Anda di halaman 1dari 12

I.

Pendahuluan


Diphvllobothrium latum Sparganosis
Diphvllobothrium latum (%0nia lata. Dibothrioc0phalus latus. broad tapeworm. fish
tapeworm)
Kingdom : Animalia
Phylum : Platyhelminthes
Class : Cestoda
Subclass : Eucestoda
Order : Pseudophyllidea
Family : Diphyllobothriidae
Genus : Diphvllobothrium
Sp0si0s D latum















II. Distribusi geografik

Parasit ini ditemukan di Amerika, kanada, Eropa, daerah danau di Swiss, Rumania,
Turkestan, Israel, Mancuria, Jepang, AIrika, Malagasi dan Siberia.
Penyakit Jarang ditemukan di Indonesia akan tetapi di tempat yang banyak makan
ikan salem mentah atau kurang matang.

III. 'ector
I'. Hospes
'. Siklus hidup

Daur hidup
Telur dikeluarkan melalui lubang uterus proglotid gravid di tinia menetas dalam air
Larva (koradisium) dimakan H P pertama, anggota Cepepoda (ex. Cyclops dan Dioptomus)
larva meniadi proserkoid cyclops dimakan H P kedua, ikan (ex. Salem) proserkoid
berubah meniadi larva pleroserkoid (sparganum) termakan manusia sparganum meniadi
cacing dewasa di rongga usus halus manusia


'I. Penyakit

ila cacing sudah hidup di permukaan usus, geiala yang ditimbulkan:
- Anemia hiperkrommakrositer
- DeIisiensi
- Sumbatan usus secara mekanis bila cacing banyak
- Obstruksi usus cacing membentuk benang kusut
'II. Pengobatan

O Obat Atabrin dalam keadaan perut kosong, disertai Na-ikarbonas, dosis 0,5 gr
O Niclosamid (Yomesan), 4 tablet (gr) dikunyah setelah makan hidangan ringan
O Paromomisin, gram aetiap 4 iam sebanyak 4 dosis
O Prazikuantel dosis tunggal 0 mg/kg


'III.Pencegahan





Ctt aj



Diphvllobothrium latum (%0nia lata. Dibothrioc0phalus latus. broad tapeworm. fish
tapeworm)
Kingdom : Animalia
Phylum : Platyhelminthes
Class : Cestoda
Subclass : Eucestoda
Order : Pseudophyllidea
Family : Diphyllobothriidae
Genus : Diphvllobothrium
Sp0si0s D latum

Sejarah
0 : Cacing pita ikan dikenal sebagai spesies yang berbeda oleh Plater di Switzerland
: onet dapat membedakan cacing ini dengan T. solium dengan mendeskripsikan
skolexnya
5 : Pertama kali diperiksa oleh Wemland di Amerika
: Pemeriksaan pada penderita yang terinIeksi cacing ini oleh Leidy di Eropa.
0 : Perkembangan Iokus endemik di Amerika utara oleh imigran yang terinIeksi pertama kali
5 : kasus Autokton digambarkan di Filipina
: dilaporkan kasus dari 4 penduduk asli Farmosa dan keadaan endemik di Papua
Nugini
Hospes dan Nama Penyakit
Macam-Macam Hospes
Hospes DeIinitiI : Manusia
Hospes Reservoar : Aniing, kucing dan ienis mamalia lainnya, seperti: walrus, singa laut, babi
dan serigala.
Hospes Perantara I : Cyclops
Hospes Perantara II : Ikan
Nama Penyakit : DiIilobotriasis
Distribusi Geografik
Parasit ini ditemukan di Amerika, kanada, Eropa, daerah danau di Swiss, Rumania, Turkestan,
Israel, Mancuria, Jepang, AIrika, Malagasi dan Siberia.
Morfologi
Cacing Dewasa
} erwarna gading
} Paniang sampai 0m
} Terdiri dari 000-4000 prologtid; tiap proogtid terdiri dari alat kelamin iantan dan betina yang
lengkap

Telur
} Mempunyai operkulum
} erukuran 045 mikron
Daur hidup
Telur dikeluarkan melalui lubang uterus proglotid gravid di tinia menetas dalam air
Larva (koradisium) dimakan H P pertama, anggota Cepepoda (ex. Cyclops dan Dioptomus)
larva meniadi proserkoid cyclops dimakan H P kedua, ikan (ex. Salem) proserkoid
berubah meniadi larva pleroserkoid (sparganum) termakan manusia sparganum meniadi
cacing dewasa di rongga usus halus manusia

Patologi dan Gejala Klinis
Geiala yang ditimbulkan tidak begitu berat, misalnya :
} Geiala saluran cerna (ex. Diare)
} Tidak naIsu makan
} Tidak enak di perut
ila cacing sudah hidup di permukaan usus, geiala yang ditimbulkan:
- Anemia hiperkrommakrositer
- DeIisiensi
- Sumbatan usus secara mekanis bila cacing banyak
- Obstruksi usus cacing membentuk benang kusut
Diagnosis
Menemukan telur atau proglotid dalam tinia
Pengobatan
} Obat Atabrin dalam keadaan perut kosong, disertai Na-ikarbonas, dosis 0,5 gr
} Niclosamid (Yomesan), 4 tablet (gr) dikunyah setelah makan hidangan ringan
} Paromomisin, gram aetiap 4 iam sebanyak 4 dosis
} Prazikuantel dosis tunggal 0 mg/kg
Prognosis
Prognosis diIilobotriasis baik, walaupun dengan anemia berat, karena setelah cacing dikeluarkan
anemianya akan sembuh.
Epidemiologi
} Penyakit Jarang ditemukan di Indonesia akan tetapi di tempat yang banyak makan ikan salem
mentah atau kurang matang.
} Untuk mencegah teriadinya inIeksi ikan harus dimasak sempurna sebelum dihidangkan,
Aniing sebagai H R diberikan obat cacing.
2 Sparganosis

Sejarah
} : Manson mendapatkan sparganosis iaringan dari penduduk asli yang diautopsi di Amoy-
RRC
} Larva pleroserkoid dari berbagai spesies Diphyllobothrium telah ditemukan pada manusia dan
diketahui sebagai sparganum dan penyakitnya disebut sparganosis
} Diphyllobothrium pada binatang mis. . mansoni memerlukan aniing, kucing dan binatang
lainnya sebagai hospes deIinitiInya
} Manusia dapat bertindak sebagai hospes perantara kedua apabila mengandung sparganum
(pleroserkoid)
Daur Hidup
} Sparganum mengembara di otot dan Iasia larva tidak bisa meniadi dewasa.
} Daur hidup menyerupai . latum.

H P pertama : Cvclops. dibentuk proserkoid
H P kedua : Hewan pengerat kecil, ular dan kodok, ditemukan pleroserkoid atau sparganum
Patologi dan Gejala Klinis
Larva dapat ditemukan di seluruh daerah badan, pada mata, kulit, iaringan otot, toraks, perut,
paha, daerah inguinal dan dada bagian dalam. Sparganum dapat menyebar ke seluruh iaringan.
Perentangan dan pengerutan larva dapat
menyebabkan:
. Peradangan
. Edema iaringan sekitar yang nyeri
Larva yang rusak menyebabkan peradangan lokal yang dapat menyebabkan nekrosis
Menuniukkan sakit lokal, urtikaria raksasa yang timbu secara periodik, edema dan kemerahan
yang disertai dengan menggigil, demam dan hipereosinoIilia
InIeksi pada bola mata menyebabkan koniungtivitis disertai dengan bengkak dan lakrimasi dan
ptosis.
Diagnosis
Menemukan larva di tempat kelainan, Untuk mengidentiIikasi diperlukan binatang percobaan
Pengobatan
} Pembedahan
} Pengangkatan larva
Prognosis
prognosis terkandung pada lokasi parasit dan pembedahan yang berhasil
Epidemiologi
Parasit ditemukan di Asia Timur dan Asia Tenggara, Jepang, Cina, AIrika, Eropa, Australia,
Amerika utara-Selatan dan Indonesia
Penyebab
} Mengandung air yang mengandung cyclops yang inIektiI
} Makan kodok, ular atau binatang pengerat yang mengandung pleroserkoid
} Mempergunakan daging kodok yang inIektiI untuk obat
Pencegahan
} Air minum dimasak atau disaring
} Memasak daging hospes perantara sempurna
} Pencegahan penggunaan daging kodok sebagai pengobatan pada daerah mukosa-kutan yang
meradang


Bab II
PEMBAHASAN
Cacing pita merupakan subkelas cestoda, kelas cestoidea, filum
platyhelminthes. Cacing dewasa menempati saluran usus
;ertebratadan lar;anya hidup dijaringan ;ertebratan dan
in;etebrata. Cestoda adalah cacing yang berbentuk pipih seperti
pita yang merupakan endoparasit dan dikenal sebagai cacing pita.
Cacing dewasa hidup dalam usus pertebrata dan lar;anya hidup
dijaringan ;ertebratan dan in;etebrata. CESTODA (Cacing Pita)
Tubuhnya terdiri dari rangkaian segmen-segmen yang masing-
masing disebut Proglottid. Kepala disebut Skoleks dan memiliki
alat isap (Sucker) yang memiliki kait (Rostelum) terbuat dari kitin.
Pembentukan segmen (segmentasi) pada cacing pita disebut
Strobilasi. Contoh : Taenia solium Cacing pita manusia
Menyebabkan Taeniasis solium. Menyebabkan Taeniasis saginata.
Pada skoleknya tidak terdapat kait-kait. Memiliki hospes perantara
Sapi. Daur hidupnya sama dengan Taenia solium. Diphyllobothrium
latum, Menyebabkan Diphyllobothriasis Pada skoleknya terdapat
kait-kait. Proglotid yang matang menjadi alat reproduksinya.
Memiliki hospes perantara Babi.
Himenolepis nana :Cacing pita yang hidup dalam usus manusia
dan tikus. Tidak memiliki hospes perantara.Tubuh simetribilateral,
bulat panjang (gilig) disebut cacing gilig.
1.Morfologi
Dari cestoda pada Dipllobotrium Latum yaitu panjang 10 m, terdiri
atas segmen segmen yang berwarna kelabu kuningan. Sklotes mirip
sendok panjang 2 3 mm dan lebat
+
1 mm, melakukan berbentuk celah
(botria) lekukan dan diventral leher telur : kecil tidak bersegmen, jauh
lebih panjang dari skoleksi lonjong, coklat ukuran 70 45.
2.Distribusi geografi
Penyebaran cestoda pada populasi di alam ada yang cosmopolitan dan
ada yang penyebaranya dilakukan secara tidak langsung oleh manusia.
3.Siklus hidup
+Proglottid Masak (terdapat dalam feses) bila tertelan oleh babi
Embrio Heksakan, menembus usus dan melepaskan kait-kaitnya
Lar;a Sistiserkus (dalam otot lurik babi) tertelan manusia Cacing
dewasa. Taenia saginata Cacing pita manusia. Menyebabkan
Taeniasis saginata. Pada skoleknya tidak terdapat kait-kait.
Memiliki hospes perantara Sapi. Daur hidupnya sama dengan
Taenia solium. Diphyllobothrium latum, Menyebabkan
Diphyllobothriasis. Parasit pada manusia dengan hospes perantara
berupa katak sawah (Rana cancri;ora), ikan dan Cyclops.
Echinococcus granulosus Cacing pita pada anjing.
1. $iklus Cacing Pita l 7aenia saginata / 7aenia solium } adalah 7-0-h- C lCacing}
maksudnya
0ari 7elur - 0ncosfer - hexacant - Cysticercus l diternak } dan dimanusia
menjadi Cacing dewasa .
2. Manusia terinfeksi cacing pita ketika makan daging ternak yang mengandung
Cysticercus
artinya manusia terinfeksi oleh cacing pira tidak dalam bentuk cacing dewasa ,
atau dari telurnya atau dalam bentuk jarva 0ncosfer atau larva hexacant , jadi
terkena ketika makan daging yang mengandung cisticercus yang belum mati .
S0b0narnva tidak akan ada cacing pita ini jika s0mua m0mbuang kotorannva
k0 WC ( vang ada s0ptic tank nva)
osp0s
Manusia merupakan hospes definitive.
hospes reservoarnya adalah sapi dan babi, yang memerlukan hospes
perantara yaitu kedua spesies 7aenia; sedangkan sapi merupakan hospes
perantara untuk spesies 7aenia saginata dan babi merupakan hospes
perantara
untuk spesies 7aenia solium. Parsit ini menyebabkan penyakit yang disebut
difilobobiasis.
Patologi 0an Cejala Klinis
Cejala dari penyakit cysticercosis biasanya muncul beberapa minggu sampai
dengan 10 tahun atau lebih setelah seseorang terinfeksi. 7elur cacing akan
tampak pada kotoran orang yang terinfeksi oleh 7aenia solium dewasa antara
8 - 12 minggu setelah orang yang bersangkutan terinfeksi, dan untuk 7aenia
saginata telur akan terlihat pada tinja antara 10-14 minggu setelah seseorang
terinfeksi oleh 7aenia saginata dewasa.
0iagnosis
0iagnose taeniasis dapat dengan 2 cara yaitu :
Menanyakan riwayat penyakit lanamnesis}
0idalam anam nesis perlu ditanyaka antara lain apakah penderita
pernah mengeluarkan proglotid lsegmen} dari cacing pita baik pada
waktu 8A8 maupun secara spontan.
Pemeriksaan tinja
7inja yang diperiksa adalah tinja sewaktu berasal dari defekasi
spontan. $ebaiknya diperiksa dalm keadaan segar. 8ila tidak
memungkinka untuk diperiksa segera, tinja tersebut diberi formalin
5-10 atau spriritus sebagi pengawet.
Cara pencegahan dan pengobatan
Pencegahan :
Meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui penyuluhan kesehatan
untuk
mencegah terjadinya pencemaran/kontaminasi tinja terhadap tanah, air,
makanan dan pakan ternak dengan cara mencegah penggunaan air limbah
untuk irigasi; anjurkan untuk memasak daging sapi atau daging babi
secara sempurna.
Pengobatan :
untuk pengobatan 7.
saginata dan 7aenia solium. hiclosamide lhiclocide, Yomesan} saat ini
sebagai obat pilihan kedua kurang cukup tersedia secara luas dipasaran.
0ntuk
cysticercosis tindakan operasi lbedah} dapat menghilangkan sebagian dari
gejala penyakit tersebut. Pasien dengan cysticercosis $$P harus diobati
dengan
praziquantel atau dengan albendazole di rumah sakit dengan pengawasan
ketat;
biasanya diberikan kortikosteroid untuk mencegah oedem otak pada
penderita
cysticerci.

Anda mungkin juga menyukai