Anda di halaman 1dari 14

Subnetting

IPv4
Nomor IP terdiri dari 32 bit yang didalamnya terdapat bit untuk NETWORK ID (NetID) dan HOST ID (HostID).

IPv4
Range IP address kelas a, b dan c
KELAS A B C RANGE 1-126 128-191 192-223

Private IP address
KELAS A B C RANGE 10.0.0.0 s.d. 10.255.255.255 172.16.0.0 s.d. 172.31.255.255 192.168.0.0 s.d. 192.168.255.255

IPv4
KELAS A B C NETWORK 126 16,384 2,097,15 HOST PER NETWORK 16,277,214 65,534 254

Subnetting
Proses membagi atau memecah sebuah network menjadi beberapa network Esensi dari subnetting adalah memindahkan garis pemisah antara bagian network dan bagian host dari suatu IP address.

Pembentukan Subnet

Panjang bit network bertambah dan bit host berkurang Network address berubah Netmask address berubah Broadcast address berubah Jumlah network (subnet) bertambah Jumlah host maksimal setiap subnet berkurang

Mengapa Perlu Subnetting


Untuk efisiensi IP address, sebagai contoh sebuah network A menyediakan 16 juta host, lebih efisien jika network A dibagi menjadi beberapa ribu subnet, dan tiap subnet dialokasikan menjadi LAN. Subnetting juga dilakukan untuk mengatasi perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan dalam suatu network. Untuk Memudahkan proses manajemen atau pengaturan keamanan jaringan. Seorang Administrator dapat mendelegasikan pengaturan host address seluruh departemen dari suatu perusahaan besar kepada setiap departemen, untuk memudahkannya dalam mengatur keseluruhan network.

Cara Pembentukan Subnetting


Contoh Kasus (IPv4)
Sebuah perusahaan bernama PT.Sagala Aya mempunyai IP address dari 202.167.202.0 hingga 202.167.202.255, atur network dengan ketentuan sebagai berikut Ada 4 buah divisi (A, B, C dan server email) Rincian tiap divisi sebagai berikut
Alokasi Divisi A Divisi B Divisi C Server E-mail Jumlah IP 41 39 6 4 Keterangan 40 untuk host, 1 untuk router 38 untuk host, 1 untuk router 5 untuk host, 1 untuk router 3 untuk router, 1 untuk host

Contoh Kasus
1. Tentukan subnet mana yang memerlukan IP address paling
banyak. 2. Menentukan jumlah bit host yang terpakai untuk subnetting. Cari nilai yang mendekati angka yang sudah ditentukan pada langkah 1.

Contoh Kasus
Alokasi IP addres kebutuhan sesungguhnya. Pilih 64. Jumlah Bit Host yang digunakan adalah 6 bit, maka Jumlah bit host yang terpakai = Host Bit Jumlah Bit Host yang digunakan atau (8-6) bit = 2 bit 3. Tentukan netmask yang baru. Pada awalnya menggunakan netmask 255.255.255.0. Namun setelah subnetting, netmask nya berubah, bit network bertambah 2 bit menjadi (24+2) bit = 26 bit

Contoh Kasus
4. Tentukan range IP address, network address, dan broadcast address setiap subnet. Tulis batas bawah IP address dalam format biner 202 . 167 . 202 . 0 11001010 10100111 11001010 00000000

Contoh Kasus
Pembentukan network address, yaitu dengan mengganti semua bit host dengan 0 (nol).
11001010 10100111 11001010 11001010 10100111 11001010 11001010 10100111 11001010 11001010 10100111 11001010 000000 = 000000 = 000000 = 000000 = 202.167.202.0 202.167.202.64 202.167.202.128 202.167.202.192

Pembentukan broadcast address, yaitu mengganti semua bit host dengan 1


11001010 10100111 11001010 11001010 10100111 11001010 11001010 10100111 11001010 11001010 10100111 11001010 111111 = 111111= 111111 = 111111 = 202.167.202.63 202.167.202.127 202.167.202.191 202.167.202.255

Alokasi IP address
Netmask : 255.255.255.192
Subnet A Network Address 202.167.202.0 Range IP Address 202.167.202.1 s/d 202.167.202.62 202.167.202.65 s/d 202.167.202.126 202.167.202.129 s/d 202.167.202.190 202.167.202.193 s/d 202.167.202.254 Broadcast Address 202.167.202.63

202.167.202.64

202.167.202.127

202.167.202.128

202.167.202.191

202.167.202.192

202.167.202.255

Sekian & Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai