ber-evolusi dan dengan sendirinya akan terus diperbaharui secara berkala sesuai dengan perkembangan yang terjadi. 1) Fungsi, aksesbilitas, kegunaan Situs-situs web instansi sebaiknya berfokus pada keperluan pengguna, yaitu menyediakan informasi dan pelayanan yang diinginkan oleh pengguna, dan secara terus menerus berevolusi untuk memenuhi permintaan pengguna dan mencapai aksesibilitas dan kegunaan universal. Tidak terjadi diskriminasi bagi pengguna, artinya situs web instansi dapat dibuka tanpa membedakan fasilitas dan kemampuan komputer yang dimiliki oleh pengguna. Salah satu komitmen kunci dari pemerintah adalah memberikan jasa pelayanan masyarakat yang responsif di dalam memenuhi kebutuhan semua kelompok yang berbeda di masyarakat. Disain situs web instansi sebaiknya profesional, menarik, dan berguna sesuai dengan kebutuhan pengguna yang beragam. Berita atau artikel yang ditujukan kepada masyarakat sebaiknya disajikan secara jelas, dan mudah dimengerti; berita atau artikel yang disajikan sebaiknya 50% lebih pendek dari berita atau artikel yang dicetak, disusun per paragraph yang pendek. terurut dan mudah untuk dibaca. 2) Bekerjasama Situs web instansi harus saling bekerjasama untuk menyatukan visi dan misi pemerintah. Pengguna situs web instansi menginginkan akses yang mudah kepada informasi, dan pelayanan yang dirancang sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan masyarakat. Semua dokumen pemerintah yang penting harus memiliki URL (Uniform Resource Locator) yang tetap, sehingga mesin pencari (search engine) dapat menghubungkan kepada informasi yang diinginkan secara langsung.

148

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

3) Isi yang Efektif Pengguna harus mengetahui bahwa informasi tertentu akan tersedia pada situs-situs instansi manapun. Pengguna memiliki hak untuk mengharapkan isi dari suatu situs web instansi adalah data terbaru dan tepat, serta mengharapkan berita dan materi baru selalu diketengahkan. Pengelola situs web harus berusaha untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat sehingga situs web yang dikelola oleh instansi bisa memenuhi kebutuhan pengguna. Banyak dokumen pemerintah tidak ditujukan pada masyarakat umum, atau ditulis hanya untuk dibaca secara off-line. Pengelola situs web instansi perlu mempertimbangkan penyediaan beberapa isi yang ditujukan kepada pengguna, yang dirancang untuk dapat dibaca secara on-line. Situs web instansi harus bertujuan untuk bisa bermanfaat bagi pengguna, dan sesuai dengan kebutuhan yang berbeda dari pengguna yang berbeda. 4) Komunikasi Dua Arah Pengguna mengharapkan komunikasi dalam bentuk dua arah. Situs-situs web instansi harus memberikan kesem-patan pengguna untuk menghubungi pihak-pihak berwenang, menjelaskan pandangan mereka, atau membuat daftar pertanyaan mereka sendiri. Aksi kebebasan informasi memerlukan jawaban segera atas pertanyaan dalam format yang disukai, termasuk e-mail, sehingga pengelola perlu menentukan cara terbaik untuk menangani dan merespon e-mail. Aksi kebebasan informasi meminta semua pertanyaan dijawab dalam waktu secepatnya serta pada format yang diinginkan pengguna. 5) Evaluasi Kesuksesan Situs-situs web instansi harus memiliki sistem untuk mengevaluasi kesuksesan, dan menentukan apakah situs webnya memenuhi kebutuhan penggunanya. Kebutuhan pengguna akan menentukan arah perkembangan situs, sehingga jika diperlukan, disain situs web juga harus diperbaiki. Penggunaan yang seragam dari statistik akses akan memberikan gambaran yang lebih jelas dari kebutuhan pengguna diseputar situs web instansi.

149

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Situs-situs web instansi harus mengumpulkan, minimal, statistik angka pengguna, pengunjung, jumlah halaman, permintaan yang sukses dan tidak sukses, halaman yang sering dikunjungi dan jarang dikunjung, halaman rujukan utama. Informasi tambahan mengenai siapa yang menggunakan situs ini, tingkat transfer data. Evaluasi empat bulanan sangatlah direkomendasikan. 6) Kemudahan Menemukan Situs Pengelola harus mempromosikan situs web instansi dan mendaftarkannya ke mesin pencari. Pengguna mungkin tidak bisa menemukan suatu situs web instansi kecuali pengelola mempromosikannya dan memastikan bahwa mesin pencari mendaftarkannya. Mesin pencari dari berbagai jenis menggunakan metadata untuk menemukan lokasi dokumen dan halaman dalam situs web instansi. Ada berjuta situs web, oleh sebab itu perlu promosi situs web secara layak melalui mesin pencari on-line dan direktorinya, dan juga melalui cara lain seperti pemberitahuan lewat pers, Hubungan Masyarakat, brosur. 7) Pelayanan yang diatur dengan baik Suatu situs web instansi akan terselenggara dengan baik jika menggunakan sumber yang terpercaya; strategi yang jelas, tujuan, dan target pengguna; serta strategi pengembangan masa depan, termasuk langkah menuju pusat data yang dinamis dari media digital lainnya. 3.3.7.2. Isi Situs Web Sebuah situs web instansi mempunyai persyaratan minimal untuk isi. Pengelola situs web harus mampu menentukan apa yang diharapkan oleh para pengguna mengenai apa yang seharusnya ada di situs web. Isi minimal pada setiap situs web instansi adalah : 1) Kondisi Umum Menjelaskan secara singkat tentang keberadaan Pemerintah Kota Denpasar serta instansi bersangkutan (sejarah, motto daerah, lambang dan arti lambang, lokasi dalam bentuk peta, visi dan misi).

150

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

2) Kepemerintahan Menjelaskan visi misi instansi, struktur organisasi dan tupoksi serta nama, alamat, telepon, e-mail dari pejabat instansi tersebut. 3) Layanan Masyarakat Menjelaskan layanan masyarakat yang diberikan oleh instansi, seperti perijinan dan informasi fasilitas yang lainnya. 4) Peraturan/Kebijakan Instansi Menjelaskan Peraturan Daerah (Perda) yang telah dikeluarkan yang berkaitan dengan instansi bersangkutan. Melalui situs web inilah semua Perda yang telah dikeluarkan dapat disosialisasikan kepada masyarakat luas. 5) Kritik Saran Tempat untuk menerima masukan dari pengguna situs web instansi bersangkutan. Selain isi minimal seperti tersebut diatas, isi lainnya yang akan disajikan pada suatu situs web instansi diserahkan sepenuhnya kepada masing-masing Penanggungjawab Situs tergantung pada kesediaan data serta informasi yang dimiliki oleh instansi bersangkutan. Suatu halaman utama (Homepage) situs web instansi minimal menyangkut hal-hal sebagai berikut : a) nama Instansi; b) logo atau simbol Pemerintah Kota Denpasar; c) alamat kantor, nomor telepon dan fax, alamat e-mail instansi (namainstansi@denpasar.go.id); d) suatu gambar dalam bentuk citra (image) yang memberikan informasi tentang sesuatu yang menarik dari instansi bersangkutan (landmark), bisa berbentuk pemandangan, gedung monumental, atau produk unggulan; e) suatu teks kalimat yang berhubungan dengan keberadaan situs web instansi (jargon); f) kontak e-mail untuk menyampaikan suatu permintaan atau keterangan; g) link dengan isi yang tersedia pada situs web utama; h) fasilitas pencarian.

151

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Jika di dalam situs web instansi akan dimasukkan berita, sebaiknya berita yang disajikan adalah berita dari lingkungan instansi, bukan diambil dari surat kabar lokal. Diharapkan berita situs web instansi menjadi acuan atau referensi untuk berita yang diterbitkan oleh surat kabar lokal. Semua isi yang disajikan di web instansi harus dapat dikelola secara mudah melalui sebuah Content Manajemen System (CMS).

3.3.7.3. Desain Situs Web Selain isi dari suatu situs web, hal yang perlu ditangani oleh pengelola situs web pemerintah daerah adalah disain situs web standar penyajian (visualisasi) yang meliputi homepage dan navigasi, bentuk standar teks dan tampilan grafis yang digunakan. Adapun standarisasi yang disarankan adalah sebagai berikut. 1) Homepage dan Navigasi Situs web instasni harus mempunyai navigasi yang baik sehingga mudah untuk digunakan. Perancang situs web harus menggunakan navigasi yang efektif untuk dapat melihat situs web secara keseluruhan. Informasi dan layanan pada situs web hanya akan digunakan jika pengunjung sudah terbiasa menggunakannya. Pengelola situs web pemerintah daerah harus memperhatikan beberapa hal, yaitu : homepage sebagai panduan untuk membuka situs web dapat ditemukan pada URL (Uniform Resource Locator) yang menyatakan nama host dengan tempat server (contoh, www.namainstansi.denpasar.go.id bukan www.denpasar.go.id/namainstansi.htm); terdapat link ke homepage dari setiap halaman (web page) pada situs web; menu navigasi utama dapat dibuka dari homepage; logo atau simbol dari Pemerintah Kota Denpasar sebaiknya terdapat pada setiap halaman web dan selalu akan mempunyai link ke web utama yaitu www.denpasar.go.id.

152

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

2) Logo Logo dari Pemerintah Kota Denpasar harus ditampilkan pada homepage. Jika memungkinkan, logo yang sama dapat muncul pada semua halaman untuk menjamin kekonsistenan dan keakurasian informasi yang disajikan. Logo online harus dibuat dalam standar yang sama dengan logo offline. Semua teks yang terdapat pada logo harus dapat dibaca. Logo harus disajikan pada format .gif, kecuali jika ditampikan dalam warna penuh. Situs web instansi juga dapat menambahkan logo yang berkaitan dengan instansi yang bersangkutan. 3) Citra/Image Format citra (image) dan gambar direkomendasikan menggunakan format .gif dan .jpg. Gambar tunggal bila memungkinkan ukurannya dibawah 30 kb. Bila gambar yang ditampilkan mempunyai ukuran besar, diperlukan tampilan peringatan dan ukuran arsip bagi pengguna. Ukuran gambar atau citra yang besar jangan ditampilkan pada homepage. Total ukuran untuk animasi .gif jangan melebihi 30 kb.

3.3.8. Integrasi Aplikasi (XML) Pengintegrasian aplikasi perlu dilakukan mengingat sudah terdapat berberapa dinas atau instansi yang membangun aplikasinya sendiri dengan platform yang berbedabeda. Hal ini penting mengingat perlunya masing masing dinas/instansi untuk membagi informasi tertentu untuk menunjang e-Government itu sendiri. Untuk itulah diperlukan web service dan bahasa xml untuk mengintegrasikan aplikasi-aplikasi yang sudah dibangun. Setiap aplikasi yang dibangun pada masing-masing dinas mempunyai web service. 3.3.8.1. Pengertian Web Service Web Service adalah koleksi dari beberapa protokol untuk pertukaran data antara aplikasi atau system. Software aplikasi dalam bahasa pemrograman yang berbeda dan berjalan pada platform yang berbeda dapat menggunakan web service untuk melakukan pertukaran data melalui jaringan seperti internet pada proses komunikasi antar komputer. Kemampuan interopability (kemampuan crossing platform atau crossing bahasa diharapkan

153

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

pemrogramman , misalnya antara java dan Perl, Windows dan Linux ) (en.wikipedia.org/wiki/Web_service) Web Service adalah merupakan suatu teknologi baru dari aplikasi web. Web Service adalah aplikasi yang modular, self-describing, dan self-contained yang bisa di publish, ditempatkan dan invoke pada semua web. Web Service membuat services, yang dapat berupa apapun mulai dari simple request sampai proses bisnis yang rumit. Sekali web service di deploy, aplikasi lain (dan Web service lain) dapat melihat dan menggunakan services yang di deploy. Bagan dari model Web Service dapat dilihat :

Find

UDDI Service Registry

Service Client Bind Interact Publish

Service Provider Gambar 9. Model dari Web Service Keterangan : 1. Service Provider Menawarkan Layanan Service 2. Service Client Mencari dan Menggunakan Service 3. Service Broker Menyediakan Service Registry Mengijinkan service untuk di daftarkan (oleh Service Provider) Mengijinkan service look-up (oleh Client) Dengan membangun web service, maka masing-masing instansi yang selama ini 154

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

membangun aplikasinya menggunakan bahasa pemrograman yang berbeda-beda, database yang berbeda-beda, sistem operasi yang berbeda-beda maupun device yang berbeda-beda akan dapat saling berbagi data. Ilustrasinya seperti yang tampak pada gambar berikut.

LOB J2EE App BEA Weblogic Oracle 8i Sun UE 10000

SAP R/3 DB2 Solaris IBM RS/6000

Motorola i85s J2ME

XML Web
PERL Apache 2.0 MySQL Linux PeopleSoft 7.0 SQL Server Windows 2003 HP Proliant HP iPAQ Windows CE StrongARM

Gambar 10. Kemampuan interopability Web Service

3.3.8.2. Karakteristik Web Service Beberapa Karakterikstik dari Web Service secara umum adalah : 1. Web Service berbasis XML atau mendukung penuh penggunaan XML . 2. Exposed interface Client mengakses services secara fungsional melalu interfaces Komunikasi antara aplikasi adalah berlawanan dengan komunikasi antara user 3. Self-describe modular units. 4. Dapat diakses dari manapun dalam dunia web. 5. Bahasa Pemrograman, Platform dan protocol bebas tidak terikat.

155

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

3.3.9. Platform Basis Data Mengingat aplikasi-aplikasi yang akan dibangun masing-masing instansi semakin banyak dan masing-masing membutuhkan database, sedangkan di sisi lain perlu dibangun database terpusat sebagai datawarehouse, diperlukan platform basis data yang sudah teruji memiliki kehandalan dan skalabilitasnya. Dukungan komersial dari vendor-vendor juga sebaiknya tersedia. Rekomendasi untuk DBMS (Data Base Management System) komersial yang berjalan di atas sistem operasi open source adalah IBM DB2 Universal Database dan Oracle Database Server sedangkan yang berjalan di Windows adalah MSQL Server. Baik IBM, Oracle maupun Microsoft memiliki perusahaan cabang di Indonesia sehingga dukungan teknis bisa lebih terjamin. Sedangkan untuk aplikasi situs web bisa menggunakan DBMS Open Source yang ada yaitu MySQL, BerkeleyDB (SleepyCat), atau Borland Interbase. Interoperabilitas: Mengingat adanya kemungkinan penggunaan DBMS yang tidak homogen, yaitu DBMS komersial di titik-titik dengan skala komputasi besar dan DBMS Open Source di titiktitik lain, maka perlu disusun strategi untuk menciptakan interoperabilitas baik di sisi aplikasi maupun untuk manajemen dan pemeliharaan sistem. Interoperabilitas dalam hal komunikasi dengan aplikasi bisa diciptakan dengan menggunakan standar pemrograman SQL (Structured Query Language) yang sama. Untuk mencapai interoperabilitas dengan aplikasi, disarankan agar aplikasi dibangun dengan menggunakan standar ANSI SQL yang diadopsi secara setara oleh para platform DBMS yang dipilih. Penggunaan ekstensi dan fasilitas khusus dibatasi pada masalah tuning. Dengan demikian ada basis referensi yang bisa menjadi pijakan bersama. Untuk memudahkan pengembangan dan pemrograman basis data, penggunaan tools yang memungkinkan coding, tuning, dan deploymen secara terpadu sangat direkomendasikan. Sedangkan untuk kemudahan manajemen basis data, penggunaan prinsip federated database, dimana basis data dibiarkan pada format asalnya (tetap dalam IBM DB2/Oracle DB atau MSQL) tetapi dikelola dengan cara administratif yang seragam.

156

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Reliabilitas: Mengingat kehandalan dan ketersediaan sistem merupakan faktor penting dalam aplikasi e-Government, maka produk DBMS yang dipilih harus siap untuk bisa memanfaatkan kemungkinan implementasi dalam bentuk cluster. Mobilitas: Mengingat adanya kemungkinan kebutuhan agar pimpinan instansi bisa melakukan kegiatannya dari mana saja dengan memanfaatkan fasilitas notebook, maka perlu dipikirkan penyiapan subset dari basis data yang sering diakses pimpinan supaya bisa diakses secara lokal. Cara yang lebih universal, adalah membuat versi XML dari basis data yang diperlukan untuk kemudian di-dump ke notebook pimpinan. Dengan sendirinya berarti aplikasinya harus bisa berbicara dalam XML. 3.3.10. Pengembangan Aplikasi Pengembangan aplikasi harus selalu dikontrol agar aplikasi yang dibangun terus uptodate. Untuk itu diperlukan suatu kontrol obyektif (situasi yang akan dihadapi aplikasi) dan Metoda Kontrol (apa yang harus dilakukan untuk aplikasi tersebut). Kontrol Obyektif Perubahan source code harus jelas: versi yang mana yang akan dipakai, siapa yang merubah, dan dapat diakses oleh tim yang berhak. Metoda Kontrol 1. Menggunakan Current Version System software untuk mengatur versioning dan hak akses. 2. Pengaturan siapa yang merubah modul atau source code ditentukan oleh tim teknis 3. Source code yang telah selesai dimodifikasi di lokal komputer, ketika akan diupload ke server harus sudah melewati test terlebih dahulu. Persetujuan tim teknis untuk mengupload diperlukan.

157

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Kontrol Obyektif Kemudahan pembacaan logik dari program.

Metoda Kontrol 1. Penamaan variabel, atribut, metoda, fungsi, dan nama file harus sesuai dengan kesepakatan tim teknis dan dinas. 2. Untuk setiap fungsi dan metoda yang dibuat harus dijelaskan secara global proses apa yang dilakukan. Input dan output data yang diperlukan juga harus dijelaskan. 3. Setiap ada looping atau perulangan dijelaskan kondisi atau syarat apa yang harus dipenuhi.

Alasan perubahan aplikasi harus jelas dan konsekwensi yang terjadi harus sudah disadari sebelum perubahan diterapkan.

1. Adanya aplikasi.

prosedur

untuk

merubah

2. Alasan kenapa dan konsekwensi akibat perubahan aplikasi harus sudah dijelaskan dalam dokumen atau form yang sudah ditentukan. 3. Pihak-pihak yang berwenang harus mengetahui dan menyetujui perubahan tersebut.

Kemudahan untuk mempelajari sistem secara keseluruhan. Instalasi aplikasi di lingkungan produksi harus dipastikan menggunakan versi yang telah disetujui.

Adanya dokumentasi yang menyeluruh. 1. Instalasi ke sistem produksi harus menggunakan CD program yang telah disetujui. 2. Instalasi dilakukan oleh tim teknis. 3. Setelah instalasi, installer harus mengisi log instalasi.

158

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

BAB IV SOLUSI PENTAHAPAN PENGEMBANGAN (e-Government Roadmap) 4.1. Strategi Pengembangan Prioritas Pembangunan Kota Denpasar diletakkan pada sektor Budaya, Pariwisata, perdagangan, jasa, industri dan sektor pertanian sebagai sektor unggulan (Core Competency) dan mendorong sektor pelayanan dasar, pengembangan dan pemberdayaan ekonomi lokal dengan pembenahan kelembagaan secara menyeluruh melalui sistem ekonomi kerakyatan Berdasarkan prioritas pembangunan tersebut dan mengacu pada tingkatan pengembangan e-Government menurut Hermawan Kertajaya dkk. (2002), sebaiknya menuruti tahapan sebagai berikut: 1. Tahap pertama, e-Government dikembangkan sebagai internally-networked publicservice provider (kuadran I) 2. Tahap kedua, e-Government dikembangkan menjadi externally-networked publicservice provider (kuadran II) 3. Tahap ketiga meloncat ke externally-networked economic development oriented (kuadran IV). Tahap pertama telah diawali dengan pembangunan infrastruktur jaringan antar instansi dan pembangunan berbagai sistem informasi di beberapa instansi, hanya saja perlu dikembangkan kearah pemanfaatan infrastruktur jaringan tersebut untuk operasional dan koordinasi antar instansi. Tahap kedua telah dimulai dengan serta telah tersedianya Unit Pelayan Terpadu (UPT), tempat mengurus perijinan dalam satu atap. Kondisi ini tinggal dikembangkan lebih lanjut dengan mengintegrasikan seluruh instansi perijinan secara online ke UPT. Sesuai dengan visi pengembangan e-Government, pendekatan layanan satu atap perlu tetap dipegang dalam layanan tahap kedua ini, selain faktor efektif, efisien, transparan juga masyarakat pengguna jasa tidak perlu tahu lokasi asal atau instansi pemberi layanan, pengguna tinggal datang ke UPT dan mendapat layanan sesuai jenis layanan yang diperlukan.

159

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Tahap ketiga baru bisa dilakukan jika Pemerintah Kota Denpasar memfasilitasi terbentuknya komunitas lokal yang berbasis TIK, seperti membangun Banjar-Net yang merupakan komunitas ditingkat bawah untuk dapat memanfaatkan TIK untuk peningkatan wawasan dan perekonomian mereka. Ketiga pentahapan tersebut akan dijabarkan dalam tahapan pengembangan e-Government untuk kurun waktu 5 tahun. Tahun 2006-2007 adalah tahun pembangunan dan penetrasi infrastruktur, tahun 2008 adalah tahun integrasi dan tahun 2009-2010 adalah tahun layanan online. 4.2. Tahap Pengembangan Tahapan pengembangan e-Government dijabarkan dalam beberapa komponen yaitu sumber daya manusia, infrastruktur aplikasi, infrastruktur data dan informasi, infrastruktur jaringan serta komponen kebijakan. Penyusunan tahapan ini tetap mengacu pada Visi, hasil analisis SWOT, strategi pengembangan dan juga rencana pengembangan e-Government Nasional. Pencapaian dari tahapan-tahapan ini dilakukan melalui inisiatif-inisiatif implementasi e-Government yang akan dijelaskan pada bab berikutnya. 4.2.1. Tahap Pengembangan Sumber Daya Manusia Pada tahap pengembangan sumber daya manusia difokuskan pada pembentukan tim teknis TIK yang akan melakukan transfer keahlian kepada sumber daya manusia di masing-masing instansi (para Pranata Komputer) dan melakukan pengelolaan terhadap sumber daya TIK. Pelatihan-pelatihan yang diberikan adalah tentang pengelolaan website instansi, pengelolaan jaringan komputer, pengelolaan database serta pelatihan perawatan teknologi informasi. Selain peningkatan kemampuan dalam bidang TIK, sumber daya manusia di tiap instansi juga diberikan wawasan tentang sistem keamanan komputer, penerapan SIN dan aturan jabatan fungsional pranata komputer. Dalam 5 tahun ke depan diharapkan tiap instansi telah memiliki sumber daya manusia yang mampu dalam mengelola sumber daya TIK di masing-masing instansinya.

160

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

4.2.2. Tahap Pengembangan Infrastruktur Aplikasi Pada tahap pengembangan infrastruktur aplikasi dimulai dengan identifikasi aplikasi di tiap instansi sehingga diketahui kebutuhan akan data, jaringan dan aplikasi lain yang terkait. Dalam 5 tahun diharapkan telah terbentuk data center dan berbagai layanan aplikasi online, termasuk pemilihan kepala daerah online. 4.2.3. Tahap Pengembangan Infrastruktur Data dan Informasi Pada tahap pengembangan infrastruktur data dan informasi diharapkan dalam 5 tahun ke depan berhasil di bangun datawarehouse. Datawarehouse adalah suatu koleksi terintegrasi, database yang berorientasi subyek, bervarian waktu, dan tetap, yang didesain untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi pengambil keputusan. Datawarehouse ini yang akan dipakai sebagai sumber analisis perencanaan dan evaluasi pembangunan. 4.2.4. Tahap Pengembangan Infrastruktur Jaringan Komputer Pada tahap pengembangan infrastruktur jaringan komputer diharapkan dalam 5 tahun ke depan telah terbangun jaringan beserta sistem keamanannya di seluruh instansi. Untuk kemudahan dan keamanan dalam pengelolaan infrastruktur jaringan komputer perlu dibangun NOC (Network Operation Center). Peningkatan jumlah komputer yang terhubung ke jaringan harus diimbangi dengan peningkatan bandwidth. Untuk memperluas jaringan khususnya fasilitas akses Internet masyarakat, tiap tahunnya dilakukan penambahan terminal akses bagi masyarakat. Terminal akses Internet ini dibangun pada komunitas masyarakat terbawah yaitu di Banjar-banjar. 4.2.5. Tahap Pengembangan Kebijakan Pada tahap pengembangan kebijakan diharapkan terciptanya beberapa kebijakan dalam hal jabatan fungsional pranata komputer, penerapan Single Identity Number (SIN), serta kebijakan dalam penyusunan masterplan jangka panjang.

161

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Tabel 4. TAHAP PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT KOTA DENPASAR 2006 - 2010


TAHUN NO. 1. KOMPONEN Sumberdaya Manusia 2006 Sosialisasi rencana induk pengembangan eGovernment Persiapan pembentukan tim ahli Teknologi Informasi dan Komunikasi Pelatihan Pengelolaan Situs Instansi Pelatihan Pengelolaan Jaringan 2007 Terbentuknya Tim Ahli Teknologi Informasi dan Komunikasi Pelatihan Pengelolaan Database Pelatihan Pengelolaan Situs Instansi Pelatihan Pengelolaan Jaringan Sosialisasi Keamanan sistem Sosialisasi SIN (Single Identity Number) 2008 Pelatihan Perawatan Teknologi Informasi Pelatihan Pengelolaan Database Pelatihan pemanfaatan SIN (Single Identity Number) Pelatihan Pengamanan Sistem Sosialisasi aturan jabatan fungsional pranata komputer 2009 Pelatihan Perawatan Teknologi Informasi Pelatihan Pengelolaan Database 2010 Pelatihan Perawatan Teknologi Informasi Pelatihan Pengamanan Sistem Pelatihan sistem informasi eksekutif

24

Rencana Induk Pengemba

TAHUN

NO. 2.

KOMPONEN Infrastruktur aplikasi

2006 Identifikasi aplikasi di seluruh instansi Pemetaan kebutuhan data, jaringan dan aplikasi yang terkait dengan implementasi eGovernment Pengembangan dan peningkatan situs instansi

2007 Identifikasi proses bisnis yang ada di seluruh dinas, kecamatan, kelurahan dan instansi terkait dengan layanan eGoverment Penentuan standard operating procedure dalam penyelenggaraan pemerintahan yang akan didukung oleh implementasi e-Government. Penyesuaian aplikasi dengan hasil business process mapping

2008 Penyusunan pusat data (data center) beserta metadata yang dapat diakses oleh semua pihak yang akan mengembangkan sistem Pembuatan basis data terpadu Pengembangan web services aplikasi eGovernment Pemanfaatan SIN (Single Identity Number) sebagai kunci layanan publik Pembangunan aplikasi online

2009 Pembangunan aplikasi online Pengujian dan pemantapan keamanan dan kehandalan sistem

2010 Pembangunan aplikasi sistem informasi eksekutif

Rencana Induk Pengembangan

TAHUN

NO. 3.

KOMPONEN Infrastruktur data dan Informasi

2006 Identifikasi jenis dan kuantitas kebutuhan Sistem Pendukung, meliputi: sistem pendukung infrastruktur informasi, infrastruktur aplikasi, infrastruktur jaringan, sistem pendukung SDM Perencanaan sumber dan besarnya dana pengadaan sistem pendukung dan keberlanjutan pengadaan dana

2007 Pengadaan system pendukung: 1. Infrastruktur informasi, seperti: sarana dan metode backup informasi, sistem arsip dokumen digital 2. Infrastruktur Aplikasi, seperti: menentukan standard untuk outsourcing 3. Infrastruktur jaringan, seperti: pembelian sarana backup sumber listrik (genset, UPS)

2008 Maintenance Sistem Pendukung Persiapan pembangunan datawarehouse

2009 Pembangunan datawarehouse

2010

Rencana Induk Pengembangan e

TAHUN

NO 4.

KOMPONEN Infrastruktur jaringan

2006 Pembangunan jaringan antar instansi Pengadaan web dan mail server Langganan Bandwidth Internet Pemasangan sistem security

2007 Pembangunan NOC (Network Operation Center) Penambahan workstation Penambahan terminal akses bagi masyarakat

2008 Upgrade workstation Penambahan server Peningkatan Bandwidth Pemantapan sistem security Penambahan terminal akses bagi masyarakat Penambahan sarana pendukung jaringan TAHUN

2009 Penyesuaian teknologi Penambahan terminal akses bagi masyarakat

2010 Updating server Peningkatan Bandwidth Peningkatan sistem security Penambahan terminal akses bagi masyarakat

NO 5.

KOMPONEN Kebijakan

2006 Pengesahan rencana induk pengembangan eGovernment

2007 Sosialisasi blueprint pengembangan e-Government Persiapan pembuatan perda SIN Penyusunan aturan jabatan fungsional pranata komputer

2008 Pembuatan perda tentang SIN Pengesahan aturan jabatan fungsional pranata komputer

2009 Persiapan penyusunan master plan jangka panjang 15 atau 20 tahun

2010 Penyusunan dan Pengesahan master plan jangka panjang

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

BAB V RENCANA IMPLEMENTASI (e-Government Implementation Plan) Rencana implementasi e-Government mengacu pada tahapan-tahapan

pengembangan e-Governmet yang telah disusun selama 5 tahun ke depan. Implementasi e-Government merupakan inisiatif-inisiatif yang diharapkan dapat mencapai kondisi ideal yang sesuai dengan visi dan misi pengembangan e-Government Kota Denpasar. Dalam setiap inisiatif e-Government ditentukan objective, strategic, waktu dan tolak ukur dari keberhasilan inisiatif tersebut. Selain itu perlu ditekankan juga object layanan dari masing-masing inisiatif, apakah termasuk layanan Government to Government (G2G), Government to Business (G2B) atau Government to Citizen (G2C) sehingga dari seluruh inisiatif yang dilakukan dalam 5 tahun ke depan terjadi proposional layanan, baik untuk internal pemerintahan, kalangan bisnis maupun untuk masyarakat. Inisiatif 1 : Pengelolaan SDM di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Objective Strategic Komponen Layanan Waktu Target Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM dalam bidang TIK Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia G2G G2B G2C 2006 - 2007 1. Setiap Instansi memiliki tenaga pranata komputer 2. Memiliki Tim Ahli TIK 3. Seluruh sumber daya teknologi dapat dikelola sendiri Resource 1. Pembentukan Tim Ahli TIK Budget 2. Penyusunan sistem jabatan fungsional komputer Tim Ahli TIK 3. Pelatihan-pelatihan Pranata Komputer - Pengelolaan Website - Pengelolaan Jaringan - Pengelolaan Database - Perawatan Teknologi Informasi - Pengamanan System 1. Terbentuk Tim Ahli TIK beserta tugas dan tanggungjawabnya 2. Terbentuk aturan jabatan fungsional komputer 3. Terkelolanya sumber daya teknologi dengan baik 4. Meningkatnya kemampuan SDM dalam bidang TIK 5. Meningkatnya kinerja aparatur pemerintah Penanggungjawab KPDE KOM BKD

Action

Tolak Ukur

166

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Inisiatif 2 : Sistem Operasional Perkantoran Modern


Objective Strategic Komponen Layanan Waktu Target Action Pemanfaatan TIK untuk Operasional Kepemerintahan Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang baik Infrastruktur Aplikasi G2G G2B G2C 2007 1. Terbentuk sistem pengelolaan dokumen elektronik pada setiap instansi 2. Terjalin komunikasi dan koordinasi antar instansi melalui jaringan komputer Resource 1. Pembuatan sistem pengelolaan dokumen elektronik Budget 2. Pembangunan Web dan Mail Server Tim Ahli TIK 3. Pengadaan perangkat VOIP Pranata Komputer 4. Membudayakan pengunaan email dan VOIP 5. Pelatihan-pelatihan - Pengelolaan dokumen elektronik - Pelatihan penggunaan email dan VOIP 1. Terbentuk sistem pengelolaan dokumen elektronik 2. Memiliki web dan mail server sendiri 3. Meningkatnya koordinasi antar instansi 4. Meningkatnya kemampuan SDM dalam bidang TIK 5. Meningkatnya kinerja aparatur pemerintah

Penanggungjawab KPDE KOM

Tolak Ukur

Inisiatif 3 : Pelayanan Masyarakat Terpadu


Objective Strategic Komponen Layanan Waktu Target Action Meningkatkan kualitas pelayanan publik Membangun Pelayanan Publik Infrastruktur Data dan Informasi G2G G2B G2C 2007-2008 1. Sistem online pada UPT dan Instansi Perijinan 2. Tercipta media pengaduan masyarakat yang terpadu Resource 1. Pembangunan sistem online di UPT dan Instansi terkait Budget 2. Pembangunan aplikasi pengaduan masyarakat Tim Ahli TIK berbasis web 3. Sosialisasi Sistem Online dan Sistem Pengaduan Pranata Komputer Masyarakat 4. Pelatihan-pelatihan SK Walikota - Penggunaan aplikasi online S/W dan H/W - Penggunaan aplikasi pelayanan masyarakat terpadu 1. Terbangun sistem online di UPT dan Instansi terkait 2. Terbangun aplikasi pengaduan masyarakat berbasis web 3. Meningkatnya koordinasi antar instansi 4. Terciptanya trasnparansi pemerintah 5. Meningkatnya manajemen pelayanan masyarakat 6. Meningkatnya kinerja aparatur pemerintah Penanggungjawab KPDE KOM UPT Humas Radio

Tolak Ukur

167

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Inisiatif 4 : Single Identity Number (SIN)


Objective Strategic Komponen Layanan Waktu Target Action Penerapan Single Identity Number (SIN) sebagai kunci layanan publik Membangun Pelayanan Publik Infrastruktur Data dan Informasi G2G G2B G2C 2007-2008 1. Memiliki Data Center 2. Pemberlakukan SIN untuk layanan publik Resource 1. Identifikasi proses bisnis di setiap instansi Budget 2. Pembangunan pusat data Tim Ahli TIK 3. Sosialisasi SIN pada seluruh Instansi Pranata Komputer 4. Koordinasi antar instansi yg mengeluarkan nomor identitas 5. Implementasi SIN 6. Pembuatan Perda SIN 7. Sosialisasi SIN pada seluruh masyarakat 1. Terbangun pusat data 2. Diterapkannya SIN sebagai kunci layanan publik 3. Kemudahan akses informasi antar instansi 4. Meningkatnya pelayanan kepada masyarakat 5. Meningkatnya kinerja aparatur pemerintah Perda S/W dan H/W Sistem SIN Nasional

Penanggungjawab KPDE KOM UPT Instansi yg mengeluarkan No Identitas Humas Radio

Tolak Ukur

Inisiatif 5 : Banjar-Net
Objective Strategic Komponen Layanan Waktu Target Pembangunan Komunitas Lokal berbasis TIK Penguatan Ekonomi Kerakyatan Infrastruktur Jaringan G2G G2B G2C 2007-2008 1. Memberdayakan masyarakat dengan kemudahan akses terhadap informasi 2. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam hal mengakses informasi menggunakan komputer 3. Meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pemanfaatan TIK Resource Penanggungjawab 1. Penentuan lokasi-lokasi Banjar-Net Budget KPDE KOM 2. Pengadaan H/W dan S/W Tim Ahli TIK Dinas Sosial 3. Pelatihan Komputer dan Internet Pranata Komputer Dinas Perindag SK Walikota Kecamatan S/W dan H/W Kelurahan Kelompok Tani Banjar UKM 1. Terbangun fasilitas komputer dan internet di balai banjar 2. Meningkatnya pengetahuan masyarakat dibidang ekonomi/sosial 3. Meningkatnya kualitas SDM dibidang TIK 4. Meningkatnya pelayanan kepada masyarakat 5. Meningkatkan perekonomian masyarakat

Action

Tolak Ukur

168

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Inisiatif 6 : Pilkada Online


Objective Strategic Komponen Layanan Waktu Target Mengembangkan e-Demokrasi Membangun Pelayanan Publik Infrastruktur Jaringan dan Aplikasi G2G G2B G2C 2008 1. Masyarakat mendapatkan hasil penghitungan suara secara cepat dan akurat 2. Terciptanya efisiensi dan ketertiban kegiatan administrasi dan pelayanan 3. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pilkada Resource 1. Analisa kebutuhan sistem informasi Budget 2. Pembangunan sistem informasi Tim Ahli TIK 3. Pengadaan H/W dan S/W Pranata Komputer 4. Pelatihan aplikasi pilkada 5. Sosialisasi Tolak Ukur 1. Terbentuk sistem dan aplikasi pilkada online 2. Kecepatan informasi hasil perhitungan suara 3. Pergeseran pola kerja paper base to digital 4. Meningkatnya pelayanan kepada masyarakat SK Walikota S/W dan H/W

Action

Penanggungjawab KPDE KOM KPUD Dinas Kependudukan Kecamatan Kelurahan Banjar

Inisiatif 7 : Dashboard Eksekutif


Objective Strategic Komponen Layanan Waktu Target Mendukung dalam pengambilan keputusan Membangun Pelayanan Publik Kebijakan G2G G2B G2C 2010 1. Pimpinan mendapatkan informasi secara cepat dan akurat 2. Dapat memonitor perkembangan program kerja 3. Memenuhi kebutuhan informasi untuk pengambilan keputusan Resource 1. Analisa kebutuhan sistem informasi Budget 2. Pembangunan sistem informasi Tim Ahli TIK 3. Pengadaan H/W dan S/W S/W dan H/W 4. Pelatihan aplikasi pilkada 5. Sosialisasi 1. Terbentuk sistem dan aplikasi dashboard eksekutif 2. Kecepatan dan keakuratan informasi yang dihasilkan 3. Kecepatan dalam pengambilan keputusan

Action

Penanggungjawab KPDE KOM Sekretariat Daerah

Tolak Ukur

Implementasi e-Government Kota Denpasar dalam 5 tahun ke depan ini sejalan dengan sasaran umum, arah kebijakan pembangunan dan program pembangunan Telematika yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RJPMD) Kota Denpasar Tahun 2005-2010.

169

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

BAB VI PENUTUP Dokumen Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar diharapkan dapat menjadi acuan dalam membangun e-Government di setiap Instansi (Badan/Dinas/Kantor) dalam upaya mewujudkan good governance.

170

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Daftar Pustaka Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kominfo. 2006. Sosialisasi Pedoman Standard Kompetensi SDM Pengelola e-Government. Departemen Komunikasi dan Informatika. Jakarta Bagian Organisasi Setda Pemerintah Kota Denpasar. 2004. Uraian Tugas Jabatan Pada Organisasi/Unit/Satuan Kerja di Lingkungan Pemerintah Kota Denpasar. Setda Pemerintah Kota Denpasar. Denpasar. Chief Information Officer Council. 2001. A Practical Guide to Federal Enterprise Architecture. Federal Architecture Working Group. USA. Harijadi, D. Agung. 2005. Blueprint Aplikasi E-Government Pemerintah Daerah, Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia. Bandung. Hermawan Kartajaya, M. Hermawan, Yuswohady, Taufik, Sonni, H. Anwar, H.H. Joewono, J. Mussry. 2002. MarkPlus on Strategy. PT Gramedia. Jakarta. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Governmen. Jakarta. Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 2004 tentang Tunjangan Jabatan Fungsional Pranata Komputer. Jakarta. Keputusan Menteri Komunikasi Dan Informasi Nomor 57 Tahun 2003 Tentang Panduan Penyusunan Rencana Induk Pengembangan E-Government Lembaga. Departemen Komunikasi dan Informatika. Jakarta Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 66 Tahun 2003 Tentang Jabatan Fungsional Pranata Komputer dan Angka Kreditnya. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara. Jakarta Pemerintah Kota Denpasar. 2005. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RJPMD) Kota Denpasar Tahun 2005-2010. Pemerintah Kota Denpasar. Denpasar. Rafal Lukawiecki, Rudi Richter. 2004. eGovernment: Current Trends in StandardsBased. Project Botticelli Ltd & Microsoft Corp & HP. United Kingdom.

171

Anda mungkin juga menyukai