Anda di halaman 1dari 13

AKUNTASI SEKTOR PUBLIK

PENGARUH ANGGARAN TERHADAP ORGANISASI SEKTOR PUBLIK

DISUSUN OLEH :

LARAS PUTRI HUTAMI (07110048) SEMESTER : V (LIMA) DOSEN : INDA GUMILANG, SE., MM

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERTIWI JAKARTA TAHUN AKADEMIK 2007/2008

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan karunia-Nya, akhirnya penulis berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul : PENGARUH ANGGARAN TERHADAP ORGANISASI SEKTOR PUBLIK . Makalah ini dibuat karena penulis ingin mengetahui pengaruh anggaran terhadap organisasi sektor publik. Seperti yang telah diketahui, bahwa anggaran memiliki beberapa karakteristik yang penerapannya dapat berbeda antara satu perusahaan dengan lainnya. Berhasilnya sistem anggaran pada suatu perusahaan belum tentu berhasil pada perusahaan lainnya. Makalah ini akan menjelaskan tentang seberapa besarnya pengaruh anggaran terhadap organisasi sektor publik. Mulai perencanaan sampai dengan penyelesaian makalah ini, penulis telah banyak mendapatkan bantuan-bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu penulis baik secara moril maupun materiil. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan Rahmat dan Karunia-Nya kepada semua pihak yang telah memberikan segala bantuannya kepada penulis. Makalah ini tentu saja masih jauh dari sempurna, sehingga penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang pembaca berikan demi perbaikan makalah yang akan dibuat selanjutnya. Kepada peneliti lain mungkin masih bisa mengembangkan hasil penelitian ini pada ruang lingkup yang lebih luas dan lebih mendalam. Akhirnya penulis mengucapkan, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat tidak hanya bagi penulis tapi juga bagi para pembaca.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .....................................................ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. DAFTAR ISI ......................................................................................................................3 PENDAHULUAN..........................................................ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH .............................................. ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. PEMBAHASAN.................................................................................................................2 2.1 PENGERTIAN ANGGARAN ..............................................................................................2 2.2 PENGERTIAN ORGANISASI SEKTOR PUBLIK .........................................................................2 2.3 ORGANISASI SEKTOR PUBLIK ..........................................................................................3 2.4 ANGGARAN ...............................................................................................................4 2.5 HUBUNGAN ANGGARAN DAN ORGANISASI SEKTOR PUBLIK ...................................................7 PENUTUP ........................................................................................................................9 3.1 KESIMPULAN..............................................................................................................9 3.2 SARAN......................................................................................................................9 DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................10

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Semua organisasi, baik swasta maupun sektor publik didirikan untuk mencapai satu atau lebih dari tujuan yang ada. Pemerintah misalnya, ada banyak fungsi dan tujuan yang harus dicapai antara lain pelayanan kesehatan, pendidikan, dan jasa-jasa lainnya. Organisasi sektor publik merupakan mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat di lembagalembaga tinggi negara dan departemen-departemen dibawahnya, pemerintah daerah, BUMN, BUMD, LSM dan yayasan sosial, maupun pada proyek-proyek kerjasama sektor publik dan swasta Sedangkan salah satu persamaan antara organisasi swasta dengan organisasi sektor publik adalah sama-sama memiliki keterbatasan dalam hal sumber daya. Karena adanya keterbatasan sumber daya tersebut, maka tidak mungkin membuat tujuan akhir tanpa terlebih dahulu membuat rencana untuk mencapai tujuan akhir tersebut. Keputusan-keputusan harus dibuat terkait dengan keputusan atas perencanaan dan pengendalian. Agar perencanaan dan pengendalian dapat dilakukan dengan baik, maka perlu ada informasi yang mendukungnya. Proses akuntansi manajemen bertujuan untuk mendapatkan informasi tersebut. Setelah proses tersebut dilakukan, organisasi lalu menyatakan segala sesuatunya secara finansial, tahap ini disebut penganggaran. Berdasarkan alasan tersebut penulis ingin membahas mengenai pengaruh anggaran terhadap organisai sektor publik. Untuk itu dalam makalah ini penulis memberikan judul Pengaruh Anggaran Terhadap Organisasi Sektor Publik .

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Anggaran a. Menurut Munandar, Budget (anggaran) ialah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan. Yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang. b. Menurut Y. Supriyanto, Budgeting menunjukkan suatu proses, sejak dari tahap persiapan yang diperlukan sebelum dimulainya penyusunan rencana, pengumpulan berbagai data dan informasi yang diperlukan. Pembagian tugas perencanaan, penyusunan rencana itu sendiri, implementasi dari rencana tersebut, sampai pada akhirnya tahap pengawasan dan evaluasi dari hasilhasil pelaksanaan rencana. Sehingga dari penegertian-pengertian di atas dapat diambil kesimpulan, penganggaran merupakan suatu proses perencanaan dan pengendalian kegiatan operasi perusahaan yang dinyatakan dalam suatu kegiatan dan satuan uang, yang bertujuan untuk memproyeksikan operasi perusahaan tersebut ke dalam proyeksi laporan keuangan.

2.2 Pengertian Organisasi Sektor Publik Menurut Deddi Nordiawan, Organisasi sektor publik merupakan sebuah entitas ekonomi yang memiliki keunikan tersendiri, karena organisasi sektor publik memiliki sumber daya ekonomi yang tidak kecil, bahkan bisa dikatakan sangat besar. Organisasi sektor publik juga melakukan transaksi-transaksi ekonomi dan keuangan. Tetapi, berbeda dengan entitas ekonomi lain, khususnya perusahaan komersial yang yang mencari laba, sumber daya ekonomi organisasi sektor publik dikelola tidak untuk tujuan mencari laba (nirlaba).

Sehingga organisasi sektor publik dapat didefinisikan sebagai akuntansi yang dananya dimiliki oleh masyarakat - bukan individual, yang biasanya dikelola oleh organisasi-organisasi sektor publik, dan juga pada proyek-proyek kerjasama sektor publik dan swasta.

2.3 Organisasi Sektor Publik Organisasi sektor publik banyak bermunculan dalam berbagai bentuk di tengah-tengah masyarakat. Sebagian besar adalah organisasi yang dikelola oleh pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah. Adapula yang menjalankan aktivitasnya dalam bentuk yayasan, lembaga-lembaga keagamaan, LSM, partai politik, rumah sakit dan sekolah. Organisasi sektor publik menjadi berbeda dan unik karena memiliki cirri-ciri sebagai berikut : a. Dijalankan tidak untuk mencari keuntungan finansial. b. Dimiliki secara kolektif oleh publik. c. Kepemilikan atas sumber daya tidak digambarkan dalam bentuk saham yang dapat diperjualbelikan. d. Keputusan-keputusan yang terkait kebijakan maupun operasi didasarkan pada konsensus. Meskipun memiliki keunikan-keunikan, sebagian organisasi sektor publik tetap memiliki kesamaan dengan organisasi bisnis lainnya. Beberapa kesamaan tersebut antara lain : a. Keduanya merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam sebuah sistem perekonomian nasional yang secara bersama-sama menggunakan sumber daya, baik sumber daya finansial, modal, maupun manusia. Keduanya saling bertransaksi dan saling membutuhkan.

b. Keduanya sama-sama menghadapi sumber daya ekonomi yang terbatas untuk mencapai tujuan-tujuannya. c. Keduanya mempunyai pola mamajemen keuangan yang sama yang dimulai dari perencanaan sampai pengendalian di mana penggunaan akuntansi menjadi kebutuhan. d. Dalam beberapa hal, keduanya mempunyai output produk uang sama, misalnya, pemerintah menyediakan alat transportasi berupa bus DAMRI sementara ada juga pihak swasta yang bergerak di sektor transportasi dan sarana bus untuk masyarakat seperti steady safe.

2.4 Anggaran Pembuatan anggaran dalam organisasi sektor publik, terutama pemerintah, merupakan sebuah proses yang cukup rumit dan mengandung muatan politis yang cukup signifikan. Berbeda dengan penyusunan anggaran di perusahaan swasta yang muatan politisnya relatife lebih kecil. Bagi organisasi sektor publik seperti pemerintah, anggaran tidak hanya sebuah rencana tahunan tetapi juga merupakan bentuk akuntabilitas atas pengelolaan dana publik yang dibebankan kepadanya. Secara singkat dapat dinyatakan bahwa anggaran dalam organisasi sektor publik merupakan suatu rencana finansial yang menyatakan : a. Berapa biaya atas rencana-rencana yang dibuat (pengeluaran/belanja) b. Berapa banyak dan bagaimana caranya memperoleh uang untuk mendanai rencana tersebut (pendapatan) Dalam ruang lingkup akuntansi, anggaran berada dalam lingkup akuntansi manajemen. Beberapa fungsi anggaran dalam manajemen organisasi sektor publik, antara lain :

a. Anggaran sebagai alat perencanaan Dengan adanya anggaran, organisasi tahu apa yang harus dilakukan dan ke arah mana kebijakan yang dibuat. b. Anggaran sebagai alat pengendalian Dengan adanya anggaran organisasi sektor publik dapat menghindarai adanya pengeluaran yang terlalu besar (overspending) atau adanya penggunaan dana yang tidak semestinya (misspending). c Anggaran sebagai alat kebijakan Melalui anggaran organisasi sektor publik dapat menentukan arah atas kebijakan tertentu. Contohnya adalah apa yang dilakukan pemerintah dalam hal kebijakan fiskal, apakah melakukan kebijakan fiskal ketat atau longgar dengan mengatur besarnya pengeluaran yang direncanakan. d. Anggaran sebagai alat politik Dalam organisasi sektor publik, melalui anggaran dapat dilihat komitmen pengelola dalam melaksanakan program-program yang telah dijanjikan. e. Anggaran sebagai alat koordinasi dan komunikasi Melalui dokumen anggaran yang komprehensif sebuah bagian atau unit kerja atau departemen yang merupakan suborganisasi dapat mengetahui apa yang harus dilakukan dan juga apa yang akan dilakukan oleh bagian/unit kerja lainnya. f. Anggaran sebagai alat penilaian kerja Anggaran adalah suatu ukuran yang bisa menjadi patokan apakah suatu bagian/unit kerja telah memenuhi target baik berupa terlaksananya aktivitas maupun terpenuhinya efisiensi biaya. g. Anggaran sebagai alat motivasi Anggaran akan menjadi motivasi apabila anggaran memenuhi sifat menantang tetapi masih mungkin untuk dicapai . Anggaran hendaknya tidak terlalu tinggi

sehingga dapat dipenuhi, tetapi jangan juga terlalu rendah sehingga terlalu mudah dicapai. Adapun karakteristik dari anggaran sektor publik adalah : a. Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan selain keuangan. b. Anggaran umumnya mencakup jangka waktu tertentu, satu atau beberapa tahun. c. Anggaran berisi komitmen atau kesanggupan manajeman untuk mencapai sasaran yang ditetapkan. d. Usulan angggaran ditelaah dan disetujui oleh pihak yang berwenang lebvih tinggi adri penyusunan anggaran. e. Sekali disusun, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi tertentu. Mengingat begitu pentingnya peranan dan fungsi anggaran, maka diperlukan prinsip-prinsip yang akan menjadi pedoman bagi organisasi sektor publik dan atau pemerintah dalam penyusunannya. Beberapa prinsip tersebut, antara lain : a. Otorisasi atau legislatif Anggaran publik harus mendapatkan otorisasi dan legislatif terlebih dahulu sebelum eksekutif dapat membelanjakan anggaran tersebut. b. Komprehensif atau menyeluruh Anggaran harus menunjukkan semua penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Oleh karena itu, adanya dana non-budgetair pada dasarnya menyalahi prinsip anggaran yang bersifat komprehensif. c. Keutuhan Semua penerimaan dan pengeluaran pemerintah harus tercakup dalam satu dana umum. d. Jumlah yang disetujui legislatif harus termanfaatkan secara ekonomis. e. Periodik Anggaran merupakan suatu proses yang periodik, dapat bersifat tahunan maupun multi tahunan.

f. Akurat Anggaran hendaknya tidak memasukkan cadangan yang tersembunyi yang dapat dijadikan sebagai kantong-kantong pemborosan. g. Jelas Anggaran hendaknya sederhana, dapat dipahami masyarakat, dan tidak membingungkan. h. Transparan Anggaran harus diinformasikan kepada masyarakat luas.

2.5 Hubungan Anggaran dan Organisasi Sektor Publik Anggaran publik tidak boleh diabaikan oleh kabinet, birokrat dan DPR/DPRD. Masyarakat, LSM, Perguruan Tinggi dan berbagai organisasi masyarakat harus terlibat dalam proses penganggaran publik. Karena kelompok masyarakat yang terorganisir seperti yang disebutkan di atas akan dapat mempengaruhi anggaran pemerintah untuk kepentingan mereka dan masyarakat lainnya. Penganggaran dalam organisasi sektor publik merupakan proses yang sangat vital, sebab anggaran membantu menentukan tingkat kebutuhan masyarakat. Anggaran merupakan instrumen kebijakan fiskal pemerintah untuk mempengaruhi keadaan ekonomi melalui kebijakan pengeluaran dan perpajakan. Bagi pemerintah anggaran juga berfungsi sebagai alat politis yang digunakan untuk memutuskan prioritas dan kebutuhan keuangan pada sektor-sektor yang harus didahulukan dan diprioritaskan. Anggaran memberikan informasi rinci kepada DPR/DPRD dan masyarakat tentang program-program apa yang direncanakan pemerintah untuk meningkatkan kualitas kehidupan rakyat, dan bagaimana program-program tersebut dilayani.

Penyusunan dan pelaksanaan anggaran tahunan merupakan rangkaian proses anggaran. Proses penyusunan anggaran mempunyai empat tujuan, yaitu : a. Membantu pemerintah mencapai tujuan fiskal dan meningkatkan koordinasi antar bagian dalam lingkungan pemerintah. b. Membantu menciptakan efisiensi dan keadilan dalam menyediakan barang dan jasa publik melalui proses pemrioritasan. c. Memungkinkan bagi pemerintah untuk memenuhi prioritas belanja. d. Meningkatkan transparasi dan pertanggungjawaban pemerintah kepada

DPR/DPRD dan masyarakat luas. Selain itu, anggaran dalam organisasi sektor publik memiliki pengaruh yang sangat penting, antara lain : a. Anggaran merupakan alat bagi pemerintah untuk mengarahkan pembangunan sosial-ekonomi, menjamin kesinambungan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. b. Anggaran diperlukan karena adanya kebutuhan dan keinginan masyarakat yang tidak terbatas dan terus berkembang, sedangkan sumber daya yang ada terbatas. c. Anggaran diperlukan untuk meyakinkan bahwa pemerintah telah bertanggung jawab terhadap rakyat. Dalam hal ini anggaran publik merupakan instrumen pelaksanaan akuntabilitas publik oleh lembaga-lembaga publik yang ada.

PENUTUP
1.1 Kesimpulan Dengan anggaran, pemerintah dapat mengalokasikan sumber daya yang langka untuk menggerakkan pembangunan sosial ekonomi, menjamin

kesinambungan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dan yang paling penting, anggaran merupakan sarana untuk menunjukkan akuntabilitas pemerintah terhadap publik.

1.2 Saran Tingkat kesejahteraan masyarakat dipengaruhi oleh keputusan yang diambil oleh pemerintah melalui anggaran yang mereka buat. Oleh karena itu, proses penyusunan serta realisasi anggaran yang baik sangat diharapkan oleh masyarakat untuk pembangunan ekonomi serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA
Nordiawan, Deddi. Akuntansi Sektor Publik. Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2008 Prof. Dr. Mardiasmo, MBA, Ak. AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK. Penerbit Andi, Yogyakarta, 2002 Ulum, Ihyaul MD. AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Sebuah Pengantar, Penerbit Universitas Muhammadiyah Malang, Malang, 2004 www.google.com

Anda mungkin juga menyukai