Bebek Rika
Bebek Rika
CJ Feed Indonesia
bentuk karkas atau potongan. Dosen arsitektur Universitas Gunadarma di Depok itu menjual karkas berbobot 8 ons (diperoleh dari itik bobot 1,2 kg/ekor) seharga Rp30 ribu. Keuntungan dari setiap ekor mencapai Rp6.000--Rp7.000, sementara jika dijual hidup Rp18 ribu/ekor, Joko hanya memperoleh keuntungan Rp3.000/ekor (biaya produksi Rp15 ribu/ekor). Prospek Namun, beternak itik remaja pedaging tidak lepas dari kendala. Masalah terbesar memang terbatasnya ketersediaan DOD pejantan. Namun, meski DOD didapat, tidak serta-merta menjamin sukses beternak lantaran pada periode umur 1--5 hari persentase kematian itik bisa di atas 25%. Sanitasi kandang jelek serta telat memberi pakan dan air minum memicu kematian itu. Ketersediaan bekatul--pakan utama--tidak boleh dianggap remeh. Terutama saat tiba musim hujan yang membuat produksi bekatul merosot tajam. Untuk menyiasatinya Iko, misalnya, menimbun bekatul hingga 15 ton setiap kali musim panen padi tiba. Bekatul itu dikeringkan di bawah terik matahari supaya tahan disimpan setahun. Di sisi lain keuntungan peternak sangat tergantung pada harga dedak. Dengan harga dedak kini Rp1.500--1.600/kg dirasa cukup memberatkan peternak. "Kebutuhan dedak kami mencapai 30%--35% dari total pakan," kata Koko. Soal penyakit? Asalkan rajin merawat kebersihan kandang dan kelembapan, penyakit seperti mata putih--mata itik keluar cairan putih berujung pada tersumbatnya saluran napas--yang menular dan mematikan dapat dicegah. Batu sandungan lain sebagian peternak, terutama di luar sentra, berhenti memproduksi pejantan lantaran bingung menjual. Maka dari itu pada saat awal beternak, mesti dipastikan pasar yang hendak disasar. "Beriklan melalui internet cukup efektif," kata Iko. Itu pula yang dilakukan Koko saat merintis pasar: berpromosi melalui dunia maya. Bila kerikil-kerikil itu terlewati, prospek pasar itik pedaging cukup menjanjikan. Apalagi, "Biayanya tidak sebesar itik petelur," kata Suhartati, ketua kelompok Tani Ternak Lestari Jaya di Kecamatan Mojosari, Mojokerto, Jawa Timur. Lihat saja misalnya ongkos pakan 500 itik pedaging, hanya Rp8.000/hari; itik petelur Rp30 ribu/hari. Sulardi, peternak itik petelur yang notabene ayah dari Iko sependapat. "Untuk memelihara 1.000 petelur perlu modal sampai Rp55 juta. Dengan jumlah sama itik pedaging hanya perlu Rp15 juta," ujar Sulardi. Ke depan kebutuhan daging itik mengandalkan pasokan dari itik pejantan yang dipanen 60 hari. "Selama masih ada rumah makan penyedia bebek, itik pedaging pasti dibutuhkan," kata Dody Faizal, peternak di Desa Brangkal, Kecamatan Sooko, Mojokerto, Jawa Timur, yang kini mengusahakan 1.000 itik pejantan mojosari. Rasa yakin itu dipegang teguh Rika Adi Kusuma saat memutuskan meninggalkan bangku kuliah untuk beternak itik pedaging. Sumber : Kompas (2009)
http://cjfeed.co.id