Anda di halaman 1dari 3

PENDAHULUAN Telah kita ketahui bahwa pengukuran tekanan darah dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.

Pengukuran secara langsung hanya dilakukan pada kasus -kasus tertentu saja, karena harus memasukkan kateter ke dalam pembuluh darah yang akan diukur tekanan darahnya. Dalam praktek sehari-hari, pengukuran tekanan darah dilakukan secara tidak langsung.

ALAT UKUR TEKANAN DARAH Hingga saat sekarang alat ukur yang masih terandalkan untuk mengukur tekanan darah secara tidak langsung ialah sfigmomanometer air raksa. Kadang-kadang dijumpai sfigmomanometer dengan pipa air raksa yang letaknya miring terhadap bidang horisontal (permukaan air) dengan maksud untuk memudahkan pembacaan hasil pengukuran oleh pe meriksa. Untuk sfigmomanometer semacam ini perlu dilakukan koreksi skala ukurannya karena seharusnya pipa air raksa tegak lurus terhadap permukaan air.

.Pengaruh posisi tubuh terhadap denyut nadi dan tekanan darah. Secara teori sebenarnya posisi tubuh sangat berpengaruh terhadap denyut nadi dan tekanan darah. Hal ini karena ada efek gravitasi bumi. Pada saat berbaring gaya gravitasi pada peredaran darah lebih rendah karena arah peredaran tersebut horisontal sehingga tidak terlalu melawan gravitasi dan tidak terlalu memompa. pada saat duduk m aupun berdiri kerja jantung dalam memompa darah akan lebih keras karena melawan gaya gravitasi sehingga kecepatan denyut jantung meningkat. Tetapi dalam percobaan kali ini kami dapatka n hasil dimana tekanan darah berbaring lebih tinggi daripada pada saat duduk dan berdiri. Hal ini merupakan kesalahan pemeriksa dalam melakukan pengukuran.

. Pengaruh posisi tubuh dapat mempengaruhi tekanan darah. Karena itulah denyut nadi dan tekanan darah pada posisi berdiri > p osisi dSecara normal, tekanan darah akan beruba h dengan perubahan posisi dari supine kepada
duduk atau pun berdiri.

Pada normalnya, tekanan darah sistolik akan sedikit turun atau kekal dan tekanan darah diastolik akan meningkat apabila pasie n berdiri daripada posisi supine

uduk > berbaring/terlentang


apabila terjadi perubahan posisi dari supine kepada berdiri, heart rate akan sedikit meningkat untuk mengkompensasi tekanan d arah. Jadi, apabila pasien berdiri, tekanan graviti akan melawan aliran darah ke otak. Badan akan mendeteksi tekanan darah tidak m encukupi. Maka akan terjadi mekanisme kompensasi dari jantung untuk meningkatkan tekanan darah dengan meningkatkan heart rate dan seterusnya meningkatkan cardiac output.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI Dari berbagai penelitian dapat dilihat bahwa tekanan darah dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain jenis ke lamin, umur, pekerjaan, lingkungan hidup, suku bangsa. Di samping itu tidak sedikit faktor yang terdapat dalam proses pengukuran tekanan darah yang dapat mempengaruhi hasil pengukuran. Faktor tersebut antara lain ialah suhu ruang, kegiatan jasmani sebelum diperiksa, lengan atas tertekan oleh lengan baju, kecepatan menurunkan tekanan udara manset, sikap tubuh selama diperiksa, kegelisahan, ketajaman pen dengaran pemeriksa. Meskipun pemeriksaan darah sec ara auskultasi dikatakan mempunyai nilai yang hanya berbeda 10% dibandingkan dengan pemeriksaan cara langsung
5

, tetapi bila faktor-faktor tersebut di atas kurang diperhatikan maka kesalahan hasil pengukuran akan bertambah besar.

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN Ruang pemeriksaan: suhu ruang dan ketenangan ruang periksa yang nyaman. Suhu ruang yang terlalu dingin dapat meningkatkan tekanan darah.

Alat: sebaiknya digunakan sfigmomanometer dengan pipa air raksa yang tegak lurus dengan bidang horisontal. Hindarkan paralaks waktu membaca permukaan air raksa. Gunakan manset dengan lebar yang dapat mencakup 2/3 panjang lengan atas serta panjang yang dapat mencakup 2/3 lingkar lengan. Penggunaan manset yang lebih kecil akan menghasilkan nilai yang lebih tinggi daripada yang sebenarnya

Posisi orang yang diperiksa: untuk keperluan skrining, dapat dilakukan dalam posisi duduk. Dalam hal ini lengan bawah sedikit fleksi, serta lengan atas setinggi jantung. Hindar kan posisi duduk yang menekan perut, lebih-lebih pada orang yang gemuk (obese). Untuk pasien hipertensi, lebih-lebih yang sedang dalam pengobatan, perlu diukur dalam posisi berbaring dan pada waktu 1 -- 5 menit setelah berdiri

Mengukur tekanan darah secara palpasi. a.MC1 tetap berbaring terlentang tenang di meja periksa / tempat tidur. b.Letakkan lengan yang hendak diukur tekanan darahnya (lengan kanan) disisi tubuh dengan kedudukan volar. c.Pasang manset pada lengan atas kanan, sekitar 3 cm diatas fossa cubuiti (jangan terlalu ketat maup un terlalu longgar) d.Raba serta rasakan denyut arteri radialis dextra e.Pompakan udara kedalam manset ( menggunakan pompa udara ) sampai denyut arteri radialis dextra tak teraba. f.Pompakan terus udara kedalam manset sampai tinggi Hg pada manometer sekita r 20 mmHg lebih tinggi dari titik dimana denyut arteri radialis dextra tak terasa g.eluarkan udara dalam manset secara pelan dan berkesinambungan ( dengan memutar sekrup pada pompa udara berlawanan dengan arah jarum jam ) Catat tinggi Hg pada manometer dim ana arteri radialis pertama kali teraba kembali. Nilai ini menunjukkan besarnya tekanan sistolik cara palpasi h.Catat data sesuai format : Tabel E -3 Mengukur tekanan darah secara auskultasi a.MC I tetap berbaring terlentang tenang diatas meja periksa / tem pat tidur dengan manset tetap terpasang di lengan atas kanan, posisi lengan tetap disisi tubuh dengan kedudukan volar. b.Tentukan letak arteria brachialis dextra secara palpasi pada fossa cubiti dan letakkan stethoscope ( bell stethoscope) diat as arteria brachialis dextra tersebut. c.Pompakan udara kedalam manset, maka saudara akan mendengar suara bising arteria brnchialis dextra melalui stethoscope. d.Teruskan memompa udara kedalam manset, pada suatu saat suara bising arteria brachialis dextra akan menghil ang e.Pompakan terus udara kedalam manset sampai tingi Hg pada manometer sekitar 20 mmHg lebih tinggi dari titik dimana suara bis ing arteri branchialis dextra telah menghilang f.Keluarkan udara didalam manset secara pelan dan berkesinambungan, maka saudara akan mendengar : 1.Suara Korotkoff I Nilai ini menunjukkan besarnya tekanan sistolik secara auskultasi. 2.Suara Korotkoff IV dan V Nilai ini menunjukkan besarnya tekanan diastolic secara auskultasi. g.Catat data sesuai format : Tabel E - 3

Tekanan darah dapat diukur dengan dua metoda : 1.Metoda Langsung (Direct Method). Metoda ini menggunakan jarum atau kanula yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah dan dihubungkan dengan manometer. Metoda ini merupakan cara yang sangat tepat untuk pengukuran tekanan darah tapi butuh peralatan yang lengkap dan ketrampilan khusus. 2.Metoda tidak langsung (Indirect Method). Metoda ini menggunakan shpygmomanometer (tensi meter). Tekanan darah dapat diukur dengan dua cara, yaitu : a.Cara Palpasi. Dengan cara ini hanya dapat diukur tekanan sistolik b.Cara Auskultasi. Dengan cara ini dapat diukur tekanan sistolik maupun tekanan diastolic Cara ini memerlukan alat Stethoscope .

10. Darah

Denyut jantung turun antara 10 dan 30 den yut per menit ketika tidur. Hal ini menghasilkan penurunan tekanan
darah, yang terjadi dalam tidur nyenyak. Selama istirahat, darah mengalir dari otak, melemaskan arteri dan membuat anggota tu buh yang lebih besar. Sel-sel dan jaringan yang memecah untuk menghasilkan limbah beracun juga menja di kurang aktif saat tidur. Hal ini memberikan kesempatan untuk jaringan yang rusak untuk dibangun kembali.
Ketika tubuh merubah posisi, keanekaragaman dari aksi -aksi terjadi yang melibatkan semua bagian -bagian dari sistim kardiovaskular serta sistim syara f autonomic (autonomic nervous system) yang membantu mengatur fungsi mereka.

y y y

Ketika tubuh bergerak ke posisi berdiri, monitor -monitor tekanan (sel-sel baroreceptor) yang berlokasi pada arteri -arteri carotid dan aorta merasakan kejatuhan yang hampir tak kentara dalam tekanan darah karena gaya berat, yang menyebabkan darah mengalir menuju kaki -kaki. Hampir dengan seketika, sympathetic system distimulasi, menyebabkan denyut jantung meningkat, otot jantung berkontraksi atau menekan lebih kuat, dan pembuluh -pembuluh darah mengerut atau menyempit. Semua dari aksi-aksi ini melayani untuk meningkatkan tekanan darah sehingga jumlah darah yang cukup masih dapat dipompa ke otak dan organ -organ lain.

Mengukur Tekanan Darah


Tekanan darah umumnya diukur dengan alat yang disebut sphygmomanometer. Sphygmomanometer terdiri dari sebuah pompa, sebuah pengukur tekanan, dan sebuah manset dari karet. Alat ini mengukur tekanan darah dalam unit yang disebut milimeter air raksa ( mm Hg). Manset ditaruh mengelilingi lengan atas dan dipompa dengan sebuah pompa udara sampai dengan tekanan yang menghalangi aliran darah di arteri utama (brachial artery) yang berjalan melalui lengan. Lengan kemudian di taruh disamping badan pada ketinggia n dari jantung, dan tekanan dari manset pada len gan dilepaskan secara berangsur-angsur. Ketika tekanan didalam manset berkurang, seorang dokter mendengar dengan stetoskop melalui arteri pada bagian depan dari sikut. Tekanan pada mana dokter pertama kali mendenga r denyutan dari arteri adalah tekanan sist olik (angka yang diatas). Ketika tekanan manset berkurang lebih jauh, tekanan pada mana denyutan akhirnya berhenti adalah tekanan diastolik (angka yang dibawah).

Anda mungkin juga menyukai