Anda di halaman 1dari 5

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 -

Simpulan Tiang pancang adalah tiang tipe gesekan dengan proporsi tahanan selimut tiang dari uji pembebanan dinamis sebesar 80% s/d 90 %.

Daya dukung ultimit hasil perhitungan dengan pendekatan statis metode Meyerhof berkisar antara 4.500 kN s/d 6.500 kN, hasil ini mendekati hasil uji pembebanan dinamik (PDA) sebesar 4.600 kN s/d 5.300 kN.

Pemancangan tiang dan penggunaan Preboring akan menyebabkan gangguan pada tanah disekeliling fondasi, dimana akan berpengaruh terhadap kapasitas dukung tanah. Dalam studi kasus ini efek dari pemancangan berpengaruh terhadap parameter tanah, yaitu koefisien tegangan lateral tanah (K), faktor adhesi ( ) pada tanah lempung dan sudut geser dalam ( ) pada tanah pasir.

Adanya perbedaan hasil daya dukung aksial hasil analisis menggunakan Metoda API dan Metoda N-SPT, perbedaan disebabkan karena kedua metode memiliki perbedaan dalam hal perhitungan daya dukung pada lapisan tanah pasir, dimana perhitungan daya dukung tiang pada tanah pasir dengan Menggunakan Metode Meyerhof (1956) lebih besar13% s/d 20% daripada menggunakan metode API.

Adanya perbedaan yang cukup besar antara hasil perhitungan daya dukung aksial dengan menggunakan sofware APILE (Dengan Berdasarkan Metode API RP 2A 1994) dibandingkan dengan perhitungan API (2000) dan NSPT (Meyerhof). Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan interpretasi nilai faktor yang digunakan dalam perhitungan daya dukung skin friction pada

91

92

tanah lempung. Perbedaan nilai faktor adhesi yaitu berkisar antara 20% sampai 40% . Beradasarkan faktor keamanan yang diperoleh dari hasil perhitungan dan hasil uji pembebanan dapat disimpulkan bahwa fondasi memenuhi syarat untuk menahan beban desain sebesar 200 ton dengan faktor keamanan lebih besar daripada dua (2). Berdasarkan hasil uji PDA, nilai BTA untuk masing-masing tiang yaitu lebih besar daripada 85% (tiang tidak rusak), oleh karena itu palu yang digunakan (Single Acting Diesel Hammer Delmag D62-22) dengan tinggi jatuh 3,00 m cukup memadai untuk pemancangan. Hasil interpertasi uji pembebanan statik menggunakan metode Davisson memperlihatkan bahwa 5.2 Saran Analisis Persamaan Gelombang perlu dilakukan untuk menentukan jenis hammer yang akan digunakan sehingga dapat meminimalisasi kerusakan tiang. Tiang yang digunakan cukup dalam ( 60m), maka perlu diperhatikan masukan parameter tanah untuk analisis persamaan gelombang. Masukan parameter tanah untuk analisis persamaan gelombang yaitu Damping, Quake dan Distribusi Q.ult sepangang tiang. Karena tiang merupakan Closed ended Spun pile perlu dimodelkan sepatu tiang (drive point) untuk menganalisis persamaan gelombang. Perlu dilakukannya Uji Pembebanan Statik skala penuh, sehingga dapat diketahui kapasitas ultimit tiang yang sebenarnya.

93

DAFTAR PUSTAKA

American Petroleum Institute. (2000). API Recommended Practice for Planning, Designingm and Constructing Fixed Offshore Platform. API RP 2A-WSD . Bowles, J. E. Foundation Analysis and Design Fifth Edition. Mc Graw Hill. Conduto, D. P. (2001). Foundation Design Principles and Practices (2nd Edition). Prentice Hall. Das, B. M. (2007). Principle of Foundation Engineering Sixth Edition. THOMSON. FHWA. (t.thn.). Design and Construction of Driven Pile Foundation Workshop Manual - Volume I. FHWA. (t.thn.). Design and Construction of Driven Pile Foundations Workshop Manual - Volume II. FHWA. (t.thn.). WEAP86 Eave Equation Analysis of Pile Foundations. Institute, A. P. (2000). API Recommended Practice for Planning, Designing and Constructing Fixed Offshore Platform. Pile Driving Analysis by The Wave Equation. (MicroWave Program Reference Manual). Poulos, H. G., & Davis, E. H. (1980). Pile Foundation Analysis and Design. Canada: Raibow Bridge Book Co. Rahardjo, P. P. (2005). Manual Pondasi Tiang. Bandung: GEC.

94

Rahardjo, P. P. (2011). Pengujian Pondasi Tiang dan Metode Interpretasi Hasil Uji. Pile Dynamics. Bandung: CGGS. Rahardjo, P. P. (2011). Perkembangan Terbaru Teknologi Pondasi Tiang. Pile Dynamics. Bandung: CGGS. Rahardjo, P. P., Widjaja, B., & Meilinda, L. (2011). Analisis Persamaan Gelombang untuk Pemancangan Tiang. Pile Dynamics. Bandung: CGGS. Senggara, I. W., & Nawir, H. (1999). Pile Driving Analyzer Test and Interpretation. Pile Dynamics. Bandung: GEC.

95

BAB V ................................ ................................ ................................ ..... 91 Simpulan Dan Saran................................ ................................ ............... 91 5.1 Simpulan ................................ ................................ .......................... 91 5.2 Saran................................ ................................ ................................ 92 Daftar Pustaka ................................ ................................ ........................ 93

Anda mungkin juga menyukai